MAKALAH EPIDEMIOLOGI K3 Tentang
Pemeriksaan Berkala ”
“
Oleh: NAMA
: SITI RACHMI TOMALUHU
NPM
: 1320115093
SEMESTER : V (LIMA) PRODI
: KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) MALUKU HUSADA KAIRATU 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga saya masih diberikan kesehatan untuk menyelesaikan makalah ini. makalah yang saya buat ini saya “epidemiologi perilaku” Husada Kairatu
susun sebagai tugas
pada mata kuliah
pada jurusan Kesehatan Masyarakat STIKes Maluku
tahun akademik
2018, Penyusun menyadari
bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan oleh karenanya saran dan kritik sangat saya harapkan demi kesempurnaan bersama. Semoga dengan tersusunya tugas ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca terutama bagi penyusun.
Kairatu, 23 januari 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja B. Pengertian Pemeriksaan Kesehatan Berkala C. Tujuan Dari Pemeriksaan Berkala D. Proses Pemeriksaan Kesehatan Berkala E. Manfaat Pemeriksaan Kesehatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Setiap pekerja berhak atas derajat kesehatan yang optimal sebagai modal dasar untuk dapat melakukan pekerjaan dan bisa menciptakan produktivitas yang tinggi . Pekerja baik di sektor swasta maupun pemerintah, perusahaan formal maupun informal yang porsinya lebih dari 70 % dari seluruh populasi negeri ini, pada hakekatnya merupakan jantungnya organisasi dan motornya produktivitas (Puskesja Depkes RI, 2006). Tenaga kerja adalah unsur utama yang sangat penting dalam industri. Selain itu peran sumber daya manusia dalam suatu perusahaan semakin penting dan Kemajuan industri serta meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perubahan karakteristik pekerjaan serta bahaya yang ditimbulkannya. Bahaya tersebut mengandung risiko yang dapat mengakibatkan munculnya kerugian yang sangat besar. Berbagai macam industri memiliki karakteristik pekerjaan yang berisiko, seperti risiko keselamatan (kebakaran, ledakan, dan tumpahan minyak) dan risiko kesehatan yaitu munculnya penyakit akibat kerja. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak yang merugikan baik bagi pekerja, perusahaan maupun lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH F. Apa yang dimaksud pemeriksaan kesehatan tenaga kerja ?
G. Apa itu pemeriksaan berkala ? H. Apa tujuan dari pemeriksaan berkala ? I.
Bagaimana proses Pemeriksaan kesehatan berkala?
J. Manfaat yang di peroleh pemeriksaan kesehatan ?
C. TUJUAN MAKALAH 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja 2. Untuk mengetahui apa itu pemeriksaan berkala 3. Untuk mengetahui apa tujuan dari pemeriksaan berkala 4. Untuk mengetahui bagaimana proses Pemeriksaan kesehatan berkala 5. Untuk mengetahui manfaat yang di peroleh pemeriksaan kesehatan
BAB II PEMBAHASAN A. PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
Untuk mencapai produktivitas tenaga kerja yang optimal diperlukan pemeliharaan bahkan peningkatan kondisi fisik maupun mental tenaga kerja, terutama kesehatan badan tenaga kerja. Salah satu caranya yaitu dengan pemeriksaan kesehatan badan. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh seorang dokter yang ditunjuk oleh perusahaan, dan telah disahkan oleh Dirjen Binawas Depnaker sehingga setelah mengikuti pelatihan sebagai dokter kesehatan kerja, sebagaimana ditetapkan dalam Permenaker No. 01/MEN/ 1976 tentang wajib latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan (Depnaker RI, 2001)
A. PEMERIKSAAN BERKALA
Menurut permenaker no tahun 1980 pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter Menurut notoatmodjo (2009), pemeriksaaan kesehatan secara berkala (misalnya satu tahun sekali) adalah
sangat penting. Upaya pelayanan
pemeriksaan kesehatan secara berkala ini akan lebih penting lagi utamanya bagi para karyawan yang berkerja di tempat kerja yang beresiko misalnya di pabrik semen, garmen, tekstil, pertambangan, dan sebagainya yang terpapar bahan bahan kimia bahan beracun, debu, dan sebagain ya.
B. TUJUAN PEMERIKSAAN BERKALA
Berdasarkan permenker no. 02 tahun 1908. Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya , serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-
pengaruh dari pekerja seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usahausaha pencegahan.
C. PROSES PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA
Dalam pasal 3 permenakertrans no 02 tahun1980, pemeriksaan kesehatan berkala kesehatan berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan laboraturium rutin serta pemeriksaan laiinnya yang di anggap perlu.dalam hal ini ti temukan kelainan-kelainan atau ganguan-ganguan kesehatan pada tenaga kerja pada pemeriksaan berkala, pengurus wajib mengadakan tindak lanjut untuk pemperbaiki kelainan-kelainan tersebut dan sebab-sebabnya untuk menjamin terselengaranya kesehatan dan keselamatan kerja. Berdasarkan standar operating procedure (SPO) pemeriksaan kesehatan di PT. Frisian Flag Indonesia, pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan selama waktu pekerja menjadi kryawan dan bekerja pada tempat yang berpotensi menimbulkan ganguan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan berkala dibagi menjadi dua yaitu : 1. Pemeriksaan rutin tahunan a. Metode dari pemeriksaan kesehatan tahunan adalah sama dengan pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan baru. Pemeriksaan kesehatan tahunan diatur secara berkala dan biasanya jatuh pada akhir tahun. b. Dokter perusahaan memeriksa hasil dari pemeriksaan kesehatan dan memberikan penjelasan kepada human resource manager. c. Jika hasil pemeriksaan karyawan baik maka tidak di berikan pengobatan kesehatan d. Bila karyawan yang di nilai tidak baik atas hasil pemeriksaan kesehatan, maka perusahaan melalui human resource departemen
akan memberikan pengobatan
kesehatan kepada karyawan yang
bersangkutan. 2. Stool Test a. Stool
Test
bertujuan
untuk
mengetahui
keberadaan
bakteri
salmonella pada karyawan produksi di bagian produk infant dan bagi seluruh karyawan yang berhubungan langsung dengan produksi/ bahan baku di area high care. b. Stool Test ini dilakukan 1 kali dalam satu tauhn, bersama dengan pemeriksaan rutin tahunan. Selain itu, akan dilakukan juga ketika ada karyawan yang baru/rotas akan bekerja di area high care. c. Metode Stool Test ini adalah memeriksa faces (tinja) dari setip karyawan d. Setiap karyawan yang terkait akan mendapatkan satu botol kecil untuk tempat feces (tinja). e. Karyawan yang terkait harus langsung memberikan contoh feces kepada poliklinik/laboraturium yang ditujukan perusahaan pada hari yang sama. f.
Laboraturium akan memberikan hasil kepada dokter perusahaan untuk ditinjau, dan selanjutnya akan diberikan kepada human resource manager
D. MANFAAT
YANG
DIPEROLEH
JIKA
MELAKUKAN
MEDICAL
CHECK UP :
1. Menghemat Biaya Perusahaan MCU akan membuat perencanaan pembiayaan yang rasional dan efektif untuk anggaran kesehatan pada perusahaan Jika penyakit-penyakit akibat kerja mengenai karyawan maka perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja berkewajiban memberikan santunan pengobatan pada karyawan tersebut. Dengan mengetahui lebih dini penyakit yang dialami oleh
karyawan maka dapat lebih dini penanganannya sehingga dapat menghemat pengeluaran perusahaan.
2. Melaksanakan Peraturan Pemerintah Sesuai peraturan pemerintah yang dituangkan dalam UU No I tahun 1970, UU No. 21 tahun 2003 yang meratifikasi Konvensi ILO No. 81, dan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan secara jelas diatur mengenai Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Pemerintah mewajibkan kepada
perusahaan untuk memberikan hak bagi karyawan, akan tersedianya jaminan kesehatan dan keselamatan kerja selama dia menjalankan tugas dan pekerjaannya, sehingga seorang karyawan dapat bekerja maksimal tanpa adanya kekhawatiran pada kesehatan dan keselamatannya.
3. Kinerja Perusahaan menjadi Optimal Dengan kondisi kesehatan karyawan yang terkontrol dan bagus, tentunya hal ini meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu medical check up karyawan dijadikan sebagai salah satu syarat pengajuan tender atau penawaran oleh .
4. Mengetahui Penyakit Lebih Dini Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara lengkap, dalam arti dari kepala sampai kaki, mulai dari anamnesa sampai pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyakit sedini mungkin, mengatasi secepat mungkin gangguan kesehatan tersebut. Dan mencegah agar penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak berlanjut, untuk menghindari kekecewaan dan kerugian yang disebabkan oleh gangguan kesehatan yang mendadak, mencegah atau menunda komplikasi penyakit, melakukan pengobatan segera terhadap hasil temuan yang tidak normal pada pemeriksaan tersebut
5. Karyawan Lebih Terjamin dan Nyaman Kondisi kesehatan karyawan bisa saja berubah dengan adanya perubahan pola hidup dari karyawan sendiri yang tidak sehat serta faktor lingkungan kerja yang tidak seimbang. Oleh karena itu dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala bisa memantau kesehatan sehingga bisa mengantisipasi jika diketahui gejala sejak dini sehingga karyawan dapat bekerja dengan tenang dan nyaman
6. Meningkatkan Loyalitas dan Kepuasan Karyawan terhadap Perusahaan Dengan jaminan kesehatan dan layanan medical check up yang diberikan olah perusahaan, tentunya hal ini meningkatkan loyalitas dan kepuasan karyawan. Tingkat keluar masuk karyawan akan lebih rendah, dan karyawan akan lebih bersemangat dalam bekerja.
7. Sebagai reimbursment system atau premi asuransi Medical Check Up yang dibutuhkan Karyawan Medical Check Up untuk karyawan harus tepat sasaran, sesuai dengan resiko di tempat kerja. Penanganan secara keseluruhan, mulai dari screening karyawan sampai dengan pemeriksaan follow up hasil medical check up. Disediakan komunikasi dua arah, baik itu untuk karyawan maupun kepada manajemen perusahaan.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Pemeriksaan Kesehatan Berkala Pemeriksaan berkala hendaknya dilaksanakan dengan selang waktu yang teratur setelah pemeriksaan awal. Pada pemeriksaan rutin, tidak selalu diperlukan pemeriksaan medis lengkap, terutama bila ada tanda-tanda sakit yang jelas.
Bertujuan untuk mempertahankan derajat kesehatan karyawan setelah bekerja, dan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan pengaruh dari pekerjaan terhadap kesehatan tenaga kerja
B. SARAN
Dalam alam mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka perusahaan diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan tenaga kerjanya. Adapun dasar hukum untuk kewajiban pemeriksaan kesehatan tenaga kerja tertuang dalam dalm uu sebagaimana mestinya, maka perusahan di wajibkan memperhatikankan para keshatan para pekerjanya
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2010. WORKSOP ASEAN OSHNET untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan sumber daya menusia. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan mentri tenaga kerja dan transmigrasi No.per.02/MEN/1908 Tentang pemeriksaan tenaga kerja dalam penyelengaraan kesehatan kerja PT. Frisia Flag Indonesia. 2012. Standar Operating Procedure (SOP) Pemeriksaan Kesehatan