Modul Resusitasi Neonatus
KONTRIBUTOR KONTRIBUTOR : dr. Julniar M. Tasli, SpA (K) dr. Herman Bermawi, SpA (K) dr. Afifa Ramadanti, SpA (K) dr. Indrayady, SpA dr. Atika Akbari, SpA
2017
1
Resusitasi Neonatus Mengembangkan Kompetensi Dasar (Dalam Kelas) Sesi yang Diarahkan Fasilitator
Waktu: 2 jam 30 menit
Secara umum tujuan modul ini adalah untuk menginformasikan metodelogi penilaian berbasis kompetensi, yang jika dilaksanakan sesuai dengan rancangannya, akan memotivasi peserta menguasai pengetahuan, komptetensi dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan resusitasi neonatus. Secara khusus, khusus, tujuan modul modul ini adalah adalah : 1. Memperkenalkan kepada peserta langkah-langkah resusitasi neonatus, pentingnya siklus : evaluasi keputusan tindakan, dan penggunaan cara penilaian yang tepat. 2. Memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk mempraktekkan pengetahuan / kompetensi / keterampilan yang diperolehnya di dalam kelas tentang cara melakukan resusitasi bersama fasilitator. →
→
Latar Belakang Sekitar seperlima dari jumlah neonatus yang meninggal pada periode neonatus disebabkan oleh asfiksia perintal, sehingga kemampuan resusitasi neonatus harus dimiliki bagi penolong persalian atau petugas yang mendampingi proses peralian. Tindakan resusitasi neonatus dilakukan mengikuti alur langkah menurut suatu panduan tertentu. Bila tindakan resusitasi neonatus dilakukan dilakukan dengan indikasi yang tepat dan dilakukan dengan tepat dan benar, diharapkan kematian dan kecacatan yang disebabkan asfiksia dapat diturunkan.
Tugas Melengkapi penilaian neonatus dan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur neonatus sesuai dengan standar dan protokol pelayanan pelayanan termasuk resusitasi neonatus.
Kompetensi : Melaksanakan Resusitasi Neonatus Secara Efektif dan Tepat Waktu
K eterampilan eterampilan 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11.
Menyiapkan diri untuk menjadi tenaga terampil resusitasi dan peralatan untuk resusitasi neonatus. Memahami urutan langkah-langkah langkah-langk ah resusitasi resusitas i neonatus. Melakukan penilaian pada semua bayi segera setelah lahir. Mengetahui indikasi dan melakukan langkah awal awal resusitasi paling lama 30 detik, termasuk bayi dengan air ketuban k etuban terkontaminasi mekonium. mekonium. Mengevaluasi Mengevaluasi bayi dengan menilai menilai pernapasan, pernapasan, laju laju jantung, jantung, dan oksigenasi oksigenasi ( saturasi oksigen ). Mengetahui indikasi dan melakukan ventilasi tekanan positip. Mengetahui indikasi dan melakukan kompresi dada yang terkoordinasi dengan ventilasi tekanan positip. Mengetahui indikasi pemberian epinefrin dan/atau obat-obatan obat-oba tan lain. Melakukan pemberian epinefrin dan/atau obat-obatan obat-obat an lain. Mengetahui indikasi intubasi endotrakea. Melakukan intubasi endotrakea. 2
Tujuan Pembelajaran Diharapkan pada akhir sesi kelas peserta mampu dan memiliki keterampilan diatas ( 01 s/d 12 ) sebagai tujuan dari pembelajaran modul resusitasi neonatus.
Rancangan Acara Pembelajaran Waktu (menit) 60 menit 90 menit
Aktivitas belajar mengajar Pendahuluan Demonstrasi Demonstrasi Demonstras i oleh instruktur, mahasiswa melakukan simulasi secara bergantian di bawah bimbingan instruktur
Keterangan Narasumber Instruktur mahasiswa
Kegiatan Pembelajaran Memotivas Memotiv asii P embelajaran embelajaran Waktu: 5 menit Fasilitator memperkenalkan tujuan gambaran umum modul, latar belakang dan analisis tugas menggunakan tampilan data. Berbagai kegiatan pembelajaran yang berbeda yang digunakan selama sesi dibahas bersama dengan kelompok (boneka bayi untuk resusitasi digunakan untuk praktek selama kegiatan belajar ini). Akan dikaji pula cara menilai peserta pada akhir sesi berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran 1 C urah ur ah Pendapat Pendapat Waktu : 5 menit Menggunakan teknik curah pendapat, fasilitator memulai diskusi sebelum peserta melakukan persiapan pasien dan mengidentifikasi perlengkapan dan obat-obatan esensial yang diperlukan untuk resusitasi neonatus.
P res enta entas i Wa W aktu : 10 menit menit Fasilitator menggunakan tampilan data atau transparansi untuk mempresentasikan persiapan pasien dan daftar perlengkapan dan obat-obatan esensial yang diperlukan untuk resusitasi neonatus. Fasilitator membagikan daftar algoritme resusitasi neonatus.
3
NEONATAL RESUSCITATION ALGORITHM 2015 Antenatal counseling, Team briefing and equipment check
Birth
Yes
Term? Tone? Breathing or or crying?
Stay with mother for routine care: Warm and maintain normal temperature, position airway, clear secretions if needed, dry, ongoing evaluation.
No
A
Warm and maintain normal temperature, position airway, clear secretions if needed, dry, stimulate
1 minute
No
Apnea, gasping, or HR below 100 bpm?
Yes
Yes
Position and clear airway SpO2 monitor Supplemental O2 as needed Consider CPAP
PPV SpO2 monitor Consider ECG monitor
B
Labored breathing or persistent cyanosis
No
HR below 100 bpm?
Post-resuscitation care Team debriefing
Yes
Check chest movement Ventilation corrective steps if needed ETT or laryngeal mask if needed
Pre-ductal SpO2 Target 1 min 2 min 3 min 4 min 5 min 10min
No
HR below 60 bpm? Yes
C
Intubate if not already done Chest compressions Coordinate with PPV 100% O2 ECG monitor
HR below 60 bpm? Yes
IV epinephrine
D
If HR peristently below below 60 bpm: bpm: consider hypovolemia, consider pneumothorax
4
60-65% 65-70% 70-75% 75-80% 80-85% 85-95%
Praktik 1. Resusitasi tidak dapat dilakukan seorang diri, terutama pada persalinan resiko tinggi. Idealnya 3 orang, yang merupakan satu tim, seorang diantaranya ditunjuk sebagai ketua tim. Selanjutnya peserta ( anggota tim ) melakukan persiapan untuk pasien: a. Menanyakan umur gestasi, gestasi, cairan, cairan, jumlah bayi, faktor risiko lain? lain? b. Sapa ayah/wali pasien, sebutkan bahwa anda petugas ( tim ) yang akan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. c. Jelaskan diagnosis, diagnosis, tatalaksana tatalaksana dan komplikasi yang yang mungkin terjadi pada pada bayi. d. Jelaskan bahwa tindakan yang dilakukan juga mempunyai risiko. e. Buat persetujuan tindakan medik. 2. Peserta menyiapkan alat resusitasi resusitas i dan memastikan alat dalam kondisi baik : a. Alat pemanas yang siap dipakai. b. Alat penghisap (bola karet atau alat penghisap mekanik) c. Alat penghisap mekonium d. Kateter penghisap penghisap no. 5F, 5F, 8F, 10F 10F dan 12F e. Stetoskop f. Balon dan sungkup resusitasi g. Selang oksigen h. Oksimeter i. Laringoskop daun lurus, lurus, no. 0 (untuk bayi bayi kurang bulan) dan dan no.1 (untuk bayi bayi cukup bulan) j. Lampu dan baterai baterai laringoskop laringoskop k. Pipa endotrakeal endotrake al ukuran 2,5; 3; 3,5; 4 mm l. Stilet m. Gunting n. Plester o. Sarung tangan steril p. Baki untuk kateterisasi umbilikal q. Kateter umbilikal atau sonde lambung no. 3,5F dan 5F r. Pisau bisturi s. Three-way stopcock t. Spuit 1, 3, 5, 10, 20, 25 ml u. Epinefrin 1:10.000 unit v. Larutan NaCl 0,9% w. Aquabidest steril
5
3. Peserta melakukan persiapan diri sendiri a. Cuci tangan dengan baik dan benar b. Pakai gaun dan masker c. Gunakan sarung tangan
Tujuan Pembelajaran 2, 3, 4, dan 5
C urah ur ah Pendapat Pendapat Waktu : 5 menit Menggunakan teknik curah pendapat, fasilitator memulai diskusi sebelum peserta mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk resusitasi neonatus dalam waktu 30 detik pertama.
P res enta entas i
Waktu : 5 menit menit
Fasilitator menjelaskan prinsip resusitasi yang berhasil, penilaian awal, langkah awal resusitasi, dan siklus evaluasi keputusan tindakan.
P raktik
Waktu : 5 menit menit
Peserta harus dapat menilai keadaan bayi dengan: a. menjawab 3 pertanyaan : - Apakah bayi cukup bulan? - Apakah bayi bernafas atau menangis? - Apakah tonus otot baik? b. Bila semua pertanyaan dijawab “YA”, bayi memerlukan perawatan rutin saja. c. Bila salah satu pertanyaan ada yang dijawab “TIDAK”, maka bayi perlu dilakukan tindakan lebih lanjut, yaitu Langkah Awal Resusitasi. Peserta bekerja merupkan sat tim dan setiap orang melakukan langkah awal resusitasi pada boneka bayi. Fasilitator mengamati dan memberikan masukan tentang pemilihan perlengkapan, kinerja dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing langkah berikut: 6
1. Menjaga kehangatan dan mencegah kehilangan panas - menerima bayi dengan linen hangat dan meletakkan di bawah pemancar panas.
2. Membuka jalan napas - memposisikan boneka bayi telentang dengan leher sedikit ekstensi ( setengah tengadah )
3. Membersihkan Membersihka n jalan napas ( menghisap cairan/lendir dari mulut dan hidung ): a. Bila air ketuban bersih tidak bercampur mekonium: mulut dibersihkan terlebih dahulu kemudian hidung. b. Bila air ketuban bercampur mekonium : - Menilai bayi dalam keadaan bugar (usaha nafas baik, tonus otot baik, FJ>100 x/menit), lakukan penghisapan lendir seperti di atas. 7
-
Bila bayi tidak bugar (Usaha nafas jelek, tonus otot jelek, FJ < 100 x/menit) : Isap lendir dari mulut dengan kateter no. 12F, kemudian diikuti intubasi dan dilakukan penghisapan langsung ke trakea dengan menggunakan pipa endotrakeal yang dihubungkan dengan penghisap mekonium.
4. Mengeringkan bayi dan mengganti kain yang basah dengan yang kering, memberikan rangsang taktil.
5. Mereposisi bayi. 6. Mengevaluasi pernapasan, laju jantung (dengan memegang pulsasi umbilikus atau mendengar suara denyut jantung dengan stetoskop, dihitung selama 6 detik dikalikan 10) dan warna kulit atau saturasi oksigen. Bila bayi bernafas atau menangis dan FJ > 100 x/menit dilanjutkan dengan perawatan pasca resusitasi, bila bayi tidak bernafas/megap-megap atau FJ < 100 x/menit dilakukan VTP. Bila bayi bernafas atau menangis dan FJ > 100 x/menit , tetapi terdapat ksulitan bernapas ( merintih, reraksi dinding dada dan napas cuping hidung ) pertimbangakan pemakaian CPAP dan dilanjutkan dengan perawatan pasca resusitasi. Tujuan Pembelajaran 6
Di s kus i
Waktu Waktu : 10 menit menit
Fasilitator dan peserta mendiskusikan prosedur melakukan ventilasi tekanan positif (VTP) dalam waktu 30 detik menggunakan balon dan sungkup. Fasilitator juga menjelaskan peran selang orogastrik jika ventilasi dilakukan berkepanjangan.
8
Fasilitator meminta peserta untuk mengidentifikasi balon dan bagian-bagiannya, dan juga beberapa ukuran serta posisi sungkup. Fasilitator mengklarifikasi langkah ventilasi tekanan positif menggunakan balon dan sungkup.
P raktik W aktu aktu : 10 menit menit Peserta bekerja berpasangan untuk melakukan langkah VTP. Fasilitator akan mengamati dan memberikan masukan atas kinerja dan waktunya. Peserta melakukan VTP : a. Lakukan VTP 2 kali untuk pertama kali sambil melihat pergerakan dinding dada. Bila dinding dada tidak bergerak berarti VTP tidak efektif lakukan koreksi dengan cara: - Letak sungkup diperbaiki sambil mereposisi kepala - Isap lendir - Buka mulut bayi - Tekanan pompa ditingkatkan - Bila masih tidak efektif, alternatif lain lakukan intubasi b. Lakukan VTP selama 30 detik dengan kecepatan 20-30 kali dimulai dimulai dengan O 2 21 % selanjutnya konsentrasi oksigen disesuaikan dengan target saturasi seuai umur. Kecepatan dapat dicapai dengan memompa balon sebagai berikut:
Pompa
lepas...lepas lepas...lepas
pompa
lepas....lepas lepas....lepas
c. Setelah 30 detik evaluasi denyut jantung dan pernafasan Tujuan Pembelajaran 7
C urah Penda P endapa patt dan dan P res entasi entasi Waktu : 5 menit menit Fasilitator dan peserta melakukan curah pendapat mengenai identifikasi indikasi kompresi dada dan area untuk melakukan kompresi (letak jari di dada). 9
Fasilitator kemudian mempresentasikan indikasi untuk kompresi dada yaitu bila denyut jantung masih < 60 detak permenit setelah dilakukan VTP yang efektif selama 30 detik dan langkah melakukan kompresi tersebut menggunakan tampilan data.
P raktik W aktu aktu : 10 menit menit Peserta bekerja berpasangan dengan bimbingan dari fasilitator. Pada awalnya, peserta mempraktekkan langkah VTP kembali. Setelah 30 detik melakukan VTP, satupeserta memeriksa denyut jantung, mengevaluasi dan memutuskan apakah kompresi dada diperlukan. Jika perlu, satu peserta melakukan kompresi dada menggunakan teknik ibu jari dan dua jari, sementara yang lainnya melakukan ventilasi saat jeda setelah kompresi ketiga kali. Fasilitator memastikan bahwa peserta memeriksa denyut jantung selama enam detik dan mengalikannya dengan sepuluh untuk mengevaluasi apakah kompresi dada harus dilanjutkan. Kompresi dada dilakukan dengan cara : a. Posisi jari di letakan di antara garis khayal kedua papilla papilla mamae dan processus processus xyphoideus. Penekanan dilakukan dengan kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dinding dada.
b. Kompresi dada dapat dilakukan dengan : Kedua ibu jari: Kedua ibu jari di lokasi kompresi, jari lain di punggung bayi Dua jari: Ujung jari tengah dan telunjuk salah satu tangan di lokasi kompresi, tangan lain di punggung bayi
c. Rasio kompresi dada dan VTP adalah 3 : 1, dilakukan selama 45 – 45 – 60 60 detik. d. VTP diberikan dengan O2 100 %.
10
Tujuan Pembelajaran 8 dan 9
C urah Pendapa Pendapat dan dan Dis Di s kus i
Waktu : 5 menit menit
Peserta melakukan curah pendapat untuk mengidentifikasi indikasi penggunaan obat dan mendiskusikan penggunaannya termasuk dosis yang direkomendasikan dan kewaspadaan jika menggunakan obat tersebut. Fasilitator mempresentasikan informasi ini menggunakan tampilan data atau transparansi. a. Epinefrin 1 : 10.000 unit Indikasi : bila denyut jantung masih < 60 x/menit setelah dilakukan kompresi dada dan VTP 45-60 detik Dosis : vena umbilikus : 0,1 – 0,1 – 0,3 0,3 ml/kg bolus secepatnya Pipa endotrakea : 0,5 – 0,5 – 1 1 ml/kg secepatnya Dapat diulang setiap 3-5 menit b. NaCl 0,9 % Indikasi : bila bayi tetap bradikardi setelah pemberian epinefrin dan ada dugaan kuat kehilangan darah akut. Dosis : 10 ml/kg kecepatan 5-10 menit Tujuan Pembelajaran 10 dan 11
C urah Pendapa Pendapat dan dan Pr esent es entasi asi
Waktu : 10 menit menit
Fasilitator dan peserta melakukan curah pendapat mengenai identifikasi indikasi intubasi endotrakea. Fasilitator kemudian mempresentasikan indikasi untuk intubasi endotrakea yaitu: bila ada mekonium dan bayi tidak bugar, VTP dengan balon sungkup tidak menghasilkan pengembangan dada, untuk mempermudah koordinasi VTP dan kompresi dada, untuk pemberian epinefrin, pada bayi sangat prematur dan hernia diafragmatika. Menjelaskan langkah melakukan intubasi endotrakea tersebut menggunakan tampilan data atau transparansi t ransparansi..
Praktik Peserta bekerja berpasangan dengan bimbingan dari fasilitator. Peserta mempraktekkan langkah intubasi endotrakea: a. Penolong berdiri di sisi atas kepala bayi b. Nyalakan lampu laringoskop c. Pegang laringoskop dengan ibu jari dan ketiga jari tangan kiri dan arahkan daun laringoskop ke sisi berlawanan dengan penolong
d. Pegang kepala bayi dengan tangan kanan e. Masukan daun laringoskop antara palatum dan lidah 11
f.
Ujung daun laringoskop dimasukkan menyusuri lidah secara perlahan ke pangkal lidah sampai di vallecula
g. Angkat daun laringoskop dengan cara mengangkat seluruh laringoskop ke arah batang laringoskop menunjuk.
h. Cari petanda anatomis anatomis glotis glotis yang terletak diantara diantara pita suara seperti huruf V terbalik. terbalik. i. Masukan pipa endotrakeal yang sesuai kedalam glotis dengan tangan kanan. Waktu memasukkan pipa ET pita suara harus dalam keadaan terbuka. Bila setelah 30 detik pita suara masih belum terbuka hentikan upaya memasukan pipa ET dan lakukanlah ventilasi dengan balon dan sungkup.
j. k. l. m. n. o. p.
Masukan pipa ET diantara pita suara sampai sebatas garis hitam tanda pita suara pada ET. Pipa ET dipegang dengan tangan kanan yang bertumpu pada muka bayi, tekan ke bibir. Laringoskop dikeluarkan dengan tangan kiri. Cabut stilet pada pipa ET Sambil memegang pipa ET, pasang sambungan pipa ke balon resusitasi resusitas i dan lakukan ventilasi. Pastikan letak pipa ET tepat dengan mendengar suara nafas di kedua sisi paru dan pastikan suara nafas kanan dan kiri sama. Lakukan fiksasi pipa ET dengan dengan plester.
Kemudian, peserta bekerja berpasangan untuk menyelesaikan langkah resusitasi neonatus menurut algoritma. Fasilitator memberikan skenario medis yang berbeda bagi setiap pasangan. Fasilitator memberikan masukan atas kinerja peserta pada setiap langkah yang dilakukan dan melihat kemampuan mereka untuk mengambil keputusan yang tepat dan melakukan tindakan yang sesuai berdasarkan keputusan yang diambil. Fasilitator melihat waktu yang diperlukan untuk setiap langkah. Rangkuman
Waktu : 5 menit
Pada akhir sesi fasilitator meminta salah satu peserta untuk merangkum isi sesi berdasarkan kriteria seperti yang tercantum pada tujuan pembelajaran. Fasilitator kemudian melengkapi sesi dengan mengkaji tampilan data atau transparansi atau lembar balik untuk menekankan hal penting yang disajikan selama sesi.
12
Penilaian Kompetensi Untuk mengembangkan kompetensi dasar, setiap peserta akan dinilai berdasarkan kriteria pada tujuan pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Tujuan Pembelajaran 1. Menyiapkan diri untuk menjadi tenaga terampil resusitasi dan peralatan untuk resusitasi neonatus. 2. Memahami urutan langkah-langkah resusitasi neonatus. 3. Melakukan penilaian pada semua bayi segera setelah lahir. 4. Mengetahui indikasi dan melakukan langkah awal resusitasi paling lama 30 detik, termasuk bayi dengan air ketuban terkontaminasi mekonium. 5. Mengevaluasi bayi dengan menilai pernapasan, laju jantung, dan warna kulit. 6. Mengetahui indikasi dan melakukan ventilasi tekanan positif. 7. Mengetahui indikasi dan melakukan kompresi dada yang terkoordinasi dengan ventilasi tekanan positif. 8. Mengetahui indikasi pemberian epinefrin dan/atau obat-obatan lain. 9. Melakukan pemberian epinefrin dan/atau obat-obatan lain. 10.Mengetahui indikasi intubasi endotrakea.
11.Melakukan intubasi endotrakea.
Strategi/Metode Penilaian Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol. Pengamatan kinerja berdasarkan kriteria yang tertulis pada tujuan pembelajaran, daftar tilik keterampilan, dan protokol.
Daftar Pustaka 1. American Heart Association and American Academy of Pediatrics. Texbook of Neonatal Resuscitation, 7th edition. 2015. 2. Jaringan Nasional Klinik Kesehatan Reproduksi, Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif, Komprehensif, Buku Asuhan Neonatal Esensial. 2008.
13
Daftar Tilik Keterampilan: Resusitasi Neonatus Nama Fas ilitator:
Fasilitator : Gunakan daftar tilik ini sebagai panduan untuk demonstrasi keterampilan dan menilai kinerja peserta. Peserta: Peserta: Kinerja Anda akan dinilai dengan menggunakan kriteria yang diperlihatkan pada daftar tilik ini. Gunakan untuk mempraktekkan keterampilan
Nama Peserta:
Nilai: 1 = Perlu Perbaikan Nilai: 2 = Memuaskan
Langkah
Nilai
1. Peserta melakukan: - Menanyakan umur gestasi, cairan, jumlah bayi, faktor risiko lain? - Sapa ayah/wali pasien, sebutkan bahwa anda petugas yang akan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. - Jelaskan diagnosis, tatalaksana dan komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi. - Jelaskan bahwa tindakan yang yang dilakukan juga mempunyai risiko. - Buat persetujuan tindakan medik. 2. Semua perlengkapan disiapkan dan dicek sebelum persalinan (lihat daftar di bawah). 3. -
Peserta melakukan persiapan diri sendiri Cuci tangan dengan baik dan benar Pakai gaun dan masker Gunakan sarung tangan
4. Peserta harus dapat menilai m enilai keadaan k eadaan bayi dengan: a. Menjawab 3 pertanyaan : Apakah bayi cukup bulan? Apakah bayi bernafas atau menangis? Apakah tonus otot baik? b. Bila semua pertanyaan dijawab “YA”, bayi memerlukan perawatan rutin saja. c. Bila salah satu pertanyaan ada yang dijawab “TIDAK”, maka bayi perlu dilakukan tindakan lebih lanjut, yaitu Langkah Awal Resusitasi. 5. Menempatkan neonatus di bawah penghangat dengan pemancar panas (radiant warmer). Jaga neonatus tetap hangat. 6. Menempatkan neonatus dalam terlentang setengah tengadah punggung berada dalam posisi netral.
keadaan dengan
7. Menempatkan gulungan handuk di bawah bahu untuk mencegah penekukan leher dan penyumbatan jalan napas.
14
Komentar
8. Membersihkan jalan napas dengan pengisapan sesuai dengan panduan berikut: • Isap mulut terlebih dahulu, kemudian hidung • Hisapan dibatasi 5 detik setiap pengisapan • Pengisapan secara kuat harus dihindari kecuali terdapat mekonium pada jalan napas. 9. Mengeringkan neonatus dengan benar. 10.Menilai dengan benar status respirasi dan menanganinya dengan baik: • Jika respirasi terlihat memadai dan spontan, alirkan oksigen secara bebas • Jika terjadi apnea atau tersendat napasnya, berikan stimulasi taktil. • Gunakan balon resusitasi/ambu bag jika tidak terdapat respon • Apnea • Upaya respirasi buruk dengan denyut jantung <100 denyut per menit • Intubasi endotrakeal jika tidak ada respon: • Ventilasi dengan balon resusitasi dan sungkup tidak efektif dan/atau memerlukan waktu lama 11.Mengecek denyut jantung: jant ung: • > 100 denyut per menit • 60-100 60-100 denyut per menit • < 60 denyut per menit 12.Melakukan kompresi k ompresi jantung j antung dengan benar jika jik a diindikasikan: • Denyut jantung < 60 denyut per menit setelah 30 detik ventilasi yang memadai. 13. Memberikan epinefrin jika diindikasikan: • Denyut jantung < 60 denyut per menit setelah 30 detik VTP dan kompresi jantung secara terkoordinasi. 14. Memberikan obat-o bat lain ketika dibutuhkan dan dengan dosis yang benar: • Obat untuk meningkatkan volume/plasma expander • Natrium bikarbonat • Nalokson hidroklorida 15. Menangani dengan benar sindrom aspirasi mekonium (MAS) sesuai dengan prosedur: • Intubasi dan pengisapan endotrakeal jika terdapat mekonium dan bayi tidak bugar 16. Letakkan neonatus bersama ibu dan lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi lalu tutupi dengan selimut kering dan bersih, pantau refleks rooting, lanjutkan kontak kulit ibu dengan kulit bayi ini hingga neonatus selesai menyusu pertama kali NB: Perhatikan bahwa aksi koreksi harus dicatat dalam kolom “komentar” untuk setiap langkah yang memerlukan perbaikan dan menerima nilai 1. Setiap peserta pada akhirnya harus mencapai nilai 2 untuk setiap langkah dalam daftar tilik keterampilan.
15