MICROTIA I.
PENDAHULUAN Mikrotia terbentuk dari dua kata yaitu micro yang micro yang artinya kecil dan otia yang otia yang
artiny artinyaa telinga telinga.. Microt Microtia ia adalah adalah malform malformasi asi daun daun telinga telinga yang yang memperl memperliha ihatka tkan n kelainan kelainan bentuk ringan ringan sampai berat, dengan dengan ukuran kecil sampai sampai tidak terbentuk terbentuk sama sekali (anotia). Biasanya bilateral dan berhubungan dengan stenosis atau atresia meatus akustikus eksternus dan mungkin malformasi inkus dan maleus. Serta faresis N. fasialis. Kadang disertai dengan gangguan pertumbuhan mandibula berupa disostosis mandibulofasial (sindrom treacher-ollin).(!) Kelainan kongenital ini akibat cacat pertumbuhan tulang ra"an Meckel dari arkus brankialis #. Kelainan berupa gangguan pertumbuhan pina sehingga telinga luar men$adi kecil sekali dan bentuknya tidak normal. Kelainan ini sering kali diikuti dengan gangguan pertumbuhan telinga bagian tengah dengan akibat tuli konduksi. (!) Atresia adalah suatu kondisiketiadaan atau tidak terbentuknya lubang telinga danstruktur telinga tengah. Mikrotia hampir selalu disertai dengan ke$adian atresia. %a l ini dikarenakan proses pembentukan telinga luar dan telinga tengah berasal dari $aringan embryonal yang sama dan dalam "aktu yang sama. Sekitar !&' kasus mikrot mikrotia ia terlih terlihat at sepert sepertii terdapa terdapatt lubang lubang teling telingaa yang yang normal normal,, namun namun sebena sebenarny rnyaa tertutup $uga di bagian telinga tengahnya. Anotia Anotia secara teknis diartikan sebagai ketiadaan telinga luar. notia adalah bentuk paling berat dari semua microtia, dimana tidak terbentuk telinga luar sama sekali. II.
EPIDEMIOLOGI er$adi pada setiap &***-+*** kelahiran (bergantung kepada statistik tiap-tiap
negara negara dan ras indii indiidua dual). l). umlahn umlahnya ya di #ndone #ndonesia sia tidak tidak diketah diketahui ui dengan dengan pasti pasti karena belum pernah ada koleksi data sehubungan dengan mikrotia. Sekitar *' kasus mikrotia hanya mengenai satu telinga sa$a (unilateral) dan !*' dari kasus mikrotia mikrotia adalah mikrotia bilateral. elinga elinga terbanyak yang terkena terkena adalah telinga kanan. nak laki-laki lebih sering terkena dibandingkan dengan anak perempuan (sekitar /&01&). 2an ras sia lebih sering terkena dibanding ras lain.(!,3)
III.
ANA ANATOMI DAN FISI FISIOL OLOG OGII Embriologi Telinga elinga tengah dan telinga bagian luar berasal dari yang pertama (mandibula) dan
yang kedua (hyoid) lengkungan brachial.
(!)
1
4ambar !. 5nam ton$olan mesenkemial berasal dari lengkungan brachial pertama dan kedua yang muncul di sisi lain dari celah brachial yang petama.(3)
4ambar 3. on$olan pertama dan ke enam relatif berada pada posisi yang tetap, sementara ton$olan yang lain berputar di sekitar celah menu$u posisi baru mereka, memberikan pertumbuhan kepada bagian bagian dari anatomi aurikuler.(3)
Kebanyakan pasien dengan mikrotia terdapat atresia (ketiadaan) dari kanal auditory e6ternal dan membran timpani dengan kelainan yang berariasi dari osikel telinga tengah. arang pasien datang dengan mikrotia dan kanal stenosis yang paten. arang ter$adi tapi sangat sulit diperbaiki adalah pasien dengan sisa aurikuler yang berada dalam posisi abnormal. Karena meatus hanya bisa dipindahkan dalam $arak yang terbatas, dokter bedah harus mempertimbangkan eksisi komplit dari kanal. (!,3) elinga bagian dalam berasal dari $aringan embriologi yang terpisah sama sekali dari telinga bagian tengah dan bagian luar, sehingga hampir selalu normal pada pasien dengan mikrotia. 2engan kata lain kehilangan pendengaran pada pasien mikrotia atau atresia adalah tuli konduktif. (3)
2
4ambar 70 Struktur elinga 8uar
4ambar &0 natomi elinga Secara anatomi telinga dibagi men$adi tiga bagian antara lain telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
(3)
a. Telinga lar
elinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani. 2aun telinga terdiri dari tulang ra"an elastin dan kulit. 8iang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang ra"an pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. 9an$angnya kira-kira 3 :-1cm. (!,3) b. Telinga tenga! elinga tengah berbentuk kubus dengan 0 (3) Batas luar 0 membrane timpani Batas depan 0 tuba eustachius Batasan ba"ah 0 ena $ugularis ( bulbus $ugularis) Batas belakang 0 aditus ad antrum, kanalis fasialis pars ertikalis. Batas atas 0 tegmen timpani ( menigen; otak) Batas dalam 0 berturut-turut dari atas ke ba"ah semi sirkularis
hori
kanalis fasialis, tingkap lon$ong (oval window), tingkap bundar ( round window) dan promontorium. Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida (membrane shrapnel ) sedangkan bagian ba"ah pars tensa (membrane propria). 9ars flaksida hanya berlapis dua, yaitu bagian luar ialah 3
lan$utan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. 9ars tensa mempunyai satu lapis lagi di tengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin yang ber$alan secara radier di bagian luar dan sirkuler di bagian dalam. (3,1) ulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan . 9rosesus longus maleus melekat pada membrane timpani, maleus melekat pada inkus dan inkus melekat pada stapes. Stapes melekat pada tingkap lon$ong yang berhubungan dengan koklea. %ubungan antara tulang-tulang pendengaran merupakan persendian. (3) ". Telinga #alam elinga dalam terdiri dari koklea yang berupa dua setengah lingkaran. =$ung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala estibule. 9ada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membrane tektoria, dan pada membrane basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis korti, yang membentuk organ corti.(3)
4ambar /. >ata-rata, aurikel orang de"asa tinggi /,& cm secara ertical dan lebar 1.& cm. Batas posterior sudut secara anterior tepat !& dera$at dari ertikal.(!)
Me$anisme %en#engaran
9roses mendengar dia"ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinaps yang akan
menimbulkan
potensial aksi pada saraf audiotorius, lalu dilan$utkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran ( area 1-7*) di lobus temporalis. (3)
4
I&.
ETIOLOGI Kedua faktor keturunan dan kecelakaan pembuluh darah dalam rahim telah
diusulkan sebagai faktor etiologi mikrotia. Beberapa kelompok telah mempela$ari pasien mikrotia mereka sebagai probands, menemukan bukti untuk mikrosomia kraniofasial keluarga dan pola sugestif "arisan multifaktorial. ?aktor penyebab yang spesifik $uga dapat mencakup rubella ibu selama trimester pertama kehamilan, Brent telah melaporkan eksposur thalidomide selama kehamilan sebagai penyebab poin 9os"illo dengan "aktu berariasi dari cacat teratogenik pada pasien dengan kelainan bentuk telinga terkait dengan dysostosis mandibulofacial (reacher ollins. -?ranceschetti syndrome) dan bentuk yang lebih umum dari lengkungan branchial anomali dalam microsomia spasm. Namun hingga saat ini belum diketahui benar apa penyebab dari mikrotia. api hal-hal berikut harus diperhatikan ibu hamil pada trimester pertama kehamilan0 (!) faktor makanan, (3) stress, (1) menghindari obat-obatan. =kuran, posisi aurikula, serta lekuknya penting dalam ealuasi keberhasilan rekonstruksi aurikula. >angka telinga dibentuk dari tandur iga, yang disesuaikan dengan tinggi telinga sisi normal (Sa-sba) dan lebar telinga (9ra-pa). urikuloplasti tahap pertama, yaitu membentuk
rangka telinga dan menanamnya pada daerah
subkutis telinga. ahap kedua setelah !3 minggu, dilakukan eleasi rangka telinga. (3,1) &.
MANIFESTASI 'LINIS da tiga kategori penting yang memudahkan menilai kelainan daun telinga dengan
cepat. Kriteria menurut guilar dan ahrsdoerfer, yaitu0 a. 2era$at #0 $ika telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kecil. idak diperlukan prosedur operasi untuk kelainandaun telinga ini. elinga berbentuk lebih kecil dari telinga normal. Semua struktur telinga luar ada pada grade # ini, yaitu kita bisa melihat adanya lobule, heli6 dan anti heli6. 4rade # ini 5
dapat disertai dengan atau tanpa lubang telinga luar (e6ternal auditory canal). (3,1)
b. 2era$at ##0 $ika terdapat defisiensi struktur telinga seperti tidak terbentuknya skapa, lobul, heliks atau konka. da beberapa struktur normal telinga yang hilang. Namun masih terdapat lobule dan sedikit bagian dari heli6 dan anti heli6.(3,1) c. 2era$at ###0 terlihat seperti bentuk kacang tanpa struktur telinga atau anotia.Kelainan ini membutuhkan proses operasirekonstruksi dua tahap atau lebih. Kelompok ini diklasifikasikan sebagai mikrotia klasik. Sebagian besar pasien anak akan mempunyai mikrotia $enis ini. elinga hanya akan tersusun dari kulit dan lobulus yang tidak sempurna pada bagian ba"ahnya. Biasanya $uga terdapat $aringan lunak di bagian atas nya, dimana ini merupakan tulang kartilago yang terbentuk tidak sempurna. Biasanya pada kategori ini $uga akan disertai atresia atau ketiadaan lubang telinga luar.(1,7)
4ambar !0 4rade #
4ambar 30 4rade ##
4ambar 10 4rade ###
4ambar 70 notia
Sedangkan an
ipe
0 elinga anotik
6
•
ipe B
0 elinga hipoplastik yang lengkap dengan atau tanpa atresia aural
•
ipe
0 %ipoplasia dari !;1 tengah dari aurikel
•
ipe 2
0 %ipoplasia dari !;1 superior dari aurikel
•
ipe 5
0 elinga yang prominen
Kemudian ada klasifikasi Nagata yang berhubungan dengan pendekatan operasi. (7) •
ipe lobulus. 9asien memiliki sisa telinga dan lobulus salah posisi tapi tidak
•
memiliki konka, meatus akusitikus atau tragus. ipe konka. 9asien memiliki sisa telinga, lobulus salah posisi, konka (dengan atau tanpa meatus akustikus), tragus, dan anti tragus dengan
•
• •
insisura intertragica ipe konka kecil. 9asien memiliki sisa telinga, lobulus salah posisi, dan indentasi kecil daripada konka. notia. 9asien dengan tidak ada atau hanya sedikit telinga yang tersisa. Mikrotia atipikal. 9asien ini memiliki deformitas yang tidak sesuai dengan kategori diatas.
Ganggan Pen(erta Mi$rotia Sebagian besar pasien dengan mikrotia tidak memiliki gangguan lain. Namun
sepertiga dari keseluruhan kasus akan mengalami $aringan dan tulang yang tidak berkembang di sisi mikrotianya. %al ini biasa disebut dengan hemifacial microsomia. Sekitar !&' dari keseluruhan kasus mengalami kelemahan saraf fasialis. Kelainan lainnya yang sangat $arang bisa berupa gangguan pembentukan palatum (bibir sumbing), gangguan $antung dan gangguan gin$al. antung dan gin$al bisa terkena karena kedua organ ini berkembang bersamaan dengan perkembangan telinga luar dan telinga tengah.(7) nak-anak dengan mikrotia men$adi sadar dengan kondisi dirinya pada saat mengin$ak usia tiga setengah tahun. Sebelum usia itu anak-anak cenderung tidak peduli dengan kondisinya. Setelah mengin$ak usia tersebut anak mulai menanyakan
7
tentang telinganya yang kecil sebelah atau telinganya yang bentuknya berbeda dengan teman-temannya.(7) &I.
DIAGNOSIS Mikrotia akan terlihat $elas pada saat kelahiran, ketika anak yang dilahirkan
memiliki telinga yang kecil atau tidak ada telinga. es pendengaran akan digunakan untuk mengetahui apakah ada gangguan pendengaran di telinga yang bermasalah atau tidak. 2an $ika ada gangguan pendengaran, maka dera$at berapa gangguan pendengarannya.(3,7) &II.
PENATALA'SANAAN =sia pasien men$adi pertimbangan operasi, minimal berumur /@A tahun. 9ada
usia ini, kartilago tulang iga sudah cukup memadai untuk dibentuk sebagai rangka telinga dan telinga sisi normal telah mencapai pertumbuhan maksimal, sehingga dapat digunakan sebagai contoh rangka telinga. 9ada usia ini daun telinga mencapai A*@ *' ukuran de"asa. (!,7) 2engan tidak adanya tulang ra"an daun telinga, pembedahan rekonstruksi $arang menghasilkan kosmetik yang memuaskan. 9rostesis yang artistik adalah pemecahan yang paling baik untuk kosmetiknya. 9ada kelainan unilateral dengan pendengaran normal dari telinga telinga sisi lain, rekonstruksi telinga tengah tidak dian$urkan, tetapi bila ter$adi gangguan pendengaran bilateral, dian$urkan rekonstruksi telinga tengah.(&) erdapat tiga model rangka telinga untuk operasi rekonstruksi, antara lain0 a. tandur autologus, yaitu rekonstruksi menggunakan kartilago autologus, telah men$adi standar operasi rekonstruksi karena tandur diterima dengan baik dan tidak ter$adi reaksi penolakan $aringan. (&) b. prosthetic frame"ork, bila rekonstruksi menggunakan rangka silikon atau gorete6. Metode ini sering menimbulkan komplikasi nekrosis. #ntegritas $aringan host dengan bahan prostetik masih memerlukan penelitian lebih lan$ut.(&) c. prosthetic ear replacements.(&) 2i ba"ah ini adalah tiga pilihan untuk rekonstruksi mikrotia0
(&)
!. >ekonstruksi autogenik 3. 4abungan rekonstruksi autogenik dan aloplastik menggunakan sebuah kerangka telinga aloplastik 1. >ekonstruksi prostetik
•
>ekonstruksi utogenik 8
2ua teknik utama yang men$elaskan untuk rekonstruksi autogenik dari aurikel yang menggunakan kerangka kartilago dari tulang rusuk adalah teknik Brent dan teknik Nagata.(1)
eknik Brent melibatkan empat tahapan0 ). Pembatan #an %enem%atan #ari $erang$a ari$ler $artilago tlang rs$.
4ambar &. 9emuatan dari kerangka telinga dari kartilago tulang rusuk. eknik brent tahap !. 0 Blok dasar diperoleh dari sinkondrosis dari dua kartilago tulang rusuk. 9inggrian heliks dipertahankan dari sebuah kartilago rusuk yang mengambangC. B0 Mengukir detail men$adi dasar menggunakan gouge. 0 9enipisan dari kartilago tulang rusuk untuk membuat pinggiran heliks. 20 Mengaitkan pinggiran ke blok dasar menggunakan benang nilon. 50 Kerangka selesai (7)
9
4ambar /. 9emasangan dari kerangka telinga teknik Brent tahap !. 0 anda preoperatie menandakan lokasi yang diinginka dari kerangka (garis lurus) dan pelebaran dari pembedahan yang diperlukan (garis putus-putus). B0 9emasangan dari kerangka kartilago. 0 ampilan setelah tahap pertama. Kateter suction digunakan untuk *. Rotasi #ari lobls telinga (ang sala! %osisi men+a#i %osisi (ang benar. menghisap kulit ke dalam $aringan interstisial dari kerangka.
4ambat +. >otasi dari lobules. eknik Brent tahap 3. 8ubang telinga di rotasi dari malposisi ertical men$adi posisi yang benar di aspek kaudal dari kerangka. 0 2esain dari rotasi lobus dibuat dengan incise yang dapat
B
digunakan di tahap 7, konstruksi tragus. B0 Setelah rotasi dari lobules. (7)
,. Pengang$atan #ari ari$el (ang #i re$onstr$si #an %embatan #ari sl$s retroari$ler.
4ambar A. 5leasi dari kerangka dan skin graft men$adi sulkus. eknik Brent tahap 1. 0 #nsisi dibuat dibelakang telinga. B0 Kulit kepala retroaurikuler dima$ukan ke sulkus $adi graft akhir tidak akan terlihat. 0 4raft yang tebal pada permukaan medial yang tidak tersembunya dari aurikel.(1)
B
-. Pen#alaman #ari $on$a #an %embatan trags.
10
4ambar . Konstruksi dari tragus. eknik Brent tahap 7. 0 4raft konka diambil dari dinding konka posterior dari telinga yang berla"anan. B0 #nsisi bentuk 8 dibuat dan graft diamasukkan dengan permukaan kulit di ba"ah. 0 (1,7) eknik Nagata dilakukan dalam dua tahapan0 1) 4raft sembuh dengan baik(
!. Pembatan $erang$a ari$ler termas$ trags #an rotasi #ari lobles $e %osisi (ang benar. (dengan kata lain menggabungkan tahap !,3, dan 7 dari
teknik Brent)
4ambar
!*.
9embuatan
kerangka
kerangka telinga dari kartilago tulang rusuk. eknik Nagata tahap !. . Secaa garis besar mirip dengan Brent, dasar dan detailnya di buat dari sinkrondosis dari 3 tulang rusuk. B0 5mpat buah kartilago yang
membuat
kerangka
kartilago
diberikan nomor. 2asar dan pinggiran heliks seperti pada teknik Brent. erdapat potongan
antiheliksa-fossa
triangular
tambahan dan ada tambahan potongan tragus-antitragus yang khas pada prosedur Nagata.
B
11
B A
D C
4ambar !!. 9enempatan dari kerangka kartilago, teknik Nagata tahap !. 0 #nsisi di desain, mengambil sebagian besar dari kulit di permukaan medial dari lobulus yang akan dibutuhkan untuk membentuk garis konka. B0 Kantung di bedah, membuat pedikel yang intak di u$ung kaudal dari flap. 0 Kerangka di masukkan. 20 ampilan dari kerangka setelah tahap !. 2rain suction ditempatkan untuk menghisap kulit yang berada diba"ah kartilago.
12
*. Eleasi
#ari
re$onstr$si
telinga
#an
%embatan
#ari
sl$s
retroari$ler.
A
B
C
4ambar !3. 9engangkatan dari kerangka. eknik Nagata tahap 3. 0 urikel diangkat, kulit kepala dibuat men$adi sulkus, dan kulit yang dipindahkan di tutup dengan flap temporoparietal dan skin graft. B0 Skin graft berada di tempatnya. Nagata men$elaskan kegunaan dari ketebalan kulit yang dipisah , tetapi penulis telah memperhatikan penyusutan yang drastic dari graft yang tipis dan menyarankan graft yang sangat tebal. 0 9emotongan melintang menun$ukkan bah"a gaft kartilago berada pada tempatnya menyediakan gambaran sebagaimana flap temporoparietal menutupi flap temporoparietal.
•
>ekonstruksi lloplastik Se$umlah material telah pernah digunakan untuk membuat kerangka aurikuler. Sekarang ini, bahan yang paling sering digunakan adalah silastik atau cetakan polietilen yang bisa menyerap. Kerangka alloplastik memiliki resiko yang lebih tinggi untuk erosi dan eksposur dibandingkan dengan autogenus. ?aktor yang berkontribusi terhadap tingginya resiko ekstrusi adalah $aringan luka, kulit yang terlalu tipis, tekanan pada implan, trauma dan infeksi. Dalaupun begitu, dengan penutupan $aringan lunak yang adekuat, seperti flap temporoparietal fasial, kerangka alloplastik dapat digunakan dengan sukses. Banyak penulis merasa bah"a rekonstruksi alloplastik merupakan pilihan kedua setelah kartilago tulang rusuk. (3,7) 13
•
>ekonstruksi 9rostetik Sebuah alternatif untuk operasi rekonstruksi telinga adalah dengan menggunakan prostetik aurikuler. 9ada beberapa pasien, ini merupakan alternatif yang tepat. 9rostetik aurikuler digunakan untuk menghindarkan semua operasi telinga dalam. 9asien dengan ciri-ciri diba"ah ini sebaiknya di pikirkan untuk prostetik aurikuler0 (1,&) −
Kehilangan aurikel yang banyak setelah pengangkatan kanker
−
idak adanya telinga : bagian di ba"ah
−
Buruknya kualitas dari $aringan lokal
−
9asien dengan resiko tinggi untuk anastesi umum
−
9asien yang sulit diatur
−
indakan penyelamatan setelah rekonsruksi yang gagal. #mplan titanium dari gabungan tulang merupakan yang pertama ditanamkan
pada tulang mastoid. Setelah implant telah sembuh secara sempurna, dibuatlah prostetik silicon aurikuler yang sesuai dengan telinga yang lain. 4abungan titanium diton$olkan melalui tempelan kulit ke prostetik dengan mekanisme tertentu. 8em tidak diperlukan. 9rostetik bisa di keluarkan dengan mudah dan area tersebut dapat dibersihkan.(7)
Allo%lasti" Re$onstr$si
Silicone0 a. 4ood initial result b. 9oor long term result secondary to implant e6posure c. Minor trauma can cause implant failure Medpor0 4ood short term (3 years) result in combination of temporoparietal fascia flap Prost!eti" Re$onstr$si integrated anchoring deice0 approed e6traoral use by ?2 in !&
#ndication0 (&) • • •
?ailed autogenous reconstruction Seer soft tissue;skeletal hypoplasia 8o" or unfaorable hairline 14
• • • •
&III.
cEuired total or subtotal auricular defect, usually in adults 9rosthesis changes eery 3 to & years Meticulous hygiene at skin;implant interface 9reclude future autogenous reconstruction
'OMPLI'ASI Seperti yang disebutkan sebelumnya, kerangka alloplastik memiliki resiko
ekstrusi yang lebih besar dibandingkan denga kerangka kartilago tulang rusuk. 5kstrusi yang membutuhkan pemindahan ter$adi pada &-1*' dari kerangka silastik, dibandingkan pada !-3' dari kartilago tulang rusuk. Komplikasi lainnya termasuk infeksi, hematom, dan kehilangan kulit. %al ini biasanya $arang ter$adi dan kerangka hampir selalu bisa diselamatkan. Komplikasi daerah donor termasuk luka pada dada yang tidak bagus, retrusi ringan sampai berat dan perataan dari kontur tulang rusuk. (1,7) I/.
PROGNOSIS
Sekitar *' anak dengan mikrotia akan mempunyai pendengaran yang normal. Karena adanya atresia pada telinga yang terkena, anak-anak ini akan terbiasa dengan pendengaran yang mono aural (tidak stereo). Sebaiknya orangtua berbicara dengan gurunya untuk menempatkan anak di kelas sesuai dengan sisi telinga yang sehat agar anak bisa mengikuti pela$aran dengan baik. 9ada kasus bilateral (pada kedua telinga) umumnya $uga tidak ter$adi gangguan pendengaran. %anya sa$a anak-anak perlu dibantu untuk dipasang dengan alat bantu dengar konduksi tulang (B% F Bone nchor %earing id). %al ini diperlukan agar tidak ter$adi gangguan perkembangan bicara pada anak. 8ebih $auh lagi agar proses bela$ar anak tidak terganggu.(3,&)
PENUTUP
Kesimpulan Microtia merupakan malformasi daun telinga yang memperlihatkan kelainan bentuk ringan sampai berat, dengan ukuran kecil sampai tidak terbentuk sama sekali
15
(anotia). Kelaian telinga luar kongenital berupa mikrotia dan stenosis liang telinga berisiko tinggi untuk terbentuknya kolesteatoma dan infeksi telinga tengah. Sekitar *', kasus mikrotia hanya mengenai satu telinga tengah sa$a (unilateral) dan !*' dari kasus mikrotia adalah mikrotia bilateral. elinga terbanyak yang terkena adalah telinga kanan. nak laki-laki lebih sering terkena dibandingkan dengan anak perempuan. (sekitar /&01&). Sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti apa penyebab ter$adinya mikrotia. api banyak hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil di trimester pertama kehamilan untuk mencegah ter$adinya mikrotia pada $anin, misalnya faktor makanan, stress, kurang gi
2?> 9=SK
!. horne, harles %. Otoplasty and Ear Reconstruction. #n horne % et al eds, Grabb and Smith’s Plastic Surgery, edisi ke-/, 3**+, Dolters Klu"er;8ippincott Dilliams G Dilkins, 9hiladelphia. 3. 8each .8.. 5ar >econstruction. Harticle on internetI. 3*!!. Hcited on September 3*!3, 3/thI. ailable on0 http0;;""".emedicine.medscape.com
16
1.
Sarkissian, >affi der. Otoplasty. #n 2olan, D editor. Facial Plastic Reconstructice and !rauma Surgery, 3**&, Marcell-2ecker, Ne" Jork.
7. Kryger, ol B. "i#rotia Repair. #n Kryger, B. Practical Plastic Surgery. 3**+. 8andes Biosciense, e6as &. hrone .%. #nformation about microtia; aural atresia Harticle on internetI 3*!!.Hcited on September 3*!3, 3/ thI. ailable on0 http0;;""".microtia.com
17