PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NILA RATNA JUITA ALEXANDER
Pengertian Pemberdayaan, Masyarakat, dan Pembangunan
•
Mata kuliah ini dirancang untuk membahas konsep dan praktek Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Nasional yang dinamis (terus berubah ) dalam lingkungan global.
•
Materi pembahasan mencakup Pengenalan pengertian pemberdayaan, masyarakat, dan Pembangunan ; Partisipasi dan ruang lingkup masyarakat ; Konsep, tujuan, teori pembangunan; Pemberdayaan masyarakat sebagai konsep; konsep pemberdayaan, partisipasi, dan kelembagaan dalam pembangunan; latar belakang pemberdayaan masyarakat: Perkembangan pemberdayaan di Indonesia; Pendekatan pemberdayaan masyarakat; Implementasi, teori dan kebijakan pemberdayaan masyarakat; Presentasi/ Diskusi; Pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan: Perspektif pemberdayaan dan pembangunan masyarakat
Pengertian Pemberdayaan •
Pemberdayaan adalah upaya memberdayakan (mengembangkan klien dari keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi mempunyai daya ) guna mencapai kehidupan yang lebih baik.
•
Jadi pemberdayaan masyarakat adalah upaya mengembangkan mayarakat dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan agar masyarakat tersebut dapat mencapai / memperoleh kehidupan yang lebih baik..
Pengertian Pemberdayaan
Payne (1997: 266) mengatakan sebagai berikut : “to help clients gain power of decision and action over their own lives by reducing the effect of sosial or personal blocks to exercising cacity and selfconfidence to use power and by transferring power from the environment to clients.”
Artinya bahwa tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk membantu masyarakat memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan mereka lakukan yang terkait dengan diri mereka sendiri, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. .
Pengertian Pemberdayaan
Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri pada masyarakat untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya.
Pengertian Pemberdayaan •
•
Shardlow (1998:32) menjelaskan bahwa pengertian mengenai pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok maupun komunitas berusaha mengkontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Gagasan ini mengartikan pemberdayaan sebagai upaya mendorong klien untuk menentukan sendiri apa yang harus ia lakukan dalam kaitannya dengan upaya mengatasi permasalahan yang ia hadapi sehingga klien mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh dalam membentuk hari depannya
Pengertian Pemberdayaan •
•
Pemberdayaan masyarakat mengacu kepada kata empowerment, yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Jadi, pendekatan pemberdayaan masyarakat bertitik berat pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri sehingga diharapkan dapat memberi peranan kepada individu bukan sekedar objek, tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum
Pengertian Pemberdayaan •
9
(Setiana, 2002:8). Dalam kaitannya dengan masyarakat sebagai objek yang akan diberdayakan, pemberdayaan adalah upaya memberikan motivasi/dorongan kepada masyarakat agar mereka memiliki kesadaran dan kemampuan untuk menentukan sendiri apa yang harus mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Pengertian Pemberdayaan •
•
10
Rakyat berada dalam posisi yang tidak berdaya (powerless). Posisi yang demikian memberi ruang yang lebih besar terhadap penyalahgunaan kekuasaan yang berimplikasi terhadap pelanggaran hak-hak rakyat. Dengan demikian, rakyat harus diberdayakan sehingga memiliki kekuatan posisi tawar (empowerment of the powerless).
Pengertian Pemberdayaan Kartasasmita, menyatakan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu:
1. menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling); 2. memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering); dan 3. memberdayakan mengandung pula arti melindungi kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
11
Pengertian Pemberdayaan • •
12
Setiana 2005: 6, Pada intinya, pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat makin tergantung pada program-program pemberian (charity). Karena tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat, dan membangun kemampuan untuk memajukan diri kearah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan.
Pengertian Pemberdayaan •
13
Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya yang dilakukan dengan menempatkan masyarakat sebagai pihak utama atau pusat pengembangan dengan sasarannya adalah masyarakat yang terpinggirkan.
Pengertian Pemberdayaan •
•
•
14
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat guna menganalisa kondisi dan potensi serta masalahmasalah yang perlu diatasi. Yang intinya adalah melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bertitik tolak untuk memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya, mengoptimalkan sumber daya setempat sebaik mungkin, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Pengertian Masyarakat Masyarakat berasal dari kata latin : socius artinya kawan. Istilah masyarakat sebenarnya berasal dari kata akar kata arab : syaraka berarti ikut serta. Secara etimologis masyarakat berarti berkawan atau ikut serta. 15
Pengertian Masyarakat •
•
Mac Iver dan Page : “ Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan pengolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia” Alvin L. Bertrand : “Dalam suatu sistem sosial paling tidak terdapat : 1. 2. 3. 4.
16
Dua orang atau lebih Terjadinya Interaksi Bertujuan Memiliki struktur simbol dan harapan-harapan bersama yang menjadi pedoman
Pengertian Masyarakat •
Margono Slamet : “Masyarakat sebagai sistem sosial dipengaruhi oleh : 1. 2. 3.
4.
5.
17
Ekologi, tempat dan geografi dimana masyarakat itu berada Demografi, menyangkut populasi, susunan, dan ciri-cirinya Kebudayaan, yaitu menyangkut nilai-nilai sosial, sistem kepercayaan dan norma-norma dalam masyarakat Kepribadian, yaitu meliputi sikap mental, semangat, temperamen dan ciri-ciri psikologis masyarakat Waktu, Sejarah, dan latar belakang masa lampau dari masyarakat tersebut
Pengertian Masyarakat
18
Soerjono Soekanto :”Sistem Sosial mencakup berbagai bidang kehidupan bersama manusia (masyarakat), yang menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh”, terdiri dari : 1. Subsistem politik 2. Subsistem ekonomi 3. Subsistem sosial dan budaya 4. Subsistem hukum 5. Subsitem pertahanan dan keamanan
Pengertian Masyarakat Secara umum, masyarakat adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dalam waktu yang relatif lama, mempunyai ikatan perasaan identitas bersama, adat istiadat, nilai dan norma sosial yang mengikat dan mengatur kegiatan para anggotanya.
Pengertian Masyarakat •
Kuntjaraningrat (dalam bukunya Pengantar Ilmu Antropologi (1959)). Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan terikat oleh rasa identitas bersama.
•
J.L. Gillin (Dalam bukunya Cultural Sociology(1954)) Masyarakat adalah kesatuan kolektif manusia yang hidup berinteraksi sosial menurut sistem adat istiadat, pola sikap, perilaku, dan perasaan kolektif yang terikat oleh rasa identitas bersama.
Pengertian Masyarakat •
•
Masyarakat Tradisional adalah masyarakat yang banyak dipengaruhi oleh adat kebiasaan lama. Masyarakat modern adalah masyarakat yang sudah maju, tidak lagi dipengaruhi oleh kebiasaan lama, memiliki spesialisasi pekerjaan, dan menggunakan teknologi yang modern.
Pengertian Masyarakat Masyarakat desa (masyarakat pertanian) adalah masyarakat yang bekerja menjadi petani, beternak, dan menangkap ikan, yang sistem sosial budayanya mendukung mata pencaharian itu. • Masyarakat kota (masyarakat industri) adalah masyarakat yang mata pencaharian penduduknya beragam, yaitu sektor perdagangan, industri, administrasi pemerintah, dan di bidang jasa. Satuan masyarakat itu terbentuk secara alami, mengikuti hukum alam, dan proses evolusi sosial dalam waktu yang cukup lama. •
Pengertian Masyarakat “Masyarakat Adat adalah Komunitas - komunitas yang hidup berdasarkan asal – usul leluhur secara turun temurun di atas suatu wilayah adat , yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya , yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat yang mengelola keberlangsungan kehidupan masyarakatnya.” (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara)
Pengertian Masyarakat Masyarakat tradisional dan masyarakat modern Ciri-ciri masyarakat tradisional 1. Sikap dan perilaku sederhana, baik dalam berpikir, berbahasa dan bertindak 2. Hubungan kekerabatan masih kuat, perbedaan kelas sosial tidak menonjol dan pelapisan masyarakat masih sederhana 3. Alat-alat perlengkapan hidup masih sederhana 4. Lembaga sosial belum berkembang 5. Mata pencaharian umumnya bercocok tanam, berburu, meramu dan menangkap ikan.
Pengertian Masyarakat Ciri-ciri masyarakat modern 1. Pola sikap dan perilaku masyarakat modern yang sudah maju. 2. Sistem kemasyarakatan sudah bersifat kompleks 3. Sistem mata pencaharian masyarakat modern lebih kompleks dan bervariasi. 4. Alat-alat kehidupan yang digunakan telah dibuat menggunakan teknologi canggih. 5. Pranata/lembaga sosial telah berkembang luas dan bervariasi.
Pengertian Masyarakat Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural •
26
Pada masyarakat Indonesia banyak kita jumpai berbagai kelompok sosial, seperti perkumpulan sosial, komunitas, kategori sosial, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat pertanian, masyarakat terasing, masyarakat industri, masyarakat tradisional, masyarakat modern dan sebagainya.
Copyright 2009
Pengertian Masyarakat Perkumpulan sosial adalah perkumpulan yang sengaja dibentuk masyarakat sebagai tempat untuk melaksanakan aktivitas dan mencapai tujuan bersama.
Istilah yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti untuk menyebut perkumpulan sosial adalah istilah Association diterjemahkan sebagai perkumpulan. Istilah Group diterjemahkan menjadi kelompok.
Pengertian Masyarakat KOMUNITAS •
•
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Komunitas dalam bahasa Inggris disebut community, yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti masyarakat setempat. Komunitas digunakan untuk menunjuk kelompok-kelompok sebagai berikut: Kelompok warga sebuah kampung. Kelompok warga sebuah desa. Kelompok warga sebuah kota. Kelompok warga sebuah suku bangsa. Kelompok orang yang bekerja sebagai petani. Kelompok orang yang berprofesi sebagai pegawai negeri. Kelompok orang yang bekerja sebagai karyawan pabrik,dan seterusnya.
Pengertian Masyarakat •
•
•
Golongan sosial adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri-ciri tertentu dan mempunyai ikatan identitas sosial. Identitas sosial tumbuh dan berkembang sebagai respon terhadap pihak luar ketika memandang golongan sosial tersebut. Dalam masyarakat, kita mengenal adanya sebutan golongan muda. Golongan sosial ini terdiri atas orangorang yang berusia muda, yang oleh pihak luar disatukan berdasarkan satu ciri, yaitu sifat muda.
Pengertian Masyarakat Community sentiment adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh anggota kelompok masyarakat, yang dalam kehidupannya saling memerlukan, memberi dan menerima, serta tanah yang ditempati memberikan kehidupan. • Community sentiment memiliki tiga unsur yaitu: Seperasaan Sepenanggungan Saling memerlukan •
Pengertian Masyarakat •
•
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terbentuk karena mempunyai ciri-ciri objektif yang biasanya dikenakan oleh pihak luar dengan maksud tertentu. Misalnya, dalam masyarakat suatu negara ada kategori warganegara diatas umur 18 tahun dan kategori dibawah 18 tahun, dengan maksud untuk membedakan antara warganegara yang mempunyai hak pilih dengan warga negara yang tidak mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum.
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN •
•
•
Pembangunan seringkali didefinisikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dari peningkatan pendapatan riil perkapita melalui peningkatan jumlah dan produktivitas sumber daya. Dari pandangan itu lahir konsep-konsep mengenai pembangunan sebagai pertumbuhan ekonomi. Pandangan-pandangan yang berkembang dalam teori-teori pembangunan terutama di bidang ekonomi memang mengalir makin deras ke arah manusia (dan dalam konteks plural ke arah masyarakat atau rakyat) sebagai pusat perhatian dan sasaran sekaligus pelaku utama pembangunan (subjek dan objek sekaligus).
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-pola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
34
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN Dissaynake (1984), mendefinisikan pembangunan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dari seluruh atau mayoritas masyarakat tanpa merusak lingkungan alam dan cultural tempat mereka berada dan berusaha melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini dan menjadikan mereka penentu dari tujuan mereka sendiri.
35
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN •
•
36
Seers (1977), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang berarti membangkitkan masyarakat di Negara-negara berkembang dari kemiskinan, tingkat melek huruf (literacy rate) yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial. Rogers (1969 dan 1971), mendefinisikan pembangunan sebagai proses yang terjadi pada level atau tingkatan system sosial, sedangkan modernisasi sebagai proses yang terjadi pada level individu.
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN •
•
•
Salah satu harapan atau anggapan dari pengikut aliran teori pertumbuhan adalah bahwa hasil pertumbuhan akan dapat dinikmati masyarakat sampai di lapisan yang paling bawah. Namun, pengalaman pembangunan menunjukkan bahwa yang terjadi adalah rakyat di lapisan bawah tidak senantiasa menikmati cucuran hasil pembangunan seperti yang diharapkan itu. Bahkan di banyak negara kesenjangan sosial ekonomi makin melebar. Hal ini disebabkan oleh karena meskipun pendapatan dan konsumsi makin meningkat, kelompok masyarakat yang sudah baik keadaannya dan lebih mampu, lebih dapat memanfaatkan kesempatan, antara lain karena posisinya yang menguntungkan (privileged), sehingga akan memperoleh semua atau sebagian besar hasil pembangunan.
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN •
•
Dengan demikian, yang kaya makin kaya dan yang miskin tetap miskin bahkan dapat menjadi lebih miskin. Oleh karena itu, berkembang berbagai pemikiran untuk mencari alternatif lain terhadap paradigma yang semata-mata memberi penekanan kepada pertumbuhan. Maka berkembang kelompok pemikiran yang disebut sebagai paradigma pembangunan sosial yang tujuannya adalah untuk menyelenggarakan pembangunan yang lebih berkeadilan.
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN •
•
Salah satu metode yang umum digunakan dalam menilai pengaruh dari pembangunan terhadap kesejahteraan masyarakat adalah dengan mempelajari distribusi pendapatan. Pembagian pendapatan berdasarkan kelas-kelas pendapatan (the size distribution of income) dapat diukur dengan menggunakan kurva Lorenz atau indeks Gini.
KONSEP-KONSEP PEMBANGUNAN •
•
•
•
Selain distribusi pendapatan, dampak dan hasil pembangunan juga dapat diukur dengan melihat tingkat kemiskinan (poverty) di suatu negara. Berbeda dengan distribusi pendapatan yang menggunakan konsep relatif, analisis mengenai tingkat kemiskinan menggunakan konsep absolut atau kemiskinan absolut. Meskipun pembangunan harus berkeadilan, disadari bahwa pertumbuhan tetap penting. Upaya untuk memadukan konsep pertumbuhan dan pemerataan merupakan tantangan yang jawabannya tidak henti-hentinya dicari dalam studi pembangunan.
Redistribution with growth (RWG) Sebuah model, yang dinamakan pemerataan dengan pertumbuhan atau redistribution with growth (RWG) dikembangkan berdasarkan suatu studi yang disponsori oleh Bank Dunia pada tahun 1974 Ide dasarnya adalah pemerintah harus mempengaruhi pola pembangunan sedemikian rupa sehingga produsen yang berpendapatan rendah (yang di banyak negara berlokasi di perdesaan dan produsen kecil di perkotaan) akan mendapat kesempatan untuk meningkatkan pendapatan dan secara simultan menerima sumber ekonomi yang diperlukan.
Basic Human Needs (BHN) •
•
Masih dalam rangka mencari jawaban terhadap tantangan paradigma keadilan dalam pembangunan, berkembang pendekatan kebutuhan dasar manusia atau basic human needs (BHN), 1981. Strategi BHN disusun untuk menyediakan barang dan jasa dasar bagi masyarakat miskin, seperti makanan pokok, air dan sanitasi, perawatan kesehatan, pendidikan dasar, dan perumahan.
•
Walaupun RWG and BHN mempunyai tujuan yang sama, keduanya berbeda dalam hal kebijaksanaan yang diambil. RWG menekankan pada peningkatan produktivitas dan daya beli masyarakat miskin, sedangkan BHN menekankan pada penyediaan public services disertai jaminan kepada masyarakat miskin agar dapat memperoleh pelayanan tersebut.
Pengangguran •
•
Todaro (1985) mengemukakan bahwa terdapat kaitan yang erat antara pengangguran, ketidakmerataan pendapatan, dan kemiskinan. Pada umumnya mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan secara teratur adalah mereka yang termasuk dalam kelompok masyarakat miskin. Mereka yang memperoleh pekerjaan secara terus -menerus adalah mereka yang berpendapatan menengah dan tinggi. Dengan demikian, memecahkan masalah pengangguran dapat memecahkan masalah kemiskinan dan pemerataan pendapatan
Penciptaan lapangan kerja •
•
•
Beberapa ahli berpendapat pula bahwa pemerataan pendapatan akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja (Seers, 1970). Menurut teori ini barang-barang yang dikonsumsikan oleh masyarakat miskin cenderung lebih bersifat padat tenaga kerja dibandingkan dengan konsumsi masyarakat yang berpendapatan lebih tinggi. Dengan demikian, pemerataan pendapatan akan menyebabkan pergeseran pola permintaan yang pada gilirannya akan menciptakan kesempatan kerja.
Teori ketergantungan •
•
Adanya dua aliran dalam teori ketergantungan, yaitu : 1. aliran Marxis dan Neo-Marxis, 2. aliran non-Marxis. Aliran Marxis dan Neo-Marxis tidak membedakan secara tajam mana yang termasuk struktur internal ataupun struktur eksternal, karena kedua struktur tersebut, dipandang sebagai faktor yang berasal dari sistem kapitalis dunia itu sendiri.
•
•
Selain itu, aliran ini mengambil perspektif perjuangan kelas internasional antara para pemilik modal (para kapitalis) di satu pihak dan kaum buruh di lain pihak. Untuk memperbaiki nasib buruh, maka perlu mengambil prakarsa dengan menumbangkan kekuasaan yang ada. Oleh karena itu, menurut aliran ini, resep pembangunan untuk daerah pinggiran adalah revolusi (Frank, 1967).
•
•
•
Sedangkan aliran kedua (aliran non Marxis), melihat masalah ketergantungan dari perspektif nasional atau regional. Menurut aliran ini struktur dan kondisi internal pada umumnya dilihat sebagai faktor yang berasal dari sistem itu sendiri, meskipun struktur internal ini pada masa lampau atau sekarang dipengaruhi oleh faktor-faktor luar negeri . Oleh karena itu, subjek yang perlu dibangun adalah "bangsa" atau "rakyat" dalam suatu negara (nation building). Dalam menghadapi tantangan pembangunan maka konsep negara atau bangsa ini perlu dijadikan landasan untuk mengadakan pembaharuan-pembaharuan
PARADIGMA PEMBANGUNAN MANUSIA •
•
Paradigma yang tidak dapat dilepaskan dari paradigma pembangunan sosial dan berbagai pandangan di dalamnya yang telah dibahas terdahulu, adalah paradigma pembangunan manusia. Menurut pendekatan ini, tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakatnya untuk menikmati kehidupan yang kreatif, sehat dan berumur panjang.
•
•
Walaupun sederhana, tujuan ini sering terlupakan oleh keinginan untuk meningkatkan akumulasi barang dan modal. Banyak pengalaman pembangunan menunjukkan bahwa kaitan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia tidaklah terjadi dengan sendirinya Pengalaman mengingatkan kita bahwa pertumbuhan produksi dan pendapatan (wealth) hanya merupakan alat saja, sedangkan tujuan akhir pembangunan harus manusianya sendiri.
Menurut pandangan ini tujuan pokok pembangunan adalah : 1. Pembentukan kemampuan manusia seperti tercermin dalam kesehatan, pengetahuan dan keahlian yang meningkat. 2. Penggunaan kemampuan yang telah dipunyai untuk bekerja, untuk menikmati kehidupan atau untuk aktif dalam kegiatan kebudayaan, sosial, dan politik.
Paradigma pembangunan manusia yang disebut sebagai sebuah konsep yang holistik mempunyai 4 unsur penting, yakni: 1. peningkatan produktivitas; 2. pemerataan kesempatan; 3. kesinambungan pembangunan; serta 4. pemberdayaan manusia.
Human Development Index •
•
Konsep ini diprakarsai dan ditunjang oleh UNDP, yang mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks ini merupakan indikator komposit/ gabungan yang terdiri dari 3 ukuran, yaitu : - kesehatan (ukuran longevity), - pendidikan (ukuran knowledge) dan - tingkat pendapatan riil (living standards).
Jaminan pemerataan pembangunan antar generasi •
•
Merupakan gagasan pembangunan yang berkelanjutan yang erat kaitannya dengan kesejahteraan yang semakin terus meningkat dari generasi ke generasi Dalam konsep ini pemakaian dan hasil penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan yang merusak sumbernya tidak dihitung sebagai kontribusi terhadap pertumbuhan tetapi sebagai pengurangan asset, karena bangsa yang kaya hari ini, bisa menjadi paling miskin di hari kemudian, seperti bangsa Mesir, Palestina, dan India.
MASALAH KESENJANGAN Kenyataan menunjukkan bahwa meskipun telah banyak hasil dicapai dalam Pembangunan, masalah kesenjangan secara mendasar belum dapat kita pecahkan. • Kemiskinan • Pengangguran • Setengah menganggur • Pendidikan rendah • Petani gurem • Kehidupan masyarakat yang terbelakang khususnya Indonesia Timur • Kesenjangan pendapatan yang melebar
Era Global : • Keterbukaan dan Persaingan • Peluangnya tidak dapat dimanfaatkan oleh golongan ekonomi lemah • Kita punya tanggungjawab untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai salah satu tujuan kita membuat negara yang merdeka • Republik ini disusun berdasarkan semangat kerakyatan. Dalam bidang ekonomi tegas diamanatkan Demokrasi Ekonomi.
•
•
Demokrasi Ekonomi secara harfiah berarti kedaulatan rakyat di bidang kehidupan ekonomi. Dengan lebih tegas lagi, demokrasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
•
•
Atau dengan rumusan UUD 45: "Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang". Kemajuan yang ingin diupayakan melalui pembangunan nasional, khususnya pembangunan ekonomi, haruslah meningkatkan kemakmuran atas dasar keadilan sosial, atau menurut kata-kata UUD 45: "kemakmuran bagi semua orang!"
•
•
Arah perkembangan ekonomi seperti yang dikehendaki oleh konstitusi itu tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Artinya, kemajuan yang diukur melalui membesarnya produksi nasional tidak otomatis menjamin bahwa pertumbuhan tersebut mencerminkan peningkatan kesejahteraan secara merata. Masalah utamanya, seperti telah ditunjukkan di atas, adalah ketidakseimbangan dalam kemampuan dan kesempatan untuk memanfaatkan peluang yang terbuka dalam proses pembangunan.
•
•
•
Dengan proses pembangunan yang terus berlanjut, justru ketidakseimbangan itu dapat makin membesar yang mengakibatkan makin melebarnya jurang kesenjangan. Dalam upaya mengatasi tantangan itu diletakkan strategi PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Dasar pandangannya adalah bahwa upaya yang dilakukan harus diarahkan langsung pada akar persoalannya, yaitu meningkatkan kemampuan rakyat
•
•
Bagian yang tertinggal dalam masyarakat harus ditingkatkan kemampuannya dengan mengembangkan dan mendinamisasikan potensinya, dengan kata lain, memberdayakannya Secara praktis upaya yang merupakan pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat ini akan meningkatkan produktivitas rakyat sehingga baik sumber daya manusia maupun sumberdaya alam di sekitar keberadaan rakyat dapat ditingkatkan produktivitasnya.
•
•
Dengan demikian, rakyat dan lingkungannya mampu secara partisipatif menghasilkan dan menumbuhkan nilai tambah ekonomis. Rakyat miskin atau yang berada pada posisi belum termanfaatkan secara penuh potensinya akan meningkat bukan hanya ekonominya, tetapi juga harkat, martabat, rasa percaya diri, dan harga dirinya.
•
Dengan demikian, dapatlah diartikan bahwa pemberdayaan tidak saja menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah ekonomi, tetapi juga nilai tambah sosial dan nilai tambah budaya. Jadi, partisipasi rakyat meningkatkan emansipasi rakyat.
Questions? More Information?