LAPORAN PENDAHULUAN Nama Mahasiswa
: Rahmad Fitra Sadik
NIM
:
Ruang
: Azala
A! Png Pngr rti tian an Myelor Myeloradic adiculo ulopath pathy y merupak merupakan an penyaki penyakitt medula medula spinal spinalis is dan radiks radiks nervus nervus
spinali alis (Kamus saku Kedokte kteran Dorland). d). My e lo ra di cu lo pa th y me ru pa ka n k e r u s a k a n a t a u s i n d r o m a k l i n i k k a r e n a k e r u s a k a n p a d a medula spinalis atau ataupu pun n pada pada akar akar pers persya yara rafa fan n (Urip Urip Raha Rahayu yu). ). Myel orad iculo path y merup akan gang guan pada medu la spina lis dan gang guan pad a ak ar medu medula la spin spinal alis is (Cec (Cecep ep). ). Jadi myeloradiculopathy adalah kerusakan atau penyakit karena kerusakan ata u gan gg uan ata u tra uma pada pada medul medulaa spina spinali liss dan gangg gangguan uan pada pada akar akar medul medulaa spinalis. !rauma pada medula spinalis adalah cedera yang mengenai servikalis verte"ra dan lum"al aki"at trauma seperti #atuh dari ketinggian kecelakaan lalu lintas kecelakaan olahraga dan se"againya ($rif Mutta%in &'' hal. *). "! Eti#l i#l#gi #gi
Penyebab dari Trauma medulla spinalis yaitu : a. kecelakaan kendaraan, industri b. terjatuh, olah-raga, menyelam c. luka tusuk, tembak d. tumor. tumor. C. Mani$stasi %linis Jika dalam keadaan sadar pasien "iasanya mengeluh nyeri akut pada "elakang leher yang menye"ar sepan#ang saraf yang terkena. +asien sering mengatakan takut kalau leher leher atau atau punggun punggungny gnyaa patah. patah. Cedera Cedera saraf saraf spinal spinal dapat dapat menye"a" menye"a"kan kan gam"ar gam"aran an paraplegia atau %uadriplegia. $ki"at dari cedera kepala "ergantung pada tingkat cedera pada medulla dan tipe cedera. !ingakat neurologik yang "erhu"ungan dengan tingkat fungsi sensori dan motorik "agian "a,ah yang normal. !ingkat neurologik "agian "a,ah mengalami paralysis sensorik dan motorik otak kehilangan kontrol kandung kemih dan usus "esar ("iasanya
ter#adi retansi urin dan distensi kandung kemih penurunan keringat dan tonus vasomotor dan penurunan tekanan darah dia,ali dengan retensi vaskuler perifer. +ada pernapasan tim"ul ge#ala napas pendekkekurangan -&sulit "ernapasdan tim"ul tanda pucatsianosis.
D! Pat#$isi#l#gis
Kerusakan meduala spinalis "erkisar dari komosio sementara (di mana pasien sem"uh sempurna) sampai kontusio laserasi dan kompresi su"sta"sia medulla ("aik salah satu atau dalam kom"inasi)sampai transeksi lengkap medulla ( yang mem"uat pasiaen paralysis di"a,ah tingkat cedera) ila hemoragi ter#adi pada daerah medulla spinalis darah dapat merem"es kekstrakaudal su"dural atau su"arakhnoid pada kanal spinal.segera setelah ter#adi kontusion atau ro"ekan aki"at cedera sera"ut /sera"ut saraf mulai mem"engkak dan hancur. 0irkulasi drah dan su"tansia grisea medulla spinalis tetapi proses patogenik dianggap menye"a"kan kerusakan yang ter#adi pada cedera pem"uluh darah medulla spinalis tetapi proses patogenik dianggap menim"ulkan kerusakan yang ter#adi pada cedera medulla spinalis akut. 0uatu rantai sekunder ke#adian / ke#adian yang menim"ulkan iskemiahipoksia edema dan lesi1lesi hemoragi yang pada gilirannya menyepa"kan kerusakan meilin dan akson. Reaksi ini diyakini men#adi penye"a" prinsip degenarasi medulla spinalis pada tingkat cedera sekarang dianggap reversi"le sampai 2 #am setelah cedera. Untuk itu #ika kerusakan medulla tidak dapat diper"aiki maka "e"erapa metode menga,ali pengo"atan dengan menggunakan kortikosteroid dan o"at / o"at antiimflamasi lainnya yang di"utuhkan untuk mencegah kerusakan se"agian dari perkem"angannya masuk kedalam kerusakan total dan menetap.
E! Pmriksaan Diagn#stik a. 0inar 3 spinal
Menentukan lokasi dan #enis !rauma tulan (fraktur dislokasi) unutk kese#a#aran reduksi setelah dilakukan traksi atau operasi ". 0kan ct Menentukan tempat luka 4 #e#as mengevaluasi ganggaun struktural c. MR5 Mengidentifikasi adanya kerusakan saraf spinal edema dan kompresi d. Mielografi. Untuk memperlihatkan kolumna spinalis (kanal verte"ral) #ika faktor putologisnya tidak #elas atau dicurigai adannya dilusi pada ruang su" anakhnoid medulla spinalis ("iasanya tidak akan dilakukan setelah mengalami luka penetrasi). e. 6oto ronsen torak memperlihatkan keadan paru (contoh 7 peru"ahan pada diafragma atelektasis) f. +emeriksaan fungsi paru (kapasitas vita volume tidal) 7 mengukur volume inspirasi maksimal khususnya pada pasien dengan trauma servikat "agian "a,ah atau pada trauma torakal dengan gangguan pada saraf frenikus 4otot interkostal). g. 8D$ 7 Menun#ukan kefektifan penukaran gas atau upaya ventilasi
6. %#m&likasi a. 9eurogenik shock. ". :ipoksia. c. 8angguan paru1paru d. 5nsta"ilitas spinal e. -rthostatic :ipotensi f. 5leus +aralitik g. 5nfeksi saluran kemih h. Kontraktur i. Deku"itus #. 5nkontinensia "lader k. Konstipasi '! Pnatalaksanaan !rauma tulang "elakang "ila tidak ditangani dengan "aik dapat menim"ulkan kematian atau kelainan yang menetap "erupa kelumpuhan yang permanent. Kelumpuhan yang ter#adi mempunyai dampak pera,atan yang rumit dan memerlukan "anyak peralatan. $da dua tu#uan utama penanganan cedera tulang "elakang7 ;. !ercapainya tulang "elakang yang sta"il serta tidak nyeri &. Mencegah ter#adinya #e#as lintang sumsum tulang "elakang sekunder. !indakan yang dilakukan untuk penanganan cedera tulang "elakang 7 a.
e. +emeriksaan radiologik (kadang diperlukan) f. !indak "edah (dekompresi reposisi atau sta"ilisasi) g. +encegahan penyulit 1 5leus paralitik > sonde lam"ung 1 +enyulit kelumpuhan kandung kemih 1 +neumoni 1 Deku"itus H! Asuhan %&rawatan a! Pngka(ian +engka#ian pada klien dengan trauma medulla spinalis meliputi7 ;. $ktifitas dan istirahat 7 kelumpuhan otot ter#adi kelemahan selama syok spinal )! 0irkulasi 7 "erde"ar1de"ar pusing saat melakukan peru"ahan posisi :ipotensi "radikardi ekstremitas dingin atau pucat *! ?liminasi 7 inkontenensia defekasi dan "erkemih retensi urine distensi perut +! ,! -! .! /! 0!
peristaltik hilang 5ntegritas ego 7 menyangkal tidak percaya sedih dan marah takut cemas gelisah dan menarik diri +ola makan 7 mengalami distensi perut peristaltik usus hilang +ola ke"ersihan diri 7 sangat ketergantungan dalam melakukan $D< 9eurosensori 7 kesemutan rasa ter"akar pada lengan atau kaki paralisis flasid :ilangnya sensasi dan hilangnya tonus otot hilangnya reflek peru"ahan reaksi
pupil 12! 9yeri4kenyamanan 7 nyeri tekan otot hiperestesi tepat diatas daerah trauma dan Mengalami deformitas pada daerah trauma 11! +ernapasan 7 napas pendek ada ronkhi pucat sianosis 1)! Keamanan 7 suhu yang naik turun (Carpenito (&''') Doenges at al (&''') 3! Diagn#sa %&rawatan Ketidakefektifan pola pernapasan "4d kelemahan 4paralisis
otot1otot a"domen dan intertiostal dan ketidakmampuan untuk mem"ersihkan sekresi. Kerusakan integritas kulit yang "4d penurunan immo"ilitas penurunan sensorik. 9yeri akut y.".d trauma #aringan syaraf +eru"ahan pola eliminasi urine "4ddkelumpuhan syarat perkemihan.
4! Prn4anaan dan Im&lmntasi!
!u#uan perencanaan
dan
implementasi dapat
mencakup per"aikan
pola
pernapasan per"aikan mo"ilitas pemeliharaan integritas kulit menghilangkan retensi urine per"aikan fungsi usus peningkatan rasa nyaman dan tidak terdapatnya komplikasi.
d! E5alusi!
a. Klien dapat meningkatkan pernafasan yang adekuat ". Klien dapat memper"aiki mo"ilitas c. Klien dapat mempertahankan integritas kulit d. klien mengalami peningkatan eliminasi urine f. Klien menyatakan rasa nyaman