Menggabungkan Gambar 2D ke Dalam Sajian Multimedia Bitmap vs Vektor Gambar-gambar grafis yang diproses menggunakan komputer biasanya terbagi menjadi dua jenis,
yaitu : Bitmap Vektor Jika ingin menndapatkan sebuah hasil cetak yang baik anda harus dapat menggabungkan dari kedua jenis data tersebut.
Gambar-gambar yang merupakan hasil scan adalah gambar-gambar bitmap. Sementara gambar-gambar yang dibuat menggunakan aplikasi seperti Adobe illustrator,free hand maupun corel draw akan tersimpan menjadi vektor grapics. BITMAP Seperti namanya, gambar bitmap adalah kumpulan bit yang membentuk sebuah gambar. Gambar tersebut memiliki kandungan satuan-satuan titik (pixel) yang memiliki warnanya masing-masing disebut dengan bit, unit terkecil dari informasi pada komputer.
Pada gambar sebelah kiri, anda dapat melihat sebuah pemandangan. Dan pada gambar sebelah kanan, merupakan pembesaran 250% dari puncak salah satu gunung. Gambar tersebut terdiri dari ratusan baris dan kolom elemen kecil yang memiliki warnanya masing-masing. Masing-masing elemennya disebut pixel (singkatan dari picture element). Mata manusia tidak mampu melihat masing-masing pixel-nya, sehingga kita menangkapnya sebagai gradiasi yang halus. Semakin banyak jumlah pixel yang ada pada pada sebuah gambar, gambar, maka maka semakin semakin bagus dan realistik realistik gambar tersebut. Jenis gambar bitmap 1. Line Art
Merupakan gambar yang terdiri dari dua warna, biasanya hitam dan putih. Biasanya gambar ini dijadikan bitmap karena komputernya hanya menggunakan satu bit.
2. Grayscale Images Yaitu gambar yang terdiri dari berbagai warna abu-abu dalam menghasilkan warna hitam dan putih.
3. Multitones Terdiri dari dua warna atau lebih. Gambar multitones yang biasa digunakan adalah duotones, yang biasanya terdiri dari paduan warna hitam dengan warna khusus (Pantone colour). Warna yang digunakan pada gambar di atas adalah paduan dari warna hitam dengan Pantone Warm Red. 4. Full Colour Images Merupakan gambar yang memiliki warna yang tampak realistis. Informasi warna dijelaskan menggunakan jenis-jenis standar warna seperti RGB, CMYK atau Lab.
Karakteristik Gambar Bitmap Gambar bitmap akan menghasilkan bobot file yang besar. Perbesaran dimensi gambar merupakan salah satu kekurangan jenis gambar bitmap. Begitu sebuah gambar diperbesar terlalu banyak, akan terlihat tidak natural dan pecah. Begitu juga dengan memperkecil sebuah gambar, akan memberikan dampak buruk Aplikasi data bitmap Ada ratusan aplikasi di pasaran yang dapat digunakan untuk membuat atau memodifikasi file gambar dengan data bitmap. Dalam dunia percetakan, Adobe Photoshop adalah aplikasi yang mendominasi pasar. Tapi bukan berarti aplikasi alternatif yang lebih murah seperti Corel Photo-Paint dapat dianggap remeh. Format File yang digunakan untuk Data Bitmap File format used for bitmap data
Gambar dengan format data bitmap dapat disimpan dalam berbagai macam format file, antara lain: BMP; format file yang terbatas, tidak cocok digunakan untuk cetak. GIF; biasanya digunakan untuk grafis-grafis di internet. JPEG; atau juga format file JFIF, biasa digunakan sebagai grafik atau gambar di internet karena memiliki tingkat ketajaman gambar yang dapat mempengaruhi bobot file. PICT; format file yang dapat berisi gambar bitmap maupun vektor, tetapi biasanya file ini hanya digunakan oleh komputer Macintosh dan tidak terlalu cocok untuk cetak. GRAFIS VEKTOR (VECTOR GRAPHICS) Grafis vektor adalah gambar yang ditampilkan menggunakan definisi matematis.
Gambar di atas menunjukkan prinsip kerjanya. Pada gambar sebelah kiri, adalah gambar yang dihasilkan. Gambar di sebelah kanan Anda dapat melihat garis-garis sesungguhnya yang menciptakan tampilan sebuah gambar.
Masing-masing garis terdiri dari cukup banyak titik-titik poin yang saling terhubung, atau dapat juga terdiri dari beberapa titik poin pengontrol yang saling terhubung menggunakan bezier curves. Ini adalah salah satu metode yang dapat menciptakan hasil terbaik dan digunakan oleh kebanyakan aplikasi gambar saat ini.
Karakteristik Gambar Vektor
Gambar vektor biasanya memiliki bobot file yang cukup kecil karena hanya berisi data mengenai bezier curves yang membentuk sebuah gambar. Format file EPS seringkali digunakan untuk menyimpan gambar vektor yang dapat memberikan penampilan gambar bitmap (bitmap preview image) dalam data bezier. Bobot file dari gambar penampilan biasanya lebih besar dari data bezier-nya sendiri. Tidak semua gambar vektor dapat diubah skalanya sesuka Anda. Dimensi gambar vektor biasanya dapat diubah tanpa mengurangi kualitas gambarnya. Hal ini yang menjadikannya ideal dalam pembuatan logo perusahaan, peta/denah, atau objek-objek lain yang seringkali membutuhkan perubahan skala/dimensi. Gambar hanya dapat diubah skalanya hingga 20 persen lebih besar atau lebih kecil. Garis-garis tipis dapat menghilang jika gambar vektor diperkecil terlalu banyak. Kesalahan-kesalahan kecil pada sebuah gambar dapat terlihat jelas ketika gambar diperbesar terlalu besar. Aplikasi Data Vektor Ada ratusan aplikasi di pasaran yang dapat digunakan untuk membuat atau memodifikasi data vektor. Dalam dunia percetakan, Adobe Illustrator, Freehand dan Corel Draw adalah aplikasi-aplikasi yang cukup populer. Format File yang digunakan untuk Data Vektor Secara umum data vektor dapat disimpan dalam format file: EPS; format file yang paling populer untuk menyimpan gambar vektor walaupun format EPS juga dapat berisi data bitmap. PDF; format file yang cukup serbaguna, yang dapat berisi data apa saja termasuk halaman-halaman lengkap. PICT; format file yang dapat berisi data bitmap maupun vektor, tetapi biasanya hanya dapat digunakan oleh komputer macintosh.
Color Chips, Color Guide vs. Color Chart Dalam ilmu grafika "panduan warna" adalah hal yang paling penting untuk disimak. In science grafika "color guide" is the most important thing to be listened to.
Color Chips Color Chips adalah contoh warna dengan tujuan sebagai panduan warna dalam mereproduksi warna; biasanya merupakan sobekan yang diambil dari buku warna atau hasil cetakan. Color Chips is a color samples in order to guide the colors in the color r eproduction; usually a torn taken from a book or a color printout.
Pada baris pertama menunjukan contoh warna-warna khusus yang biasanya dapat dibuat oleh pabrik tinta cetak. Penggunaan Warna Khusus ini perlu dicermati, karena trend reproduksi warna (terutama di industri cetak kemas) warna khusus tersebut dapat dikombinasikan penggunaannya dengan warna lain (Bump Plate, Pantone Hexachrome, System Opaltone) à Multi Color Process). In the first row shows examples of special colors that can usually be made by printing ink manufacturers. Use this special color needs to be observed, because the trend of color reproduction (especially in the printing industry pack) Special colors can be combined use with other color (Plate Bump, Pantone Hexachrome, Opaltone System) à Multi-Color Process). Baris kedua adalah contoh warna yang dapat dibuat dari kombinasi mencetak dengan 4 warna proses, yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black; disingkat CMYK. The second line is an example of colors that can be made from a combination of printing with 4 color process, namely Cyan, Magenta, Yellow and Black; abbreviated CMYK. Baris ketiga merupakan panduan warna kombinasi dari model warna RGB (Red, Green, Blue), warnawarna ini hanya dapat ditampilkan dengan alat optik seperti layar monitor; Warna-warna RGB sebenarnya tidak pernah dicetak dan tidak diperuntukan untuk panduan mencetak warna. The third line is a guide the color combination of RGB color model (Red, Green, Blue), these colors can only be displayed with optical devices such as monitors; RGB colors were never actually printed and not intended for color printing guidelines.
Color Charts Color Chart sebagai buku panduan warna kombinasi dari warna-warna proses (baik model warna CMYK atau Pantone Hexachrome atau sistem warna proses lainnya).
Color Chart for color guidebook combination of process colors (CMYK color model good or Pantone Hexachrome color system or other processes).
Dalam memproduksi Color Chart beberapa hal perlu diperhatikan, agar Color Chart dapat berhasil guna: Color Chart in producing a few things to note, in order to succeed Color Chart to:
Ketebalan tinta pada saat mencetak harus normal sesuai dengan teknik pencetakannya, jangan terlalu dipaksakan untuk mendapatkan kepekatan warna (color density). The thickness of the ink during printing to normal in accordance with printing techniques, do not be forced to get the color intensity (color density). Mengatur Nilai Pembesaran Raster (Tone Value Increment / TVI) atau lebih sering disebut Dot Gain hingga sesuai dengan standard cetak, biasanya 22%. Set the value Enlargement Raster (Tone Value Increment / TVI) or more often referred to Dot Gain in accordance with standard print, usually 22%. Mencetak dengan variasi dan toleransi se minimal mungkin, total variasi dan toleransi maximum ΔEab = 4. Print with variations and a minimum tolerance, the total variation and maximum tolerance ΔEab = 4.
Mengukur parameter warna dengan cara yang benar, pergunakan Spectrophotometer merk X-Rite sudah banyak beredar di Indonesia. Measuring the color parameters in the right way, use Spectrophotometer X-Rite brand has many circulating in Indonesia.
Color Guide Buku Panduan Warna yang hanya mencantumkan warna. Formula Guide, yaitu buku panduan warna yang mencantumkan dengan formula apa warna dapat dibuat. Color Handbook lists only colors. Formula Guide, the manual includes color with the color formula can be made.
Panduan Memilih Warna Color Choosing Guide
Sebuah warna umumnya terbagi dalam warna primer, sekunder, dan tertier. Warna primer adalah warna yang paling memengaruhi warna lain dalam spektrumnya, yaitu merah, kuning dan biru. Warna sekunder adalah warna yang merupakan kombinasi dari dua warna primer, seperti ungu (merah dan biru), hijau(biru dan kuning), dan oranye (kuning dan merah). Sedang warna tertier adalah warna yang mencampurkan warna primer dengan sekunder dengan porsi yang seimbang, misalnya merah-oranye, kuningoranye, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu, dan merah-ungu. A color is generally divided into primary colors, secondary, and tertiary. Primary color is the color of the most affecting other colors in the spectrum, namely red, yellow and blue. Secondary colors are colors that are a combination of two primary colors, like purple (red and blue), green (blue and yellow), and orange (yellow and red). Tertiary colors are colors that are mixing primary colors with secondary balanced portions, such as redorange, yellow-orange, yellow-green, blue-green, blue-purple, and red-purple.
Berdasarkan teori warna, kombunasi yang baik adalah: Based on color theory, good kombunasi are: menggunakan dua warna berlainan yang ada di lingkungan warna. tiga warna yang berurutan dalam lingkaran warna. dua pasang warna (totalnya empat) yang berlainan. Lebih jelasnya adalah rangkuman seperti ini: use two different colors in the color environment. three consecutive colors in the color circle. two pairs of colors (total of four) different. Clearly this is a summary:
1. Warna primer (merah, kuning, dan biru) akan terlihat dominan dalam dekoreasi rumah Anda. 2. Warna sekunder (hijau, oranye, dan unggu) bisa terikat satu sama lain, namun harus ada bagianbagian yang diperlembut agar dapat terlihat menyatu. 3. Warna tertier (biru-hijau, kuning-hijau, merah-oranye) dapat dikombinasi dan memberikan tampilan yang spektakuler. 4. Warna monochromatic atau yang hanya terdiri dari satu jenis warna, akan sangat menarik bila sebuah warna tersebut dijadikan beberapa corak. Misalnya, di satu ruangan warna tersebut dipergelap dan diruangan lainya diperlembut. 5. Warna-warna yang saling bersebelahan di roda warna, akan sangat harmonis digunakan bersamasama dalam satu rumah. Misalnya merah-oranye dengan oranye. 6. Kombinasi warna primer (merah) dengan warna sekunder (ungu) akan menciptakan ruang yang terkesan menyenangkan. 1. Primary colors (red, yellow, and blue) will appear dekoreasi dominant in your house. 2. Secondary colors (green, orange, and unggu) can be bound to one another, but there must be parts that are softened in order to be seen together. 3. Tertiary colors (blue-green, yellow-green, red-orange) can be combined and provide a spectacular view. 4. Or a monochromatic color consists of only one type of color, will be very interesting if a color is used as a pattern. For example, in one room and the color dipergelap other diruangan softened. 5. The colors adjacent on the color wheel, will be used harmoniously together in one house. For example the red-orange with orange. 6. The combination of primary colors (red) with a secondary color (purple) will create a space that seemed fun.