NILAI LABORATORIUM Pemeriksaan HEMATOLOGI Umum Lengkap Hemoglobin
Hematokrit Eritrosit Trombosit Laju Endap Darah Leukosit Hitung jenis Basofil Eosinofil Batang Segment Limfosit Monosit KIMIA Fungsi Hati Protein Elektroforesa Protein Total Albumin Alfa1 Globulin Alfa2 Globulin Beta Globulin Gamma Globulin Protein Protein Total Albumin Globulin Bilirubin Total Direk Indirek Fosfate Alkali SGOT SGPT Cholinesterase (CHE) Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin Asam Urat Fungsi Jantung LDH Lemak Darah Trigliserida
Nilai Laboratorium Laboratorium Normal
Laki-laki : 13-16 g/dl Perempuan : 12-14 g/dl 40 - 48 % 4,5 - 5,5 juta/ml 150 – 150 – 400 400 ribu/ml < 15 mm 5 – 10 10 ribu/ml <1% 1 – 3 3 % 2 – 6 6 % 50 – 50 – 70 70 % 20 – 20 – 40 40 % 2 – 8 8 %
6,6 - 8,7 g/dl 45 – 45 – 67 67 % 2 – 6,5 6,5 % 7 – 13,5 13,5 % 5 – 12 12 % 13,5 – 13,5 – 28 28 % 6 – 7,8 7,8 g/dl 4 – 5,3 5,3 g/dl 1,3 – 1,3 – 2,7 2,7 g/dl 0,3 – 0,3 – 1 1 mg/dl < 0,4 mg/dl < 0, mg/dl 80 – 80 – 306 306 U/I (37o) < 37 U/I (37o) < 42 U/I (37o) 3 – 11 11 U/I (37 o) 10 – 10 – 50 50 mg/dl < 1,5 mg/dl 3,4 – 3,4 – 7 7 mg/dl
230 – 230 – 460 460 U/I (37o) 40 – 40 – 155 155 mg/dl
Kolesterol Total HDL LDL Diabetes Melitus Glukosa Puasa Glukosa 2 jam setelah makan Elektrolit Natrium Kalium Klorida Kalsium Total URIN Lengkap Berat jenis pH Urobilinogen Sedimen Leukosit Eritrosit
< 200 mg/dl 35 – 55 mg/dl < 130 mg/dl < 110 mg/dl < 145 mg/dl 135 – 147 mmol/l 3,5 – 5 mmol/l 100 – 106 mmol/l 8,4 – 11 mg/dl
1005 – 1030 5 – 8 0,1 – 1 EU/dl < 5/LPB < 1/LPB
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan
Aglutinin (Serum)
Nilai Normal
Deskripsi
Dingin Normal : titer Aglutinin dingin antibodi 1:8; > 1:16 adalah antibodi peningkatan antibodi yang bermakna; > 1:32 mengaglutinasi pasti positif SDM paa suhu o antara 0 C dan 10oC.
Alanin Aminotransferase (ALT) Serum – Transaminase Piruvik Glutamik Serum (SGPT)
5-35 U/mL (Frankel), 5-25 mU/mL (Wrobleweski), 8-50 U/mL pada suhu 300oC (Karmen), 435 U/L pada suhu 370oC (Unit SI)
ALT/SGPT, suatu enzim yang ditmukan terutama pada sel-sel hepar, efektif dalam mendiagnosa kerusakan hepatoslular.
Albumin (Serum)
Dewasa : 3,5 – 5,0 Albumin, g/dl merupakan komponen protein, Anak : bayi baru lahir : 2,9 yang membentuk – 5,4 g/dl lebih dari setengah bayi : 4,4 – 5,4 g/dl protein plasma. anak : 4,0 – 5,8 g/dl Albumin disintesa oleh hepar. Albumin meningkatkan tekanan osmotik (tekanan onkotik) yang dibutuhkan untuk mempertahankan cairan vaskular. Penurunan albumin serum akan
Masalah-masalah klinis Peningkatan kadar Pneumonia primer yang tidak khas, influenza, sirosis, leuimia limfatik, myeloma multiple, emboli pulmonal, anemia hemolitik, malaria, infeksi mononucleosis, infeksi virus, tuberulosis (TB). Peningkatan kadar Peningkatan paling tinggi : hepatitis (virus) akut, hepatotokisisitas yang menyebabkan nekrosis hepar (toksisitas hepar atau kimia); agak atau meningkat sedang : sirosis, kanker hepar, gagal jantung kongestif, intoksikasi alkohol akut; peningkatan marginal : infark miokard akut (IMA). Penurunan kadar Sirosis hepar, kegagalan hepar akut, luka bakar berat, malnutrisi berat, preeklamsia, gangguan-gangguan ginjal, malignansi tertentu, koitis userasi, imobilisasi lama, kehilangan protein enteropati, malabsopsi. Peningkatan kadar Dehidrasi, muntah terus menerus, diare berat.
Aldosteron dan Urine)
mengakibatkan cairan dari pembuluh vaskular keluar ke jaringan jaringan, menyebabkan edema. (Serum Serum : < 16 ng/dl Aldosteron berfungsi (puasa) sebagai pengatur Urine : 6-20 µg/24 keseimbangan jam natrium, kalium, dan air.
Alfa1 Antitripsin 78-200 mg/dl; 0,78(α1AT) Serum 2,0 g/l Bayi baru lahir: 145270 mg/dl
Alkohol (Etil atau 0,00%
=
Antitripsin (α1AT) adalah protein yang dihasilkan oleh hati, yang menghambat enzim proteolitik yang dikeluarkan oleh paru-paru.
normal, Pemeriksaaan
etil
Penurunan kadarserum dan urine Kelebihan hidrasi dengan peningkatan kadar natrium, hipernatremia berat, diet tinggi natrium, hipofungsi adrenal kortikal (penyakit Addison’s), diabetes melitus, infus glukosa. Penigkatan-serum Dehidrasi, hiponaremia, diet rendah natrium, hipertensi esensial, hiperfungsi adrenal kortikal, kanker kelenjar adrenal, sirosis hepar, emfisema, gagal jantung kongestif berat. Penurunan kadar Penyakit obstruksi paru kronis (emfisema paru), kerusakan hati berat, malnutrisi, kehilangan protein berat (mis: sindrom nefrotik). Peningkatan kadar Kondisi-kondisi inflamasi akut dan kronis, infeksiinfeksi (tertentu), nekrosis, kehamilan lanjut, olahraga (kembali normal dalam 1 hari) Peningkatan kadar
Etanol) Serum/Plasma
tidak ada alkohol; <0,05% atau <50 mg/dl = tidak ada pengaruh alkohol yang berarti; 0,050,10% atau 50-100 mg/dl = ada pengaruh alkohol; 0,10-0,15% atau 100-150 mg/dl = dipengaruhi waktu reaksi, >0,15 atau 150 mg/dl = menunjukkan intoksikasi alkohol; 0,25% atau 250 mg/dl = intoksikasi alkohol berat; 0,30% atau 300 mg/dl = koma; 0,40% atau 400 mg/dl = faal.
alkohol (etanol) dalam darah, seringkali dilakukan karena alasan medis dan hukum.
(0,10% atau 100 mg/dl): intoksikasi alkohol sedang sampai berat, konsumsi alkohol yang kronis, sirosis hepatis, malnutrisi, defisiensi asam folat, pankreatitis akut, gastritis, hipoglikemia, hiperurisemia.
HALAMAN 74-75 Pemeriksaan
Nilai Normal
Trigliserida (Serum)
Dewasa: 12-29 tahun: 10140 mg/dl 30-39 tahun: 20150 mg/dl 40-49 tahun: 30160 mg/dl > 50 tahun: 40-190 mg/dl Anak: Bayi: 5-40 mg/dl Anak 5-11 tahun: 10-135 mg/dl
Urobilinogen (Urine)
0,3 - 3,5 mg/dl
Deskripsi
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi peningkatan very low density lipoprotein (VLDL), yang menyebabkan hiperlipoproteinemia. Masukan alkohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida serum. Pemeriksaan urobilinogen adalah salah satu dari pemeriksaan pemeriksaan yang paling sensitif untuk menetukan kerusakan hepar, penyakit hemolitik, dan infeksi berat.
Masalah-masalah Klinis Penurunan kadar Β-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme, malnutrisi protein, latihan. Peningkatan kadar Hiperlipoproteinemia, IMA, hipertensi hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral, sirosis alkoholik, DM yang tidak terkontrol, sindrom Down’s, stres, diet tinggi karbohidrat, kehamilan.
Penurunan kadar Obstruksi bilier, penyakit hepar berat, kanker pankreas, penyakit radang yang hebat. Peningkatan kadar Gejala awala dari sirosis hepatis, hepatitis infeksius, hepatitis toksik, anemia hemolitik dan pernisiosa.