MSDS: PT.GHEMMI Fly Ash & Bottom Ash
Material Safety Data Sheet Bagian 1: INFORMASI PRODUK DAN PERUSAHAAN Nama Perusahaan: PT.GHEMMI Fly Ash and Bottom Ash (Ash) Pengidentifikasian: Coal Fly Ash, Class F Fly Ash, Class C Fly Ash, Type CI Fly Ash, Type CH Fly Ash, Type produk Fly Ash, Lignite Coal Fly Ash, Subbituminous Coal Fly Ash, Anthracite Coal Fly Ash, bituminous Coal Fly Ash, Bottom Ash, Ash Perusahaan: PT.GHEMM Indonesia.
Information Telephone Number: Emergency Telephone Number:
Dusun II Desa Gunung Raja Muara Enim, Sumatera Selatan 31172 Penggunaan produk:
Fly ash dan Bottom Ash digunakan sebagai bahan tambahan m aterial yang mengandung semen atau pozzolan untuk semen, dan produk beton. Juga digunakan sebagai penstabilitas tanah dan sebagai bahan pengisi aslphalt dan berbagai produk yang banyak digunakan pada bahan bangunan lainnya MSDS ini meliputi berbagai macam tipe Ash ( abu ). Komposisi tiap-tiap kandungan yang
Catatan:
berbahaya akan bervariasi tergantung dari jeni s-jenis abu tersebut Section 2: KOMPOSISI/INFORMASI TENTANG KANDUNGAN BAHAN NO
TEST
I
III
Corrosivity -Ph lgnitabilitv Explosive Reactivity
IV
- Cyanide - Sulfide Lethal Doses (LD 50 )
II
DESCRIPTION
FLY ASH Non Corrosive
BOTTOM ASH Non Corrosive
9.28
9.36
Negative Non Explosive Non Reactive <0.2 Mg/Kg <0.2 Mg/Kg 15087 Mg/Kg
Negative Non Explosive Non Reactive <0.2 Mg/Kg <0.2 Mg/Kg 15000 Mg/Kg
METHOD
ASTM D-93192 Closed Cup Tester EPA SW 846 9010 EPA SW 846 9O3O
ASTME1163-90 Core Lab Jakarta data 10/18/2011
Catatan:
Fly ash dan Bottom ash merupakan produk samping samping dari pembakaran pembakaran batu bara. Sejumlah Sejumlah bahan kimia mungkin dapat dideteksi saat dilakukan analisa kimia. Sebagai contoh bahan kimia yang diidentifikasi bisa termasuk carbon dan slika kompleks atau oksida Alumunium (Al) dan Phosphorus (P). Identitas bahan kimia : M xOy SiO 2 (M = Al, Ca, Mg dan kandungan kecil logam lainnya, yang diikat silica (SiO2).
Analisa kimia dari Fly ash dan Bottom Bottom ash mengindikasikan adanya sejumlah kecil kandungan kandungan logam, seperti : Arsenic (As), Barium (Ba), Beryllium (Be), Cobalt (Co), Lead (Pb), and Manganese (Mn). Bagian 3: HAZARD HAZARD IDENTIFICATION
WARNING iritasi: Menyebabkan mata, Kulit dan pernafasan mengalami iritasi Racun : Berbahaya jika terhirup. (mengandung silica kristalin) Gunakan control engineering yang tepat, cara kerja, dan APD Untuk mencegah terkena paparan produk yang kering maupun basah. Baca MSDS untuk lebih detail. Page 1 of 6
Respiratory Protection
Eye Protection
Gloves
Boots
MSDS: PT.GHEMMI Fly Ash & Bottom Ash
Bagian 3: HAZARD IDENTIFICATION (continued) Emergency Overview:
Abu adalah padatan, bewarna abu-abu/hitam atau coklat/kecoklatan, serbuk tidak berbau yang mungkin mengandung masa padatan. tidak mudah terbakar dan mudah meledak. sebuah tunggal, paparan jangka pendek pada bubuk yang kering menunjukkan sedikit atau tidak ada sama sekali membahayakan.
Potensi Dampak Pada Kesehatan: Kontak Mata:
Debu yang beterbangan dapat menyebabkan i ritasi atau peradangan langsung maupun tidak langsung. Kontak mata dengan j umlah yang besar terkena serbuk yang kering maupun basah menyebabkan iritasi mata yang sedang ( moderate ). paparan mata diharuskan segera dilakukan pertolongan pertama guna mencegah kerusakan yang parah pada mata.
Skin Contact:
Debu dapat menyebabkan kulit kering, tidak nyaman dan iritasi.
Pernafasan ( Acute ):
menghirup debu dapat menyebabkan hidung, tenggorokan atau paru-paru teriritasi, termasuk batuk-batuk, tergantung pada tingkat paparannya. Abu kemungkinan mengandung sejumlah kecil ammonia atau ammonia bisulfate. jika kontak dengan air atau kelembapan akan menyebabkan amonia dilepaskan dari abu ke udara. terhirup ammonia biasanya menyebabkan batuk dan iritasi atau luka bakar pada bagian hidung, tenggorokan dan paru-paru. ef ek ini tergantung pada konsentrasi ammonia yang terhirup..
Pernafasan (chronic):
Resiko cidera tergantung pada durasi atau tingkatan terkena paparan.
Silikosis:
produk ini mengandung crystalline silica. Secara berkepanjangan atau berkali-kali terhirup zat crystalline silica dari produk ini dapat menyebabkan silicosis, secara serius dapat menyebabkan gagal fungsi atau penyakit pada paru-paru.
karsiogenisitas:
Abu tidak termasuk sebagai bahan karsinogen oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) atau National Toxicology Program (NTP); Meskipun begitu, abu mengandung sejumlah kecil crystalline silica diklasifikasikan oleh IARC dan NTP sebagai karsinogen pada manusia..
yang
Penyakit autoimun
beberapa studi menunjukkan bahwa paparan terhirup crystalline silica ( tanpa silicosis) atau penyakit silicosis mungkin berhubungan dengan peningkatan kejadian beberapa gangguan autoimun seperti scleroderma ( penebalan kulit ) ,lupus eritematosus sistemik, rheumatoid arthritis dan penyakit yang mempengaruhi ginjal .
Tuber culosis:
Silicosis meningkatkan resiko tuberculosis.
Penyakit ginjal: Tertelan:
Kondisi medis
.
Beberapa studi menunjukkan meningkatnya insiden dari penyakit ginjal dan stadium ahir penyakit ginjal pada pekerja yang terpajan terhirup crystalline silica. jangan pernah menelan abu. meskipun tertelan dalam jumlah yang kecil tidak diketahui berbahaya, jumlah yang besar dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. Orang dengan penyakit paru-paru (e.x. bronchitis, emphysema, COPD, pulmonary
diperparah dengan paparan: disease) dapat diperparah apabila terpapar produk ini.
Page 2 of 6
MSDS: PT.GHEMMI Fly Ash & Bottom Ash
Bagian 4: LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN PERTAMA Kontak Mata:
Bilas mata dengan air secara keseluruhan setidaknya selama 15 menit, termasuk dibawah kelopak, untuk menghilangkan semua partikel-partikel. Mencari bantuan medis untuk luka lecet.
Kontak kulit:
Cuci dengan air dingin dan sabun Ph netral atau deterjen ringan pada kulit. Mencari bantuan medis untuk bintil merah pada kulit, iritasi, dan terpapar tanpa terlindungi untuk jangka waktu yang lama pada abu yang basah, sement, campuran semen atau cairan semen yang basah.
Terhirup
:
Pindahkan korban pada udara segar terbuka. Cari bantuan medis jika berasa tidak nyaman atau batuk-batuk atau gejala lainnya yang tidak mereda
Tertelan
Catatan Kedokteran:
Jangan coba memaksa untuk muntah. Jika sadar, orang diberikan ai r minum yang banyak. Cari bantuan medis segera. ada tiga tipe dari silicois: Simple silikosis kronis –dihasilkan dari paparan jangka panjang ( lebih dari 20 tahun ) terhirup dalam jumlah kecil crystalline silica. Pembengkakan peradangan cronis dan jaringan parut disebabkan oleh terhirupnya crystalline silica pada paru-paru dan kelenjar getah bening dada. penyakit ini memiliki ciri-ciri sesak nafas dan mirip dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Accelerated silicosis –terjadi setelah terpapar lebih banyak menghirup crystalline silica selama periode waktu yang lebih singkat (5-15 tahun ). peradangan , jaringan parut dan gejala-gejalanya meningkat lebih cepat pada Accelerated silicosis dibanding Simple silikosis kronis. Acute silicosis –Hasil dari paparan jangka pendek terhirup crystalline silica dalam jumlah yang sangat besar. Paru-paru jadi sangat meradang dan dipenuhi oleh cairan, menyebabkan sesak nafas dan level oksigen darah yang rendah
Fibrosis secara progressive dapat terjadi pada simple atau accelerate silicosis, namun biasanya terjadi pada bentuk accelerated silicosis. Fibrosis secara progresif dihasilkan dari jaringan parut yang parah dan mengarah pada kerusakan struktur paru-paru normal
Page 3 of 6
MSDS: PT.GHEMMI Fly Ash & Bottom Ash
Bagian 5: TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN Titik nyala api & Metode: General Hazard:
Non-combustible
Media Pemadam:
Gunakan media pemadaman Yang sesuai untuk api dan sekitarnya
Firefighting Equipment:
Abu tidak menimbulkan bahaya kebakaran. Tipe A SCBA dianjurkan untuk membatasi paparan pembakaran produk ketika memadamkan api apapun.
Combustion Products:
None.
Hindari menghirup debu.
Bagian 6: TINDAKAN KEBOCORAN General: Tempatkan bahan yang tertumpah kedalam wadah. Hindari tindakan yang m embuat abu beterbangan. Hindari terhirup debu dan kontak dengan kulit. Gunakan APD yang sesuai pada Bagian ke 8. Mengerok abu basah dan menempatkan dalam wadah. Biarkan bahan mengering atau mengeras sebelum dibuang. Jangan mencuci abu di diselokan dan system saluran drinase atau kebadan air (contoh aliran sungai ). Metode Pembuangan Limbah:
Pembuangan abu berdasarkan undang-undang Negara, provinsi maupun daerah yang berlaku.
Bagian 7: PENANGANAN DAN PENYIMPANAN General:
Menjaga curah dan abu kantong tetap kering sampai digunakan. susun bahan yang dikantongi dengan aman mencegah terjatuh. abu dikantong sangat berat dan dapat menimbulkan resiko seperti keseleo dan keram pada punggung, tangan, bahu dan kaki saat mengangkat dan mencampur. Tangani dengan hati-hati dan menggunakan langkah-langkah pengendalian yang tepat. Bahaya terperosok. untuk mencegah longsor atau tertimbun dan sesak nafas, jangan memasuki tuang tertutup, seperti silo, bin, truk curah, dan tempat penampungan atau penyimpanan yang berisi abu. abu bisa menumpuk dan menempel pada dinding ruang tertutup. Abu bisa terlepas , runtuh atau jatuh tanpa terduga. Grounding semua system pnumatik alat angkut. Berpotensi menimbulkan listrik statis dan melepaskan static ketika abu bergerak melalui plastic, non-conductive, atau nongrounded sistem alat angkut pneumatik . Listrik static dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan dan menyebabkan kecelakaan pada pekerja.
Page 4 of 6
MSDS: PT.GHEMMI Fly Ash & Bottom Ash
Bagian 7: PENANGANAN DAN PENYIMPANAN (continued) Penggunaan:
Pemotongan, penghancuran atau penggilingan semen, beton akan melepaskan crystalline silica yang dapat terhirup. Gunakan tindakan control debu yang sesuai, dan gunakan APD yang benar Dijelaskan pada bagian 8 dibawah ini.
Housekeeping:
Hindari tindakan yang menyebabkan abu beterbangan saat membersihkan seperti menyapu abu kering atau menggunakan compres air. Gunakan HEPA vacuum atau menyiram dengan air secara keseluruhan. Gunakan APD yang tepat dijelaskan pada bagian 8.
Storage Temperature:
Storage Pressure: Unlimited. Unlimited. Segera menghilangkan dan mencuci pakaian yang berdebu atau basah karena abu. Secara keseluruhan mencuci bagian tubuh yang terkena debu atau abu basah.
Clothing:
Bagian 8: PENGENDALIAN PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI Engineering Controls:
Gunakan Pembuangan lokal atau ventilasi atau metode supresi lainnya untuk menjaga tingkat debu Yang terpapar di bawah batas yang diperbolehkan.
Alat Pelindung Diri (APD): Respiratory Protection:
Dalam kondisi yang biasa tidak ada perlindungan pernafasan yang diperlukan. gunakan Respirator SNI yang disetujui yang benar dipasang dan dalam kondisi baik bila terkena debu di atas batas yang diizinkan.
Pelindungan mata: Gunakan kacamata pelindung atau safety google saat penanganan debu atau abu basah untuk mencegah kontak langsung ke mata. Tidak diperbolehkan menggunakan contact lenses saat menangani abu atau dalam keadaan berdebu. Perlindungan kulit: Gunakan Sarung tangan, penutup boot dan pakaian pelindung yang tahan terhadap air untuk mencegah kontak denagn kulit. Jangan mengandalkan cream pelindung, didalam sarung tangan yang kedap air. Lepaskan pakaian dan peralatan pelindung yang penuh dengan abu basah atau debu dan segera mencuci daerah yang terkena.
Bagian 9: SIFAT FISIKA DAN KIMIA Keadaan Fisik:
Evaporation Rate: pH (in water):
NA. 4-12
Bau: Tekanan Uap:
Padat (powder). Bentuk tepung bewarna Abu-abu/hitam atau coklat/kecoklatan yang mengandung masa padatan None. NA.
Boiling Point: Freezing Point:
>1000 C
Densitas Uap:
NA.
Viscositas:
None, solid.
Specific Gravity:
2 - 2.9
Kelarutan pada air:
Slightly (< 5%)
Tampilan:
Page 5 of 6
o
None, solid.
MSDS: PT.GHEMMI Fly Ash & Bottom Ash
Bagian 10: STABILITAS DAN REAKTIVITAS Stabil. Jaga tetap kering sampai di gunakan.hindarkan kontak dengan material yang Stabilitas: tidak cocok. Abu tidak cocok dengan acids, ammonium salts dan logam aluminum. Ash dissolves Incompatibilitas: in hydrofluoric acid, producing corrosive silicon tetrafluoride gas. Ash reacts with water to form silicates and cal cium hydroxide. Silicates react with powerful oxidizers such as fluorine, boron trifluoride, chlorine trifluoride, manganese trifluoride, and oxygen difluoride.
Hazardous Polymerization: None.
Hazardous Decomposition: None.
Bagian 11: PEMBUANGAN LIMBAH Tata cara pembuangan dan pengemasan limbah ini mengacu pada hukum yang berlaku di Indonesia, Provinsi dan daerah setempat. Section 14: INFORMASI PENGANGKUTAN Produk ini diklasifikasikan sebagai Limbah B3 berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. setiap transportasi yang digunakan memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan yang berlaku. Section 15: INFORMASI MENGENAI PERATURAN YANG TERKAIT OSHA/MSHA Hazard Communication:
This product is considered by OSHA/MSHA to be a hazardous chemical and should be included in the employer's hazard communication program.
CERCLA/SUPERFUND:
This product is not listed as a CERCLA hazardous substance.
EPCRA SARA Title III:
UNDANG-UNDANG LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA
Page 6 of 6
This product has been reviewed according to the EPA Hazard Categories promulgated under Sections 311 and 312 of the Superfund Amendment and Reauthorization Act of 1986 and is considered a hazardous chemical and a delayed health hazard Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 85 Tahun 1999,lampiran D223 limbah dari sumber yang spesifik, bahwa produk ini merupakan kategori limbah bahan berbahaya dan beracun. Setiap pengelolaannya mengacu pada hukum dan peraturan yang berlaku