PANDUAN SKRINING PASIEN
RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Skrining Pasien Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu ini dapat selesai disusun. Buku panduan ini merupakan buku panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu. Dalam Panduan ini diuraikan tentang pengertian, ruang lingkup, kebijakan, tatalaksana dan dkumentasi dalam melakukan skrining pada pasien Tidak lupa penyususn menyampaikan terima kasih yang sedalam!dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan Panduan Skrining Pasien Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu.
Balikpapan
Penyusun
Lampiran Kepuu!an Dire"ur RSKB Sa#an$ I%u N&m&r ' ()) * (( * DK+DIR*RSKBSI*2015 Tenan$ Pan,uan S"rinin$ Pa!ien BAB I PENDAHULUAN
1
1)1)
"atar Belakang Rumah sakit seharusnya mempertimbangkan bah#a pelayanan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para pr$esinal dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kntinuitas pelayanan. Maksud dan tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan pasien dibidang pelayanan kesehatan dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit, mengkrdinasikan pelayanan, kemudian meren%anakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. &asilnya adalah meningkatkan mutu pelayanan pasien dan e$isiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit. In$rmasi diperlukan untuk membuat keputusan yang benar tentang kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah sakit, pemberian pelayanan yang e$isien kepada pasien, dan trans$er dan pemulangan pasien yang tepat ke rumah atau ke palayanan lain. Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kndisinya le#at skrining pada kntak pertama. Skrining pada unit emergen%y dilaksanakan melalui kriteria triase, e'aluasi 'isual atau pengamatan, pemeriksaan $isik atau hasil dari pemeriksaan $isik, psiklgik, labratrium klinik atau diagnstik imajing sebelumnya. Skrining dapat terjadi disumber rujukan, pada saat pasien ditransprtasi emergensi atau apabila pasien tiba di rumah sakit. &al ini sangat penting bah#a keputusan untuk mengbati, mengirim atau merujuk hanya dibuat setelah ada hasil skrining dan e'aluasi. &anya rumah sakit yang mempunyai kemampuan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan dan knsisten dengan misinya dapat dipertimbangkan untuk menerima pasien ra#at inap atau pasien ra#at jalan dan rujukan kepelayanan kesehatan lainnya yang memiliki $asilitas yang memadai sesuai kebutuhan pasien.
1)2)
Pengertian skrining bisa dikatakan sebagai usaha untuk mengidenti$ikasi penyakit atau kelainan
yang se%ara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prsedur tertentu yang dapat digunakan se%ara %epat untuk membedakan rang yang terlihat sehat, atau benar ( benar sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan. Skrining pada unit emergen%y dilaksanakan melalui kriteria triase, e'aluasi 'isual atau pengamatan, pemeriksaan $isik atau hasil dari pemeriksaan $isik, psiklgik, labratrium klinik atau diagnstik imajing sebelumnya BAB II RUANG LINGKUP ). Ruang lingkup skrining di pelayanan instalasi ga#at darurat meliputi* +. mergen%y B. Ibu dan anak -. D. Pasien dengan kasus True mergen%y Yaitu pasien yang tiba!tiba berada dalam keadaan ga#at darurat atau akan menjadi ga#at dan teran%am nya#anya atau anggta badannya akan menjadi %a%at/ bila tidak mendapat pertlngan se%epatnya. . Pasien dengan kasus 0alse mergen%y Yaitu pasien dengan* Keadaan ga#at tetapi tidak memerlukan tindakan darurat Keadaan ga#at tetapi tidak mengan%am nya#a dan anggta badannya • •
2
Keadaan tidak ga#at dan tidak darurat 1. Pasien yang datang ke rumah sakit melalui admisi 2 penda$taran dengan atau tanpa •
memba#a rujukan 3. Pasien yang akan dirujuk ke RSKB Sayang Ibu dan diin$rmasikan melalui telepn
BAB III KEBI-AKAN •
•
Setiap pasien yang datang ke rumah sakit melalui I4D, penda$taran atau rujukan dari luar harus dilakukan skrining a#al untuk menentukan tindakan dan pelayanan selanjutnya Pelayanan yang dapat diberikan berupa ! ! ! !
Pelayanan Medik Persalinan dan Pera#atan Bayi Baru "ahir Pera#atan bayi umur 5!16 hari dengan gangguan kesehatan Pelayanan Medik Ra#at 7alan dan Ra#at Inap ibu hamil dan keluarga beren%ana Pelayanan Medik Ra#at 7alan +nak
!
Pelayanan Medik Kega#atdaruratan sebelum di rujuk ke pusat rujukan yang lebih tinggi
•
Setiap pasien yang akan dira#at inap harus melalui tes diagnsti% labratrium *&I8/
3
BAB I. PENATALAKSANAAN TATA LAKSANA SKRINING DI IGD Setiap pasien yang datang harus dilakukan pemeriksaan dan pengellaan dengan %epat dan tepat untuk men%ari keadaan yang mengan%am nya#a. Prses a#al ini disebut Initial
1. 3. 9. :. ;. <. 6. =.
assessment penilaian a#al /, meliputi* ). Persiapan Triase Primary survey +B-D/ Resusitasi Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi Secondary surv ey Tambahan terhadap secondary survey Pemantauan dan re!e'aluasi berkesinarnbungan Trans$er ke pusat rujukan yang lebih baik >rutan kejadian diatas diterapkan selah!selah berurutan namun dalam praktek sehari! hari dapat dilakukan se%ara bersamaan dan terus menerus. I. PRSI+P+? +. 0ase Pra!Rumah Sakit ). Krdinasi yang baik antara dkter di rumah sakit dan petugas lapangan 1. Sebaiknya terdapat pemberitahuan terhadap rumah sakit sebelum penderita mulai diangkut dari tempat kejadian. 3. Pengumpulan keterangan yang akan dibutuhkan di rumah sakit seperti #aktu kejadian, sebab kejadian, mekanisme kejadian dan ri#ayat penderita. B. 0ase Rumah Sakit ). Peren%anaan sebelum penderita tiba 1. Perlengkapan airway sudah dipersiapkan, di%ba dan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau 3. -airan kristalid yang sudah dihangatkan, disiapkan dan diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau 9. Pemberitahuan terhadap tenaga labratrium dan radilgi apabila se#aktu!#aktu dibutuhkan. :. Pemakaian alat!alat prteksi diri II. TRI+S 4
Triase adalah %ara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia. Dua jenis triase * A. Multiple Casualties 7umlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui kemampuan rumah sakit. Penderita dengan masalah yang mengan%am ji#a dan multi trauma akan mendapatkan priritas penanganan lebih dahulu. B. Mass Casualties 7umlah penderita dan beratnya trauma melampaui kemampuan rumah sakit. Penderita dengan kemungkinan sur'i'al yang terbesar dan membutuhkan #aktu, perlengkapan dan tenaga yang paling sedikit akan mendapatkan priritas penanganan lebih dahulu. III. PRIMARY SURVEY A) Airway dengan kntrl ser'ikal ). Penilaian a. Mengenal airway
patensi
inspeksi,
auskultasi, palpasi/ b. Penilaian se%ara %epat dan tepat akan adanya bstruksi 1. Pengellaan air#ay a. "akukan cin li!t dan atau "aw trust dengan kntrl ser'ikal in#line immo$ilisasi b. Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctionin% dengan alat yang rigid %. ! Pasang nas$aringeal
pipa atau
r$aringeal
-
Pasang air#ay de$initi$ sesuai indikasi 3. 0iksasi leher 9. +nggaplah bah#a terdapat kemungkinan $raktur ser'ikal pada setiap penderita multi trauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau perlukaan diatas kla'ikula. :. 'aluasi Ta%e/ 1+ In,i"a!i Aira# Deinii
Ke%uuan unu" per/in,un$an
Ke%uuan unu" 3eni/a!i
aira# Tidak sadar
+pnea @ Paralisis neurmuskuler @ Tidak sadar
0raktur maksil$asial
>saha na$as yang tidak adekuat @ Takipnea @ &ipksia
5
@ &iperkarbia @ Siansis Bahaya aspirasi @ Perdarahan @ Muntah ! muntah
-edera kepala tertutup berat yang membutuhkan hiper'entilasi singkat, bila terjadi penurunan keadaan neurlgis
Bahaya sumbatan @ &ematma leher @ -edera laring, trakea @ Stridr
B. Breathing dan 8entilasi!Aksigenasi ). Penilaian a. Buka leher dan dada penderita, tetap
dengan
memperhatikan
kntrl ser'ikal in#line immo$ilisasi b. Tentukan laju
dan
dalamnya pernapasan %. Inspeksi dan palpasi leher
dan
untuk
thraks mengenali
kemungkinan terdapat de'iasi
trakhea,
ekspansi simetris
thraks atau
pemakaian
tidak,
tt!tt
tambahan dan tanda! tanda %edera lainnya. d. Perkusi thraks untuk menentukan
redup
atau hipersnr e. +uskultasi thraks bilateral 1. Pengellaan a. Pemberian knsentrasi
ksigen tinggi
nonre$reater
mas&
))!)1 liter2menit/ b. 8entilasi dengan Ba% Valve Mas& %. Menghilangkan tension pneumotora' d. Menutup open pneumotora' e. Memasang pulse
6
o'ymeter 3. 'aluasi 4) Circulation ,en$an "&nr&/ per,araan ). Penilaian a. Mengetahui
sumber
perdarahan
eksternal
yang $atal b. Mengetahui
sumber
perdarahan internal %. Periksa nadi ke%epatan,
*
kualitas,
keteraturan,
pulsus
paradksus.
Tidak
diketemukannya pulsasi
dari
besar
arteri
merupakan
pertanda diperlukannya resusitasi segera. d. Periksa
masi$ #arna
kenali
kulit,
tanda!tanda
siansis. e. Periksa tekanan darah 1. Pengellaan a. Penekanan
langsung
pada
sumber
perdarahan eksternal b. Kenali perdarahan internal,
kebutuhan
untuk inter'ensi bedah serta knsultasi pada ahli bedah. %. Pasang kateter I8 1 jalur
ukuran
sekaligus
besar
mengambil
sampel darah untuk pemeriksaan kimia
darah,
kehamilan #anita
usia
rutin, tes pada subur/,
glngan darah dan cross#matc +nalisis
4as
serta Darah
B4+/. 7
d. Beri %airan kristalid yang
sudah
dihangatkan
dengan
tetesan %epat. e. Pasang PS+42bidai pneumatik kntrl
$.
untuk perdarahan
pada
pasien!pasien
$raktur
pel'is
yang
mengan%am nya#a. -egah hiptermia
3. 'aluasi D) Di!a%i/i# ). Tentukan tingkat kesadaran memakai skr 4-S2PTS 1. ?ilai pupil * besarnya, iskr atau tidak, re$lek %ahaya dan a#asi tanda!tanda lateralisasi 3. 'aluasi dan Re!e'aluasi aiway , ksigenasi, 'entilasi dan circulation. E) Ep&!ure*En3ir&nmen ). Buka pakaian penderita 1. -egah hiptermia * beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang %ukup hangat. I8. RS>SIT+SI +. Re!e'aluasi +B-D B. Dsis a#al pemberian %airan kristalid adalah )555!1555 ml pada de#asa dan 15 m"2kg pada anak dengan tetesan %epat lihat tabel 1 / -. 'aluasi resusitasi %airan ). ?ilailah respn penderita terhadap pemberian %airan a#al lihat gambar 3, tabel 3 dan tabel 9 / 1. ?ilai per$usi rgan nadi, #arna kulit, kesadaran dan prduksi urin / serta a#asi tanda!tanda syk D. Pemberian %airan selanjutnya berdasarkan respn terhadap pemberian %airan a#al.
-
-
8.
). Respn %epat Pemberian %airan diperlambat sampai ke%epatan maintenance Tidak ada indikasi blus %airan tambahan yang lain atau pemberian darah Pemeriksaan darah dan cross#matc tetap dikerjakan Knsultasikan pada ahli bedah karena inter'ensi perati$ mungkin masih diperlukan 1. Respn Sementara Pemberian %airan tetap dilanjutkan, ditambah dengan pemberian darah Respn terhadap pemberian darah menentukan tindakan perati$ Knsultasikan pada ahli bedah lihat tabel : /. 3. Tanpa respn Knsultasikan pada ahli bedah Perlu tindakan perati$ sangat segera aspadai kemungkinan syk nn hemragik seperti tampnade jantung
atau kntusi mikard - Pemasangan -8P dapat membedakan keduanya lihat tabel ; / T+MB+&+? P+D+ PRIMARY SURVEY D+? RS>SIT+SI o Pasang K4 Bila ditemukan bradikardi, knduksi aberan
ekstrasistle
harus
di%urigai
adanya
hipksia
atau dan 8
hipper$usi &iptermia dapat menampakkan gambaran disritmia Pasang kateter uretra Ke%urigaan adanya rupur urera merupakan "&nra
o
in,i"a!i pemasangan kateter urine Bila terdapat kesulitan pemasangan kateter karena !ri"ur urera atau BPH, 6an$an ,i/a"u"an manipu/a!i aau
in!rumena!i, segera knsultasikan pada bagian bedah +mbil sampel urine untuk pemeriksaan urine rutine Prduksi urine merupakan indikatr yang peka untuk
menilai per$usi ginjal dan hemdinamik penderita Autput urine nrmal sekitar 5,: ml2kgBB2jam pada rang
de#asa, ) ml2kgBB2jam pada anak!anak dan 1 ml2kgBB2jam o
pada bayi Pasang kateter lambung Bila terdapat ke%urigaan ra"ur %a!i! "ranii atau rauma
ma"!i/&a7ia/
yang
merupakan
"&nrain,i"a!i
pemasangan nasgastri% tube, gunakan rgastri% tube. Selalu tersedia alat su%tin selama pemasangan kateter
lambung, karena bahaya aspirasi bila pasien muntah. o Mnitring hasil resusitasi dan labratrium Mnitring didasarkan atas penemuan klinisC nadi, laju na$as, tekanan darah, +nalisis 4as Darah B4+/, suhu tubuh dan utput urine dan pemeriksaan labratrium darah. o Pemeriksaan $t rtgen dan atau 0+ST Segera lakukan $t thraks, pel'is dan ser'ikal lateral,
menggunakan mesin !ray prtabel dan atau 0+ST bila
terdapat ke%urigaan trauma abdmen. Pemeriksaan $t rtgen harus selekti$ dan jangan sampai menghambat prses resusitasi. Bila belum memungkinkan,
dapat dilakukan pada saat secondary survey . Pada #anita hamil, $t rtgen yang mutlak diperlukan, tetap harus dilakukan.
8I.
SEC()*ARY SURVEY +. +namnesis khusus pasien trauma/
+namnesis yang harus diingat * S * Syndrme A * Alergi M * Mekanisme dan sebab trauma M * Medikasi bat yang sedang diminum saat ini/ P * Past illness L * Last meal makan minum terakhir/ E * E'ent2En'irntment yang berhubungan dengan kejadian perlukaan. B. Pemeriksaan 0isik ead to toe / 8II. T+MB+&+? P+D+ SEC()*ARY SURVEY +. Sebelum dilakukan pemeriksaan tambahan, periksa keadaan penderita dengan teliti dan pastikan hemdinamik stabil B. Selalu siapkan perlengkapan resusitasi di dekat penderita karena pemeriksaan tambahan biasanya dilakukan di ruangan lain -. Pemeriksaan tambahan yang biasanya diperlukan * ). -T s%an kepala, abdmen 9
1. 3. 9. :.
>S4 abdmen, transes$agus 0t ekstremitas 0t 'ertebra tambahan >rgra$i dengan kntras
8III. R!8+">+SI P?DRIT+ +. Penilaian ulang terhadap penderita, dengan men%atat dan melaprkan setiap perubahan pada kndisi penderita dan respn terhadap resusitasi. B. Mnitring tanda!tanda 'ital dan jumlah urin -. Pemakaian analgetik yang tepat diperblehkan IE. TR+?S0R K P>S+T R>7>K+? Y+?4 "BI& B+IK +. Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu
menangani
pasien
karena
keterbatasan SDM maupun $asilitas serta keadaan
pasien yang masih
memungkinkan untuk dirujuk. B. Tentukan indikasi rujukan, prsedur rujukan
dan
kebutuhan
penderita
selama perjalanan serta kmunikasikan dengan dkter pada pusat rujukan yang dituju. T+T+"+KS+?+ SKRI?I?4 DI +DMISI 2 P?D+0T+R+?
-
Pasien Yang datang dengan memba#a rujukan dapat langsung diarahkan ke pli yang dimaksud.
-
Pasien yang datang tanpa memba#a rujukan, maka petugas admisi melakukan anamnesa terhadap keluhan pasien dan menyesuaikan dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit
T+T+"+KS+?+ SKRI?I?4 P+SI? R>7>K+? D+RI ">+R RS
-
Saat ada ren%ana rujukan dari luar rumah sakit, maka petugas yang menerima in$rmasi harus menanyakan mengenai ri#ayat penyakit, kndisi terkini pasien, alasan merujuk, ren%ana tindak lanjut dan kemudian menyesuaikannya dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit.
BAB . DOKUMENTASI
10
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KOTA BALIKPAPAN N& ' (() * (() * SK)DIR * RSKBSI * 2015 TENTANG PANDUAN SKRINING PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KOTA BALIKPAPAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU Menim%an$
'
a. bah#a dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit diperlukan adanya buku
Panduan Skrining Pasien di
Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang IbuC b. Bah#a untuk melaksanakan tersebut pada huru$ a, perlu ditetapkan Keputusan DirekturC Men$in$a
'
). >ndang!>ndang Republik Indnesia ?mr 99 tahun 155= tentang Rumah SakitC 1. >ndang!>ndang Republik Indnesia ?mr 1= tahun 1559 tentang Praktik KedkteranC 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI ?mr );=)2M?KS 2PR2 8III 2 15)) Tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitC 9. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prpinsi Kalimantan Timur ?mr * :53293<=2PSTK!12E21556 tentang Pemberian IFin Tetap Penyelenggaraan Aperasinal RSKB Sayang IbuC :. Peraturan Daerah Kta Balikpapan ?mr 13 Tahun 1556 tentang Arganisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu Kelas GBHC 11
MEMUTUSKAN Meneap"an KESATU
'
KP>T>S+? DIRKT>R T?T+?4 P+?D>+? SKRI?I?4 P+SI? R>M+& S+KIT K&>S>S BRS+"I? S+Y+?4 IB> KAT+ B+"IKP+P+?
KEDUA
'
Panduan Penundaan Pelayanan dimaksud Diktum KS+T>
KETIGA
'
sebagaimana terlampir dalam "ampiran Keputusan ini Pedman dimaksud Diktum Kedua agar di gunakan sebagai a%uan leh karya#an Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu dalam penyelenggaraan pelayanan pasien di$abel di
KEEMPAT
'
Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu Keputusan ini berlaku pada tanggal di tetapkan
Dieap"an ,i ' Ba/i"papan Pa,a Tan$$a/ ' 12 -anuari 2015 Dire"ur RSKB Sa#an$ I%u K&a Ba/i"papan
,r) In,a Pu!pia!ari NIP) 189:05;0 188<0; 2 00;
12