Panduan Penetapan Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat (Dimodifikasi dari Studi Kasus CDC: Menerjemahkan Sains ke dalam Praktek) Menetapkan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit. Manager sulit. Manager kesehatan kesehatan masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang semakin menekan dengan sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas seara adil! masuk akal! dan mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang penting. Metode yang dijelaskan di sini memberikan ara untuk membandingkan berbagai masalah kesehatan dengan ara yang relatif! tidak absolut"mutlak! memiliki kerangka! sebisa mungkin sama"sederajat! dan objektif. Metode ini! yang disebut dengan Metode #anlon maupun Sistem Dasar Penilaian Prioritas ($P%S)! dijelaskan dalam buku Publi #ealth: &dministration and Pratie (#anlon and Pikett! 'imes Mirror"Mosby Mirror"Mosby College Publishing) dan $asi #ealth Planning (Spiegel and #yman! &spen Publishers). Metode ini memiliki tiga tujuan utama: Memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi faktorfaktor eksplisit yang harus diperhatikan dalam menentukan prioritas *ntuk mengorganisasi faktorfaktor ke dalam kelompok yang memiliki bobot relatif satu sama lain Memungkinkan faktorfaktor agar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan dinilai seara indi+idual. Formula Dasar Penilaian Prioritas
$erdasarkan tinjauan atas perobaan berulang yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah masalah kesehatan! pola kriteria yang konsisten menjadi kelihatan jelas. Pola tersebut terermin pada komponenkomponen dalam sistem ini. Komponen & , *kuran"$esarnya masalah Komponen $ , 'ingkat keseriusan masalah
Komponen C , Perkiraan efekti+itas solusi Komponen D , P-&% faktor ((propriety! eonomi feasibility! aeptability! resoure a+ailability! legalityKepatutan! kelayakan ekonomi! dapat diterima! ketersediaan sumber daya! dan legalitas) Semua komponen tersebut diterjemahkan ke dalam dua rumus yang merupakan nilai numerik yang memberikan prioritas utama kepada mereka penyakit " kondisi dengan skor tertinggi. /ilai Dasar Prioritas" Basic Priority Rating ($P%)0 $P% , (& 1 $) C " 2 /ilai Prioritas Keseluruhan" Basic Priority Rating (3P%)0 3P% , 4(& 1 $) C " 25 6 D Perbedaan dalam dua rumus akan menjadi semakin nyata ketika Komponen D (P-&%) dijelaskan. Penting untuk mengenal dan menerima halhal tersebut! karena dengan berbagai proses seperti itu! akan terdapat sejumlah besar subyekti+itas. Pilihan! definisi! dan bo bot relatif yang ditetapkan pada komponen merupakan keputusan kelompok dan bersifat fleksibel. ebih jauh lagi! nilai tersebut merupakan penetapan dari masingmasing indi+idu pemberi nilai. /amun demikian! beberapa kontrol ilmiah dapat diapai dengan menggunakan definisi istilah seara tepat! dan sesuai dengan data statistik dan akurat. Komponen Komponen A - Ukuran/Besarnya Masalah
Komponen ini adalah salah satu yang faktornya memiliki angka yang keil. Pilihan biasanya terbatas pada persentase dari populasi yang seara langsung terkena dampak dari masalah tersebut! yakni insiden! pre+alensi! atau tingkat kematian dan angka. *kuran"besarnya masalah juga dapat dipertimbangkan dari lebih dari satu ara. $aik keseluruhan populasi penduduk maupun populasi yang berpotensi"berisiko dapat menjadi pertimbangan. Selain itu! penyakit 7penyakit dengan faktor risiko pada umumnya! yang mengarah pada solusi bersama"yang sama dapat dipertimbangkan seara bersamasama. Misalnya! jika kanker yang berhubungan dengan tembakau dijadikan pertimbangan! maka kanke r paruparu! kerongkongan! dan kanker mulut dapat dianggap sebagai satu. 8ika akan dibuat lebih banyak penyakit yang juga dipertimbangkan! penyakit ardio+asular mungkin juga dapat dipertimbangkan. /ilai maksimal dari komponen ini adalah 9. Keputusan untuk menentukan berapa ukuran"besarnya masalah biasanya merupakan konsensus kelompok.
Komponen B – Tingkat Keseriusan Masalah
Kelompok harus mempertimbangkan faktorfaktor yang mungkin dan menen tukan tingkat keseriusan dari masalah. Sekalipun demikian! angka dari faktor yang harus dijaga agar tetap pada nilai yang pantas. Kelompok harus berhatihati untuk tidak memba;a masalah ukuran atau dapat diegahnya suatu masalah ke dalam diskusi! karena kedua hal tersebut sesuai untuk dipersamakan di tempat yang lain. Maksimum skor pada komponen ini adalah <. =aktorfaktor harus dipertimbangkan bobotnya dan ditetapkan seara hatihati. Dengan menggunakan nomor ini (<)! keseriusan dianggap dua kali lebih pentingnya dengan ukuran"besarnya masalah. =aktor yang dapat digunakan adalah: *rgensi: sifat alami dari kedaruratan masalah> tren insidensi! tingkat kematian! atau faktor risiko> kepentingan relatif terhadap masayarakat> akses terkini kepada pela yanan yang diperlukan. 'ingkat keparahan: tingkat daya tahan hidup! ratarata usia ke matian! keaatan"disabilitas! angka kematian prematur relatif. Kerugian ekonomi: untuk masyarakat (kota " daerah " /egara)! dan untuk masingmasing indi+idu. Masingmasing faktor harus mendapatkan bobot. Sebagai ontoh! bila menggunakan empat faktor! bobot yang mungkin adalah ? atau kombinasi manapun yang nilai maksimumnya sama dengan <. Menentukan apa yang akan dipertimbangkan sebagai minimum dan maksimum dalam setiap faktor biasanya akan menjadi sangat membantu. #al ini akan membantu untuk menentukan batasbatas untuk menjaga beberapa perspektif dalam menetapkan sebuah nilai numerik. Salah satu ara untuk mempertimbangkan hal ini adalah dengan menggunakannya sebagai skala seperti: , tidak ada 9 , beberapa < , lebih (lebih parah! lebih ga;at! lebih banyak! dll) 2 , paling Misalnya! jika kematian prematur sedang digunakan untuk menentukan keparahan! kemudian kematian bayi mungkin akan menjadi ? dan gonorea akan menjadi . Komponen C - !ekti"itas dari #nter"ensi
Komponen ini harus dianggap sebagai @Seberapa baikkan masalah ini dapat diselesaikanA@
=aktor tersebut mendapatkan skor dengan angka dari 9. Komponen ini mungkin merupakan komponen formula yang paling subyektif. 'erdapat sejumlah besar data yang tersedia dari penelitianpenelitian yang mendokumentasikan sejauh mana tingkat keberhasilan sebuah inter+ensi selama ini. -fekti+itas penilaian! yang dibuat berdasarkan tingkat keberhasilan yang diketahui dari literatur! dikalikan dengan persen dari target populasi yang diharapkan dapat terapai. Contoh: Berhenti Merokok 'arget populasi B?. perokok 'otal yang menoba untuk berhenti 92.? -fekti+itas penghentian merokok 2< atau !2< 'arget populasi 6 efekti+itas !2 6 !2< , !E atau !9 atau 9 Contoh: Imunisasi 'arget populasi <. 8umlah yang terimunisasi yang diharapkan 92. Persen dari total F atau !F -fekti+itas B atau !B Populasi yang terapai 6 efekti+itas !F 6 !B , !9 atau !9 Sebuah keuntungan dengan mempertimbangkan populasi target dan jumlah yang diharapkan adalah akan didapatkannya perhitungan yang realistis mengenai sumber daya yang dibutuhkan dan kemampuan yang diharapkan untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan. Komponen D - PA
%$P-&% yang merupakan kelompok faktor itu! ;alaupun tidak seara langsung berkaitan dengan masalah kesehatan! memiliki pengaruh yang tinggi dalam menentukan apakah suatu masalah dapat diatasi. P 7 Propierity"Ke;ajaran. &pakah masalah tersebut berada pada lingkup keseluruhan misi kitaA
- 7 -onomi =easibility"Kelayakan -konomis. &pakah dengan menangani masalah tersebut akan bermakna dan memberi arti seara ekonomisA &pakah ada konsekuensi ekonomi jika masalah tersebut tidak diatasiA & 7 &eptability. &pakah dapat diterima oleh masyarakat dan " atau target populasiA % 7 %esoures"Sumber Daya. &pakah tersedia sumber daya untuk mengatasi masalahA 7 egalitas. &pakah hukum yang ada sekarang memungkinkan masalah untuk diatasiA Masingmasing faktor kualifikasi dipertimbangkan! dan angka untuk setiap faktor P-&% adalah 9 jika ja;abannya adalah @ya@ dan jika ja;abannya adalah @tidak.@ $ila penilaian skor telah lengkap"selesai! semua angkaangka dikalikan untuk mendapatkan ja;aban akhir terbaik. Karena bersamasama! faktorfaktor ini merupakan suatu produk dan bukan merupakan jumlah. Singkatnya! jika salah satu dari lima faktor yang @tidak@! maka D akan sama dengan . Karena D adalah pengali akhir dalam rumus ! maka jika D , ! masalah kesehatan tidak akan diatasi dibenahi dalam 3P%! terlepas dari seberapa tingginya peringkat masalah di $P%. Sekalipun demikian! bagian dari upaya perenanaan total mungkin termasuk melakukan langkahlangkah lanjut yang diperlukan untuk mengatasi P-&% seara positif di masa mendatang. Misalnya! jika inter+ensi tersebut hanya tidak dapat diterima penduduk! dapat diambil langkahlangkah bertahap untuk mendidik masyarakat mengenai manfaat potensial dari inter+ensi! sehingga dapat dipertimbangkan di masa mendatang. Basic Priority System last revised April 19 !""# $epo%ell& Penetuan Prioritas Masalah Dengan Teknik Skoring Dengan Metode Hanlon 1. Tujuan Meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam menentukan prioritas masalah dengan metode Hanlon. 2. Alokasi Waktu Waktu yang diperlukan untuk proses ini yakni 6 menit. !. De"nisi Metode Hanlon. Metode Hanlon merupakan suatu teknik atau #ara yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah dengan menggunakan $ kelompok #riteria% yakni& ' (esarnya masalah )magnitude* ' +ega,atan masalah )emergen#y*. ' +emudahan penanggulangan masalah )#ausa-ility*. ' aktor yang menentukan dapat tidaknya program dilaksanakan )P/A0 a#tor*. P/A0 a#tor terdiri atas& +esesuaian )Approproatness 3 P*% Murah se#ara ekonomi )/#onomi# easi-ility 3 /*% Dapat diterima )A##epta-ility 3 A*% serta legalitas )egality 3 *. 4ji setiap masalah dengan a#tor P/A0 hanya 2 ja,a-an 5a317
5tidak 37 Dari setiap kelompok #riteria diperoleh nilai dengan #ara melakukan s#oring dengan skala tertentu% kemudian hasilnya dimasukkan kedalan rumus atau ormula untuk memperoleh hasil akhir. Makin tinggi nilainya% semakin penting masalah yang -ersangkutan. Penggunaan metode metode Hanlon untuk menetapan prioritas masalah dilakukan apa-ila pengelola program menghadapi ham-atan keter-atasan dalam menyelesaikan masalah. Pengunanaan metode ini menekankan pada kemampuan pengelola program. Metode Hanlon
BAB & #D'T#F#KA(# DA' P''TUA' P$#)$#TA( A* P'DA+U%UA'
*ntuk meningkatkan kinerja dan mutu perenanaan program kesehatan! diperlukan suatu proses perenanaan yang akan menghasilkan suatu renana yang menyeluruh (komprehensif dan holistik). Perenanaan kesehatan adalah kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang! yang jelas tujuannya. angkahlangkah perenanaan sebetulnya bersifat generik! yaitu sama dengan alur pikir siklus pemeahan masalah! langkahlangkah pokok yang perlu dilakukan adalah : 9. &nalisis situasi <. Gdentifikasi masalah dan menetapkan prioritas 2. Menetapkan tujuan B. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik ?. Menyusun renana operasional. Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan seara berurutan (sistematis). Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. &nalisis situasi sebagai langkah a;al dalam perenanaan harus dilakukan sebaik mungkin! sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta faktorfaktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut! yang merupakan tujuan dari analisis ini! pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perenanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah seara jelas! sekaligus menentukan prioritas masalah masalah tersebut. Hang dimaksud dengan masalah dalam perenanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja! akan tetapi meliputi semua faktor yang
mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan! perilaku! kependudukan dan pelayanan kesehatan). Menurut definisi! masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. 3leh sebab itu! ara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan seara kualitatif dan dapat pula seara kuantitatif. Gdentifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perenanaan harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait! termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang ditetapkan untuk ditanggulangi betulbetul merupakan masalah dari masyarakat! sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada! masyarakat dapat berperan aktif didalamnya. $. P-M$&S&/ 9. Gdentifikasi Perenanaan pada hakikatnya adalah suatu bentuk ranangan pemeahan masalah. 3leh sebab itu langkah a;al dalam perenanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalahmasalah kesehatan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai ara antara lain : a. aporanlaporan kegiatan dari programprogram kesehatan yang adab. Sur+ailans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit. Sur+ai kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perenanaan kesehatand. #asil kunjungan lapangan super+isi. Dalam menemukan masalah kesehatan diperlukan ukuranukuran. *kuranukuran yang paling laIim dipakai adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas). Masalah kesehatan harus diukur karena terbatasnya sumber daya yang tersedia sehingga sumber daya yang ada betulbetul dipergunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang penting dan memang bisa diatasi. &da 2 ara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan! yakni : 9. Pendekatan logisSeara logis! identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas! morbiditas dan aat yang timbul dari penyakitpenyakit yang ada dalam masyarakat.<. Pendekatan PragmatisPada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit"keelakaan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat untuk memperoleh pengobatan! misalnya jumlah orangyang datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.2. Pendekatan PolitisDalam pendekatan ini! masalah kesehatan diukur atas dasar pendapat orang orang penting dalam suatu msyarakat (pemerintah atau tokohtokoh masyarakat). 9. Prioritas masalah kesehatan Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar manager kesehatan sebagai inti proses perenanaan. angkah yang mengarah pada titik ini! dapat dikatakan sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Sekali prioritas ditetapkan!langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif menuju pelaksanaan. Dalam penentuan
prioritas! aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak diperlukan bersamasama dengan keakapan unik untuk mensintesis berbagai rinian yang rele+an. #al ini merupakan bagian dari proses perenanaan yang biasanya dikatakan paling naluriah. /amun! penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkahlangkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan seara jelas. Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan +ariabel+ariabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula. 'erlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi. Seorang ahli epidemiologi enderung untuk menilai penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan mortabiditas relatif dari masalahmasalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini dipakai seara berlebihan dalam +ersi pertama JMetode &merika atin dalam perenanaan kesehatan. Glmu;an sosial! politikus! dan masyarakat umum enderung memandang penetapan prioritas sebagai suatu tanggapan atas perasaan populer mengenai halhal yang penting. $agi mereka pertimbanganpertimbangan yang penting adalah : Pertama! apa yang diinginkan masyarakat untuk dilakukan dan yang kedua adalah program kesehatan yang dapat diterima. Para administrator enderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya dengan yang disebut oleh metode perenanaan kesehatan &merika atin sebagai Jkera;anan masalahmasalah kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada ketersediaan metode teknis untuk mengendalikan penyakitpenyakit atau kondisikondisi yang memerlukan perhatian. Keterbatasan paling serius di /egara berkembang yang bahkan mungkin seringkali lebih berat dari pada kerangka kerja administratif untuk menyediakan pelayanan dan personil yang diperlukan. Para ekonom memberi penekanan khusus pada biaya. #al inibiasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan! ongkos ongkos relatif berbagai program pengendalian harus diseimbangkan. Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perenanaan kesehatan umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat seara maksimum dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada sekelompok keil masyarakat. Perenanaan kesehatan harus mengembangkan ketrampilan dalam semua disiplin ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan pendekatan perenanaan yang seimbang. Hang terutama diperlukan adalah indeksindeks tertentu yang +alid di dalam informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. 'anpa mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan khusus! si perenana pada akhirnya harus bersandar pada elemenelemen kebijaksanaan yang tak pasti berdasarkan pengalaman atau e+aluasi renanarenana sebelumnya dalam membuat keputusan akhir. *ntuk dapat menetapkan prioritas masalah ini! ada beberapa hal yang harus dilakukan! yakni :a. Melakukan pengumpulan data*ntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan! perlu tersedia data yang ukup. *ntuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan! perilaku! keturunan! dan pelayanan kesehatan! termasuk keadaan geografis! keadan pemerintahan! kependudu kan! pendidikan! pekerjaan! mata penaharian! sosial budaya! dan keadaan ke sehatan.b. Pengolahan Data&pabila data yang telah berhasil dikumpulkan! maka data tersebut harus diolah! maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifatsifat yang dimiliki oleh masingmasing data tersebut. Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga maam! seara manual! elektrikal dan mekanik.. Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan! ada tiga maam penyajian data yang laIim dipergunakan yakni seara tekstular! tabular dan grafikal.d. Pemilihan Prioritas Masalah#asil penyajian data akan memunulkan pelbagai masalah. 'idak semua masalah dapat diselesaikan. Karena itu diperlukan pemilihan prioritas
masalah! dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan. Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilkukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting. Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik! yakni spesifik! jelas ada kesenjangan yang dinyatakan seara kualitatif dan kuantitatif! serta dirumuskan seara sistematis. Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan! yakni :9. $esarnya masalah yang terjadi<. Pertimbangan politik2. Persepsi masyarakatB. $isa tidaknya masalah tersebut diselesaikan. Cara pemilihan prioritas masalah banyak maamnya. Seara sederhana dapat dibedakan menjadi dua maam! yaitu :a. Soring 'ehniLuePada ara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan sore (nilai) untuk pelbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah :9. $esarnya masalah<. $erat ringannya akibat yang ditimbulkan2. Kenaikan pre+alensi masalahB. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut?. Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan.E. %asa prihatin masyarakat terhadap masalahF. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah.Seara terperini araara tersebut antara lain :9. Cara $ryantCara ini telah dipergunakan di beberapa negara yaitu di &frika dan 'hailand. Cara ini menggunakan B maam kriteria! yaitu :a. Community Conern! yakni sejauh mana masyarakat menganggap masalah tersebut pentingb. Pre+alensi! yakni berapa banyak penduduk yang terkena penyakit tersebut. Seriousness! yakni sejauh mana dampak yang ditimbulkakn penyakit tersebutd. Manageability! yakni sejauh mana kita memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Menurut ara ini masingmasing kriteria tersebut diberi soring! kemudian masingmasing skor dikalikan. #asil perkalian ini dibandingkan antara masalah masalah yang dinilai.Masalahmasalah dengan skor tertinggi! akan mendapat prioritas yang 'inggi pula. <. Cara -konometrikCara ini dipergunakan di &merika atin. Kriteria yang dipakai adalah :a. Magnitude (M)! yakni kriteria yang menunjukkan besarnya masalahb. Gmportane (G)! yakni ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena masalah. ulnerability ()! yaitu ada tidaknya metode atau ara penanggulangan yang efektifd. Cost (C) ! yaitu biaya yang diperlukan untuk penanggulangan masalah tersebut.#ubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas masalah (P) adalah sebagai berikut: P , M*#*& C
2. Metode #anlon N DelbeLa.
Metode delbeL
Proses penetuan kriteria dia;ali dengan pembentukan kelompok yang akan mendiskusikan! merumuskan dan menetapkan kriteria. Sumber informasi yang dipergunakan dapat berasal dari :• Pengetahuan dan pengalaman indi+idual para anggota• Saran dan pendapat nara sumber • Peraturan pemerintah yang rele+an• #asil rumusan analisa keadaan dan masalah kesehatan.angkah selanjutnya adalah : 9. Mengin+entarisir kriteria<. Mengin+entalisir dan menge+aluasi kriteriab. Metode #anlonDalam metode #anlon dibagi dalam B kelompok kriteria! masingmasing adalah :9. Kelompok kriteria & , besarnya masalah<. Kelompok kriteria $ , tingkat kega;atan masalah2. Kelompok kriteria C , kemudahan penanggulangan masalahB. Kelompok kriteria
D , Pearl faktor! dimana :P , Kesesuaianditerima% , 'ersedianya sumber
, Seara ekonomi murah&
, dapat
, egalitas terjamin
<. /on Soring 'ehniLue Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter! dilakukan bila tersedia data yang lengkap. $ila tidak tersedia data! maka ara menetapkan prioritas masalah yang laIim digunakan adalah :9. Delphin 'ehniLueHaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang sama keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok! masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang diari.<. Delbeh 'ehniLuePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. alu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas. C. K-SGMP*&/Gdentifikasi dan priorita masalah kesehatan merupakan salah satu bagian dari proses perenanaan. Dalam melakukan identifikasi masalah kesehatan! ada beberapa ara pendekatan yang perlu diperhatikan! sehingga masalah yang dikemukakan merupakan masalah yang benarbenar penting dan memang harus segera diselesaikan. Selain itu diperlukan ukuran ukuran dan data untuk menemukan masalah kesehatan yang ada. Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting! setelah masalahmaslah kesehatan teridentifikasi. Penentuan prioritas masalah harus memperhatikan beberapa faktor antara lain : besarnya masalah! pertimbangan politik! persepsi masyarakat! dan bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan. Cara memilih prioritas masalah dibedakan atas dua yaitu seara Soring dan /on Soring. Kedua ara tersebut pelaksanaannya berbedabeda. Pemilihan kedua ara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia.
DATA0 P4STA+A &I;ar! &Irul! D%. MP#. &dministrasi Kesehatan > 8akarta$ina %upa &ksara! 9OOMaidin! &limin!dr.MP#! Perenanaan dan -+aluasi Kesehatan