BAB I PENDAHULUAN I.1
KOSMETIK
I.1.1
Pengertian Kosmetik
Menurut Wall dan Jellinek, 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono, 2007). Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ´berhias´. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang tedapat disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997). Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu pengobatan atau ilmu kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan; seperti para tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga istana. Dalam perkembangannya kemudian, terjadi pemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997). Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
I.1.2
Penggolongan Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetik terbagi atas beberapa golongan, yaitu : a. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi ke dalam 13 preparat (Tranggono, 2004) :
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-la in. 2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath cap sule cap sule,, dan lain-lain. 3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shad eye-shad ow, ow, dan lain-lain. 4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, t oilet oilet w wat er er , dan lain-lain. 5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair hair s s pr pr a y, y, dan lain-lain. 6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain. 7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstik, dan lain-lain. 8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth mouth wa sh shes, es, dan lain-lain. 9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain. 10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dan lain-lain. 11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dan lain-lain. 12. Preperat cukur, misalnya sabun cukur, dan lain-lain. 13. Preparat untuk sun untuk sunta tan n dan sunsc sunscreen, reen, misalnya sunsc sunscreen f oundat oundat ion, ion, dan lain-lain.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
b. Penggolongan kosmetik menurut cara pembuatan (Tranggono, (Tranggono, 2004) :
1. Kosmetik modern , diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern (termasuk di antaranya adalah cosmed osmed ic). 2. Kosmetik tradisional : a.
Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan diolah menurut resep da n cara yang turun-temurun. turun-temurun.
b.
Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama.
c.
Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisional dan diberi warna yang menyerupai bahan tradisional.
c. Penggolongan Penggo longan kosmetik kosme tik menurut menur ut kegunaannya kegunaan nya bagi kulit: Kosmet ik peraw atan kulit ( skin care care cosmetic) cosmetic) 1. Kosmetik
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk di dala mnya: a. Kosmetik untuk membersihkan kulit ( clea leanser ): ): sabun, clea leansing crea ream , clea leansing milk nsing milk , dan penyegar kulit ( f ( f resh reshener ). ). b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (mo (mosst urizer urizer ), ), misalnya most most urizer urizer crea ream , nig ht ht cre crea am , ant i wrinkel crea ream. c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunsc sunscreen crea ream dan sunsc sunscreen f oundat oundat ion ion , sun bloc lock crea ream/lot m/lot ion. ion. d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit ( p ( peeling eeling ), ), misalnya scrub ceram yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengamplas (ab ( abr r a siver ). ).
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
2. Kosmetik Kosm etik riasan (dekoratif (dekoratif atau make-up) Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan
penampilan
yang
lebih
menarik
serta
menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri ( sel ( sel f con f id ent ent ). ). Dalam kosmetik riasan, peran zat warna dan pewangi sangat besar. Kosmetik dekoratif terbagi menjadi 2 golongan (Tranggono, 2004), yaitu: a. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakaian sebentar, misalnya lipstik, bedak, pemerah pipi, eyes shad shad ow, ow, dan lain-lain. b. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu lama baru luntur, misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengeriting rambut, dan preparat penghilang rambut. d. Berdasarkan Berdas arkan bahan dan penggunaannya serta maksud maksud evaluasi produk produ k kosmetik dibagi menjadi 2 golongan (Ditjen POM, 2004):
1. Kosmetik golongan I a. Kosmetik yang digunakan untuk bayi b. Kosmetik yang digunakan disekitar mata, rongga mulut dan mukosa lainnya c. Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan kadar dan penandaan d. Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta belum diketahui keama keamanan nan dan kema nfaatannya. nfaatannya. 2. Kosmetik golongan II adalah kosmetik yang tidak termasuk ke dalam golongan I.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
I.1.3 I.1.3
Persyaratan Kosmetik Kos metik
Kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: y
Menggunakan bahan yang memenuhi standar dan persyaratan mutu serta persyaratan lain yang ditetapkan.
y
Diproduksi dengan dengan menggunakan cara pembuata n kosmetik yang baik.
y
Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI).
I.2
KOSMETIK DEKORATIF
Kekhasan kosmetik dekoratif adalah bahwa kosmetik ini bertujuan semata-mata untuk mengubah penampilan, yaitu agar tampak lebih cantik dan noda-noda atau kelainan pada kulit tertutupi. Kosmetik dekoratif tidak perlu menambah kesehatan kulit. Kosmetik ini dianggap memadai jika tidak merusak kulit (Tranggono, 2007).
I.2.1
Persyaratan Kosmetik Dekoratif
Persyaratan untuk kosmetik dekoratif (Tranggono, 2007) : y
Warna yang menarik.
y
Bau harum yang menyenangkan.
y
Tidak lengket.
y
Tidak menyebabkan kulit tampak berkilau.
y
Tidak merusak atau mengganggu kulit.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
I.2.2
Pembagian Kosmetik Dekoratif
Kosmetik dekoratif dapat dibagi dalam 2 golongan (Tranggono,2007): a. Kosmetik
dekoratif
yang
hanya
menimbulkan
efek
pada
permukaan dan pemakaiannya sebentar, misalnya bedak, lipstik, pemerah pipi, eye s eye shad had ow, ow, dan lain-lain. b. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam
waktu lama baru luntur, misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, dan pengeriting rambut.
I.2.3
Peranan Zat Pewarna dalam Kosmetik Dekoratif
Dalam kosmetik dekoratif, zat pewarna memegang peranan sangat besar. Zat warna untuk kosmetik dekoratif berasal dari berbagai kelompok : y
Zat war na alam yang larut. Zat ini sekarang sudah jarang dipakai dalam kosmetik. Sebetulnya dampak zat alam ini pada kulit lebih baik dari pada zat warna sintetis, tetapi kekuatan pewarnaanya relatif lemah, tak tahan cahaya, dan relatif mahal. Misalnya carmine carmine zat warna merah yang diperoleh dari tubuh serangga coccus ccus cact i yang dikeringkan , klorofil daun-daun hijau, henna yang diekstraksi dari daun L daun La awsonia wsonia inermis, inermis, caro carot t ene ene zat warna kuning.
y
Zat warna sintetis yang larut. Zat warna sintetis pertama kali disintetis dari anilin, sekarang benzena, toluena, anthr thr acene acene yang berfungsi sebagai produk awal bagi kebanyakan zat warna. Sifat-sifat zat warna sintetis yang perlu diperhatikan antara lain : a. Intensitas harus kuat sehingga jumlah sedikit pun sudah memberi warna.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
b. Harus bisa larut dalam air, alkohol, minyak, atau salah satunya. Yang larut air untuk emulsi O/W dan larut minyak untuk emulsi W/O. Yang larut air hampir selalu juga larut dalam alkohol encer, gliserol, dan glikol. Yang larut minyak juga larut dalam benzena, karbon tetraklorida, dan pelarut organik lainnya, kadang-kadang juga dalam alkohol tinggi. Tidak pernah ada zat warna yang sekaligus larut dalam air dan minyak. c. Sifat yang berhubungan dengan pH. Beberapa zat warna hanya larut dalam pH asam, lainnya lainnya hanya ha nya dalam pH p H alkalis. d. Kelekatan pada kulit atau rambut. Daya lekat berbagai zat warna pada kulit dan rambut barbeda-beda. Terkadang kita memerlukan daya lekat besar seperti cat rambut, namun terkadang kita menghindarinya misalnya untuk pemerah pipi. e. Toksisitas.
Yang
toksis
harus
dihindari,
tetapi
ada
derajat
keamanannya.
y
Pigmen alam. Pigmen alam adalah pigmen warna pada tanah yang memang terdapat
secara alamiah, misalnya aluminium silikat, yang warnanya tergantung pada kandungan besi oksida atau mangan oksidanya (misalnya kuning, coklat, merah bata, coklat tua). Zat warna ini murni, sama sekali tidak berbahaya, penting untuk mewarnai bedak-krim dan make-u p st st icks. ks. Warnanya tidak seragam, tergantung asalnya, dan pada pemanasan kuat menghasilkan pigmen warna baru.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
y
Pigmen sintetis. Dewasa ini besi oksida sintetis sering menggantikan zat warna alam. Warnanya lebih intens dan lebih terang. Pilihan warnanya antara lain kuning, coklat sampai merah, dan macam-macam violet. Banyak pigmen sintetis yang tidak boleh dipakai dalam preparat kosmetik karena karena toksis, misalnya ka dmiun sulfat dan cupri cu pri sulfat. sulfat.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
BAB II
PEMERAH PIPI ( ROUGE/BLUSHERS/BLUSH ON ) II.1
Pengertian
Pemerah pipi adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai pipi dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah (Depkes RI, 1985). Pemerah pipi dibuat dalam berbagai corak warna yang bervariasi mulai dari warna merah jambu hingga merah tua. Pemerah pipi konvensional lazim mengandung pigmen merah atau merah kecoklatan dengan kadar tinggi. Pemerah pipi yang mengandung pigmen kadar rendah digunakan sebagai pelembut warna atau pencampur untuk memperoleh efek yang menyolok. Pemerah pipi dapat digunakan langsung dengan melekatkan pada kulit pipi, tetapi dalam banyak hal lebih baik digunakan setelah sediaan alas rias, baik sebelum maupun sesudah menggunakan bedak (Depkes RI, 1985). II.2
Jenis-Jenis Blush On
Jenis kulit menjadi salah satu pertimbangan ketika akan membeli atau menggunakan perona pipi. Hendaknya ketahui terlebih dahulu jenis kulit wajah, termasuk yang berjenis kulit berminyak, normal atau kering sebelum memilih jenis blush on yang tersedia. Ada beberapa jenis perona pipi atau blush on yang ada saat ini: y
Padat/ Kompak
Merupakan perona pipi yang paling umum dikenal. Digunakan dengan bantuan blush lush brush rush/ kuas pada bagian pipi. Serbuk warna perona pipi
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
yang dipadatkan ini akan menghasilkan warna yang sangat nyata. Jenis ini dapat dipakai untuk semua jenis kulit, terutama untuk yang memiliki kulit berminyak karena akan mengurangi minyak yang ada selama dipakai. Dalam penggunaannya, blush on ini tidak boleh diaplikasikan terlalu tebal karena dapat menyebabkan tampakan cakey cakey..
y
Krim
Bentuknya tidak sepadat blush on padat dan memiliki tekstur lebih basah. Karena tekstur inilah, maka warna yang dihasilkan dapat lebih menyatu alami dengan warna kulit wajah. Jenis ini kurang cocok digunakan seseorang yang berjenis kulit berminyak karena dapat membuat wajah terlihat lebih basah atau berminyak. Namun demikian, crea ream blush lush ini sangat cocok digunakan pada daerah zona T wajah berminyak dan memberikan kilau natural. Cara pengaplikasiannya adalah dengan menggunakan jari.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
y
Liquid/Cair
Liquid Liqui d blus lu sh sangat mirip konsistensinya dengan crea re am blush lus h, hanya saja liquid blush sedikit lebih encer. Jenis ini hanya boleh diaplikasikan diaplikasikan di dae rah pipi dan cocok untuk kulit normal dan kering.
y
Gel
Berbentuk gel dan warna yang dihasilkan tidak terlalu nyata sehingga cocok untuk pemakaian sehari-hari atau bila ingin diaplikasikan dandanan yang natural. Perona pipi gel ini cocok untuk kulit kering.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
y
Balls
Menyerupai bola-bola kecil. Cara menggunakannya adalah dengan menggunakan kuas yang diputar-putar di atas bola-bola tersebut. Serbuk yang menempel pada kuas kemudian dapat disapukan pada pipi. Dapat digunakan untuk semua jenis kulit. y
Stick Bentuk stik ini seperti lipstick dan cocok untuk semua jenis kulit. Cara pemakaiannya adalah dengan mengaplikasikannya secara lurus pada pipi, kemudian diratakan dengan jari.
Adapun jenis blush on yang paling marak digunakan saat ini adalah bentuk padat dan creamnya.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
II.3
Komposisi Ko mposisi Pemerah Pemera h Pipi/ Rouge Roug e 1. Basis
Basis yang digunakan pada pembuatan blush on kompak sama dengan basis yang digunakan pada pembuatan bedak kompak. Basis tersebut bertujuan untuk memberikan struktur yang baik dan memberikan rasa licin, misalnya : Talc. Basis yang digunakan pada pembuatan Liquid Liquid blush lusher mirip dengan basis yang digunakan dalam pembuatan liquid foundation.
2. Pigmen warna
Beberapa pewarna yang masih dapat digunakan adalah besi (III) oksida, titanium dioksida, dan beberapa pewarna lain seperti: D&C Red No.6 Ba Lake D&C Red No.7 Ca Lake D&C Red No.30 Al Lake D&C Red R ed No.34 No.34 Ca Lake D&C Red No.36 Al Lake D&C Yellow No.10 Al Lake FD&C Yellow No.5 Al Lake FD&C Yellow No.6 Al Lake FD&C Red No.3 Al Lake FD&C Red No.40 Al Lake Daftar tabel Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 239/ MENKES/ PER/ V/ 1985 tentang zat warna yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya berbahaya adalah adalah sebagai sebagai berik ber ikut ut::
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
Tabel 2.1. Zat Warna Yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Auramine (*CI basic basic yellow yellow 2) Alkanet Butter yellow (CI solvent yellow) Black 7984(Food black) Burn amber (Pigment (Pigment brown 7) Chrysoidine (CI basic orange 2) Chrysoidine Chrysoidine S (CI food yellow yellow B) Citrous Citrous red No.2 Chocolate brown FB (Food brown 2) Fast red E (CI food red 4) Fast yellow AB (CI food yellow 2) Guinea breen B (CI acid green 3) Indhantrene blue RS (CI food blue 4) Magenta (CI basic violet violet 14) Methanyl yellow yellow (ext DC yellow yellow 1) Oil orange SS (CI solvent orange 2) Oil orange XO (CI solvent orange 7) Oil yellow AB (CI solvent yellow 5) Oil yellow OB (CI solvent yellow 6) Orange G (CI food orange orange 4) Orange GGN (CI food orange 2) Orange RN (CI food orange 1) Orchil dan orcein Ponceau 3R (CI food red 6) Ponceau SX (CI food red 1) Ponceau 6R (CI food red 8) Rhoda min B Sudan I (CI solvent solvent yellow yellow 14) Scarlet Scarlet GN (food red 2) Violet 6B
Indeks warna 41 00 0 75520 11 02 0 27 75 5 77 49 1 11 27 0 11 42 70 22 15 6 16 04 5 13 01 5 42 08 5 69 80 0 42 51 0 13 06 5 12 10 0 12 14 0 11 38 0 11 39 0 16 23 0 15 98 0 15 97 0 16 13 5 14 70 0 16 29 0 45170 12 05 5 14 81 5 42640
3. Pengikat (Binder)
Material-material
yang
digunakan
sebagai
pengikat
dapat
meningkatkan gaya kohesi. Terdapat beberapa macam zat pengikat, yakni: zat kering/powder, minyak, silicon, dan emulsi.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
Powder contohnya metalik stearat seperti Zn-stearat dan Mg-stearat. Pati juga biasanya dipilih sebagai pengikat yang baik, namun perlu peninjauan khusus agar tidak terbentuk ca terbentuk cake ke yang keras. Pengikat minyak dapat digunakan pada beberapa formulasi blush on padat/kompak. Contoh: minyak mineral, isopropyl myristate, dan derivat lanolin. 4. Pengawet
Pengawet diperlukan dalam sediaan pemerah pipi untuk mencegah kontaminasi produk oleh mikroba selama produksi, distribusi, maupun setelah sampai dan digunakan oleh konsumen. Pengawet yang biasa digunakan adalah metil paraben dan propil paraben dengan konsentrasi 0,05 -0,20 % . 5. Fragrance
Parfum merupakan konstituen yang penting dalam pemerah pipi agar dapat menutupi bau yang tidak sedap dari bahan serta menciptakan suatu ketertarikan tersendiri bagi konsumen. Beberapa jenis parfum kadang mengandung bahan yang sangat mudah teroksidasi sehingga penambahan antioksidan dapat membantu. Namun demikian, antioksidan dapat menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, parfum yang paling sering digunakan adalah so adalah so ft f lor lor al f l f r r a gr ance.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
II.4
Contoh Formula 1. Contoh formula pemerah pipi bubuk kompak:
a. Kaolin ringan
50
Kalsium karbonat endap
50
Magnesium karbonat karbonat
50
Seng stearat
50
Talc
750
Pigmen
50
Parfum
2,0
Zat pengikat: Isopropyl meristat Dasar salep lanolin b. Talc
sama banyak,secukupnya 78,20
Seng stearat
5,00
Ester cair
5,00
Titanium dioksida
2,00
D&C Red No.6 Ba Lake
0,05
D&C Red No.7 Ca Lake
0,40
Yellow Iron Oxide
1,00
Black Iron Oxide
0,05
Metil paraben
0,10
Propil paraben
0,05
Imidazolidinyl Urea
0,10
Titinated Mica Pearl
8,00
Parfum
0,10
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
2. R/ bentuk pasta
Ceresin
500
Parafin liq Spissum
500
Pewarna lake
q.s.
Parfum q.s.
3. R/ bentuk cairan
Eritrosin
0.1 ± 0.5
Gliserin
50
Alkohol
10
Aqua rosarum ad
100
4. R/ bentuk cream
Asam stearat
142
Gliserin
100
Boraks
2.5
Trietanolamina
10
Aqua destilata
750
Pewarna
q.s.
Parfum
q.s.
5. R/ bentuk stick
PPG-3 Myristyl ether 73,00 Propylene Glycol
10,00
Aquadest
3,00 Na-stearat
8,00
Pewarna
q.s.
Parfum
q.s.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
II.5
Cara Pembuatan 1. Colour extension
Kunci utama dari proses pigmentasi produk adalah kehomogenan dispersi pigmen dengan basis. Dispersi ini sangat bergantung pada efisiensi mixer, dan sifat fisik dari material-material yang akan dicampurkan. Dispersi pigmen yang homogen dapat diperoleh dengan ekstensi pigmen (melewatkan pigmen dan talc pada hammer mill). mill). Aglomerat Aglomerat pigmen akan terpecah yang kemudian akan menjadi stabil dengan bergabung dalam partikel talc. 2. Penyiapan basis
Basis putih (Talc) dimixer dalam blender stainless-steel tipe ribbon selama 20 menit sampai 3 jam tergantung dari tipe mixer, dan kapasitas. Setelah itu, ditambahkan extended colour dan dimixer bersama hingga homogen. Terakhir, ditambahkan parfum dan pengikat. 3. Pengopakan
Metode yang paling sering digunakan adalah metode kempa kering.
II.6
Hal yang Sebaiknya Diperhatikan Sebelum Pengaplikasian y
Tes Warna
Untuk menemukan warna yang cocok untuk kulit Anda, cukup cubit perlahan pipi Anda, lihat warnanya. Warna tadi adalah warna yang paling cocok dengan kulit Anda. Carilah warna terdekatnya. Anda juga bisa mencari warna yang lebih muda dari warna lipstik netral Anda. Jika Anda memiliki warna kompleksi wajah tak rata atau berjerawat, pilih warna yang kuning kecoklatan, untuk tidak memberi kesan kulit merah. Jauhi perona pipi dengan shimmer, karena membuat makeup Anda tidak terlihat alami.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
y
Krim
Jika Anda ingin belajar untuk mengenakan perona pipi, coba gunakan yang teksturnya krim, karena lebih mudah untuk dicampurkan. Tetapi hindari perona pipi jika Anda menggunakan foundation bubuk atau loose powder, karena bisa membuat makeup menggumpal. y
Ketebalan Kuas
Kuas Kua s yang tebal (yang umu m
digunakan untuk pemulas pipi) justru justru
cenderung cenderung menyus menyusahkan ahkan dan dan membuat membuat pulasan pu lasan pero p eronanya nanya tebal teb al di d i tenga h. Coba gunakan kuas yang pipih, bentuknya seperti kipas untuk mengoleskan perona pipi. Rambut kuas yang tipis membuat campuran warna terlihat alami dan tidak tebal-tipis. y
Senyum
Saat akan memulas pipi, cobalah untuk tersenyum. Anda akan melihat bagian yang menonjol dekat tulang pipi Anda. Pulaskan warna di bagian luar pipi yang menonjol tersebut. Hindari penggunaan perona pipi di bawah mata, atau dekat hidung, atau dekat dahi, karena akan memberikan kesan terlalu banyak warna. y
Penyeimbangan
Semakin banyak lapisan makeup yang Anda gunakan, makin ringan warna perona pipi yang sebaiknya Anda gunakan. Sebaliknya, jika makeup Anda tak terlalu tebal, Anda mungkin akan perlu menggunakan sedikit tambahan warna dari biasanya untuk bisa memberikan efek sama ketika Anda menggunakan lapisan lapisan makeup makeup yang tebal.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
II.7 Evaluasi Sediaan y
Uji Dispersi Warna Dispersi warna diuji dengan menyebarkan serbuk pada permukaan berwarna putih dan ditentukan dari keindahannya. Tidak boleh ada warna yang tercoreng, atau tidak merata.
y
Pay-Off Parameter ini digunakan untuk melihat efek dari pengopakan yang kurang baik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan aplikator.
y
Uji Tekanan
y
Uji kerapuhan
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
BAB III PENUTUP
Perona Pipi
Berdasarkan
Selain membuat wajah terlihat lebih segar, blush on juga dapat membantu mengoreksi bentuk wajah sehingga akan menutupi kekurangan wajah. Bagi Anda yang memiliki bentuk wajah oval, hati, bulat, lonjong atau persegi, cobalah langkah-langkah berikut: Wajah Oval
Sapukan perona pipi pada puncak pipi dengan sedikit melenngkung atau tambahkan sedikit perona pipi pada tulang hidung untuk menimbulkan kesan glamor. Wajah Bulat
Agar wajah terlihat lebih ramping, lakukan teknik shading di daerah rahang. Gunakan perona pipi dengan warna sedikit sedikit lebih gelap gelap dari bagian bagian raha ng hing ga da gu. Lalu gunakan blush on dengan warna yang lebih terang pada puncak pipi ke arah telinga dengan gerakan keatas. Lakukan secara merata.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
Wajah Lonjong
Untuk bentuk wajah lonjong, jangan menggunakan perona pipi di bawah tulang pipi tetapi gunakan tepat pada tulang pipi dengan gerakan mendatar. Gunakan blush on dengan warna terang agar perhatian terpusat pada daerah pipi untuk menutupi agar wajah tidak tidak terlihat lebih memanja ng. Wajah Persegi
Gunakan blush on menjauh dari puncak pipi untuk memberi kesan mengangkat rahang. Untuk menyamarkan potongan rahang yang kuat, Anda dapat membubuhkan blush on dengan warna gelap dari dagu sampai tengah telinga.
Wajah Hati
Pilih blush on yang berwarna sedikit gelap dan sapukan pada bagian sekitar dagu dan bagian rahang bawah. Untuk kesan cerah, Anda dapat menyapukan blush on berwarna terang dari puncak pipi ke arah samping.
Agar blush on dapat menempel lebih lama, sebaiknya gunakan blush on setelah menggunakan pelembab, alas bedak, bedak padat. Gunakan kuas blush on yang besar agar warna yang dihasilkan lebih merata. blush on juga dapat digunakan setelah Anda selesai dengan riasan mata dan bibir agar dapat menyatu dengan nuansa warna riasan wajah secara keseluruhan. Jangan lupa untuk memperhatikan umur kedaluwarsa kosmetik Anda dan pilihlah blush on atau perona pipi yang memiliki kandungan yang aman bagi wajah.
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
DAFTAR PUSTAKA
1. Cristiani, R. S. (1877). P er er f umery umery and th thee kin kind d red red ar t t s s. . Philadelphia: Henry Carey Baird & Co. 2. T he d ut ies ies o f a l ad ad y¶s maid; wi with th d irect irect ions ions f or or con ond d uct and numerous reccei pt re pt s f or th or thee t oilett oilett e. (1825). London: James Bulcock. 3. Haskell, G. (1936). C hemica emicals ls and T oilet oilet P re re pa par r at at ion ion I nd ust ust ry. ry. London: Author. Reprinted 2010. 4. Martin, M. (2009). S elling elling beaut y: C osmet osmet ic s , commer ce and F rench rench so soccie iet t y , 1750--1830 1750 1830.. Baltimore: The Johns Ho pkins University Press. 5. T he mirror o f the the gr aces aces.. (1831) Boston: Bo ston: Frederic S Hill. 6. Poucher, W. A. (1932) P er er f umes umes , cosme osmet t ic s and d so soap ap s s , V ols. ols. 1-2 (4th ed.). London: Chapman and Hall. 7. T he ugly-girl pap papers ers;; or , hin int t s f or or th thee t oilet oilet . (1875). New York: Harper & Brothers. 8. Hasanah,U. (2010). J urna urnal P emeriksaa emeriksaan n z zat at warn rna a r hoda damin min B pada K osmet osmet ik ik J enis enis P emer emer ah ah P i pi pi y ya ang Diju ijua al d i P usat usat P a s sa ar K ota M eda dan. n. Universitas Sumatera Utara 9. http http://www.beautysorbet.com/ ://www.beautysorbet.com/
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)
TUGAS TEKNOLOGI KOSMETIKA PEMERAH PIPI (ROU GE/BLUSHER/BLUSH ON)
OLEH:
KELOMPOK IV
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011
KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)