LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PERKEBUNAN
PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT TM II : PENUNASAN DAN PENGENDALIAN GULMA
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2B UTAMY PRAWATI
(A24070091)
R. MUHA MUHAMM MMAD AD ZAEN ZAENUD UDIN IN (A24 (A2407 0701 0175 75)) INDAH RETNOWATI
(A24070179)
RIZK RIZKIA IANA NA ANGG ANGGAY AYUH UHLI LIN N
(A24 (A2407 0701 0180 80))
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
PENDAHULUAN Latar Belakang
Kela Kelapa pa sawi sawitt ( Elais guineensis Jacq.) merupak merupakan an penyumb penyumbang ang devisa devisa guineensis Jacq.) negara yang cukup penting. Volume ekspor minyak kelapa sawit pada tahun 2007 mengalami mengalami peningkatan, yaitu menjadi 5.701.300 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 1 062 215 (Direktorat (Direktorat Jendral Perkebunan, 2009). Tingginya peranan kelapa sawit sawit dalam dalam perekono perekonomia mian n Indonesi Indonesiaa telah telah mendoro mendorong ng pemerin pemerintah tah dan pihak pihak swasta berlomba-lomba untuk berperan dalam pengembangan kelapa sawit. Hal ini ini ditunj ditunjukk ukkan an denga dengan n perke perkemb mbang angan an luas luas areal areal perkeb perkebuna unan n kelapa kelapa sawit sawit diindonesia. Data Departemen Pertanian (2008) menunjukan terjadi peningkatan luas areal penanaman kelapa sawit selama 28 tahun, yaitu 290 000 ha pada tahun 1980 menjadi menjadi 6 611 000 ha pada tahun 2008. Menurut Menurut Setyami Setyamididj didjaja aja (2006) (2006) kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan perdagangan yang sangat menjanjikan menjanjikan karena b bebe eberap rapaa tahun tahun yang yang akan akan datang datang,, selai selain n digun digunaka akan n untuk untuk miny minyak ak goreng goreng,, mentega, mentega, sabun dan kosmetika minyak sawit juga dapat dijadikan sebgai subtitusi bahan bakar minyak. Faktor yang menjadi perhatian khusus dalam pengelolaan kebun kelapa sawit adalah faktor transportasi. Pahan (2008) menjelaskan bahwa keterlambatan pengangkutan TBS (Tandan Buah Segar) ke TPH (Temoat Pengumpulan Hasil) akan menyeb menyebabka abkan n terjadi terjadinya nya restan restan dan mempeng mempengaruh aruhii proses proses pengolah pengolahan, an, kapas kapasit itas as olah, olah, dan mutu mutu produk produk akhir akhir.. Fakt Faktor or trans transpor porta tasi si meli meliput putii jara jarak k pengangkutan TBS ke TPH, kondisi jalan, kondis topografi lahan, serta jumlah dan kondisi alat angkut. Menurut Pahan (2008) kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat menu menurun runka kan n produk produksi si akibat akibat bersai bersaing ng dalam dalam pengam pengambil bilan an air, air, hara, hara, sinar sinar mata mataha hari ri,, dan dan ruan ruang g hidu hidup. p. Kebe Kebera rada daan an gulm gulmaa pada pada aera aerall piri piring ngan an dapa dapatt menu menuru runk nkan an mutu mutu prod produk uksi si akib akibat at terk terkon onta tami mina nasi si oleh oleh bagi bagian an
gulm gulma, a,
mengganggu pertumbuhan tanaman, menjadi inang bagi hama, mengganggu tata guna air, dan meningkatkan biaya pemeliharaan. Pada areal pasar pikul kehadiran gulma gulma dapat dapat mengg menggan anggu ggu kelan kelancar caran an trans transpo porta rtasi si TBS TBS ke TPH TPH dan upaya upaya pemel pemelihar iharaan aan lainnya. lainnya.
Banyak Banyaknya nya gangguan gangguan yang yang dapat dapat ditimb ditimbulka ulkan n gulma gulma
menjadikan menjadikan pengendalian gulma sebagai tindakan tindakan yang sangat penting dilakukan dilakukan pada perkebunan kelapa sawit. Penunasan ( pruning pruning ) merupakan kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk membuang atau memotong pelepah atau bagian tanaman kelapa sawit yang sudah tidak produktif produktif lagi atau juga dapat mrugikan mrugikan tanaman. Kgiatan ini pnting pnting dilak dilakuka ukan n karena karena penuna penunasa san n memi memili liki ki banya banyak k manf manfaat aat,, antar antaraa lain lain sanit sanitasi asi tanaman, memudahkan panen, menghindari tersangkutnya brondolan di pelepah, memperlancar penyerbukan alami, memudahkan pengamatan buah, dan efisiensi distribusi fotosintat untuk pembungaan dan pembuahan. Pada Pada prakti praktikum kum ini dilak dilakuka ukan n kegia kegiata tan n pemel pemelih ihara araan an kela kelapa pa sawit sawit.. Kegi Kegiat atan an
yang yang
dila dilaku kuka kan n
adal adalah ah
penu penuna nasa san n
dan dan
peng pengen enda dali lian an
gulm gulma. a.
Pengendalian gulma dilakukan pada areal pasar pikul, gawangan, dan areal sekitar piringan.
Tujuan
Prak Prakti tiku kum m ini ini bert bertuj ujua uan n mela melati tih h ketr ketram ampi pila lan n
maha mahasi sisw swaa dala dalam m
melakukan pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang meliputi pengendalian gulma secara secara manual dan penunasan. penunasan. Praktikum Praktikum ini juga bertujuan bertujuan untuk memahami memahami pentingnya kegiatan penunasan dengan norma yang tepat.
TINJAUAN PUSTAKA Penunasan
Sala Salah h satu satu kegi kegiat atan an peme pemeli liha hara raan an kela kelapa pa sawi sawitt adal adalah ah penu penuna nasa san n ( pruning ). Penunasan merupakan kegiatan pembuangan daun – daun tua yang pruning ). tidak produktif pada tanaman kelapa sawit. Penunasan biasa juga disebut dengan pemang pemangkasa kasan. n.
Pemangk Pemangkasan asan bertujua bertujuan n untuk untuk memperb memperbaiki aiki udara di sekitar sekitar
tanaman, tanaman, mengurangi mengurangi penghalangan penghalangan pembesaran buah dan kehilangan brondolan, dan memudah memudahkan kan pada saat kegiatan kegiatan pemanen pemanenan an dilakuk dilakukan. an. Suyatno Suyatno (1994) (1994) menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit yang berumur 3 – 8 tahun memiliki jumlah pelepah optimal sekitar 48 – 56 pelepah, sedangkan yang berumur lebih dari 8 tahun jumlah pelepah optimalnya sekitar 40 – 48 pelepah. Pada Pada tanaman tanaman belum belum menghas menghasilka ilkan n juga dilakuka dilakukan n kegiata kegiatan n penunasa penunasan n ( pruning ). Kegiatan Kegiatan penunasan pada TBM disebut disebut juga dengan penunasan penunasan pasir, pruning ). yaitu memotong pelepah-pelepah kosong pada tanaman kelapa sawit. Sanitasi ini bertujuan untuk mempermudah pemeliharaan dan mengefektifkan pemanfaatan unsur hara. Pada TM penunasan penunasan memiliki memiliki banyak manfaat, manfaat, antara lain lain sanitasi tanaman, memudahkan panen, menghindari tersangkutnya brondolan di pelepah, memperlancar penyerbukan alami, memudahkan pengamatan buah, dan efisiensi distribusi fotosintat untuk pembungaan dan pembuahan. Kegiatan penunasan membutuhkan alat bantu. Penunasan dapat dilakukan dengan alat dondos ‘dodos’ (cnisel ) pada tanaman yang masih pendek, sedangkan pada tanaman yang sudah tinggi menggunakan alat yang disebut dengan egrek (gambar terlampir). Prinsip kerja penunasan adalah memotong pelepah daun yang terbawah. Pemotongan pelepah menggunakan alat yang disebut egrek (gambar terlampir). Cara Cara pemo pemoto tong ngan anny nyaa adal adalah ah memo memoto tong ng pele pelepa pah h daun daun terb terbaw awah ah deng dengan an meninggalkan bagian pangkal pelepah sepanjang 2 – 3 cm atau selebar tandan buah buah sawit.
Pelepah Pelepah daun juga juga dapat dipotong dipotong rapat ke batang batang atau dengan
berkas daun potongan berbentuk tapal kuda yang membentuk sudut 30O terhadap garis garis horiz horizont ontal. al. Pele Pelepah pah yang yang telah telah dipot dipotong ong dikum dikumpul pulkan kan dan disusu disusun n di gawangan mati, terutama pada areal datar atau pelepah daun yang telah ditunas
dipotong menjadi tiga bagian dan diletakkan teratur membentuk gundukan pada gawangan mati. Umumnya penunasan dilakukan dengan menggunakan njorma “songgo “songgo dua”. dua”.
Setyam Setyamidja idjaja ja (1991) menyata menyatakan kan sanitasi sanitasi berupa penunasan penunasan
dilak dilakuka ukan n pada pada saat saat tanam tanaman an berum berumur ur 2 tahun tahun denga dengan n rotas rotasii dua kali kali dalam dalam setahun.
Pasar pikul
Pasar pikul merupakan jalan yang digunakan untuk mengantarkan buah sawit sawit yang yang sudah sudah dipan dipanen en ke Temp Tempat at Pemu Pemungu nguta tan n Hasil Hasil (TPH (TPH)) serta serta untuk untuk memudah memudahkan kan kegiatan kegiatan pemelihara pemeliharaaan aan lainnya. lainnya.
Fungsi Fungsi pasar pikul tersebut tersebut
mendoro mendorong ng untuk untuk dilakuk dilakukanny annyaa kegiatan kegiatan pemelih pemeliharaa araan n agar pasar pasar pikul pikul tetap tetap berada dalam dalam kondisi baik dan siap pakai. pakai. . Kegiatan Kegiatan pemeliharaan pemeliharaan yang harus dilakuakan dilakuakan adalah membersihkan membersihkan vegetasi/gulma yang berada di areal pasar pikul baik secara manual maupun secara kimia. Pemeliharaan umunya dilakukan dalam empat rotasi selama satu tahun, tiga rotasi dengan manual yaitu satu kali setiap tiga bulan dan satu rotasi dengan kimia.
Pasar pikul dapat dibuat dalam beberapa sistem, salah satunya dengan sistem sistem 2 : 1. Sastro Sastrosayo sayono no (2003) menjelas menjelaskan kan bahwa pembuat pembuatan an pasar pikul sistem 2 : 1 adalah dari 2 gawangan terdapat 1 pasar pikul dengan uraian 1 sebagai pasar pikul dan satu lagi sebagai gawangan mati, lebar pasar pikul antara 1 - 1,5 mMendongkel seluruh anak kayu dan keladi – keladi yang tumbuh digawang digawangan, an, membaba membabatt gulma gulma yang yang digawang digawangan an dan membaba membabatt tidak tidak boleh boleh bers bersam amaan aan waktu waktu dengan dengan don dongke gkell anak anak kayu. kayu. Kegia Kegiata tan n don dongke gkell anak anak kayu kayu dilakukan dilakukan untuk mencegah persaingan penyerapan unsur hara antara tanaman inti dengan gulma pengganggu. Dalam kegiatan mendongkel diharuskan akar benar benar terangkat agar mati.
Piringan
Peme Pemeli lihar haraan aan berupa berupa penge pengenda ndali lian an gulma gulma juga juga dila dilakuk kukan an di sekit sekitar ar piring piringan/ an/boko bokoran. ran.
Salah Salah satu kegiatan kegiatan pemelih pemeliharaa araan n piringa piringan n adalah adalah garuk
piringan. Garuk piringan bertujuan untuk membersihkan membersihkan daerah sekitar perakaran tanaman dari gulma serta memudahkan panen dan pengutipan brondol. Menurut Sety Setyam amid idjaj jajaa (1991) (1991) tekni tekniss pelaks pelaksana anaan an dari dari garuk garuk piring piringan an adala adalah h denga dengan n membersihkan membersihkan piringan dari sampah dan gulma, dimana lebar piringan antara 1,5 – 3 m. Penggarukan dilakukan dengan menggunakan cangkul dan dimulai dari arah tanaman menuju ke luar.
BAHAN DAN METODE Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan di Areal Kelapa Sawit TM Kebun Percobaan Cikabay Cikabayan, an, Institut Institut Pertanian Pertanian Bogor, Bogor, dimulai dimulai pukul 07.00 07.00 – 10.00 10.00 WIB pada tanggal 8 Maret 2010.
Bahan dan Alat
Bahan yang yang digunakan pada praktikum praktikum ini adalah adalah tanaman kelapa kelapa sawit TM-10 dan TM-7. Pada praktikum praktikum ini juga digunakan digunakan alat-alat berupa berupa egrek (1buah), pacul pacul (1 buah), dan sabit (2buah).
Metode Kerja
Setiap kelompok pada praktikum mendapatkan dua tanaman kelapa sawit untuk dilakukan pemeliharaan. Kegiatan sanitasi tanaman terdiri dari pembersihan batang batang kelapa sawit dari pelepah pelepah yang sudah sudah tua dan pembeba pembebasan san areal dari sampah yang bisa menjadi inang hama dan penyakit. Peme Pemeli liha hara ran n meli melipu puti ti memb membua uang ng pele pelepa pah h yang yang suda sudah h tua tua deng dengan an menggunakan egrek. Posisi keratan pelepah mepet kebatang sawit membentuk “tapal kuda”. Pelepah daun yang disisakan adalah 2 lingkar pelepah daun di bawah daun yang terbawah (songgo dua). Bagian pelepah yang dibuang kemudian dipotong menjadi tiga bagian. Pengendalian gulma dilakukan pada pasar pikul, gawangan, dan sekitar piringan. piringan. Pada pasar pikul pikul dilakukan dilakukan pembersihan pembersihan gulma dengan dengan teknik babat merah. Tujuan dari babat babat merah ini agar agar jalan pikul dapat dapat dilalui dengan baik. baik. Pada Pada aeral aeral gawanga gawangan n dilakuk dilakukan an babat babat dempes, dempes, sedangkan sedangkan pada areal sekitar sekitar piringan dilakukan pencabutan atau pendongkelan gulma anak kayu.
PEMBAHASAN Pengendalian Gulma Pengendalian Gulma Gawangan
Keberad Keberadaan aan gulma gulma dalam dalam perkebu perkebunan nan kelapa kelapa sawit sawit dapat dapat menurunk menurunkan an produktivitas produktivitas tanaman tanaman dan menyulitkan menyulitkan dalam kegiatan kegiatan pemeliharaan. pemeliharaan. Hal itu yang yang menyeb menyebabka abkan n pengenda pengendalia lian n gulma gulma di perkebun perkebunan an kelap kelap sawit sawit menjadi menjadi sangat penting. penting. BPPP (2008) (2008) menyatakan menyatakan bahwa pengendalian pengendalian gulma bertujuan untuk untuk menghin menghindari dari terjadi terjadinya nya persaing persaingan an antara antara tanaman tanaman kelapa kelapa sawit sawit dengan dengan gulma dalam pemanfaatan unsur hara, air, dan cahaya. Pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit dilakukan tidak seintensif pada perkebunan komoditas hortikultura, namun pengendalian gulma harus tetap dilak dilakuka ukan. n. Penge Pengenda ndali lian an gulma gulma di perkeb perkebuna unan n kelapa kelapa sawi sawitt dilak dilakuka ukan n pada pada piringan piringan dan gawangan. gawangan. Gawangan Gawangan yang dibersihkan dibersihkan adalah adalah gawangan hidup. hidup. Pada gawangan hidup ini terdapat jalan pikul dengan lebar satu meter. Jalan pikul adalah jalan yang digunakan untuk mengangkut hasil panen kelapa sawit. Oleh karena itu jalan pikul ini juga harus bersih dari gulma. Gulma-gulma Gulma-gulma dan pelepah kelapa sawit yang dibersihkan diletakan di gawangan mati yang nantinya dapat menjadi pupuk organik bagi tanaman kelapa sawit. Ada 3 jenis gulma yang perlu dikendalikan, yaitu (1) ilalang di piringan dan gawangan, (2) rumput-rumput rumput-rumputan an di piringan, piringan, dan (3) tumbuhan pengganggu pengganggu atau anak kayu di gawangan. Gulma utama yang tidak boleh ada di perkebunan kelapa sawit adalah gulma berkayu seperti Melastoma Melastoma malabatrichum malabatrichum. Gulma lunak lunak seperti seperti Digitaria sp. sp. dan dan jeni jeniss gulm gulmaa rum rumput put lain lainny nyaa tida tidak k perl perlu u dikendalikan asalkan tingginya tidak melebihi 20 cm. Ilalang pada perkebunan kelapa sawit sangat perlu dihindari. Ilalang perlu dikendalikan dikendalikan karena pertumbuhannya pertumbuhannya yang cepat sehingga penyerapan penyerapan unsur hara yang cepat pula oleh ilalang akan mengganggu pertumbuhan kelapa sawit. Alas an lain adalah kondisi populasi ilalang yang tinggi merupakan potensi terjadinya kebakaran.
Pengendalian Gulma Pasar Pikul
Gulma pada areal areal pasar pikul perlu dikendalikan. dikendalikan. Hal itu bermanfaat bermanfaat bagi transpo transportas rtasii dan pengirim pengiriman an TBS ke TPH. TPH. Menurut Menurut H0404055 H0404055 (2010) (2010) tujuan tujuan pember pembersiha sihan n gulma gulma pada areal piringan piringan,, pasar pasar pikul, pikul, jalan jalan kontrol kontrol,, dan TPH TPH adalah untuk mempermudah dalam kegiatan panen dan pengutipan brondolan, pemupukan, serta memperlancar akses masuk ke dalam blok areal kelapa sawit. Pembersihan gulma pada areal pasar pikul dapat dilakukan secara manual maup maupun un kimia kimia..
Pengn Pengnda dali lian an gulma gulma secara secara manual manual biasa biasany nyaa mengg mengguna unaka ka
peralatan sederhana, seperti cangkul dan sabit. Pengendalian gulma secara kimia umumnya umumnya menggunakan menggunakan herbisida. Pengendalian Pengendalian gulma pada pasar pasar pikul secara kimia dilakukan dilakukan sebanyak tiga rotasi dalam dalam satu tahun. Pengendalian Pengendalian gulma pada pasar pikul umumnya umumnya secara secara kimia. Hal itu dimaksudkan dimaksudkan untuk efisiensi efisiensi waktu, biaya, biaya, dan tenaga kerja. Pengendalian Pengendalian gulma secara manual umumnya umumnya dilakukan untuk mengendalikan gulma di areal piringan ataupun untuk mendongkel anak kayu. Pada Pada prakti praktikum kum ini dilak dilakuka ukan n penge pengenda ndali lian an gulma gulma pada pada pasar pasar pikul pikul,, gawanga gawangan, n, dan areal sekitar sekitar piringan piringan secara manual. manual.
Pada Pada areal pasar pikul
dilakukan babat merah agar jalan pikul dapat digunakan/dilalui dengan baik. Pada area areall gawa gawang ngan an dila dilaku kuka kan n baba babatt demp dempes es,, yait yaitu u memb membab abat at gulm gulmaa hing hingga ga keti keting nggi gian an tert terten entu tu..
Tuju Tu juan an dari dari baba babatt demp dempes es ters terseb ebut ut adal adalah ah untu untuk k
memperkecil/menekan penguasaan sarana tumbuh oleh gulma, khususnya gulma rumput rumput..
Pada Pada areal areal sekit sekitar ar pirin piringan gan dilakuk dilakukan an kegia kegiata tan n penca pencabut butan an atau atau
p pend endong ongkel kelan an anak anak kayu kayu untuk untuk gulma gulma berka berkayu yu..
Menur Menurut ut Chri Christi stian an (2008) (2008)
kegiatan kegiatan dongkel anak kayu adalah kegiatan mencabut atau membersihkan membersihkan gulma berkayu berkayu dan anak sawit dari areal perkebunan kelapa kelapa sawit. Gulma berkayu berkayu yang ditemukan adalah gulma paku-pakuan dan Melastoma malabatrichum.
Penunasan ( Pruning ( Pruning )
Kegiata Kegiatan n pemelih pemeliharaa araan n pada tanama tanaman n kelapa kelapa sawit sawit menghas menghasilk ilkan an juga dilakukan penunasan ( pruning ). Penunasan adalah kegiatan pemotongan pelepah pruning ). daun tua atau tidak produktif. Penunasan bertujuan untuk mempermudah kegiatan
panen, panen, pengama pengamatan tan buah matang, matang, penyerbu penyerbukan kan alami, alami, pemasuk pemasukan an cahaya cahaya dan perbai perbaikan kan aerasi, aerasi, mencega mencegah h brondola brondolan n buah tersangk tersangkut ut di pelepah pelepah,, sanitasi sanitasi,, mengurangi kelembaban, dan menyalurkan zat hara ke bagian lain yang lebih produkt produktif. if. Kondisi Kondisi yang terlalu terlalu lembab lembab akan lebih lebih berpote berpotensi nsi menimb menimbulka ulkan n penyakit busuk buah (marasnius). Pohon kelapa sawit yang berumur kurang dari 8 tahun akan memiliki ILD (Indeks Luas Daun) optimum dengan 48 – 56 pelepah, sedangkan pohon kelapa sawit yang berumur lebih dari 8 tahun optimum dengan jumlah 40 – 48 pelepah. Kegiatan penunasan pada praktikum kali ini hanya menggunakan egrek (gambar terlampir). Egrek adalah alat yang terbuat dari bambu panjang yang diuj diujun ungn gnya ya ada ada besi besi atau atau baja baja yang yang sedi sediki kitt mele meleng ngku kung ng dan dan taja tajam m untu untuk k memotong memotong pelepah atau mengambil brondolan buah yang tersangkut. tersangkut. Egrek biasa digunakan untuk tanaman yang tinggi. Selain egrek ada alat yang bernama dodos, dodos biasa digunakan pada tanaman kelapa sawit yang tidak terlalu tinggi. Pada kegiatan penunasan terdapat teknik yang bernama songgo satu dan songgo dua. Teknik yang paling sering digunakan adalah songgo dua, dimana jumlah pelepah daun yang disisakan hanya dua pelepah dari tandan buah yang pal palin ing g bawa bawah. h. Songg onggo o satu satu tida tidak k terl terlal alu u berb berbed edaa deng dengan an song songgo go dua, dua, perbedaannya pada songgo satu hanya satu pelepah yang disisakan dari tandan buah paling bawah. Teknik songgo dua sering dilakukan pada tanaman kelapa sawit untuk mendapatkan ILD yang optimum. ILD adalah rasio luas daun terhadap luas lahan. ILD yang optimum pada tanaman kelapa sawit yaitu 5-7. Nilai ILD dipengaruhi oleh waktu penyinaran, temperature udara, kelembaban tanah, dan karakteristik genetik tanah ( Iyung 2008). ILD akan optimum jika pentupan tajuk optimum. Penutupan tajuk dianggap optimum jika lebih dari 80 % radiasi matahari yang datin dating g dapat dapat disera diserap p oleh oleh tanam tanaman an atau atau saat saat pelepa pelepah h dari dari tiga tiga pok pokok ok salin saling g menutupi. Penunasan juga bertujuan membuang pelepah-pelepah negatif yang tidak lagi produktif. Pelepah yang tidak lagi produktif akan mengurangi fotosintat yang seharusya dialirkan ke buah sink ), padahal seharusnya pelepah adalah sumber (sink ), fotosint fotosintat at ( source Pemangkasan asan pelepah pelepah membuat membuat proses proses fotosint fotosintesis esis lebih lebih source). Pemangk
maksimum maksimum karena ILD yang yang optimum. optimum. Terdapat Terdapat tiga jenis pemangkasan pemangkasan daun, yaitu: a) Pemangkasan pasir, yaitu membuat daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan. b) Pemangkasan produksi, yaitu memotong daun-daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) sebagai persiapan panen pada waktu tanaman berumur 20-28 bulan. c) Pemangkasan pemeliharaan, yaitu membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 2854 helai. Rotasi penunasan pada TM adalah sembilan bulan sekali.
Prestasi Kerja
Pada praktikum ini setiap kelompok memperoleh dua pohon kelapa sawit untuk dilakukan pemeliharaan (penunasan dan pengendalian gulma). Areal yang dibe dibers rsih ihka kan n adal adalah ah area areall seki sekita tarr dua dua poho pohon n kela kelapa pa sawi sawit. t.
Dua Dua kegi kegiat atan an
pemeliharaan dapat diselesaikan oleh kelompok 2B (empat mahasiswa) dalam waktu 54 menit. menit. Luas lahan yang dibersihkan dibersihkan dalam dalam kegiatan pemeliharaan pemeliharaan ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi perkiraan yang digunakan oleh kelompok 2B diketahui luas lahan 49 m2 (perhitungan terlampir). Melalui data yang diperoleh diperoleh (data terlampir) dapat diketahui prestasi kerja dari tiap mahasiswa kelompok 2B dalam melakukan kegiatan penunasan serta pengen pengendali dalian an gulma gulma piringan piringan,, gawangan gawangan,, dan pasar pikul. Prestas Prestasii kerja kerja yang yang diperoleh diperoleh tiap mahasiswa kelompok kelompok 2B adalah 104,95 104,95 HK/ha. Arti dari prestasi prestasi kerj kerjaa ters terseb ebut ut bahw bahwaa deng dengan an tena tenaga ga maha mahasi sisw swaa dari dari kelo kelomp mpok ok 2B untu untuk k melakukan kegiatan pemeliharaan tersebut dalam luasan satu hektar dibutuhkan waktu 105 hari agar pekerjaan pemeliharaan dapat diselesaikan.
PENUTUP Kesimpulan
Penunasan ( pruning pruning ) merupakan salah satu kegiatan dalam pemeliharaan kelapa sawit. sawit. Penunasan merupakan merupakan kegiatan kegiatan pemotongan pemotongan pelepah kelapa sawit sawit yang sudah tua, tidak produktif lagi, ataupun berpotensi sebagai pemicu timbulnya hama hama dan penyakit penyakit pada tanaman tanaman kelapa kelapa sawit. Kegiata Kegiatan n ini bertujuan bertujuan untuk untuk memperm mempermudah udah kegiatan kegiatan panen, panen, pengama pengamatan tan buah matang, matang, penyerbu penyerbukan kan alami, alami, pemasukan pemasukan cahaya dan perbaikan aerasi, mencegah brondolan buah tersangkut tersangkut di pelepah, sanitasi, mengurangi kelembaban, dan menyalurkan zat hara ke bagian lain yang lebih lebih produktif. Teknik penunasan penunasan songgo dua merupakan merupakan teknik yang paling sering digunakan. Pengendalian gulma tidak hanya penting dilakukan pada piringan kelapa sawit, sawit, tetapi tetapi juga pada pasar pikul dan gawangan gawangan..
Tujuan Tujuan dari pembersi pembersihan han
gulma areal pasar pikul adalah untuk memperlancar transportasi, memperlancar penyal penyaluran uran TBS ke TPH, TPH, dan memperm mempermudah udah kegiata kegiatan n pemeli pemelihara haraan an lainny lainnya. a. Begitu juga dengan dengan pembersihan pembersihan gulma pada areal gawangan. gawangan. Tujuannya Tujuannya adalah untuk untuk menek menekan an pengu penguasa asaan an tumb tumbuh uh oleh oleh gulma gulma lunak lunak dan memp memper ermu mudah dah kegiatan kegiatan pemeliharaan. pemeliharaan. Biasanya Biasanya teknik pembabatan pembabatan yang dilakukan pada pasar pasar pikul adalah adalah babat merah, sedangkan sedangkan pada gawangan babat dempes. dempes. untuk semua kegiatan di atas, prestasi kerja yang diperoleh mahasiswa kelompok 2B sudah cukup baik.
Saran
Pada praktikum ini alat penunasan (egrek) yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik. baik. Kondisi alat alat agak tumpul sehingga sehingga memperlambat memperlambat kegiatan kegiatan penunasan. penunasan. Agar pekerjaan pekerjaan penunasan dapat cepat diselesaikan diselesaikan dan memberikan memberikan hasil yang baik, alat yang digunakan sebaiknya berada dlam kondisi baik pula.
DAFTAR PUSTAKA Barus, E. 2003. Pengendalian Pengendalian Gulma Gulma di di Perkebunan, Perkebunan, Efektifitas Efektifitas dan dan Efisiensi Efisiensi Aplikasi Herbisisda. Kanisius. Yogyakarta. 103 hal. Christian,
N. N.
S. S.
2 0 0 8.
Perkebunan
Kelapa
Sa S awit.
http://nandachristians.blogspot.com/2008/04/bab-i.html.. [13 Maret 2010]. http://nandachristians.blogspot.com/2008/04/bab-i.html Direktorat Direktorat Jendral Perkebunan. Perkebunan. 2008. Pendatan Pendatan Kelapa Sawit Tahun 2008 Secara Kompeheresif dan Objektif. http://www.ditjenbun.deptan.go.id http://www.ditjenbun.deptan.go.id.. [09 Maret 2010]. H 04 0 4 0 5 5 .
2 01 0 .
Magang
Pe Perkebunan
Ke Kelapa
Sa Sawit.
http://h0404055.wordpress.com/category/uncategorized/.. [13 Maret 2010]. http://h0404055.wordpress.com/category/uncategorized/ Lubis, A. U. 1992. Kelapa sawit ( Elaeis Indonesia. Pusat Elaeis guineensis guineensis Jacq.) di Indonesia. Penelitian Marihat. Medan. 435 hal. Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit : Manajemen Manajemen Agribisni Agribisniss dari Hulu Hingga Hilir. Penebar sawdya. Jakarta. 421 hal. Sastrosayono, Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Budidaya Kelapa Kelapa Sawit. Sawit. Agromedia Agromedia Pustaka. Pustaka. Jakarta. Tanpa Halaman Setyamidjaja, Setyamidjaja, D. 1991. Budidaya Budidaya Kelapa Kelapa Sawit. Kanisius. Kanisius. Yogyakarta. Yogyakarta. Tanpa halaman. Suyatno, Suyatno, R. 1994. Kelapa Sawit Sawit : Upaya Peningkatan Peningkatan Produktivitas. Produktivitas. Kanisius. Kanisius. Yogyakarta. Tanpa halaman.
LAMPIRAN
Gambar 1. Egrek
Gambar 2. Denah Pemeliharaan
Perhitungan Prestasi Kerja
Diketahui Diketahui : Luas Piringan Piringan = 3.14 3.14 x 1,5m x 1,5m = 7,065 m2 Luas 3 Piringan = 3 x 7,065 m2 = 21,195 m2 Luas Persegi Panjang = 7,8m x 9m = 70,2 m2 Waktu Kerja = 54 menit = 0.9 jam Jumlah Pekerja = 4 orang Ditanya
: Pr Presta stasi Kerja rja = ?
Jawab
: Luas Lahan = Luas Persegi Panjang – Luas 3 Piringan = 70,2 m2 - 21,195 m2 = 49,005 m2 ≈ 49 m2 Luas Lahan/orang = 49 m2 : 4 orang = 12,25 m2/orang
Prestasi kerja
Standar Orang Kerja/hari = 7 jam/HK
Prestasi Kerja (PK) = 7 jam/HK x 12,25 m2 = 95.28 m2/HK 0,9 jam =0,009528 ha/HK = 104,95 HK/ha