MEMBUAT SENDIRI KONSTRUKSI MEMBUAT VERTICAL GARDEN Posted by Medha Baskara on June 19, 2013
Kawasan perkotaan sangat identik dengan mahalnya nilai lahan. Hal ini menyebabkan penduduk kota harus lebih kreatif dan inovatif dalam mensiasati dan menata lingkungannya baik di perumahan maupun di kawasan perkantoran. Secara naluriah manusia mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap alam sehingga sebisa mungkin akan berusaha utuk mendekatkan elemen-elemen alam tersebut kedalam kehidupannya. Salah satu elemen alam yang sering digunakan dalam melampiaskan ‘kerinduan’ akan alam tersebut berupa tanaman baik berdiri sendiri sebagai individu maupun berkelompok dengan komposisi berupa taman. Keterbatasan lahan ruang luar tersebut menyebabkan halaman rumah maupun kantor sekalipun menjadi sempit dan sangat terbatas. Namun keterbatasan lahan ini tidak menyurutkan warga kota untuk menampilkan taman sehingga suasana rumah/ kantor lebih ‘hijau’ dan dingin. dingin. Salah satu konsep taman yang saat ini sedang marak dan menjadi perhatian masyarakat luas adalah penggunaan vertical garden atau seringkali disebut taman tegak. Vertical garden sendiri merupakan perluasan dari vertikultur yang sudah banyak di aplikasikan di Indonesia dengan menanam sayuran pada media tanam tanah (atau media lainnya) pada sebuah pot atau wadah yang ditata secara vertical. Khusus untuk vertical garden ini dibuat dengan tanaman tanaman hias disertai dengan desain tata letak yang cantik dan indah menyesuaikan bentuk ruang.
Gambar 1. Vertical Garden dengan tanaman hias pot yang ditata vertical
Keinginan mempunyai vertical garden yang tinggi ditunjang dengan masih sedikitnya pengetahuan akan konstruksi vertical garden membuat konsep ini dihargai sangat mahal di pasaran, bahkan beberapa perusahaan penyedia jasa pembuatan vertical garden mematok harga lebih dari 2 juta rupiah per meter persegi. Harga yang mahal ini kadangkala membuat membuat konsumen ciut ciut sehingga keinginan menampilkan taman di lahan rumah/kantor yang sempit menjadi tertunda bahkan tidak jadi.
Mahalnya pembuatan konstruksi vertical garden tidak lepas dari beberapa bahan yang masih di import dari luar negeri terutama bahan yang bersifat modul (Gambar 2). Namun untuk menampilkan vertical garden, garden, sistem modul bukanlah satu-satunya sistem yang bisa diaplikasikan untuk mempercantik rumah/kantor anda. Ada beberapa sistem lain yang bisa diterapkan tergantung luasan dinding yang ‘ditanami’ maupun jenis tanaman yang akan ditampilkan sehingga lebih murah dan terjangkau.
Gambar 1. Vertical Garden dengan tanaman hias pot yang ditata vertical
Keinginan mempunyai vertical garden yang tinggi ditunjang dengan masih sedikitnya pengetahuan akan konstruksi vertical garden membuat konsep ini dihargai sangat mahal di pasaran, bahkan beberapa perusahaan penyedia jasa pembuatan vertical garden mematok harga lebih dari 2 juta rupiah per meter persegi. Harga yang mahal ini kadangkala membuat membuat konsumen ciut ciut sehingga keinginan menampilkan taman di lahan rumah/kantor yang sempit menjadi tertunda bahkan tidak jadi.
Mahalnya pembuatan konstruksi vertical garden tidak lepas dari beberapa bahan yang masih di import dari luar negeri terutama bahan yang bersifat modul (Gambar 2). Namun untuk menampilkan vertical garden, garden, sistem modul bukanlah satu-satunya sistem yang bisa diaplikasikan untuk mempercantik rumah/kantor anda. Ada beberapa sistem lain yang bisa diterapkan tergantung luasan dinding yang ‘ditanami’ maupun jenis tanaman yang akan ditampilkan sehingga lebih murah dan terjangkau.
Gambar 2. Sistem modul yang terbuat dari pabrikan. (sumber http://www.greendiary.com/gro-wall-modules-helps-you-creates-gorgeous-modular-vertical(sumber http://www.greendiary.com/gro-wall-modules-helps-you-creates-gorgeous-modular-verticalgardens.html)) gardens.html
Sistem vertical garden yang paling murah dan mudah untuk diaplikasikan sebenarnya adalah dengan menggunakan sistem kantong baik yang terbuat dari lembaran filter geotextile maupun bahan screen. Bahan bahan ini digunakan karena sifatnya yangmampu menahan media tanam tetapi air masih bisa tembus untuk sistem sistem pengairan media. Sistem kantong bisa dibuat secara mesin dengan mesin jahit khusus bahan tebal (missal bahan kain jeans atau mesin jahit terpal) maupun dengan sistem jahit tangan. Gambar 3 menunjukkan sistem jahit dengan mesin khusus untuk luasan vertical garden yang relative kecil.
Detail Kantong jahit mesin
Detail Kantong jahit
Gambar 3 Sistem Kantong (sumber : http://homegrown.org/blog/2010/rden 03/plants-on-walls-an-easy-vertical-garden-design/) 03/plants-on-walls-an-easy-vertical-garden-design/ )
Untuk luasan vertical garden yang lebih luas, sistem kantong dengan mesin jahit dirasa kurang praktis saat konstruksi sehingga lebih mudah dengan sistem manual. Bahan jahit manual untuk sistem kantong luas bisa menggunakan bahan senar (tali pancing) dengan diameter tali senar yang cukup besar (bahan senar pancing laut). Gambar 4 menunjukkan konstruksi vertical garden garden dengan sistem kantong untuk area yang luas dan panjang. Pada konstruksi ini selain penggunaan material dan bahan senar juga sistem kerangka di belakang kantong-kantong yang dibuat. Material yang paling kuat adalah dengan mengunakan tulangan beton dengan diameter minimal 12mm yang dibuat seperti jaring jaring yang batangan dihubungkan dengan las. Selain besi bisa juga digunakan dengan konstruksi Galvalum batangan C yang juga didesain seperti jarring. Penentuan ukuran material dan jarak yang digunakan sangat ditentukan luasan vertical
garden, semakin luas tentunya beban akan semakin berat dan konstruksi harus dibuat semakin kuat.
Penampakan Sistem Vertical Garden sistem kantong dengan luasan besar
Detail konstruksi sistem kantong jahit manual
Tahapan konstruksi vertical garden sistem kantong jahit manual adalah sebagai berikut : 1. Hitung luasan dinding yang akan ditutupi vertical garden, semakin tinggi area, bahan konstruksi kerangka belakang dibuat lebih besar dan kuat. 2. Sambungkan kerangka pada dinding yang akan ditutupi, terutama pilih bagian dinding yang berupa beton bertulang 3. Tata bahan lembaran screen/filter geotextile membentuk kantong-kantong dengan jarak tertentu (penentuan jarak tergantung besar kecil tanaman). 4. Jahit kantong dengan bahan senar pancing besar pada setiap pertemuan penguat konstruksi di belakang (pada pertemuan batang vertical-horisontal) sehingga terbentuk kantong-kantong yang banyak dan panjang. 5. Masukkan pipa sistem irigasi tetes sehingga terikat kuat di simpul senar bagian dalam.
6. Masukkan media tanam ke dalam kantong-kantong terbentuk 7.
Tanam tanaman hias sesuai desain yang diinginkan kedalam kantong -kantong yang telah diberi media. Perhatikan pemilihan jenis tanaman, sesuaikan syarat tumbuh tanaman dengan kondisi lokasi vertical garden (kebutuhan cahaya, air dll) 8. Beri pupuk tanaman baik pada media maupun bisa disertakan dalam irigasi tetes. 9. Irigasi bisa dibuat secara otomatis dengan timer maupun secara manual 10. Selamat mencoba, semoga berhasil menghijaukan rumah/kantor anda…. Demikian tulisan singkat ini, jika ada pembaca ingin berdiskusi lebih lanjut dapat menghubungi melalui email maupun no HP penulis, kami dengan senang hati akan menjawab pertanyaan pembaca. Bahkan jika ada keinginan dari pembaca untuk mengaplikasikan vertical garden di kantor atau rumah namun masih mengalami kebingungan, dengan senang hati kami akan membantu mewujudkan mimpi membaca…..semoga bermanfaat !!
http://medha.lecture.ub.ac.id/2013/06/membuat-sendiri-konstruksi-vertical-garden/
Share
21
Vertical Garden
Vertical Garden Vertical Garden (Vega) adalah sebuah alternatif baru bagi siapa saya yang ingin memiliki taman tetapi tidak memiliki lahan yang luas. Vertical Garden dikenal juga dengan beberapa istilah seperti taman vertikal, taman tegak, green wall, taman vertical dan lain-lain. Vertical Garden adalah konsep taman tegak , yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak.
Ruang hijau sangat diperlukan untuk keseimbangan kehidupan manusia. Ironisnya di kota-kota besar ruang terbuka hijau makin sempit. Perumahan-perumahan di kota besar juga menyisakan lahan terbuka hijau yang sangat terbatas.
Terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk
menanam tanaman, menjadi kendala serius dan harus dicari jalan agar rumah hunian tetap dapat memiliki taman yang cukup. Ruang terbuka hijau tidak hanya dibutuhkan untuk resapan air serta
keindahan semata. Tanaman juga memiliki fungsi untuk memperbaiki struktur udara di perkotaan. Tanaman hidup dapat mengurangi dampak polusi udara dan sebagai sumber oksigen bagi kehidupan manusia. Salah satu cara menanam tanaman dalam jumlah yang cukup, walaupun ruang yang ada sangat terbatas, adalah dengan konsep taman vertikal atau vertical garden (Vega). Vega adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Dengan konsep ini, ruang tanam/space bisa jauh lebih besar dibanding dengan taman konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali lipat, sehingga dapat menambah ruang hijau secara sangat signifikan. Vega dapat diaplikasikan di berbagai bangunan (outdoor maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding pembatas lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa dinding yang keras tapi lebih terkesan alami. Layaknya lukisan yang sangat artistik dan bisa dikatakan bahwa taman vertikal merupakan Perpaduan Seni dan Pertanian Modern. Mengapa PT. Godong Ijo Asri?
http://godongijo.com/vertical-garden/
Sejak
tahun
2008,
Godongijo
memiliki
divisi Vertical
Garden yang
melengkapi
divisi
pertamanan/lanskap. Godongijo dapat melakukan survey, desain lengkap, rekomendasi taman dan tanaman, pembuatan vertical garden termasuk pengairan dengan menggunakan teknologi Drip Irigasi, serta aplikasi pemupukan secara automatic dengan Fertilizer Injector Dosatron dan dilengkapi dengan timer serta solenoid valve, baik untuk skala rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, baik vertical garden indoor maupun vertical garden outdoor. Jelas taman vertikal godongijo merupakan sebuah solusi cerdas dari sebuah pemikiran kreatif, vertical garden tidak hanya sekedar taman yang berdiri tegak tetapi memiliki nilai sebagai sebuah hasil karya seni di bidang pertamanan atau lanskap. Dengan pengalaman dalam mendesain, membangun dan mengembangkan vertical g arden PT. Godong Ijo Asri merupakan yang terdepan untuk vertical garden di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai perencanaan, desain, konsultansi, konstruksi, perawatan, pengembangan, pemesanan dan harga vertical garden silahkan hubungi: http://godongijo.com/vertical-garden/
Membuat Vertical Garden Sederhana AUGUST 30, 2015 BY EVRINASP 40 COMMENTS
Share 10 Share Tweet 0 Pin Share Share
Sehabis curhat di blog sebelah, sekarang waktunya menulis di blog yang satu ini. Untuk teman-teman yang belum tau, blog ini memang saya khususkan untuk menuliskan seputar pertanian, lingkungan serta petualangan. Intinya sih yang berbau hijau-hijau gitu, tapi masih tetap ikutan lomba juga hehe *maruk*. Nah biasanya sabtu dan minggu saya khususkan untuk membuat postingan tentang hijauan itu karena pada kedua hari tersebut biasanya saya berkebun di rumah. Kebetulan hari ini saya mau membuat sebuah vertical garden sederhana di rumah saya. Mau tau seperti apa bentuknya? Cekidot ya. Pertama kali mengenal vertical garden itu ketika saya jalan-jalan di Jakarta. Saya melihat pada beberapa sudut kota Jakarta terdapat tanaman yang bentuknya vertical ke atas. Setelah searching sana-sini, rupanya itu merupakan bentuk vertical garden yang sedang in saat ini. Bentuk penanaman seperti ini memungkinkan kita untuk tetap memiliki taman meskipun tidak memiliki lahan. Sejak itu saya mulai mempelajari dan mencari beberapa literatur tentang teknik menanam melalui cara ini. Menurut Budiarto (2013) Vertical Garden adalah taman tegak atau green wall atau living wall atau bisa juga disebut taman dinding adalah tanaman dan elemen taman lainnya yang disusun sedemikian rupa dalam bidang tegak lurus atau mendekati tegak lurus sebagai taman dalam waktu yang relatif lama . Penataannya memadukan unsur softcape (tanaman) dan unsur hardscape (bebatuan, besi, stepping stone, dan lain-lain).
Lebih lanjut Beliau menjelaskan bahwa untuk menumbuhkan tanaman pada vertical garden biasanya menggunakan metode hidroponik, yakni bertanam tanpa menggunakan tanah. Peranan tanah sebagai penopang akar, pendistribusi pupuk, dan persediaan air digantikan oleh media lain, bisa berupa media substrat seperti rock wool, pecahan batu apung, jelly, arang sekam, serbuk kelapa, cacahan pakis, dan aneka bahan organic serta anorganik lainnya. Bahkan tanpa media tanam sama sekali.
Sekarang kita lihat contoh vertical gardennya yuk:
Di J akarta
Vertical Garden di Kawasan Harmoni Jakarta, Sumber: Kompasiana.com
Di B og or
Vertical Garden di Baranang Siang Bogor, Sumber: @PJU_KotaBogor
Nah vertical garden yang mau saya buat ini merupakan vertical garden sederhana karena jika kita merakit vertical garden yang asli membutuhkan banyak biaya. Pada vertical garden yang sesungguhnya membutuhkan perangkat seperti baja ringan, polycarbonate, glass wool serta sistem pengairan yang mumpuni sehingga membutuhkan biaya yang relative lebih mahal untuk merakitnya. Untuk menyiasati hal tersebut kita bisa menggunakan bahan sederhana dalam pembuatan vertical garden. Bahan yang dapat digunakan contohnya adalah karpet, karung goni atau botol plastic yang dibentuk dan disusun sedemikian rupa secara vertical. Pada tahap penanaman kali ini saya ingin membuat vertical garden dengan menggunakan karpet. Mengapa karpet? Karena karpet mampu menyimpan air lebih lama sehingga cukup menghemat air disaat musim kemarau seperti ini. Bagaimana cara membuatnya? Pertama, ambil satu buah karpet yang dipotong menjadi sama besar ukurannya . Kedua karpet tersebut disatukan dengan membuat beberapa kotak berukuran yang sama dengan cara menjahitnya menjadi satu.
Kedua, setelah beberapa kotak tersebut jadi, maka buatlah lubang horizontal di bagian atas pada masing-masing kotak .
Ketiga, isi kotak tersebut dengan campuran tanah, pupuk, dan sekam (1:1:1) sebagai media penanaman. Keempat, masukkan benih yang akan di tanam. Saat ini saya sedang mencoba menanam kangkung pada vertical gaden tersebut.
Kelima, lakukan penyiraman secara rutin, sebaiknya penyiraman dilakukan pada sore hari untuk mencegah penguapan.
Rumah saya berwarna biru, di sampingnya ada gang kecil
Ingin menghijaukan gang ini dengan vertical garden
Doakan ya semoga tanamannya tumbuh subur
Sebaiknya penggunaan vertical garden diperutukan bagi tanaman berdaun, baik itu sayuran atau tanaman hias. Hal tersebut dilakukan karena media tanam yang tersedia pada vertical garden tidak terlalu banyak sehingga tidak mencukupi bagi penanaman tanaman berbuah. Nah, selain menggunakan karpet, kita juga bisa menggunakan botol plastic yang diberi tali dan disusun secara vertical. Cara ini sangat memudahkan kita untuk melakukan penanaman sekaligus mengurangi sampah botol plastic.
Bisa juga dengan menggunakan botol plastik
Doakan ya semoga kangkungnya dapat tumbuh. Maklum cuaca sekarang sangat panas, benih kadang tidak kuat terhadap kondisi ekstrim yang ada, apalagi ketika pada fase penumbuhan. Saya akan mengupdate perkembangan vertical garden ini dan saya berharap semoga gang sempit ini dapat hijau sehingga siapapun yang lewat di sana bisa mendapatkan kesejukkannya juga. https://evrinasp.com/membuat-vertical-garden-sederhana/
Cara Membuat Taman Vertikal 3 Metode:Memilih Struktur Taman VertikalMemilih Jenis Tanaman yang Tepa tMemulai Pembuatan Taman Vertikal
Jika area taman yang Anda miliki terbatas, atau Anda tertarik untuk menambah tekstur serta keindahan halaman Anda, pertimbangkanlah untuk membuat taman vertikal. Beberapa jenis tanaman secara alami tumbuh merambat pada pohon ataupun dinding, dan dapat dengan mudah dirambatkan pada struktur yang dipilih. Lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui cara membuat taman vertikal. Metode
Memilih Struktur Taman Vertikal 1.
1
1 Beli sebuah struktur taman vertikal dari toko perlengkapan taman. Seiring dengan semakin berkembang dan populernya taman vertikal, toko peralatan taman pun menambah variasi struktur yang sesuai untuk membangun sebuah taman vertikal. Pilihlah di antara beberapa pilihan berikut:
Beli tiang sederhana yang mudah ditanam ke dalam tanah. Pilihan ini cukup bagus bila Anda hanya menginginkan beberapa elemen vertikal di taman Anda.
Beli sebuah teralis. Teralis sering kali terbuat dari kayu. Teralis tersebut berbentuk kotak dengan persilangan penguat pada bagian atas dan samping yang memungkinkan tanaman merambat dan membuat jalinan melalui celah-celah kayu.
2.
2 Gunakan perangkat vertikal yang sudah Anda miliki. Jika tidak ingin mengeluarkan biaya, Anda tidak perlu membeli struktur vertikal. Anda mungkin telah memiliki benda-benda yang dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman di taman vertikal. Pertimbangkan utuk memanfaatkan beberapa objek berikut:
Sebatang pohon. Merupakan suatu langkah yang tepat jika Anda mencoba menumbuhkan tanaman melingkari sebatang pohon. Jenis pohon yang paling baik untuk keperluan tersebut adalah yang memiliki banyak cabang yang tingginya mencapai lebih dari 1,8 m.
Tiang bambu. Adakah rumpun bambu yang tumbuh di sekitar rumah Anda? Batang bambu memiliki karakter yang kokoh dan relatif mudah didapatkan, bahkan secara cuma-cuma. Jika tidak ada batang bambu, Anda bisa memanfaatkan batang pohon lain yang tinggi dan berbentuk serupa.
Dek. Jika Anda memiliki sebuah dek yang membentang beberapa meter di atas permukaan tanah. Anda dapat membuat taman vertikal pada bagian sisi-sisinya.
Pagar. Sebagian besar jenis pagar merupakan struktur yang sesuai untuk sebuah taman vertikal—semakin tinggi, semakin bagus!
3.
3
Buat sendiri teralis vertikal. Untuk mendapatkan struktur taman vertikal yang sesuai dengan keinginan, buatlah teralis dari kayu. Membuat sendiri struktur vertikal memungkinkan Anda menciptakan sebuah taman dengan ukuran yang sesuai dengan luas halaman Anda. Berikut ini adalah petunjuk tahap demi tahap untuk membuat struktur taman vertikal setinggi 6 kaki (±1,8 meter):
Buatlah sebuah kotak berukuran 0,6 meter persegi dengan tinggi 27,9 cm dari papan kayu redwood , cedar , atau papan kayu olahan berukuran 5 x 15 cm. Kemudian sekruplah balok kayu olahan berukuran 5 x 5cm yang panjangnya ±2,44 meter pada bagian tengah dan satu sudut di bagian belakang, dan satu balok kayu lagi ukuran5 x 5cm yang panjangnya ±1,8 meter pada sudut yang lain dan 45,7 cm dari belakang pada kedua sisinya.
Buat lubang bor, lalu rekatkan dan sekrup kayu ukuran 2,5 x 5cm setiap jarak 15,2 cm yang dimulai dari bagian atas kotak. Untuk meminimalkan risiko terpisah, buatlah kayu 2,5 x 5cm tersebut lebih panjang sekitar ±2,54 cm melampaui setiap tiang berukuran5 x 5 cm.
Tambahkan platform dengan cara menyekrup kayu berukuran 2,5 x 5 cm yang panjangnya ±92 cm, kemudian sekrupkan pada kayu berukuran 2,5 x 5 cm yang diletakkan mendatar membentuk miniatur dek.
Tambahkan satu lagi kayu berukuran 5 x 5 cm dengan panjang ±1,83 meter di tengah pada bagian depan, dan sekrupkan pada papan horizontal yang melintang.
Pasanglah sebuah papan horizontal berukuran 2,5 x 10 cm pada puncak tiang yang terbuat dari balok 5 x 5 cm. Tambahkan sebuah rumah burung pada ujung papan melintang tersebut.
Isi kotak tersebut dengan tanah yang baik, kemudian tanamlah di dalamnya jenis tanaman merambat tertentu dan arahkan pertumbuhannya melewati kisi-kisi. Tambahkan tanaman lain dalam beberapa pot dan keranjang gantung. Metode
2
Memilih Jenis Tanaman yang Tepat 1.
1 Tanam sayuran secara vertikal. Beberapa jenis sayuran dan kacang-kacangan tumbuh merambat, sehingga jenis tanaman ini menjadi pilihan yang bagus untuk taman vertikal. Kacang polong dan kacang-kacangan secara alami akan memutari dan merambat pada teralis, dan banyak di antara jenisnya yang memiliki bunga yang indah. Berikut ada beberapa ide yang bisa dicoba:
Tanamlah kacang-kacangan jenis scarlet runner bean, yang memiliki bunga berwarna merah dan putih dan menarik perhatian burung kolibri.[1]
Tanamlah tomat yang harus tumbuh vertikal agar tetap sehat dan menghasilkan banyak buah. Pada musim panas, tanaman tomat akan memberi nuansa merah segar di halaman Anda.
Beberapa varietas labu juga tumbuh secara vertikal. Coba tanamlah labu jenis trombetta (trombetta squash) yang memiliki bunga yang indah.[2]
Hop, yaitu jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan esensial dalam pembuatan bir
(perasa/penstabil rasa), yang tumbuhnya mengarah ke atas setidaknya hingga ketinggian 1,8 m. 2.
2
Buat taman bunga vertikal. Jika Anda tertarik membuat sebuah taman vertikal yang aneh — taman di mana Anda dan orang yang Anda cintai bisa berjalan-jalan di bawahnya sembari menikmati aroma wangi bunga —carilah varietas tanaman berbunga yang cenderung tumbuh mengarah ke atas. Pastikan Anda memilih jenis tanaman yang akan tumbuh subur di daerah Anda.
Tanaman Morning Glory , yaitu jenis kangkung-kangkungan yang tumbuh cepat dan kuat, dan juga memiliki bunga yang sangat menarik dalam beragam corak warna (putih, merah, pink, ungu, dll.).
Wisteria yang berbunga ungu dan menguarkan aroma wangi, merupakan pilihan yang cukup populer untuk taman vertikal.
English ivy adalah jenis tanaman merambat yang berpotensi menciptakan latar hijau yang
menarik untuk bunga warna-warni.
3.
Pohon mawar yang memanjat akan memberikan sentuhan romantis untuk taman vertikal Anda.
3 Tanamlah three si s ters .[3] Untuk melengkapi keindahan alamiah taman vertikal Anda, tidak ada salahnya jika Anda mengaplikasikan tiga tanaman yang dijuluki the three sister , yaitu kacang-kacangan, labu, dan jagung. Orang Amerika asli menanam ketiga tanaman tersebut bersama-sama karena ketiganya dapat tumbuh berdampingan satu dengan yang lain. Secara alami ketiganya akan menciptakan taman vertikal; tanaman jagung menyediakan "tiang" untuk kacang-kacangan dan labu yang akan melilit/memutar ke tangkai seiring pertumbuhannya.
Metode
3
Memulai Pembuatan Taman Vertikal 1.
1 Pilih lokasi yang bagus.[4] Taman vertikal sama seperti tipikal taman pada umumnya, memerlukan area dengan tanah dengan drainase yang baik serta dikombinasikan secara tepat dengan pembayangan ataupun penyinaran matahari. Cari tahu karakter tanaman, kondisi seperti apa yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, kemudian pilihlah area pada halaman ataupun teras yang paling sesuai.
Sebagian besar taman vertikal akan tumbuh baik jika mendapat banyak sinar matahari.
Jika Anda menginginkan taman vertikal merambat pada dinding rumah maka pilihlah area yang berdekatan dengan dinding.
2.
2 Pastikan kestabilan struktur taman. Jika Anda akan menggunakan teralis, tiang atau galah, pastikan Anda menanamnya cukup dalam sehingga tidak goyang atau jatuh. Ingatlah bahwa taman vertikal itu akan mendapat beban lebih berat seiring dengan pertumbuhan tanaman.
Taman tersebut juga akan memerlukan pondasi yang kokoh sehingga dapat berdiri tegak serta tahan terhadap hempasan angin dan hujan. 3.
3 Tanamlah tanaman di sekitar dasar struktur. Dengan mempertimbangkan kebutuhan tumbuh setiap tanaman yang Anda pilih, tanamlah biji ataupun bibit tanaman dalam lubang yang berjarak dari teralis, tiang atau struktur lain yang Anda gunakan. Pastikan tanaman tersebut tidak terlalu dekat satu sama lain atau dengan struktur, sehingga tanaman tersebut akan memiliki ruang yang cukup untuk perakaran dan pertumbuhannya.