PELATIHAN DAN SOSIALISASI BANTUAN HIDUP DASAR DAN TRIAGE A. LATAR BELAKANG & PENGERTIAN 1. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Cedera merupakan salah satu penyebab kematian. Pada tahun 1990 3,2 juta kematian dan 312 juta rang mengalami !edera di seluruh dunia. Pada tahun 2000 kematian akan men!apai 3," juta dan pada tahun 2020 diperkirakan !edera#trauma akan menyebabkan penyebab kematian ketiga atau kedua untuk semua kelmpk umur . $eiring dengan perkiraan peningkatan kejadian trauma di dunia dan pentingnya tindakan bantuan hidup dasar pada pasien trauma maka setiap rang seharusnya seharusnya terlatih terlatih dalam dalam pemberian pemberian pertlngan pertlngan pertama pertama atau bantuan hidup dasar. %ermasuk kalangan medis 2. Peng Penger erti tian an a. Bant Bantua uan n &idu &idup p 'as 'asar ar Bantua Bantuan n hidup hidup dasar dasar adalah adalah tindak tindakan an darura daruratt untuk untuk membe membebas baskan kan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa mengguna menggunakan kan alat bantu. bantu. %ujuan %ujuan bantuan bantuan hidup dasar ialah untuk ksigenasi darurat se!ara e(ekti( pada rgan )ital seperti tak dan jantung melalui )entilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan jantung dapat menyediakan ksigen dengan kekuatan sendiri se!ara nrmal*. %indakan bantuan hidup dasar sangat penting pada pasien trauma terutama pada pasien dengan henti jantung yang tiga perempat kasusnya terjadi di luar rumah sakit. b. %riage %riage riage adalah adalah suatu suatu prsed prsedur ur seleks seleksii pasien pasien yang yang masuk masuk ke +' untu untuk k
memp memper erl le eh
kateg ategr rii
kegaega-at atan an
pasien sien
dan
pri priri rita tas s
penanganan pasien pelayanan pasien ra-at inap yang masuk ke +' berdasarkan triage s!re B. TUJUAN 1. Bant Bantua uan n &id &idup up dasa dasar r a. en!egah en!egah berhenti berhentinya nya sirkulas sirkulasii atau berhentiny berhentinya a respirasi. respirasi.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
1
b. emberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan )entilasi dari krban yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui Bantuan &idup 'asar. 2. %riage a. 'apat mengklasi(ikasikan pasien yang datang ke unit ga-at darurat dengan tepat b. Pasien mendapatkan penanganan yang !epat dan tepat
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN 1. /nstalasi a-at 'arurat 2. $emua /nstalasi a-at /nap
D. BATASAN OPERASIONAL Bantuan &idup 'asar adalah layanan kesehatan dasar yang dilakukan terhadap penderita yang menderita penyakit yang mengan!an ji-a sampai penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan se!ara paripurna %indakan B&' se!ara garis besar dikndisikan untuk keadaan di luar rumah sakit tanpa menggunakan peralatan medis. $edangkan apabila pasien yang datang ke rumah sakit dalam kndisi belum mendapatkan pertlngan, maka B&' itu juga perlu kita lakukan. mpnen yang harus dikuasai dalam melakukan B&' adalah kndisi henti jantung mendadak segera berdasarkan penilaian respn penderita dan tidak adanya napas.,tehnik pemberian )entilasi buatan yang baik dan benar ,dilanjutkan dengan tehnik kmpresi yang adekuat serta penggunaan A' jika tersedia,serta menguasai tehnik mengeluarkan benda asing pada bstruksi jalan napas. %riage adalah sistem layanan yang ada di +nit a-at 'arurat yang bertujuan untuk dapat memilah dan memilih priritas dalam menanganai pasien. Pemilihan priritas pelayanan dilakukan berdasarkan triage s!re pada saat pasien memasuki ruang ga-at darurat tidak melihat apakah pasien tersebut telah mendapatkan bantuan hidup dasar ataupun tidak.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
2
E. INDIKASI 1. &enti napas &enti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari krban # pasien. &enti napas merupakan kasus yang harus dilakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar .
&enti napas dapat terjadi pada keadaan
%enggelam
$trke
4bstruksi jalan napas
pigltitis
4)erdsis bat5batan
%ersengat listrik
/n(ark mikard
%ersambar petir
ma akibat berbagai ma!am kasus
Pada a-al henti napas ksigen masih dapat masuk ke dalam darah untuk beberapa menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke tak dan rgan )ital lainnya, jika pada keadaan ini diberikan bantuan napas akan sangat berman(aat agar krban dapat tetap hidup dan men!egah henti jantung 2. &enti jantung Pada saat terjadi henti jantung se!ara langsung akan terjadi henti sirkulasi. &enti sirkulasi ini akan dengan !epat menyebabkan tak dan rgan )ital kekurangan ksigen. Pernapasan
yang terganggu 6tersengal5sengal*
merupakan tanda a-al akan terjadinya henti jantung.
Bantuan hidup dasar merupakan bagian dari pengellaan ga-at darurat medik yang bertujuan a.
en!egah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi.
b.
emberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan )entilasi dari krban yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui Resusitasi Jantung Paru RJP!.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
3
esusitasi 7antung Paru terdiri dari 2 tahap, yaitu
$ur)ei Primer 6Primary Surgery *, yang dapat dilakukan leh setiap rang.
$ur)ei $ekunder 6Secondary Survey *, yang hanya dapat dilakukan leh tenaga medis dan paramedis terlatih dan merupakan lanjutan dari sur)ei primer.
". SUR#EI PRI$ER 'alam sur)ei primer di(kuskan pada bantuan napas dan bantuan sirkulasi serta de(ibrilasi. +ntuk dapat mengingatkan dengan mudah tindakan sur)ei primer dirumuskan dengan abjad C, A, B, dan ', yaitu C
circulation %antuan siru'asi!
A
airway (a'an na)as!
B
breathing %antuan na)as!
D
defibrilation tera)i 'istri!
$ebelum melakukan tahapan A6airway *, harus terlebih dahulu dilakukan prsedur a-al pada krban # pasien, yaitu 1. emastikan keamanan lingkungan bagi penlng. 2. emastikan kesadaran dari krban # pasien. +ntuk memastikan krban dalam keadaan sadar atau tidak, penlng harus melakukan upaya agar dapat memastikan kesadaran krban # pasien, dapat dengan !ara menyentuh atau menggyangkan bahu krban # pasien dengan lembut dan mantap untuk men!egah pergerakan yang berlebihan, sambil memanggil namanya atau Pa *** + Bu *** + $as *** + $%a *** a. eminta pertlngan 7ika ternyata krban # pasien tidak memberikan respn terhadap panggilan, segera minta bantuan dengan !ara berteriak ,T-'-ng *** untuk mengakti(kan sistem pelayanan medis yang lebih lanjut. b. emperbaiki psisi krban # pasien +ntuk melakukan tindakan B&' yang e(ekti(, krban # pasien harus dalam psisi terlentang dan berada pada permukaan yang rata dan keras. 7ika krban ditemukan dalam psisi miring atau tengkurap, ubahlah psisi
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
8
krban ke psisi terlentang. Ingat * penlng harus membalikkan krban sebagai satu kesatuan antara kepala, leher dan bahu digerakkan se!ara bersama5sama. 7ika psisi sudah terlentang, krban harus dipertahankan pada psisi hrisntal dengan alas tidur yang keras dan kedua tangan diletakkan di samping tubuh. !. engatur psisi penlng $egera berlutut sejajar dengan bahu krban agar saat memberikan bantuan napas dan sirkulasi, penlng tidak perlu mengubah psisi atau menggerakan lutut.
C CIRCULATIO ! Bantuan siru'asi %erdiri dari 2 tahapan 1. emastikan ada tidaknya denyut jantung krban # pasien. Ada tidaknya denyut jantung krban # pasien dapat ditentukan dengan meraba arteri kartis didaerah leher krban # pasien, dengan dua atau ti(a jari tangan 6jari telunjuk dan tengah* penlng dapat meraba pertengahan leher sehingga teraba trakhea, kemudian kedua jari digeser ke bagian sisi kanan atau kiri kirakira 12 !m, raba dengan lembut selama :10 detik.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
:
7ika
teraba
denyutan
nadi,
penlng
harus
kembali
memeriksa
pernapasan krban dengan melakukan manu)er tengadah kepala tpang dagu untuk menilai pernapasan krban # pasien. 7ika tidak bernapas lakukan bantuan pernapasan, dan jika bernapas pertahankan jalan napas.
2. elakukan bantuan sirkulasi 7ika telah dipastikan tidak ada denyut jantung, selanjutnya dapat diberikan bantuan sirkulasi atau yang disebut dengan kmpresi jantung luar, dilakukan dengan teknik sebagai berikut
'engan jari telunjuk dan jari tengah penlng menelusuri tulang iga kanan atau kiri sehingga bertemu dengan tulang dada 6sternum*.
'ari pertemuan tulang iga 6tulang sternum* diukur kurang lebih 2 atau 3 jari ke atas. 'aerah tersebut merupakan tempat untuk meletakkan tangan penlng dalam memberikan bantuan sirkulasi.
Letakkan kedua tangan pada psisi tadi dengan !ara menumpuk satu telapak tangan diatas telapak tangan yang lainnya, hindari jari jari tangan menyentuh dinding dada krban # pasien, jarijari tangan dapat diluruskan atau menyilang.
'engan psisi badan tegak lurus, penlng menekan dinding dada krban dengan tenaga dari berat badannya se!ara teratur sebanyak 30 kali dengan kedalaman penekanan berkisar antara 1,:2
in!i
63,": !m*.
%ekanan pada dada harus dilepaskan keseluruhannya dan dada dibiarkan mengembang kembali ke psisi semula setiap kali melakukan kmpresi dada. $elang -aktu yang dipergunakan untuk melepaskan kmpresi harus sama dengan pada saat melakukan kmpresi. 6:0; Duty Cycle*.
%angan tidak bleh lepas dari permukaan dada dan atau merubah psisi tangan pada saat melepaskan kmpresi.
asi bantuan sirkulasi dan pemberian napas adalah 30 2 dilakukan baik leh 1 atau 2 penlng jika krban # pasien tidak terintubasi dan ke!epatan kmpresi adalah 100 kali permenit
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
<
6dilakukan 8 siklus permenit*, untuk kemudian dinilai apakah perlu dilakukan siklus berikutnya atau tidak.
'ari tindakan kmpresi yang benar hanya akan men!apai tekanan sistlik <0"0 mm&g, dan diastlik yang sangat rendah, sedangkan !urah jantung 6 cardiac output * hanya 2:; dari !urah jantung nrmal. $elang -aktu mulai dari menemukan pasien dan dilakukan prsedur dasar sampai dilakukannya tindakan bantuan sirkulasi 6kmpresi dada* tidak bleh melebihi 30 detik.
A AIR!A" ! Ja'an Na)as
$etelah selesai melakukan prsedur dasar, kemudian dilanjutkan dengan melakukan tindakan 1. Pemeriksaan jalan napas %indakan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan napas leh benda asing. 7ika terdapat sumbatan harus dibersihkan dahulu, kalau sumbatan berupa !airan dapat dibersihkan dengan jari telunjuk atau jari tengah yang dilapisi dengan septng kain, sedangkan sumbatan leh benda keras dapat dikrek dengan menggunakan jari telunjuk yang dibengkkkan. ulut dapat dibuka dengan tehnik Cross Finger , dimana ibu jari diletakkan berla-anan dengan jari telunjuk pada mulut krban.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
=
2. embuka jalan napas $etelah jalan napas dipastikan bebas dari sumbatan benda asing, biasa pada krban tidak sadar tnus tttt menghilang, maka lidah dan epigltis akan menutup (arink dan larink, inilah salah satu penyebab sumbatan jalan napas. Pembebasan jalan napas leh lidah dapat dilakukan dengan !ara tengadah kepala tpang dagu 6 Head tilt – chin lift * dan anu)er Pendrngan
andibula.
%eknik
membuka
jalan
napas
yang
direkmendasikan untuk rang a-am dan petugas kesehatan adalah tengadah kepala tpang dagu, namun demikian petugas kesehatan harus dapat melakukan manu)er lainnya.
B BR#ATHI$ ! Bantuan na)as %erdiri dari 2 tahap 1. emastikan krban # pasien tidak bernapas. 'engan
!ara
melihat
pergerakan
naik
turunnya dada, mendengar bunyi napas dan merasakan pasien.
hembusan
+ntuk
itu
napas
krban
penlng
#
harus
mendekatkan telinga di atas mulut dan hidung
krban
#
pasien,
sambil
tetap
mempertahankan jalan napas tetap terbuka. Prsedur ini dilakukan tidak bleh melebihi 10 detik. Bantuan Hidup Dasar dan Triage
"
2. emberikan bantuan napas. 7ika krban # pasien tidak bernapas, bantuan napas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung atau mulut ke stma 6lubang yang dibuat pada tenggrkan* dengan !ara memberikan hembusan napas sebanyak 2 kali hembusan, -aktu yang dibutuhkan untuk tiap kali hembusan adalah 1,:2 detik dan )lume udara yang dihembuskan adalah 800 5:00 ml 610 ml#kg* atau sampai dada krban # pasien terlihat mengembang.
Penlng harus menarik napas dalam pada saat akan menghembuskan napas agar ter!apai )lume udara yang !ukup. nsentrasi ksigen yang dapat diberikan hanya 1<1=;. Penlng juga harus memperhatikan respn dari krban # pasien setelah diberikan bantuan napas.
Cara memberikan bantuan pernapasan 1. ulut ke mulut Bantuan pernapasan dengan menggunakan !ara ini merupakan !ara yang !epat dan e(ekti( untuk memberikan udara ke paruparu krban # pasien. Pada saat dilakukan hembusan napas dari mulut ke mulut, penlng harus mengambil napas dalam terlebih dahulu dan
mulut
menutup
penlng
seluruhnya
harus mulut
dapat krban
dengan baik agar tidak terjadi keb!ran saat menghembuskan napas dan
juga
penlng harus menutup lubang hidung krban # pasien dengan ibu jari dan jari telunjuk untuk men!egah udara keluar kembali dari hidung. >lume udara yang diberikan pada kebanyakan rang de-asa adalah 800 5 :00 ml 610 ml#kg*.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
9
>lume udara yang berlebihan dan laju inspirasi yang terlalu !epat dapat menyebabkan udara memasuki lambung, sehingga terjadi distensi lambung.
2. ulut ke hidung %eknik ini direkmendasikan jika usaha )entilasi
dari
mulut
memungkinkan,
krban
misalnya
tidak pada
%rismus atau dimana mulut krban mengalami
luka
sebaliknya
jika
yang
berat,
melalui
mulut
dan ke
hidung, penlng harus menutup mulut krban # pasien.
3. ulut ke $tma Pasien yang mengalami laringtmi mempunyai
lubang
6stma*
yang
menghubungkan trakhea langsung ke kulit. Bila pasien mengalami kesulitan pernapasan
maka
harus
dilakukan
)entilasi dari mulut ke stma. C CIRCULATIO ! Bantuan siru'asi %erdiri dari 2 tahapan 3. emastikan ada tidaknya denyut jantung krban # pasien. Ada tidaknya denyut jantung krban # pasien dapat ditentukan dengan meraba arteri kartis didaerah leher krban # pasien, dengan dua atau ti(a jari tangan 6jari telunjuk dan tengah* penlng dapat meraba pertengahan leher sehingga teraba trakhea, kemudian kedua jari digeser ke bagian sisi kanan atau kiri kirakira 12 !m, raba dengan lembut selama :10 detik.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
10
7ika
teraba
denyutan
nadi,
penlng
harus
kembali
memeriksa
pernapasan krban dengan melakukan manu)er tengadah kepala tpang dagu untuk menilai pernapasan krban # pasien. 7ika tidak bernapas lakukan bantuan pernapasan, dan jika bernapas pertahankan jalan napas.
8. elakukan bantuan sirkulasi 7ika telah dipastikan tidak ada denyut jantung, selanjutnya dapat diberikan bantuan sirkulasi atau yang disebut dengan kmpresi jantung luar, dilakukan dengan teknik sebagai berikut
'engan jari telunjuk dan jari tengah penlng menelusuri tulang iga kanan atau kiri sehingga bertemu dengan tulang dada 6sternum*.
'ari pertemuan tulang iga 6tulang sternum* diukur kurang lebih 2 atau 3 jari ke atas. 'aerah tersebut merupakan tempat untuk meletakkan tangan penlng dalam memberikan bantuan sirkulasi.
Letakkan kedua tangan pada psisi tadi dengan !ara menumpuk satu telapak tangan diatas telapak tangan yang lainnya, hindari jari jari tangan menyentuh dinding dada krban # pasien, jarijari tangan dapat diluruskan atau menyilang.
'engan psisi badan tegak lurus, penlng menekan dinding dada krban dengan tenaga dari berat badannya se!ara teratur sebanyak 30 kali dengan kedalaman penekanan berkisar antara 1,:2
in!i
63,": !m*.
%ekanan pada dada harus dilepaskan keseluruhannya dan dada dibiarkan mengembang kembali ke psisi semula setiap kali melakukan kmpresi dada. $elang -aktu yang dipergunakan untuk melepaskan kmpresi harus sama dengan pada saat melakukan kmpresi. 6:0; Duty Cycle*.
%angan tidak bleh lepas dari permukaan dada dan atau merubah psisi tangan pada saat melepaskan kmpresi.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
11
asi bantuan sirkulasi dan pemberian napas adalah 30 2 dilakukan baik leh 1 atau 2 penlng jika krban # pasien tidak terintubasi dan ke!epatan kmpresi adalah 100 kali permenit 6dilakukan 8 siklus permenit*, untuk kemudian dinilai apakah perlu dilakukan siklus berikutnya atau tidak.
'ari tindakan kmpresi yang benar hanya akan men!apai tekanan sistlik <0"0 mm&g, dan diastlik yang sangat rendah, sedangkan !urah jantung 6 cardiac output * hanya 2:; dari !urah jantung nrmal. $elang -aktu mulai dari menemukan pasien dan dilakukan prsedur dasar sampai dilakukannya tindakan bantuan sirkulasi 6kmpresi dada* tidak bleh melebihi 30 detik.
D D#%RIBILATIO& Defibrilation
atau dalam
bahasa /ndnesia
diterjemahkan dengan istilah de(ibrilasi adalah suatu terapi dengan memberikan energi listrik. &al ini dilakukan jika penyebab henti jantung 6cardiac arrest * adalah kelainan irama jantung yang disebut dengan ?ibrilasi >entrikel. 'imasa sekarang ini sudah tersedia alat untuk de(ibrilasi 6de(ibrilatr* yang dapat digunakan leh rang
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
12
a-am
yang
disebut Automatic
Eternal
Defibrilation, dimana alat tersebut
dapat
mengetahui krban henti jantung ini harus dilakukan
de(ibrilasi atau tidak, jika perlu dilakukan de(ibrilasi alat tersebut dapat memberikan tanda
kepada penlng untuk melakukan
de(ibrilasi
atau
melanjutkan bantuan napas dan bantuan sirkulasi saja.
$ELAKUKAN BHD / DAN 0 PENOLONG 4rang a-am hanya mempelajari !ara melakukan B&' 1 penlng. %eknik B&' yang dilakukan leh 2 penlng menyebabkan kebingungan krdinasi. B&' 1 penlng pada rang a-am lebih e(ekti( mempertahankan sirkulasi dan )entilasi yang adekuat, tetapi knsekuensinya akan menyebabkan penlng !epat lelah. B&' 1 penlng dapat mengikuti urutan sebagai berikut 1. Penilaian krban. %entukan kesadaran krban # pasien 6sentuh dan gyangkan krban dengan lembut dan mantap*, jika tidak sadar, maka 2. inta pertlngan serta akti(kan sistem emergensi. 3. $irkulasi 6CIRCULATIO& Periksa tandatanda adanya sirkulasi setelah memberikan 2 kali bantuan pernapasan dengan !ara melihat ada tidaknya pernapasan spntan, batuk atau pergerakan. +ntuk petugas kesehatan terlatih hendaknya memeriksa denyut nadi pada arteri artis.
7ika ada tandatanda sirkulasi, dan ada denyut nadi tidak dilakukan kmpresi dada, hanya menilai pernapasan krban # pasien 6ada atau tidak ada pernapasan*
7ika tidak ada tandatanda sirkulasi, denyut nadi tidak ada lakukan kmpresi dada 5
Letakkan telapak tangan pada psisi yang benar.
5
Lakukan kmpresi dada sebanyak 30 kali dengan ke!epatan 100 kali per menit.
5
Buka jalan napas dan berikan 2 kali bantuan pernapasan.
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
13
5
Letakkan kembali telapak tangan pada psisi yang tepat dan mulai kembali kmpresi 30 kali dengan ke!epatan 100 kali per menit.
5 8. 7alan napas 6 AIR!A"&
Psisikan krban # pasien
Buka jalan napas dengan manu)er tengadah kepala tpang dagu.
:. Pernapasan 6BR#ATHI$& @ilai pernapasan untuk melihat ada tidaknya pernapasan dan adekuat atau tidak pernapasan krban # pasien.
7ika krban # pasien de-asa tidak sadar dengan napas spntan, serta tidak adanya trauma leher 6trauma tulang belakang* psisikan krban pada psisi mantap 6!ecovery position*, dengan tetap menjaga jalan napas tetap terbuka.
7ika krban # pasien de-asa tidak sadar dan tidak bernapas, lakukan bantuan napas. 'i Amerika $erikat dan dinegara lainnya dilakukan bantuan napas a-al sebanyak 2 kali, sedangkan di rpa, Australia, @eealand diberikan : kali. 7ika pemberian napas a-al terdapat kesulitan, dapat di!ba dengan membetulkan psisi kepala krban # pasien, atau ternyata tidak bisa juga maka dilakukan 5
+ntuk rang a-am dapat dilanjutkan dengan kmpresi dada sebanyak 30 kali dan 2 kali )entilasi, setiap kali membuka jalan napas untuk menghembuskan napas, sambil men!ari benda yang menyumbat di jalan napas, jika terlihat usahakan dikeluarkan.
5
+ntuk petugas kesehatan yang terlatih dilakukan manajemen bstruksi jalan napas leh benda asing.
5
Pastikan dada pasien mengembang pada saat diberikan bantuan pernapasan.
5
$etelah memberikan napas "510 kali 61 menit*, nilai kembali tanda tanda adanya sirkulasi dengan meraba arteri kartis, bila nadi ada !ek napas, jika tidak bernapas lanjutkan kembali bantuan napas.
<. Penilaian +lang
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
18
$esudah : siklus )entilasi dan kmpresi 62enit* kemudian krban die)aluasi kembali,
7ika tidak ada nadi dilakukan kembali kmpresi dan bantuan napas dengan rasin 30 2.
7ika ada napas dan denyut nadi teraba letakkan krban pada psisi mantap.
7ika tidak ada napas tetapi nadi teraba, berikan bantuan napas sebanyak "510 kali permenit dan mnitr nadi setiap saat.
7ika sudah terdapat pernapasan spntan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan napas tetap terbuka kemudian krban # pasien ditidurkan pada psisi sisi mantap.
G. STANDAR KETENAGAAN 1. uali(ikasi $umber 'aya anusia Petugas pemberi pelayanan medis 6dkter dan paramedi!* baik yang bertugas di /' maupun bangsal 6instlasi ra-at inap* yang memiliki kmpetensi melalui pelatihan BCL$ . 2. 'istribusi etenagaan $emua tenaga medis yang ada di Puskesmas ntng Betk harus mengikuti pelatihan B&', dan semua %enaga edis yang bertugas di +nit a-at 'arurat harus mengikuti pelatihan dan ssialisasi %riage
Bantuan Hidup Dasar dan Triage
1: