BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Network Planning 1. Sejarah dan Pengertian Network Planning
Pada Pada pere perenca ncana naan an suat suatu u proy proyek ek terda terdapa patt pros proses es peng pengam ambi bila lan n kepu keputu tusa san n dan dan pros proses es penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan merupakan sistem operasi pada perencanaan proyek. Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operas operasii menjaw menjawab ab pertan pertanyaan yaan “baga “bagaiman imanaa cara melaksa melaksanak nakan an kegiat kegiatan” an” sedang sedang sub sistem sistem informasi menjawab pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”.
Network planning merupakan sub sistem informasinya. Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen Allen dan dan Hamil Hamilto ton n (195 (1957) 7) yang yang bera berada da diba dibawa wah h naun naunga gan n peru perusa sahaa haan n pesa pesawa watt terba terbang ng Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya koordinasi dan pengu pengurut rutan an kegitan kegitan-ke -kegiat giatan an pabrik pabrik yang yang komple kompleks, ks, yang yang saling saling berhub berhubung ungan an dan saling saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar perencanaan dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan secara sistimatis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja. Adanya network ini ini menj menjad adik ikan an sist sistem em mana manajem jemen en dapa dapatt meny menyus usun un peren perencan canaa aan n penyelesaia penyelesaian n proyek proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. efisien. Di samping itu network juga dapat dipergunakan dipergunakan sebagai alat pengawasan pengawasan5 yang cukup baik untuk untuk menyelesaik menyelesaikan an proyek proyek tersebut. tersebut. Diagram Diagram network merupa merupakan kan kerang kerangka ka penyel penyelesa esaian ian proyek proyek secara secara keselu keseluruh ruhan, an, ataupun masing-masing pekerjaan yang menjadi bagian daripada penyelesaian proyek secara keseluruhan. Pada prinsipny prinsipnyaa network diperguna dipergunakan kan untuk untuk perencaan perencaan penyelesaian penyelesaian berbagai berbagai
macam
pekerjaan terutama pekerjaan yang terdiri atas berbagai unit pekerjaan pekerjaan yang semakin sulit sulit dan rumit. Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) dalam bukunya “Dasar-Dasar Network Planning” Planning” adalah sebagai berikut : “ Network planning prinsipnyaa adalah hubungan hubungan ketergantu ketergantungan ngan antara bagian-bagia bagian-bagian n Network planning pada prinsipny pekerjaan pekerjaan (variabel) (variabel) yang digambarkan digambarkan / divisualisa divisualisasikan sikan dalam diagram diagram network ”. ”. Dengan Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang yang tidak tidak perlu perlu terges tergesa-ge a-gesa sa sehing sehingga ga alat dan tenaga tenaga dapat dapat digese digeserr ke tempat tempat lain lain demi demi efesiensi. Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah : “ Network planning planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya lengkapnya perencanaan perencanaan dan pengawasan pengawasan suatu proyek”. proyek”. Adapun Adapun definisi definisi proyek itu sendiri sendiri adalah suatu rangkaian rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai saat permulaan dan yang yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapatkan tujuan tertentu. Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Tubagus Haedar Ali (1995: (1995: 38) yaitu: “ Network planning planning adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang produ produkny knyaa adalah adalah inform informasi asi mengen mengenai ai kegiata kegiatan-k n-kegia egiatan tan yang yang ada dalam dalam network diagram proyek yang bersangkutan.
2. Manfaat Network Planning
Network planning planning merupakan teknik perencanaan yang dapat mengevaluasi interaksi antara kegiatan-kegiatan. Manfaat yang dapat dirasakan dari pemakaian analisis network adalah sebagai berikut : a. Dapat Dapat mengen mengenali ali (iden (identi tifik fikas asi) i) jalur jalur kriti kritiss (critical path ) dalam hal ini adalah jalur elemen yaitu kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. b. Dapat diketahui diketahui dengan dengan pasti pasti kesukaran kesukaran yang yang akan timbul timbul jauh sebelum sebelum terjadinya terjadinya sehing sehingga ga
dapat diambil tindakan yang presentatif. c. Mempunyai Mempunyai kemampuan kemampuan mengada mengadakan kan perubahan perubahan-perub -perubahan ahan sumber sumber daya dan memperh memperhatikan atikan efek terhadap waktu selesainya proyek. d. Sebaga Sebagaii alat alat komun komunikat ikatif if yang yang efek efektif. tif. e. Memung Memungkin kinkan kan tercapain tercapainya ya penyel penyeleng enggar garaan aan proyek proyek yang lebih lebih ekenom ekenomis is dipand dipandang ang dari sudut biaya langsung dan penggunaan sumber daya yang optimum. f. Dapat Dapat dipergun dipergunaka akan n untuk untuk memperki memperkirak rakan an efek-efek efek-efek dari hasil yang dicapai dicapai suatu suatu kegiata kegiatan n terhadap keseluruhan rencana. 3. Bentuk Network Planning
adalah grafik grafik dari suatu suatu rencana rencana produk produk yang yang menunj menunjukk ukkan an interel interelasi asi dari dari Network adalah berbagai aktivitas. Network juga sering disebut diagram panah, apabila hasil-hasil perkiraan dan perhitungan waktu telah dibubuhkan pada network maka ini dapat dipakai sebagai jadwal proyek ( project project schedulle ). Untuk membentuk gambar dari rencana network tersebut perlu digunakan simbol-simbol, antar lain : : Arrow / anak panah yang menyatakan aktivitas / kegiatan yaitu suatu kegiatan
a.
atau pekerjaan dimana penyelesaiannya membutuhkan durasi (jangka waktu tertentu) dan resources (tenaga, alat, material dan biaya). Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan, dimana panjang dan kemiringan tidak berpengaruh. b.
Node / event :, yang merupakan lingkaran bulat yang artinya saat saat perist peristiwa iwa atau atau kejadia kejadian n yaitu yaitu pertem pertemuan uan dari dari permul permulaan aan dan akhir akhir kegiatan
c.
: Dummy /anak panah terputus-putus yang menyatakan kegiatan semu yaitu aktivitas yang tidak membutuhkan durasi dan
resources. d.
: Double arrow / dobel anak panah yang menunjukkan kegiatan di lintasan
kritis (critical path )
Contoh penggunaan simbol tersebut adalah sebagai berikut : B A 2 3 a. 1 : kegiatan A harus dilaksanakan sebelum kegiatan B demikian pula
Gambar 1
menyelesaikan
kegiatan
sebelum 3
maka
kegiatan 1 dan 2 harus diselesaikan.
b. A
2
B
1
: Awal dari seluruh kegiatan adalah
D E
3
kegiatan 1 dan dan untuk menyelesaikan
G
5
6 seluruh proyek maka setelah kegiatan 1
F
C 4
ada 3 kegiatan yang harus diselesaikan
Gambar.2
yaitu menyelesaikan kegiatan 2, 3 dan 4 kemudian melaksanakan kegiatan 5 dan 6.
c. A
2 C
5
F
6
1
G 8
3
4
B
: Kegiatan Kegiatan A harus selesai selesai
sebelum
kegiatan C, kegiatan B harus selesai
7
D
E
sebelum kegiatan D
Gambar.3
Kegiatan C dan D harus selesai sebelum kegiatan F dimulai, tetapi kegiatan
E
sudah
dapat
dimulai
walaupun walaupun hanya kegiatan kegiatan D saja
yang selesai selesai dan dan
seterusnya.
d.
A
2
C
1
: Kegiatan B harus diselesaikan dalam 4
B
3
Gambar.4
D
jangka waktu
yang
pendek / kritis
sedangkan kegiatan A, C, dan D harus Diselesaikan dengan adanya kelonggaran
waktu untuk terlambat ( float ). ).
B. PERT dan CPM 1. Peng Penger erti tian an PER PERT T dan dan CPM CPM
PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique (teknik menilai dan meninjau kembali program), sedangkan CPM adalah singkatan dari Critical
Path Method (metode jalur kritis) dimana keduanya merupakan suatu teknik manajemen. Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu suatu pekerja pekerjaan an secara secara menyel menyeluru uruh h dan memper mempercepa cepatt selesa selesainy inyaa proyek proyek.. Teknik eknik ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur, karena jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Tujuan Tujuan dari PERT PERT adalah pencapaian pencapaian suatu taraf tertentu tertentu dimana dimana waktu merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek. Dalam metode PERT dan CPM masalah utama yaitu teknik untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan-pekerjaan yang telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya. CPM adalah adalah suatu suatu metode metode perenc perencana anaan an dan pengen pengendal dalian ian proyek proyek-pr -proye oyek k yang yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prins prinsip ip pemben pembentuk tukan an jaring jaringan. an. Dengan Dengan CPM, CPM, jumlah jumlah waktu waktu yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. proyek. Jadi CPM merupakan merupakan analisa jaringan jaringan kerja yang berusaha berusaha mengoptimalk mengoptimalkan an biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Teknik eknik penyus penyusuna unan n jaring jaringan an kerja kerja yang yang terdap terdapat at pada pada CPM, CPM, sama sama dengan dengan yang yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT menggunakan activity
oriented , sedangkan dalam CPM menggunakan event oriented . Pada activity oriented anak-
panah panah menunjukk menunjukkan an activity atau atau pekerja pekerjaan an dengan dengan beberap beberapaa keteran keterangan gan aktivi aktivitas tasnya nya,, sedang event pada perist peristiwa iwalah lah yang yang merupak merupakan an pokok pokok perhat perhatian ian dari suatu suatu event oriented oriented pada aktivitas. Pengertian PERT dan CPM seperti yang dikemukakan oleh para ahli dikutipkan seperti berikut : “Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan maupun maupun konflik dan dan gangguan produksi, produksi, serta mengkoordinasikan dan mengsingkr mengsingkronisas onisasikan ikan berbagai berbagai bagian bagian dari
keseluruhan keseluruhan pekerjaan pekerjaan dan dan memperce mempercepat pat
selesainya proyek. Sedangkan CPM adalah suatu teknik perencanaan dan pengendalian yang diperg diperguna unakan kan dalam dalam proyek proyek berdas berdasark arkan an pada pada data data biaya biaya dari masa masa lampau lampau (past (past cost
data)”. T. Hari Handoko (1993 hal. : 401) mengemukakan bahwa : “PERT adalah suatu metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan pengendalian proyek proyek yang kompleks, yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik teknik
untuk untuk menent menentuka ukan n jadwal jadwal kegiata kegiatan n beserta beserta anggaran anggaran biayan biayanya ya sehing sehingga ga dapat dapat
diseles diselesaik aikan an secara secara tepat tepat waktu waktu dan biaya, biaya, sedang sedangkan kan CPM adalah adalah suatu suatu metode metode yang yang dirancang untuk mengoptimalkan biaya proyek dimana dapat ditentukan kapan kapan pertukaran biaya dan waktu harus dilakukan untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek dengan biaya seminimal mungkin” 1. Perb Perbed edaa aan n PER PERT d dan an CPM CPM
Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai berikut : a. PER PERT digu diguna naka kan n pada pada perenc perencan anaan aan dan penge pengend ndal alian ian
proy proyek ek yang belum belum pernah pernah
dikerja dikerjakan kan,, sedang sedangkan kan CPM diguna digunakan kan untuk untuk menjad menjadwal walkan kan dan mengen mengendali dalikan kan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator . b. Pada Pada PERT PERT digunaka digunakan n tiga tiga jenis jenis waktu pengerja pengerjaan an yaitu yang tercepa tercepat, t, terlama terlama serta serta
terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek. c. Pada PER PERT yang ditekan ditekankan kan tepat waktu, waktu, sebab sebab dengan dengan penyingkat penyingkatan an waktu maka maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM CPM menekankan tepat biaya. d. Dalam Dalam PERT PERT anak anak panah panah menunj menunjukk ukkan an tata urutan urutan (hubun (hubungan gan presiden presidentil til), ), sedang sedangkan kan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
C. Langkah-Langkah Penjadwalan Proyek
Menurut teknik PER PERT langkah-langkah langkah-langkah dalam penjadwalan suatu proyek proyek adalah: 1. Mengiden Mengidentifi tifikasi kasikan kan setiap setiap aktivita aktivitas/ke s/kegiat giatan an yang dilaksanakan dilaksanakan..
Adanya Adanya pengetahuan pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanak dilaksanakan, an, maka seorang seorang perencana perencana dapat mengklasifikasi mengklasifikasikan kan setiap kegiatan, mana yang harus dikerjakan dikerjakan lebih dahulu, mana yang boleh boleh dikerjakan kemudian dan seterusnya. Di samping itu, hubungan hubungan suatu suatu kegiata kegiatan n dengan dengan kegiata kegiatan n lainny lainnyaa perlu perlu diketa diketahui hui untuk untuk memper memperoleh oleh gambar gambaran an mengenai kemungkinan ketergantungan setiap kegiatan, dimana dalam hal ini waktu dan sumber daya belum dipertimbangkan. Berikut disajikan satu contoh jar ingan kerja sederhana tanpa memperhatikan faktor waktu. Contoh : Suatu proyek yang dimulai dengan kegiatan A dan B. Setelah kegiatan B selesai, kegiatan D dan E baru boleh dimulai demikian pula kegiatan C dapat dimulai jika kegiatan A selesai. Kegiatan F hanya boleh dimulai jika kegiatan C, D dan E selesai. Kegiatan G dapat dimulai jika kegiatan E selesai walaupun kegiatan C dan D belum selesai. Dan seluruh rangkaian kegiatan dianggap selesai jika kegiatan F dan G selesai. Untuk memudahkan melihat dan menggambarnya, maka kegiatan dapat ditulis dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 1. Tabel kegiatan : Kegiatan A
Kegiatan yang mendahului -
B
-
C
A
D
B
E
B
F
C, D, E
G
E
Gambar jaringannya : C A
F
D B
G E
Gambar 5. Network Planning Untuk menolong dan mengetahui letak kejadian pada jaringan yang besar, maka dapat dapat dilaku dilakukan kan pember pemberian ian nomor nomor yaitu yaitu nomor nomor pada pada kepala kepala anak anak panah panah lebih lebih rendah rendah daripada nomor pada ekor nomor pada anak panah. Dalam hal ini durasi setiap kejadian telah ada / ditentukan 2. Meng Menghi hitu tung ng saat saat pali paling ng cepa cepatt terj terjad adin inya ya even eventt (EET (EET)) atau atau saat aat pali paling ng cepa cepatt dimulainya (ES) serta saat tercepat diselesaikannya aktifitas (EF)
Cara perhitungan yang digunakan adalah perhitungan maju ( forward computation), dimana perhitungan bergerak dari initial event menuju ke terminal event . Sebuah event hanya dapat terjadi jika aktifitas yang mendahuluinya telah selesai. Jadi saat paling cepat terjadinya event sama dengan nilai terbesar dari saat tercepat untuk menyelesaikan aktifitas-aktifitas yang berakhir pada event tersebut. EET(j) = max (EF(i1, j), EF(i2, j),…,EF(in, j) Ket. : EET(i) = ES(i,j) EF(i,j) = ES(i,j) + D(i,j) i
= peristiwa awal kegiatan
j
= peristiwa akhirkegiatan
D(i,j)
= lama kegiatan
Untuk kejadian awal atau hari ke 0 EETnya = 0 (Tjutju Tartliah Tartliah Dimyati & Ahmad Dimyati, 1994 : 183)
3. Meng Menghi hitu tung ng saat saat pali paling ng lamb lambat at terj terjad adin inya ya even eventt (LET (LET)) dan dan saat saat pali paling ng lamb lambat at dimulainya (LS) serta saat paling lambat diselesaikannya aktifitas (LF)
Cara perhitungan yang digunakan adalah perhitungan mundur ( backward pass), dimana perhitungan bergerak dari terminal event menuju initial event . Saat paling lambat terjadinya
event sama dengan nilai terkecil dari saat-saat paling lambat untuk memulai aktifitas yang berpangkal pada event tersebut. LET(i) = min (LS( i, j1), (LS(i,J2),…LS(i, Jn)). Ket. : LET(j) = LF(i,j) LS(i,j) = LF(i,j) - D(i,j) D(i,j)
= lama Kegiatan
(Tjutju Tartliah Tartliah Dimyati & Ahmad Dimyati, 1994 : 185)
Untuk memudahkan mengidentifikasi hasil perhitungan maju dan mundur dapat digunakan lingkaran event yaitu : a b
c
Keterangan : a
: ruang untuk nomor event
b : ruang untuk menunjukkan EET c
: ruang untuk menunjukkan LET
4. Menghitu Menghitung ng kelong kelonggara garan n waktu waktu (flo (float at time) time)
Kelonggaran waktu ( float time) adalah jangka waktu yang merupakan ukuran batas toleransi keter keterlam lamba bata tan n kegi kegiata atan. n. Deng Dengan an ukur ukuran an ini ini dapa dapatt diket diketah ahui ui
karak karakte teris risti tik k peng pengar aruh uh
keterlambatan terhadap penyelengaraan proyek dan terhadap pola kebutuhan sumber sumber daya dan pola kebutuhan biaya.
Kelonggaran waktu ( float time) terdiri atas total float dan free float a. Total float adalah jumlah waktu dimana waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian penyelesaian proyek secara keseluruha keseluruhan. n. Total
float ini dihitung dengan rumus : TF (i,j) = LS(i, j) – ES (i,j) = LET (j) – D (i, j) – EET (i) atau TF (i, j)
= LF (i, j) – EF (i, j) = LET (j) – EET (i) – D (i, j)
( Sofwan Badri, 1997 : 58 )
b. Free float adalah jumlah waktu dimana penyelesaian suatu aktivitas dapat diukur tanpa mempengaruhi mempengaruhi saat paling paling cepat dari dimulainya dimulainya aktivitas aktivitas yang lain atau saat paling cepat terjadinya event lain pada network . Free float dihitung dengan rumus : FF (i, j) = EET (j) - EF(i, j) = EET (j) – EET (i) – D (i, j) ( Sofwan Badri, 1997 : 58 )
5. Menen Menentuk tukan an lint lintasa asan n kriti kritis. s.
Suatu aktivitas yang tidak memiliki memiliki float disebut disebut lintasan lintasan kritis. kritis. Dengan Dengan kata lain aktivitas aktivitas kritis mempunyai TF - FF = 0
( Sofwan Badri, 1997 : 60 )
Lintasan kritis ini harus diperhatikan sebab dengan bertambahnya kegiatan pada lintasan ini, menyebabkan bertambahnya waktu penyelesaian proyek.
6. Menghitu Menghitung ng slack slack of of event event (Kelamba (Kelambanan) nan)
adalah ah perb perbeda edaan an waktu waktu pali paling ng lamba lambatt dan dan wakt waktu u pali paling ng awal awal kegi kegiata atan. n. Pada Pada Slack adal perhitungan slack ini, mengik mengikuti uti cara kerja kerja PERT PERT yang yang sifatn sifatnya ya probabilistic , slack of event event ini, adapun rumusnya : S (i, j) = LET (j) – EET (j) ( Totok Irawan et al, 2003 : 102 )
7. Menentuk Menentukan an nilai harapa harapan n dan varians varians berdasark berdasarkan an perkiraan perkiraan waktu waktu
Dalam perkiraan waktu tidak dapat dihindari adanya faktor kemungkinan. Faktor ini dapat diperkecil jika kita memiliki data yang akurat. Estimasi waktu penyelesaian proyek disusun sesuai jadwal yang tersedia. Tujuan Tujuan mengestisimasi waktu ini adalah untuk menekan tingkat tingkat ketidakpastian dalam waktu pelaksanan selama pelaksanaan proyek sehingga cara kerja dapat dapat efisien efisien dan waktu waktu pelaksa pelaksanaa naan n proyek proyek juga juga menjad menjadii efisie efisien. n. Jadi Jadi estima estimasi si waktu waktu merupa merupakan kan batas batas bawah bawah yang yang mungki mungkin n tidak tidak dapat dapat dicapa dicapaii dengan dengan sumber sumber daya daya yang yang terbatas. Cara yang dapat digunakan dalam hal ini adalah : a. Membuat sub network yaitu pekerjaan dipecah-pecah menjadi pekerjaan yang lebih kecil atau perkiraan waktu tunggal untuk setiap aktivitas. Cara ini dapat dilakukan apabila duration dapat diketahui dengan akurat dan tidak terlalu berfluktua berfluktuasi. si. Pendekatan Pendekatan dengan cara ini dilakukan dilakukan dengan dengan anggapan anggapan bahwa setiap fluktuasi dapat diatasi dengan fungsi f ungsi kontrol. b. Menggu Menggunak nakan an tipe tipe perkir perkiraan aan waktu waktu (Triple duration estimate) Pada PERT terdapat tiga jenis perkiraan/dugaan waktu yaitu dugaan paling mungkin, dugaan optimis dan dugaan pesimis. 1) Dugaan Dugaan paling paling mungki mungkin n (dinotas (dinotasika ikan n dengan dengan m) dimaksudkan sebagai suatu dugaan yang realistis / paling sering terjadi bila aktivitas dilakukan berulang-ulang, dan pelaksanaannya berjalan normal. Pada statistik, ini merupakan dugaan modus (nilai tertinggi) dari sebaran peluangnya. 2) Duga Dugaan an opti optimi miss (din (dinot otas asik ikan an deng dengan an a) dima dimaks ksud udka kan n seba sebaga gaii wakt waktu u yang yang dibutuhkan jika pada pelaksanaan aktivitas semua hal berlangsung dengan lancar (baik sekali tidak terjadi kesalahan kesalahan sedikitpun sedikitpun pada pelaksanaan pelaksanaan). ). Secara statistik ini merupakan dugaan batas bawah dari sebaran peluangnya. 3) Duga Dugaan an pesi pesimi miss (din (dinot otas asik ikan an deng dengan an b), dima dimaks ksud udka kan n seba sebaga gaii wakt waktu u yang yang dibutu dibutuhka hkan n bila bila terjadi terjadi kesala kesalahan han pada pada pelaks pelaksana anaan an aktivi aktivitas tas (jika (jika semua semua hal
berlangsung dengan buruk), sehingga kegiatan akan selesai lebih lambat. Hal ini dapat disebabkan karena keterbatasan alat. Adanya hambatan yang disebabkan oleh alam alam sepe seperti rti banj banjir ir,, hujan hujan dan dan kead keadaa aan n lainn lainnya ya sepe seperti rti kead keadaan aan poli politik tik dan dan sebagainya di luar kekuasaan perusahaan tidak termasuk dalam hal ini, sehingga hal-hal tersebut diasumsikan tidak akan terjadi. Secara statistik ini merupakan batas atas dari sebaran peluangnya. Gambar lokasi dugaan dari sebaran peluangnya ada tiga kemungkinan yaitu :
a
m (1)
b
a m b (2) Gambar 6. Lokasi dugaan dari sebaran peluang
Ket : m
a
m
b
(3)
: waktu dugaan paling mungkin
b
: waktu dugaan pesimis
a
: waktu dugaan optimis
Gambar (1) diperoleh jika
a dan b mempunyai jarak yang sama dari m. Gambar
(2) diperoleh jika b lebih jauh dari m dibandingkan dengan
a, maka kemiringan
yang diperoleh adalah kemiringan negatif negatif (ekor panjang ke kanan). Sebaliknya, jika lebih jauh jauh dari dari m dibandingkan b, maka maka kemiri kemiringa ngan n yang yang diperol diperoleh eh adalah adalah a lebih kemiringan positif (ekor panjang ke kiri) seperti gambar (3). Dengan adanya ketiga macam dugaan waktu dan berdasarkan model gambar sebaran peluan peluang g maka maka sebara sebaran n yang yang diguna digunakan kan adalah adalah sebaran sebaran yang yang paling paling mendek mendekati ati sebaran sebaran beta dengan dengan titik titik unimodalnya unimodalnya di di m dan titik akhirnya di a dan b. Maka nilai harapan untuk setiap kegiatan diperkirakan adalah : Te
a =
+ 4m + b
atau
6
Dengan Dengan asumsi asumsi
bahwa
Te =
1 3
[ 2m +
simpangan simpangan
1 2
(a + b)] ( Frederick S.Hiller dkk, 1996 : 377)
baku (V)
adalah
seperenam seperenam
kebutuhan waktu yang mungkin, maka dugaan variansnya adalah :
dari rentang rentang
1 V 2 = [ (b − a )]2 6 ( Frederick S.Hiller dkk, 1996 : 377)
8. Menentuk Menentukan an probabi probabilita litass untuk menye menyelesa lesaikan ikan proyek proyek dalam dalam waktu waktu tert tertentu entu,, hal itu dapat dihitung dengan rumus : −
z DC DC =
x −µ D c − D n τ2
=
∑V c
2
Dimana : Dn = µ = Waktu penyelesaian proyek (jatuh tempo dari proyek yang ditargetkan) −
Dc = x
= waktu penyelesaian paling cepat yang diharapkan untuk aktivitas terakhir S Dc = Dn - ∑
∑V
c
2
= τ2
= akar dari jumlah varians sepanjang jalur kritis dimana Vc2 adalah varians lintasan kritis.
( Imam Soehartono, 1997 : 237 )
D. Pengoptimalan waktu dan biaya 1. Pengertian optimalisasi waktu dan biaya
Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan waktu. Oleh karena itu dilaksanakan optimalisasi sumber daya yang ada khususnya sumber daya biaya dan waktu. Adapun tujuan mengoptimalkan suatu proyek adalah agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik tanpa tanpa mengurangi kualitas ( mutu ) suatu kontruksi. Opti Optima mali lisa sasi si bera berasal sal dari dari kata kata dasa dasarr opti optimal mal yang yang bera berarti rti yang yang terb terbai aik. k.
Jadi Jadi
optimalisasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan hasil dan keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi mengurangi mutu dan kualitas kualitas dari sutau pekerjaan. Waktu dalam hal ini adalah lamanya suatu rangkaian ketika proses berlangsung, yang merupakan penjabaran perencanaan proyek menjadi urutan langkah-langkah kegiatan untuk mencapai mencapai sasaran. sasaran. Sedangkan Sedangkan pengertian biaya adalah anggaran yang dikeluarkan dikeluarkan untuk pelaks pelaksana anaan an proyek proyek,, dalam dalam hal ini merupa merupakan kan penggu penggunaan naan dana dana untuk untuk melaks melaksana anakan kan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Jadi optimalisasi waktu dan biaya adalah usaha pemanfaatan waktu yang relatif singkat dengan biaya yang minimum untuk mencapai suatu pekerjaan dengan hasil dan keuntungan yang baik dengan tetap memperhatikan mutu dan kualitas suatu proyek, sehingga proyek tersebut mampu bersaing dengan proyek lain.
2. Hubungan biaya dan waktu pelaksanaan proyek
Untuk Untuk memper mempercepa cepatt pelaks pelaksana anaan an kegiata kegiatan n proyek proyek perlu perlu diperh diperhatik atikan an waktu waktu yang yang melintasi jalur kritis. Dalam pelaksanaannya dikenal dua jenis biaya yaitu : a. Biay Biayaa lang langsu sung ng Biaya langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan dikeluarkan secara langsung dipergunakan dipergunakan untuk membiayai proyek yang sedang dilaksanakan, misalnya : bahan baku langsung, upah buruh langsung. b. Biaya tak langsung Biaya tak langsung adalah biaya yang dikeluarkan tidak langsung dipergunakan dalam proyek yang sedang dilaksanakan, misalnya sewa alat-alat berat dan biaya asuransi. Dalam mengerjakan suatu proyek, biaya langsungnya dapat diperkirakan dengan tepat sebab biaya ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku, upah karyawan dan sebagainya. Sedangkan biaya tak langsung kemungkinan yang akan dikeluarkan le bih besar daripada jumlah yang telah disetujui dalam kontrak kerja. Semua usaha mencapai total biaya proyek yang optimum harus dilaksanakan sebelum proyek dimulai. Jadi merupakan perencanaan awal pekerjaan menghitung biaya biaya harus senantiasa dilakukan, agar saat pelaksanaan tidak terjadi perencanaan kembali. Dalam mengerjakan suatu proyek, aspek biaya diperhitungkan dengan membuat hubungan biaya ( crush) dan waktu (duration ) untuk setiap aktifitas yang dilakukan. Biaya dalam hal ini hanya biaya langsung saja, tidak termasuk biaya administrasi, supervisi dan lain-lain. Waktu Waktu optimal proyek adalah jumlah waktu penyelesaian proyek pada lintasan l intasan kritis (Dc). Sedangkan biaya optimal proyek dapat dihitung dengan rumus :
Dn x C n Cc = [Ck – {
Dc
x P ( Dc ) } ]
Ket :
Cc
= biaya optimal
Cn
= biaya normal berdasarkan rencana anggaran Biaya
C p
= biaya ditekan
Ck
= biaya normal lintasan kritis
Dn
= waktu normal berdasarkan bar chart
Dc
= waktu optimal
P (Dc) = pelu peluang ang waktu waktu optima optimall Sehingga biaya yang dapat dihemat dapat dihitung dengan persamaan : C p = Cn - Cc ( Totok Irawan et al, 2003 : 187 )
Biasanya hubungan biaya dengan waktu digambarkan sebagai berikut :
Biaya Cc
Titik percepatan
Cn
Titik normal
Dc
Dn
Waktu
Gambar 7. Grafik hubungan waktu dan biaya ( Tjutju Tarliah Dimyati & Ahmad Dimiyati, 1994 :197 )
Titik (Dn, Cn) menyatakan hubungan waktu (D n) dengan biaya (C n). Jika aktifitas diselesaikan dalam kondisi normal, D n tersebut dapat dipersingkat dengan cara meningkatkan pengalokasian sumber yang dengan sendirinya meningkatkan biaya langsung. Terdapat suatu batas yang dinamakan crush time (batas waktu penyusutan) yang menekankan bahwa pengurangan waktu selanjutnya (yang melewati batas tertentu) tidak
efektif lagi. Pada titik ini setiap peningkatan sumber hanya akan meningkatkan biaya tanpa mengurangi durasinya. Titik percepatan (crush point ) pada gambar ditunjukkan oleh titik (Dc, Cc). Hasil dari perhitungan ini adalah kurva yang menunjukkan hubungan biaya dan waktu untuk berbagai jadwal dan biaya-biaya yang bersangkutan. Secara sistimatis keadaan ini dapat dinyatakan hubungannya dengan kemiringan garisnya (cost slope) yaitu :
Cost Slope
CS
Biaya dipercepat
= waktu normal
=
C c
− C n
Dn
− Dc
− biaya normal
− waktu dipercepat
( Imam Soehartono, 1995 : 214 )
Sebagai Sebagai langka langkah h awal awal prosed prosedur ur perhit perhitung ungann annya ya dengan dengan mengas mengasums umsika ikan n bahwa bahwa seluruh aktifitas terjadi pada waktu normal, dan langkah selanjutnya adalah mengurangi waktu waktu penyel penyelesa esaian ian dengan dengan meneka menekan n sebany sebanyak ak mungki mungkin n aktifit aktifitasas-akt aktifi ifitas tas kritis kritis yang yang memiliki kemiringan terkecil.