Pemeriksaan Lab. Dasar BAB I Latar Belakang Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara tim, perawat melakukan fungsi kolaboratif dalam memberikan tindakan. Hasil suatu suatu pemeriksaan laboratorium sangat sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. arena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. !erdapat !erdapat " faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu # $. %aktor Pra instrumentasi # sebelum dilakukan pemeriksaan. &. %aktor Instrumentasi # saat pemeriksaan ' analisa ( sample. ". %aktor Pasca instrumentasi # saat penulisan hasil pemeriksaan. Pada tahap prainstrumentasi sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas , pasien dan dokter. arena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu )mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. *ang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi # $. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium. &. Persiapan penderita. ". Persiapan alat yang akan dipakai. +. ara pengambilan sample. -. Penanganan awal sampel ' termasuk pengawetan ( transportasi. $.&. !ujuan Penulisan $.&.$. !ujuan /mum /ntuk memperoleh informasi tentang klien, penyakit, dan kebutuhan klien serta meningkatkan kemampuan dalam penyusunan dan penyajian laporan sesuai dengan pengalaman nyata dilapangan serta melaksanakan pendokumentasian hasil pemeriksaan klien. $.&.&. !ujuan husus $.&.&.$. 0ahasiswa mampu memahami pemeriksaan laboratorium pada pasien yang berkunjung ke Puskesmas Panarung Palangka 1aya. $.&.&.&. 0ahasiswa mampu mendokumentasikan hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien yang berkunjung di pelayanan kesehatan Puskesmas Panarung Palangka 1aya. $.&.&.". 0ahasiswa mampu mengindentifikasi kesenjangan yang terjadi antara teori dengan pelaksanaan pemeriksaan dan pendokumentasian pemeriksaan laboratorium. $.". Batasan masalah Pada laporan ini hanya membahas tentang pengertian, tujuan, prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium. $.+. 0etode Penulisan $.+.$. 0etode Pembuatan Laporan 2tudi asus 0etode yang digunakan adalah deskriptif dengan pemaparan kasus menggunakan pendekatan
proses keperawatan. $.+.&. 0etode Pengumpulan 3ata Pengumpulan data dengan cara wawancara dan obser4asi hasil pemeriksaan fisik dan anamnesa perawat dan dokter. $.".". 0etode kepustakaan dan Internet Pengumpulan data tentang prosedur dan tujuan pemeriksaan laboratorium diambil dari buku 5 buku dan situs website di internet. BAB & !I67A/A6 !891I &.$. Pengertian Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan)sample dari penderita, dapat berupa urine 'air kencing(, darah, sputum 'dahak(, atau sample dari hasil biopsy 'www.dokter.indo.net.id.(. 'www.dokter.indo.net.id.(. &.&. !ujuan $. 0endeteksi penyakit &. 0enentukan risiko ". 0emantau perkembangan penyakit +. 0emantau pengobatan dan lain:lain -. 0engetahui ada tidaknya kelainan)penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan &.". Prosedur pra Instrumentasi Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas , pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerjasama yang baik akan mengganggu )mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium menurut www.dokter.indo.net.id. www.dokter.indo.net.id. *ang *ang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi # $. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium. &. Persiapan penderita ". Persiapan alat yang akan dipakai +. ara pengambilan sample -. Penanganan awal sampel ' termasuk pengawetan ( transportasi. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir Pada tahap ini perlu diperhatikan benar, apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien # nama, alamat ) ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis ) diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang. Persiapan penderita Puasa 3ua jam setelah makan sebanyak kira:kira ;<< kalori akan mengakibatkan peningkatan 4olume
plasma, sebaliknya setelah berolahraga 4olume plasma akan berkurang. Perubahan 4olume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel ) =l darah. 9bat Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya # asam folat, %e, 4itamin B$& dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis. >aktu >a ktu pengambilan /mumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. adar beberapa ?at terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. ecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter. 2elain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan 4ariasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. adar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih +<:$<< =g)dl. 7umlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam $< pagi sampai malam hari ha ri dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi. Posisi pengambilan Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi 4olume plasma $< @ demikian pula sebaliknya. Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi obyek. Persiapan alat 3alam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja. Pengambilan darah *ang harus dipersiapkan antara lain # kapas alkohol < @, karet pembendung 'torniket( spuit sekali pakai umumnya &.- ml atau - ml, penampung kering bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti koagulan atau mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta oleh dokter. adang:kadang diperlukan pula tabung kapiler polos atau mengandung antikoagulan. Penampungan urin 3igunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel, kering, bersih, bertutup rapat dapat steril ' untuk biakan ( atau tidak steril. /ntuk urin kumpulan dipakai botol besar kira:kira & liter dengan memakai pengawet urin. Penampung khusus Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan pe meriksaan khusus yang lain. *ang penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitas penderita seperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar. ara pengambilan sample Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien
atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. 2elalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain. arena kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena 4ena akan konstriksi. 3arah dapat diambil dari 4ena, arteri atau kapiler. 2yarat mutlak lokasi pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pucat dan tidak sianosis. Lokasi pengambilan darah 4ena # umumnya di daerah fossa cubiti yaitu 4ena cubiti atau di daerah dekat pergelangan tangan. 2elain itu salah satu yang harus diperhatikan adalah 4ena yang dipilih tidak di daerah infus yang terpasang ) sepihak harus kontra lateral. 3arah arteri dilakukan di daerah lipat paha pah a 'arteri femoralis( atau daerah pergelangan tangan 'arteri radialis(. /ntuk kapiler umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau jari manis dan anak daun telinga. husus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki atau sisi lateral tumit kaki. a( ara pengambilan darah kapiler # dilakukan tindakan aseptic¬ dengan alkohol < @, biarkan kering lakukan tusukan dengan arah memotong garis sidik jari¬ tetesan pertama dibuang dengan menggunakan kapas kering¬ selanjutnya dapat diambil dengan menggunakan tabung kapiler.¬ b( ara pengambilan darah 4ena # Lakukan pembendungan dengan torniket¬ 3ilakukan tindakan aseptic¬ dengan alkohol < @ dengan arah putaran melebar menjauhi titik tengah, biarkan kering Ambil spuit dengan arah mulut jarum dan skala menghadap ke atas¬ Arah tusukan jarum membentuk sudut sekitar $<:"< terhadap permukaan kulit.¬ ¬ Bila sudah terkena 4enanya, 4enan ya, isap pelan:pelan darah supaya tidak terjadi hemolisis : cabut jarum, dengan sebelumnya melepas dan menekan daerah tusukan. 7arum dilepas kemudian alirkan darah ke dalam penampung melalui dinding penampung perlahan:lahan sehingga tidak hemolisis.¬ Bila penampung menggunakan antikoagulan segera campur darah dengan mengocok tabung seperti angka ;.¬ /ntuk pemeriksaan hematologi biasanya b iasanya digunakan antikoagulan antikoagu lan 6a&83!A ) &83!A, &83!A, sedang untuk hemostasis digunakan 6a sitrat <.$
2egera kirim ke laboratorium ' sito ( Perbedaan darah arteri dan 4ena # $( Lokasi tusukan lebih dalam &( !eraba denyutan yang tidak ada pada 4ena "( >arna darah lebih merah terang dibandingkan 4ena +( 3arah akan mengalir sendiri ke dalam semprit. Penanganan awal sampel transportasi Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan ada disini. *ang harus dilakukan # $( atat dalam buku eEpedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. alau sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya 'lunas(. &( 7angan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung antikoagulan "( 2egera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah +( 2egera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan -( Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah, harus menggunakan suhu +:; dalam air es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar $-:"< menit. P erubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi h asil laboratorium. 2ebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Pada urin yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan terlarut misalnya keton. 2elain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan waktu. !abel berikut menggambarkan batas waktu maksimum yang diijinkan # : adar hemoglobin stabil : 7umlah leukosit F alignGcenter
BAB III !I67A/A6 A2/2 ".$. 3ata pasien 6ama # 6y. 1 /mur # "; tahun Alamat # 7ln. 0eranti 6o. JJ eluhan # badan terasa lemah, pusing, kalau berdiri terasa mau pingsan. Hasil Pemeriksaan Laboratorium # Hb C,K gr)dL. ".&. Prosedur Pemeriksaan a( Penerimaan pasien 0enerima pasien di ruang laboratorium dan mempersilahkan pasien untuk duduk dihadapan pemeriksa.¬ 0eminta status pengantar pasien dari dokter yang merujuk untuk pemeriksaan laboratorium.¬ 0embaca pengantar pemeriksaan.¬ 0enanyakan keluhan pasien.¬
0enanyakan artu Identitas Penduduk pasien, untuk tujuan pendokumentasian.¬ 0empersiapkan alat dekat pasien.¬ ¬ 0emberitahukan pasien bahwa prosedur memerlukan pengambilan sample darah dengan menggunakan spuit " cc, dan jarum akan ditusukan pada pembuluh darah di tangan pasien. 0embebaskan area yang akan di ditusukkan jarum suntik dari kain)lengan baju, meluruskan tangan pasien diatas meja pemeriksa.¬ Pemeriksa mencuci tangan.¬ 2elanjutnya masuk dalam prosedur tindakan pemeriksaan haemoglobin cara 2ahli.¬ ".". Prosedur pemeriksaan haemoglobin cara 2ahli ".+. Pendokumentasian BAB I P80BAHA2A6 a( +.$. Latar Belakang Pada pendahuluan telah dikemukakan bahwa pemeriksaan laboratorium merupakan prosedur pemeriksaan khusus yang dilakukan pada pasien untuk membantu menegakan diagnosis. Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara tim, perawat melakukan fugsi kolaboratif dalam memberikan tindakan. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa daari suatu penyakit)keluhan pasien. +.&. !injauan teori 2ekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang untuk tujuan tertentu misalnya untuk mendeteksi penyakit, menentukan risiko, memantau perkembangan penyakit, memantau pengobatan, dan lain:lain. 0engetahui ada tidaknya kelainan)penyakit yang ban yak dijumpai dan potensial membahayakan. Pemeriksaan dasar yang juga merupakan proses Deneral medical heck /p 'D0( meliputi # Hematologi 1utin, /rine 1utin, %aeces 1utin, Bilirubin !otal, Bilirubin 3irek, D9!, DP!, %osfatase Alkali, Damma D!, Protein 8lektroforesis, Dlukosa Puasa, /rea 6, HBsAg, reatinin, Asam /rat, holesterol !otal, !rigliserida, holesterol H3L, holesterol L3L:3irek. 6amun pada pemeriksaan laboratorium Puskesmas terdapat perbedaan dengan teori laboratorium Prodia yang merupakan laboratorium kesehatan swasta terbesar di Indonesia dan merupakan pusat rujukan Deneral 0edical heck /p 'D0( yang menggunakan pemeriksaan dengan teknologi yang cukup canggih dan modern. 3i Puskesmas pemeriksaan umumnya dilakukan secara sederhana, meskipun demikian laboratorium puskesmas sudah dilengkapi dengan peralatan yang memadai dengan dilengkapi tenaga pemeriksa yang spesialis di bidang analis laboratorium, sehingga mutu hasil pemeriksaanpun tidak perlu diragukan lagi. +( Pemeriksaan urine 3erajat keasaman)pH¬ Protein¬ Bilirubin¬ Dlukosa¬
HD test)tes kehamilan¬ -( Pemeriksaan darah Haemoglobin)Hb cara 2ahli¬ Dolongan darah¬ >idal¬ 0alaria¬ K( Pemeriksaan sputum)dahak B!A 'basil tahan asam(.¬ 3alam pemeriksaan kesalahan pemeriksaan mungkin saja terjadi, sehingga akan mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.!erdapat " faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu # $( %aktor Pra instrumentasi # sebelum dilakukan pemeriksaan. &( %aktor Instrumentasi # saat pemeriksaan ' analisa ( sample. "( %aktor Pasca instrumentasi # saat penulisan hasil pemeriksaan. +.". !injauan asus 6ama # 6y. 1 /mur # "; tahun Alamat # 7ln. 0eranti 6o. $"; eluhan # badan terasa lemah, pusing, kalau berdiri terasa mau pingsan. Hasil Pemeriksaan Laboratorium # Hb C,K gr)dL. 3ari data di atas dapat di dilihat bahwa 6y. 2 dengan keluhan M badan terasa lemah, pusing, kalau berdiri terasa mau pingsan dicurigai menderita anemia dan dengan dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil Hb C,K gr)dL dapat didefinisikan 6y. 2 menderita anemia. /ntuk pencatatan dan pelaporan ditulis dalam buku pendokumentasian ruangan laboratorium dan lembar pengantar pasien untuk diserahkan kembali kepada dokter pemeriksa dengan tujuan terapi lanjutan atau pengobatan yang tepat pada kebutuhan pasien saat itu. 3engan hasil pemeriksaan laboratorium inilah diagnosis dari keluhan 5 keluhan pasien ditegakkan, sehingga terapi yang diberikan efektif dan efisien. BAB 82I0P/LA6 3A6 2A1A6 a( esimpulan 3ari pendahuhuluan, tinjauan teori tinjauan kasus dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa # $( Pemeriksaan laboratorium merupakan prosedur pemeriksaan khusus yang dilakukan pada pasien untuk membantu menegakan diagnosis. &( 2ekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang untuk tujuan tertentu misalnya untuk mendeteksi penyakit, menentukan risiko, memantau perkembangan penyakit, memantau pengobatan, dan lain:lain. 0engetahui ada tidaknya kelainan)penyakit yang ban yak dijumpai dan potensial membahayakan. "( 3i Puskesmas pemeriksaan umumnya dilakukan secara sederhana, meskipun demikian laboratorium puskesmas sudah dilengkapi dengan peralatan yang memadai dengan dilengkapi tenaga pemeriksa yang spesialis di bidang analis laboratorium, sehingga mutu hasil pemeriksaanpun tidak perlu diragukan lagi. +( Pemeriksaan laboratorium Puskesmas meliputi # Pemeriksaan urine '3erajat keasaman)pH,
Protein, Bilirubin, Dlukosa, HD test)tes kehamilan( M Pemeriksaan darah 'Haemoglobin)Hb cara 2ahli, Dolongan darah, >idal, 0alaria( M Pemeriksaan sputum)dahak 'B!A)basil tahan asam(. -( 6y. 2 dengan keluhan M badan terasa lemah, pusing, kalau berdiri terasa mau pingsan dicurigai menderita anemia dan dengan dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil Hb C,K gr)dL dapat didefinisikan 6y. 2 menderita anemia. K( 2etelah pemeriksaan dilakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan. 3okumentasi dibuat untuk pelaporan tindakan dan hasil tindakan benar telah dilakukan. 3okumentasi dibuat untuk bahan laporan pertanggungjawaban ruangan laboratorium puskesmas dan laporan hasil pemeriksaan kepada dokter yang menrujuk pasien ke laboratorium. 2aran -.&.$. Bagi institusi pendidikan. 3iharapkan agar mahasiswa mendapatkan bimbingan yang lebih mendalam tentang fungsi dan peran mahasiswa perawat)perawat dalam proses pemeriksaan laboratorium, batasan tindakan, dan prosedur kolaboratif dalm pemeriksaan laboratorium. -.&.&. Bagi institusi Puskesmas Panarung Bagi institusi Puskesmas Panarung khususnya ruang laboratorium tetap di tingkatkan mutu pelayanan kesehatan dan pendokumentasian data hasil pemeriksaan kesehatan pasien, sehingga dapat menjadi tambahan pengetahuan dan bimbingan bagi mahasiswa dilahan praktek dalam melaksanakan proses keperawatan dan kolaboratif perawat dalam tindakan pemeriksaan laboratorium. 3A%!A1 P/2!AA Hidayat, Alimul A. &<<+. Buku 2aku Praktikum ebutuhan 3asar 0anusia. 7akarta # ecg Diagnosis hepatitis A !es serologi untuk mengetahui adanya immunoglobulin 0 'Ig0( terhadap 4ius hepatitis A digunakan untuk mendiagnosa hepatitis A akut. Ig0 anti4irus hepatitis A bernilai positif pada awal gejala. eadaan ini biasanya disertai dengan peningkatan kadar serum alanin amintransferase 'AL!)2DP!(. 7ika telah pasien telah sembuh, antibodi Ig0 akan menghilang dan sebaliknya antibodi IgD akan muncul. Adanya antibodi IgD menunjukan bahwa penderita pernah terkena hepatitis A. 2ecara garis besar, jika seseorang terkena hepatitis A maka hasil pemeriksaan laboratorium akan seperti berikut# •
2erum Ig0 anti:HA positif
•
adar serum bilirubin, gamma globulin, AL! dan A2! meningkat.
•
adar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total bilirubin meningkat.
Diagnosis hepatitis B 3iagnosis pasti hepatatitis B dapat diketahui melalui pemeriksaan# •
HBsAg 'antigen permukaan 4irus hepatatitis B( merupakan material permukaan)kulit HB. HBsAg mengandung protein yang dibuat oleh sel:sel hati yang terinfesksi HB.
7ika hasil tes HBsAg positif, artinya indi4idu tersebut terinfeksi HB, karier HB, menderita hepatatitis B akut ataupun kronis. HBsAg bernilai positif setelah K minggu infeksi HB dan menghilang dalam " bulan. Bila hasil tetap setelah lebih dari K bulan berarti hepatitis telah berkembang menjadi kronis atau pasien menjadi karier HB. •
Anti:HBsAg 'antibodi terhadap HBsAg( merupakan antibodi terhadap HbsAg. eberadaan anti:HBsAg menunjukan adanya antibodi terhadap HB. Antibodi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatatitis B. 7ika tes anti:HbsAg bernilai positif berarti seseorang pernah mendapat 4aksin HB ataupun immunoglobulin. Hal ini juga dapat terjadi pada bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya. Anti:HbsAg posistif pada indi4idu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatatitis B menunjukkan bahwa indi4idu tersebut pernah terinfeksi HB.
•
HBeAg 'antigen HB(, yaitu antigen e HB yang berada di dalam darah. HbeAg bernilai positif menunjukkan 4irus HB sedang aktif bereplikasi atau membelah)memperbayak diri. 3alam keadaan ini infeksi terus berlanjut. Apabila hasil positif dialami hingga $< minggu maka akan berlanjut menjadi hepatatitis B kronis. Indi4idu yang memiliki HbeAg positif dalam keadaan infeksius atau dapat menularkan penyakitnya baik kepada orang lain maupun janinnya.
•
Anti:Hbe 'antibodi HbeAg( merupakan antibodi terhadap antigen HbeAg yang diproduksi oleh tubuh. Anti:HbeAg yang bernilai positif berati HB dalam keadaan fase non:replikatif.
•
HBcAg 'antigen core HB( merupakan antigen core 'inti( HB, yaitu protein yang dibuat di dalam inti sel hati yang terinfeksi HB. HbcAg positif menunjukkan keberadaan protein dari inti HB.
•
Anti:HBc 'antibodi terhadap antigen inti hepatitis B( merupakan antibodi terhadap HbcAg. Antibodi ini terdiri dari dua tipe yaitu Ig0 anti HBc dan IgD anti:HBc. Ig0 anti HBc tinggi menunjukkan infeksi akut. IgD anti:HBc positif dengan Ig0 anti:HBc negatif menunjukkan infeksi kronis pada seseorang atau orang tersebut penah terinfeksi HB.
Diagnosis hepatitis C 3iagnosis hepatitis ditentukan dengan pemeriksaan serologi untuk menilai kadar antibodi. 2elain itu pemeriksaan molekuler juga dilakukan untuk melihat partikel 4irus. 2ekitar ;<@ kasus infeksi hepatitis berubah menjadi kronis. Pada kasus ini hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya en?im alanine aminotransferase 'AL!( dan peningkatan aspartate aminotransferase 'A2!(. Pemeriksaan molekuler dilakukan untuk mendeteksi 16A H. !es ini terdiri dari tes kualitatif dan kuantitatif. !es kualitatif menggunakan teknik P1 'Polymerase hain 1eaction(. !es yang dapat mendeteksi 16A H ini dilakukan untuk mengkonfirmasi 4iremia 'adanya H dalam darah( dan juga menilai respon terapi. !es ini juga berguna bagi pasien yang anti:H:nya negatif tetapi memiliki gejala klinis hepatitis . 2elain itu tes ini juga dilakukan pada pasien hepatitis yang belum teridentifikasi jenis 4irus penyebabnya.
!es kuantitatif sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu metode den gan teknik branched:chain 36A dan teknik re4erse:transcription P1. !es kuantitatif ini berguna untuk menilai derajat perkembangan penyakit. Pada tes kuantitatif ini pula dapat diketahui derajat 4iremia. 2edangkan biopsi hati 'pengambilan sampel jaringan organ hati( dilakukan untuk mengetahui derajat dan tipe kerusakan sel:sel hati 'li4er (.
Pemeriksaan Laboratorium Bukanlah Penentu Diagnosis Penyakit
2eorang pasien mengeluhkan adanya rentang waktu antara mulai dirawat di rumah sakit sampai dengan ditegakkannya diagnosis 'nama penyakit(. Pasien tersebut menderita demam dua hari dan minta dirawat inap. Pada hari keempat demam barulah dokter yang merawat memberitahukan diagnosis. Pasien tersebut mengeluh, N2udah dirawat dua hari kok baru sekarang ketahuan penyakitnya. 1umah sakit dan dokter macam apa iniO 3alam tulisan saya yang terdahulu sudah dijelaskan mengenai urut:urutan pekerjaan yang dilakukan dokter dalam mengelola pasien. 3alam tulisan tersebut, terdapat pengertian:pengertian yang berkaitan dengan pengelolaan pasien, misalnya diagnosis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, terapi, dan lain:lain. 2ebelum melanjutkan, ada baiknya anda membaca terlebih dahulu tulisan tersebut untuk lebih memahami tulisan ini, yang hanya menggarisbawahi kesan kebanyakan orang bahwa diagnosis ditentukan hanya dari pemeriksaan laboratorium. Pada prinsipnya, pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan penunjang. 2ampel yang dipakai dalam pemeriksaan laboratorium cukup ber4ariasi. 2ampel tersebut antara lain darah, urin 'air seni(, feses 'tinja(, usapan tenggorok, cairan serebrospinal 'cairan otak(, dan lain:lain. Pemeriksaan ini sendiri dapat dibedakan menjadi b eberapa macam, yaitu pemeriksaan sitologi 'melihat sel, dengan mikroskop(, pemeriksaan hematologi 'darah(, pemeriksaan kimia 'mengukur kadar suatu bahan dalam cairan(, pemeriksaan serologi, dan lain:lain. Pemeriksaan laboratorium selain melibatkan sampel juga melibatkan bahan kimia, peralatan elektronik, peralatan mekanik, dan manusia yang menjalankannya. 2emua aspek ini secara kolektif menentukan kualitas pemeriksaan laboratorium. Apabila semua aspek ini kita anggap sempurna, sebenarnya tiap:tiap macam pemeriksaan laboratorium mempunyai kualitas yang ber4ariasi dari sudut pandang dokter yang memerlukan pemeriksaan tersebut. /ntuk menentukan akurasi dan kualitas suatu pemeriksaan laboratorium, setiap macam dan tujuan pemeriksaan laboratorium mempunyai karakter statistik yang diberi nama sensiti4itas dan spesifisitas. 2ensiti4itas digambarkan sebagai berikut. 2eandainya ada seratus orang yang dikatakan menderita suatu penyakit oleh tes dengan sensiti4itas $<<@, maka seratus orang tersebut memang B86A1 menderita penyakit tersebut. 9leh karena itu, hasil negatif menggunakan pemeriksaan dengan sensiti4itas $<<@ berarti orang tersebut tidak menderita penyakit. !es dengan sensiti4itas tinggi dengan demikian bermanfaat tinggi un tuk menyingkirkan kemungkinan suatu penyebab penyakit. 2pesifisitas tidak sama dengan sensiti4itas. Andaikan ada sebuah tes dengan spesifisitas $<<@. !es ini digunakan untuk memeriksa seratus orang. Apabila seratus orang tersebut memperoleh hasil negatif, maka !I3A A3A satupun dari seratus orang tersebut yang benar menderita penyakit itu. 9leh karena itu, hasil positif menggunakan pemeriksaan dengan spesifisitas $<<@ berarti orang tersebut benar:benar menderita penyakit tersebut. Pada kenyataannya, tidak ada tes laboratorium dengan sensiti4itas sekaligus spesifisitas $<<@. Akurasi pemeriksaan laboratorium selalu merupakan kompromi atas nilai sensiti4itas dan nilai
spesifisitasnya. 3engan demikian, masih ada kemungkinan seseorang mend erita suatu penyakit walaupun hasil tesnya negatif dan sebaliknya. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya perlu digabungkan dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan sebagai suatu diagnosis kerja. 2elain sensiti4itas dan spesifisitas di atas, ada hal lain yang diperlukan dala m mengelola pemeriksaan laboratorium yang baik. 2alah satunya adalah waktu. >aktu diambilnya sampel sangat menentukan hasil. 2alah satu contoh adalah pengambilan sampel apusan darah untuk melihat proto?oa penyebab malaria paling baik diambil saat pasien menggigil dan demam. ontoh lain adalah pemeriksaan >idal yang sebenarnya perlu dilakukan setelah satu minggu demam sebanyak dua kali selang satu minggu untuk menilai kenaikan konsentrasi. enaikan inilah yang mengkonfirmasi suatu diagnosis demam tifoid 'secara luas disebut sebagai tifes)typhus 5 sebenarnya bukan istilah yang benar(. 2ensiti4itas, spesifisitas, dan waktu pemeriksaan adalah tiga faktor yang sering menimbulkan pertanyaan seperti pada paragraf pertama di atas. !idak ada pemeriksaan laboratorium yang bisa tepat seratus persen pada setiap saat pemeriksaan. 2ecan ggih apapun pemeriksaan laboratorium tetap harus mempertimbangkan proses penyakit dan waktu yang tepat untuk dilakukan pemeriksaan. 9leh karena itu, sebaiknya pemeriksaan laboratorium diminta oleh dokter setelah melakukan serangkaian anamnesis dan pemeriksaan fisik. 0elakukan pemeriksaan laboratorium secara sembarangan dapat mengaburkan diagnosis dan menghamburkan sumber daya. '1obertus Arian 3. 5 Hospitalist
BAB II !I67A/A6 !891I!I2 P8081I2AA6 I0IA 3A1AH)281/0 /6!/ P86*AI! 7A6!/6D 6ILAI 6910AL P8081I2AA6 86QI0 7A6!/6D 6o. 7enis Pemeriksaan 2atuan Bayi Anak 3ewasa Pria >anita $ P) /g)ml -:"- -:&I/)L -:-;< <:< "<:$;< &-:$-< & 0B /)L $<:$" " L3H /)L ;<:&+< + 2D9!)A2! /)L s)d " s)d "$ - 2DP!)AL! /)L s)d +& s)d "& $. )P 'creatin posfo inase( 8n?im berkonsentrasi tinggi dalam jantung dan otot rangka, konsentrasi rendah pada jaringan otak, berupa senyawa nitrogen yang terfosforisasi dan menjadi katalisastor dalam transfer posfat ke A3P 'energy( adarnya meningkat dalam serum K jam setelah infark dan mencapai puncak dalam $K:&+ jam, kembali normal setelah & jam. Peningkatan P merupakan indicator penting adanya kerusakan miokardium.
6ilai normal # 3ewasa pria # -:"- /g)ml atau "<:$;< I/)L >anita # -:&- /g)ml atau &-:$-< I/)L Anak laki:laki # <:< I/)L Anak wanita # <:-< I/)L Bayi baru lahir # K-:-;< I/) 6o. Peningkatan P Penyebab $. Peningkatan - kali atau lebih atau lebih dari nilai normal Infark jantung Polimiositis 3istropia muskularis duchene &. Peningkatan ringan)sedang '&:+ kali nilai normal( erja berat !rauma !indakan bedah Injeksi I.0 0iopati alkoholika Infark miokard)iskemik berat Infark paru)edema paru ". 3engan hipitiroidisme Psikosis akut 2umber. %.>idmann, $CC+ &. 0B 'reatinkinase label 0 dan B( 7enis en?im yang terdapat banyak pada jaringan terutama otot, miokardium, dan otak. !erdapat " jenis isoen?im kreatinase dan diberu label 0 'muskulus( dan B 'Brain(, yaitu # Isoen?im BB # banyak terdapat di otak Isoen?im 00 # banyak terdapat pada otot skeletal Isoen?im 0B # banyak terdapat pada miokardium bersama 00 9tot bergaris berisi C<@ 00 dan $<@ 0B 9tot jantung berisi K<@ 00 dan +<@ 0B Peningkatan kadar en?im dalam serum menjadi indicator terpercaya adanya kerusakan jaringan pada jantung. 6ilai normal kurang dari $< /)L 6ilai $<:$" /)L atau -@ total menunjukkan adanya peningkatan akti4itas produksi en?im. linis# Peningkatan kadar P dapat terjadi pada penderita A0I, penyakit otot rangka, cedera cerebro4askuler. Peningkatan iso en?im P:00, terdapat pada p enderita distrofi otot, trauma hebat, paska operasi, latihan berlebihan, injeksi I.0, hipokalemia dan hipotiroidisme. Peningkatan P:0B # pada A0I, angina pectoris, operasi jantung, iskemik jantung, miokarditis, hipokalemia, dan defibrilasi jantun. Peningkatan P:BB # terdapat pada cedera cerebro4askuler, pendarahan sub arachnoid, kanker otak, cedera otak akut,syndrome reye, embolisme pulmonal dan kejang. 9bat:obat yang meningkatkan nilai P # deksametason, furosemid, aspirin dosis tinggi, ampicillin, karbenicillin dan klofibrat. ". L3H 'laktat dehidrogenase(
0erupakan en?im yang melepas hydrogen dari suatu ?at dan menjadi katalisator proses kon4ersi laktat menjadi piru4at. !ersebar luas pada jaringan terutama ginjal, rangka, hati dan miokardium. Peningkatan L3H menandakan adanya kerusakan jaringan. L3H akan meningkat sampai puncak &+:+; jam setelah infark dan tetap abnormal $:" minggu kemudian. 6ilai normal # ;<:&+< /)L ondisi yang meningkatkan L3H 6o. Peningkatan L3H ondisi atau penyebab $ Peningkatan -J nilai normal atau lebih Anemia megaloblastik
arsinoma metastasis 2hok dan hypoEia Hepatitis Infark ginjal & Peningkatan sedang '":- J normal( 0iokard infark Infark paru ondisi hemolitik Leukemia Infeksi mononukleus 3elirium remens 3istropia otot " Peningkatan ringan '&:"Jnormal( Penyakit hati 6efrotik sindrom Hipotiroidisme olagitis 2umber. %.>idmann,$CC+ +. !roponin 0erupakan kompleks protein otot globuler dari pita I yang menghambat kontraksi dengan memblokade interaksi aktin dan myosin. Apabila bersenyawa dengan aRR , a kan mengubah posisi molekul tropomiosin sehingga terjadi interaksi aktin:miosin. Protein regulator ini terletak didalam apparatus kontraktil miosit dan mengandung " sub unit dengan tanda , I, !. Peningkatan troponin menjadi pertanda positif adanya cedera sel miokardium dan potensi terjadinya angina. 6ilai normal F <,$K /g)L -. 2D9! '2erum glutamik oksaloasetik transaminase( Adalah en?im transaminase sering juga disebut juga A2! 'aspartat amino transferase( katalisator: katalisator perubahan asam amino menjadi asam alfa k etoglutarat. 8n?im ini berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Pelepasan en?im yang tinggi kedalam serum menunjukan adanya kerusakan terutama pada jaringan jantung dan hati. Pada penderita infark jantung, 2D9! akan meningkat setelah $& jam dan mencapai puncak setelah &+:"K jam kemudian, dan akan kembali normal pada hari ke:" sampai hari ke:-. 6ilai normal #
Laki:laki s)d " /)L >anita s)d "$ /)L ondisi yang menyebabkan peningkatan 2D9! 6o. Peningkatan 2D9! ondisi)penyebab $ Peningkatan ringan 'F "J normal( & Peningkatan sedang '":-J normal( " Peningkatan tinggi '-J normal( 2umber#%k.>imann,$CC+ K. 2DP! 'serum glutamik pyru4ik transaminase(# 0erupakan en?im transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama hati. 2ering disebut juga AL! 'alanin aminotransferase(. Peningkatan dalam serum darah mengindikasikan adanya trauma atau kerusakan pada hati. 6ilai normal # Laki:laki # s)d +& /)L >anita # s)d "& /)L a. Peningkatan 2D9!)2DP! # &
. HB3H 'alfa hydroEygutiric dehidrogenase( 0erupakan en?im non sfesifik. /ntuk diagnostic miokard infark. Pemeriksaaan ini bertujuan untuk membedakan L3H $,& dan L3H ",+. Penigkatan HB3H biasanya juga menandai adanya miokard infark dan juga diikuti peningkatan L3H.
A6ALI2A P8081I2AA6 /1I68 $. Pemeriksaan Berdasarkan >arna /rine 6o >arna urine Penyebab patologis Penyebab non patologis $ 0erah Ada hemonglobin, mioglobin dan porfirin ' berarti ada perdarahan saluran kencing ( : 9leh karena obat tertentu : arena ?at warna dari makanan tertentu, misal biet, senna, robarber & 7ingga Qat warna empedu : arena obat:obat# antiseptic saluran kencing, pyridium, dan obat fenothia?in " uning : /rine pekat : eberadaan urobilin dan bilirubin : 9bat preparat 4itamin dan obat psikoaktif + Hijau : eberadaan bili4erdin : eradaan bakteri pseudomonas : 9bat preparat 4itamin dan obat psikoaktif - Biru !ak patologis 3euretika tertentu K oklat : eberadaanhematin asam, mioglobin dan ?at warna empedu : 9bat:obat
nitrofurantioin, le4odo4a Hitam) hampir hitam eberadaab melanin, kaskara, senyawa besi dan fenol : 9bat le4odo4a, kaskara, senyawa besi dan fenol &. Analisa berdasarkan keberadaan gula dalam urine 6o Dula dalam urine Penafsiran $ /rineRbersama hiperglikemi : Penyakit 30 : Penyakit endokrien, hipertiroidisme, dan feokromositosis : Pankreatits, a pancreas : 3ispusi 22%# asfiksia, perdarahan) tumor hipotalamus : Dangguan metabolismeberat# luka bakar berat, uremia, penyakit hati berat, sepsis : 9bat kortikosteroid dan thia?id & /rineR, tanpa hiperklikimia 3isfungsi tubulus ginjal, kehamilan, guMla non glucose ". Penafsiran keberadaan protein dalam urine 6o eberadaan protein dalam urine !afsiran gangguan organ) penyakit $ Proteinurea ringan
F<,- gr ) hari : 9rang sehat setelah kerja jasmani berat : ondisi demam, stress emosi, hipertensi : 3isfungsi tubulus ginjal : Dinjal polikistik : Infeksi saluran urine distal : Hemoglobinuria karena hemolisis berat & Protein urea sedang <,-: " gr) hari : Dlumerulonefritis kronis : Dagal jantung kongesti : 6efropatie 30 : Pielonefritis : 0yeloma multiple : Preeklamsia " Proteinuria berat F" gr ) hari : Dlumerulonefritis akut : Dlumerulonefritis kronis berat : 6efrosis lipoid : 6efropatie 30 berat : 6efritis pada lupus : Penyakit amiloid +. Penafsiran keberadaan hemoglobin dalam urine 6o eadaan hemoglobinuria !afsiran gangguan organ) penyakit $ 8ritrosit utuh dalam sediment tanpa silinder : emaran darah mentruasi : Akibat aktifitas jasmani berat
: !rauma pada saluran kencing : 2istitis : encing batu : !umor ginjal : Hipertensi berat : Penggunaan obat anti koagulan : Penyakit sel sabit & 8ritrosit utuh diikuti adanya selinder eritrosit, selinder bergranula dan proteinuria : D6 : 6efritis : Poliarthritis : 6efropatie alergi " 3alam sedimen tak ada eritrosit utuh : Lisis eritrosit dalam sirkulasi : Hemolisis tranfusi) tranfusi darah hemolisis
-. !afsiran keberadaan silinder dalam urine 6o 7enis slinder Penafsran $ Hialin $. Derak badan berat pada orang normal &. Dagl jantung kongesti ". 6epropatie 30 +. Dlumerulo nefritis kronis & 8ritrosit $. Dlumerulonefritis akut &. 8ndokarditis bacterial ". 6efritis lupus +. Infark ginjal " Lekosit $. Pyelonefritis akut &. 6efritis + 8pithel $. 6ekrosis tubuler &. Infeksi cytomeloga4irus ". eracnan logam berat atau ssalisilat - Dranuler 'butir kasar)halus( $. 2indrom nefrotik &. Pyelonefritis ". Dlumerulonefritis +. eracunan tinbal K Lilin $. Atropi tubulus ginjal berat K. Penafsiran terhadap kadar bilirubin serum, bilirubin urine dan urobilin urine 6o Bilirubin serum Bilirubin urine 9robilin urine !apsiran $ Indirek meningkat 3irek normal ' n ( 6egati4e ' : ( 0eningkat Hemolisis & Indirek normal 3irek ' n ( 5 meningkat 6egati4e ' : ( 0eningkat erusakan sel hati awal " Indirek meningkat 3irek meningkat 0eningkat 0eningkat erusakan sel hati berat + Indirek ' n (
3irek meningkat 0eningkat 6egati4e ' : ( 9bstruksi salauran empedu ekstra atau infra empatik . Pemeriksaan Bence 7ones Adalah pemeriksaan urine untuk mendeteksi keberadaan protein patologis dengan cara mencampur urine dengan asam asetat dan dipanaskan. 3inyatakan positif apabila terjadi kekeruhan pada saat urine dingin. Biasanya dilakukan pada penderita 0yeloma 0ultiple. 1eaksi bence jones 'R( dapatjuga terjadi pada tumor tulang dan leukemia. ;. Pemeriksaan - HidroEyindolo Acetic Acid ' -:HIAA( - HIAA adalah ?at yang banyak ditemukan pada penderita dengan sindrom carcinoid,dimana penghasilan serotonin berlebihan. - HIAA adalah derifat indol hasil metabolisme serotonin berlebihan. !es dilakukan dengan menggunakan reagen 8hrlich, dan din yatakan neormal apabila didalam tes terjadi warna biru yang jelas. C. Pemeriksaan Ben?idin Pemeriksaan pada urinene maupun feases yang bertujuan mendeteksi keberadaan hemoglobin dan deerifatnya pada urine atau feases. !es dilakukan dengan mencampur bahan pemeriksaan dengan larutan ben?idin, dan dinyatakan hasil# a. 6egati4e ':( apabila tidak ada perubahan warna ' tetap samar:samar kehijauan( b. Positif $ 'R( warna hijau c. Positif & 'RR( biru hijau d. Positif " 'RRR( biru e. Positif + 'RRRR( biru tua Biasanya tes dilakukan pada penderita yang dicurigai adanya perdrahan pada saluran kencing maupun pencernaan $<. Pemeriksaan 2ulkowitch Pemeriksaan untuk mengetahui kadar kalsium dalam urine yang dikeluarkan oleh ginjal, dengan menggunakan reagen sulkowitch ' asam oEalate, aluminiium oEalate, asam asetat glacial, dan aSuadest (. Bahan urine yang digunakan adalah urine &+ jam yang sebelumnya pasien di puaskan dari makanan ) minuman yang mengandung kalsium. Interpretasi hasil # 6egati4e ':( # tidak terjadi kekeruhan Positif $'R( # adakekeruhan halus Positif & 'RR( # ada kekeruhan sedang Positif " 'RRR( # kekeruhan agak berat dalam waktu F &< detik Positif + 'RRRR( # terjadi kekeruhan berat dan seketika 6ilai normal sampai dengan posiif $ 'R( Positif " 'RRR( sampai positif + 'RRRR(berarti kaadar kalsium dalam urine tinggi dan merupakan akibat dari hiperkalsemia $$. Dalli 0ainini !est Adalah test dengan cara menyuntikan urine wanita yang diduga hamil kedalam tubuh katak jantan. Apabila dalam urine katak jantan terdapat spermato?oa hasil sekresi maka tes dinyatakan 'R( atau ada kehamilan
$&. 8sbach Adalah pemeriksaan kuantitatif albumin dalam urine dengan cara mencampurkan larutan asam pikrat $@ dalam air dan larutan asam sitrat &@ dalam air dengan urine. Hasil positif dilihat dengan adanya kekeruhan dan tinggkat kekeruhan sesuai dengan kuantitatif protein. $". Pemeriksaan 1eduksi Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine dengan menggunakan reagen 'missal # benedict, fehling, nylander( 3inyatakan negati4e ':( apabilka tidak ada perubahan warna, tetap biru sedikit kehijauan 'tidak ada glukosa( Positif $ 'R( # warna hijau kekuningan dan keruh 'terdapat <,-:$@ glukosa( Positif & 'RR( # warna kuning keruh 'terdapat $:$,-@ glukosa( Posistif " 'RRR( # warna jinga, seperti lumpur keruh '&:",-@ glukosa( Positif + 'RRRR( # merah keruh ' ",-@ glukosa( 6ormal # urine reduksi negati4e 1eduksi R dalam urine memnunjukan adanya hiperglikemia di atas $< mg@, karena nilai ambang batas ginjal untuk absorbs glukosa adalah $< mg@. reduksi R disertai hiperglikemia menandakan adanya penyakit diabetes mellitus. $+. Dlukosa uantitatif /rine Pemeriksaan untuk mengukur jumlah glukosa dalam gram)&+ jam dengan menggunakan reagen benedict kuantitatif.
$-. eton Pemeriksaan untuk menemukan keberadaan ?at keton dalam urine meliputi aseton, asam asetoasetat, asam beta hidroksi butirat. Bahan yang digunakan adalah urine segar karena benda keton ini mudah menguap. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mencampurkan urine dengan reagen '1othera, Dedhadt( dan diamati adanya perubahan warna. 3inyatakan positif 'R( apabila terjadi warna ungu kemerahan pada batas kedua cairan. 0akin cepat terjadi warna ungu dan makin tua warnanya menggambarkan makin tinggi konsentrasi keton dalam urine. Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan metabolisme berat terutama pada penderita 30 $K. Bilirubin dalam /rine 0erupakan tes 'missal# percobaan busa, Harrison(untuk melihat keberadaan b ilirubin dalam urine. Bilirubin normal dalam urine negati4e ':(. Bilirubin R menunjukkan adanya proses hemolisis, gangguan hati dan gangguan empedu. $. /robilinogen dalam /rine /robilinogen merupakan senyawa tak berwarna dibentuk dalam usus dengan mereduksi bilirubin, diekskresikan melalui feaces dan urine dan teroksidasi dalam bentuk urobilin. !es untuk melihat keberadaan urobilinogen dalam urine diperlukan bahan segar. 6ormalnya negati4e ':(.
$;. /robilin /robilin merupakan pigmen empedu, tidak berbentuk, berwarna kecoklat:coklatan. Pemeriksaan terhadap keberadaan urobilin dengan menggunakan reagen tertentu 'missal# 2chle?inger(. Hasil positif $'R(, atau positif &'RR( dilihat dari adanya fluoresensi hijau. $C. Pemeriksaan 3arah 2amar dalam /rine !es ini bertujuan untuk mendeteksi adanya hemoglobin dalam urine dengan metode tertentu 'missal# ben?idine tes atau guayac tes(. 3inyatakan positif apabila ada perubahan warna menjadi hilau 'R( sampai biru tua'RRRR(. 3inyatakan negatif apabila tak ada perubahan warna. !es R berarti ditemukan hemoglobin dalam urine yang mungkin disebabkan oleh pendarahan atau radang pada ginjal)saluran kencing. &<. Pemeriksaan loride dalam /rine Bertujuan untuk menetapkan jumlah)kuantitatif klorde dalam urine &+ jam. Biasanya menggunakan metode cepat yaitu %antus. &$. Pemeriksaan benda:benda 6itrogen Pemeriksaan bertujuan menemukan benda:benda nitrogen terutama nitrit, urea, kreatinin dalam urine. Peningkatan kadar benda nitrogen dalam urine menggambarkan kondisi metabolism dari protein mulai dari intake, absorpsi, perombakan, metabolisme, destruksi dan ekskresinya. Pengukuran kreatinin memerlukan bahan urine &+ jam dan hasilnya dapat menggambarkan kondisi fungsi ginjal. 6ilai normal ekskresi kreatinin pada wanita# <,; 5 $, gr)hrM pria# $,< 5 $,C gr)hr &&. Pregnosticon Planotes 'PP!( Pemeriksaan untuk menemukan adanya Human horionic Donadotropin 'HD( dalam urine. Pemeriksaan bertujuan untuk mendeteksi adanya kehamilan pada wanita. Hasil positif menandakan adanya tanda kehamilan pada wanita. &". PP! !itrasi 0erupakan tes immunologic dengan Human Aglutinin Inhibitor 'HAI( untuk melihat keberadaan HD dalam urine. 3engan pemeriksaan ini hasilnya lebih cepat, akurat dan sensiti4e karena dalam titer terendah pun sudah dapat terdeteksi. 6ormal dalam &< hari setelah pembuahan HD R#-<< 2I)hari. eakuratan untuk deteksi kehamilan adalah C-:C;@. Pada saat ini sudah dikembangkan oleh pabrik alat tes kehamilan yang praktis dan mudah dilakukan oleh masyarakat, hasilnya akurat missal# prognosticon, gra4indeE, gono4is, deco dan lai:lain. &+. HD 8IA 'test Pack( Adalah pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaa n HD dengan metode 8n? yme Immuno Assay '8IA(. Penggunaan sama dengan pemeriksaan HD diatas. &-. Asam /rat Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin d an sulit larut dalam air. onsentrasi tinggi dalam urine dapat membentuk batu asam urat dan mencerminkan kadar asam
urat dalam darah yang tinggi dengan segala akibatnya. Pemeriksaan asam urat 'uric acid( dalam urine bertujuan untuk mendeteksi asam urat secara kuantitatif dan kualitatif. Biasanya dilakukan pada pasien dengan gangguan ginjal, penyakit gout, radang sendi, batu ginjal)saluran kencing. &K. Pemeriksaan imia /rine yang 3ipermudah Pada saat ini pabrik alat kesehatan menciptakan bermacam:macam alat yang mudah dilakukan masyarakat, praktis dan hasilnya akurat untuk pemeriksaan urine, yang berupa kertas, plastic maupun tablet. ertas)plastic)tablet tersebut mengandung reagen tunggal atau gabungan yang dapat mendeteksi keberadaan suatu ?at secara sendiri:sendiri atau beberapa ?at sekaligus. Alat: alat tersebut antara lain# 6o. 6ama Alat) Bentuk andungan reagen 0anfaat $. AlbustiE 'stik)kertas( Bromphenol blue dan salisilat 0endeteksi protein dalam urine, dinyatakan R# terjadi warna kuning T biru &. Albutes 'tablet( 2da ". linistiE 'stik)tes tape( Dlukosa oksidasa dan orthotolidin 3eteksi glukosa dalam urine. R# warna biru +. linitest 'tablet( 6a hidroksida dan kuprisulfat 3eteksi glukosa R# warna menjadi kuning)jingga -. Dalatest 'serbuk( Daram bismuth 3eteksi glukosa R# warna abu:abu sampai hitam K. etostiE 'stik)kertas( 6a nitoprussida, asam amino asetat, dinatrium posfat 3eteksi keton dalam urine 'asam asetoasetat, aceton( R# berunah warna menjadi ungu : sampai merah . Acetest 'tablet( 2da 2da ;. HemastiE 'kertas( Peroksidan dan orthotolidin 3eteksi darah samar 'Hb( R# berubah warna menjadi hijau T biru C. 9ccultist 'tablet( 2da 2da $<. Ictotest 'tablet( 6itroben?enadia?onium P toluene sulfonat 3eteksi bilirubin dalam urine $$. LabstiE 'kertas( ombinasi reagen 3eteksi glukosa, protein, keton, darah samar, PH $&. HemacombistiE 2da 2da &. %enil eton /rie '%/( Pemeriksaan Duthrie 0erupakan pemeriksaan skrening untuk mendeteksi ada nya defisiensi en?im hepar yaitu %enilalanin hidroksidase. Adanya akumulasi penilanin dalam darah dan jarinagan yang berasal dari susu dan prolduk protein lain yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan retardasi mental. Apabila fenilanin dalam serum mencapai +mg) dl setelah minum susu ":- hari disebut tes Duthriepositif 'R(.
Pemeriksaan %/ pada urine dilakukan setelah bayi berumur ":+ minggu dan diulang $:& minggu kemudian. 6ilai %/ $- mg ) dl atau lebih besar dapat digunakan sebagai indicator nyang signfikan adanya kerusakan otak. 6ilai normal# %/# negatif, Duthrie. 6egatif. Pada anak# <,-:&,< mg) dl Peningkatan %/ dapat terjadi pada bayi lahir dengan berat badan rendah, encephalopatihepatik, septicemia, galaktosemia, obat aspirin dosis besar.
&;. atekolamin /rie 0erupakan hormon epinefrin dan norepinefrin yang diproduksi oleh kelenjaar medulla suprarenalis. Pada orang normal dan setelah latihan atau olahraga produksi katekolamin akan menigkat. Apabila ditemukan kadar katekolamin dalam urine# ":$<< kali lebih besar dari normal menunjukkan adanya penyakit feokromositoma. Penigkatan dalam jumlah sedang ditemukan pada jumlah kasus psikiarti dan anak yang menderita neuroblastoma mligna. 6ilai normal dalam urine dewasa # total F $<< ug) &+ jam, aktifitas tinggi # F <,-C umol) &+ jam epinefrin urie # $<:C< ug) &+ jam peningkatan katekolamin ditemukan pada penderita feokromositoma, stress berat, septikemi, shock, luka bakar, peritonitis, neuroblastoma maligna, gangguan psikiatri terutana depresi) maniakdepresif, dan obat:obatan antibiotic, antihipertensi, adrenslin, isoproterenol, insulin, de4olopa, aminof ilin, klorpromasin, dan 4itamin dan B dosis tinggi. &C. etosteroid:$ dalam /rine '$:2( 0erupakan hasil metabolisme hormon testosteron yang berasal dari testis dan glandula suprarenalis. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya disfungsi kortek adrenal. Penurunan kadar $:2 menuhnjukkan hipofungsi kortek adrenal 'misal pada penyakit AddisonUs( hipogonadisme, hipopituitarisme, miksedema, nefrosis, dan obat:obat# deuretik, tia?id, estrogen, kontrasepsi oral, reserpin, klordia?epoksida, proma?in, Suinidin, meprobamat, dan salisilat. Peningkatan kadar $:2 ditemukan pada hiperfungsi kortek adrenal, sindrom cushingUs, karsinoma adrenocorte, tumopr testis, tumor o4arium, infeksi dan stres hebat, serta obat:obat# A!H, antibiotika, fenitoin, deksametason, dan spironolakton.
6ilai normal # 3ewasa pria # ;:&- mg)&+ jam >anita # -:$- mg)&+ jam
Bayi # F $ mg)&+ jam Anak $:" tahun # F & mg)&+ jam Anak ":K tahun # F " mg)&+ jam 1emaja wanita # ":$& mg)&+ jam Lansia # +:; mg)&+ jam "<. Hidroksi ortikosteroid:$ '$:9H2( /rine 0erupakan hasil metabolism hormon steroid dari kortek adrenal dan dikeluarkan melalui urine '&+ jam(. Pemeriksaan bertujuan untuk mengkaji fungsi hormon adrenal. Penurunan $:9H2 terdapat pada penyakit addisonUs, sindrom androgenital, hipopituitarism, hipotiroid, penyakit hati, dan obat:obat# kalsium glukonas, deksametason, fenitoin, reserfin, dan prometasin. Peningkatan $:9H2 terdapat pada sindrom ushingUs, kanker adrenal, hiperpituitarism, hipertiroidism, stres berat, eklampsia, dan obat:obat# penicillin, eritromycin, kortison, aseta?olamid, 4itamin , tia?id, digoksin, estrogen, kontrasepsi oral, Suinidin, spironolakton,dan paraldehid.
6ilai normal # 3ewasa pria # -:$- mg)&+ jam >anita # ":$" mg)&+ jam 1ata: rata # &:$& mg)&+ jam Lansia # lebih rendah dari dewasa Anak &:+ tahun # $:& mg)&+ jam Anak -:$& thn #K:; mg)&+ jam Bayi # F $ mg)&+ jam
"$. Pregnanetriol urine 0erupakan ?at sintesis kortikoid yang digunakan untuk mendiagnosa adanya hiperplasi adrenokortikal congenital. Penurunan kadar menunjukkan hipofungsi hipofise anterior. Peningkatan kadar terdapat pada sindroma adrenogenital, hiperfungsi dan hiperplasi adrenokortikal kongenita, dan tumor adrenal.
6ormal # 3ewasa pria # <,+:&,+ mg)&+ jam >anita # <,-:&,< mg)&+ jam Anak # <:$,< mg)&+ jam Bayi # <:<,& mg)&+ jam "&. !es urine atas obat:obatan Pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan metabolik yang berasal dari obat. !es ini dilakukan untuk mengukur kadar obat dalam urine sesbagai presentasi kadar obat dalam plasma dan
sebagai indicator toksisitas obat. 6o. 6ama 9bat Indicator tes R dalam urine eterangan $. Aspirin)salsilat Perubahan warna urine menjadi merah anggu r yang mantap &. %enotia?in dan deri4atnya /ngu kemerahan Langsung ". PA2 'para amino salisilat( oklat merah +. %enol dan deri4atnya /ngu
"". !es urine atas obat:obatan narkotik, miras, psikotropik. 6o. 7enis narkotik 6ilai 6ormal eterangan $. Amphetamin '8Etacy,shabu( : 2timulans &. ocain : 2timulans analgetik ". 9piat 'morfin,heroin( : +. Ben?odia?epin : !ranguili?er minor -. Barbiturat : !ranguili?er minor K. 0ertaSuolon 'mandaE( : . Alcohol : 3epresan ;. Amytriptilin : 3epresan C. Imipramin : 3epresan $<. L23 : Halusinogen $$. Danja : dep)2timulans $&. Haloperidol : !ranguili?er mayor $". hlorproma?ine : !ranguili?er mayor
BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Visi
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
adalah
memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan isi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah. !elayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang diberikan kepada indiidu" keluarga ataupun masyarakat
haruslah baik #bersi$at etis% dan benar #berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku%. &ukum yang mengatur praktik keperawatan telah tersedia dengan lengkap" baik dalam bentuk undang'undang kesehatan" maupun surat keputusan (enkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian melakukan praktik keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban pro$esi untuk men)apai isi Indonesia sehat tahun *+1+. Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit" klinik" ataupun di gedung puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat maupun dirumah pasien. !elayanan keperawatan yang dilkukan dirumah pasien disebut Home Care. !elayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan" karena telah menjadi kebutuhan masyarakat" ,alah satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta
menyentuh
kebutuhan
masyarakat
yakni
melalui
pelayanan
keperawatan Kesehatan di rumah atau &ome -are. Berbagai $aktor yang mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. Berbagai
$aktor
yang
mendorong
perkembangan
pelayanan
keperawatan kesehatan dirumah atara lain Kebutuhan masyarakat" perkembangan I!/0K bidang kesehatan" tersedianya ,D( kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah *.
Rumusan (asalah Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai konsep home )are yang meliputi
a.
!engertian &ome -are
b.
Konsep(odel /eori Keperawatan 2ang (endukung &ome -are
).
Landasan &ukum &ome -are
d.
,kill Dasar 2ang &arus Dikuasai !erawat
e.
Lingkup !elayanan &ome -are
$.
Isu Dan Legal 3spek
g.
Lingkup !raktik Keperawatan Di Rumah
h.
(ekanisme !elayanan &ome -are
4.
/ujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
a.
(enjelaskan pengertian &ome -are
b.
(enjelaskan konsepmodel teori keperawatan yang mendukung &ome -are
).
(enyebutkan landasan hukum &ome -are
d.
(enjelaskan skill dasar yang harus dikuasai perawat
e.
(enjelaskan lingkup pelayanan &ome -are
$.
(enjelaskan isu dan legal aspek &ome -are
g.
(enjelaskan lingkup praktik keperawatan di rumah
h.
(enjelaskan mekanisme pelayanan &ome -are
BAB II PEMBAHASAN 1.
!engertian &ome -are (enurut Departemen Kesehatan #*++*% menyebutkan bahwa home care
adalah
pelayanan
kesehatan
yang
berkesinambungan
dan
komprehensi$ yang diberikan kepada indiidu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan" mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. !elayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang diren)anakan dan dikoordinasi oleh pemberi pelayanan melalui sta$ yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. ,edangkan menurut 5eis dan () 0wen #*++1% menyatakan home health care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang'orang yang )a)at atau orang'orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya. Home Care #&-% menurut &abbs dan !errin" 1678 adalah merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien #Lerman D. 9 0ri) B.L" 1664%" ,ehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang. Di beberapa negara maju": home )are ; #perawatan di rumah %" bukan merupakan konsep yang baru" tapi telah dikembangkan oleh
a.
!erawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang sudah termasuk dalam ren)ana pemulangan #dis)harge planning % dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula" oleh perawat komunitas di mana pasien berada" atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan di rumah.
b.
!erawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga" sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
).
!elayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang
keperawatan
kesehatan
yang
berkesinambungan
dan
komprehensi$ diberikan kepada indiidu dan keluarga di tempat tinggal mereka" yang bertujuan untuk meningkatkan" mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal. d.
!elayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien indiidu dan keluarga" diren)anakan" dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui sta$ atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja #kontrak% #warola"167+ dalam !engembangan (odel !raktek (andiri keperawatan dirumah yang disusun oleh !!5I dan Depkes%.
*.
Konsep (odel /eori Keperawatan 2ang (endukung &ome -are
a.
/eori Lingkungan (=loren)e 5ightingale% Lingkungan menurut 5ightingale merujuk pada lingkungan $isik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan indiidu yang meliputi
1%
udara bersih"
*%
air yang bersih"
4%
pemeliharaan yang e$isien
>%
kebersihan" serta
8%
peneranganpen)ahayaan 5ightingale lebih menekankan pada lingkungan $isik daripada lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor se)ara lebih terperin)i dalam tulisannya. !enekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan" maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah" kondisi dan )ara hidup seseorang daripada mengkaji $isiktubuhnya.
b.
/eori konsep manusia sebagai unit #(artha 0. Rogers% Dalam memahami konsep model dan teori ini"Rogers berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh"yang memiliki si$at dan karakter yang berbeda ? beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis" manusia dalam proses kehidupan manusia setiap indiidu akan berbeda satu dengan yang
lain
dan manusia di)iptakan dengan
karakteristik dan keunikan tersendiri. 3sumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang se)ara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan"kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari integritas"resonansi dan heli)y. Integritas berarti indiidu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan" dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti
bahwa
proses
kehidupan
antara
indiidu
dengan
lingkungan
berlangsung dengan berirama dengan $rekuensi yang berariasi dan heli)y merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan
akan terjadi perubahan baik perlahan ? lahan maupun berlangsung dengan )epat.
(enurut Rogers #16@+%" tujuan keperawatan
adalah
untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan" men)egah kesakitan" dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan. (enurut Rogers" 16@6 Kerangka Kerja !raktik ;(anusia utuh: meliputi proses sepanjang hidup. Klien se)ara terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan lingkungannya. ).
/eori /ranskultural nursing #Leininger% Leininger per)aya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada kultur. Dia per)aya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip :)are: dan pemahaman yang dalam mengenai :)are: sehingga )ulture s )are" nilai'nilai" keyakinan" dan pola hidup ‟
memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk peren)anaan dan implementasi yang e$ekti$ terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini
bahwa
seorang
perawat
tidak
dapat
memisahkan
)ara
pandangan dunia" struktur sosial dan keyakinan kultur #orang biasa dan pro$esional% terhadap kesehatan" kesejahteraan " sakit" atau pelayanan saat bekerja dalam suatu kelompok masyarakat tertentu" karena $aktor' $aktor ini saling berhubungan satu sama lain. ,truktur sosial seperti keper)ayaan" politik" ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan signi$ikan yang berdampak pada :)are: dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit. d.
/heory o$ &uman -aring #
/eori ,el$ -are #Dorothea rem% !andangan teori rem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan
kepada
kebutuhan
indiidu
dalam
melakukan
tindakan
keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperwatan rem mengembangkan tiga bentuk teori ,el$ -are" di antaranya 1%
!erawatan Diri ,endiri #,el$ -are% ,el$
-are
merupakan
dilaksananakan
oleh
aktiitas
indiidu
dan
itu
inisiati$
sendiri
dari
dalam
indiidu
serta
memenuhi
serta
mempertahankan kehidupan" kesehatan serta kesejahteraan. ,el$
-are
3gen)y
merupakan
suatu
kemampuan
indiidu
dalam
melakukan perawatan diri sendiri" yang dapat dipengaruhi oeh usia" perkembangan" sosiokultural" kesehatan dan lain'lain. /heurapeti) ,el$ -are Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
,el$ -are ReCuisites kebutuhan sel$ )are merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersi$at uniersal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan $ungsi tubuh. ,el$ -are Reuisites terdiri dari beberapa jenis" yaitu niersal ,el$ -are ReCuisites #kebutuhan uniersal manusia yang merupakan kebutuhan dasar%" Deelopmental ,el$ -are ReCuisites #kebutuhan yang berhubungan perkembangan indidu% dan &ealth Deiation ReCuisites #kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien%. *%
,el$ -are De$isit ,el$ -are De$isit merupakan bagian penting dalam perawatan se)ara umum di mana segala peren)anaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan sel$ )arenya se)ara terus menerus. ,el$ )are de$isit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa" atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan sel$ )are" baik se)ara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah" rem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain" sebagai pembimbing orang lain" memberi
support"
meningkatkan
pengembangan
lingkungan
untuk
pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain. $.
/eori Dinami) dan ,el$ Determination $or ,el$ -are (Ri)e% !erawat sebagai $asilitator dan koordinator dari pilihan keseimbangan sehat sakit yang ditetapkan oleh pasien. #3EiE 3limul &idayat" *++>%
4.
Landasan &ukum &ome -are =ungsi &ukum dalam !raktik !erawat
a.
(emberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum
b.
(embedakan tanggung jawab perawat dengan pro$esi lain
).
(embantu menentukan batas'batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
d.
(embantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum. Landasan &ukum
a.
Kes.5o. *4 tahun 166* tentang kesehatan
b.
!! 5o. *8 tahun *+++ tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
).
5o. 4* tahun *++> tentang pemerintahan daerah
d.
5o. *6 tahun *++> tentang praktik kedokteran
e.
Kepmenkes 5o. 1*46 tahun *++1 tentang regestrasi dan praktik perawat
$.
Kepmenkes 5o. 1*7 tahun *++> tentang kebijakan dasar puskesmas
g.
Kepmenkes 5o. *@6 tahun *++F tentang pedoman penyelenggaraan !erkesmas.
h.
,K (enpan 5o. 6>K0!(. !3511*++1 tentang jabatan $ungsonal perawat.
i.
!! 5o. 4* tahun 166F tentang tenaga kesehatan
j.
!ermenkes 5o. 6*+ tahun 167F tentang pelayan medik swasta
>.
,kill Dasar 2ang &arus Dikuasai !erawat
&ome -are ,K Dirjen Dirjen 235 (0D 5 &K. ++.+F.8.1.411 menyebutkan ada *4 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home )are antara lain 1%
ital sign
*%
memasang nasogastri) tube
4%
memasang selang susu besar
>%
memasang )ateter
8%
penggantian tube perna$asan
F%
merawat luka dekubitus
@%
,u)tion
7%
memasang peralatan *
6%
penyuntikan #IV"I(" I-",-%
1+% !emasangan in$us maupun obat 11% !engambilan preparat 1*% !emberian huknahlaksati$ 14% Kebersihan diri 1>% Latihan dalam rangka rehabilitasi medis 18% /ranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostik 1F% !enkes 1@% Konseling kasus terminal 17% konsultasitelepon 16% =asilitasi ke dokter rujukan *+% (enyiapkan menu makanan *1% (embersihkan /empat tidur pasien **% =asilitasi kegiatan sosial pasien *4% =asilitasi perbaikan sarana klien.
Kompetensi Dasar a. (emahami dasar'dasar anatomi" $isiologi" patologi tubuh se)ara umum. 1%
(enjelaskan anatomi" $isiologi" patologi sebagai sistem tubuh se)ara umum
*%
(enjelaskan konsep dasar homeostasis" dan patogenesis.
b. (elaksanakan pemberian obat kepada klienpasien 1%
(enjelaskan )ara')ara pemberian obat kepada pasien
*%
(elakukan pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter.
). (emahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan oleh klienpasien 1%
(enjelaskan jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan oleh klienpasien
*%
(enjelaskan persiapan klienpasien yang akan diperiksa di laboratorium
4%
(engantarkan klienpasien untuk periksa di laboratorium.
d. (enunjukan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik 1%
(enjelaskan de$inisi komunikasi terapeutik
*%
(enjelaskan $ungsi" dan man$aat komunikasi terapeutik
4%
(elaksanakan setiap tindakan keperawatan menggunakan komunikasi terapeutik.
e. (enunjukan kemampuan mengasuh bayi" balita" anak" dan lansia sesuai tingkat perkembangan 1%
(embangun hubungan antar manusia
*%
(engoptimalkan komunikasi terapeutik
4%
(engidenti$ikasi kebutuhan dasar manusia
>%
(eren)anakan kebutuhan dasar manusia
$.
(enunjukan kemampuan melayani klienpasien berpenyakit ringan
1%
(embangun hubungan antar manusia
*%
(engoptimalkan komunikasi terapeutik
4%
(engidenti$ikasi kebutuhan dasar klienpasien
>%
(eren)anakan kebutuhan dasar klienpasien
8%
(elaksanakan kebutuhan dasar klien pasien
F%
(endokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan pasienklien yang penyakit ringan.
g.
(enerapkan Keselamatan" Kesehatan Kerja dan Lingkungan &idup #K4L&%
1%
(endeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja #K4%
*%
(elaksanakan prosedur K4
4%
(enerapkan konsep lingkungan hidup
>%
(enerapkan ketentuan pertolongan pertama pada ke)elakaan
i.
(emahami kontinum sehat' sakit
1%
(enjelaskan keseimbangan tubuh manusia normal
*%
(enjelaskan de$inisi sehat'sakit
4%
(enjelaskan model'model sehat dan sakit
>%
(enjelaskan nilai'nilai yang mempengaruhi kesehatan
8%
(enjelaskan peningkatan kesehatan dan pen)egahan penyakit
F%
(enjelaskan $aktor'$aktor resiko dalam kehidupan manusia
@%
(enjelaskan dampak sakit pada klienpasien dan keluarga.
j.
(emahami dasar'dasar penyakit sederhana yang umum di masyarakat
1%
(enjelaskan penyakit?penyakit sistem integumen sederhana yang umum dimasyarakat
*%
(enjelaskan penyakit?penyakit sistem gastro intestinal sederhana yang umum di masyarakat
4%
(enjelaskan penyakit'penyakit sistem genito urinaria sederhana yang umum di masyarakat
>%
(enjelaskan penyakit?penyakit sistem respiratori sederhana yang umum di masyarakat
8%
(enjelaskan penyakit?penyakit sistem kardio askuler sederhana yang umum di masyarakat
F%
(enjelaskan penyakit?penyakit sistem persara$an sederhana yang umum di masyarakat
@%
(enjelaskan penyakit?penyakit sistem reproduksi sederhana yang umum di masyarakat.
k.
(emahami peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan utama
1%
(enjelaskan tindakan peningkatan kesehatan dan pen)egahan penyakit
*%
(enjelaskan tindakan pelayanan kesehatan utama
4%
(enjelaskan peran asisten perawat dalam pemberian perawatan utama.
l.
(emahami pemberian obat
1%
(enjelaskan nomenklatur dan bentuk obat oral
*%
(enjelaskan $aktor yang mempengaruhi kerja obat
4%
(enjelaskan kemampuan memberikan obat oral.
m.
(emahami kemampuan interpersonal dan massa
1%
(enjelaskan berbagai tingkatan komunikasi
*%
(enjelaskan proses komunikasi
4%
(enjelaskan bentuk'bentuk komunikasi
>%
(enjelaskan $aktor'$aktor yang mempengaruhi komunikasi
8%
(endiskusikan komunikasi terapeutik
F%
(enjelaskan bantuan dalam berkomunikasi.
n.
!rinsip'prinsip perkembangan manusia
1%
(enjelaskan teori pertumbuhan dan perkembangan manusia
*%
(enjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia
4%
(enjelaskan tentang konsepsi
>%
(enjelaskan proses kelahiran.
o.
(emahami tahap'tahap perkemangan manusia
1%
(enjelaskan perkembangan masa bayi
*%
(enjelaskan perkembangan masa balita
4%
(enjelaskan perkembangan anak masa usia sekolah
>%
(enjelaskan perkembangan masa remaja
8%
(enjelaskan perkembangan masa
p.
Dewasa muda
1%
(enjelaskan perkembangan masa dewasa
*%
(enjelaskan perkembangan masa lansia.
C.
(emahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan
tahapan
perkembangan 1%
(enjelaskan sikap perawat terhadap klienpasien sesuai dengan tahap perkembangan
*%
(enjelaskan pelayanan perawatan kesehatan komunitas dan panti.
r.
(emahami tentang stres
1%
(enjelaskan konsep stres
*%
(enjelaskan adaptasi terhadap stres
4%
(enjelaskan respon terhadap stres
>%
(enjelaskan proses keperawatan dan adaptasi terhadap stres.
s.
(emahami kebutuhan dasar manusia
1%
(enjelaskan kebutuhan $isiologis manusia
*%
(enjelaskan kebutuhan keselamatan dan rasa aman
4%
(enjelaskan kebutuhan )inta dan rasa memiliki
>%
(enjelaskan kebutuhan penghargaan dan harga diri
8%
(enjelaskan kebutuhan aktualisasi diri.
t.
(emahami tentang kesehatan reproduksi
1%
(enjelaskan konsep kesehatan reproduksi
*%
(enjelaskan anatomi dan $isiologi alat reproduksi
4%
(enjelaskan
masalah
yang
berhubungan
dengan
kesehatan
reproduksi. u.
(emahami perilaku empatik 1*.1(enjelaskan sikap empatik terhadap kehilangn" kematian" duka )ita saat melakukan tindakan keperawatan
1%
(enjelaskan bantuan yang diberikan sesuai dengan agama" dan kebutuhan spiritual klien tersebut.
.
(elakukan pemeriksaan tanda'tanda ital
1%
(enjelaskan pedoman untuk mengukur tanda ital
*%
(enjelaskan tentang pengukuran suhu tubuh
4%
melaksanakan pengukuran na$as
>%
(elaksanakan pengukuran nadi.
w.
(elakukan mobilisasi pasi$ terhadap klienpasien
1%
(enjelaskan tentang mobilisasi dan pengaturan gerak
*%
(enjelaskan gangguan mobilisasi
4%
(enjelaskan latihan mobilisasi
>%
(enunjukan kemampuan melakukan mobilisasi pasi$ dan akti$
8%
(enjelaskan gangguan mobilisasi.
.
(elakukan pemberian nutrisi 18.1(enjelaskan nutrisi seimbang
1%
(enunjukan kemampuan memberikan makan peroral pada pasienklien.
y.
(elaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan
1%
(enjelaskan komunikasi multidisiplin dalam tim
*% E.
(embuat dokumentasi sesuai dengan pedoman. (elaksanakan tugas sesuai dengan etika keperawatan" dan kaidah hukum
1%
(enjelaskan pentingnya etika dan hukum keperawatan dalam melaksanakan tugas
*%
(elakukan perilaku kinerja asisten perawat sesuai dengan etika dan hokum keperawatan
8.
Lingkup !elayanan &ome -are (enurut 5uryandari #*++>% menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care adalah
a.
!elayanan medik dan asuhan keperawatan
b.
!elayanan sosial dan upaya men)iptakan lingkungan yang terapeutik
).
!elayanan rehabilitasi dan terapi $isik
d.
!elayanan in$ormasi dan rujukan
e.
!endidikan" pelatihan dan penyuluhan kesehatan
$.
&igiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
g.
!elayanan perbaikan untuk kegiatan sosial (enurut Ri)e R #*++1% jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus'kasus yang umum pas)a perawatan di rumah sakit dan kasus'kasus khusus yang di jumpai di komunitas. Kasus umum yang merupakan pas)a perawatan di rumah sakit adalah
H Klien dengan penyakit obstrukti$ paru kronis"
H Klien dengan penyakit gagal jantung" H Klien dengan gangguan oksigenasi" H Klien dengan perlukaan kronis" H Klien dengan diabetes" H Klien dengan gangguan $ungsi perkemihan" H Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi" H Klien dengan terapi )airan in$us di rumah" H Klien dengan gangguan $ungsi persyara$an" H Klien dengan &IV3ID,. ,edangkan kasus dengan kondisi khusus" meliputi H Klien dengan post partum" H Klien dengan gangguan kesehatan mental" H Klien dengan kondisi usia lanjut" H Klien dengan kondisi terminal. F.
Isu Dan Legal 3spek ,e)ara legal perawat dapat melakukan aktiitas keperawatan mandiri berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang di miliki. !erawat dapat mengealuasi klien untuk mendapatkan pelayanan perawatan di rumah tanpa program medis tetapi perawatan tersebut harus diberikan di bawah petunjuk ren)ana tindakan tertulis yang ditandatangani oleh dokter. !erawat yang memberi pelayanan di rumah membuat ren)ana perawatan dan kemudian bekerja sama dengan dokter untuk menentukan ren)ana tindakan medis. Isu legal yang paling kontroersial dalam praktik perawatan di rumah antara lain men)akup hal'hal sebagai berikut
a.
Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan teknik yang tinggi" seperti pemberian pengobatan dan trans$usi darah melalui IV di rumah.
b.
3spek legal dari pendidikan yang diberikan pada klien seperti pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anggota keluarga karena kesalahan in$ormasi dari perawat.
).
!elaksanaan peraturan (edi)are atau peraturan pemerintah lainnya tentang perawatan di rumah. Karena biaya yang sangat terpisah dan terbatas untuk perawatan di rumah" maka perawat yang memberi perawatan di rumah harus menentukan apakah pelayanan akan diberikan jika ada resiko penggantian biaya yang tidak adekuat. ,eringkali" tunjangan dari (edi)are telah habis masa berlakunya sedangkan klien membutuhkan perawatan yang terus' menerus tetapi tidak ingin atau tidak mampu membayar biayanya. Beberapa perawat akan menghadapi dilema etis bila mereka harus memilih antara menaati peraturan atau memenuhi kebutuhan untuk klien lansia" miskin dan klien yang menderita penyakit kronik. !erawat harus mengetahui kebijakan tentang perawatan di rumah untuk melengkapi dokumentasi klinis yang akan memberikan penggantian biaya yang optimal untuk klien. !asal
Krusial Dalam
Kepmenkes 1*46*++1
/entang
!raktik
Keperawatan H (elakukan asuhan keperawatan meliputi !engkajian" penetapan diagnosa keperawatan" peren)anaan" melaksanakan tindakan dan ealuasi. H !elayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis dokter H Dalam melaksanakan kewenangan perawat berkewajiban
'
(enghormati hak pasien
'
(erujuk kasus yang tidak dapat ditangani
'
(enyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang'undangan yang berlaku
'
(emberikan in$ormasi
'
(eminta persetujuan tindakan yang dilakukan
'
(elakukan )atatan perawatan dengan baik
H
Dalam keadaan darurat yang mengan)am jiwa seseorang " perawat berwenang melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
H !erawat yang menjalankan praktik perorangan harus men)antumkan ,I!! di ruang praktiknya H
!erawat yang menjalankan praktik perorangan tidak diperbolehkan memasang papan praktik #sedang dalam proses amandemen%
H !erawat yang memiliki ,I!! dapat melakukan asuhan dalam bentuk kunjungan rumah H !ersyaratan praktik perorangan sekurang'kurangnya memenuhi '
/empat praktik memenuhi syarat
'
(emiliki perlengkapan peralatan dan administrasi termasuk $ormulir buku kunjungan" )atatan tindakan dan $ormulir rujukan
@.
Lingkup !raktik Keperawatan Di Rumah Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal" asuhan keperawatan neonantal" asuhan keperawatan anak" asuhan keperawatan dewasa" dan asuhan keperawatan maternitas" asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Keperawatan yang dapat dilakukan dengan
a.
(elakukan keperawatan langsung #dire)t )are% yang meliputi pengkajian bio' psiko' sosio' spiritual dengan pemeriksaan $isik se)ara langsung" melakukan obserasi" dan wawan)ara langsung" menentukan masalah keperawatan"
membuat
peren)anaan"
dan
melaksanakan
tindakan
keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menyimpang" baik tindakan'tindakan keperawatan atau tindakan'tindakan pelimpahan wewenang #terapi medis%" memberikan penyuluhan dan
konseling
kesehatan
dan
melakukan
ealuasi. b.
(endokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien" dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
).
(elakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan se)ara berkelompok.
d.
,ebagai
pembelapendukung
#adokat%
klien
dalam
memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan asuhan yang diterima oleh klien. e.
(enentukan $rekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan" men)angkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
7.
(ekanisme !elayanan &ome -are !asien klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat jalan" unit rawat inap rumah
sakit"
maupun
puskesmas"
namun
pasien
klien
dapat
langsung
menghubungi agensi pelayanan keperawatan di rumah atau praktek keperawatan per orangan untuk memperoleh pelayanan. (ekanisme yang harus di lakukan adalah sebagai berikut a.
!asien klien pas)a rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah se)ara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
b.
,elanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah" maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan sta$ dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah" kemudian
bersama'sama
klien
dan
keluarga"
akan
menentukan
masalahnya" dan membuat peren)anaan" membuat keputusan" membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien" kesepakatan juga men)akup jenis pelayanan" jenis peralatan" dan jenis sistem pembayaran" serta jangka waktu pelayanan. ).
,elanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah. !elayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus" setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
d.
,e)ara periodi) koordinator kasus akan melakukan monitoring dan ealuasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
!ersyaratan pasien klien yang menerima pelayanan perawatan dirumah
a.
(empunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggungjawab atau menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola
b.
Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan in$ormasi #In$ormed )onsent%
).
Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan dirumah untuk memenuhi kewajiban" tanggung jawab" dan haknya dalam menerima pelayanan.
Berikut tahapan mekanisme pelayanan &ome -are a.
!roses penerimaan kasus
1%
&ome )are menerima pasien dari rumah sakit" puskesmas" sarana lain" keluarga
*%
!impinan home )are menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
4%
(anajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
b. !roses pelayanan home )are 1% !ersiapan
!astikan identitas pasien
Bawa denah petunjuk tempat tinggal pasien
Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
!astikan perlengkapan pasien untuk di rumah
,iapkan $ile asuhan keperawatan
,iapkan alat bantu media untuk pendidikan *% !elaksanaan
!erkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
bserasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
(embuat ren)ana pelayanan
Lakukan perawatan langsung
Diskusikan kebutuhan rujukan" kolaborasi" konsultasi dll Diskusikan ren)ana kunjungan selanjutnya dan akti$itas yang akan dilakukan
Dokumentasikan kegiatan 4% (onitoring dan ealuasi
Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
Kesesuaian peren)anaan dan ketepatan tindakan
0$ekti$itas dan e$isiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan >% !roses penghentian pelayanan home )are" dengan kreteria
/er)apai sesuai tujuan
Kondisi pasien stabil
!rogram rehabilitasi ter)apai se)ara maimal
Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
!asien di rujuk
!asien menolak pelayanan lanjutan
!asien meninggal dunia
BAB III PENUTUP 1.
Kesimpulan Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa" home )are merupakan
bagian integral dari pelayanan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu indiidu" keluarga dan masyarakat men)apai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi. !erawatan di rumah selain dapat mengurangi ke)emasan juga dapat menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar" biaya transpor dan biaya lain'lain yang terkait dengan penjaga yang sakit./etapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layananhome )are adalah pasien yang se)ara medis dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai. *.
,aran
a.
Bagi perawat !erawat yang menjalankan perawatan home )are hendaknya sudah memiliki ,I!" harus kompeten dalam bidangnya" bertanggung jawab terhadap tugasnya.
b.
Bagi pasien dan keluarga &endaknya pasien dan keluarga dapat bersi$at terbuka terhadap perawat home )are" mani)otti anjuran dari perawa" membantu dalam proses tindakan keperawatan" dan dapat bersi$at kooperati$ dalam menerima in$ormasi dari perawat.