PANDUAN TRIASE PASIEN IGD RSUD H. BOEJASIN PELAIHARI TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Pelayanan Triase
Triase berasal dari bahasa Perancis trier, bahasa Inggris triage dan diturunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat.Triase pada dasarnya adalah proses kategorisasi dimana sistem ini mulai dikembangkan pada akhir tahun 195an. !ejauh ini penelusur yang di dapat bahwa sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih menggunakan sistem triase klasik yaitu dengan membuat kategori cepat dengan warna hitam,merah,kuning,dan hijau yang merupakan adaptasi dari sistem triase bencana.!istem tiga le"el ini tidak cocok diaplikasikan di #$% rumah sakit modern yang
mempertimbangkan
e"idence&based
medicine
atau
kedokteran
berbasis
bukti.!ehingga muncullah beberapa sistem triase yang berbasis bukti yang bisa menjadi acuan salah satunya yaitu '!I ('mergency !e"erty Indek) dari *merika !erikat (!umardiko,+1+ ). 'mergency !e"erty Indek ('!I) dikembangkan sejak akhir tahun sembilan puluhan di *merika !erikat.!istem ini bersandar pada perawat dengan pelatihan triase secara spesiik dan jugasistem ini mengelompokkan pasien lima le"el berjenjang. Triase adalah sistem seleksi dan pemilahan untuk menentukan tingkat kegawatan dan prioritas penanganan pasien yang datang di I$%, yang bertujuan untuk memilah dan menilai pasien agar mendapatkan pertolongan medik secara cepat dan tepat sesuai dengan prioritas kategori kegawatdaruratannya.
Tenaga medis dan paramedis I
%$-!#% adji /oejasin harus memahami dan dapat membedakan kondisi pasien yang datang di I$% sebagaii berikut 0 a. $awat darurat yaitu pasien yang tiba&tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badan lainnya akan menjadi cacat bila tidak mendapat pertolongan secepatnya. b. $awat tidak darurat yaitu pasien akibat musibah yang datang dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. c. %arurat tidak gawat yaitu pasien akibat musibah yang datang tiba&tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
d. Tidak gawat tidak darurat yaitu pasien yang tidak memerlukan tindakan kedaruratan !etelah dilakukan identiikasi tenaga medis atau paramedis melakukan klasiikasi dan
memberi
label
atau
kode
warna
triase
pada
pasien
sesuai
tingkat
kegawatdaruratannya0 a. !egera & Immediate (I) & 2'-*. Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan
besar
dapat
hidup
bila
ditolong
segera.
2isalnya
Tension
Pneumothoraks, distress pernapasan, perdarahn internal "ena besar, syok, trauma kepala. b. Tunda & Delayed (II) & 3#4I4$. Pasien memerlukan tindakan deinti dan pengawasan ketat tetapi tidak ada ancaman jiwa segera. 2isalnya 0 Perdarahan laserasi terkontrol, raktur tertutup pada ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol, luka bakar +56 luas permukaan tubuh. c. 2inimal (III) & I7*#. Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan. 2isalnya 0 8aserasi minor, memar dan lecet, luka bakar superisial. d. Expextant ()&IT*2. Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meski mendapat pertolongan. 2isalnya 0 8uka bakar derajat hampir diseluruh tubuh, kerusakan organ "ital. Pasien mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna 0 merah, kuning, hijau, hitam. !etelah dilakukan dan klasiikasi pasien maka diberikan pelayanan dengan ketentuan 0 a. Penderita:korban kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan diruang tindakan I$%. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, penderita:korban dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk ke rumah sakit lain. b. Penderita:korban dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang obser"asi dan menunggu giliran setelah pasien dengan kategori triase merah selesai ditangani. c. Penderita:korban dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita:korban dapat diperbolehkan untuk pulang. d. Penderita:korban kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jena;ah setelah dipastikan penderita:korban sudah meninggal.
e. -espon time penanganan pasien0 3ategori 2erah
0 < 5 menit
3atergori 3uning
0 < 15 menit
3ategori ijau
0 < = 2enit
3ategori itam
0 dibawa ke ruang jena;ah dalam waktu ma> 1+ menit
/erikut ini adalah contoh berbagai kondisi menurut katagori emergency atau bukan0 3edaruratan : 2erah 0 • • • • • • • • • •
• • • • • • • •
enti 7antung enti 4apas !umbatan 7alan 4apas ?rek"ensi napas (--) 1@:menit %isstres napas sangat berat ( e>trem ) Tekanan darah A mmg (dewasa ) atau syok pada anak:bayi Tidak ada respon atau hanya respon nyeri $B! 9 3ejang terus menerus berkepajangan C"erdosis tingkat ID dan tidak responsi" atau hypo"entilasi $angguan prilaku berat dengan ancaman segera terhadap kekerasan yang berbahaya. -esiko 7alan napas E !tridor berat. 3esukaran Pernapasan /erat. $angguan sirkulasi kulit berkeringat berubah warna karena peusi buruk. %etak jantung 5 atau F 15 kali per menit (dewasa) 3ehilangan darah hebat 4yeri dada cardiac. ?raktur mayor 3adar gula dari + mmol:8
#-$'4 : 3#4I4$ • • • •
4yeri hebat apapun penyebabnya. 2engantuk penurunan respon $B! 1 -iwayat penyakit resiko tinggi. Trauma lokal berat raktur mayor:amputasi.
• • • • • • • • • •
3asar dan agresi" ( p> gangguan jiwa ) ypertensi berat. 3ehilangan cukup banyak darah apapun penyebabnya. !esak napas sedang -iwayat kejang. 2untah terus menerus. %ehidrasi. !angat tertekan,resiko menyakiti diri sendiri. Psikotik akut atau gangguan pikiran %an kasus kasus lainnya.
4C4 #-$'4 : I7*# • • • • • •
Perdarahan ringan Bedera 3epala -ingan (B3-) 2untah atau diare tanpa %ehidrasi Borpal mata tanpa gangguan Penglihatan *spirasi benda asing tanpa distres pernapasan 8uka minor&lecet,laserasi ringan tanpa perlu jahitan.
B. Penda!aran
Pendataran pasien yang
datang ke Instalasi $awat %arurat mendapatkan
prosedur pelayanan yang berbeda dengan pasien di Instalasi -awat 7alan, dimana dibedakan menjadi pendataran pasien lama dan baru. %i Instalasi $awat %arurat pasien ditolong terlebih dulu baru penyelesaian administrasinya. !etelah mendapat pelayanan yang cukup, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien 0 •
Pasien boleh pulang langsung:rawat jalan
•
Pasien memerlukan obser"asi
•
Pasien dirujuk:dikirim ke rumah sakit lain
•
Pasien harus dirawat dengan persyaratan sebagai berikut 0 a. Pasien yang telah diperiksa oleh dokter jaga I$% dan dinyatakan harus rawat inap jika Pasien ada keluarganya, keluarga mendatarkan pasien di loket TPPC untuk mendapatkan status dan nomor rekam medis
b.
3eluarga pasien membawa surat pengantar dari dokter jaga I$% ke petugas TPPC untuk dicarikan ruangan perawatan, petugas TPPC memberitahukan ruangan yang kosong jika ada pasien yang perlu rawat inap (Cpname)
c.
!etelah dinyatakan oleh petugas TPPC tersedia ruangan perawatan maka pasien harus dikonsultasikan dengan dokter jaga konsulen (%okter Penanggung 7awab Pelayanan (%P7P)) sesuai dengan diagnosisnya.
d. 7ika pasien tidak diantar keluarga dan sudah dalam keadaan sadar serta dapat diwawancarai, petugas pendataran rawat inap mendatangi pasien untuk mendapatkan identitas selengkapnya. e. Petugas TPPC mengecek data identitas pasien ke bagian rekam medis untuk mengetahui apakah pasien pernah dirawat:berobat ke rumah sakit. . /agi pasien yang pernah berobat:dirawat maka rekam medisnya segera dikirim ke ruang perawatan yang bersangkutan dan tetap memakai nomor yang telah dimilikinya. g. /agi pasien yang belum pernah di rawat atau berobat ke rumah sakit maka diberikan nomor -ekam 2edis sebagai nomor identitas pasien baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap.
". In#r$ "#nsen!
Inormed consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang eekti antara dokter dengan pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien. Inormed consent dilihat dari aspek hukum bukanlah sebagai perjanjian antara dua pihak, melainkan lebih ke arah persetujuan sepihak atas layanan yang ditawarkan pihak lain. %engan demikian cukup ditandatangani oleh pasien atau walinya, sedangkan pihak rumah sakit, termasuk dokternya, hanya menjadi saksi. %alam menetapkan Persetujuan Tindakan 3edokteran harus memperhatikan ketentuan&ketentuan sebagai berikut0 1. 2emperoleh inormasi dan penjelasan merupakan hak pasien dan sebaliknya memberikan inormasi dan penjelasan adalah kewajiban dokter ataudokter gigi. +. Pelaksanaan Persetujuan Tindakan 3edokteran dianggap benar jika memenuhi persyaratan dibawah ini0
a. Persetujuan atau Penolakan Tindakan 3edokteran diberikan untuk tindakankedokteran yang dinyatakan secara spesiik (The Consent must be for what will be actually performied) b. Persetujuan atau Penolakan Tindakan 3edokteran diberikan tanpa paksaan (Voluntary) c. Persetujuan atau Penolakan Tindakan 3edokteran diberikan oleh seseorang (pasien) yang sehat mental dan yang memang berhak memberikannya dari segi hukum d. Persetujuan atau Penolakan Tindakan 3edokteran diberikan setelah diberikan cukup (adekuat) inormasi dan penjelasan yang diperlukan tentang perlunya tindakan kedokteran dilakukan. . Inormasi dan penjesalan dianggap cukup (adekuat) jika sekurang&kurangnya mencakup0 a. %iagnosis dan tata cara tindakan kedokteran b. Tujuan dan tindakan kedokteran yang dilakukan c. *lternati"e tindakan laindan risikonya d. -isiko dan komplikasi yang mungkin terjadi e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan . -isiko atau akibat pasti jika tindkan kedokteran yang direncanakan tidak dilakukan g. Inormasi dan Penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan kedokteran yang dilakukan (purpose of medical procedure) h. Inormasi akibat ikutan yang biasanya terjadi sesudah tindakan kedokteran G. 3ewajiban memberikan inormasi dan penjelasan %okter yang akan melakukan tindakan medis mempunyai tanggungjawab utama memberikan inormasi dan penjelasan yang diperlukan. *pabila berhalangan, inormasi dan penjelasan yang harus diberikan dapat diwakilkan kepada dokter dengan sepengetahuan dokter yang bersangkutan. /ila terjadi kesalahan dalam memberikan inormasi, tanggungjawab berada ditangan dokter yang memberikan delegasi. Penjelasan harus diberikan secara lengkap dengan bahasa yang mudah dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman. Penjelasan tersebut dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter yang memberikan penjelasan dengan mencantumkan0 a. Tanggal b. Haktu c. 4ama d. Tandatangan e. Pemberi penjelasan dan penerima penjelasan.
%alam hal dokter menilai bahwa penjelasan yang akan diberikan dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien atau pasienmenolak diberikan penjelasan, maka dokter dapat memberikan penjelasan kepada keluarga terdekat dengan didampingi oleh seorang tenaga kesehatan lain sebagai saksi. al&hal yang disampaikan pada penjelasan adalah0 (1) Penjelasan tentang diagnosis dan keadaan kesehatan pasien dapat meliputi0 a. Temuan klinis dari hasil pemeriksaan medis hingga saat tersebut b. %iagnosis penyakit atau dalam hal belum dapat ditegakkan, maka sekurang&kurangnya diagnosis kerja dan diagnosis banding c. Indikasi atau keadaan klinis pasien yang membutuhkan dilakukannya tindakan kedokteran d. Prognosis apabila dilakukan tindakan dan apabila tidak dilakukan tindakan. (+) Penjelasan tentang tindakankedokteran yang dilakukan, meliputi0 a. Tujuan tindakan kedokteran yang dapat berupa tujuan pre"enti, diagnostik, terapeutik, ataupun rehabilitati b. Tata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien selama dan sesudah tindakan, serta eek samping atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi c. *lternati tindakan lain berikut
kelebihan
dan kekurangannya
dibandingkan dengan tindakan yang direncanakan d. -isiko dan komplikasi yang mungkin terjadi pada masing&masing alternati tindakan e. Perluasan tindakan yang mungkin dilakuakn untuk megatasi keadaan darurat akibat risiko dan komplikasi tersebut atau keadaan tak terduga lainnya Perluasan tindakan kedokteran yang tidak terdapat indikasi se belumnya, hanya dapat dilakukan untuk menyelamatkan pasien. !etelah perluasan tindakan kedokteran dilakukan, dokter atau dokter gigi harus memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga terdekat. () Penjelasan tentang risiko dan komplikasi tindakan kedokteran adalah semua risiko dan kompliksi yang dapat terjadi mengikuti tindkan kedokteran yang dilakukan, kecuali0 a. -isiko dan komplikasi yang sudah menjadi pengetahuan umum b. -isiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi atau dampaknya sangat ringan c. -isiko dan komplikasi yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya (unforeseeable).
(G) Penjelasan tentang prognosis, meliputi0 a. Prognosis tentang hidup matinya (ad vitam) b. Prognosis tentang ungsinya (ad functionam) c. Prognosis tentang kesembuhan (ad senationam). Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan inormasi adalah0 a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur lebih atau sama dengan 1A tahun, atau telah menikah b. /agi pasien dibawah umur 1A tahun, persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan 2edis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut0 1) *yah:ibu kandung +) !audara&saudara kandung c. /agi pasien dibawah umur 1A tahun dan tidak mempunyai orangtua atau orangtuanya berhalangan hadir, persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan 2edis diberikan oleh mereka menurut hak s ebagai berikut0 1) *yah:ibu adopsi +) !audara&saudara kandung ) Induk semang d. /agi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan 2edis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut0 1) *yah:ibu kandung +) Hali yang sah ) !audara&saudara kandung e. /agi pasien dewasa yang
berada
dibawah pengampunan
(curatelle)!
persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan 2edis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut0 1) Hali +) Burator . /agi pasien dewasa yang telah menikah:orang tua, persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan 2edis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut0 1) !uami:istri +) *yah:ibu kandung ) *nak&anak kandung G) !audara&saudara kandung Bara pasien menyatakan persetujuan dapat dilakukan secara terucap (oral consent), tersurat (written consent), atau tersirat (implied consent). !etiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi harus memperoleh persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan. Persetujuan
tertulis yang ditandatangani oleh yang
berhak memberikan persetujuan.
Persetujuan tertulis dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam ormulir Persetujuan Tindakan 3edokteran. Persetujuan secara lisan diperlukan pada tindakan kedokteran yang tidak mengandung risiko tinggi. %alam hal persetujuan lisan yang diberikan dianggap meragukan, maka dapat dimintakan persetujuan tertulis.
Penolakan Tindakan 3edokteran dapat dilakukan pada kondisi 0 1. Pasien dan:atau keluarga terdekatnya menolak tindakan kedokteran setelah menerima penjelasan tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan. +. 7ika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya, maka yang berhak memberikan atau menolak memberikan persetujuan tindakan kedokteran adalah orangtua, keluarga, wali atau kuratornya. . /ila pasien yang sudah menikah, maka suami atau istri tidak diikutsertakan menandatangani persetujuan tindakan kedokteran, kecuali untuk tindakan keluarga berencana yang siatnya irreversible yaitu tubektomi atau "asektomi. G. 7ika orang yang berhak memberikan persetujuan menolak menerima inormasi dan kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan dokter atau dokter gigi. 2aka orang tersebut dianggap telah menyetujui kebijakan medis apapun yang akan dilakukan dokter atau dokter gigi. 5. *pabila yang bersangkutan, sesudah menerima inormasi, menolak untuk memberikan persetujuannya, maka penolakan tindakan kedokteran tersebut harus dilakukan secara tertulis. *kibat penolakan tindakan kedokteran tersebut menjadi tanggungjawab pasien. =. Penolakan tindakan kedokteran tidak memutuskan hubungan dokter pasien . Persetujuan yang sudah diberikan dapat ditarik kembali (dicabut) setiap saat, kecuali tindakan kedokteran yang direncanakan sudah sampai pada tahapan pelaksanaan yang tidak mungkin lagi dibatalkan. A. %alam hal persetujuan tindakan kedokteran diberikan keluarga, maka yang berhak menarik kembali (mencabut) adalah anggota keluarga tersebut atau anggota keluarga lainnya yang kedudukan hukumnya lebih berhak sebagai wali.
9. Penarikan kembali (pencabutan) persetujuan tindakan kedokteran harus diberikan secara tertulis dengan menandatangani ormat yang disediakan. %okumen yang diperlukan dalam inform consent 0 1. !emua hal&hal yang siatnya luar biasa dalam proses mendapatkan persetujuan tindakan kedokteran harus dicatat dalam rekam medis. +. !eluruh dokumen mengenai persetujuan tindakan kedokteran harus disimpan bersama&sama rekam medis. . ?ormat persetujuan tindakan kedokteran atau penolakan tindakan kedokteran, menggunakan ormulir dengan ketentuan sebagai berikut0 a. %iketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi. Tenaga keperawatan bertindak sebagai salah satu saksi b. ?ormulir asli harus disimpan dalam berkas rekam medis pasien c. ?ormulir harus sudah mulai diisi dan ditandatangani +G jam sebelum tindakan kedokteran d. %okter yang memberikan penjelasan harus ikut membubuhkan tandatangan sebagai bukti bahwa telah memberikan inormasi dan penjelasan secukupnya e. !ebagai tandatangan, pasien atau keluarganya yang buta huru harus membubuhkan cap jempol jari kanan. Prosedur pemberian persetujuan inorm consent 0 1. Panggil pasien: wali, saksi, penterjemah (bila diperlukan) untuk mendapakan penjelasan tentang inormed consent. +. 7elaskan inormasi tentang tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien. . 7elaskan manaat dan resiko yang dapat ditimbulkan jika tindakan tersebut dilakukan. G. /erikan ormulir inormed consent untuk dibaca dan dimengerti 5. Tandatangani ormulir inormed consent oleh pasien: wali, saksi, penterjemah (jika diperlukan). =. Tanda tangan dokter, sebagai bukti sudah menjelaskan kepada pasien: wali, saksi dan penterjemah (jika diperlukan) . Tulis nama, alamat dan tanda tangan saksi A. !etelah inorm consent lengkap diisi masukkan ke dalam status rekam medis pasien. Persetujuan Tindakan 3edokteran: Informed Consent tidak berlaku pada 5 keadaan
1. +. . G.
3eadaan darurat medis *ncaman terhadap kesehatan masyarakat Pelepasan hak memberikan consent (wai"er) Clinical privile"e (penggunaan clinical privile"e hanya dapat dilakukan pada
pasien yang melepaskan haknya memberikan consent . 5. Pasien yang tidak kompeten dalam memberikan consent D. Sis!e$ %#$&ni'asi
Pada dasarnya pelayanan komunikasi di sektor kesehatan terdiri dari 0 a. 3omunikasi kesehatan !istem kornunikasi ini digunakan.untuk menunjang pelayanan kesehatan di bidang administrati. b. 3omunikasi medis !istem komunikasi ini digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan di bidang teknis&rnedis. 1) Tujuan #ntuk mempermudah dan mempercepat penyampaian dan penerimaan inormasi datam rnenanggulangi penderita gawat darurat. +) ?ungsi komunikasi medis dalam penanggulangan penderita gawat darurat adalah0 a) #ntuk memudahkan masyarakat daarn meminta pertolongan kesarana kesehatan (akses kedalam sistim I$%) b) #ntuk mengatur dan membimbing pertolongan medis yang diberikan di tempat kejadian dan selama perjalanan kesarana kesehatan yang lebih memadai. c) #ntuk mengatur dan memonitor rujukan penderita gawat darurat dan puskesmas ke rumah sakit atau antar rumah sakit. d) #ntuk mengkoordinir penanggulangan medik korban bencana. Teknologi komunikasi di Indonesia telah berkembang pesat dan sernakin modern, namun demikian sarana komunikasi medis belum sepenuhnya menjangkau dan dikembangkan di seluruh pelosok tanah air. Cleh karena itu, jenis komunikasi dalam penanggulangan penderita gawat darurat dapat berupa0 a. 3omunikasi tradisionil misalnya kentongan, beduk, trompet, kurir:mulut ke mulut b. 3omunikasi modern misalnya telepon:telepon genggam, radio komunikasi,
a.
teleks:telegram, acsimile, komputer dan telemetri. Yang dimaksud dengan sarana kornunikasi adalah berupa0 !entral komunikasi (Pusat konunikasi) ?ungsi Pusat 3omunikasi
1. 2engkoordinir penanggulangan penderita gawat darurat mulai dari tempat kejadian sampai ke sarana kesehatan yang sesuai (rumah sakit) yaitu dengan0 & menerima dan nenganalisa permintaan pertolongan & mengatur ambulans terdekat ke tempat kejadian & menghubungi rumah sakit terdekat untuk mengetahui asilitas yang tersedia (tempat tidur kosong) pada saat itu yang dapat diberikan untuk penderita gawat darurat & 2engatur:memonitor rujukan penderita gawat d rurat. +. 2enjadi pusat komando dan mengkoordinasi penanggulangan medis korban bencana. . /erhubungan dengan sentral komunikasi medis dari kota lain, instansi lain dan kalau perlu dengan negara lain. G. %apat diambil alih oleh aparat keamanan (T4I:PC8-I) bila negara berada dalam keadaan darurat (perang) !yarat&syarat sentral komunikasi 0 & arus mempunyai nomor telepon khusus (sebaiknya digit). & 2udah dihubungi dan memberikan pelayanan +G jam sehari & %ilayani oleh tenaga medis atau paramedis perawatan yang terampil dan berpengalaman. *lat & alat sentral komunikasi & Telepon & -adio komunikasi & Teleks:acsimile & 3omputer bila diperlukan & Tenaga yang terampil dan komunikati & 3onsulen medis yang menguasai masalah kedaruratan medis. b. 7aringan komunikasi *gar rahasia medis setiap penderita tetap terjamin, maka tenaga untuk keperluan komunikasi seyogianya adalah tenaga medis atau paramedis perawatan yang telah dididik dalam bidang penanggulangan penderita gawat darurat bidang komunikasi Tata 8aksana !istem 3omunikasi I$% -!#% adji /oejasinPelaihari 0 1. *ntara I$% dengan unit lain dalam I$% -!#% adji /oejasinPelaihari dengan nomor e>tension masing&masing unit. +. *ntara I$% dengan dokter konsulen:rumah sakit lain:yang terkait dengan pelayanan di luar rumah sakit dengan menggunakan pesawat telepon langsung dari I$% melalui nomor 51+& atau melalui operator di 51+&*ntara I$% dengan petugas
ambulance
yang
berada
dilapangan
menggunakan
telepon:handphone . %ari luarI$% -!#% adji /oejasin Pelaihari melalui operator.
pesawat
E. Trans(#r!asi Pasien
2enunjang kelancaran pelayanan di I$% yang tak kalah penting adalah kesigapan petugas *mbulance selama dalam perjalanan dari menjemput pasien hingga ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan di Instalasi $awat darurat. %alam perjalanan petugas I$% yang menjemput juga sudah melakukan triage dalam perjalanan dan melakukan koordinasi pada petugas I$% yang siap menyambut kedatangan ambulance untuk penanganan lebih lanjut. Tujuan layanan transportasi pasien adalah memindahkan penderita gawat darurat dengan aman tanpa memperberat keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai a. !arana transportasi terdiri dari 1) kendaraan pengangkat +) peralatan medis dan non medis) ) petugas (tenaga medis:paramedis) G) obat&obatan lie sa"ing dan lie suppor ). Persyaratan yang harus dipenuhi untuk transportasi pendenita gawat darurat 1) !ebelum diangkat a) gangguan pernapasan dan kardio"askuler telah ditanggulangi b) perdarahan telah dihentikan c) luka&luka telah ditutup d* patah tulang tetah diiksasi 2* !elama perjalanan harus selalu diperhatikan dan dimonitor a* 3esadaran )* Pemapasan +* Tekanan darah d* %enyut nadi e* 3eadaan luka +. !esuai dengan keadaan geograis di Indonesia yang terdri dan ribuah pulau, maka
d.
jenis kendaraan yang dapat digunakan pada umumnya adalah0 1* 3endaraan %arat a* *ngkutan trandisional0 tandu:digotong )* *ngkutan modern 1* 3endaraan umum roda empat0 berupa mobil, pick up dan truk 2* 3endaraan roda tiga0 berupa bemo, bajaj, becak dan lain&lain. ,* 3endaraan khusus untuk penderita yaitu ambulance darat 2* 3endaraan laut a* *ngkutan tradisional0 perahu dan rakit )* *ngkutan modern0 kapal, perahu motor, ambulan laut ,* 3endaraJn udara (ambulans udara) *mbulance (3endaraan Pelayanan 2edik) *mbulan darat a* ?ungsi ambulance darat secara umurn adalah - !ebagai alat untuk transportasi penderita (+ km) - !ebagai sarana kesehatan untuk menangguIang penderita gawat darurat di tempat kejadian
)*
!ebagai rumah sakit lapangan pada penanggulangan penderita gawat
darurat dalam keadaan bencana 3lasiikasi ambulance sesuai ungsinya sebagai berikut0 1* *mbulance transportasi 2* *mbulance gawat darurat ,* *mbulance rumah sakit lapangan * *mbulance pelayanan medik bergerak /* 3ereta jena;ah Tujuan penggunaan.persyaratan kendaraan secara teknis, medis dan kebutuhan tenaga pengelota lihat lampiran 1 *mbulance *ir !ama dengan ambulance darat *mbulance #dara ?ungsi ambulance udara adalah sebagai alat angkut udara penderita gawat darurat dan lokasi kejadian ke rumah sakit. #ntuk pelayanan transporatsi pasien di I$% -!#% adji /oejasinPelaihari hanya mempunyai ambulance darat yang berungsi sebagai ambulance transportasi, ambulance gawat darurat dan kereta jena;ah. Tata 8aksana transportasi pasien I$% 0 1. /agi pasien yang memerlukan penggunaan ambulance sebagai transportasi, maka perawat I$% mengubungi supir ambulance. +. Perawat menuliskan data&data penggunaan ambulance (nama pasien, no. -23, ruangan rawat inap, waktu pengggunaan dan tujuan penggunaan) . Perawat menghubungi petugas supir amblance untuk menyiapkan kendaraan G. Petugas I$% : -awat Inap mengantar pasien sampai ke *mbulance menyerahkan mandat selanjutnya ke supir. 5. Pasien yang kondisinya gawat harus didampingi oleh perawat I$%:rawat inap =. !opir mengantarkan pasien ke tempat tujuan
dan