ONIKOMIKOSIS
A. Defi Defini nissi
Penya Penyakit kit kulit kulit yang yang diseba disebabka bkan n infeks infeksii jamur jamur atau atau dermat dermatomi omikos kosis, is, merupa merupakan kan penyakit yang sering dijumpai terutama di negara tropis karena udara yang lembab dan panas sepanjang tahun sangat cocok bagi berkembangnya penyakit jamur khususnya mikosis superfisialis. Salah Salah satu bentuk bentuk dermat dermatomi omikos kosis is adalah adalah onikom onikomiko ikosis sis yaitu yaitu infeks infeksii jamur jamur pada pada kuku. kuku. Onikom Onikomiko ikosis sis adalah adalah satu kelain kelainan an kuku kuku yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh infeks infeksii jamur jamur dematofita, ragr (yeasts) dan kapang (moulds). Bersifat menahun dan sangat resisten terhadap pengobatan.
B. Etiologo Berdas Berdasark arkan an sifat sifat makro makro dan mikro, mikro, dermat dermatofi ofita ta dibagi dibagi menjad menjadi: i: microsp microsporu orum, m,
tricopyton, dan epidermophyton. ang paling terbanyak ditemukan di !ndonesia adalah ".rubrum rubrum.. dermat dermatofi ofita ta lain lain adalah adalah:: #.floc #.floccosu cosum, m, ".mentag mentagrop rophy hytes, tes, $. canis, canis, $. gypseum, ".cocentricum, ".schoeleini dan ". tonsurans.% C. Gejala •
"erjadi kerak di ba&ah kuku akibat sisa'sisa peradangan terkumpul diba&ah ujung kuku
•
emudian kuku menjadi rusak secara keseluruhan
•
apisan yang kusam ber&arna putih dan kuning muncul pada bagian kuku
•
Bagian akhir dari kuku terangkat dan bagian tepinya menjadi rapuh
•
Bercak putih mengelupas dan lubang'lubang muncul di atas bagian kuku pada bagian halfmoon (lunula)
•
uku yang terinfeksi memiliki bentuk yang tidak normal tetapi tidak gatal atau terasa sakit sakit sekali. sekali. !nfeks !nfeksii ringan ringan hanya hanya memberi memberikan kan sedikit sedikit gejala gejala atau bahkan bahkan tidak tidak menimbulkan gejala.
•
emudian kuku menjadi rusak secara keseluruhanPada infeksi yang lebih berat, kuku tampak keputihan, menebal dan terlepas dari dasar kuku
D. Klasifikasi
lasifikasi yang paling sering dipakai oleh para spesialis kulit adalah berdasarkan lokasi: a. "inea kapitis, tinea pada kulit dan rambut kepala b. "inea barbe, dermatofitosis pada dagu dan jengggot. c. "inea kruris, dermatofita pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan kadang' d. e. f. g.
kadang sampai perut bagian ba&ah. "inea pedis et manum, dermatofitosis pada kaki dan tangan. "inea unguium, tinea pada kuku kaki dan tangan. "inea facialis, tinea yang meliputi bagian &ajah "inea korporis, dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk % bentuk tinea diatas. Selain 6 bentuk tinea di atas masi dikenal istila !ang mem"un!ai a#ti kusus$
!aitu% a. "inea imbrikata: dermatofitosis dengan susunan skuama yang kosentris dan
disebabkan oleh tricophyton concentricum. b. "inea fa*osa atau fa*us: dermatofitosis yang terutama disebabkan oleh tricophyton schoenleini: secara klinis antara lain berbentuk skutula dan berbau seperti tikus (mousy odor). c. "inea sirsinata, arkuata yang merupakan penamaan deskriptif dari morfologinya. d. "inea incognito: dermatofitosis dengan bentuk klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topical kuat.
E. Manifestasi Klinis a. +yperkeratosis subungual dan onikolisis b. &arna kuku kekuningan c. destruksi lempeng kuku proksimal, kasar, lunak dan rapuh. &. Kom"likasi a. !nfeksi Bakteri
Pada kasus folikulitis, furunkel dan karbunkel dapat menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan parut, bakteremia atau selulitis, dan penyebaran kuman yang meluas dapat menyebabkan cacat pada katup jantung atau arthritis pada persendian. Selulitis sendiri juga bisa mengarah pada terjadinya sepsis (selulitis yang tidak diobati)
dan juga penyebaran meluas ke lebih banyak jaringan tubuh. Selulitis pada ekstremitas ba&ah lebih besar kemungkinan menjadi tromboflebitis pada pasien lansia. b. !nfeksi irus +erpes -oster tidak menimbulkan komplikasi pada kebanyakan orang. Bila timbul komplikasi, hal'hal berikut dapat terjadi adalah sebagai berikut : •
euralgia Pasca +erpes ( nyeri di daerah kulit terkena herpes -oster. yeri ini bisa menetap selama beberapa bulan atau beberapa tahun setelah terjadinya herpes -oster. yeri bisa dirasakan terus menerus atau hilang'timbul dan bisa semakin memburuk pada malam hari atau jika terkena panas maupun dingin)/
+erpes -oster pada mata dapat menyebabkan peradangan sebagian atau seluruh bagian mata yang mengancam penglihatan dan kelemahan otot c. !nfeksi 0amur •
!nfeksi jamur yang dalam (internal) dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang bermakna.
•
$uncul jaringan parut kulit atau alopesia (rambut rontok) akibat tinea kapitis.
•
adang'kadang, saraf yang terkena dampak adalah saraf motorik dan saraf sensorik yang sensitif. +al ini dapat menimbulkan kelemahan (palsy) pada otot' otot yang dikontrol oleh saraf yang terkena.
•
omplikasi lain seperti infeksi otak oleh *irus *arisela'-oster atau penyebaran *irus ke seluruh tubuh. !ni adalah komplikasi yang sangat serius tapi jarang terjadi.
G. 'atofisiologi a. !nfeksi Bakteri
!nfeksi bakteri terjadi ketika terdapat inokulum bakteri yang jumlahnya mencapai 122.222 organisme per ml eksudat, atau per gram jaringan, atau per mm3 daerah permukaan. !tu kemudian ditunjang dengan lingkungan yang rentan terhadap bakteri seperti air, elektrolit, karbohidrat, hasil pencernaan protein, dan darah. +ilangnya resistensi
pejamu
terhadap
infeksi
(sa&ar
fisik
yang
terganggu,
respon
biokimia&i4humoral yang menurun, respon selular yang menurun). Bakteri menimbulkan beberapa efek sakitnya dengan melepaskan senya&a berikut: •
#n-im
: +emolisin, Streptokinase, +ialuronidase
•
#ksotoksin
: "etanus, 5ifteri yang dilepaskan bakteri intak gram positif
•
#ndotoksin
: ipopolisakaridase (PS) dilepaskan dari dinding sel saat kematian
bakteri Setelah kulit terpapar bakteri, timbul respon inflamasi seperti rubor (kemerahan), tumor (pembengkakan), dolor (nyeri), dan kalor (panas). Setelah itu rekasi inflamasinya menetap, sedangkan infeksinya menghilang. !nfeksi kemudian menyebar melalui beberapa cara: a) b) c) d)
langsung ke jaringan sekitar sepanjang daerah jaringan melalui sistem limfatik melalui aliran darah.
Setelah infeksi menyebar, muncul abses. 6bses ini merupakan respon kekebalan tubuh terhadap infeksi yang muncul. 0ika dira&at dengan baik, akan muncul jaringan granulasi, fibrosis, dan jaringan parut. amun jika tidak ditangani secara baik, akan menyebabkan infeksi kronis, yakni menetapnya organisme pada jaringan yang menyebabkan respon inflamasi kronis (Pierce 7 Borley, 3228) b.
!nfeksi irus 6da banyak *irus yang dapat menyebabkan infeksi, salah satunya adalah +uman
Papiloma irus (+P). +P dapat bereplikasi pada sel'sel epidermis dan menular kepada orang yang tidak memiliki imunitas spesifik terhadap dirinya. eberadaan *irus ini menyebabkan munculnya eruka *ulgaris atau kutil yang kasar pada badan, tungkai, tangan, lengan, genitalia, bahkan membran mukosa mulut (Price dkk., 322%). emunculan kutil disebabkan oleh replikasi di dalam sel'sel epidermis dengan menimbulkan penebalan yang tidak teratur pada stratum korneum di daerah yang terinfeksi. !ndi*idu yang kehilangan imunitas yang spesifik terhadap *irus sangat mudah mengalami infeksi oleh *irus tersebut. c.
!nfeksi 0amur 9ontoh, seorang atlet dapat terinfeksi jamur yang tumbuh di loker dari keringat dan
mandi yang sering. Selain itu juga terjadi pada orang yang mengalami penurunan fungsi imun, misalnya pasien diabetes, &anita hamil, dan bayi. $ereka yang menderita imunodefisiensi berat, termasuk pengidap 6!5S, berisiko mengalami infeksi jamur yang kronik dan berat.
Pengobatan dengan antibiotik untuk infeksi bakteri dapat membunuh bakteri *agina normal yang biasanya berada dalam keseimbangan dengan ragi *agina. +al ini dapat menimbulkan infeksi ragi pada *agina perempuan muda.
(. 'en)egaan •
$enjaga kaki tetap bersih dan kering
•
anti sepatu, kaos kaki dan stocking setiap hari. unakan kaos kaki yang terbuat dari kain sintetik, dimana dapat menyerap lembab lebih cepat dibandingkan dengan yang terbuat dari katun atau &ool.
•
unakan gunting kuku khusus untuk memotong kuku yang terinfeksi.
•
+indari menggunakan cat kuku pada kuku yang sedang terinfeksi
•
$enjaga kuku tetap terpotong pendek
•
$enghindari memotong kuku terlalu pendek
•
Bila memungkinkan, kenakan alas kaki yang terbuka sehingga kaki selalu kontak dengan udara bebas.
I. 'eme#iksaan Diagnostik a. Biopsi kulit b. ultur c. $ikroskopik langsung
DA&*A+ ',S*AKA
0ennifer P. o&alak, ;illiam ;elsh, Brenna $ayer. 322<. Buku Ajar Patofisiologi.0akarta: Penerbit Buku edokteran #9. ynda 0uall 9arpenito dan $oyet. 322=. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. 0akarta: #9 Pierce, race, dan eil Borley. 3228. Surgery at a Glance (Terj.). 0akarta: #rlangga