F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
KEGIATAN
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
PELESTARIAN EKOSISTEM Setelah mempelajari kegiatan 3 ini, Anda akan mampu : ·
Mendeskripsikan proses suksesi pada suatu komunitas.
·
Mengaplikasikan konsep keseimbangan ekosistem dalam skala sekolah.
55 Modul Ekosistem untuk SMA
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Bacalah artikel berikut! LETUSAN KRAKATAU
Gambar 3.1 Gunung anak krakatau meletus (sumber : Natgeo Indonesia)
Bumi dan manusia menjadi saksi, Senin, 27 Agustus 1883, tepat pukul 10.20 meletuslah Krakatau. Para ahli menyebut bahwa saat itu letusannya setara dengan 13.000 kali kekuatan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Keesokan harinya sampai waktu yang cukup lama, penduduk Batavia (Jakarta) dan Lampung tidak lagi melihat sinar Matahari karena tertutup kabut asap yang amat tebal. Letusan Krakatau menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan, serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang lalu membuat cekungan selebar 7 km sedalam 250 meter. Sekitar 23 km² bagian pulau ini termasuk Gunung Perbuwatan dan Gunung Danan surut ke dalam kaldera. Ketinggian asli Gunung Danan saat itu sekitar 450 meter kemudian runtuh sampai kedalaman 250 m di bawah permukaan laut. Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau telah terdengar sampai radius lebih dari 4600 km hingga terdengar sepanjang Samudera Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timur. Letusan tersebut masih tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah terdengar di bumi. Simon Winchester, ahli geologi dari Universitas Oxford Inggris sekaligus penulis National Geographic mengatakan bahwa ledakan Krakatau adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
56 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Letusan Krakatau melemparkan batuan apung dan abu vulkanik bervolume 18 kilometer kubik. Debu vulkanisnya menyembur hingga 80 km. Hamburan benda-benda bumi berterbangan ke udara lalu jatuh di dataran Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Bahkan benda vulkanik juga telah tiba hingga ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia, dan Selandia Baru Ribuan orang di Pulau Sumatera tewas akibat debu panasnya dan mega tsunami. Gelombang laut raksasa itu naik setinggi 40 meter lalu menghancurkan pemukiman desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tidak hanya tsunami yang terjadi tetapi juga diikuti longsoran bawah laut. Korban tewas resmi yang dicatat pemerintah Hindia Belanda adalah 36.417 jiwa, meskipun beberapa sumber memperkirakan lebih dari 120.000 jiwa. Korban yang tewas berasal dari 295 kampung di kawasan pantai mulai dari Serang hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan serta ke Sumatera Selatan. Di Ujung Kulon, tsunami masuk sampai 15 km ke arah barat. Gelombang tsunami juga merambat hingga ke Hawaii, pantai barat Amerika Tengah, dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu km. (Sumber: dengan suntingan, National Geographic Indonesia, April 2011)
JELAJAH TOPIK ARTIKEL Berdasarkan bacaan “Letusan Krakatau” jawablah pertanyaan ini! 1. Apakah topik utama yang diangkat dalam artikel tersebut? 2. Bagaimanakah keadaan organisme yang hidup disekitar Gunung Krakatau tepat setelah meletus? Bandingkan dengan keadaan sekarang! Jawaban: 1. Letusan Krakatau menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Korban jiwa yang diakibatkan oleh letusan Krakatau jumlahnya sangat banyak. Kerusakan ekosistem sekitar Krakatau sangat parah, tidak ada organisme yang bertahan hidup. (15) 2. Tidak ada organisme yang bertahan hidup, kemudian setelah bertahun-tahun akhirnya muncul kembali kehidupan di sekitar Krakatau. (15)
57 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
RUMUSAN MASALAH · ·
Apakah suatu komunitas yang telah rusak dapat kembali seperti sedia kala? Bagaimana upaya Sekolah kalian dalam menanggulangi sampah yang ada disekolah?
HIPOTESIS ·
Ya, komunitas yang rusak dapat kembali seperti sediakala, tetapi tidak tepat seperti keadaan semula karena akan muncul organisme yang berbeda. (15)
·
Sekolah telah mencoba langkah-langkah untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, membuat pupuk organik, dan membuat vertical garden dari barang bekas tidak terpakai. (15)
Kegiatan 3.1 3. 1 Proses Suksesi suatu Komunitas (kegiatan 3.1) Tujuan : Siswa mampu mendeskripsikan proses suksesi suatu komunitas Alat dan Bahan : · Alat tulis
· Kertas
· Buku/ensiklopedia Kegiatan :
1. Amatilah gambar yang terdapat pada halaman 10! 2. Tuliskan perbedaan yang kalian amati pada kedua gambar tersebut! 3. Ceritakan pengalaman pribadi terhadap lingkungan disekitar kalian yang berkaitan dengan proses suksesi!
58 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
4. Tuliskan jawaban kalian dilembar yang telah disediakan!
(a) Suksesi primer (sumber: Encyclopedia Britanica, 2003)
(b) Suksesi sekunder(sumber: Encyclopedia Britanica, 2003)
LEMBAR JAWABAN KEGIATAN 3.1 2. Perbedaan pada kedua gambar tersebut terletak pada awal mula terjadinya suksesi. Pada gambar (a) suksesi dimulai dari tanah saja, kemudian muncul spesies pioner dan akhirnya setelah sekian lama menjadi hutan. Pada gambar (b) suksesi berawal dari kebakaran hutan (kerusakan hutan) sehingga mengakibatkan terdapat bagian hutan yang terbakar habis. Kemudian muncul spesies pioner, dan setelah bertahun-tahun akhirnya menjadi hutan seperti awal mula. (25) 3. Tentatif, contoh yang disebutkan siswa bergantung pengalaman yang ditemui siswa. siswa juga bisa menyebutkan contoh suksesi buatan (akibat manusia). (25)
59 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Kegiatan 3.2 Observasi 3. 2 Identifikasi Berbagai Jenis Sampah di Sekolah (Kegiatan 2.2) Tujuan : - Siswa dapat mengaplikasikan konsep keseimbangan ekosistem dalam skala sekolah. - Siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis sampah yang ada di Sekolah Alat dan Bahan: · Sarung tangan
· Kertas
· Alat tulis Kegiatan 1. Siapkan sarung tangan terlebih dahulu, jika tidak ada siapkan pembungkus untuk tangan kalian! 2. Periksalah salah satu tempat sampah yang ada di sekolah kalian! 3. Identifikasi dan klasifikasikanlah sampah yang kalian temukan, tulislah dalam tabel yang kalian rancang sendiri! (tabel harus memuat nomor, tempat pengambilan sampel, jenis sampah, dll) 4. Kompilasikan data antar kelompok! Tuliskanlah jumlah seluruh sampah yang kalian temukan! (kalian boleh menggunakan timbangan/neraca) 5. Tulislah analisis dan kesimpulan kegiatan kalian dalam lembar yang telah disediakan!
Berdasarkan kegiatan (3.2) yang telah kalian lakukan, tulislah data dan analisis kalian pada lembar berikut ini! ·
Tabel terdiri dari kolom deskripsi tempat sampah, temuan sampah, dan berat sampah.
·
Terdapat tabel data kompilasi sampah yang ditemukan di sekolah.
·
Temuan sampah dipisah menjadi kolom sampah organik dan anorganik, atau lebih detil.
·
Siswa melampirkan hasil temuan dalam bentuk grafik.
·
Siswa menyebutkan daftar sampah tertinggi dan terendah.
·
Siswa menyebutkan trend sampah yang ditemukan
60 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Data & Analisis Data (3.2) Berikut contoh tabel! Tabel Daftar Temuan Sampah di Sekolah No
Deskripsi Tempat
Jenis Sampah Organik
Berat
Anorganik
Berat
Tabel Kompilasi Daftar Temuan Sampah di Sekolah Kelompok
No
Jenis Sampah
Deskripsi Tempat Organik
Nilai maksimal adalah (35)
61 Modul Ekosistem untuk SMA
Berat
Anorganik
Berat
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Berdasarkan kegiatan (3.1) dan (3.2) yang telah kalian lakukan, tuliskan kesimpulannya! Kesimpulan kegiatan 3.1 adalah Suatu komunitas tidak berada dalam keadaan statis, namun mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam komunitas dapat diamati dan sering kali perubahan tersebut berupa pergantian ke komunitas lain. Perubahan secara bertahap pada struktur komunitas sepanjang waktu disebut suksesi. Suksesi merupakan proses perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap yang dapat diprediksi. (20) Kesimpulan kegiatan 3.2 adalah Tentatif, tergantung hasil yang ditemukan oleh siswa. apabila siswa berhasil mengkompilasikan data dan mengidentifikasi sampah yang ada, maka siswa sudah bisa mendapat nilai penuh. (15)
62 Modul Ekosistem untuk SMA
k ac
.c
tr
om
to
Kesimpulan
lic
Lanjutan lembar data dan analisis data.
C
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
om
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
SUKSESI Suatu
komunitas
tidak
berada
dalam
keadaan statis, namun mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam komunitas dapat diamati dan sering kali perubahan tersebut berupa (Sumber: dok. pribadi, 2011)
Gambar 3.2 lumut kerak sebagai organisme pioner.
pergantian ke komunitas lain. Perubahan secara bertahap pada struktur komunitas sepanjang waktu disebut
suksesi.
Suksesi
merupakan
proses
perkembangan suatu komunitas melalui tahaptahap yang dapat diprediksi. Menurut macamnya, suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
Suksesi Primer Suksesi
primer
adalah
formasi
suatu
komunitas baru pada suatu daerah yang diawali oleh suatu daerah yang kosong (gundul). Contoh (Sumber: Aogashima, 2014)
Gambar 3.3 wilayah pulau vulkanik yang kemungkinan mengalami suksesi primer.
suksesi primer misalnya adalah proses suksesi yang terjadi di Gunung Krakatau. Setelah letusan berakhir, tidak ditemukan rumput, semak, perdu, pepohonan, maupun hewan. Sekitar Sembilan bulan setelah letusan, ditemukan Cyanobacteria. Setelah tiga tahun letusan ditemukan adanya tumbuhan pantai dan laba-laba. Setelah melewati tujuh tahun, dapat ditemukan berbagai macam tumbuhan, ular, serangga, dan biawak.
Suksesi Sekunder Suksesi sekunder merupakan pembentukan (Sumber: wikipedia, 2008)
Gambar 3.4 Kebakaran hutan menjadi salah satu penyebab suksesi sekunder
kembali suatu komunitas ke bentuk kondisi awal setelah daerah tersebut rusak. Suksesi sekunder diakibatkan oleh kebakaran, banjir, gempa bumi, atau aktifitas manusia.
63 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
om
k lic tr
.c
Kajian Teori
C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Pada
musim
kemarau
1997
terjadi
kebakaran di Hutan Kalimantan. Beribu hektar pohon, perdu, dan rumput habis dilalap api. Banyak hewan yang mati karena asap dan api. Abu hasil tumbuhan dan hewan yang terbakar menyediakan nutrisi bagi tunas baru. lama-kelamaan komunitas yang rusak akan kembali pulih.
Komunitas Klimaks Pada berlangsung
beberapa melalui
tempat, tahap
suksesi sampai
akan terjadi
keseimbangan antara faktor biotik dan faktor abiotik. Komunitas yang mengalami keseimbangan disebut komunitas klimaks. Tipe
komunitas
klimaks
dibedakan
berdasarkan faktor pembatasnya. Misalnya, untuk daerah yang sulit air (faktor pembatasnya berupa air) maka komunitas klimaksnya adalah gurun.
PELESTARIAN LINGKUNGAN Pengelolaan lingkungan sangat diperlukan untuk menjaga lingkungan tetap memiliki daya lenting dan daya dukung yang tinggi. Hal ini memerlukan kesadaran tinggi dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Bentuk pengelolaan dapat dilakukan dengan melakukan penanggulangan dan pengolahan limbah.
Penanggulangan (Sumber: dok. pribadi, 2015)
Gambar 3.5 Proses suksesi sebuah rawa-rawa menjadi hutan
Penanggulangan pencegahan
adalah
pencemaran
bentuk
serta
usaha
pelestarian
lingkungan. Penanggulangan ini dilakukan secara terpadu dari semua pihak agar dapat terlaksana dengan baik. Bentuk penanggulangan diantaranya:
64 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Penanggulangan secara Administratif Penanggulangan
secara
administratif
berupa kebijakan, peraturan, dan undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah. Peraturan yang dikeluarkan terkait pencegahan pencemaran serta eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. PENTING! Ibukota Jakarta memproduksi sekitar 6000-6500 ton setiap harinya. Sebanyak 53% merupakan sampah rumah tangga dan 47% adalah sampah industri.
Penanggulangan secara Teknologis Penanggulangan
secara
teknologis
berkaitan dengan unit pengolah limbah, baik limbah cair, padat, maupun gas.
Penanggulangan secara Edukatif Penanggulangan secara edukatif melalui pemberian penyuluhan kepada masyarakat dan juga pendidikan di sekolah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran
pentingnya
menjaga
lingkungan di sekitar mereka.
Pengolahan Limbah Setiap kegiatan manusia hampir selalu menghasilkan limbah, baik itu cair, padat, ataupun gas. Oleh karena itu, pengolahan limbah mutlak diperlukan untuk menjaga lingkungan tetap stabil. Limbah terbagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu limbah yang dapat berubah secara alami (degradable waste) seperti sisa makanan dan feces, dan limbah yang sulit ataupun tidak dapat berubah secara alami (nondegradable (Sumber: dok. pribadi, 2015)
Gambar 3.6 Timbunan sampah yang ada di TPA.
waste)
seperti plastic, kaca, dan kaleng. ·
Daur Ulang Limbah
·
Produk Daur Ilang
·
Usaha Mengurangi Limbah
Temukan
informasi
mengenai
pengolahan
limbah yang sudah berjalan di SMAN 2 Malang!
65 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu k
Perubahan secara gradual pada struktur komunitas sepanjang waktu dikenal sebagai suksesi.
·
Suksesi terdiri dari dua tipe, suksesi primer dan suksesi sekunder.
·
Suksesi pada akhirnya akan membentuk komunitas klimaks.
·
Penanggulangan adalah bentuk usaha pencegahan terjadinya pencemaran serta pelestarian lingkungan.
·
Pengolahan limbah diperlukan untuk menjaga kestabilan lingkungan, dapat dilakukan dengan mendaur ulang limbah atau mengurangi limbah yang dihasilkan.
Uji Kompetensi Ekosistem A. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap
3. Hewan
heterotrof
paling tepat dengan memberi tanda silang
nitrogen melalui…
pada jawaban a, b, c, d, atau e !
a. Bersimbiosis
1. Ekosistem
terbentuk
karena
adanya
dapat
memperoleh
dengan
organisme
penambat nitrogen
interaksi…
b. Mengambil dari organisme inang
a. Makhluk hidup dengan lingkungan biotik
c.
b. Makhluk hidup dengan lingkungan fisik
d. Mendapat
c.
Makhluk
hidup
dengan
lingkungan
abiotik d. Makhluk
Tubuh mensintesis nitrogen sendiri kandungan
protein
dari
organisme makanannya e. Mengambil langsung dari udara bebas
hidup
dengan
lingkungan
abiotik dan biotik e. Satu komunitas dengan komunitas lain 2. Dalam suatu ekosistem yang stabil, jumlah organisme yang paling banyak adalah… a. Produsen
4. Berikut
ini
adalah
macam-macam
konsumen, kecuali… a. Predator
d. detritivor
b. Scavenger
e. dekomposer
c.
Parasit
5. Menurut konsep ekologi, kelompok belalang
b. Konsumen
yang hidup di padang rumput adalah
c.
suatu…
Predator
d. Konsumen puncak
a. Individu
d. Ekosistem
e. Detritivor
b. Populasi
e. Biosfer
c.
Komunitas
66 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
to
·
lic
IKHTISAR
C
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
om
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
6. Interaksi
antara
kelompok
rusa
dan
kelompok singa di suatu padang rumput
11. Pernyataan 1) Menyebabkan perubahan habitat yang
membentuk…
memungkinkan
a. Komunitas
d. Bioma
b. Ekosistem
e. Ekosfer
c.
kehidupan
bagi
organisme lain 2) Mengambil alih habitat dari organisme
Biosfer
lainnya
7. Hubungan antar organisme yang terjadi
3) Meningkatkan kandungan zat organik
pada tingkat populasi adalah…
pada habitat baru
a. Simbiosis
d. Kompetisi
b. Komensalisme
e. Parasitisme
c.
ac
4) Melakukan perubahan terhadap faktor
Alelopati
lingkungan secara bertahap Pada suksesi primer, kehidupan dimulai oleh organisme perintis. Pernyataan yang
Lihat jaring-jaring makanan dibawah ini
benar tentang organisme perintis adalah…
untuk soal 8-10
a. 1 & 2
d. 1, 3, 4
b. 3 & 4
e. 2, 3, 4
c. 1, 2, 4
12. Di wilayah Indonesia, suksesi mencapai klimaks saat membentuk…
8. Organisme konsumen
yang
berperan
sekunder
sebagai
sekaligus
tersier
adalah…
a. Semak belukar
d. Tundra
b. Hutan Hujan Tropis
e. Taiga
c.
Hutan gugur
13. Tumbuhan menyerap nitrat dan sulfat dari tanah untuk bahan sintesis…
a. Tikus
d. Kelinci
a. Glukosa
d. Karbohidrat
b. Katak
e. Belalang
b. Vitamin
e. Protein
c.
Ular
9. Organisme
c. yang
berperan
sebagai
Lemak
14. Dalam daur nitrogen. Organisme yang
konsumen sekunder adalah…
berperan memfiksasi nitrogen bebas dari
a. Elang, ular, katak
udara adalah berikut ini, kecuali…
b. Katak, belalang, ular
a. Azotobacter
d. Rhizobium
c.
b. Noxtoc
e. Staphylococcus
Elang, burung, kelinci
d. Belalang, elang, ular
c.
e. Ular, tikus, elang 10. Penurunan
jumlah
15. Jika ekosistem mengalami pencemaran, belalang
berdampak
langsung pada… a. Katak & tikus
d. Ular & tikus
b. Burung & padi e. Burung & padi c.
Anabaena
kadar bahan pencemar tertinggi terdapat di.. a. Produsen
d. Konsumen III
b. Konsumen I
e. Konsumen puncak
c.
Katak & padi
67 Modul Ekosistem untuk SMA
Konsumen II
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat ! 1. Apakah budidaya tanaman flora dan fauna langka berdampak positif bagi kelestariannya? Mengapa? 2. Para petani sering menanam tanaman lamtorogung di pematang sawah. Apakah tujuan dan manfaatnya? 3. Apakah bercocok tanam harus selalu menggunakan media tanah? Jelaskan alasan jawabanmu! 4. Saat ini di pasaran telah tersedia cairan pemikat serangga. Cairan ini banyak digunakan di sawah atau lahan bercocok tanam. Ditinjau dari konsep ekologi, apakah cara ini baik diterapkan dalam ekosistem? Jelaskan alasanmu! 5. Di wilayah perkotaan, kawasan perumahan semakin banyak dibangun oleh developer. Lahan yang dulunya sawah atau ladang berubah menjadi hunian. Apakah tindakan yang bisa dilakukan untuk melindungi kawasan hijau di wilayah perkotaan agar tidak makin berkurang?
Lembar Jawaban Uraian Singkat! 1. Budidaya flora atau fauna langka dapat berdampak positif bagi kelestariannya, karena dapat meningkatkan jumlah flora dan fauna langka. Pembudidayaan dapat memberikan efek negatif, jika terjadi jual-beli hasil budidaya flora dan fauna langka yang dilindungi. Pembudidayaan bisa berakibat negatif apabila terjadi overpopulasi. Budidaya harus beriringan dengan tindakan perlindungan terhadap lahan hijau dan reboisasi lahan yang rusak. (20)
2. Tujuan petani menanam lamtorogung di pematang sawah adalah untuk membantu menyuburkan tanah di sawah. Secara alami, lamtorogung yang termasuk leguminose memiliki akar yang bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen. (15)
3. Tidak, media tanam dapat berupa air (hidroponik), bisa menggunakan kain limbah tekstil, dan berbagai media yang bisa menyimpan/menahan air. Media apapun yang bisa menyimpan air sangat penting, karena berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tanaman larut dalam air. (15)
4. Cairan pemikat serangga ini memiliki berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungannya bisa mengurangi hama yang menyerang sawah/kebun. Kerugiannya, serangga yang membantu penyerbukan akan ikut tertarik oleh cairan pemikat tersebut sehingga penyerbukan tanaman bisa gagal. Kerugian lainnya adalah, cairan tersebut akan mengurangi jumlah serangga yang hidup di ekosistem sawah/kebun dan predator alami serangga tersebut akan terancam tidak mendapatkan nurtisi. (20)
5. Mengajak masyarakat perkotaan untuk menyediakan lahan hijau di rumah mereka masingmasing. Aktif melakukan penghijauan di sekolah. Bersama-sama siswa lainnya membuat petisi untuk penegakan kembali UU No. 32/2009 menindaklanjuti segala kegiatan yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Menyediakan lahan khusus penghijauan di masing-masing RW, dan masih banyak lagi kemungkinan lainnya. (20)
68 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
KRITERIA PENILAIAN KEGIATAN1 Koreksilah hasil jawaban kalian menggunakan kunci jawaban yang ada pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar dengan menggunakan skor berikut.
Kriteria tingkat penguasaan “Baik Sekali” (91%-100%), “Baik” (81%-90%), “Cukup” (71%-80%), “Kurang” (< 70%).
Tingkat penguasaan kurang dari 80%, kalian perlu mempelajari kembali kegiatan 3.
69 Modul Ekosistem untuk SMA
Selamat! Tingkat penguasaan lebih dari 80%, kalian telah menguasai materi Ekosistem!
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
LINK ASYIK http://www.natureworldnews.com/
Selamat mencoba
http://www.smithsonianmag.com/ http://www.nationalgeographic.com/ http://www.discoverychannelasia.com http://brainly.co.id/ http://rumahpengetahuan.web.id//
Glosarium Abiotik Bioma Biotik Detritivor Estuary Habitat Kompetisi Komensalisme Komunitas Mutualisme Parasitisme Populasi Simbiosis Suksesi
: Bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup : Ekosistem darat dalam skala luas, memiliki tipe struktur vegetasi dominan : Makhluk hidup : Penghancur detritus : Bagian perairan dimana terjadi percampuran air laut dan air tawar : Tempat hidup suatu makhluk hidup : Persaingan untuk memenuhi kebutuhan hidup : Hubungan antara dua spesies yang tidak menguntungkan atapun merugikan : Interaksi antar-populasi yang terjadi : Hubungan antara dua spesies yang saling menguntungkan : Hubungan antara dua spesies yang satu diuntungkan, yang lain dirugikan. : Organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu : Hidup bersama antara dua spesies : Proses perkembangan suatu ekosistem yang bisa diprediksi
70 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Daftar Gambar Gambar 1.1 Letusan Merapi pada tahun 2010................................................................. 8 Gambar 1.2 Taman Nasional Gede Pangrango................................................................ 10 Gambar 1.3 Cacing tanah yang hidup di tanah lembap ................................................... 17 Gambar 1.4 sekolompok antelope yang sedang minum air ............................................. 18 Gambar 1.5 Bioma tundra yang suhunya sangat dingin ................................................. 18 Gambar 1.6 Hutan hujan tropis ...................................................................................... 19 Gambar 1.7 Sinar matahari ............................................................................................ 19 Gambar 1.8 Bakau ......................................................................................................... 20 Gambar 1.9 Tanah berasal dari pelapukan batuan.......................................................... 20 Gambar 1.10 Kompetisi langsung................................................................................... 21 Gambar 1.11 Simbiosis mutualisme antara luak dan tanaman kopi ................................ 22 Gambar 1.12 Simbiosis komensalisme ........................................................................... 22 Gambar 1.13 Simbiosis parasitisme................................................................................ 22 Gambar 1.14 Elang sebagai predator ............................................................................. 23 Gambar 1.15 Tumbuhan sebagai organisme autotrof..................................................... 23 Gambar 1.16 Cordyceps tumbuh pada sisa tubuh serangga ............................................ 24 Gambar 1.17 Euophryum confine ................................................................................... 24 Gambar 2.1 Perilaku menyimpang harimau ................................................................... 29 Gambar 2.2 sungai......................................................................................................... 41 Gambar 2.3 Danau......................................................................................................... 41 Gambar 2.4 Pembagian zona ekosistem laut .................................................................. 41 Gambar 2.5 Bioma hutan hujan tropis............................................................................ 42 Gambar 2.6 Bioma savanna ........................................................................................... 42 Gambar 2.7 Bioma gurun ............................................................................................. 42 Gambar 2.8 Bioma hutan gugur ..................................................................................... 43 Gambar 2.9 Bioma taiga ................................................................................................ 43 Gambar 2.10 Contoh piramida jumlah ........................................................................... 45 Gambar 2.11 Contoh piramida biomassa ....................................................................... 45 Gambar 2.12 Contoh piramida energi ............................................................................ 45 Gambar 2.13 Bakteri Azotobacter .................................................................................. 47 Gambar 2.14 Bakteri Rhizobium..................................................................................... 47 Gambar 2.15 Batuan yang mengandung fosfat............................................................... 48 Gambar 2.16 siklus air .................................................................................................. 49 Gambar 2.17 siklus karbon .......................................................................................... 50 Gambar 2.18 siklus nitrogen ........................................................................................ 50 Gambar 2.19 siklus sulfur............................................................................................. 51 Gambar 2.20 siklus fosfor ............................................................................................ 51 Gambar 3.1 Gunung anak krakatau meletus................................................................... 56 Gambar 3.2 lumut kerak .............................................................................................. 63 Gambar 3.3 wilayah pulau vulkanik ............................................................................ 63 Gambar 3.4 Kebakaran hutan...................................................................................... 63 Gambar 3.5 Proses suksesi rawa ................................................................................. 64 Gambar 3.6 Timbunan sampah ................................................................................... 65
71 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
N y bu
Daftar Pustaka Academia Edu. 2015. Pembelajaran Ekosistem secara Socio-Scientific. (online journal) (http://www.academia.edu/4754103/PEMBELAJARAN_MATERI_EKOSISTEM_DENGAN_ SOCIOSCIENTIFIC_ISSUES_DAN_PENGARUHNYA_TERHADAP_REFLECTIVE_JUDGMENT_ SISWA, diakses tanggal 10 Mei 2015) Anshori, M., dan Djoko Martono. 2009. Biologi kelas X. Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta. Aryulina, D., dkk. 2007. Biologi 1 untuk SMA dan MA kelas X. Penerbit Esis, Jakarta. Biologi Gonzaga. 2015. Ekosistem. (online) (http://biologigonz.blogspot.com/2014/02/komponenekosistem.html, diakses tanggal 10 Mei 2015) Campbell, N. A., J. B. Reece and L. G. Mitchell. 2007. Biology 7th Edition. Addison Wesley Longman, Inc., California. Kistinah, I. dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta. Mader, Sylvia S. 2004. Biology, 8th Edition. McGraw-Hill, New York. Pengertian-ahli. 2015. Ekosistem. (online) (http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertianekosistem-dalam-biologi.html, diakses tanggal 10 Mei 2015) Pratiwi, D. A., dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta. Syamsuri, I., dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 1B. Penerbit Erlangga, Jakarta. Williams, G. 1996. Advanced Biology for You. National Curriculum Edition for GCSE. Stanley Thornes Ltd., England.
Tulis kesanmu setelah mempelajari materi ini
72 Modul Ekosistem untuk SMA
ac
.c
tr
om
k lic C
om
k lic C
.c
re
.
.
k e r- s o ft w a
w
w
ac
ww
ww
tr
to
to
bu
y
N
O W !
PD
O W !
PD
k e r- s o ft w a
re