Muted Group

MUTED GROUP THEORY diaj diajuk ukan an untu untuk k meme memenu nuhi hi tuga tugas s seme semest ster er gena genap p mata mata kuliah

Teori Komunikasi

KELOMPOK 22 ADLIA NINDYA GHASSANI Fita Fitara ra Embu Embun n

F1C011066 F1C0 F1C011 1102 028 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN APRIL 2012

Muted Group Theory A.

Latar Belakang Teori 1

The world’s largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.







Mute Muted d

grou group p

theory meru merupa paka kan n

tind tindak ak

lanj lanjut ut

dari ari

bida bidang ng

antropologi antropologi budaya, budaya, dewasa ini telah dikembangkan dikembangkan dalam dalam komunikasi komunikasi terutama sebagai teori feminis dan lintas budaya. Muted group theory atau yang biasa kita dengar dengan sebutan teori kelompok dibungkam membantu menjelaskan pola komunikasi dan representasi sosial nonkelompok budaya dominan.

muted d grou group p theo theory ry bera Dasar mute berasal sal dari dari ka karya rya dua dua antro antropo polo log g

budaya, Shirley dan Ardener Edwin , pada tahun 1970 : Pada seorang pere peremp mpua uan n pasr pasrah ah (197 (1975) 5),, mere mereka ka memb membua uatt peng pengam amat atan an bahw bahwa a antropolog antropolog budaya yang paling lain berlatih etnografi di lapangan lapangan hanya berbica berbicara ra dengan dengan pemimpi pemimpin n budaya budaya,, yang yang pada pada umumnya umumnya laki - laki dewa dewasa. sa. Para Para peneli peneliti ti kemud kemudian ian ak akan an mengg menggun unak akan an data data ini untu untuk k mew mewak akil ilii

buda budaya ya

seca secara ra

kese ke selu luru ruha han, n,

meni mening ngga galk lkan an

pers perspe pekt ktif if

perem perempu puan, an, anak anak dan dan kelom kelompo pok k lain lain yang yang dibua dibuatt tak bersu bersuara ara oleh oleh hirarki budaya. Ardener Edwin menulis: "Mereka terlatih dalam etnografi ternyata ternyata memiliki memiliki bias terhada terhadap p jenis-je jenis-jenis nis model model yang laki-lak laki-lakii siap untuk memberikan (atau setuju dalam) daripada terhadap segala bahwa perempuan

mungkin

menyediakan.

Jika

laki-laki

muncul

'mengartikulasikan' dibandingkan dengan perempuan, itu adalah kasus seperti berbicara menyukai "(hal. 2). Sebagai Em Griffin menulis dalam bukunya A First Look at Teori Komunikasi: Shirley Ardener juga termasuk bahwa teori grup diredam tidak menunjukkan bahwa kelompok diredam sebenarnya bisu tapi bahwa mereka bukan didiamkan oleh masyarakat. Ide ini diterjemahkan ke dalam pikiran, apakah muted group memiliki kemamp kemampuan uan untuk untuk berbicar berbicara a cara mereka mereka ingin ingin berbica berbicara ra atau harus harus mereka menerjemahkan pikiran dan tindakan mereka menjadi bentuk yang ang

lebi lebih h

dime dimeng nger erti ti

dan dan

dite diteri rima ma

bagi bagi

masy masyar arak akat at.. Ardener







B.

Teori Kelompok dibungkam dengan Komunikasi

Cheris Kramarae adalah teori utama di balik teori muted group untuk studi komunikasi. Dia adalah seorang mantan dosen, dan direktur Studi Wanita, di University of Illinois di Urbana-Champaign. Dia juga profesor tamu tamu memi memili liki ki bany banyak ak dose dosen n dan dan janj janjii bebe bebera rapa pa makh makhlu luk k di Cina Cina,, Belanda, Inggris, Afrika Selatan, dan Jerman. Dia juga menjabat sebagai deka dekan n

inte intern rnas asio iona nall

di

Univ Univer ersi sita tas s

Pere Peremp mpua uan n

Inte Intern rnas asio iona nal. l.

Ide Ide

muted group group adala utam utamany anya a dari dari teori teori muted adalah h bahwa bahwa ko komun munik ikasi asi kita kita

diciptakan oleh pria dan masih memungkinkan mereka untuk memiliki keuntungan lebih dari perempuan. Perempuan harus terus - menerus bermain dalam kaidah bahasa manusia tidak pernah memiliki kata - kata sendiri untuk mengungkapkan pikiran mereka 1. Kramarae menyatakan, "Bahasa dari budaya tertentu tidak melayani

semu semua a

spea speake kerr

yang ang

sama, ama,

karen rena

tid tidak

sem semua

pemb embicara cara

berkontribusi dalam sama fashion untuk perumusannya. Perempuan (dan anggota kelompok subordinat lainnya) yang tidak bebas atau sebagai sebagai mampu mampu sebagai sebagai

laki - laki laki untuk untuk menga mengataka takan n apa yang yang

mere mereka ka ingi ingink nkan an,, ka kare rena na ka kata ta - ka kata ta dan dan norm norma a - norm norma a untu untuk k mereka gunakan telah diformulasikan oleh kelompok dominan, laki laki . 2. Cheris Kramarae sendiri menyatakan bahwa bahasa itu benar - benar

sebuah konstruksi yang dibuat oleh laki - laki.

•

Baha Bahasa sa seba sebaga gaii bagi bagian an dari dari buda budaya ya tida tidak k meng menggu guna naka kan n semu semua a

pembicara secara sama, karena tidak semua pembicara berkontribusi pada cara formulasi yang sama. Perempuan (dan anggota kelompok subordinat







kata ka ta - ka kata ta dan dan norm norma a yang yang mere mereka ka guna gunaka kan n tela telah h difo diform rmul ulas asii oleh oleh kelompok laki-laki yang dominan (Griffin, 2003: 487). Sebab demikian, kata atau kalimat yang dicetuskan atau dilontarkan dari pemikiran perempuan dibatasi dan pemikiran yang mungkin bernilai tinggi dari dari perem perempu puan an pun pun nilain nilainya ya menj menjadi adi berku berkuran rang g kar karen ena a dibat dibatas as dala dalam m masya masyara rakat kat kita. kita. Saat Saat peremp perempua uan n menco mencoba ba ingin ingin maju maju menge mengelua luark rkan an pendapa pendapatnya tnya untuk untuk mengatasi mengatasi ketidak ketidakadil adilan an ini, kontro kontroll komunik komunikasi asi yang yang maskulin menempatkan mereka pada kerugian yang sangat besar. Bahasa atau ataupu pun n pend pendap apat at yang ang dibu dibuat at ka kaum um laki laki - laki laki men menjadi jadi alat alat dala dalam m mende mendefin finisi isikan kan,, menu menuru runk nkan an dan dan menia meniada dakan kan keber keberad adaan aan peremp perempua uan, n, sehin sehingg gga a disin disinii terli terlihat hat sekal sekalii perem perempu puan an pun pun menja menjadi di kelom kelompo pok k yang yang dibungkam. Teori dibungkam dibungkam dewasa ini terjadi tidak lagi pada kalangan gender, tetapi siapa yang paling mendominasi dan lebih didengar. Sebenarnya belum tentu mereka yang dominan yang gagasannya paling benar. Mereka yang diam diam tidak tidak selalu selalu salah salah atau atau dapat dapat dipan dipandan dang g sebela sebelah h mata mata saja saja dalam dalam gagasan .

C.

Premis da dari Teori ya yang Ada

Teori ini melihat bahwa bahasa adalah batasan budaya, dan dalam teori ini karena laki - laki lebih berkuasa dari perempuan, menjadikan laki - laki lebih mempengaruhi bahasa sehingga menghasilkan bahasa yang biasa digunakan oleh kaum laki – laki tanpa mempertimbangkan bahasa dari kaum perempuan. Hal Hal ini ini terj terjad adi, i, ka kare ren na baha bahasa sa dari dari buda buday ya yang yang khus khusus us tida tidak k menyajikan semua pembicara secara sama, tidak semua pembicara ikut serta serta dalam dalam pembu pembuata atan n pend pendapa apatt cara cara yang yang sama. sama. Peremp Perempuan uan tidak tidak sebebas dan semampu kalangan laki - laki untuk melontarkan apa yang







D.

Asumsi-asumsi Po Pokok

Kramarae (1981) merancang tiga asumsi yang berpusat pada sajian feminisnya dari teori muted group (kelompok yang dibungkam) , yaitu: •

Perempua Perempuan n merasak merasakan an dunia dunia yang yang berbeda berbeda dari dari laki - laki karena karena peremp perempuan uan

berbed berbeda. a.

dan laki laki - laki laki memil memiliki iki penga pengala laman man yang yang sanga sangatt Peng Pengala alama man n yang yang

berb berbeda eda ini berak berakar ar pada pada divis divisii

kerja masyarakat. •

Karena Karena laki-lak laki-lakii merupaka merupakan n kelompo kelompok k yang yang domina dominan n di masyarak masyarakat, at,

siste sistem m

persep persepsi si mere mereka ka juga juga domin dominan an.. Dom Domin inasi asi ini ini meng mengha halan langi gi

kebebasan ekspresi dari dunia model alternatif perempuan. •

Sehingga, agar berpartisipasi dalam masyarakat, perempuan harus mentransformasi modelnya dalam term sistem ekspresi yang dominan tersebut.

Kare Ka rena na dapa dapatt dili diliha hatt dari dari peng pengal alam aman an pere peremp mpua uan n di duni dunia a yang yang berbeda itulah, maka perempuan merasakan dunia yang berbeda pula dengan para laki - laki. Perbedaan ekspresi ini seringkali terlihat pada perbedaan antara dunia kerja publik, komersial, dan kompetisi serta dunia priv privat at ruma rumah, h, ke kelua luarg rga, a, dan dan penga pengasuh suhan an.. Perbe Perbedaa daan n penga pengalam laman an ini ini memperuncing perbedaan persepsi antara laki - laki dan perempuan. muted group group melalu Teori muted melaluii konsep konsep perse persepsi psi ini ini membaw membawa a prose proses s

komu ko muni nik kasi asi

pad pada

garis aris

Khusu Khususny snya, a,

teori teori

mute muted d

yang yang grou group p

palin aling g (

pent pentin ing g kelo elompok

dala dalam m yang

beri berint nter erak aksi si.. dibungka kam m

)

mengemu mengemukak kakan an bahwa bahwa karena karena kelompo kelompok k dominan dominan mengont mengontrol rol makna makna ekspr ek spresi esi publ publik ik seper seperti ti pada pada kamus, kamus, media media,, huku hukum, m, dan pemer pemerint intah, ah, maka maka gaya gaya ek eksp spre resi si mere mereka ka memp mempun unya yaii hak hak isti istime mewa wa

Doro Dorong ngan an







komentar tar

menyin yindir

dan

lelu elucon

yang ang

ter tertuj tuju

untuk tuk

men menghina

perempuan.

Menurut Dede Lilis Ch , cara c ara - cara perempuan dalam berbicara seperti wacana wacana emosion emosional, al, metafora metafora yang relevan relevan dengan dengan kehidup kehidupan an rumah, rumah, tidak akan memiliki tempat dalam dunia laki - laki dan laki - laki akan mengklaim mengklaim bahwa mereka tidak dapat memahami memahami perempuan perempuan atau mode ekspr ek spresi esiny nya. a. Me Melal lalui ui prose proses s yang yang melip meliput utii ejeka ejekan, n, ritua ritual, l, penja penjaga gaan an gawa gawang ng,, dan dan pele pelece ceha han, n, pere peremp mpua uan n ak akan an dibu dibuat at bisu bisu atau atau suka sukarr berb berbica icara ra dalam dalam forum forum disku diskursu rsus s publi publik. k. Te Tega gasny snya, a, perem perempu puan an akan akan sering merasa tidak nyaman berbicara dalam arus utama masyarakat, karena harus menerjemahkan gagasannya ke dalam bahasa komunikasi publik yang didominasi laki - laki, sehingga perempuan dianggap tidak sederha sederhana/si na/simpel mpel dalam dalam berbicar berbicara, a, atau akan akan menggu menggunaka nakan n bentuk bentuk bentuk interaksi “bawah tanah” seperti catatan harian, jurnal, atau ruang obrolan khusus perempuan.

Hal ini menunjukkan bukti - bukti dari teori muted group ( kelompok yang dibungkam ) , yaitu adanya penjelasan makna yang terkandung pada ada baha bahasa sa publ publik ik,,

sepe sepert rtii pad pada ka kart rtun un,, meta metafo fora ra,, bata batasa sa cara cara

berbica berbicara/l ra/logat ogat perempu perempuan, an, serta batas batas aktivita aktivitas s seksual; seksual; perempu perempuan an kura kurang ng disa disaji jika kan n

dala dalam m

medi media, a,

text textbo book ok,,

cybe cybers rspa pace ce,,

dsb. dsb. Disi Disini ni

perempuan harus menggunakan sistem ekspresi publik yang berorientasi terhadap laki – laki, serta perempuan menggunakan ruang privat, seperti bercerita

dengan

pengalamannya.

sesama

perempuan

untuk

mendiskusik sikan









•

Peremp Perempua uan n kemun kemungk gkina inan n besar besar lebih lebih sulit sulit meng mengeks ekspr presi esikan kan diri diri

mere mereka ka

send sendir irii dala dalam m cara cara - cara cara ek eksp spre resi si publ publik ik yang yang domi domina nan n

diba diband ndin ingk gkan an lak lakii -

laki laki.. Eksp Ekspre resi si per perem empu puan an bia biasa sany nya a keku kekura rang ngan an ka kata ta -

kata ka ta untuk untuk peng pengala alama man n yang yang femini feminin, n, ka karen rena a laki laki - laki laki tidak tidak berba berbagi gi pengala pengalaman man

tersebut tersebut dan tidak tidak mengemb mengembang angkan kan istilah istilah - istilah istilah yang yang

memadai. •

Laki - laki lebih sulit daripada perempuan dalam memahami makna

anggota dari gender lain. Bukti dari hipotesis ini dapat dilihat pada berbagai hal,

misalnya laki - laki cenderung cenderung menjaga menjaga jarak dari ekspresi perempuan perempuan karena mereka tidak memahami ekspresi tersebut; perempuan lebih

sering sering

menjadi menjadi objek objek dari pengalam pengalaman an daripa daripada da laki - laki; laki; laki - laki

dapat dapat

menek menekan an peremp perempua uan n dan dan merasi merasion onalk alkan an tinda tindakan kan terseb tersebut ut

deng dengan an dasa dasarr

bahw bahwa a

pere peremp mpua uan n

tida tidak k

cuku cukup p

rasi rasion onal al

atau atau

jela jelas, s,

sehingg sehingga a perempu perempuan an

harus harus mempelaj mempelajari ari sistem sistem komunik komunikasi asi laki laki - laki, laki,

seb sebalik alikny nya a laki laki - laki laki

meng mengis isol olas asii

diri diriny nya a

dari dari

sist sistem em

komu ko muni nika kasi si

perempuan. •

Perempuan

kemungkinan

mengekpr mengekpresik esikan an diri

akan

menemukan

cara

untuk

mereka mereka sendiri sendiri di luar luar cara - cara ekspre ekspresi si publik publik

domi dominan nan yang yang digun digunak akan an

oleh oleh laki - laki laki baik dalam dalam ko konv nvens ensii verba verball

maupu maupun n peri perilak laku u nonve nonverb rbal al

mereka mereka..

ekspresi nonverbal nonverbal dan

menggunakan menggunakan bentuk - bentuk nonverbal nonverbal yang

berbeda dengan yang digunakan digunakan laki

Peremp Perempua uan n

lebih lebih

mengan menganda dalka lkan n

laki, karena mereka secara verbal







•

Peremp Perempua uan n meno menolak lak untuk untuk hidu hidup p deng dengan an gagasa gagasan n - gaga gagasan san dari dari

orga organi nisa sasi si sosi sosial al yang yang dita ditang ngan anii

oleh oleh ke kelo lomp mpok ok domi domina nan n

dan dan

akan ak an

mengubah cara- cara

ekspresi publik dominan karena mereka secara sadar

dan dan seca secara ra verb verbal al

meno menola lak k

gaga gagasa san n

ters terseb ebut ut..

Himb Himbau auan an

bagi bagi

kebebasan perempuan perempuan telah mengembangkan mengembangkan bentuk - bentuk komunikasi komunikasi yang berbeda yang melibatkan melibatkan seperti yang dilakukan oleh •

pengalaman pengalaman - pengalaman pengalaman perempuan, perempuan,

kelompok - kelompok penyadaran.

Perempuan tidak seperti laki - laki dalam menciptakan kata - kata yang diakui secara luas dan digunakan oleh laki - laki maupun perempuan. Konse Ko nsekue kuensi nsiny nya a peremp perempua uan n mera merasa sa tidak tidak diang diangga gap p berko berkontr ntrib ibusi usi

terhadap •

perkembangan bahasa.

Selera humor perempuan akan berbeda dari selera humor laki - laki.

Hal ini

disebabk disebabkan an karena karena perempu perempuan an memilik memilikii konsept konseptuali ualisasi sasi dan

ekspresi yang

berbeda, berbeda, sehingga seseuatu yang tampak lucu bagi laki -

laki menjadi sama

sekali tidak lucu bagi perempuan.

Mute Muted d Gr Grou oup p Theo Theory ry meru merupa paka kan n teo teori yang yang mena menari rik k dari dari teor teorii komunikasi kritis dan termasuk dalam konteks kultural yang membahas mengen mengenai ai gender gender dan komunik komunikasi. asi. Teori Teori ini memusatk memusatkan an perhatia perhatianny nnya a pada kelompok tertentu dalam masyarakat yang mengungkap struktur struktur penting yang menyebabkan penindasan dan memberikan arah bagi perubahan yang positif. Ketika teori feminis berkutat dengan pembagian konsepsi gendar atas maskulin maskulin dan feminin feminin sejumlah sejumlah orang orang mempert mempertanya anyakan kan manfaat manfaat dari dari







potensi

untuk membebaskan membebaskan kita dari klasifikasi peran berdasarkan berdasarkan jenis

kelam kelamin in

yang yang muncul muncul dari dari dualism dualisme.” e.” Jawaba Jawabann nnya ya menur menurut ut Putna Putnam, m,

adalah bukan

dengan mengabaikan mengabaikan teori feminis atau idealisme feminis,

tetapi dengan

melihat pada proses komunikasi komunikasi secara berbeda. Daripada Daripada

sekadar sekadar

mengangg menganggap ap bahwa bahwa gender gender adalah adalah penyebab penyebab bagi bagi efek-e efek-efek fek

lain lainny nya, a, kita kita

haru harus s

memp mempel elaj ajar arii

pula pula

cara cara-c -car ara a

dima dimana na

pola pola-p -pol ola a

komunikasi telah membawa pada pembedaan gender itu sendiri (Sendjaja, 2002: 9.25)

E.

Tujuan dari Teori

Teori

ini

bertujuan bertujuan

untuk

mengubah

sistem

linguistik linguistik

yang

diper diperken kenalk alkan an oleh oleh laki laki – laki, laki, seper seperti ti kamus kamus femin feminis is dan dan pelec peleceh ehan an seksual terhadap kaum perempuan. Karena dalam teori ini laki – laki yang mendo mendomin minasi asi sistem sistem buday budaya a yang yang ditel diteliti iti oleh oleh antro antropo polo log g sedang sedangka kan n perempuan ditinggalkan dan direndahkan.

F.

Aplikasi Teori

Kram Kr amar arae ae nyat nyatak akan an,, “pel “pelec eceh ehan an seks seksua uall mera meraja jale lela la teta tetapi pi tida tidak k random.” Kisah anonimitas di bawah ini tipikal. “ Dia sudah 50 tahun tahun dan Saya Saya 21 tahun. tahun. Dia adalah adalah profes profesor or utama di







X mengundangku untuk datang ke kantornya pada sore hari untuk mendiskusikan sebuah paper yang telah saya tulis untuknya. Perc Percak akap apan an

akra akrab b

deng dengan anny nya a

memp mempen enga garu ruhi hiku ku

sehi sehing ngga ga

kita kita

merenc merencana anakan kan untuk untuk saling saling menge mengenal nal satu satu sama sama lain lain dan beker bekerja ja sama sama secara secara akrab. akrab. Saya Saya mengin mengingin ginkan kan beker bekerja ja dengan dengannya nya dan sepakat sepakat.. Kami Kami berdiri dan dia merangkul dan menciumku. Saya menarik diri ke belakang sambil sambil terkej terkejut. ut. Saya Saya benar-b benar-bena enarr tidak tidak tahu tahu apa yang yang telah telah terjad terjadi. i. Dia ters tersen enyu yum m

dan dan

meng mengat atak akan an

pada padaku ku

bahw bahwa a

menj menjad adii

“tem “teman an” ”

dapa dapat t

melakukan bukan untuk apa-apa tetapi untuk mempertinggi hubungan kerja kita. Saya tidak berkata apaupun, tetapi merasa sangat bingung…..Laki-laki ini adalah seorang anggota fakultas yang sangat dihormati dan dia lebih tahu tentang norma-norma hubungan fakultas dan pelajar. Sehingga saya meng mengir ira a salah salah mera merasa sakan kan peri perila laku kuny nya a yang yang tida tidak k panta pantas, s, past pastii sala salah h memahami motifnya, melebih-lebihkan arti “menjadi teman.” Sehingga saya merencanakan untuk berbicara terbuka padanya. Saya Saya telah telah dirugi dirugikan kan dalam dalam “pembi “pembicar caraan aan terbuk terbuka” a” kami, kami, karena karena saya saya didekatinya sebagai sebuah kesempatan untuk memperjelas perasaan yang digunak digunakanny annya a sebagai sebagai suatu suatu kesemp kesempatan atan untuk untuk menafsi menafsirkan rkan ulang ulang dan mere merede defi fini nisi si apa apa yang yang tela telah h terj terjad adii deng dengan an cara cara yang yang sesu sesuai ai deng dengan an maksudnya. Saya katakan padanya Saya tidak merasa baik dengan “menjadi teman” teman” dengann dengannya. ya. Dia menjaw menjawab ab bahwa bahwa Saya Saya bereak bereaksi si berleb berlebiha ihan, n, dan selanjutnya didikan kota kecil selatan saya muncul….Saya katakan bahwa saya saya diperh diperhati atikan kan olehny olehnya a sehing sehingga ga dia tidak tidak objekt objektif if menil menilai ai pekerj pekerjaan aan







mempe memperju rjuan angk gkan an baha bahasa sa sebaga sebagaim iman ana a

mempe memperju rjuan angka gkan n

tingk tingkah ah laku laku

seksual yang berlebihan. Selama profesor tersebut menegaskan tindakannya sebagai “menjadi teman”, pelajar perempuan tersebut merasa melalaikan dirinya sendiri. Dia telah dilengkapi dengan perangkat linguistik “pelecehan seks seksua ual, l,” ” dia dia ak akan an meng menges esah ahka kan n pera perasa saan anny nya a dan dan mela melabe beli li prof profes esor or tersebut sebagai tidak pantas dan ilegal.

G.

Peni Penila laia ian n Krit Kritis is pada pada Teor Teorii Kel Kelom ompo pok k yan yang g Dib Dibun ungk gkam am •

Pengania Penganiayaan yaan Perempua Perempuan n yang yang berlebih berlebihan. an. Teori Teori ini dikiriti dikiritik k kar karena ena terlalu menekankan pada masalah aniaya terhadap perempuan.

•

Ketid Ketidak aktep tepata atan n polit politis. is. Teori Teori ini ini bertuj bertujuan uan poli politis tis ka karen rena a teori teori ini ini digunak digunakan an untuk untuk kemajua kemajuan n agenda agenda politik politik dalam dalam pemberia pemberian n kuasa kuasa pada kalangan perempuan. Dan teoretisi kelompok yang dibungkam ini ini ak akan an sepak sepakat at bahw bahwa a merek mereka a melaku melakuka kan n agend agenda a poli politik tik deng dengan an mela melaku kuk kan

peru peruba baha han n

kon ko nstru strukt ktif if

dal dalam

masy masyar arak akat at

deng dengan an

meng mengur uran angi gi ke keti tida daka kadi dila lan n anta antara ra pere peremp mpua uan n dan dan laki laki-l -lak aki. i. Para Para teoretisi teoretisi tersebut tersebut tidak tidak melihat melihat masalah masalah dengan dengan menghad menghadirka irkan n nilai nilai dalam sebuah teori. Dalam opini mereka, nilai melekat pada semua teori, meskipun teori konvensional menyangkal nilai yang ada dalam pekerj pekerjaan aan merek mereka. a. Selan Selanjut jutnya nya,, ilmuw ilmuwan an kriti kritis s memba membant ntah, ah, taori taori tent tentan ang g ke kehi hidu dupa pan n sosi sosial al haru harus s dida didasa sark rkan an pada pada nila nilaii dan dan haru harus s berusaha memperbaiki masyarakat.









ketidakadilan harus diakui dan diakomodasi. Barangkali hal itu utopia dalam mengkhayalkan membuat lagi bahasa termasuk ekspresi dan perspektif perempuan.(Wood, 2004: 272-273).

DAFTAR PUSTAKA

Buku :







diakses pada Sabtu, 31 Maret 2012

Muted Group

Recommend Documents