KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA BANJARNEGARA NOMOR : 445/ TAHUN 2016 . TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBERLAKUAN PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV DI RSUD HJ. ANNA LASMANAH L ASMANAH BANJARNEGARA BANJARNEGARA DIREKTUR RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
Menimbang :
1. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran dan keselamatan dan keamanan pasien, karyawan karyawan dan pengunjung pengunjung di Rumah sakit umum daerah Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara, maka dipandang perlu menetapkan Panduan Penggunaan Kamera CCTV sebagai acuan pelaksanaan tugas di Rumah sakit umum daerah Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara; 2. bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir 1 di atas, perlu ditetapkan dalam keputusan Direktur Rumah sakit umum daerah Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara
Mengingat
:
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kes ehatan 2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 3. Kitab undang undang hukum acara Pidana (KUHP) 4. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit, yang diterbitkan oleh Direktorat jendral Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tahun t ahun 2011 5. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 177 tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Rumah sakit umum daerah Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara
MEMUTUSKAN Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV DI RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
1
PERTAMA :
Panduan Penggunaan Kamera CCTV di RSUD Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara sebagaimana terlampir merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Surat Keputusan ini.
KEDUA
:
Panduan Penggunaan Kamera CCTV termasuk dalam DIKTUM PERTAMA sebagai acuan dalam bekerja di RSUD Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara.
KETIGA
:
Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini dibebankan pada Anggaran BLUD RSUD Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara.
KEEMPAT
:
Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Banjarnegara Pada tanggal :
DIREKTUR RSUD Hj. ANNA LASMANAH KABUPATEN BANJARNEGARA
AGUNG BUDIANTO
Tembusan : disampaikan Kepada Yth :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bupati Banjarnegara Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Inspektur Kabupaten Banjarnegara Kepala DPPKAD Kabupaten Banjarnegara Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Banjarnegara Yang bersangkutan
2
Panduan Penggunaan Kamera CCTV RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
3
PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV RSUD Hj. ANNA LASMANAH KABUPATEN BANJARNEGARA I. Umum 1. Penggunaan CCTV sebagai alat pantau sudah mulai diterapkan di banyak tempat meliputi rumah sakit, pemda, lalu lintas, supermarket, dan tempat lainnya. 2. Kegiatan pemantauan tidak lagi terbatas pada penggunaan satu kamera, melainkan menggunakan banyak kamera sekaligus. Semakin luas area yang ingin dipantau, semakin banyak kamera yang digunakan 3. Petugas Rumah Sakit memiliki kewajiban dan tanggungjawab dalam memastikan tidak terjadi adanya tindak kriminal atau tindak kejahatan pada pasien/ pengunjung/ karyawan selama berada di rumah sakit 4. Pihak-pihak yang terkait dengan penggunaan kamera CCTV harus mengetahui tata cara pengelolaannya. II. Dasar Sebagai dasar ditetapkannya panduan Panduan Penggunaan Kamera CCTV adalah peraturan perundang-undangan dalam bidang kesehatan sebagai berikut : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 3. Kitab undang undang hukum acara Pidana (KUHP) 4. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit, yang diterbitkan oleh Direktorat jendral Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tahun 2011 III. Tujuan Panduan ini disusun untuk mendeskripsikan pemantauan keamanan lingkungan RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara dan memastikan tidak terjadi adanya tindak kriminal atau tindak kejahatan pada pasien/ pengunjung/ karyawan selama berada di rumah sakit. IV. Pengertian- Pengertian Istilah-istilah yang disebutkan dalam Panduan ini akan diartikan sebagaimana telah didefinisikan dalam bab ini, kecuali apabila konteksnya menghendaki pengertian yang berbeda: 1. CCTV (Closed Circuit Television) adalah sebuah kamera video digital yang di fungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan di teruskan ke sebuah layar monitor. 2. Fungsi kamera CCTV adalah untuk memantau keadaan dalam suatu tempat, yang biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak 4
kejahatan, jadi apabila terjadi hal- hal kriminal atau hal - hal yang mencurigakan akan dapat terekam kamera CCTV pada beberapa tempat terpencil yang tidak dapat terpantau secara langsung oleh petugas, dan pada saat tefrentu kamera cctv akan sangat berguna sebagai perekam otomatis seperti ketika terjadi bencana besar atu peristiwa - peristiwa penting yang tidak sempat di pantau oleh manusia. 3. Rekaman CCTV adalah hasil pernantauan dengan menggunakan kamera CCTV yang direkam secara otomatis di lakukan selama 24 jam perhari, apabila dengan sistem IP bisa merekam selama 9 hari, apabila dengan sistem analog bisa merekam selama 30 hari ( tiga puluh ) hari; 4. Alat Bukti yang sah adalah keterangan saksi, keterangan ahli, Surat, petunjuk, keterangan terdakwa (Pasal 184 KUHAP). 5. Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupmi dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. V. Kewajiban Dan Tanggung Jawab 1. Seluruh staf Rumah sakit a. Memahami dan mengetahui kegunaan kamera CCTV. b. Berkoordinasi dengan bagian keamanan terhadap tempat-tempat yang dinilai rawan & tidak terpantau secara langstmg di lingkungan kerjanya, dan mengusulkan melalui bagian keamanan Lmtuk pengadaan CCTV di tempat tersebut. c. Melaporkan kejadian yang mencurigakan yang dilihat/dialami dan/atau kejadian kriminal di lingktmgan kerjanya ke bagian keamanan sehingga segera di lakukan pemantauan dengan rekaman kamera CCTV secara otomatis. 2. Petugas keamanan / sekuriti a. Mensosialisikan ke semua unit di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara tentang fungsi dan kegunaan CCTV, sehingga dapat bersinergi dengan bagian keamanan dalam rangka pemantauan keamanan di lingkungan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. b. Bertanggung jawab melakukan pemantauan dan memastikan adanya pencatatan data berdasarkan hasil pemantauan kamera CCTV. c. Memback up rekaman CCTV setiap hari dan disimpan untuk periéde 30 hari. Untuk selanjutnya dapat dilakukan penghapusan gambargambar yang dinilai tidak diperlukan. d. Memastikan kamera CCTV dapat berfungsi dengan baik (tidak rusak dan dapat melakukan pemantauan). Jika rusak harus segera melaporkan ke direksi dan diusulkan penggantian.
5
3. Petugas SIRS a. Memastikan program/sistem CCTV berjalan lancar dan dapat difungsikan guna pemantauan keamanan di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara; b. Membantu back up data rekaman CCTV di bagian keamanan, apabila ada kesulitan. VI. Pemantauan 1. Pemantauan pasien: a. Pasien yang dilakukan pemantauan adalah pasien rawat inap, rawat jalan & penunjang di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara; b. Selain pemantauan melalui kamera CCTV dan Petugas Keamanan juga melakukan pemantauan secara langslmg ke semua pasien yang rawat inap harus dilakukan pemantauan secara langsung pada masing-masing shift berkeliling ke semua wilayah lingkungan Rumah sakit. c. Pemantauan bertujuan agar pasien terlindungi dari semua ancaman kejahatan dan mengetahui dari hal - hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan. d. Pemantauan secara menyeluruh kepada pasien selama pasien berada dalam lingkungan Rumah sakit. Jika terjadi tindakan kriminal/kejahatan di lingkungan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara segera menghubungi pihak berwajib. e. Pastikan semua pasien merasa aman dan tidak terganggu dengan adanya pemantauan baik dari CCTV atau secara lansung dengan tetap memperhatikan privasi 2. Pemantauan Pengunjung a. Semua pengunjung yang berada dalam lingkungan Rumah sakit harus dilakukan pemantauan melalui bantuan kamera CCTV; b. Titik rawan keluar masuknya pengunjung harus dipasang kamera CCTV, termasuk dilorong-lorong yang biasa dilewati oleh pengunjung. c. Rekaman CCTV digunakan sebagai alat bukti ketika ada kejadian yang tidak diharapkan dan/atau kejahatan baik oleh dan yang menimpa pengunjung. d. Pemamtauan Pengunjung melalui CCTV dilakukan oleh petugas keamanan di pos keamanan pada jam-jam besuk pasien. 3. Pemantauan karyawan a. Keamanan karyawan dan hafta benda yang dibawanya selama berada di lingkungan rumah sakit harus dilakukan pemantauan dengan bantuan camera CCTV oleh petugas keamanan dan di bantu dengan adanya pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan
6
pada saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah lingkungan Rumah sakit. b. Pastikan bahwa karyawan dan hafta bendanya harus memang terlindungi dari semua ancaman dan dari hal - hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan. c. Pastikan semua karyawan merasa aman dan tidak terganggu dengan adanya pemantauan baik dari CCTV atau secara lansung dengan tetap memperhatikan privasi; d. Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada karyawan selama karyawan berada dalam lingkungan Rmnah sakit , jika perlu hubmmgi pihak berwajib apabila tindakan kriminal/kejahatan lainnya. VII. Kesalahan Pemantauan Kesalahan Pemantauan Kamera CCTV dapat disebabkan karena hal-hal sebagai berikut 1. Ketidak jelasan hasil pemantauan dengan kamera CCTV; 2. Ketidak telitian hasil pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan 3. Kesalahan identitikasi laporan hasil pemantauan 4. Kesalahan penulisan hasil pemantauan di laporan ` 5. Lingkup pemantauan yang cukup luas VIII. Pelaporan insiden / kejadian kesalahan pemantauan 1. Petugas Kemanan melaporakan melalui memo intern kepada direksi dan diketahui oleh atasan langsung bahwa telah terjadi kesalahan pemanauan atas suatu kej adian yang terekam CCTV 2. Laporan yang masuk kemudian didisposisi oleh direksi 3. Hasil disposisi disampaikan kembali ke bagian keamanan untuk ditindaklanjuti IX. Lingkup Pemantauan Lingkup pemantauan kamera CCTV di RSUD Banjarnegara meliputi perincian sebagai berikut :
Chanel 1 Chanel 2 Chanel 3 Chanel 4 Chanel 5 Chanel 6 Chanel 7 Chanel 8
: : : : : : : :
Hj.
Parkiran luar ATM 1 ATM 2 Parkiran belakang genset Ruang tunggu obat (apotek) BPD Pendaftaran / ruang tunggu poli rawat jalan Kamar bayi ruang Teratai 7
Anna
Lasmanah
Chanel 9 Chanel 10 Chanel 11 Chanel 12 Chanel 13 Chanel 14 Chanel 15 Chanel 16 Chanel 17 Chanel 18 Chanel 19 Chanel 20 Chanel 21 Chanel 22 Chanel 23 Chanel 24 Chanel 25 Chanel 26 Chanel 27 Chanel 28 Chanel 29
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Perinatologi Hall / informasi Gudang obat atas – bawah Kantor Lorong dari depan Gizi – musola Ruang Dahlia Ruang Soka – Anyelir Ruang VVIP. B Depan ruang ICU Selasar IBS Depan R. IGD Dalam R. IGD Ruang Menur Ruang Mawar Ruang Kenanga Tempat parkir ambulan Parkiran depan Elmed Selasar R. Radiologi – Menur Selasar R. Pernatologi – Teratai Tangga ke R. Dahlia Depan R. VVIP. B
X. Penutup Perlindungan terhadap semua orang dan barang yang ada di dalani lingkungan Rumah sakit merupakan salah satu ungsur pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan peningkatan kesadaran hukum, hak asasi manusia serta cara beriikir yang kritis dan rasional. Untuk itu Rumah sakit harus memberikan pelayanan yang lebih baik termasuk pelayanan terhadap untuk pengamanan. Fasilitas pengamanan berfungsi untuk membuat rasa aman dan nyaman bagi semua orang yang berada dalam lingkungan Rumah sakit dan juga untuk semua aset pemsahaan. Panduan penggunaan CCTV ini dipakai sebagai acuan oleh Rumah sakit dalam mengembangkan melakukan pengamatan untuk tempat - tempat atau lokasi yang tidak terjangkau oleh petugas keamanan dan berpotensi dapat terjadi tindakan kliminal atau kejahatan berupa pencurian.
8