PERIODE 2019-2024
Oleh: Pdt. Sabar S. Brahmana, S.Th, MA
GBKP KLASIS KEPULAUAN RIAU Jl. Centre View, Rt01/Rw02, Kel. Taman Baloi, Kec. Batam Kota, Batam Centre Telp. 0778-4169448 l E-mail:
[email protected]
1
PEMBINAAN PANITIA PEMILIHAN PERTUA-DIAKEN PERIODE 2019-2024
1. Tugas Panitia a. Kerjasama dengan BPMR, Pertua/Diaken dan Pengurus Pjj dalam hal: Pendampingan (BPMR) Pendataan anggota sector yang mempunyai hak memilih dan dipilih & yang hanya memilih (Pt/Dk & pengurus Pjj) Mewartakan Mewartakan (momo) baik di Pjj maupun m aupun di tingkat perpulungen mengenai pelaksanaan pemilihan calon Pt/Dk di Sektor Pjj dan di Perpulungen sesuai jadwal yang sudah ditentukan. b. Menjelaskan perekrutan calon Pt/Dk, baik syarat dan cara. c ara. c. Melaksanakan pemilihan baik tingkat sector maupun perpulungen/Runggun 2. Sarana/peralatan a. Bolpoin sejumlah pemilih di setiap sektor Pjj (jika Sektor Pjj ada 40 KK @3 = 120 bolpoin) dan bolpoin ini juga nanti digunakan di pemilihan di tingkat perpulungen/Gereja b. Untuk pemilihan Calon di Sektor Pjj: Kertas HVS A4 dipotong menjadi 8 lembar (2 kali kali dari jumlah pemilih + 10% dari jumlah pemilih)1 c. Untuk Pemilihan Calon di Perpulungen/Runggun: kertas HVS A4 yang telah dicantumkan nama-nama calon. d. Spidol 1 tiap sector (sepidol ini juga nanti digunakan pada waktu memilihan di tingkat perpulungen/gereja). e. 1 kertas karton ukuran umum setiap sector Pjj dalam pemilihan tingkat sector f. 1 kertas karton ukuran umum tiap sector pada waktu pemilihan di tingkat gereja.
1 Hal
ini diperlukan menjaga kemunginan adanya pemilihan ulang.
2
3. Tata Gereja tentang pemilihan Pertua-Diaken a. Dasar Panggilan (Pasal 97) 1. Pemanggilan Pertua Diaken pada hakekatnya adalah dari Tuhan Yesus Kristus Pemanggilan Pertua dan Diaken pada hakikatnya adalah dari Tuhan Yesus Kristus Kris tus sendiri yang dilaksanakan oleh gereja melalui prosedur gerejawi. 2. Melalui prosedur gerejawi, warga dan pelayan khusus yang melakukan proses pemanggilan pada hakikatnya dipakai oleh Tuhan Yesus Kristus menjadi alat untuk melaksanakan kehendak-Nya. Karena itu, prosedur gerejawi itu dilaksanakan melalui pergumulan iman warga dan pelayan khusus melalui doa. b. Jumlah Pertua & Diaken dalam satu Pjj (Pasal 98) 1. Untuk PJJ dengan jumlah sampai dengan dua puluh lima (25) kepala keluarga, keluarga, maka jumlah pelayan terdiri dari dua (2) orang Pertua dan satu (1) orang Diaken. 2. Untuk setiap penambahan sepuluh (10) kepala keluarga di atas dua puluh lima (25) kepala keluarga yang yang sudah ada dalam d alam satu PJJ, maka jumlah pelayan dapat ditambah satu (1) orang Pertua atau satu (1) orang Diaken. c.
Tahap Persiapan (Pasal 99) 1. Sekurang-kurangnya dua belas (12) bulan sebelum jadwal pemilihan berlangsung, Moderamen menerbitkan petunjuk pelaksanaan pemilihan Pertua dan Diaken, yang memuat antara lain jadwal pemilihan,syarat-syarat menjadi Pertua dan Diaken, tata cara pemilihan dan lain-lain yang diperlukan. Petunjuk pelaksanaan tersebut tidak boleh bertentangan dengan Tata Gereja. 2. Majelis Runggun mengadakan sosialisasi petunjuk pelaksanaan pemilihan Pertua dan Diaken kepada warga gereja paling sedikit tiga (3) kali.
3
3. Sekurang-kurangnya tiga (3) bulan sebelum jadwal pemilihan berlangsung, Majelis Runggun dalam persidangannya menetapkan Panitia Pemilihan Pertua dan Diaken. 4. Sekurang-kurangnya tiga (3) bulan sebelum jadwal pemilihan berlangsung, Majelis Runggun dalam persidangannya menetapkan kebutuhan jumlah Pertua dan jumlah Diaken engan mempe omani ketentuan Pasal 98 dan dengan memperhatikan memperhatikan potensi pemekaran PJJ. 5. Apabila terdapat potensi pemekaran PJJ maka PJJ tersebut agar segera imekarkan sebelum Tahap Pencalonan Pertua dan Diaken dilaksanakan. 6. Setelah Tahap Pencalonan dimulai, maka pemekaran PJJ yang telah memenuhi syarat hanya dapat dilaksanakan setelah BPMR yang baru terbentuk. d. Tahap Pencalonan (Pasal 100) 1. Selama dua (2) hari kebaktian Minggu berturut-turut, Majelis Runggun mewartakan rencana pemilihan calon Diaken dan calon Pertua serta meminta masukan nama-nama bakal calon dari warga dan pelayan khusus. Dalam warta itu disampaikan juga syarat-syarat Pertua dan Diaken sebagaimana yang tercantum dalam dalam Tata Laksana Pasal 91 dan 95. 2. Warga gereja memilih calon Pertua dalam d alam PJJ sebanyak dua (2) kali dari jumlah Pertua yang dibutuhkan. 3. Warga gereja memilih calon Diaken dalam PJJ sebanyak dua (2) kali dari jumlah Diaken yang y ang dibutuhkan. 4. Calon-calon yang terpilih di PJJ membuat pernyataan tertulis mengenai kesediaannya kesediaannya menjadi Pertua atau Diaken. 5. Calon-calon yang diajukan warga gereja diteliti Majelis Runggun berdasarkan persyaratan-persyaratan dan ketentuanketentuan ketentuan yang tertulis dalam Tata Laksana Pasal 91 dan 95 dan Majelis Runggun memutuskan apakah calon bersangkutan diterima atau ditolak. 6. Jika terdapat kekurangan calon menurut syarat pencalonan, Majelis Runggun meminta kembali penambahan calon kepada 4
7.
8.
9.
10.
warga gereja di PJJ bersangkutan atau menambahkan calon dari PJJ yang lain. Calon Pertua dan Diaken yang telah diteliti oleh Majelis Runggun diwartakan dalam dua (2) hari kebaktian Minggu dan warga gereja diminta memberikan masukan kepada Majelis Runggun mengenai kelayakan calon-calon tersebut dalam memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang tercantum dalam dalam Pasal 91 dan 95. Warga gereja boleh mengajukan keberatan secara tertulis tentang calon kepada Majelis Runggun paling lama satu (1) minggu setelah warta terakhir. Keberatan Keberatan dinyatakan sah jika: a. Diajukan tertulis secara pribadi dengan mencantumkan nama dan alamat yang jelas serta dibubuhi tanda tangan atau cap ibu jari dari warga yang mengajukan keberatan tersebut dan tidak merupakan duplikasi dari surat keberatan keberatan yang lain mengenai hal yang sama. b. Isinya mengenai tidak terpenuhinya syarat sebagaimana yang tercantum dalam Tata Laksana Pasal 91 dan 95. c. Isinya terbukti benar sesuai dengan hasil penyelidikan Majelis Runggun. Setelah jumlahnya lengkap maka Majelis Runggun mengumumkan nama calon-calon Pertua dan Diaken dalam dua (2) hari kebaktian Minggu berturut-turut serta yang bersangkutan diberi kesempatan memperkenalkan diri beserta suami atau istri sebelum pemilihan dilaksanakan.
e. Tahap Pemilihan (Pasal 101) 1. Pemilihan Pertua dan Diaken diaksanakan pada hari Minggu, segera setelah selesainya kebaktian minggu di Runggun tersebut. 2. Yang berhak memilih adalah warga sidi yang terdaftar pada Runggun yang bersangkutan dan tidak sedang dalam penggembalan khusus.
5
3. Calon Pertua dan Diaken yang tidak hadir dalam pelaksanaan pemilihan tersebut tetap dapat dipilih karena telah membuat surat pernyataan tentang kesediannya dipilih menjadi Pertua atau Diaken. Calon yang mengundurkan diri setelah membuat surat pernyataan tentang kesediaannya dipilihTM menjadi Pertua atau Diaken dikenakan penggembalaan umum. 4. Pengunduran diri calon harus dinyatakan secara tertulis dan disampaikan kepada Majelis Runggun. 5. Pemilihan dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kertas suara. 6. Perhitungan suara dilakukan di depan warga gereja pada hari itu juga dan kertas kertas pemilihan pemilihan harus harus disimpan sebagai bukti sampai pada hari penahbisan/pengukuhan. 7. Hasil pemilihan diumumkan dalam dua (2) hari kebaktian Minggu berturut-turut. 4. Berakhirnya Tugas Panitia Pemilihan Tugas kepanitiaan berakhir setelah terpilihnya Calon Pertua & Diaken terpilih. Semua inventaris yang dibeli atau yang disediakan, diserahkan kembali kepada BPMR sebagai penanggungjawab dari panitia pemilihan Pertua & Diaken periode 2019-2024
SIMULASI PEMILIHAN A. DI SEKTOR PJJ 1. Dijelaskan terlebih dahulu perbedan Tugas Pelayanan Pertua dan Diaken 2. Menjelaskan siapa yang yang boleh memilih dan dipilih 3. Berapa jumlah yang bisa memilih 4. Menjelaskan berapa calon Pertua dan Diaken yang dibutuhkan sector di masing-masing sector Pjj. Untuk Pertua dua kali jumlah yang dibutuhkan demikian juga Diaken. Jika dalam satu sector Pjj yang dibutuhkan 2 orang Pertua dan 1 orang Diaken berarti calon yang dipilih: Pertua 4 orang dan Diaken 2 orang. 6
5. Menjelaskan cara pemilihan. a. Pemilihan dilakukan dengan cara tertutup. Setiap jemaat yang mempunyai hak suara diberikan satu kertas yang sudah distempel dengan stempel Runggun. Di dalam kertas tersebut ditulis 4 orang Pertua dan 2 orang Diaken. b. Sebagaimana syarat calon maka tidak boleh suami istri menjadi calon. Jika ternyata ketika dihitung suara suami istri masuk diantara 4 calon Pertua atau 1 calon Diaken maka diminta kepada suami istri tersebut untuk bermusyawarah siapa mereka yang menjadi calon. c. Setiap peserta pemilih diberikan 1 bolpoin dan satu kertas suara yang sudah distempel Runggun. d. Penghitungan suara. Setiap calon yang tertulis dalam kertas suara dihitung satu persatu. e. Jika dalam kertas suara dicentang/ditulis calon yang dipilih dipili h melebihi dari jumlah calon yang ditentukan maka kertas suara tersebut batal, atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan juga dinyatakan batal (ini sebagai usulan dan diputuskan dalam siding Runggun). 6. Menentukan Menentukan Calon Pertua P ertua & Diaken (Contoh: jumlah suara pemilih pemili h 40 orang) a. Jika ada satu nama di calonkan menjadi Pertua tetapi juga Diaken maka jumlah suaranya di tambahkan. Jika ternyata orang tersebut mendapat suara ranking ranking 1-4 (Pertua) (Pertua) yang masuk Calon Pertua maka otomatis dia menjadi calon Pertua. Tetapi jika ternyata jumlah suara 20 pada Pertua dan 20 pada Diaken, maka orang tersebut diminta untuk memilih menjadi calon Pertua atau Diaken. Contoh:
NO 1.
NAMA A
JUMLAH SUARA CAL. CAL. PERTUA DIAKEN 20 7
15
TOTAL SUARA 35
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
B C D E F G H I J K L
5 30 15 20 7 11 14 7 13 20 7
30 2 10 20 16 12 16 10 12 1 6
35 32 25 40 23 23 30 17 25 21 13
Dengan demikian maka calon Pertua
NAMA
JLH PERTUA
JLH DIAKEN
JLH TOTAL
MENJADI CALON
A B C D
20 5 30 15
15 30 2 10
35 35 32 25
Pertua Diaken Pertua Pertua
E
20
20
40
Pertua
F G H I J K L
7 11 14 7 13 20 7
16 12 16 10 12 1 6
23 23 30 17 25 21 13
Diaken Diaken Diaken Diaken Pertua Pertua Pertua
8
DIRANGKING PerDiatua ken 2 1 3 4
Ditanyakan mau Cal. Pt/Dk. Jika dipilih Pertua maka untuk cal. Diaken gugur.
1
3 3 2 4 4 5 6
KETERANGAN
Jika hasilnya seperti di atas, maka yang menjadi Calon Pertua 1. E 2. A 3. C 4. D + J (Di undi atau dipilih dipil ih Ulang). Jika ternyata ternyata J yang manang undi atau pemilihan ulang maka calon calo n Pertua yang ke 4 adalah J.
Jika hasilnya seperti di atas, maka Calon Diaken: 1. B 2. H Jika H mengundurkan diri maka F dan G diundi atau pilih ulang, yang menang menjadi calon Diaken.
B. DI PERPULUNGEN/RUNGGUN 1. Dijelaskan cara pemilihan. 2. Setiap jemaat yang mempunyai hak suara diberikan masingmasing bolpoin dan satu kertas suara dimana dalam kertas tersebut sudah dicantumkan nama-nama calon Pertua & Diaken Diak en masing-masing sector Pjj. 3. Setiap peserta pemilih melingkari nomor Calon Pertua dan Diaken yang dipilih. Jika calon Pertua nomor 1-6 berarti yang dilingkari hanya 3 nomor calon pertua, demikian juga jika calon Diaken hanya nomor 1 -4, maka yang dilingkari hanya 2 nomor calon Diaken. 4. Pemilihan dapat dengan cara: a. Masing-masing sector Pjj dibagi menurut sector Pjj (dianggap seperti TPS Pemilu). Di tangan panitia telah ada nama-nama pemilih. Setiap pemilih datang ketempat kotak suara (panitia mennandai di daftar pemilih setiap peserta pemilih yang maju ke TPS) dan memberikan kertas suara. Setelah pemilih melingkari calon Pertua & Diaken yang dipilih, kertas suara tersebut dimasukkan ke dalam kotak suara.
9
b. Menghitung Jumlah pemilih yang hadir lalu memberikan kertas suara dan bolpoin, setelah berdoa masing-masing pemilih melingkari nomor calon Pertua & Diaken yang di pilih. Lalu panitia mengumpulkannya kembali. c. Masing-masing Daaftar pemilih setiap sector Pjj di bacakan berapa orang yang hadir dan sesuai jumlah yang hadir masingmasing sector Pjj oleh panitia lalu diberikan kertas suara dan setelah melingkari nomor calon pertua & Diaken diambil kembali oleh panitia. 5. Cara Menghitung setelah pemilihan a. Masing-masing TPS menghitung jumlah suaramasing-masing calon Pertua & Diaken dengan disaksikan oleh saksi yang ditetapkan. Setelah semua TPS menyelesaikan perhitungan suara lalu diwartakan. b. Panitia membacaakan satu per satu jumlah suara masingmasing Calon Pertua & Diaken, setelah selesai diwartakan. c. Bisa seperti poin a atau b C. CONTOH KERTAS SUARA
PJJ 1
PJJ 2
PJJ 3
CALON
CALON
CALON
CALLON
CALON
CALON
PERTUA
DIAKEN
PERTUA
DIAKEN
PERTUA
DIAKEN
1. AMAN
1. CINTA
1. HEBRON
1. JAKUB
1. SAUL
1. MATIUS
2. AMIN
2. AGAVE
2. SION
2. DAN
2. DAUD
2. MARKUS
3. HALELUYA
3. EROS
3. MORIA
3. YUDA
3. SALOMO
3. LUKAS
4. PUJIAN
4. FILIA
4. MAMRE
4. ISRAEL
4. JOSAFAT
4. YOHANES
5. IMAN
5. GILGAL
5. EFRAIM
6. KASIH
6. EFRATA
6. JOSIA
10
PENUTUP Demikianlah materi ini disampaikan, di harapken tugas panitia pemilihan pertua, diaken periode 2019-2024 dapat dilaksanakan dengan baik.
Batam, 9 Maret 2019 Pdt. Sabar S. Brahmana, S.Th, MA
11
CATATAN:
12