Pekerjaan Drainase Gorong-gorong Pada Struktur Pekerjaan Jalan 1.
Pengertian
Gorong-gorong adalah suatu bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuangan) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), di bawah jalan, bawah jalan, atau atau jalan kereta jalan kereta api. Gorong-gorong digunakan
untuk
juga
digunakan
mengalirkan
sebagai jembatan ukuran sungai
kecil
atau
kecil, sebagai
bagiandrainase bagiandrainase ataupun selokan ataupun selokan jalan. jalan.
2.
Fungsi
Gorong-gorong berfungsi mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya. Untuk itu desainnya harus juga mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur supaya gorong-gorong dapat berfungsi mengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dan timbunan tanah.
3.
Jenis
Gorong-gorong dapat dibuat dari berbagai jenis material, seperti dari baja, polyvinyl chlorida (PVC) atau dari dari beton.
3.1 Gorong-gorong Baja
Gorong-gorong baja biasanya menggunakan Corrugated Steel Pipe, Pipe, kalau diterjemahkan secara bebas berarti Pipa Baja Bergelombang. Gorong gorong baja gorong baja ini terutama dari jenis Multi Plate Pipe Pipe telah menjadi alternatif menggantikan jembatan kayu dan box culvert beton, hal ini disebabkan
gorong – gorong baja memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan penggunaan kayu ataupun beton, di antara keuntungan tersebut antara lain :
Harga murah
Waktu pengerjaan cepat
Instalasi yang mudah, tidak memerlukan tenaga ahli khusus
Memiliki umur pakai yang panjang (bisa sampai 25 tahun)
Mudah dalam pengangkutan
Bisa dipindahkan dari satu titik ke titik lainnya apabila sudah tidak digunakan.
3.2 Gorong-gorong Beton
Gorong-gorong beton disebut juga culvert box adalah gorong-gorong cor di pabrik (precast) ataupun dicor ditempat, dimensi tergantung kepada debit air yang akan dialirkan melalui gorong-gorong. Gorong-gorong yang dicor di pabrik dapat utuh dengan bentuk profil bulat atau persegi ataupun trapesium, ataupun modular yang terpisah atas dengan bawah.
3.3 Gorong-gorong PVC
Gorong-gorong PVC biasanya digunakan untuk gorong-gorong ukuran kecil.
4.
Urutan Pelaksanaan Gorong-gorong
4.1 Pekerjaan Gorong-gorong Beton
Pengukuran dan pematokan
Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan pada Pekerjaan Goronggorong Pipa Beton mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja, yaitu: 1) Kesehatan terganggu akibat kondisi kerja secara umum, 2) Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, 3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, 4) Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan, 5) Kecelakaan akibat metode pemasangan patok, 6) Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas tidak baik.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Beton yaitu : 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar, 2) Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar, 3) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar, 4) Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar, 5) Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan syarat, 6) Pengaturan lalu lintas yang ada harus sesuai dengan standar.
Penggalian
Pekerjaan Penggalian pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Beton mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :
- Terluka akibat terkena alat penggalian. Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Penggalian pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Beton yaitu: 1) Menjaga jarak aman antara pekerja penggalian, 2) Penggalian yang dilakukan pada saat gelap atau malam hari harus menggunakan penerangan lampu yang memadai.
Pemasangan
Pekerjaan Pemasangan pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Beton mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu : 1) Terluka akibat terjepit atau tertimpa gorong-gorong, 2) Kecelakaan akibat handling tidak benar.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Pemasangan pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Beton yaitu : 1) Metode pelaksanaan pemasangan harus benar, 2) Pengangkatan harus menggunakan mesin atau tracker dengan rantai.
4.2 Pekerjaan Gorong-gorong Baja
Pengukuran dan pematokan
Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan pada Pekerjaan Goronggorong Pipa Baja Bergelombang mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu : 1) Kesehatan terganggu akibat kondisi kerja secara umum, 2) Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah,
3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, 4) Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan, 5) Kecelakaan akibat metode pemasangan patok.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang yaitu : 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar, 2) Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai dengan standar, 3) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar, 4) Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar, 5) Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan syarat.
Penggalian
Pekerjaan Penggalian pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu : 1) Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar penggali terlalu dekat, 2) Bahaya akibat lereng galian longsor, 3) Terluka akibat terjepit atau tertimpa gorong-gorong. Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Penggalian pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang yaitu :
1) Jarak antara penggali harus aman, 2) Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang cukup, 3) Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil, 4) Pengeringan pada bekas galian yang terendam air.
Pemasangan
Pekerjaan Pemasangan pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :
- Kecelakaan akibat handling tidak benar. Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Pemasangan pada Pekerjaan Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang yaitu : 1) Metode pelaksanaan pemasangan harus benar, 2) Pengangkatan harus menggunakan mesin atau tracker dengan sling .
5.
Persyaratan Bahan
Campuran rabat beton 1 semen : 3 pasir dan ketebalannya 5 cm
Pekerjaan saluran batu kali ini dilaksanakan dengan camp 1 : 5
Semen, pasir (agregat halus) dan air harus memenuhi ketentuan dalam pekerjaan beton menurut SNI 03-1750-1990.
Pekerjaan saluran batu bata ini dilaksanakan dengan camp 1 : 4
Batu bata yang dipakai adalah batu bata yang berbentuk siku dengan ukuran standar 5 cm x10 cm x20 cm.
Tidak boleh menggunakan pasir laut.
Pekerjaan saluran batako ini dilaksanakan dengan camp 1 : 4
Batako yang dipakai adalah batako yang berbentuk siku dengan ukuran standar 8 cm x19cm x39 cm
Penimbunan kembali dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan per lapisan 30 cm.
Sebelum
plesteran
dimulai
dibuat
dahulu
kepala-kepala
dengan
menggunakan adukan setebal 1,5 cm.
Pasangan plesteran, dilakukan setelah pasangan bata berumur 1 sampai 3 hari.
Plesteran selebar kurang lebih 30cm.