Pada praktikum proses energi kali ini, percobaan dilakukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang bertujuan untuk mengenal alat – alat alat atau komponen pada system operasi PLTU di Lab. Termal Teknik Konversi Energi, mengetahui proses suatu system PLTU, serta dapat menghitung konsumsi energi yang dihasilkan pada system system PLTU. Praktikum dilakukan selama kurang lebih satu setengah jam dimulai pada pukul 16.06 WIB – 17.43 WIB,dengan pengambilan data pada setiap sub system PLTU, diantaranya boiler, superheater, turbin, kondensor, dan cooling tower. Pada bagian ketel uap, ketel uap digunakan untuk memanaskan air umpan dan merubah fasa menjadi uap. Ketel uap tersebut memiliki tekanan kerja yang disesuaikan dengan karakteristik dari fluida kerja yang digunakan yaitu air. Ketel Uap memanfaatkan panas dari pembakaran bahan bakar solar yang digunakan, pembakaran bahan bakar solar dimanfaatkan sebagai sumber panasnya.Pada saat proses pemanasan air yang dirubah menjadi uap, terjadi pula pemanasan pada komponen-komponen yang terdapat pada bagian dalam ketel uap. Dari data hasil perhitungan didapatkan jumlah energy kalor yang tersedia akibat proses pembakaran bahan bakar (Ebb) yaitu sebesar 280.945 kJ/s; kemudian energi yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap (Eu) di dalam boiler sebesar 168.951 kJ/s. Dari nilai Ebb dan Eu tersebut maka kita dapat mengetahui besarnya efisiensi pada boiler dengan cara membandingkan nilai Ebb dan Eu. Efisiensi yang dihasilkan di praktikuminiyaitusebesar 60.136%. Rendahnyaefisiensi boiler tersebutdisebabkankarenaadanyalosses akibat dari kotoran yang menumpuk didalam ketel uap sisa hasil pembakaran. Hal tersebut dapat dimungkinkan pada saat proses pemanas air, panas yang digunakan dari hasil pembakaran terhalang oleh kotoran tersebut. Pada superheater terjadi proses pemanasan uap basah/uap campuran dari ketel uap yang nantinya uap tersebut menjadi uap kering yang memiliki temperatur yang lebih tinggi. Fungsi dari pemanasan lanjut yaitu, ketika uap kering hasil pemanasan superheater digunakan untuk melakukan kerja dengan cara ekspansi di dalam turbin, maka uap tersebut tidak akan cepat mengembun. Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan timbulnya kerusakan yang disebabkan oleh terjadinya pukulan balik yang diakibatkan oleh pengembunan uap yang lebih cepat sehingga menimbulkan vakum di tempat yang tidak tidak semestinya semestinya pada daerah ekspansi. Dari data hasilpraktikum yang dilakukan, didapatkannilai rata – rata rata fraksikekeringanuapsebesar 0.806125 yang menandakanbahwauap yang masukkesuperheatermasihmengandung air, selainituefisiensi rata rata yang didapatkansebesar 42.412 %. Hal tersebutbisadisebabkankarenafaktorusiadarisuperheatertersebutsehinggakemampuanuntukmelaku kan transfer panaskurang optimal. Turbinuapmemilikiperanpentingpada PLTU dalammengkonversienergikinetikpadauap digunakanuntukmemutarkan generator (dikopel) menjadienergilistrik. Uap digunakanuntukmemutarkanturbinsebelumnyaharusmelalui proses warming up turbinterhindardarikerusakanakibatkualitasuap yang tidaksesuaistandar. Padapraktikumini,
yang yang agar kalor
yang dikeluarkanturbinsebesar 10729.87 kJ/menit, dan Q actual sebesar 303.84, sedangkanuntukdayaporosnyasebesar 2.532933 kW. Dari hasil data perhitungandayaporostersebut, makabisadidapatkannilaiefisiensimekanikturbinsebesar 50.018% yang didapatkandarihasilperbandingananataradayaporosdengan Q actual. Sisauap yang telahdigunakanuntukmemutarkanturbin, dialirkanmenujukondensor. Dari data hasilperhitunganefisiensikondensor yang didapatkandariperbandingan Q keluardan Q masukkondensor, dapatterlihatbahwasemakinkecilbebanatauputarannyamakaefisiensikondensornyaakansemakintin ggi. Sepertiterlihatpada data bahwapadasaatputaransebesar 2000 rpm, kondensormenghasilkanefisiensisebesar 93.10% sedangkansaatbebannyadinaikkanyaitumenjadi 2400 rpm, kondensormenghasilkanefisiensisebesar 92.90%. Dari data tersebutmakabisadiambilkesimpulanbahwakondensorinibekerjacukup optimal yaituuntukmenurunkantemperaturdanmengubahfasauapsisakerjaturbinmenjadicairjenuh yang nantinyaakandigunakankembalipadasiklus. Di bagiankondensorterdapat air pendingin yang berfungsiuntukmendinginkanuaphasilkeluaranturbin. Air pendingintersebutsetelahkeluardarikondensor yang mempunyai temperature tinggi, akandidinginkanoleh cooling tower, sehinggamenghasilkan air dinginbertemperaturerendah yang nantinyaakandigunakankembaliolehkondensor. Berdasarkan data pengamatanpada cooling tower terlihatbahwasemakintinggibebanmaka temperature masuk cooling towernya juga semakintinggisehinggaakanmenghasilkanpanaskalor air yang tinggi juga yaitusebesar -45.389. Selainitujikadilihatdari range antara temperature air input dan temperature air output, padapembebanantinggimenghasilkan range yang lebihtinggidaripadasaatpembebananrendah, yaitusebesar 4 C. Tingginya range saatpembebanantinggimenandakanbahwa cooling tower mampumenurunkansuhu air secaraefektifdankinerja yang bagus. Untukefisiensi cooling tower, dapatdilihatbahwaefisiensitertinggisebesar 55.556% dicapaisaat temperature air input sebesar 24 C dan temperature air output sebesar 22 C. Hal tersebutdisebabkankarenanilai T approach yang rendahyaitu 3.6 C yang menunjukanbahwasemakinrendah temperature approach makakinerja cooling tower semakinbaik.
Kesimpulan Berdasarkanpraktikum proses telahdilakukandapatdisimpulkanbahwa:
energiuntukpembangkitlistriktenagauap
yang
1. Dalamprosesnya, PLTUterdapatbeberapakomponenutamadiantaranya boiler, superheater, turbin, kondensor, dan cooling tower. 2. Boiler digunakan untuk memanaskan air umpan dan merubah fasa menjadi uap. 3. Padasuperheaterterjadi proses pemanasan uap basah/uap campuran dari boiler yang nantinya uap tersebut menjadi uap keringuntukmasukanturbin
4. Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi kinetik pada uap yang digunakan untuk memutarkan generator (dikopel) menjadi energi listrik 5. Di kondensorberlangsung proses kondensasiyaitumendinginkanuapdarihasilkeluaranturbin yang nantinyaakandigunakansebagai feed water boiler 6. Cooling tower berfungsiuntukmendinginkan air pendinginkondensor 7. Dalammenentukanefisiensi system PLTU dibutuhkanefisiensisecarakeseluruhandarikomponen – komponenutama 8. Padapraktikumini, efisiensi yang dihasilkanolehkomponenutamaseperti boiler, superheater, turbin, kondensor, dan cooling tower, menghasilkannilai yang cenderungrendah. Hal tersebutdisebabkankarenausiadarisetiapkomponenutama
yang
sudahtuasertarugirugi
terdapatpadasetiapkomponenutamanya, sehinggatidakbisabekerjadengan optimal
yang