Menguji Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Nama :
Dhea Kharisma Putri
Kelas
X-1
:
SMA Negeri 3 Cimahi 2010/2011
Menguji Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Tujuan Untuk mengetahui perbedaan larutan elektolit kuat, lemah dan nonelektrolit.
Teori Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan menghantarkan listrik. Sementara, larutan non-elektrolit non -elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan menghantarkan listrik. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar yang dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air). Larutan elektrolit terbentuk dari suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan membuat larutan menjadi konduktor elektrik. Ion merupakan atom-atom yang bermuatan elektrik. Seorang ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859 – 1927) menjelaskan bahwa larutan elektrolit mengandung atom-atom bermuatan listrik (ion-ion) yang bergerak bebas, hingga mampu untuk menghantarkan arus listrik melalui larutan. Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 yaitu elektrolit lemah dan kuat. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut tidak terionisasi seluruhnya (ionisasi sebagian 0 < a < 1 ). Sifat kekonduktorannya buruk karena sedikitnya zat yang mengion. Persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (reaksi reversible) artinya tidak semua
molekul terurai (ionisasi tidak sempurna). Larutan ini biasanya berupa larutan asam lemah dan basa lemah. Berikut ciri-ciri larutan elektrolit lemah 1. 2. 3. 4.
Kurang dapat menghantarkan listrik dengan baik Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) yang tidak sempurna Lampu menyala redup atau ada gelembung gas (sedikit) Berupa larutan asam basa lemah Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut terionisasi seluruhnya (ionisasi sempurna a = 1). Karena banyaknya ion yang dihasilkan, larutan ini dapat menghantarkan menghantarkan listrik dengan baik. Persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan (reaksi irreversible). Di bawah ini diberikan beberapa jenis kation dan anion yang dapat membentuk larutan elektrolit kuat. +
+
+
2+
2+
2+
2+
4+
Kation : Na , L , K , Mg , Ca , Sr , Ba , NH - 234422Anion : Cl , Br , I , SO4 , NO , ClO , HSO , CO3 , HCO3 Larutan ini biasanya berupa larutan asam kuat, basa kuat, dan garam. Berikut ini ciri-ciri larutan elektrolit kuat 1. 2. 3. 4.
Dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) dengan sempurna Lampu menyala terang dan ada banyak gelembung gas Berupa larutan asam basa kuat
Alasan mengapa larutan elektrolit dapat mengalirkan listrik karena larutan elektrolit memiliki ion-ion bebas yang dapat bergerak bebas sesukanya, seperti diungkapkan oleh teori ion Svante Arrhenius . Pada prinsipnya, saat larutan (air+zat penghantar) dialiri listrik, maka molekul zat yang bercampur tersebut akan berubah.
Larutan Nonelektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak terionisasi ketika larut di dalam larutan. Contohnya seperti larutan gula, larutan urea, larutan alkohol. Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion ion -ion tetapi tetap berupa molekul.
Berikut ini ciri-ciri larutan nonelektrolit 1. 2. 3. 4.
Tidak dapat menghantarkan listrik Tidak terjadi proses ionisasi Lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas Berupa larutan gula, alkohol dan urea
Gambar ionisasi larutan elektrolit dan non-elektrolit
Alat dan Bahan Alat 1. Alat uji elektrolit Keterangan : 1. Batu baterai (sumber listrik) 2. Kabel penghubung 3. Bola lampu 4. Elektroda karbon 5. Elektroda karbon 6. Larutan yang diuji 7. Gelas kimia
2. Aquades (air murni)
Bahan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NaC ℓ (NH4)2SO4 CH3COOH H2O HC ℓ NaOH C12H22O11
Cara Kerja 1. Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan dan keringkan 2. Masukkan larutan garam dapur ( NaCl ) secukupnya ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering 3. Ujilah larutannya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan 4. Amati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala (catat dalam tabel pengamatan) 5. Jika ingin menguji larutan lain, bersihkan dahulu elektroda dengan aquades dan keringkan! 6. Dengan cara yang sama, ujilah larutan lain yang tersedia! Catatan : setiap mengganti larutan, elektroda harus dibersihkan dengan aquades dan dikeringkan terlebih dahulu.
Data Pengamatan Menyala No
Larutan Terang
Tidak Menyala
Redup
Ada gelembung gas Banyak
Tidak ada gelembung gas
Keterangan
Sedikit
1
NaCℓ
√
√
Elektrolit kuat
2
(NH4 )2SO4
√
√
Elektrolit kuat
3
CH3COOH
√
4
H2O
√
5
HCℓ
√
√
Elektrolit kuat
6
NaOH
√
√
Elektrolit kuat
7
C12H22O11
√
Elektrolit lemah √
√
√
Nonelektrolit
Nonelektrolit
Pengolahan Data Setelah melakukan pengujian larutan elektrolit dan nonelektrolit, nonelektrolit, dapat diketahuio bahwa;
Nacℓ merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas
(NH4 )2SO4 merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian
uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas.
CH3COOH merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian
uji elektrolit, lampu mati dan terdapat sedikit gelembung gas.
H2O merupakan nonelektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji
elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas.
HCℓ merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji
elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas.
NaOH merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji
elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas.
C12H22O11 merupakan nonelektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji
elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, beberapa larutan dapat menyalakan dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi, jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak akan menyala. Ketidakmam Ketidakmampuan puan larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit elektrolit dan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian listrik. Larutan elektrolit bergelembung, sedangkan larutan nonelektrolit tidak menghasilkan gelembung. Jadi dari laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa NaC ℓ, (NH4)2SO4, HCℓ, NaOH merupakan merupakan elektrolit elektrolit kuat. Sedangkan CH 3COOH merupakan elektrolit lemah. Dan H 2O, C12H22O11 merupakan larutan non elektrolit.
Daftar Pustaka Justiana, Sandri. Mucharidi. 2009.Larutan Elektrolit dan Daya Hantar Listrik . CHEMISTRY 1. Yudhistira Rufaida, Anis Dyah. Sulami, Emi. 2010. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Kimia. Intan Pariwara. http://lischer.wordpress.com/2009/08/