MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR PENYAKIT PENYAKIT YANG YANG DAPA DA PAT T DICEGAH DENGAN D ENGAN IMUNISASI (PD3I)
Dosen Pengampu: dr. Fauziah Elyta M.Si
Oleh : Kelompok 1 Im!""#$l H"%&'
(11111)
I*el P$!&"m" S"!'
(1111)
+"%m","#' N"-l'
(11113.)
R"/'0" Me'l'%"
(11113)
Me'%- A#$l Kh"0'2"h
(1111.)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 4AKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNI5ERSITAS ANDALAS 1.
KATA PENGANTAR Puji Puji syukur syukur penuli penuliss ucapka ucapkan n kehadi kehadirat rat Allah Allah SW yang yang telah telah melimp melimpahk ahkan an rahmat rahmat dan nikmat nikmat!"y !"yaa sehing sehingga ga kami kami dapat dapat menyel menyelesai esaikan kan penuli penulisan san makala makalah h ini dengan judul #Penyakit yang Dapat Dicegah dengan $munsasi%. Selanju Selanjutny tnyaa shala&a shala&att 'eserta 'eserta salam salam kami kami sampai sampaikan kan kepada kepada junjun junjungan gan umat umat muslim muslim seduni sedunia( a( yakni yakni "a'i "a'i Muhamm Muhammad ad SAW SAW( yang yang telah telah mem'a& mem'a&aa umatny umatnyaa dari dari zaman jahiliyah hingga zaman 'erilmu yang dapat kita rasakan seperti saat sekarang ini. Makalah Makalah ini ditulis ditulis untuk untuk memenu memenuhi hi tugas tugas yang yang di'eri di'erikan kan oleh oleh Dosen Dosen mata mata kuliah dari i'u dr. Fauziah Elyta M.Si. Dalam penulisan makalah ini( kami 'anyak mengal mengalami ami rintan rintangan gan(( tantan tantangan gan(( dan ham'at ham'atan. an. "amun "amun hal itu dapat dapat dilalu dilaluii 'erkat 'erkat petunjuk dari Allah SW serta pihak lain yang ikut mem'antu. )leh karena itu( pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada i'u dr. Fauziah Elyta M.Si dan semua rekan kelompok *+ yang telah 'ekerja keras untuk menyelesaikan makalah ini. ,ami menyadari 'ah&a makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. -ntuk itu( saran dan kritikan pem'aca terhadap makalah ini kami harapkan untuk per'aikan di masa yang akan dating.
Padang(
April +*/
Penyusun
1
DA4TAR ISI
,AA PE"0A"A1..................................................................................................................i DAFA1 $S$..............................................................................................................................ii 2A2 $ PE"DA3-4-A".........................................................................................................* *.*
4atar 2elakang.............................................................................................................*
*.
1umusan Masalah.......................................................................................................*
*.5
ujuan..........................................................................................................................*
2A2 $$ PEM2A3ASA".......................................................................................................... .*
Pengertian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan $munisasi......................................
.
6enis Penyakit yang Dapat Dicegah dengan $munisasi...............................................
..*
Di7teria.................................................................................................................
..
Pertusis.................................................................................................................8
..5
etanus "eonatarum.............................................................................................9
..
;ampak..............................................................................................................*+
..8
Polio...................................................................................................................*
../
3epatitis 2..........................................................................................................*8
,elompok yang rentan terhadap in7eksi <32..................................................................*/ Pencegahan.......................................................................................................................*/ 2A2 $$$ PE"--P.................................................................................................................*= 5.*
,esimpulan................................................................................................................*=
5.
Saran..........................................................................................................................*=
DAFA1 P-SA,A...............................................................................................................+
2
6A6 I PENDAHULUAN 171
L"#"! 6el"k"&*
$munisasi diperkirakan dapat mencegah (8 juta kasus kematian anak per tahun di seluruh dunia dapat dicegah dengan imunisasi >W3)( -"$;EF( ? World 2ank( ++=@. Di $ndonesia( imunisasi merupakan ke'ijakan nasional melalui program imunisasi. $munisasi masih sangat diperlukan untuk melakukan pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan $munisasi >PD5$@( seperti u'erkulosis >2@( dipteri( pertusis >penyakit pernapasan@( campak( tetanus( polio dan hepatitis 2. Program imunisasi sangat penting agar tercapai keke'alan masyarakat >population immunity@. Program $munisasi di $ndonesia dimulai pada tahun *=8/ dan pada tahun *==+( $ndonesia telah mencapai status -niersal ;hild $mmunization >-;$@( yang merupakan suatu tahap dimana cakupan imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai B+C atau le'ih. Saat ini $ndonesia masih memiliki tantangan me&ujudkan *++C -;$ Desa,elurahan pada tahun +* >Pusat ,omunikasi Pu'lik( +**@. ,asus polio sudah tidak ditemukan lagi di $ndonesia sepanjang lima tahun terakhir ini. etapi upaya eradikasi polio masih harus dilanjutkan untuk me&ujudkan $ndonesia 2e'as Polio( se'agai 'agian dari upaya eradikasi polio regional dan glo'al. -ntuk kasus tetanus maternal dan neonatal telah dinyatakan mencapai tahap eliminasi oleh )rganisasi ,esehatan Dunia atau W3) di se'agian &ilayah $ndonesia. Selain itu( langkah!langkah me&ujudkan reduksi dan eliminasi campak di $ndonesia masih harus dilaksanakan. 17
R$m$%"& M"%"l"h
*. Apa itu PD5$ . Peyakit!penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi 5. 2agaimana penanggulangan penyakit terse'ut 173
T$2$"&
*. Dapat mengetahui apa itu PD5$. . Dapat mengetahui peyakit!penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi. 5. Dapat mengetahui cara penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
1
6A6 II PEM6AHASAN 71
Pe&*e!#'"& Pe&-"k'# -"&* D"p"# D'8e*"h 0e&*"& Im$&'%"%'
$munisasi adalah suatu cara untuk menim'ulkanmeningkatkan keke'alan seseorang secara akti7 terhadap suatu penyakit( sehingga 'ila kelak ia terpapar dengan penyakit terse'ut tidak akan sakit atau sakit ringan. >Depkes 1$( ++8@. $munisasi adalah suatu tindakan untuk mem'erikan keke'alan dengan cara memasukkan aksin ke dalam tu'uh manusia( untuk mencegah penyakit. >Depkes!,essos 1$( +++@. ,egiatan imunisasi di $ndonesia di mulai di Pulau 6a&a dengan aksin cacar pada tahun *=8/. Pada tahun *=9( $ndonesia telah 'erhasil mem'asmi penyakit cacar. Pada tahun *=9( $ndonesia resmi dinyatakan 'e'as cacar oleh W3)( yang selanjutnya dikem'angkan aksinasi lainnya. Pada tahun *=9 juga dilakukan studi pencegahan terhadap etanus "eonatorum dengan mem'erikan suntikan etanus ooid >@ pada &anita de&asa di 6a&a engah dan 6a&a imur( sehingga pada tahun *=98 aksinasi sudah dapat dilaksanakan di seluruh $ndonesia. >Depkes 1$( ++8@. 7
9e&'% Pe&-"k'# -"&* D"p"# D'8e*"h 0e&*"& Im$&'%"%'
771
D'/#e!'"
Di7teria adalah suatu penyakit 'akteri akut terutama menyerang tonsil( 7aring( laring( hidung( adakalanya menyerang selaput lendir atau kulit serta kadang!kadang konjungtia atau agina. im'ulnya lesi yang khas dise'a'kaan oleh ;ytotoin spesi7ik yang dilepas oleh 'akteri. 4esi nampak se'agai suatu mem'ran asimetrik kea'u!a'uan yang dikelilingi dengan daerah in7lamasi. enggorokan sakit sekalipun pada di7teria 7aucial atau pada Di7teria 7aringotonsiler( diikuti dengan kelenjar lim7e yang mem'esar dan melunak. Pada kasus!kasus yang sedang sedang dan 'erat ditandai dengan pem'engkakan dan oedema di leher dengan pem'entukan mem'ran pada trakea secara ekstensi dan dapat terjadi o'struksi jalan na7as. Di7teri dise'a'kan oleh dua jenis 'akteri( yaitu Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Masa inku'asi >saat 'akteri masuk ke tu'uh sampai gejala muncul@ penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. 0ejala!gejala yang mengindikasikan penyakit ini meliputi: a. er'entuknya mem'ran a'u!a'u yang menutupi tenggorokan dan amandel. '. Demam dan menggigil. c. Sakit tenggorokan dan suara serak. d. Sulit 'ernapas atau napas yang cepat. 2
e. Pem'engkakan kelenjar lim7a pada leher. 7. 4emas dan lelah. g. 3idung 'eringus. A&alnya cair( tapi lama!kelamaan menjadi kental dan terkadang 'erdarah. D'%#!'$%'
Penyakit ini muncul terutama pada 'ulan!'ulan dimana temperatur le'ih dingin di negara su'tropis dan terutama menyerang anak!anak 'erumur di 'a&ah *8 tahun yang 'elum diimunisasi. Di negara tropis aariasi musim kurang jelas( yang sering terjadi adlah in7eksi su'klinis. Di Amerika serikat pada tahun =B+ hingga *==B( kejadian di7teria dilaporkan rata! rata kasus setiap tahunnyaG dua pertiga dari orang yang terin7eksi ke'anyakan 'erusia + tahun atau le'ih. ,42 yang sampai lus terjadi di Federasi 1usia pada tahun *==+ dan kemudian menye'ar ke negara!negara yang lain dahulu 'erga'ung dalam -ni Soiet dan Mngolia. Faktor resiko yang mendasari terjadinya di7teri dikalangan orang de&asa adalah menurunnya imunitas yang didapat karena imunisasi pada &aktu 'ayi( tindak lengkapnya jad&a imunisasi oleh karena kontraindikasi yang tidak jelas adanya gerakan menentang imunisasi serta menurunnya tingkat sosial ekonomi masyarakat. Di $ndonesia(dari data 8 rumah sakit di 6akarta( Makassar( Semarang dan Palem'ang( selama *==* H *==/(dari 95 pasien di7teria( terdapat 8C usia 'alita( 9C I * tahun( Cusia 8 H = tahun dan + C usia di atas *+ tahun( 'erdasarkan suatu ,42 di kota Semarang. Pe&$l"!"&
;ara penularan adalah melalui kontak dengan penderita atau ;arrier( jarang sekali penularan melalui peralatan yang tercemar oleh Discharge dari lesi penderita di7teria. Susu yang tidak di pasteurisasi dapat 'erperan se'agai media penularan.Penularan penyakit terjadi melalui dropet saat penderita >karier@ 'atuk( 'ersin( dan 'er'icara. Akan tetapi( de'u atau muntahan juga 'isa menjadi media penularan. ,uman di7teria masuk ke dalam tu'uh manusia melalui mukosa atau selaput lender. ,uman akan menempel dan 'erkem'ang 'iak pada mukosa saluran napas atas. Selanjutnya akan memproduksi toksin
3
yang merem'es dan menye'ar ke daerah sekitar dan keseluruh tu'uh dengan melalui pem'uluh darah dan lim7e. Masa inku'asinya adalah !8 hari. Pe&*o"#"&
Pasien harus dira&at di ruang isolasi rumah sakit untuk menghindari penularan pasien lainnya. Pengo'atan ditujukan untuk memulihkan pasien aki'at peradangan dan toksin 'akteri itu sendiri( yang terdiri dari : a. Diptheriae Anti Toxin >DAAnti Di7teri Serum ADS@ merupakan anti toin yang 'isa di produksi dari serum kuda dan akan mengikat toksin dalam darah namun tidak dalam jaringan. DA di'erikan pada pasien tanpa menunggu kon7irmasi hasil la'oratorium.
'. Anti'iotik Eritromisin atau Penisilin di'erikan untuk terapi 7orilaksis. Pengo'atan tersangka Di7teria 'ertujuan untuk menekan penularan penyakit. c. ,ortikosteroid( untuk mencegah dan mengurangi peradangan. Pe&8e*"h"& D"& Peme!""%"&
a. Pencegahan •
,egiatan penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada orang tua tentang 'ahaya dari di7teria dan perlunya imunisasi akti7 di'erikan kepada 'ayi dan anak! anak
•
indakan pem'erantasan yang e7ekti7 adalah dengan melakukan imunisasi akti7 secara luas dengan Diphtheria tooid >D@. $munisasi dilakukan pada &aktu 'ayi dengan aksin yang mengandung Diphtheria tooid.
•
Setiap 'ayi >+!* tahun@ perlu di'eri aksin DP se'anyak tiga kali yang dimulai dan diulangi lagi setelah anak 'erumur /!9 tahun melalui program 2$ASA >2ulan $munisasi Anak Sekolah@ di sekolah dasar
'. Penanggulangan 4
•
$munisasi se'aiknya dilakukan seluas mungkin terhadap kelompok yang 'erisiko terkena di7teria akan em'erikan perlindungan 'agi 'ayi dan anak!anak prasekolah. 6ika &a'ah terjadi pada orang de&asa( imunisasi dilakukan terhadap orang yang paling 'erisiko terkena di7teria. -langi imunisasi se'ulan kemudian untuk memperoleh sekuarng!kurangnya dosis.
•
4akukan identi7ikasi terhadap mereka yang kontak dengan penderita dan mencari orang!orang yang 'erisiko. Di lokasi yang terkena &a'ah dan 7asilitasnya memadai( lakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yang dilaporkan untuk menetapkan diagnosis dari kasus!kasus terse'ut dan untuk mengetahui 'iotipe dan toksisitas dari ;.diphtheriae.
c. Pencegahan dengan
Pertusis adalah penyakit in7eksi saluran na7as akut yang terutama menyerang anak atau pertusis adalah 'atuk yang intensi7( sehingga penyakit itu sering dise'ut 'atu rejan&hoping cougtusinJuintaiolent cough 'atuk *++ hari karena si7at 'atuknya yang lama dan khas. Penyakit ini sudah ditemukan sejak tahun *89B( meskipun kuman penyakitnya sendiri 'aru diketahui tahun *=+B oleh 2ordet dan 0eogou.
E#'olo*'7 5
Penye'a'
pertusis
adalah
2ordetella
pertusis
atau
3emopilus
pertusis.
2ordetella pertusis adalah suatu kuman yang kecil ukuran +(8!* um dengan diameter +(! +(5 um ( ooid koko'asil( tidak 'ergerak( gram negatie ( tidak 'erspora( 'erkapsul dapat dimatikan pada pemanasan 8+K; tetapi 'ertahan pada suhu tendah +! *+K; dan 'isa didapatkan dengan melakukan s&a' pada daerah naso7aring penderita pertusis yang kemudian ditanam pada media agar 2ordet!0engou. Ep'0em'olo*'
erse'ar diseluruh dunia . ditempat tempat yang padat penduduknya dan dapat 'erupa endemic pada anak. Merupakan penyakit paling menular dengan attack rate B+! *++ C pada penduduk yang rentan. 2ersi7at endemic dengan siklus 5! tahun antara juli sampai okto'er sesudah akumulasi kelompok rentan( Menyerang semua golongan umur yang ter'anyak anak umur ( *tahun( perempuan le'ih sering dari laki laki( makin muda yang terkena pertusis makin 'er'ahaya. $nsiden puncak antara *!8 tahun( dengan persentase kurang dari satu tahun : C( *! tahun : *C( 8!= tahun : **C( * tahun le'ih: C > Amerika tahun *==5@. M"%" I&k$"%'
Masa inku'asinya / H + hari dengan rata!rata 9 hari. Manusia merupakan satu! satunya penjamu organisme ini. Pe&$l"!"&
B.pertusis sangat menular( dise'arkan dari indiidu ke indidu le&at udara yang terin7eksi saluran perna7asan pasien( dan mengendap di 9+!*++C alat rumah tangga yang 'erada di sekitar pasien. Masa inku'asinya sekitar /!+ hari. -munya * hari. $n7eksi ini ditularkan sangat tinggi di a&al tahap lendir se'elum 'atuk rejan dimulai. Setelah itu( in7eksi menurun dan hilang sendiri 5 minggu kemudian. 6ika dio'ati dengan anti'iotik makrolid( periode ketidak!akti7n ini 'isa 'ertahan 8 hari atau kurang setelah dio'ati. Anti'odi maternal >i'u@ tidak melindungi 'ayi yang a'ru lahir dari in7eksi. Serangan 'erat dialami 'ayi di 'a&ah usia / 'ulan kemudian anak!anak di 'a&ah usia 8 tahun( sementara di usia le'ih dari itu serangan tidak terlalu 'erat. ,eke'alan seumur hidup tidak terjamin meski pasien 'aru saja sem'uh dari penyakit( sementara aksin hanya 'isa menutupi serangan sampai 9+!B+C saja. 6
Pe&*o"#"&
Pengo'atan untuk penghentian adalah : a. Anti'iotik : Eritrimisin atau Penislin '. Suporti7 pengencer dahak( oksigen( 'ila perlu c. Simtomatik lainnya Pe&"&**$l"&*"&
a. Mem'erikan penyuluhan kepada masyarakat tentang 'ahaya 'atuk rejan dan keuntungan dari mem'erikan imunisasi di usia 'ayi 'ulan dan mengikuti jad&al imunisasi >DPa di usia ( ( dan /( laluidi usia dan * tahun@. $munisasi 'oleh ditunda karena serangan in7eksi lain atau keterli'atan gangguan neorologis yang lain. $n7eksi perna7asan minor 'ukan kontra!indikasi 'agi imunisasi. '. $'u hamil dilarang dekat dengan penderita 'atuk apapun( khususnya 'atuk rejan karena 'isa menulari i'u dan janinnya. 6auhkan anak 'ayi usia di 'a&ah usia * 'ulan dari setiap orang de&asa yang 'atuk. c. Waspadai anak yang dititipkan di pusat kegiatan anak atau di sekolah. 6ika ada gejala pertusis( segera periksakan ke dokter. 773 Te#"&$% Neo&"#"!$m
etanus adalah penyakit kekakuan otot >spasme@ yang dise'a'kan oleh oksitosin >tetanospamin@ dari organisme penye'a' penyakit tetanus dan 'ukan oleh organismenya sendiri. etanus neonatorum merupakan masalah kesehatan di 'er'agai neara 'erkem'ang( terutama negara dengan pelayanan i'u hamil dan imunisasi yang masih ter'atas. Se'agian 'esar kasus 'ayi dengan tetanus neonatorum terjadi karena persalinan di luar rumah sakit dan ditolong oleh dukun 'ayi tradisional. D'%#!'$%'
etanus neonatorum merupakan masalah kesehatan dise'agian 'esar negara 'erkem'ang dimana cakupan pelayanan kesehatan antenatal dan imunisasi kepad i'u hamil masih rendah. Selam lima tahun terakhir insiden etanus neonatorum di negara! negara 'erkem'ang menurun dengan drastis karena pem'erian imunisasi kepada i'u
7
hamil &alupun telah terjadi penurunan drastis( namun W3) masih mencatat 8++.+++ kematian tetanum neonatorum terjadi setiap tahun di negara!negara 'erkem'ang. Se'agian 'esar 'ayi yang terkena tetanus 'iasnya lahir dari i'u yang tidak pernah mendapatkan imunisasi dan ditolong oleh dukun 'eranak di luar rumah sakit. Penyakit tetanus muncul 'iasanya dise'a'kan oleh masuknya spora tetanus melalui puntung tali pusat yang dipotong dengan alat yang tidak steril atau karena di'eri ramuan! ramuan yang terkontaminasi oleh spora tetanus. Di negara 'erkem'ang tali pusar seringkali dipotong dengan pisau dapur ata sem'ilu dan pem'erian ramu!ramuan seperti kunyit dan a'u dapur sering merupakan 'agian dari ritual pada masyarakat tertentu ditujukan untuk 'ayi yang 'aru lahir. 0ejala utama pada tetauns neonatorum 'ayi tidak 'isa minum susu. Penyakit tetanus menyerang seluruh dunia dengan angka kematian yang masih tinggi terutama negara 'erkem'ang. Di $ndonesia( angka insidensi tetanus di daerah perkotaan sekitar / H 9*+++ kelahiran hidup( sedangkan di daerah oedesaan angkanya le'ih tinggi sekitar !5 kalinya yaitu ** H 5*+++ kelahiran hidup dengan jumlah kematian kira!kira /+.+++ 'ayi setiap tahunnya. Alasan yang paling mungkin ialah adanya per'edaan kemudahan menjangkau 7asilitas pelayanan kesehata'( tingkat pengetahuam( dan kesadaran( masyarakat untuk ceat merujuk anak kepuskesmas( serta kesulitan geogra7is antar perkotaan dan pedesaan. E#'olo*'
Penyakit ini dise'a'kan oleh 'akteri Clostridium tetani( yang merupakan 'akteri gram!positi7 'er'entuk 'atang dengan spora pada sisi ujungnya. 2akteri tetanus 'ersi7at )'ligat Aneoro'( yaitu 'er'entuk egetatie pada lingkungan tanpa oksisgen dan rentan terhadap panas serta disin7ektan. Pada 'entuk egetati7 'akteri dapat 'ergerak akti7 dengan 7lagela serta menghasilkan eksotosin. Pada lingkungan yang tidak kondusi7 'akteri akan mem'entuk spora yang tahan pada panas termasuk pere'usan( kekeringan( serta 'er'agai disin7ektan. Spora dapat 'ertahan hidup 'ertahun!tahun dan 'er'eda dimana saja seperti tanah( de'u( ser'uk( antiseptic( 'ahkan pada peralatan operasi.
Pe&$l"!"&
8
etanus tidak ditularkan antar manusia dan 'ukan le&at rute 7eses!oral. Spora tetanus 'aru masuk jika ada luka di ulit atau ada 'enda tajam 'erkarat atau tidak steril yang masuk menem'us kulit dan sampai di pem'uluh darah. 2enda 'erkarat menunjukkan kondisi kelem'a'an dan suhu udara yang cocok 'agi pertum'uhan spora tetanus. ,husunya jika 'esi 'erkarat itu tergeletak di tanah( maka kemungkinan in7eksi jauh le'ih 'esar jika kita tanpa sengaja menginjaknya. Spora tetanus 'isa terus mengin7eksi selama 'ertahun!tahun di tanah gem'ur yang terkontaminasi 7eses manusia dan he&an yang terin7eksi. Setiap manusia 'isa terserang tetanus( tapi yang sudah mendapat imunisasi DP tidak lagi terjadi penularan. Meskipun 'egitu( imunisasi hanya mem'erikan perlindungan akti7 selama *+ tahun( setelah itu perlindungan pasi7 le&at anti'odi tu'uh. ,esem'uhan setelah in7eksi tidak menjamin keke'alan tu'uh( karena itu setelah sem'uh pasien tetanus tetap harus diaksin untuk menam'ah kemampuan tu'uh mela&an rein7eksi. Pe&"&**$l"&*"&
a. Meminta imunisasi dan aksin DP 'agi 'alita( usia remaja *8!*9 tahun dan di usia 8+ tahun. '. Segera mengeringkan dan menutup luka dikulit( kalau hendak mengolah tanah gem'ur se'aiknya memakai sarung tangan dan sepatu Pe&*o"#"&
Merumahsakitkan pasien agar mendapatkan penanganan intensi7( karena tingkat kematian penyakit iini mencapai =+C. )'at 'iasanya digunakan untuk mengatasi tetanus adalah : !
Mem'erikan $0 >tetanus imunoglo'in@ le&at suntik
!
$< penisilin dosis 'esar selama *+!* hari. Mem'erikan metronidazole le&at suntik jika pasien alergi terhadap penisilin
!
Mera&at luka secepatnya
!
Menjaga saluran perna7asan tetap normal dan mulai meredakan kram!kram ototnya
!
Mem'erikan aksin DP setelah pasien sem'uh.
9
77; C"mp"k
;ampak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular dan dise'a'kan oleh irus. ;ampak dise'ut juga 1u'ella( Mor'illi atau Measles. Penyakit ini ditandai dengan gejala a&al demam( 'atuk( pilek dan konjungtiis yang kemudian diikuti dengan 'ercak kemerahan pada kulit. ;ampak 'iasanya menyerang anak!anak dengan derajat ringan sampai sedang. Penyakit ini dapat meninggalkan gejala sisa kerusakan neurologis aki'at peradangan otak. D'%#!'$%'
;ampak merupakan penyakit endemik di 'anyak negara terutama di negara 'erkem'ang. Angka kesakitan di seluruh dunia mencapai 8 H *+ kasus per *+.+++ dengan jumlah kematian * H 5 kasus per *+++ orang. ;ampak masih ditemukan di negara maju. Se'elum ditemukan aksin pada tahun *=/5 di Amerika Serikat( terdapat le'ih dari *(8 juta kasus campak setiap tahun. Mulai tahun *=/5 kasus campak menurun drastis dan hanya ditemukan kurang dari *++ kasus pada tahun *==B. Di $ndonesia camak masih menempati urutan ke!8 dari *+ penyakit utama ada 'ayi dan anak 'alita 'erdasarkan laporan S,1. Angka kesakitan campak tercatat 5+.+++ pertahun yang dilaporkan( meskipun pada kenyataannya hampir semua anak setelah usia 'alita pernah terserang campak. Pada zaman dahulu ada anggapan 'ah&a seorang anak harus terkena campak sehingga tidak perlu dio'ati. Masyarakat akan 'erpendapat 'ah&a penyakit ini akan sem'uh sendiri 'ila ruam merah pada kulit sudah tim'l( yang 'eraki'at ada usaha!usaha untuk mempercepat tim'ulnya ruam. E#'olo*'
Penyakit ini dise'a'kan oleh irus campak( dari Family paramyo
kamar sekalipun irus ini akan kehilangan in7ektiitasnya sekitar /+C selama 5 H 8 hari.
Masa inku'asinya antara *+ H * hari. Pe&*o"#"&
Pengo'atan campak 'erupa pengo'atan umum seperti pem'erian cairan dan kalori yang cukup. )'at simptomatik yang perlu di'erikan antara lain : *. . 5. .
Antidemam Anti'atuk
$munisasi campak yang di'erikan pada 'ayi yang 'erusia = 'ulan merupakan pencegahan yang paling e7ekti7.
11
dilemahkan. Pem'erian aksin dengan cara intrakutan dan intramuscular dengan dosis +(8 cc. Pem'erian imunisasi cmpak satu kali akan mem'erikan keke'alan selama * tahun( sedangkan untuk pengendalian penyakit diperlukan cakupan imunisasi paling sedikit B+C per &ilayah secara merata selama 'ertahun!tahun. 77 Pol'o
$n7eksi iral yang sering dikenal dengan nama Flaccid paralysis akut. Se'elum program aksinasi di'erikan( polio adalah penyakit yng 'er'ahaya di seluruh dunia. Sejak program 0lo'al Polio Eradication diluncurkan W3) di tahun *=BB( 5 &ilayah sudah dinyatakan 'e'as polio: AS tahun *==( Pasi7ik 2ara t tahun +++( dan Eropa tahun ++. ,asus polio turun drastis dari 58+.+++ kasus di *8 negara pada tahun *=BB( menjadi 8++ kasus di *+ negara yang endemi polio di tahun ++*. Pada tahun ++5( / negara masih melaporkan kasus polio 'aru : $ndia( Etiopia( Pakistan( A7ganistan( Mesir dan "igeria. Di &ilayah!&ilayah endemik( kasus polio muncul secara sporadis maupun sekaligus secara endemik. Di &ilayah 'eriklim sedang polio menyerang di akhir musim panas dan a&al musim gugur. Sedangkan di &ilayah tropis( tidak ada serangan puncak selain mengikuti musim( 'iasanya dipertengahan musim hujan. Meskipun kasusnya 'anyak 'erkurang( polio tetap ancaman ter'esar anak di'a&ah usia 8 tahun( karenakasusnya mencapai B+!=+C dari total kasus polio yang dilaporkan. $n7eksi irus polio terjadi didalam saluran pencernaan yang menye'ar ke kelenjar lim7e regional se'agian kecil menye'ar ke sistem sara7. Flaccid paralysis terjadi kurang dari *C dari in7eksi polioirus. 4e'ih dari =+C in7eksi tanpa gejala atau dengan demam tidak spesi7ik.meningitis aseptik muncul sekitar *C dari in7eksi. 0ejala klinis minor 'erupa demam( sakit kepala( mual dan muntah. Apa'ila penyakit 'erlanjut ke gejala mayor( tim'ul nyeri otot 'erat dan kaku kuduk dan punggung dapat terjadi 7laccid paralysis. ,arakteristik paralisis pada poliomyelitis adalah asimetris dengan demam terjadi pada a&al serangan. ingkat kelumpuhan yang maksimum dicapai dalam &aktu relati7 pendek( 'iasanya dalam &aktu 5! hari. 4okasi kelumpuhan tergantung lokasi kerusakaan sel sara7 pada sumsum tulang 'elakang atau 'atang otak. ,aki le'ih sering terkkena di'andingkan lengan. Paralisis dari otot pernapasan atau otot menelan akan mem'ahayakan ji&a.
12
Per'aikan paralisis dapat ditemui pada periode penyem'uhan( namun apa'ila paralisis tetap ada setelah /+ hari kemungkinan paralisis akan menetap. D'%!'$%'
Se'elum program imunisasi polio di'erikan secara luas( polio ditemukan terse'ar di seluruh dunia. Se'agai hasil dari Program Pengem'ahan $munisasi yang dilaksanakan di seluruh dunia ditam'ah dengan inisiati7 W3) untuk melakukan eradikasi polio di seluruh dunia( jumlah polio yang dilaporkan dise'a'kan oleh irus liar indigeneous di 'elahan 'umi 'agian 'arat adalah di peru pada 'ulan Agusus tahun *==*. Polio sudah sangat dekat memasuki tahap eradikasi. Pisiko penularan polio saat ini masih ditemukan di anak 'eua $ndia( A7rika engah dan A7rika 'agian 'arat. "egara!negara A7rika yang terca'ik!ca'ik oleh perang dimana in7rastruktur pelayanan kesehatan hancur mempunyai risiko terjadinya &a'ah polio. W3) menetapkan tahun +++ se'agai tahun tercapainya eradikasi polio glo'al. "amun para ahli 'erpendapat 'ah&a diperlukan 'e'erapa taun lagi setelah tahun +++ untuk mencapai eredikasi polio secara go'al. Walaupun transmisi irus polio liar di negara!negara maju sudah menurun secara drastis namun ancaman terjadinya ,42 polio masih tetap ada.
E#'olo*'
13
M"%" I&k$"%'
-mumnya 9 H * hari untuk kasus paralitik( dengan rentang &aktu antara 5 H 58 hari. Pe&$l"!"&
Polioirus dise'arkan le&at 7eses dan kelenjar ludah( le&at rute 7eses!oral( terse'ar luas di lingkungan yang sanitasinya 'uruk.
Meminta aksin polio. 4e&at suntik >$P<@ atau le&at oral >)P<@. 2erdasarkan standar W3)( )P< di'erikan dua tetes le&at mulut di usia 'ayi ( ( dan / 'ulan. ,emudian diperkuat di usia anak tahun. $P< di'erikan pada indiidu yang sistem keke'alan tu'uhnya rusak( atau sedang menjalani kemoterapi atau mera&at anggota keluarga yang terkena polio )rang tua mengajarkan dan menga&asi anak!anak dan dirinya agar selalu mencuci tangan se'elum menyentuh makanan atau mengolah makanan( karena irus ini masih hidup di 7eses sampai = minggu dan 'isa mengin7eksi siapapun yang tidak terlindungi )P< dan $P< sama!sama mem'erikan perlindungan 'agi seluruh cairan dan organ sara7 tu'uh( meskipun $P< menghasilkan tingkat perlindungan saluran cerna yang le'ih rendahdi'andingkan )P<. "amun di negara maju( muncul kecenderungan mengganti )P< dengan $P<. $P< itu sendiri sudah dipadukan dengan
mencegah serangan kelumpuhan. Sedangkan negara 'erkem'ang masih menggunakan )P< karena harganya murah( mudah di'erikan( dan 'isa mnecegah polioirus ganas yang menye'a'kan kelumpuhan langsung.
77. Hep"#'#'% 6
$n7eksi hepatitis ><32@ menye'a'kan sedikitnya satu juta kematiantahun. Saat ini diseluruh dunia terdapat 5+ juta penderita kronis dengan juta kasus 'arutahun. $n7eksi pada anak umumnya asimtomatis tetapi B+C!=8C akan menjadi kronis dan dalam *+!+ tahun akan sirosis danatau karsinoma hepatoselular >,3S@. Di "egara endemis( B+C ,3S dise'a'kan oleh <32. 1isiko ,3S ini sangat tinggi 'ila in7eksi terjadi pada usia dini. Di lain pihak( terapi antiirus 'elum memuaskan( terle'ih pada pengidap yang terin7eksi secara ertical atau pada usia dini. Di ka&asan yang prealens in7eki <32 tinggi( in7eksi terjadi pada a&al masa kanak!kanank 'aik secara ertical atau horizontal. )leh karena itu( ke'ijakan uama tata laksana <32 adalah memotong jalur transmisi sedini mungkin.
$ndonesia termasuk daerah endemis sedang!tinggi. Prealens 32sAg pada donor >*==@ adalah =C >(8+C!5/(*9C@( dan pada i'u hamil >5(/C!/(9C@. Penularan semua orang yang engandung 3'sAg positi7 potensial in7eksius. ransmisi terjadi melalui kontak perkutaneus( dan melalui hu'ungan seksual. ransmisi antar anak merupakan modusyang sering terjadi di "egara endemis <32. <32 dapat melekat dan 'ertahan di permukaan suatu 'enda selama kurang le'ih * minggu tanpa kehilangan daya tular. Darah 'ersi7at in7eksius 'e'erapa minggu se'elum a&itan( menetap selama 7ase akut 'erlangsung. Daya tular pasien <32 kronis 'erariasi( sangat in7eksius 'ila 32eAg positi7.
15
Kelompok -"&* !e"& #e!h"0"p '&/ek%' 5H6
Pada dasarnya( indiidu yang 'elum pernah imunisasi hepatitis 2 atau yang tidak memiliki anti'ody anti!32s( potensial terin7eksi <32. 1isiko kronisitas dialami oleh =+C 'ayi yang akan terin7eksi saat lahiir( 8C!8+C anak yang terin7eksi usia *!8 tahun( dan *!8C anak 'esar dan orang de&asa. $n7eksi <32juga umumnya akan menjadi kronis 'ila mengenai indiidu dengan de7isiensi imun( 'aik konenital maupun didapat >in7eksi 3$<( terapi imunosupresi hemodialisis@. Pe&8e*"h"&
Pencegahan merupakan upaya penting karena paling cost!e77ectie. Secara garis 'esar( upaya pencegahan terdiri dari preenti7 umum dan khusus yaitu imunisasi <32 pasi7 dan akti7. Pe&8e*"h"& $m$m7
Selain uji tapis donor darah( upaya pencegahan umum mencakup sterilisasi instrument kesehatan( alat dialysis indiidual( mem'uang jarum disposable ke tempat khusus( dan pemakaian sarung tangan oleh tenaga medis. Mencakup juga penyuluhan perihal safe sex( penggunaan jarum suntik disposable( mencegah kontak mikrolesi >pemakaian sikat gigi( sisir@( menutup luka. Selain itu( idealnya skrining i'u hamil >trimester!* dan trimester ke!5( terutama i'u risiko tinggi@ dan skrining populasi tinggi >lahir di daerah hiperendemis dan 'elum pernah imunisasi( hormonhetteroseksual( pasangan seks ganda( tenaga medis( pasien dialysis( keluarga pasiens <32( kontak seksual dengan pasien <32@. Pe&8e*"h"& kh$%$%7
Program imunisasi uniersal 'ayi 'aru lahir 'erhasil menurunnkan prealens in7eksi <32 dan ,3S di ai&an( 0am'ia( Alaska( Polynesia. a.
$munisasi Pasi7 !epatiitis immune globulin "!B#g$# dalam &aktu singkat segera mem'erikan proteksi meskipun hanya untuk jangka pendek >5!/ 'ulan@. 32$g hanya di'erikan pada kondisi pasca paparan >needle stic% in&ury' konntak seksual( 'ayi dari i'u( terciprat darah ke
16
mukosa atau ke mata@. Se'aiknya 32$g di'erikan 'ersama aksin <32 sehingga proteksinya 'erlangsung lama. T"el71 ke'2"k"& 'm$&'%"%' p"0" reedle stick injury
atalaksana 'ila sum'er penularan ,otak yang terpapar 3'sAg 32$g dan aksin atau periksa $munisasi >!@
anti 32s 'ila tergolong risiko tinggiL
$munisasi >@ responder
$munisasi >@ "on 1esponder
idak perlu pro7ilaksis 32$g >jarak * 'ulan@ atau 32$g ? aksin
3'aAg
<32(
perlakuan
seperti 32sAgL
,eterangan : 32$g >+(+/ mlkgG maksimum 8 ml@ dalam B jam pertama setelah kontak. 2ila sum'er penularan needle stick injury 32sAg!32eAg positi7 maka C!5*C kontak 'erisiko mengalami hepatitis akut dan 59C!/*C mengalami sero(eidence in7eksi idak perlu pro7ilaksis<32 >ta'le *.@. ke'ijakan penanganan kontak seksual tergantung kondisi sum'er penularan >ta'le .@ T"el7 ke'2"k"& 'm$&'%"%' p"0" ko"k %ek%$"l
,ontak yang terpapar
Sum'er penularan <32 akut
Sum'er penularan ;arrier
$munisasi >!@ atau anti 32s
32$g +(+/ mlkg atau 32$g 32$g dan aksin atau periksa aksin atau periksa anti 32s
anti
32$s
'ila risiko tinggi.
risiko tinggi.
'ila
tergolong
$munisasi >@
idak perlu pro7ilaksis
idak perlu ppro7ilaksis
4upa: periksa anti 32s
Anti 32s >!@: 32$g ?aksin
Anti 32s>!@: 32$g ? aksin
,eterangan : 32ig +(+/ mlkgG maksimum 8 ml@ dalam &aktu I * hari sesudah kontak terakhir.
17
Pada 'ayi dan i'u <32( 32$g >+(+8 ml@ di'erikan 'ersama aksin di sisi tu'uh 'er'eda( dlam &aktu * jam setelah lahir. E7ektiias proteksinya >B8C!=8C@ dalam mencegah in7eksi <32 dan kronisitas. 2ila yang di'erikan hanya aksin <32( tingkat e7ekti7itasnya 98C. 7
Im$&'%"%' Ak#'/
anti 32sN*+m$-ml@ pada O=+C de&asa( 'ayi( anak( dan remaja.
18
6A6 III PENUTUP 371
Ke%'mp$l"&
$munisasi adalah suatu cara untuk menim'ulkanmeningkatkan keke'alan seseorang secara akti7 terhadap suatu penyakit( sehingga 'ila kelak ia terpapar dengan penyakit terse'ut tidak akan sakit atau sakit ringan. $munisasi masih sangat diperlukan untuk melakukan pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan $munisasi >PD5$@( seperti u'erkulosis >2@( dipteri( pertusis >penyakit pernapasan@( campak( tetanus( polio dan hepatitis 2. Dengan pem'erian imunisasi pada usia dapat mencegah 'er'agai penyakit yang dapat mem'ahayakan kesehatan. 37
S"!"&
Diharapkan kepada pemakalah selanjutnya untuk mem'ahas le'ih detail tentang penyakit! penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
19
DA4TAR PUSTAKA ,unoli( Firdaus 6. +*5. Epidemiologi )enya%it *enular . 6akartaG ;<.rans $n7o Media 3eath( ,elly dkk. ++=. )engenalan' )encegahan' dan )enyembu%an )enya%it( )enya%iy yang Disebab%an oleh Ba%teri dan +irus. ogyakartaG Palmall ogyakarta http:7k.uns.ac.idstatic7ile'agian$munisasi.pd7 http:repository.usu.ac.id'itstream*58/9B=*/=58;hapterC+$$.pd7
20