METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PAVING
PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :
Kantor Lapangan dan Fasilitasnya Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp,pembuatan kantor Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.
Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas Untuk
kelancaran
pelaksanaan
pekerjaan,
penganturan
transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda
arus
lalu
lintas
lalu lintas yang
memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
Rekayasa Lapangan Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap terhadap rancangan rancangan kerja kerja yang
telah diberikan sytem dan dan tatacara tatacara
survey dikordinasikan dengan direksi teknis.
Material dan Penyimpanan Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran,tipe maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis.
Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi : a. Alat-alat yang digunakan adalah: 1. Excavator
2. Dump Truck 3. Bulldozer 4. Beton Molen 5. Stamper 6. Baby Roller
Papan Nama Proyek 1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek. 2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan 3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku, split, cat minyak, semen, dan lain-lain. 4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung l okasi pekerjaan. 5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
Tenaga Kerja Salah satu penunjang utama untuk keberhasilan Sistem Pelaksanaan Pekerjaan adalah pengadaan tenaga kerja. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan dapat ditarik menjadi 2 garis besar, yaitu : Kriteria
Kemampuan kerja yang baik
Pengalaman yang cukup
Kedisiplinan kerja
Kemampuan koordinasi dan komunikasi yang baik
Loyalitas/Pengelompokan
Setiap jenis pekerjaan dilaksanakan oleh bagian yang mempunyai tenaga kerja dengan kemampuan sesuai dengan jenis pekerjaan (spesialisasi)
Didalam setiap bagian, dibagi menjadi beberapa kelompok yang sesuai dengan pembagian Wilayah kerja dengan penanggung jawab kelompok.
Setiap
penanggung
jawab
kelompok
dipilih
orang
yang
cukup
berkemampuan dan berpengalaman dalam hal tersebut, sehingga
koordinasi dan komunikasi untuk dan antar kelompok dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Kegiatan
Penjadwalan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan jadwal utama pekerjaan
Mobilisasi tenaga kerja sesuai jadwal
Koordinasi Lapangan secara rutin
Pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang diawasi oleh bagian control
Laporan dari penanggung jawab pekerjaan secara rutin
Pengendalian (Control) Didalam setiap pelaksanaan pekerjaan kami selalu melakukan pengendalian pekerjaan yang berpedoman pada peraturan, syarat-syarat dan spesifikasi teknis yang ada sehingga menghasilkan pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pengendalian Pekerjaan ini dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
Pengendalian Kuantitas (Quantity Control) Meliputi penghitungan kembali mengenai volume (material dan tenaga kerja) setiap pekerjaan dan perhitungan kekuatan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan se-efisien mungkin dan aman.
Pengendalian Kualitas (Quality Control) Meliputi pengawasan terhadap mutu material dan tenaga kerja yang akan digunakan, mengawasi cara pelaksanaan yang dilakukan, menganalisa apakah mutu pekerjaan yang sedang atau telah dilaksanakan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Pengendalian Keamanan dan Keselamatan Kerja Meliputi pengawasan terhadap keamanan penyimpanan material, peralatan dan lokasi pekerjaan serta pengawasan terhadap Keselamatan tenaga kerja terutama pada kegiatan-kegiatan yang umumnya mempunyai resiko y ang amat tinggi. Pengendalian-pengendalian ini penting dilaksanakan
mulai dari sebelum
pekerjaan dimulai, selama pekerjaan dilaksanakan, dan sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan.
Hal ini memungkinkan hasil pekerjaan dapat sesuai dengan yang diharapkan serta menghindarkan semaksimal mungkin kesalahan-kesalahan pelaksanaan di lapangan.
PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING DAN DRAINASE Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syaratsyarat yang harus dipenuhi sebagai berikut: 1. Lapisan Subgrade Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainase (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya. 2. Lapisan Subbase Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita. 3. Kanstin/Penguat Tepi Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya. 4. Drainase/Saluran Air Seperti halnya kanstin, DrainaSe atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. DrainaSe yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat
mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang. 5. Pemasangan Paving
Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah terpasang tidak bergeser.
Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
Pemasangan paving stone tebal 8 cm K. 300, sampai selesai dan agar pemasangan paving di foto pada posisi 50%
Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan), potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter.
Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian
antar
naat
paving
block
tersebut
(pengisian
joint
filler)
dengan
menggunakan abu batu.
Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci antar paving block satu sama lainnya.
Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu
PEKERJAAN LAIN-LAIN Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengecekan kembali dan pembersihan tempat lokasi dari sisa sisa material dan kotoran atau sampah sisa-sisa proyek. Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan pengecekan hasil pekerjaan bersama dengan pihak penyelenggara pekerjaan, dan dilakukan penyerahan kembali pekerjaan kepada pihak penyelenggara pekerjaan. Metode Pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung penawaran Paket Pekerjaan Pemasangan Paving yang diharapkan dapat menunjukkan pemahaman dan kemampuan personel sebagai pelaksanan pekerjaan yang dimaksud diatas.