“Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah; karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti
8
Standar Ruang dan Bangunan
102 Kebijakan terhadap Bangunan
8 9 9 12 13 15 16 16 22 26 32 40 44 44 46 50 54 56 60 64 68 70 74 76 80 98 84 88 92 97 97 98 98
Dasar Pemikiran Standar Ruang Kebutuhan Ruang Hubungan Ruang Zoning Ruang Pembagian Zona Ruang Besaran Ruang dan Peralatan minimal dalam Ruang Ruang Kepala Kantor Ruang Sekretaris Ruang Sub Bagian Umum Ruang Pelayanan Front Office Ruang Midle Office Ruang Pendukung Ruang Serbaguna/ Aula Gudang Umum Poliklinik Ruang Server Ruang Pantry Dapur Umum Tempat Ibadah Ruang Genset Ruang Perpustakaan Ruang Arsip Ruang Penjaga/ Gardu Loker Gudang Arsip Maternity Room Lounge Room Ruang Lainnya Kriteria Bangunan Kriteria Umum Kriteria Khusus Struktur
102
Pembangunan Baru
102
Persyaratan Umum
102
Persyaratan Teknis Teknis
99 99 100 100 100 100 100 101 101 101
Pondasi Badan Atas Utilitas Sistem Kelistrikan Sistem Distribusi Air Bersih Bersih Sistem Telekomunikasi Telekomunikasi Sewage Treatment Plant System Sistem Proteksi Bahaya Kebakaran Sistem Pengkondisian Udara
103
Peningkatan Dan Pengembangan
103
Persyaratan Umum
104
Persyaratan Teknis Teknis
104
Rehabilitasi
104
Persyaratan Umum
104
Persyaratan Teknis Teknis
105
Bangunan Khusus
105
Persyaratan Umum
105
Persyaratan Teknis Teknis
106
Penutup
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Standar Ruang
A.4.
Ruang Pelayanan (Front O ffice)
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Standar Ruang
A.7.
Ruang Pendukung
Ruang pelayanan ini merupakan ruang terdepan dari KPPN yang berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat. Guna memudahkan pelayanan, maka kebutuhan ruang yang diperlukan adalah:
1. Ruang Server
1.
2. Ruang serbaguna
2.
3.
Lobby
Ruang Informasi
3. Ruang arsip
Ruang Tunggu
4.
KM/WC Umum
5. Ruang locker
Ruang Pelayanan
6.
Perpustakaan Mushola
Ruang Kerja pegawai FO
7. Lounge (Ruang santai)
Ruang Kerja Customer Service
8. Maternity Room
Ruang Mini TLC
9. Gudang ATK 10. Gudang arsip
A.5.
A.6.
Ruang Pegawai (Middle Office)
11. Gudang Umum
Merupakan ruang bagi pegawai dari kepala seksi yang bekerja di ruangan Back Office. Kebutuhan ruang pada bagian Middle Office ini terdiri
12. Dapur umum
dari:
13. Ruang genset
1.
Ruang Pelaksana Seksi Pencarian Dana I
14. Gardu Penjaga
2.
Ruang Pelaksana Seksi Pencarian Dana II (pada KPPN Tipe A1)
15. Klinik
3.
Ruang Pelaksana Seksi Bank/Pos
16. Lainnya
4.
Ruang Pelaksana Seksi Veri�kasi dan Akuntansi
5.
Ruang Pelaksana Sub bagian Umum
6.
Pantri
7.
Ruang Penyimpanan Alat
Ruang Kepala Seksi (Back Office) Merupakan ruang dari kepala seksi. Ruang Kepala Seksi akan dilengkapi dengan ruang kerja dan ruang simpan. Kebutuhan ruang ini terdiri dari: 1.
Ruang Kepala Seksi Pencarian Dana I
2.
Ruang Kepala Seksi Pencarian Dana II (pada KPPN Tipe A1)
3.
Ruang Kepala Seksi Bank/ Pos
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Hubungan Ruang
B. Hubungan Ruang
STANDAR RUANG DANBANGUNAN - Zonasi Ruang
C. Zonasi Ruang Zonasi Ruang pada KPPN ini secara umum terdiri dari 4 (empat) yang memiliki sifat ruang yang berbeda. C.1.
Zona Publik Area ini terbuka untuk siapa saja dan mempunyai jaminan keamanan yang paling kurang dari ketiga zona tersebut. Ini adalah fakta yang sebenarnya bahwa ketika zona ini ditempatkan dalam sebuah bangunan atau dalam tempat yang mempunyai jalan masuk yang tidak terkontrol, maka kecil ataupun tidak berkesempatan untuk mendapatkan pengawasan. Yang termasuk dalam kategori ruang ini adalah:
C.2.
Lobby
Ruang mini TLC
Ruang Pelayanan
Zona Semi Publik. Area ini menciptakan penyangga diantara zona publik dan zona privat dan/atau disajikan sebagai ruang bersama. Seseorang dapat mencapai publik, tapi tertutup dari zona publik atau akses terbatas. Pemisahan ini disempurnakan dengan ciri-ciri disain yang memperlihatkan batas-batas peralihan yang jelas antara zona-zona. Ruang pada zona ini antara lain:
C.3.
Zona Privat. Ini adalah area yang masuknya dibatasi. Jalan masuk dikontrol dan dibatasi bagi orang-orang atau kelompok tertentu. Zona privat adalah ruang-ruang yang tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang.
Ruang Kerja Kepala Kantor
Ruang Kasubag Umum
Ruang Sekretaris
Ruang Back o ffice
Ruang Server
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang
C.4.
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang
Zona Servis.
Pembagian Zona Ruang
Zona servis adalah ruang dimana akti �tas yang dilakukan membutuhkan ruang khusus atau ruang yang berfungsi sebagai pendukung ruang lainnya.
Gudang Umum
Gudang ATK
Gudang arsip
Dapur Umum
Ruang Genset
Gardu/Ruang Penjaga
Locker
KM/WC
Kasubag Umum
Gudang Umum
Gardu Jaga
Dapur Umum
Gedung ATK
Ruang Genset
Ruang Arsip
Wc
Gudang Arsip
Server
Maternity
BO
Kepala Kantor
MO
Lounge
Sekretaris Ruang Pelayanan T L C
Ruang Tunggu
Mushola Ruang Serbaguna
S TA NDA RR UA NG DA NBA NGU NA N- Zo na si R ua ng -B es ar an R ua ng da nPe ra la ta nMi ni ma ld al am Ru ang -R ua ng Ra pa tK ep al aK an to r
STA NDA RR UA NG DA NB AN GU NA N - Zo na si R ua ng -Zo na si R ua ng -B es ara nR ua ng da nPe ra la ta nM ini ma ld al am R ua ng - Ru ang Ra pat Ke pa la Ka nto r
Ruang Rapat Kepala KPPN
s i r a t e r k e S
a n j r a e n K i . p m g i R P t a p a R . g R
t a h a r i t s I . g R
C W / M K
STAN DAR R UAN GDAN BAN GU NAN - Zonas i R uang - Besaran R uang dan Peralatan Minimal d alam R uang -R uang Sekretaris
STANDAR RUANG DAN BANGUN AN - Zonasi Ru ang - Zona si Rua ng - Besa ran Ruang d an Pe ral ata nMinimal dala mR uang - Rua ng Sekretaris
RuangSekretaris
S TA NDA RR UA NG DA NBA NGU NA N- Z ona si R ua ng - B es ar an Ru an gd an Pe ra la ta nMi ni ma ld al am Ru ang - R ua ng Pe ga wa iS ub Ba gi an Um um
Ruang Sub Bagian Umum
STA NDA RR UA NG DA NB AN GU NA N - Zo na si R ua ng - Zo na si R ua ng - B es ara nR ua ng da nPe ra la ta nM ini ma ld al am Ru an g- R ua ng Pe ga wa iS ub Ba gi an Um um
Ruang Sub Bagian Umum
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Besaran Ruang dan Peralatan Minimal dalam Ruang - Ruang Pelayanan (Front Office)
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Zonasi Ruang - Besaran Ruang dan Peralatan Minimal dalam Ruang - Ruang Tunggu
Ruang Pelayanan (Front O ffice)
Ruang Pelayanan (Front O ffice)
STAN DAR R UAN GDAN BAN GU NAN - Zonas i R uang - Besaran R uang dan Peralatan Minimal d alam R uang - R uang Mini TLC
STANDAR RUANG DAN BANGUN AN - Zonasi Ru ang - Zona si Rua ng - Besa ran Ruang d an Pe ral ata nMinimal dala mR uang - Rua ng Mini TLC
Ruang Mini TLC
Ruang Mini TLC
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Besaran Ruang dan Peralatan Minimal dalam Ruang - Ruang Midle Office (MO)
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Zonasi Ruang - Besaran Ruang dan Peralatan Minimal dalam Ruang - Ruang Midle Office (MO)
Ruang Midle Office (MO)
Absen 2
Absen 1
Midle Office
Pelaksana Sie.Vera-K 8 8 0 - O K M K O
Pelaksana
Pelaksana
Sie.PD-1
Sie.PD-2
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
OKM-KO-088
8 8 0 O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
OKM-KO-088
Pelaksana Sie.Bank/Giro-Pos
OKM-KO-088
OKM-KO-088
OKM-KO-088
8 8 0 O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
8 8 0 - O K - M K O
OKM-KO-088
8 8 0 - O K - M K O
Rg. Server
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung -Ruang Serbaguna/ Aula
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung -Ruang Serbaguna/ Aula
Ruang Serbaguna/ Aula
Ruang Serbaguna/ Aula
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Poloklinik
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Poloklinik
RuangPoliklinik
RuangPoliklinik
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Pantry
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Pantry
Ruang Pantry
Ruang Pantry
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Dapur Umum
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Dapur Umum
Ruang Dapur Umum
Ruang Dapur Umum
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Ibadah
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Musholla
Ruang Musholla
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Perpustakaan
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Perpustakaan
RuangPerpustakaan
RuangPerpustakaan
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Arsip
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Arsip
Ruang Arsip
Ruang Arsip
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Loker
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Ruang Loker
Ruang Loker
Ruang Loker
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Lounge
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Lounge
Lounge
8+"%&2
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Denah Lantai Satu
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - Denah Lantai Dua
53.810
62 . 3 2
25 . 0 7
3. 1 2 3
70 . 6 9
28 . 0 7
21 . 0 0
31 . 0 0
58 . 0 0
38 . 7 6
36 . 9 0
2 . 6 1 0
3 . 1 5 0
8 2 4 . 1
77 . 4 7
8 2 4 . 1
9 1 2 . 3
2 . 0 6 2
R e f f l e c t i o n p o o l
1 . 6 5 0 2 .1 0 0
R e f f l e c t i o n p o o l
3 .7 6 0
R g . K U a m - u S m u b .B a g
R g . I s t i r a h a t
K M / W C
R g . R a p a t
P R i m g . p K i n e a j r n a
M i n i T L C
#
S C A e r r v u e i s a c t e . O K M K O 0 8 8
1 . 8 4 2
6 .2 1 8
L o b b y
F r o n t O f f i c e
W a i t i n g a r e a
S e c u r i t y
8 8
0 O K M K O
8 8 0 O K M K O
1 . 8 4 2
8 8 0 O K M K O
8 8 0 O K M K O
O K M K O 0 8 8
O K M K O 0 8 8
8 8 0 O K M K O
8 8
0 O K M K O
8 8 0 O K M K O
8 8 0 O K M K O
8 8
0 O K M K O
8 8 0 O K M K O
O K M
1 0 .4 9 2
K O 0 8 8
8 8 0 O K M K O
8 8 0 O K M K O
8 8 0 O K M K O
8 8 0 -
8 8 0
O K M K O
8 8 0
O K M K O
O K M K O
O K M K O 0 8 8
O K M K O 0 8 8
P S e i l e .P a k s D a - n 1 a
8 8
0 O K M K O
P S e i l e .P a k D s a - 2 n a
8 8 0 O K M K O
S i e .B P a e n l k a k / s G i a r n o a - P o s
1 2 3 4 5 6 7 8
R
e f f l e c t i o n p o o l
1 . 0 6 0 1 . 0 3 2
9 1 0 1 1 1 2
1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4
2 5
o i l e t P e n g u n j u n g
K G i e t n c h e r e n a l
G e n s e t
W D
Food Logistic
5 . 0 0 0
7
8 8 5 . 1 0 5 5 .
Reading Area
1
Stage 9 0 5 . 4
Gudang Umum 1 . 5 0 0
T o i l e t S t a f f
T o i l e t S t a f f
W D
P a n t r y
Janitor
3 . 5 0 0
P o l i k l i n i k
T
T o i l e t P e n g u n j u n g
K o r i d o r
9 1 0 . 4
Library
6 2 6 . 4 5 4 . 2 3
F
A b s e n 1
DomesticAffair Staff
DomesticAffair SectionChief
Controling Room Gudang Arsip
2 . 5 0 0
A b s e n 2
M i d l e O f f i c e
8 8 7 . 7
Mushalla
Controling
S i d e E n t r a n c e
S P i e e l .V a k e s r a a n - K a
R g . S e r v e r
6 . 3 1 8
2 . 9 7 6
0 0 7 . 3
G u d a n g A r s i p
M R a o t o e n m r i t y P U
3 . 3 6 0
3 4 .4 1 7
R K g a . U S - P m u e l u b a k m .B s a a g n a
S e k r e t a r i s
0 .1 9 7
0 0 6 . 2
1 . 5 6 5
L o u n g e
Multi Purpose Room 6 7 9 . 3
F
7 . 8 6 2
L o c k e r S t a f f
L o c k e r S t a f f
Refreshmentarea 1 8 8 . 3 1
Multi Purpose Room Lobby
7 9 5 . 7
6.232
2.507
4.026
5.175
4.762
3.976
4.509
1.550
10.176
6.125
4.772
@7/ A,++0 =,$% 3**% ;B@CD,/E
D%# A,++0 =,$% 3**% ;B@CD,/E 74$,2 F @GDHH
74$,2 F @GDHH
1.249 2 .4 41
3 .9 00
3 .2 21
13.292
3.851
1.374 1.374 1.650
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - View 3D
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - View 3D
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Zonasi Ruang - Ruang Pendukung - View 3D
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Kriteria Bangunan
Kriteria Bangunan A. Kriteria Umum Kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas KPPN sebagai bangunan pemerintahan,yaitu : 1.
Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
Menjamin bangunan yang dibuat berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya.
Menjamin terwujutnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya akibat petir.
Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
Pemasangan Ground sesuai kaapasitas terpasang.
4. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami mau pun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik
5. Persyaratan Pencahayaan :
Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik.
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Kriteria Bangunan - Struktur
B. Kriteria Khusus
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Kriteria Bangunan - Struktur
A. Pondasi
Kriteria khusus dimaksud untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesi�k yang berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi
Pondasi yang digunakan adalah pondasi beton bertulang yang bentuk dan besarnya disesuaikan dengan kondisi tanah masing-masing daerah di mana
fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya misalnya :
bangunan akan dibangun. Bentuk pondasi beton ini adalah pondasi plat yang bisa dilengkapi dengan mini pile untuk memperkuat daya dukung tanah.
Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.
Jika diperlukan maka pondasi beton bertulang ini bisa dibuat dengan bentuk pondasi menerus yang besarnya juga akan disesuaikan dengan kondisi
Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
tanah masing-masing daerah di mana bangunan akan dibangun.
lingkungan.
Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geogra� klimatologi dan lain – lain
Struktur pondasi ini harus dilengkapi dengan sloof sebagai pengikat sub struktur agar kokoh dan mampu menahan gaya-gaya lateral yang mungkin timbul dari gempa bumi. Selain itu bagi daerah yang memiliki muka air rendah dapat menahan desakan air tanah supaya bangunan tidak terangkat.
Struktur B. Badan Kriteria struktur bangunan yang digunakan pada KPPN ini secara umum berdasarkan pada:
Struktur utama dari bangunan menggunakan sistem rangka (kolom dan balok terbuat dari bahan beton) yang diperkuat dengan tulangan yang besarnya disesuaikan dengan beban yang harus dipikul.
Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan perilaku struktur.
Pada struktur rangka beton ini sebaiknya dibuat dengan sistem portal supaya penyaluran gayanya lebih cepat. Tulangan beton dibuat dari besi/baja
Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan �sik yang disebabkan oleh kegagalan struktur.
dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan terhadap kekuatan beton. Kekuatan beton minimal yang digunakan adalah K275 atau 275 kg/cm2
Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
untuk menjamin kekuatan struktur. Pada daerah-daerah tertentu bisa saja memerlukan kekuatan beton yang lebih besar.
Menjamin terwujudnya bangunan yang mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.
Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kasakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.
Struktur lantai terbuat dari beton dengan tipe lantai cor beton tumbuk ataupun lantai cor beton gantung. Tebal dari lantai beton untuk cor beton
Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan umum dan sosial.
tumbuk minimal 10 cm dan untuk cor beton gantung minimal 12 cm dengan ditambahkan tulangan wiremesh sebagai penguat lantai dari gaya
Konstruksi bangunan dan ruangan perkantoran perlu didesain agar menghasilkan struktur konstruksi bangunan yang memiliki daya tahan dan kekuatan
lendutan yang mungkin terjadi akibat besarnya bentang lantai. Bahan penutup lantai akan disesuaikan dengan jenis ruangan.
terhadap berbagai kondisi geogra�s dan geologis masing-masing daerah, seperti konstruksi tahan gempa, tahan api, tahan air, konstruksi daerah rawa, pesisir dan sebagainya.
Dinding bangunan terbuat dari bahan bata / batako plester dengan ketebalan plester minimal 1,5 cm. Selain itu dinding wajib di cat dengan cat
Hal tersebut diprioritaskan bagi daerah-daerah yang memiliki karakteristik rawan bencana alam/gempa, rawan kebakaran, rawan banjir dan daerah yang
yang sesuai dengan kondisi lingkungan luar ataupun kondisi lingkungan dalam. Pemilihan warna dari dinding bangunan akan disesuaikan dengan
berada di wilayah rawa dan pesisir/kepulauan.
karakteristik warna pada standar warna KPPN pada umumnya. Pintu maupun jendela akan disesuaikan dengan jenis kusen yang umumnya digunakan di daerah di mana bangunan ini akan dibangun. Jika tidak ada ciri khas khusus maka digunakan frame alumunium. Sedangkan untuk pintu dan jendela yang berpenutup kaca, maka diperlukan penutup berupa louvre untuk menghalangi pandangan secara visual, terutama untuk daerah-daerah publik.
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Kriteria Bangunan - Struktur - Utilitas
C. Atas
STANDAR RUANG DAN BANGUNAN - Kriteria Bangunan - Utilitas
D. Sewage Treatment Plant System
Struktur bagian atas terdiri atas struktur kuda-kuda bangunan dan penutup atap.Struktur kuda-kuda sebaiknya menggunakan struktur baja ringan. Jika
Untuk penanggulangan limbah cair domestik (limbah yang berasal dari toilet) digunakan sistem Sewage Treatment Plant.
sulit ditemukan maka dapat diganti dengan struktur kayu yang bentuk dan kekuatannya sudah diperhitungan dengan benar oleh perencana.
Jenis yang dipilih untuk hal ini adalah sistem “Extended Aeration Activated Sludge Process”.
Bahan penutup atap adalah atap seng metal ataupun atap genteng atau atap yang sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah dengan bentuk atap
Sewage Treatment Plant direncanakan dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan/hari yang akan menghasilkan affluent yang jernih dan tidak berbau
yang juga disesuaikan dengan bentuk khas daerah atau menggunakan bentuk standar atap berupa atap pelana ataupun atap perisai.
yang memenuhi syarat baku mutu badan air buangan. E. Sistem Proteksi Bahaya Kebakaran
Utilitas
Kemungkinan adanya bahaya kebakaran akan diproteksi dengan beberapa sub sistem berupa: A. Sistem Kelistrikan
E1.
Fire Alarm System.
Energi listrik sebagai salah satu sumber energi akan dapat dimanfaatkan secara baik, tepat dan aman untuk kebutuhan Kawasan perkantoran apabila
Sistem Fire Alarm akan mendeteksi terjadinya kebakaran yang kemudian akan memberikan petunjuk dimana lokasi terjadinya kebakaran.
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Dengan demikian petugas dapat mengambil langkah pertolongan untuk mengatasi hal tersebut seperti evakuasi personil, pengamanan peralatan
Kapasitas yang cukup
Karakteristik tegangan & frekuensi yang stabil
Keandalan penyaluran yang tinggi
Kesinambungan sumber tenaga listrik yang terjamin
Peralatan berupa extinguisher yang terdiri dari beberapa jenis dan kapasitas agar digunakan untu k usaha pemadam apabila terjadi kebakaran.
Sistem pengamanan dan perlindungan yang akurat..
Pemadam api dengan extinguisher dilakukan pada peristiwa kebakaran yang masih dini yang berarti berfungsi sebagai pencegah terjadinya
khusus, usaha pemadam kebakaran dan melokalisir zone kebakaran Detektor yang digunakan antara lain jenis smoke dan heat sesuai kebutuhan. E2.
Fire Extinguisher.
kebakaran yang dapat meluas. B. Sistem Distribusi Air Bersih
E3.
Air bersih yang distribusi sesuai dengan peraturan tentang baku mutu air, persyaratan berdasarkan ketentuan :
Fire Hydrant Fire hydrant merupakan suatu sistem tersendiri yang mengaitkan sistem distribusi air untuk keperluan usaha pemadam apabila terjadi kebakaran.
No.01/BIRHUKMAS/I/1975, tanggal 26 April 1975 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air minum
Karakteristik sistem pemipaan dan peralatannya adalah sistem distribusi air bertekanan dan bersifat stand by.
No.173/MENKES/PERMENKES/VIII/77, tanggal 3 Agustus 1977 tentang pengawasan pencemaran air dan badan air untuk berbagai kegunaan
Untuk itu harus dirancang dengan presisi tinggi agar tidak terjadi kebocoran, sehingga akan mengganggu dan dapat berfungsi secara sempurna
yang behubungan dengan kesehatan
No.528/MENKES/PER/XII/1982, tanggal 1 Desember 1982 tentang kualitas air tanah yang berhubungan dengan kesehatan.
Keputusan Meneg.Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep.02/Men.KLH/1988, tanggal 19 Januari 1988 tentang Pedoman Penetapan
pada waktu sistem ini dioperasikan. F. Sistem Pengkondisian Udara F1.
Baku Mutu Lingkungan.
Kondisi Udara Luar. Kondisi udara luar lingkungan mempunyai pengaruh atas perencanaan tata ruang untuk kawasan perkantoran. Ketinggian, suhu, daily range adalah faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam penyusunan konsep rancangan tata udara.
C. Sistem Telekomunikasi
F2.
Kondisi Udara Ruang.
Sistem komunikasi untuk keperluan internal maupun eksternal pada bangunan agar dilayani oleh sistem PABX yang dilengkapi dengan fasilitas faximile
Untuk mengkondisikan udara ruang faktor-faktor yang harus diperhitungkan antara lain lama kerja, bahan bangunan, luas, jumlah orang dan
telex dan paging system serta perangkat public addres system.
sebagainya.
Sistem informasi yang diperlukan internal kawasan perkantoran dan masyarakat adalah komputerisasi, dimana sistem ini dapat menggunakan LAN
KEBIJAKAN TERHADAP BANGUNAN - Pembangunan Baru
KEBIJAKAN TERHADAP BANGUNAN - Pembangunan Baru - Peningkatan dan Pengembangan
Kebijakan Bangunan
Memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender dengan mempertimbangkan kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan dengan mengacu pada pedoman yang ada.
Pembangunan Baru
3.
A. Persyaratan Umum 1.
Pembangunan baru kantor pada setiap propinsi yang belum ada KPPN.
2.
Pembangunan baru KPPN dapat dilakukan jika kantor telah mengalami kerusakan struktur bangunan diatas 60%, dan kerusakan �sik diatas 50% dari total bangunan. Keadaan bangunan ini direkomendasikan berdasarkan laporan tentang kondisi bangunan dari kepala KPPN bersangkutan atas bantuan ahli bangunan.
3.
Jika terdapat bangunan yang tidak mampu secara struktur dalam pengembangan bangunan dapat direkomendasikan untuk pembangunan
4.
Direkomendasikan pembangunan baru KPPN jika mengalami bencanaalam yang mengakibatkan kerusakan bangunan hingga 40%.
5.
Lokasi KPPN. Memperhatikan fungsi lahan sebagai fasilitas perkantoran atau instansi berdasarkan kebijakan pemerintah daerah setempat.
Memperhatikan seluruh aturan dan regulasi yang terkait dengan tata cara pembangunan di tiap daerah.
Memperhatikan ketersediaan lahan pembangunan sesuai dengan standar kebutuhan ruang/lahan.
Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi).
Mempertimbangkan keamanan pegawai.
Mempertimbangkan jarak dari fasilitas pelayanan yang ada terhadap instansi terkait lainnya.
Mempertimbangkan ketersediaan lahan yang berada di tengah kawasan pemukiman dan perkantoran.
1.
Luas ruangan/bangunan sesuai dengan kondisi setempat dengan memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan atau kegiatan. Dengan luas
2.
Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis kegiatan yang dilaksanakan.
Denah dan Tata Ruang
Rancangan tata-ruang/bangunan KPPN agar tetap memperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanan masyarakat.
Memperhatikan terhadap peraturan dan regulasi daerah setempat yang terkait dengan bentuk arsitektur bangunan lokal.
Mempertimbangkan terhadap ketersediaan bahan bangunan lokal.
Apabila akan dilakukan pemasangan Cladding Wall maka material yang digunakan adalah Aluminium composit merek “Sevent”dengan
Struktur Bangunan
Mampu mempresentasikan sebagai sebuah bangunan yang aman dan nyaman bagi pengunjung atau masyarakat.
Memperhatikan kondisi lingkungan daerah setempat yang mempengaruhi jenis struktur dan kontruksinya.
Mempertimbangkan terhadap ketersediaan bahan bangunan lokal.
Peningkatan KPPN dilakukan terhadap fasilitas yang belum memiliki standar ruang dan bangunan yang telah ditetapkan, dimana yang termasuk dalam kategori peningkatan:
bangunan yang ditetapkan minimal 1500 M2
Memperhatikan standar bentuk yang telah ditetapkan pada lingkungan KPPN.
A. Persyaratan Umum
Luas bangunan
Rancangan bentuk bangunan mampu mempresentasikan fungsi KPPN sebagai fasilitas pelayanan sesuai dengan visi dan misi.
Peningkatan Dan Pengembangan
B. Persyaratan Teknis 1.
pilihan warna Silver Bright dan Blue Glossy dengan komposisi warna silver lebih dominan (80:20). 4.
baru.
Bentuk Bangunan
2.
Memperhatikan fungsi lahan sebagai fasilitas perkantoran atau instansi berdasarkan kebijakan pemerintah daerah setempat.
Memperhatikan seluruh aturan dan regulasi yang terkait dengan tata cara pembangunan di tiap daerah.
Memperhatikan ketersediaan lahan pembangunan sesuai dengan standar kebutuhan ruang/lahan.
Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi).
Mempertimbangkan keamanan pegawai.
Mempertimbangkan jarak dari fasilitas pelayanan yang ada terhadap instansi terkait lainnya.
Lokasi KPPN
Memperhatikan seluruh aturan dan regulasi yang terkait dengan tata cara pembangunan di tiap daerah.
Memperhatikan ketersediaan lahan pembangunan sesuai dengan standar kebutuhan ruang/lahan, jika lahan yang tersedia tidak mencukupi
KEBIJAKAN TERHADAP BANGUNAN - Rehabilitasi
B. Persyaratan Teknis 1.
KEBIJAKAN TERHADAP BANGUNAN - Bangunan Khusus
2.
Bentuk Bangunan
Peningkatan bangunan juga meliputi perubahan rancangan bentuk bangunan mampu mempresentasikan fungsi KPPN sebagai fasilitas
Struktur Bangunan
Rehabilitasi yang dilakukan dengan tidak mengganggu struktur bangunan yang sudah ada.
Jika terdapat perbaikan struktur pada bangunan di atas 10%, maka akan dikategorikan sebagai peningkatan seperti pada penjelasan
pelayanan sesuai dengan visi dan misi. 2.
sebelumnya.
Memperhatikan terhadap peraturan dan regulasi daerah setempat yang terkait dengan bentuk arsitektur bangunan lokal.
Struktur Bangunan
Peningkatan kantor dilakukan dengan tidak mengganggu struktur bangunan yang sudah ada atau bersifat penambahan.
Mempertimbangkan terhadap kemampuan struktur bangunan yang telah ada untuk dievaluasi kemungkinan dapat dilakukan peningkatan.
Bangunan Khusus A. Persyaratan Umum 1.
Bangunan bersejarah yang telah dilindungi oleh pemerintah melalui undang-undang atauperaturan lainnya.
Rehabilitasi
2.
Bangunan yang berada dalam kawasan khusus, seperti: kawasan cagar budaya atau kawasan yang memiliki peraturan tersendiri berdasarkan
A. Persyaratan Umum
3.
Bangunan khusus juga dapat dikategorikan berdasarkan lokasi spesi�k, yaitu:
ketetapan pemerintah. 1. 2.
Rehabilitasi merupakan upayaperbaikan dan pemeliharaan bangunan tanpa merubah bentuk dan tata ruang bangunan guna menunjang
Bangunan di atas air atau perkampungan di tepian sungai
pelayanan.
Bangunan yang berada di lereng bukit atau gunung.
Yang termasuk dalam kategori rehabilitasi pada KPPN ini adalah:
Rehabilitasi ringan, yaitu kerusakan yang dialami pada bangunan dengan tingkat kerusakan dibawah 20% atau tidak mengalami kerusakan pada struktur bangunan.
Rehabilitasi berat, yaitu upaya perbaikan pada bangunan yang telah mengalami kerusakan dibawah 40% atau mengalami kerusakan pada bagian struktur dibawah 20%.
3.
B. Persyaratan Teknis 1.
Luas ruangan/bangunan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pada uraian sebelumnya diatas. 2.
Upaya penentuan tingkat kerusakan berdasarkan informasi dari pihak pengelola kantor dan ahli bangunan yang ditunjuk.
Pada kasus kerusakan bangunan akibat bencana alamdapat diupayakan perbaikan bangunan secepatnya dengan persetujuan dari pihak terkait.
Denah dan Tata Ruang
Tata ruang pada bangunan eksisting tidak dapat diubah atau tetap menggunak an tata ruang yang telah ada.
Guna keperluan ruang tambahan dapat dilakukan penambahan tanpa mengganggu bangunan yang telah ada, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3.
B. Persyaratan Teknis 1.
Luas bangunan
Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan yang telah ada tidak dapat diubah atau mempertahankan bentuk aslinya
Bentuk standar yang telah ditetapkan oleh KPPN hanya dapat dilakukan dengan membuat lapisan baru pada façade bangunan tanpa mengganggu bangunan yang telah ada.
Bentuk Bangunan
telah ada.
Perubahan bentuk bangunan yang dapat dilakukan hanya berupa façade bangunan dan interior bangunan tanpa merusak struktur yang Memperhatikan standar bentuk yang telah ditetapkan pada lingkungan KPPN. Memperhatikan terhadap peraturan dan regulasi daerah setempat yang terkait dengan bentuk arsitektur bangunan
4.
Memperhatikan terhadap peraturan dan regulasi daerah setempat yang terkait dengan bentuk arsitektur bangunan lokal.
Struktur Bangunan
Tidak diperkenankan melakukan perubahan st uktur yang telah ada, kecuali kondisi struktu r yang telah ada membahayakan bagi penghuni.
Penambahan bidang baru pada bangunan diharuskan menggunakan struktur baru tanpa mengganggu struktur lama.
PENUTUP
Penutup
Seluruh penetapan standar bangunan yang diuraikan merupakan ketetapan yang berlaku bagi seluruh bangunan KPPN di seluruh daerah Indonesia, jika terdapat kondisi tertent u yang harus disesuaikan, maka perlu dik aji lebih lanjut berdasarkan ketentuan yang berlaku.