KATA KATA PENGANTAR PEN GANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Yang Maha Esa, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Panduan yang berjudul Code Blue. Semoga panduan ini cukup menjadi bekal bagi para peraat dan bidan yang bekerja di !S". Yoshua #ubuk Pakam. Panduan ini sangat berguna bagi peraat atau bidan untuk sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan keseshatan di !umah Sakit. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada rekan$rekan r ekan$rekan yang mendukung sehingga panduan ini dapat terselesaikan. Mohon maa% apabila ada kekurangan.
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
&alaman 'udul....................................................................................................................
i
(ata Pengantar....................................................................................................................
ii
)a%tar *si.............................................................................................................................
iii
B+B *. PE)+&"#"+..................................................................................................
-
-.-. #atar Belakang.............................................................................................................
-
-.. )e%enisi........................................................................................................................
B+B **. !"+/ #*/("P..............................................................................................
0
B+B ***. T+T+ #+(S++................................................................................................
1
-. 2rganisasi Tim3333333333333333333333333.
1
. Sistem )an +lur (erja Tim33333333333333333333..
4
0. Peralatan Tim3333333333333333333333333...
5
1. Pelatihan )an Pendidikan Tim333333333333333333.....
6
B+B *7. )2("MET+S*33333333333333.3333333333
--
B+B 7. PE"T"P 333333333333333333333333333
-
)+8T+! P"ST+(+33333333333333333333333333.
-0
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
(etika berbicara tentang cardiac arrest, ingatan kitat idak bisa lepas dari penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest adalah penyakit jantung koroner. 9&2 menerangkan baha penyakit jantung, bersama$sama dengan penyakit in%eksi dan kanker masih tetap mendominasi peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia. )emikian halnya di *ndonesia, berdasarkan Sur:ei (esehatan asional tahun -65; dan -66-, penyakit jantung koroner bersamadengan penyakit in%eksi merupakan penyebab kematian utama di *ndonesia. Cardiac arrest dapat dipulihkan jika tertangani segera dengan cardiopulmonary resuscitation dan de%ibrilasi untuk mengembalikan denyut jantung normal. (esempatan pasien untuk bisa bertahan hidup berkurang 4 sampai -< persen pada tiap menit yang berjalan tanpa Cardiopulmonary resusscitatio dan de%ibrilasi. *nti dari penanganan cardiac arrest adalah kemampuan untuk bisa mendeteksi dan bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera mungkin mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya kematian otak dan kematian permanen. Penanganan secara cepat dapat diujudkan jika terdapat tenaga yang memiliki kemampuan dalam melakukan chain of survival saat cardiac arrest terjadi. (eberadaan tenaga inilah yang selama ini menjadi masalah=pertanyaan besar, bahkan di rumah sakit yang notabene banyak terdapat tenaga medis dan paramedis.Tenaga medis dan paramedic di !umah Sakit sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar dalam melakukan life saving , akan tetapi belum semuanya dapat mengaplikasikannya secara maksimal. )an seringkali belum terdapat pengorganisian yang baik dalam pelaksanaannya. Masalah inilah yang kemudian memunculkan terbentuknya tim reaksi cepat dalam penanganan arrest segera,yangdisebut Code Blue.
iii
1.2 Defen!
-.Code blue= kode biru. (ondisi gaat darurat yang terjadi di rumah sakit atau suatu institusi dimana terdapat pasien yang mengalami cardiopulmonary arrest dan merupakan kata sandi yang digunakan untuk menyatakan baha pasien dalam kondisi gaat darurat. . Tim code blue > tim yang terdiri dari dokter dan paramedis yang ditunjuk sebagai code-team, yang secara cepat ke pasien untuk melakukan tindakan penyelamatan. 0. Pasien gaat darurat. pasien yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan pertolongan !'P segera. 1. Pasien gaat. pasien yang terancam jianya tetapi belum memerlukan pertolongan !'P. ?. Triage . pemilahan kondisi pasien melalui penilaian klinis pasien. ;. Peraat terlatih. peraat yang telah mendapatkan pelatihan !'P = Blue Team.
iii
BAB II RUANG LINGKUP Sistem respon cepat code blue dibentuk untuk memastikanbaha semua kondisi darurat medis kritis tertangani denganresusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin. Sistem respon terbagi dalam tahap> -. !espon aal @responder pertamaA berasal petugas rumah sakit yang berada di sekitarnya, dimana terdapat layanan Basic #i%eSupport @B#SA. . !espon kedua @responder keduaA merupakan tim khusus dan terlatih yang berasal dari departemen yang ditunjuk oleh pihak rumah sakit, yaitu tim code blue.
Sistem respon dilakukan dengan aktu respon tertentu berdasarkan standar kualitas pelayanan yang telah ditentukan olehrumah sakit. "ntuk menunjang hal tersebut yang dilakukan adalah > -. Semua personil di rumah sakit harus dilatih dengan keterampilanB#S untuk menunjang kecepatan respon untuk B#S di lokasi kejadian. . Peralatan B#S harus ditempatkan di lokasi yang strategis dalam kaasan rumah sakit, misalnya lobi rumah sakit, ruang tunggu poliklinik dan ruang raat inap, dimana peralatan dapat dipindah atau dibaa untuk memungkinkan respon yang cepat.
iii
BAB III TATA LAKSANA
1. "RGANISASI TIM #$"DE BLUE% "rgan!a! Blue Team ter&r &ar '
(oordinator Team
Penanggung jaab Medis
Peraat Pelaksana
(elompok Pendukung
(oordiornator Team
Penanggung jaab medis> -. )okter ruangan
Tim resusitasi
peraat pelaksana
peraat terlatih
-. Peraat */)
. )okter jaga
. Peraat *C" 0. Peraat *(2 1. Penata +nestes
A. Uraan t(ga! a.k))r&nat)r Tea* dijabat oleh dokter *C" Bertugas > mengkoordinir setiap team. Bekerjasama dengan diklat membuat pelatihan kegaatdaruratan yang dibutuhkan
oleh anggota tim.
+. Penangg(ng,a-a+ Me&!
)ijabat oleh )okter 'aga = )okter !uangan Bertugas > iii
i. Mengidenti%ikasi aal = triage pasien di ruang peraatan. ii. Memimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegaatdaruratan iii. Memimpin tim dalam pelaksanaan !'P i:. Menentukan sikap selanjutnya.
. Pera-at Pelak!ana
Peraat bertugas > i. Bersama dokter penanggungjaab medis mengidenti%ikasi=triage pasien di ruang peraatan. ii. Membantu dokter penanggungjaab medis menangani pasien gaat dan gaat darurat di ruang peraatan. &. T* Re!(!ta!
)ijabat Peraat terlatih dan dokter ruangan = jaga. Bertugas > i. Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gaat = gaat darurat diruang peraatan. ii. Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gaat darurat diruang peraatan B. Perenanaan !(*+er &a/a *an(!a
)alam satu shi%t harus ada $ 0 orang peraat terlatih yang bertugas. Perencanaan S)M ditentukan berdasarkan kondisi kegaatdaruratan pasien,sebagai berikut >
Melakukan identi%ikasi aal = triage pasien di ruang peraatan >
)okter ruangan =dokter jaga,
◦
Peraat Pelaksana .
◦
Melakukan penanggulangan pasien gaat di ruang peraatan >
)okter !uangan atau dokter jaga
◦
Peraat Terlatih - orang
◦
Peraat pelaksana
◦
Melakukan !'P
)okter ruangan =dokter jaga
◦
iii
Peraat Terlatih $ 0 orang
◦
Peraat pelaksana
◦
$. Perenanaan k)*(nka!
(omunikasi
dalam
penanganan
kegaatdaruratan
di
rumah
sakit
merupakan hal yang sangat penting, untuk itu ada hal hal yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu >
(omunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan
benar.
Menggunakan kata sandi (ode Biru dan menyebutkan lokasi ruangan dan nomor
kamar pasien. +lat alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai standar >
Telpon kode darurat di ?
iii
2. SISTEM DAN ALUR KER0A TIM #$"DE BLUE%
Setiap shi%t, saat mulai bertugas sehari hari peraat pelaksana diruangan berkeliling mengunjungi pasien yang sedang diraat.hai ini untuk mengertahui ada tidaknya perburukan yang terjadi atau pasien dalam kondisi gaat darurat.Bilamana ditemukan pasien dalam keadaan tidak sadar,dokter jaga ruangan = case manager bersama peraat melakukan tindakan penanggulangan kegaatdaruratan sesuai kebutuhan pasien. Bila tindakan berhasil dilakukan penilaian untuk tindakan selanjutnya.Tetapi bila pasien mengalami perburukan kondisi atau henti na%as dan henti jantung maka peraat segera menghubungi ? untuk memangil team code blue melalui tel rumah sakit.
iii
. PERALATAN TIM #$"DE BLUE% Per!)nal Kt
$
)e%ibrilator- bh
$
Stetoskope - bh
$
Tensimeter - bh
$
Senter /enggam - bh E*ergen/ Me&al Kt
Ar-a/ an& Breatng Manage*ent S(33)rt
(a) #aringoskop set lengkap @untuk bayi, anak, deasaA - set
@bA Suction - bh. @cA +mbubag @bayi, anak, deasaA @dA Endotracheal Tube - set @bayi, anak, deasaA @eA 2ro%aring tube
iii
$r(lat)n S(33)rt
-. Set in%us mikro - bh . Set in%us makro - bh 0. eedle intraosseus - bh 1. 7enocath - bh
Mn)r S(rger/ Set
- set lengkap
Obat – obatan
-. #idokain inj. - bh . Adrenalin inj. 1 bh 0. Nalokson inj. 1 bh 1. Phenobarbital inj. 1 bh ?. Sulfas Atropin inj. 1 bh ;. Dilazem inj. 1 bh 4. MS!" inj. 1 bh 5. Amiodaron inj. 1 bh 6. Dopamin inj -<. Dobutamin inj --. Norepinephrine
4. PELATIAHN DAN PENDIDIKAN TIM #$"DE BLUE%
Perencanaan kegiatan Blue Tim meliputi > -. Pelayanan Sehari hari. Merupakan kegiatan sehari$ hari dalam rangka mengidenti%ikasi @TriageA pasien$ pasien yang ada di ruangan peraatan. Sehingga keadaan gaat = gaat darurat pasien dapat lebih dini diketahui dan ditanggulangi sehingga mencegah kematian dan kecacatan yang tidak perlu terjadi.
. Pelayanan (egaatdaruratan Pasien )i !uangan. Merupakan kegiatan pelayanan dalam menangani pasien gaat darurat dengan memberikan pertolongan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung, paru dan otak iii
@!'PA. 0. Pelatihan dan Peningkatan S)M. /una menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim, maka dibuatkan suatu pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan praktek sesuai kebutuhan tim. 1. E:aluasi dan (endali Mutu. Pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan penanganan pasien gaat = gaat darurat oleh Blue Team harus dapat die:aluasi dan kendali mutu agarkesempurnaan kegiatan menjadi lebih baik. 2leh karena itulah Tim Pengendalian Mutu rumah sakit diharapkan dapat turut berperan dalam hal e:aluasi dan kendali mutu Blue Team.
BAB I5 D"KUMENTASI iii
Semua kegiatan code blue dicatat dan di dokumentasikan dalam catatan rekam medis dan digunakan sebagai bukti bilamana proses ini diperlukan.
BAB 5 PENUTUP iii
Penyusun panduan ini telah melibatkan para pimpinan !S dari berbagai unit kerja keperaatan maupun kebidanan, ini semua akan sebagai bahan untuk akreditasi !S Panduan Pelayanan ini sentiasa dengan perkembangan ilmu yang berlaku. (eberhasilan Pelayanan Peraatan Code Blue sangat bergantung pada komitmen dan kemampuan peraat= bidan untuk dapat mencapai hasil yang optimal.
)i tetapkan di #ubuk Pakam Pada tanggal <1 'uni <-4 )i !S" Y2S&"+
)r. Surya Muchtar, Sp.P)
REFERENSI
iii
Daidul%ar. @<-
Bagian +nestesiologi dan Terapi *ntensi% 8akultas (edokteran "ni:ersitas *ndonesia. (aro, Santoso dkk @<<6A Buku Panduan (ursus Bantuan &idup 'antung #anjut +C#S @+d:anced Cardiac #i%e supportA *ndonesia. 'akarta PE!(*$<<5. Muhiman, Muhardi, dkk. @-656A +nestesiologi. 'akarta bagian +nestesiologi dan Terapi *ntensi% 8akultas (edokteran "ni:ersitas *ndonesia. &ET @<- -<;, -665. Sunatrio )!, !esusitasi 'antung Paru, editor Muchtaruddin Mansyur, *)*, 'akarta, hal -60.
iii