PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OPTIMASI KOMPOSISI PANEL AKUSTIK BERBAHAN DASAR RUMPUT SIANIK (Car ex sp ) BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh : Ayu Khasanis Sholehah Siti Fatimatun Nazah Melia Feni Fisanti Anni Fiqrotus Zakkiyah
131810201071 131810201071 131810201063 131810201063 131810201070 131810201070 121810301013 121810301013
Angkatan Angkatan Angkatan Angkatan
UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2014
2013 2013 2013 2012
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iv RINGKASAN ................................................................................................. v BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2 1.4 Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 2 1.5 Kegunaan Program ............................................................................... 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Panel Akustik ....................................................................................... 3 2.2 Rumput Sianik...................................................................................... 3 2.3 Komposit .............................................................................................. 3 2.4 NaOH .................................................................................................. 3 2.5 Aplikasi Basa Alkali dengan Serat ....................................................... 4 2.6 Material Pengikat Komposit (Metrik) ................................................. 4 2.7 Epoksi Resin dan Epoksi Hardiner ...................................................... 4 2.8 Sound Level Meter ............................................................................... 4 2.9 Cara Kerja Sound Level Meter ............................................................ 4 BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 5 3.1.1 Alat .............................................................................................. 5 3.1.2 Bahan .......................................................................................... 5 3.2 Variabel penelitian ............................................................................... 5 3.2.1 Variabel bebas ............................................................................. 5 3.2.2 Variabel terikat ............................................................................ 5 3.3 Prosedur Kerja ...................................................................................... 5 3.3.1 Preparasi Bahan........................................................................ 5 3.3.2 Perlakuan serat rumput sianik menggunakan variasi NaOH...... 5 3.3.3 Pembuatan panel akustik ............................................................ 5 3.3.4 Pengujian daya serap oleh panel akustik ................................... 6 3.4 Luaran yang diharapkan ...................................................................... 6 3.5 Indikator yang dicapai dari setiap tahapan penelitian .......................... 6 3.6 Teknik pengumpulan data dan analisis data ......................................... 7 3.7 Cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian ............................... 7 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya.................................................................................... 8 4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 8 iii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
iv
RINGKASAN
Rumput sianik (Carex sp) tersedia melimpah di Indonesia. Biasanya, rumput jenis ini digunakan oleh para nelayan sebagai bahan jaring ikan untuk menjala. Berdasarkan sifatnya, rumput sianik ini bersifat lentur dan kuat sehingga memungkinkan jika dijadikan sebagai konstruksi bangunan (dinding akustik). Pertimbangan penggunaan rumput sianik yang sekiranya potensial untuk diaplikasikan adalah sebagai bahan pelapis elemen pembatas ruang (seperti dinding dan plafon), bukan sebagai bahan bangunan yang bersifat struktural. Bahan pelapis ini sekaligus dipertimbangkan untuk memenuhi persyaratan akustik yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi karakteristik rumput sianik (Carex sp) sebagai bahan baku panel pelapis dinding yang memiliki kualitas baik. Serta menentukan pengaruh variasi konsentrasi terhadap daya absorpsi panel akustik. Serat rumput sianik ( Carex sp) diberi perlakuan berupa penambahan larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan variasi konsentrasi sebesar 5%, 50%, dan 100%. Panel akustik dibuat dari paduan rumput sianik (Carex sp) dengan karpet sebagai penguat ( filler ) serta epoksi resin dan epoksi hardeners (Thinner ) sebagai pengikat (matriks). Pengujian dilakukan dengan mengrahkan intensitas gelombang bunyi ke panel akustik. Sebelum mengenai panel,gelombang yang dipantulkan dan pantulannya diukur menggunakan alat ukur sound level meter . Intensitas pantulan dibagi dengan intensitas awal dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas atau energi yang terserap oleh bahan. Setelah melakukan observasi intensitas bunyi terhadap panel akustik, maka akan didapat perbandingan nilai serap (absorpsi) karena pengaruh variasi konsentrasi NaOH terhadap serat. Jika dengan penambahan sebesar x konsentrasi menghasilkan prosentase daya serap terbesar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa panel akustik berbahan dasar serat rumput sianik dengan konsentrasi tersebut memiliki daya serap yang paling baik.
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebisingan di sekitar bangunan yang terus meningkat serta naiknya permintaan bahan bangunan yang bersifat akustik untuk keperluan studio pribadi telah menyebabkan kebutuhan bahan bangunan yang bersifat akustik juga meningkat. Naiknya standar kehidupan masyarakat telah berdampak meningkatnya kebutuhan akan ruang musik dan film (dikenal dengan istilah home-theatre) dalam rumah-rumah tinggal. Namun demikian, tingginya harga bahan bangunan yang memiliki sifat akustik yang baik telah menyebabkan bahan ini tidak terjangkau masyarakat secara luas. Bersamaan dengan usaha untuk terus menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya mengurangi dampak kebisingan dan meningkatkan kualitas hidup, idealnya bahan bangunan dengan kualitas akustik yang baik namun dengan harga terjangkau belum banyak tersedia. Selama ini, bahan-bahan pelapis dinding yang bersifat akustik atau yang sering disebut panel akustik, umumnya terbuat dari bahan utama kayu-kayu berkualitas (pinus, jati, dll), sehingga harganya kurang terjangkau masyarakat luas. Kayu berkualitas untuk panel akustik umumnya digunakan dalam bentuk serutan, serbuk atau bubur kulit kayu yang dicetak bersama bahan perekat seperti lem. Selanjutnya, muncul inisiatif untuk mengganti bahan utama berharga tinggi tersebut dengan bahan lain berupa limbah, namun memiliki sifat fisik seperti halnya serutan kayu dan mampu meredam suara dengan baik. Rumput sianik (Carex sp) diberi perlakuan berupa NaOH dengan paduan karpet menghasilkan panel yang tipis namun mempunyai daya serap tinggi. Bahan dasar panel berupa rumput sianik merupakan tanaman gulma yang mengganggu petani, oleh karena itu, pemanfaatan gulma sebagai panel akustik dapat mengurangi ketidaknyamanan petani akibat gulma tersebut. Panel pelapis yang terbuat dari bahan baku dengan harga rendah diperkirakan dapat menurunkan harga jual barang yang dimaksud, sehingga panel akustik berbahan dasar rumput sianik dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Pada tahap awal telah diselidiki kemungkinan penggunaan limbah sebagai bahan baku panel seperti halnya jerami, serat tebu dan alang- alang. Namun, setelah melihat peluang yang ada di lingkungan sekitar maka limbah yang dipilih untuk penelitian adalah rumput sianik (Carex sp) karena rumput tersebut merupakan gulma yang mengganggu bagi tanaman petani. Mengingat material ini memiliki karakteristik sebagaimana bahan-bahan untuk keperluan akustik, seperti elastisitas yang cukup tinggi. Rumput sianik menjadi bahan yang realistis dipertimbangkan sebagai bahan utama karena ketersediaannya yang melimpah dan sifat-sifat fisik batangnya yang secara teoretis mampu menjadi bahan akustik yang baik. Perbedaan penelitian ini dibanding dengan penelitian sejenis terletak pada bahan dasar yang digunakan dan perlakuan terhadap bahan tersebut. Bahan dasar
2
yang digunakan merupakan rumput sianik (Carex sp) yang memiliki struktur kuat. Perlakuan NaOH terhadap rumput sianik akan memberikan pengaruh terhadap daya serap (absorpsi) panel tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah rumput sianik (Carex sp) dengan karakteristik yang dimilikinya dapat digunakan sebagai bahan baku panel pelapis dinding akustik yang memiliki kualitas akustik yang baik? 2. Bagaimanakah pengaruh variasi konsentrasi NaOH terhadap daya serap (absorpsi) panel akustik? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menentukan potensi karakteristik rumput sianik sebagai bahan baku panel pelapis dinding yang memiliki kualitas baik. 2. Menentukan pengaruh variasi konsentrasi terhadap daya absorpsi panel akustik. 1.4 Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah rumput sianik ( Carex sp) sebagai bahan dasar panel akustik dapat mengurangi intensitas gelombang bunyi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peredam bunyi yang memenuhi persyaratan akustik tinggi. 1.5 Kegunaan Program Adapun kegunaan dari program ini yaitu dapat menumbuhkan kereativitas mahasiswa dalam menentukan hubungan sebab akibat dari suatu faktor, sertamelatih kepekaan mahasiswa terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dan menemukan solusi masalahnya.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Panel Akustik Fenomena meningkatnya kebisingan di sekitar bangunan sudah sepatutnya mendapat perhatian serius dari para penghuni bangunan. Prinsip yang dapat diterapkan untuk mengatasi kebisingan pada bangunan adalah dengan menggunakan elemen pelapis yang memiliki tingkat insulasi suara yang baik atau tinggi. Dinding adalah elemen vertikal bangunan yang akan secara langsung merambatkan gelombang suara. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan prinsip insulasi suara pada dinding akan lebih efektif mengurangi perambatan suara daripada penggunaan lantai atau plafon ganda (Freeborn dan Turner, 1988). Penggunaan bahan pelapis dinding bagian dalam juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kualitas suara yang dikehendaki di dalam ruang. Misalnya bila dalam ruang dikehendaki penyebaran suara yang merata namun jangan sampai menimbulkan gemaatau gaung, maka permukaan elemen dinding pelapis sebaiknya dibuat diffus (mampu menyebarkan suara). Sedangkan pada ruangan yang menghendakiadanya ketenangan sangat tinggi, maka elemen dinding pelapis dapat dibuat menyerap sepenuhnya (Himawanto. 2007). 2.2 Rumput Sianik (Car ex sp) Rumput Sianik (Carex sp) tidak banyak dikenal khalayak. Namun keberadaannya begitu melimpah. Karakteristik Rumput sianik hampir sama dengan rumput-rumput pada umumnya, namun rumput ini memiliki kelebihan yaitu memiliki serat yang kuat dan berongga. sehingga dipertimbangkan mampu menyediakan air space (rongga udara) untuk terjadinya refraksi suara (Klust,1987). 2.3 Komposit Material komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih material yang berbeda menjadi suatu bentuk unit mikroskopik, yang terbuat dari bermacammacam kombinasi sifat atau gabungan antara serat dan matrik. Serat alami adalah serat yang dihasilkan dari bahan-bahan alam. Serat alami banyak digunakan sebagai material pengisi dan memperkuat komposit. Serat alami jumlahnya berlimpah, memiliki specific cost yang rendah, dapat diperbarui, densitas rendah, bebas CO2, non-abrasive dan dapat daur ulang, serta tidak mencemari lingkungan (Mediastika. 1996). 2.4 NaOH Natrium hidroksida (NaOH) dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, NaOH adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Hidroksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air (Brady,1999).
4
2.5 Aplikasi Basa Alkali dengan Serat Alkalisasi pada serat alam adalah metode yang telah digunakan untuk menghasilkan serat berkualitas tinggi. Alkalisasi pada serat merupakan metode perendaman serat ke dalam basa alkali. Reaksi berikut menggambarkan proses yang terjadi saat perlakuan alkali pada serat: Fiber – OH + NaOH Fiber-O-Na+ + H2O Proses alkalisasi menghilangkan komponen penyusun serat yang kurang efektif dalam menentukan kekuatan antar muka yaitu hemiselulosa, lignin atau pektin. Dengan berkurangnya hemiselulosa, lignin atau pektin, wetability serat oleh matriks akan semakin baik, sehingga kekuatan antarmuka pun akan meningkat (Schwartz, 1984). 2.6 Material Pengikat Komposit (Matrik) Material pengikat disebut matrik. Material pengikat ini pada sistem komposit berfungsi sebagai penerus beban kepada material penguat (fiber), untuk memisahkan fiber yang satu dengan yang lainnya serta menghambat penjalaran retak yang timbul dari perpatahan fiber (Sarjito, 2009). 2.7 Epoksi Resin dan Epoksi Hardiner/ Tiner Epoxy resin merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan lem dengan menggunakan campuran hardener ( thinner ). dicampurkan dengan epoxy resin membuat hasil campuran yang dapat di gunakan sebagai lem (Jones,1975). 2.8 Sound Level Meter Sound level meter adalah, alat pengukur suara. Mekanisme kerja sound level meter yaitu apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan pada tekanan udara yang dapat diterima oleh sound level meter, selanjutnya sound level meterakan menggerakkan meter petunjuk(Khuriati, 2006). 2.9 Cara Kerja Sound Level Meter Tentukan titik sampling yang baik, jarak dari dinding pemantul 2 -3 meter . Letakkan/pegangan sound level meter pada ketinggian 1,00 -1,20. Arahkan mikrofon ke sumber suara. Hidupkan SLM dengan menggeser tombol on/of nya . Setel repon F (fast) dan filter A pada intensitas yang continue atau slow pada intensitas impulsive. Geser rane suara, sesuai dengan intensitas bunyi lingkungan Catat angka yang muncul pada display (Templeton,1987).
5
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: gunting, pisau, cutter, meteran, palu, alat pres, sound level meter , papan kayu, sarung tangan, masker, ember, plastik, triplek, gergaji, tissu, lap, pipet tetes, beaker glass, gelas ukur, labu ukur 100mL, botol, neraca analitik, timbangan dan botol semprot, Speaker. 3.1.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah karpet, rumput sianik (Carex sp), lem kayu, epoksi resin, epoksi hardeners (thinner), plastik, larutan Natrium Hidroksida (NaOH) konsentrasi 5%, 50%, 100%, paku, lakban dan aquades. 3.2 Variable Penelitian Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah: 3.2.1 Variabel bebas Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang nilainya ditentukan oleh peneliti. Dalam variabel ini yang menjadi variabel bebas adalah NaOH dan Rumput sianik . 3.2.2 Variabel terikat Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variabel bebas. Dalam variabel ini yang menjadi variabel terikat adalah daya serap panel akustik. 3.3 Prosedur kerja 3.3.1 Preparasi bahan Penelitian diawali dengan pengambilan serat dari batang tanaman rumput sianik (Carex sp) yang sudah dewasa. Batang rumput sianik dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dipotong dengan panjang yang sama yaitu 15 cm. Kemudian dicuci dengan air hingga bersih. Rumput dikeringkan dengan alas plastik dibawah sinar matahari. Setelah rumput mengering, rumput diangkat lalu di ambil seratnya secara manual menggunakan pisau. 3.3.2 Perlakuan terhadap serat rumput sianik menggunakan variasi Natrium Hidroksida (NaOH) 5%, 50%, 100%. Serat yang sudah dihasilkan,diberi perlakuan berupa penambahan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan variasi 5%, 50%, dan 100% NaOH. Serat di rendam dengan volume air lebih banyak dari serat bersama larutan NaOH yang telah diukur konsentrasinya selama ± 3 jam. Kemudian serat dijemur kembali. 3.3.3 Pembuatan panel akustik Serat rumput sianik (Carex sp) sebagai penguat ( filler ) dipadukan dengan karpet, kemudian epoksi resin dan epoksi hardeners (thinner ) digunakan sebagai pengikat (matrik). Langkah pertama adalah cetakan disiapkan. Karpet diletakkan
6
sesuai cetakan. Serat rumput sianik di anyam membentuk pola segi enam layaknya sarang lebah. Pola ini paling efektif dalam menutup rapat setiap lubang. Serat yang sudah berpola menjadi segienam direkatkan ujung-ujungnya menggunakan lem kayu supaya tidak mudah lepas. Kemudian serat dipres. Selanjutnya serat ditempelkan pada karpet. Setelah serat menempel pada karpet maka keduanya dilapisi dengan matrik berupa epoksi resin dan epoksi hardeners (tiner) 3.3.4 Pengujian daya serap ( absorpsi ) oleh panel akustik Berikut adalah skema pengujian daya serap (absorpsi) panel akustik.
Pengujian daya serap panel akustik dilakukan dengan menggunakan alat uji ukur sound level meter . Sumber bunyi dibunyikan dan diarahkan dengan sudut sebesar o <10 terhadap panel akustik. Sebelum panel dipasang, maka terlebih dahulu intensitas bunyi awal (I0) diukur. Setelah panel dipasang, maka didapat intensitas bunyi pantul (Ir) yang ditangkap oleh sound level meter dalam satuan dB. Daya peredaman panel didapat dari perbadingan antara Ir dan I0 dikali dengan 100% (agar didapat hasil dalam prosentase) atau
= Daya serap panel akustik.
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali 10 pengulangan dengan variasi jarak terhadap panel sebesar 1m, 2m, dan 3 m. 3.4 Luaran yang diharapkan
Perlakuan terhadap serat rumput sianik (Carex sp) menggunakan larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan variasi konsentrasi sebesar 5%, 50%, 100% diharapkan didapatkan kondisi serat dengan daya absorpsi yang berbeda dan dapat diketahui pengaruh besarnya konsentrasi NaOH serta komposisi bahan lainnya terhadap daya penyerapan panel akustik. 3.5 Indikator yang dicapai dari setiap tahapan penelitian Preparasi bahan menghasilkan serat yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan panel akustik. Pemberian perlakuan terhadap serat rumput sianik (Carex sp) menggunakan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan variasi
7
konsentarasi sebesar 5%, 50%, 100% menghasilkan serat yang mempunyai daya serap berbeda karena pengaruh variasi konsentrasi. Pembuatan panel akustik berbahan dasar rumput sianik (Carex sp) dengan paduan karpet dan epoksi resin serta epoksi hardeners (thinner ) mampu menghasilkan panel akustik sebagai peredam bunyi yang mempunyai daya serap baik ketika dipasang pada ruangan dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi seperti studio musik. Pengujian daya serap (absorpsi) panel akustik menghasilkan data daya serap dari panel akustik. 3.6 Teknik pengumpulan data dan analisis data Perlakuan terhadap serat rumput sianik berupa penambahan NaOH dengan variasi konsentrasi sebesar 5%, 50%, dan 100%. Setiap konsentrasi diuji daya serapnya menggunakan observasi intensitas bunyi terhadap panel akustik dengan mengukur bunyi yang diserap dan bunyi yang dipantulkan. Perbandingan dari keduanya digunakan untuk mengukur seberapa besar daya serap (absorpsi). Jika yang dipantulkan sebesar 50% dari intensitas gelombang yang diarahkan ke panel, maka intensitas yang diserap oleh panel adalah sebesar 100% -50% = 50%. Dari variasi konsentrasi NaOH, maka akan di dapatkan nilai perbandingan daya serap. Berdasarkan hasil tersebut akan diketahui daya serap yang paling baik dari ketiga variasi konsentrasi. 3.7 Cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian Setelah melakukan observasi intensitas bunyi terhadap panel akustik, maka akan didapat perbandingan nilai serap (absorpsi) karena pengaruh variasi konsentrasi NaOH terhadap serat. Jika dengan penambahan sebesar x konsentrasi menghasilkan prosentase daya serap terbesar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa panel akustik berbahan dasar serat rumput sianik, karpet, serta epoksi dengan konsentrasi tersebut memiliki daya serap yang paling baik.
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya No.
Jenis Pengeluaran
1.
Peralatan penunjang (25%)
Biaya (Rp) Rp. 2.645.000
2.
Bahan habis pakai (35%)
Rp. 3.700.000
3.
Perjalanan (25%)
Rp. 2.650.000
4.
Lain-lain (15%)
Rp. 1.581.000
Jumlah
Rp. 10.581.000
4.2 Jadwal Kegiatan No
Jenis Kegiatan
1
Pengadaan alat dan bahan
2
Pengambilan sampel, pembuatan panel akustik, dan pelaksanaan kegiatan
3
Evaluasi Hasil
4
Seminar hasil/diskusi dan pembahasan
5
Penyusunan Laporan
6
Pengiriman laporan
Bulan 1
2
3
4
5
9
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur . Jakarta : Binarupa Aksara. Eriningsih, R. 2009. Komposit serat Rami dan Limbah Rami Sebagai Bahan Absorpsi Bunyi. Jurnal Balai Besar Tekstil Bandung . Freeborn and SW. Turner.1988." Environmental Noise Vibration", Noise Control in the Built Environment , editor John Roberts and Diane Fairhall, Gower Technical, US. Himawanto, DA. 2007. Karakteristik Panel Akustik Sampah Kota Pada Frekuensi Rendah dan Frekuensi Tinggi Akibat Variasi Kadar Bahan Anorganik. Jurnal Teknik Gelagar . Vol 18, No.1 April 2007: 1924.(Diunduh 23 Juni 2011). Jones, RM.1975. Mechanics of Composite Materials. Washington DC: Scripta Book Company. Khuriati, A. dkk. 2006. Disain Peredam Suara Berbahan Dasar Sabut Kelapa dan Pengukuran Koefisien Penyerapan Bunyinya. Semarang: UNDIP. Klust, G.1987. Bahan jaring untuk penangkapan ikan. Diterjemahkan oleh Tim BPPI Semarang. Edisi ke II. Bagian Proyek Pengembangan Teknik Penangkapan Ikan. Semarang: Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Mediastika CE. 1996. Nilai Tambah Suatu Rumah Tinggal Dengan Perencanaan Dan Perancangan Akustik Mandiri. Jurnal Fakultas Teknik dan Teknologi Industri UAJY : Vasthu. Sarjito Jokosisworo. 2009. Pengaruh Penggunaan Serat Kulit Rotan Sebagai Penguat Pada Komposit Polimer Dengan Matrik Polyester Yukalac 157 Terhadap Kekuatan Tarik Dan Tekuk. Jurnal ISSN 0852-1697 . Vol. 30 Schwartz,M.M.1984. Composite Materials Handbook . New York: McGraw Hill Inc Templeton, D. and D, Saunders.1987. Acoustic Design. London: The Architectural Press.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.
Peralatan Penunjang Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Gunting
Memotong sampel Memotong sampel Memotong bahan
Pisau Cutter Meteran Palu Sewa alat pres Papan kayu Sarung tangan Masker Ember
Keterangan
4 buah
Harga Satuan (Rp) 10.000
3 buah
25.000
75.000
4 buah
5. 000
20.000
Mengukur Memalu paku Membentuk alat Kerangka alat
2 buah 1 buah
15.000 25.000
30.000 25.000
170.000
510.000
5 lembar
50.000
250.000
Pelindung tangan Pelindung dari gas Merendam sampel
4 buah
15.000
60.000
4 buah
5.000
20.000
4 buah
20.000
80.000
3 lembar
75.000
225.000
1 buah
55.000
55.000
5 pack 2 buah 5 buah
7.000 10.000 4.000
35.000 20.000 20.000
5 buah
100.000
500.000
3 buah
75.000
225.000
2 buah
95.000
190.000
Triplek
Kerangka alat Gergaji Memotong bahan Tissu Mengelap Lap Mengelap Pipet tetes Mengambil sampel dalam jumlah kecil Beaker gelas Tempat 100 mL larutan Gelas ukur Mengukur volume larutan Labu 100mL
ukur
Pengencera n
3 kali
40.000
Jerigen 10 L
Wadah aquades
1 buah
90.000
90.000
Sewa Timbangan Botol semprot
Menimbang sample Wadah aquades
1 buah
150.000
150.000
2 buah
12.500
25.000
SUB TOTAL (Rp)
2.645.000
2. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi Pemakaian Karpet Bahan percobaan Lem kayu Perekat material Lakban Perekat material Plastik Alas Jemur NaOH
Kuantitas
Harga Satuan (Rp) 800.000
Keterangan
1 kg
25.000
25.000
2
13.000
26.000
5
20.000
100.000
150.000
150.000
35.000
70.000
2,50x3,30
800.000
Bahan percobaan Kerangka Cetakan
500 gr
Epoksi resin
Matrik
500 gr
350.000
350.000
Epoksi hardeners Paku Aquades
Matrik
20 L
400.000
400.000
Perekat cetakan Pelarut NaOH
1 kg 10 L
10.000 65.000
10.000 65.000
Sabun cuci
Mencuci perlatan
1 botol
4000
4000
Sewa neraca analitik Sewa sound level meter
Menimbang bahan Alat uji daya serap bahan
1 buah
500.000
500.000
3 kali
250.000
750.000
Sewa Speaker
Sumber Bunyi
3 kali
150.000
450.000
Kayu
SUB TOTAL (Rp)
2 batang
3.700.000
3.
Perjalanan Material Perjalanan ke Banyuwangi
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Pengambilan sample rumput sianik
5 kali
100.000
500.000
3 kali
50.000
150.000
3 kali
50.000
150.000
3 kali
450.000
1. 350.000
5 minggu
100.000
500.000
Perjalanan Pembelian ke toko bahan-bahan Biaya Pembelian Pengiriman bahan Kimia Perjalanan Pengujian ke Studio dan sewa Sewa Pelaksanaan laboratorium pembuatan alat
Harga Satuan (Rp)
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain Material Dokumentasi
Justifikasi Pemakaian Baterai
2.650.000
Kuantitas 2 pack
Penggandaan Fotocopy, 15 kali proposal dan print, scan laporan Kaset CD proposal dan 4 buah laporan Sewa jasa Untuk 2 kali pick up membawa rumput sianik SUB TOTAL (Rp) Total (Keseluruhan)
Keterangan
Harga Keterangan Satuan (Rp) 100.000 200.000 23.000
345.000
10.250
41.000
500.000
1000.000
1.581.000 10.581.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas Studi Ilmu Waktu (jam/minggu)
1.
Melia Feni Fisanti / 13181020107 1
Fisika
Kemipaan
4 jam
2.
Siti Fatimatun Nazah/ 13181020106 3
Fisika
kemipaan
4 jam
3.
Ayu Khasanis Sholehah / 13181020107 1
Fisika
kemipaan
5 jam
4.
Anni Fiqrotus Zakkiyah/ 12181030101 3
Kimia
kemipaan
4 jam
Membuat bab pendahuluan, bagian penyediaan bahan, pemesanan bahan kimia, serta melaksanakan penelitian sebagai pengadaan sampel Membuat bab tinjauan pustaka, bagian penyediaan bahan dan peralatan penunjang, serta melaksanakan penelitian dan perangkaian design panel akustik Membuat bab metode peneletian, perijinan, membagi tugas setiap anggota, mengoreksi dan mengevaluasi tugas setiap anggota, menjadikan satu proposal dan laporan, serta melaksanakan penelitian dan sebagai penguji panel akustik Membuat lampiranlampiran, penyediaan bahan habis pakai lain dan pencatat data. Melaksanakan penelitian,
perendaman sampel dan pengatur konsentrasi NaOH