LAPORAN BACAAN Pada Pada zaman zaman golb golbal alis isas asii ini ini tunt tuntut utan an untu untuk k menj menjad adii maju maju adal adalah ah suat suatu u keharusan, keharusan, seiring dengan dengan terus berkembangnya berkembangnya teknologi teknologi yang semakin canggih. canggih. Televisi sebagai salah satu hasil dari sebuah perkembangan teknologi pada saat ini, sangat memegang peranan atau sangat dibutuhkan oleh setiap orang, sebagai sarana pendidikan pendidikan,, sebagai sebagai sarana pengetahuan pengetahuan tentang tentang kebudayaan, kebudayaan, dan sebagai sebagai sarana hiburan. hiburan. Melihat besarnya besarnya minat orang dalam dunia ini menjadikan menjadikan bisnis bisnis di bidang bidang ini adalah bisnis yang mennjanjikan. Penulis mengambil buku ini sebagai referensi karena penulis mencoba melihat bagaimana peluang pasar dalam bisnis perfilman ini. Penulis juga membuat laporan bacaan ini adalah sebagai pelengkap tugas mata kuliah Pk. Menulis.
IDENTITAS BUKU
1. Jud Judul ul
: Ped Pedo oman man Pra Prakt ktis is Pen Penulis ulisan an Skenar enario io Tele Telev visi isi dan dan Vide Video o
2. Pen Penga gara rang ng : P.C. P.C.S. S. Sut Sutis isno no 3. Pen Pener erbi bitt
: PT. PT. Gram Gramed edia ia Wid Widia iasa sara rana na Ind Indon ones esia ia
4. Tahun terbit: Jakarta, 1993 5. Tebal
: 134 halaman
6. Cetakan
: Pertama
RINGKASAN BUKU
1. PENERTIAN, KARAKTERISTIK, DAN SEJARAH MEDIA TELEVISI
1.1 Pengerti Pengertian an Televisi Televisi
Kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan kata visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi, kata televisi berarti system penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh. Proses Proses penyajian penyajian gambar dan suara tersebut tersebut adalah sebagai berikut: berikut: Pertama, Pertama, gambar gambar dan suara suara (objek (objek)) direka direkam m melalu melaluii kamera kamera dan mikrof mikrofon. on. Selanj Selanjutn utnya ya ditransformasikan melalui getaran elektromagnetis (jenis getaran audio dan video).
Sete Setela lah h dipe diperk rkua uatt kemu kemudi dian an dimo dimodu dula lasi sika kan n menj menjad adii gelo gelomb mban ang g radio radio deng dengan an frekuensi tinggi yang disebut Very High Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF) dan dipancarkan ke udara melalui system pemancar atau transmisi. Setelah masuk ke dalam pesawat penerima, gelombang UHF dan VHF itu ditransformasikan menjadi bentuk bayangan gelap dan terang berupa garis-garis. Bentuk inilah yang tampak sebagai gambar yang diiringi suara di layar televisi. Untuk penyiaranya atau transmisi dipergunakan saluran atau channel yang berbe berbeda da di setiap setiap Negara. Negara. Penyia Penyiaran ran sinya sinya suara suara menggu menggunak nakan an sistem sistem modula modulasi si frek frekue uens nsii ( frequen atau FM system ), seda sedang ngka kan n siny sinyal al visu visual al frequency cy Modulati Modulation on atau dipergunakan digunakan sistem modulasi amplitud ( Amplitude Modulation Modulation atau AM
system ).
1.2 Karakteristik Karakteristik Media Media Televisi
Beberapa karakteristik media televisi adalah sebagai berikut. 1. Memi Memili liki ki jangk jangkau auan an yang yang luas luas dan dan dapa dapatt sege segera ra menye menyent ntuh uh
inde indera ra
penglihatan dan pendengaran manusia. 2. Dapat Dapat menghad menghadirk irkan an objek yang yang amat kecil kecil atau besar, besar, berbahay berbahaya, a, atau yang langka. 3. Menyajikan Menyajikan pengalaman pengalaman langsung langsung kepada kepada penont penonton. on. 4. Dapat dikatakan dikatakan “meniadaka “meniadakan” n” perbedaan perbedaan jarak dan waktu. waktu. 5. Mampu menyaj menyajikan ikan unsure unsure gerak, gerak, warna, warna, bunyi, bunyi, dan proses proses dengan dengan baik. baik. 6. Dapa Dapatt meng mengko koor ordi dina nasi si pema pemanf nfaat aatan an medi mediaa lain lain,, sepe sepert rtii film film,, foto foto,, dan dan gambar dengan baik. 7. Dapat
menyimpan
berbagai
data,
informasi,
dan
serentak
meyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang bejauhan. 8. Mudah Mudah ditonto ditonton n tanpa tanpa perlu perlu menggelapk menggelapkan an ruangan ruangan.. 9. Memban Membangki gkitka tkan n peras perasaan aan intim intim atau atau media personal . Sela Selain in kele kelebi biha han-k n-kel eleb ebih ihan an ters terseb ebut ut,, medi mediaa tele televi visi si juga juga meng mengan andu dung ng kelemahan, yaitu sebagai berikut. 1. Merupak Merupakan an media media satu arah, hanya hanya mampu mampu menyampa menyampaika ikan n pesan, pesan, namun tidak tidak bisa bisa menyam menyampai paikan kan umpan umpan balik balik secara secara cepat. cepat. Untuk Untuk mengat mengatasi asi kelemahan ini, bisa digunakan media lain sebagai pelengkap. Misalnya, media media cetak, cetak, telepon telepon,, dan komput komputer. er. Media Media yang yang mutak mutakhir hir ialah ialah suatu suatu
sistem yang disebut televisi atau video interaktif. Media ini terutama untuk keperluan pengajaran pelatihan. 2. Laya Layarr pesa pesawat wat pene peneri rima ma yang yang semp sempit it tida tidak k memb member erik ikan an kele kelelu luas asaan aan penonton. Hal ini karena hanya 80% objek mampu disajikan, sedangkan 20% adalah area lost dan siaran biasanya tak dapat diulangi kembali. 3. Bingka Bingkaii cahaya cahaya (flash (flash)) dan rangsa rangsang ng kedip kedip cahay cahayaa ( flicker ) dapat merusak atau menggangu penglihatan penonton. 4. Kual Kualit itas as gamb gambar ar yang yang dipa dipanc ncar arka kan n lebi lebih h rend rendah ah diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an visual yang diproyeksi (film layar lebar). Berdasarkan karakteristik tersebut media televisi menyandang tiga fungsi yang batasan-batasanya tidak dapat dijelaskan secara tajam, yaitu sebagai wahana hiburan, penyebaran informasi atau penerangan, dan pendidikan.
1.3 Sejarah Singkat Televisi
Pada Pada tahu tahun n 1962 1962 seor seoran ang g Ital Italia ia yang yang bern bernam amaa Abbe Abbe Cass Cassel elii beha behasi sill mene menemu muka kan n sist sistem em peng pengiri irima man n gamb gambar ar deng dengan an list listrik rik mela melalu luii kawat kawat,, untu untuk k pengiriman gambar objek bergerak baru ditemukan oleh Paul Nipkow seorang rusia yang hidup di Jerman pada tahun 1884. tiga belas tahu kemudian, cathode ray tube , yaitu yaitu tabung tabung sinar sinar katoda katoda mengal mengalami ami penyem penyempur purnaa naan n oleh oleh Ferdin Ferdinand and Braun Braun dari dari Universitas Starburg sehingga tabung katoda disebut juga tanbung Braun. Pada tahun 1907 Profesor Profesor Boris Rosing Rosing dari Institut Teknologi Teknologi Petersburg Petersburg di Rusia Rusia menemu menemukan kan dasar-d dasar-dasa asar r scanning elek elektr tron onik ik tabu tabung ng sina sinarr kato katode de untu untuk k menguah getaran elektronik menjadi visual . Pada tahun 1923-1929, John Logis Baird, yang kemudian dikenal sebagai bapak televisi Inggris, belum berhasil meningkatkan mutu televisi. Baru pada tujuh tahun kemudian baik di Inggris maupun di Jerman dilakukan percobaan-percobaan televisi dengan hasil 60-80 garis setiap bingkai gambar. Pada tahun 1928 seorang murid professor Rosing dari RCA yang bernama Dr. Zworykin Zworykin berhasil berhasil menemukan menemukan tabung tabung kamera televisi inoscope . Kemudian Philo Fanworth menemukan tabung kamera image dissector dan menyempunakan cara-cara sinkronis sinkronisasi asi elektronik elektronik.. Tabung Tabung tersebut tersebut mulai mampu mentransfor mentransformasik masikan an visual menjadi sinyal elektronik. Pada tahun 1935 di perancis mulai diperkenalkan siaran televisi dengan hasil 180 garis setiap bingkai. Di Inggris, BBC mulai siaran dengan meng menggu guna naka kan n
sist sistem em Marc Marcon onii-EM EMII
deng dengan an 405 405
gari gariss
visual .
Di
Moskow
dikembangkan siaran televisi dengan 240 dan 343 garis. Dalam pembukaan Pameran International di New York, 30 April 1939, AS mulai siaran dengan 441 garis. Pada ada
tahu tahun n
1955 955
Briti ritissh Broadcas (BBC)) Broadcasting ting Corporat Corporation ion (BBC
berh berhas asil il
mengembangka Video Tape Recorder (VTR) yang pertama. Tepat 100 tahun saat Abbe Casseli menemukan alat-alat pengirim gambar, dimulailah siaran televisi yang pertama kali di Indonesia.
2. PROGRAM SIARAN TELEVISI DAN VIDEO
2.1 Komponen Sistem Televisi Suatu Suatu jaring jaringan an kerja kerja televis televisii merupa merupakan kan satu satu sistem sistem dengan dengan kompon komponenenkomponen yang kompleks dan membuhkan biaya besar. Besarnya biaya bukan hanya saat saat inve invest stas asii mela melain inka kan n juga juga pada pada saat saat peng pengop opra rasi sian an,, peng pengem emba bang ngan an,, dan dan perawa perawatan tannya nya.. Adapun Adapun kompon komponenen-kom kompon ponen en yang yang dimaks dimaksud ud ialah; ialah; (1) Studio Studio pembuatan program, (2) peralatan dan perlengkapan produksi program, (3) stasiun penyi penyiaran aran,, (4) sistem sistem sateli satelitt komuni komunikas kasi, i, (5) stasiu stasiun n bumi, bumi, (6) pesawa pesawatt peneri penerima ma siaran televisi. 2.2 Program Siaran Televisi Setiap program televisi mempunyai sasaran yang jelas dan tujuan yang akan dicapai. dicapai. Ada lima parameter parameter yang harus diperhitung diperhitungkan kan dalam penyusunan penyusunan program program siaran televisi, yaitu: 1. Landasan Landasan filosofis filosofis yang mendasari mendasari semua semua program, program, 2. Strategi Strategi penyusu penyusunan nan proram proram sebagai sebagai pola pola umum umum tujuan tujuan program, program, 3. Sasa Sasara ran n prog progra ram, m, 4. Pola produksi produksi yang menyangku menyangkutt garis besar isi program program,, 5. Karakt Karakter er institusi institusi dan manajeme manajemen n sumbe sumberr progra program m untuk untuk mencapai mencapai uasaha uasaha yang optimum. Landasan filosofs yang mendasari atau menyangkut setiap program adalah Pancasila dan UUD 45. Pola strategi prnyusunan program lebih menyangkut pada pola pencapaian tujuan program secara umum. Dalam hal ini ada tiga variabel yang perlu diperhatikan, yaitu: 1.
Memo Memoti tiva vasi si dan dan mera merang ngsa sang ng kesa kesada dara ran n sas sasar aran an prog progra ram. m.
2.
Meng Mengar arah ahka kan n kes kesad adara aran n ter terse sebu butt ke ke arah arah garis garis peng pengem emba bang ngan an kese keselu luru ruha han. n.
3.
Meng Mengan anda dali lika kan n pen penge gemb mban anga gan n untu untuk k men menye yesu suai aika kan n deng dengan an kon kondi disi si objek objekti tif. f. Penyiaran Penyiaran suatu suatu program program pasti mempunyai mempunyai strata sasarannya, sasarannya, termasuk termasuk adapt dan kebiasaan.untuk itu, kepada sasaran program ini diharapkan ada kelompok inti yang diharapkan dapat menyebarkan informasi yang diperoleh dari program. Karakterristik program dipolakan oleh sifat waktu, tempat, dan suasana. Setiap pro progr gram am memi memilik likii kara karakt kter er wakt waktun unya ya send sendir iri-s i-sen endi diri ri,, yait yaitu u pene penemp mpat atan an atau atau pengalokas pengalokasian ian waktu siaran. Ada wakru prima, subprima, subprima, dan frekuensi frekuensi waktu serta biaya biaya waktu. waktu. Tempat Tempat sebuah sebuah program program dalam siaran dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari segi programatik dan segi penonton atau sasaran program. Sisi pertama berkaitan dengan dengan kesesu kesesuaia aian n alokas alokasii proram proram dalan dalan jadwal jadwal siaran siaran,, sisi sisi kedua kedua berhub berhubung ungan an dengan aspek geokultural sasaran program tersebar di seluruh negeri dan tradisi yang berlainan. 2.3 Pengadaan Proagram Siaran Televisi
Dalam Dalam suatu suatu badan badan penyia penyiaran ran televis televisi, i, selain selain fungsi fungsi oprasi oprasinoa noall transmi transmisi, si, fungsi-fungsi eksekutif dan oprasional pengadaan program memerlukan penanganan yang dinamis dan berkesinamb berkesinambungan ungan.. Sementara Sementara itu, ruang lingkup lingkup kegiatan kegiatan dan tang tanggu gung ng jawab jawab anta antara ra fung fungsi si esks esksek ekut utif if pemr pemrog ogra rama man n ( producer ) dan dan fung fungsi si oprasional oprasional pengadaan pengadaan atau produksi program ( director ) meskipun berbeda namun tetap berkaitan. Produser program adalah fungsi eksekutif yang berkaitan dengan pengadaan proram siaran. Dalam hal ini memunyai fungsi tanggung jawab sebagai berikut; 2.3.1 Menyediakan Proram Paket
untuk untuk memper memperole oleh h progra program m paket paket yang yang diperl diperluka ukan, n, kegiat kegiatan an yang yang biasa biasa dila dilaku kuka kan n oleh oleh seor seoran ang g prod produs user er adal adalah ah meli melipu puti ti;; (1) (1) nego negosi sias asii dalam dalam rangk rangkaa meminjam, membeli, atau menyewa program, (2) melakukan seleksi dengan mengacu kepada kepada kriteria kriteria dan pedoman yang telah ditetapkan, ditetapkan, dan (3) melakukan melakukan penyesuaian penyesuaian berupa dubbing, pengisan teks, atau sensor. 2.3.2 memproduksi program sendiri Dalam
hal
ini
eks eksekutif
program ram
bertanggung
jawab
dalam;
(1)
mengembangkan ide dan mendciptakan gagasan atau ide program, (2) mencari dan menday mendayagu agunak nakan an pakar, pakar, konsul konsultan tan,, dan narasu narasumbe mberr progra program, m, (3) menyed menyediak iakan an skena skenario rio atau atau naskah naskah yang yang siap siap produk produksi, si, termas termasuk uk hubung hubungan an indust industria riall dengan dengan pen penul ulis is sken skenar ario io,,
orga organi nisa sasi si atau atau kelo kelomp mpok ok buda budaya yawa wan, n, dan dan seni senima man, n, (4) (4)
menyediakan dan produksi, dan (5) mengurus publikas dan jadwal proram.
3. PRODUKSI PROGRAM TELEVISI DAN VIDEO
Dalam produksi program televisi dan video ada elamen-elemen yang harus diketahui, yaitu: 1. Kepala bagian produksi adalah manajer atau eksekutif yang bertanggung jawab atau pengasuh suatu jenis program siaran televisi mulai dari perencanan sampai tersedianya program televisi yang siap siar. 2. Produser ( Producer ) program adalah penggungjwab atau pengasuh suatu jenis program siaran televisi. 3.
Director
biasan biasanya ya disebu disebutt pula pula sutra sutradar daraa atau atau pengar pengarah ah produk produksi, si, yaitu yaitu
penaggung jkawab terlaksanakannya kegiatan roduksi sehingga menghasilkan program siaran televisi yang siap siar. Selain unsur-unsur yang tertulis itu ada pula elemen-elem lain yang perlu untuk diketahui; (1) Sutradara, (2) Asisten sutradara, (3) Floor manager , (4) Assisten studio studio,, (5) Operato Operator r sound (6) Pena Penata ta set, set, (7) (7) Pena Penata ta grafi grafis, s, (8) (8) Pena Penata ta sound effect effect , (6) propertis, (9) Penata busana, (10) Operator film, (11) Penata rias, (12) Operator video
tape recorder , (13) Operator telecine , (14) Direktur teknik, (15) petugas ruang kontrol utama, (16) Video engineer , (17) Juru kamera, (18) Penata cahaya, (19) Operator
vision mixer , (20) Operator boom, (21) Penata audio, dan (22) Penyiar.
4. PENULISAN DAN TATA ISTILAH DALAM NASKAH TELEVISI DAN VIDEO 4.1 Penulisan Naskah Televisi dan video
Dewa Dewasa sa ini, ini, berk berkat at pend pendid idik ikan an,, pela pelati tiha han, n, dan dan berk berkem emba bang ngny nyaa sika sikap p profesional lembaga penyiaran dituntut tersedianya naskah televisi atau video yang baik. Kkerabat produksi yang prfesiona tidak akan bekerja tanpa naskah televisi yang standar. Sebenarnya naskah televisi dapat diibaratkan bagai jiwa atau darah suatu pro produ duks ksii
pror proram am tele televi visi si..
Beke Bekerj rjaa
tanp tanpaa
nask naskah ah bera berart rtii
memp mempro rodu dusi si suat suatu u
“kekacauan” yang amat mahal biayanya. Naskah televisi diperukan untuk: 1. Memberi Memberi kemudahan kemudahan dalam dalam perencanaan perencanaan produks produksi, i, penyunting penyuntingan, an, penyiaran, penyiaran, dan pemanfaatan program. 2. Menjad Menjadii medi medim m berfi berfikir kir kreatif kreatif..
3. Menjad Menjadii sarana sarana selur seluruh uh kerab kerabat at produk produksi. si. 4. Menjad Menjadii acuan peny penyusu usunan nan jadwa jadwall kegiata kegiatan. n. 5. Menjad Menjadii acuan acuan mater materii yang yang akan akan direk direkam. am. 4.2 Penegertian Tata Istilah
menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian tata istilah ialah perangkat pengaturan pengaturan pembentukan pembentukan istilah istilah dan kumpulan kumpulan istilah yang dihasilkannya. dihasilkannya. Dalam konteks ini, berarti semua peristilahan yang biasa dipergunakan dalam peristilahan. 4.3 Tata Istilah Dalam Pengambilan Gambar
Gambar atau aspek visual dari suatu program televisi atau video yang tampak di laya layarr kaca kaca moni monito torr adal adalah ah hasi hasill dari dari sera serang ngka kaia ian n peng pengam ambi bila lan n gamb gambar ar atau atau dalam kegiat kegiatan an rduksi rduksi.. Berbaga Berbagaii jenis jenis shoot shoot yang yang perlu perlu dikuas dikuasai ai adalah adalah shooting dalam sebagai berikut: 1. Long shot adalah pengambilan gambar secara keseluruhan. 2. Wide shot atau wide angle adalah pengambilan gambar secara keseluruhan dan bagian sampingnya terkesan melengkung. 3. Medium long shot , bila objeknya orang maka hanya terlihat dari kepala sampai lutut. Bagian-bagian latar belakang terlihat rinci. 4. Medium shot , bila objeknya orang maka hanya terlihat dari kepala sampai pinggang. Untuk objek benda dapat terlihat seluruhnya. 5. Medium close up atau shot , untuk objek orang tampak kepala sampai dada ke atas. Bila benda tampak seluruh bagiannya. 6. Close up atau shot , untuk untuk objek objek orang orang tampak tampak wajah. wajah. Bila Bila benda benda tampak tampak seluruh bagiannya. 7. Big close up atau shot , bila objeknya orang hanya tampak bagian tertentu, seperti mata dengan bagian-bagian yang terlihat jelas. 8. Group shot , pengambilan gambar untuk sekelomok orang. 9. Two shot , bila objeknya orang, pengambilan gambar difokuskan kepada dua orang. 10. Over shoulder shot , biasanya biasanya untuk meliput meliput dua orang yang bercakap-cakap. bercakap-cakap. Pengambilan gambar melalui belakang bahu orang secara bergantian.
Dari tabel jenis-jenis pengambilan gambar tersebut dapat ditambahkan catatam sebagai berikut:
1. Pada ada das dasarn arnya media edia tele televi vissi adal adalah ah med media clos maka efektifi efektifitas tas closee up maka penyampaian pesan ialah dengan menggunakan lebih banyak jenis shot close. 2. Long sebaiknya tidak digunakan digunakan karena Long shot shot apa lagi ekstreme ekstreme long shot sebaiknya kamera televisi berbeda dengan kemera film. Untuk menciptakan awal suatu pengambilan sebagai informasi lokasi dan setting kejadian dapat digunakan
LMS . 3. MCU, adalah jenis jenis pengam pengambila bilan n gambar gambar yang yang memun memunyai yai MCU, MS, dan MLS adalah karakteristik untuk menimbulkan kesan senang dan santai. 4. BCU dan GU adalah pengambilan gambar yang cepat memberi kesan tegang, bersungguh-sungguh, bersungguh-sungguh, serius, dan takut. 4.4 Arahan Sutradara Kepada Juru Kamera
Ada beberapa gerakan kamera lagi yang menghasilkan shots lainnya. Hal ini sering disebut gerakan kamera (camera movement ). ). 4.4.1
Geraka akan kamera PAN LEFT/RIGHT , yaitu gerakan kamera ke kanan dan kek kiri secara horizontal.
4.4.2
Geraka akan kamera TILT yaitu u gera gerak k bidi bidik k kame kamera ra yang yang TILT UP/DOW UP/DOWN N , yait mengarah mengarah ke atas atau ke bawah. Gerakan ini berguna berguna untuk memberikan memberikan kesan gedung yang sangat tinggi atau menggambarkan kedalaman yang sangat mengerikan.
4.4. 4.4.3 3
Gera Gerak kan kamer ameraa TRACKING/ DOLLY IN/OUT , yaitu kamera yang terletak di atas penyangga (tripod ) bergerak mendekati aatu menjauhi objek.
4.4.4
CRANE SHOT adalah gerakan kamera yang dipasang di atas mesin beroda yang disebut crane, dan bergerak sendiri bersama juru kameranya, baik mendekat maupun menjauhi objek.
4.4.5 FOLLOW adalah adalah gerak gerak kamera kamera yang yang mengik mengikuti uti objek objek yang yang berger bergerak ak searah . 4.4.6 PEDESTAL adalah gerak kamera secara vetikal dengan cara menaikan atau menurunkan kamera. 4.4.7 PULL adalah ah gerak gerak kame kamera ra menj menjau auh h secar secaraa cepa cepatt dari dari suatu suatu PULL BACK BACK adal kegiatan atau action . 4.4.8
STOP MOTION adalah pengoprasian kamera sekali tiap satu bingkai.
4.4.9
SWISH PAN adalah gerak kamera secara horizontal dengan cepat sekali mengarah ke satu objek.
Selain gerakan kamera untuk untuk menghasilka menghasilkan n visual visual yang diingikan diingikan dapat pula digunakan digunakan manipulasi manipulasi lensa untuk menghasilk menghasilkan an efek visual tertentu, tertentu, seperti seperti berikut berikut ini: 1. FADE IN atau FADE OUT , yaitu pengoprasia kamera dengan membuka lensa dengan cara perlahan sehingga menghasilkan gambar yang muncul perlahan. 2. FOLLOW FOCUS , yaitu denga mengubah focus lensa dari satu posisi objek berge bergerak rak ke posis posisii fokus fokus beriku berikutny tnyaa sehing sehingga ga visual visual objek objek di layar layar tetap tetap tampak tajam. 3. SHALLOW yaitu u perb perbed edaa aan n keta ketaja jama man n gamb gambar ar di laya layarr yang yang SHALLOW FOCUS , yait dihasilkan dengan teknik manipulasi lensa kamera. 4. ZOM IN/OUT , yaitu manipulasi lensa kamera untuk menghasilkan perubahan gambar secara cepat. 5. CRAB LEFT/RIGHT, yaitu gerakan kamera menggeser ke kiri dan ke kanan sehingga menghasilkan sudut yang berbeda dengan pengambilan dari depan. 6. HEAD ROOM , yaitu abab-aba sutradara agar juru kamera mengatur posisi gambar sehingga tersedia ruang antara kepala dan garis tepi layar. 7. TIGHTER, yaitu abab-aba sutradara kepada juru kamera agar mengubah posisi lensa kamera ke arah pengmbilan yang mendekat ke objek. 4.5 Arahan Sutradara Kepada
Vision Mixer
adalah petuga petugass produk produksi si yang yang berada berada di ruang ruang kontro kontroll dan Vision Vision mixer mixer adalah melaks melaksana anakan kan kegiat kegiatan an sesuai sesuai arahan arahan sutrad sutradara ara dalam dalam hal memadu memadu atau atau menata menata penampilan visual di layer televisi. Arahan sutradara adalah sebagai berikut. 1. COMING TO ONE , yaitu arahan kepada juru kamera satu agar bersiap-siap mengambil gambar 2. CUT TO ONE atau TAKE ONE , yaitu tekan tombol kamera satu agar hasil liputan kamera satu direkam atau ditayangkan. 3. MI artinya ya gamb gambar ar yang yang seda sedang ng MIX X TO ONE ONE atau atau DI DISS SSOL OLVE VE TO TWO TWO, artin ditayangkan (liputan kamera satu) digabungkan dengan hasil liputan kamera dua secara halus. 4. SUPER IMPOSE atau dsingkat SUPERS . Yaitu perpaduan perpaduan antara dua gambar gambar aau lebih dalm satu bingkai. 5. WIPE adal adalah ah perin perinta tah h untu untuk k meng mengha hapu puss gamb gambar ar di laye layerr deng dengan an cara cara menumpukkan gambar dari arah samping, atas, bawah, atau diagonal. 6. INLAY dalah dalah perintah untuk menampilkan dua gambar.
7. FAD adalah ah arah arahan an untu untuk k FADE E TO BLAC BLACK/ K/FA FADE DE SOUN SOUND D AND AND VISI VISION ON adal menghenti menghentikan kan gambar dan suara di akhir suatu program dengan perlahanperlahanlahan.
5. PRINSIPPRINSIP PENULISAN PENULISAN NASKAH TELEVISI DAN VIDEO
Beberapa prinsip penulisan nashkan televisi atau video meliputi rancangan atau disain program; bentuk fisik naskah televisi atau video; relasi unsur visual, audio dan isi program; tata tulis naskah. 5.1 Rancangan atau Desai Program
Urut-urutan langkah yang harus ditempu dalam penulisan naskah televise dan video adalah; (1) menetapkan ide atau gagasan, (2) menentukan sasaran program atau konsumen yang akan dituju, (3) merumuskan tujuan program, (4) Membuat garisgaris besar isi program, program, (5) Penyusunan Penyusunan synopsis, synopsis, dan (6) Treatmen atau uraian dari urutan kejadian yang akan tampak pada layer televise atau video. 5.2 Bentuk Fisik Naskah Televisi dan Video
bentuk fisik naskah ada dua, yaitu bentuk naskah satu kolom dan naskah dua kolo kolom. m. Nask Naskah ah satu satu kolo kolom m penu penuli lisa san n desk deskri rips psii unsu unsurr audi audio o dan dan visu visual al tida tidak k dipisahkan. Semua dituliskan berurutan tanpa pemisahan kolom. Sedangkan naskah dua kolom unsur audio dan visual dituliskan terpisah. 5.3 Relasi Antar Unsur Visua dan Audio
Televisi atau video adalah media visual. Melalui media audio visual tersebu pesan yang akan disampaikan kepada sasaran program diolah. Medi Mediaa tele televi vivi vi dan dan vide video o adal adalah ah keut keutuh uhan an unsu unsure re audi audio o visu visual al dala dalam m meny menyaji ajika kan n pesa pesan. n. Seme Sement ntar araa itu itu hake hakeka katt komu komuni nika kasi si adal adalah ah meny menyat atuk ukan an dua dua persepsi dari pihak komunikator (penulis) dan pihak komunikan (penonton). 5.4 Tata Tulis Naskah Televivi dan Video
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah televise atau video, bai baik k nask naskah ah satu satu kolo kolom m maup maupun un nask naskah ah dua dua kolo kolom m adala adalah h judu judull prog progra ram m dan dan deskri deskripsi psi adegan adegan.. Judul Judul progra program m dituli dituliska skan n di bagian bagian tengah tengah atas kertas kertas dengan dengan menggunakan huruf kapital. Deskripsi adegan terdiri dari; (1) indikator tempat, (2) indikator setting , (3) indikator waktu kejadian, (4) Instruksi jenis shot atau gerakan kamera, dan (5) nama tokoh.
6.
MACA MACAMM-MA MACA CAM M FORM FORMAT AT PROG PROGRA RAM M TE TELE LEVI VISI SI DAN DAN
VIDE VIDEO O
6.1 Berbagai Jenis Program Televisi dan Video
Secara kategorial program televise atau video dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yitu informasi, kebudayaan, pendidikan, dan hiburan. 6.2 Berbagai format Program Televisi dan Video
jika ditinjau dari segi tempat dan waktu produksinya maka diklasifikasikan menjadi (1) program studio, (2) program video atau film yang diproduksi di luar studio. Sementara itu, jika diklasifikasikan berdasarkan jumlah penampil dan alokasi waktu adalah sebagai berikut: 6.2.1 Format program sederhana Form Format at ini ini memp mempun unya yaii bebe bebera rapa pa form format at prog progra ram, m, yait yaitu; u; (1) (1) Form Format at Talk/C Talk/Ceram eramah, ah, (2) Format Format progra program m video video on sound sound (VOS), (VOS), (3) Format Format progra program m diskusi, (4) format program wawancara, (5) format program permainan, (6) format progr program am dokume dokumente nterr (dokum (dokument enter er berita berita,, histor historis, is, biogra biografi, fi, musik) musik),, (7) format format program feature , (8) format program majalah, dan (9) format program drama.
7. ALAT BANTU BAGI PENULIS
Hasil karya seorang penulis adalah naskah. Satu hal yang perlu diperhatikan yaitu yaitu agar agar naskah naskah atau atau scenar scenario io jangan jangan menjad menjadii “sebua “sebuah h kapast kapastok ok tempat tempat segala segala kegiat kegiatan an produk produksi si bergan bergantun tung. g. Maksud Maksudnya nya naskah naskah anda anda terlal terlalu u rinci rinci dan spesif spesifik ik instruksinya sehingga “mudah sekali untuk dibaca dan dipahami”. Masalahnya adalah nask naskah ah yang yang serb serbaa rinc rincii akan akan mema memati tika kan n krea kreati tifi fita tass sutr sutrad adar araa dan dan kera keraba batt produksinya. Sebu Sebuan an nask naskah ah nila nilain inya ya sama sama deng dengan an suatu uatu alat alat komu komuni nika kasi si,,
yait yaitu u
memungkinkan pemahaman sejumlah bagian dan spesialis yang berbeda tugas dan fungsinya. Untuk itu naskah dengan format apapun hendaknya berisi semua informasi yang dibutuhkan oleh kelompok-kelompok yang bekerja sama menanganinya menjadi suatu produk. 7.1 Papan Cerita
Papan cerita ( storyboard storyboard ) adalah suatu medium piktorial. Papan cerita dapat dijadikan alat komunikasi yang baik, yaitu menjadi jembatan penyambung antara katkata tertulis dengan gambar visual yang bergerak. Papan cerita ada dua macam yaitu papan cerita kartu dan papan cerita dalam lembaran kertas. Contoh Papan cerita sistem kartu
PAPAN CERITA PROGRAM: …………..
papan
kartu
Contoh Papan Cerita Dalam Lembaran Kertas PAPAN CERITA PROGRAM…………… Judul:..…………………………….……….. Lama Pemutaran:………………….…menit Penulis:……………………………………. VIDEO
AUDIO
8. BERBAGAI MODEL NASKAH 8.1 Beberapa penegertian tentang hal yang berhuungan dengan naskah.
1. Scenar Scenario, io, adalah adalah cerita dalam bentuk bentuk rangkai rangkaian an sequence sequence dan adeganad adeganadega egan n namun namun tidak tidak dalam dalam rincia rincian n yang yang persis persis.. Dapat Dapat dikatak dikatakn n hampir hampir sinoni sinonim m dengan screenplay . 2. Screenplay , adalah adalah garis garis besar besar cerita cerita atau bentuk bentuk naskah naskah,, meskip meskipu u jarang jarang merinci car-cara suatu versi perekaman atau shooting. 3. Script, sebenarnya sebenarnya manuskrip yang berisi spesifikasi spesifikasi suatu penyajian penyajian dalm setiap medim. 4. Scene/ Adeg A degan an,, seca secara ra teat teatrik rikal al Scene bera berarti rti seti setiap ap pena penamb mbah ahan an atau atau pengurangan pemain dan akhir suatu adegan. 5. Sequence, adalah sekelompok shot dari scenes yang berisi sau uraian besar tentang maksud dan tujuan. 6. Shooting adalah ah nask naskah ah vers versii siap siap prod produk uksi si yang yang beri berisi si sudu sudutt Shooting script, script, adal pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan. 8.2 Model Naskah Program Televisi dan Video Dokumenter
Ada Ada bebe beberap rapaa bent bentuk uk pend pendek ekat atan an dalam dalam memb membua uatt prog progra ram m Tv/V Tv/Vid ideo eo documenter. Untuk itu formatnaskahnya pun bukan hanya satu, yaitu; (1) documenter berdasarkan potongan shot, (2) documenter yang didramatisir, dan (3) Dokumenter model intruksional/teknikal. 8.3 Model Naskah Program Televisi dan Video Instruksional
Format Format ini untuk untuk mereka merekam m materi materi yang yang dipola dipola dengan dengan rinci. rinci. Sehubu Sehubunga ngan n dengan dengan maksud maksudnya nya,, yaitu yaitu untuk untuk kegiat kegiatan an pengja pengjaran ran maka maka otenti otentitas tas dan akurasi akurasi perek perekama aman n merupa merupakan kan pegang pegangan an pokok. pokok. Naskah Naskah dalam dalam jenis jenis ini lebih lebih berfun berfungsi gsi sebagai pendikte, bukan pedoman. 8.4 Model Naskah Program Televisi dan Video Teatrikal
Pada dasarnya treatment atau outline program teatrikal adalah cerita ringkas sebanyak10-60 halaman yang menjelaskan alur ide cerita dari awal sampai selesai. Program ini ditulis secara rinci tentang para pelaku atau tokoh cerita. 8.5 Model Naskah Program Televisi Komersial dan Pelayanan Masyarakat
Naskah Naskah rogram rogram ini selalu menggunk menggunkan an model model dua kolom. Perbeaan yang ada antarstasiun penyiaran dan antarpusat produksi hanyalah hal menitnya. Sebaliknya model yang digunakan secara universal sama.
Kesimpulan Buku ini merupakan buku yang sangat menarik untuk dibaca oleh mahasiswa dan juga untuk setiap orang yang ingin terjun dalam dunia entertinment . Melihat semaki semakin n berkib berkibarn arnya ya tongga tonggak k pertel pertelevi evisia sian n dan semaki semakin n dimina diminatin tinya ya bidang bidang ini, ini, sepatunyal sepatunyalah ah kita mengtahui, mengtahui, walaupun walaupun mungkin hanya sedikit sedikit apa saja yang ada dalam kegiatan produksinya. Buku Buku ini sangat sangat menari menarik, k, namun namun tetap tetap ada kekura kekuranga nganny nnyaa yaitu yaitu buku buku ini kurang banyak memberi gambar yang menjelaskan uraian atau uraian tersebut kurang diberikan contoh. Dalam membuat naskah atau skenario pun kurang diperjelas lagi karena buku ini hanya memberikan contoh bagaimana format dari skenario itu sendiri, sementara penjelasan langkah-langkah dalam pembutan skenario masih kurang.