MEMUDARNYA IDENTITAS NASIONAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA
MAKALAH
Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan(KU2071) Kewarganegaraan(KU2071)
disusun oleh: Fareza Farez a Wahyu Nabilla Tamimi Tami mi Muh. Reza Antony Martin Andreas Fritz Andro Muzaki Maulana T. Kofa Dewanda
13009009 13009049 13009101 13009105 13009106 13609036 13609031 12209039 12209015
Dosen: Qoriah Alibasyah Siregar, M.A. M.A.
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2010
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Identitas nasional merupakan ciri khas dari sebuah negara. Begitu juga dengan negara kita negara Indonesia, memiliki identitas tersendiri sebagai s ebuah bangsa dari bagian internasional. Tetapi masyarakat Indonesia sendiri mulai meninggalkan identitasnya. Banyak yang sudah melupakan budaya asli yang mencerminkan ciri khas negaranya. Untuk itu diperlukan solusi akan masalah memudarnya memudarnya identitas nasional di kalangan masyarakat. Penulis menyadari bahwa makala h ini masih mempunyai mempunyai kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca pembaca demi penyempurnaan penyempurnaan makalah ini. Dengan demikian, mudah-mudahan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk memahami identitas nasional dan masalah yang terkait dengannya di negara Indonesia.
Bandung, Oktober 2010
Penulis
Memudarnya Identitas Nasional dalam Masyarakat Indonesia
I.
Pengertian
Identitas Nasional
Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga sehingga menunjukkan menunjukkan suatu keunikannya keunikannya serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari kata nation yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, s emangat, cita-cita, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Jadi, yang dimaksud dengan identitas nasional adalah ciri-ci c iri-ciri, ri, kepribadian, atau jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain di dunia. Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri khas tersebut, tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup da n kehidupannya.
II. Identitas Nasional Negara Kita
Indonesia Indonesia adalah negara besar. Negara dengan pulau terbanyak di dunia (17.504), (17.504), lebih dari 300 suku bangsa, serta tidak kurang dari 200 bahasa daerah dengan 67 bahasa induk. Jumlah penduduk Indonesia menurut BPS pada tahun 2009 ini berjumlah 231 juta jiwa. Bangsa Indonesia Indonesia merupakan bangsa yang plural dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika a dalah pemersatu bangsa kita. Apa identitas bangsa Indonesia sesungguhnya? sesungguhnya? Pertanyaan ini penting untuk menilai keberadaan bangsa Indonesia yang terus membangun identitasnya. Bangsa yang terbentuk dari berbagai kelompok, dalam proses integrasinya, tentu berusaha hidup hidup dengan identitas kebangsaan yang mengatasi identitas primordialnya. Di sinilah terletak urgensi dari pertanyaan di atas. Jika Indonesia bukan Jawa, bukan Ambon, bukan Batak, bukan Madura, bukan Sunda, bukan Dayak, bukan Islam, bukan Kristen, bukan Hindu, bukan Buddha, bukan Konghucu, Konghucu, dst. Indonesia itu a pa? Dari telaah identitas Indonesia Indonesia dengan paham nasionalnya, maka Indonesia adalah semuanya. Integrasi dari s emuanya adalah Indonesia, tanpa harus mengeliminir satu kelompok, kelompok, dan tanpa t anpa didominasi oleh satu kelompok. kelompok. Proses interaksi int eraksi antar kelompok dalam prinsip kesetaraan a kan menghasilkan sebuah identitas Indonesia. Minimal Minimal ciri-ciri utama yang melekat sebagai identitas nasional Indonesia adalah:
a.
Pluralisme
dan Multikulturalisme
Kita tidak dapat mengingkari sifat pluralistik bangsa kita sehingga perlu pula memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan agama yang dianut oleh warganegara Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan kebudaya an agama, aga ma, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berba berbangsa ngsa dan bernegara, mewarnai perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu berseiringan, saling melengkapi dan saling mengisi, tidak berdiri sendiri-sendiri, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel) (fleks ibel) dalam dala m percaturan percat uran hidup sehari sehar i-hari. Dalam konteks itu pula maka ratusan suku-sukubangsa yang terdapat di Indonesia Indonesia perlu dilihat sebagai sebagai aset negara negara berkat pemahaman akan lingkungan lingkungan alamnya, tradisinya, serta potensi-potensi budaya yang dimilikinya, yang keseluruhannya perlu dapat didayagunakan bagi pembangunan nasional. Di pihak lain, setiap sukubangsa juga memiliki hambatan budayanya masing-masing, yang berbeda antara sukubangsa yang satu dengan yang lainnya. lainnya. Maka
menjadi tugas negaralah untuk memaha memahami, mi, selanjutnya
mengatasi hambatan-h hambatan-hambatan ambatan budaya masing-masing masing-masing sukubangsa, sukubangsa, dan
secara aktif
memberi dorongan dan peluang bagi munculnya potensi-potensi budaya baru sebagai kekuatan bangsa. Ini adalah cara hidup orang-orang Indonesia yang harus saling menghargai sebagai sesama bangsa Indonesia. Sejarah adanya Indonesia adalah sejarah kelompokkelompok yang mau hidup bersama. Dengan menyadari asal keberadaannya sebagai bangsa Indonesia, maka menghargai pluralitas dan bersikap multikultural harus menjadi ciri khas dalam diri bangsa Indonesia. b.
Kesetaraan
Dengan identitas pluralis dan multikulturalis itu bangunan interaksi dan relasi antara manusia Indonesia Indonesia akan bersifat setara. Paham kesetaraan aka n menandai cara berpikir dan perilaku bangsa Indonesia, apabila setiap orang Indonesia berdiri di atas realitas bangsanya yang plural dan multikultural multikultural itu. Identitas kesetaraan ini tidak akan muncul dan berkembang dalam susunan masyarakat yang didirikan di atas paham dominasi dan kekuasaan satu kelompok terhadap kelompok yang lain. Kesetaraan merupakan identitas nasional Indonesia. c.
Karakter Nasional
Karakter nasional adala h gambaran umum mengenai identitas nasional Indonesia. Karakter ini hanya akan muncul secara kuat apabila identitas sebagai bangsa Indonesia Indonesia jelas. Maksudnya apabila kesadaran pluralitas dan multikultural multikultural itu jelas bagi bangsa
Indonesia, Indonesia, maka karakter kara kter bangsa Indonesia Indonesia akan muncul dan terlihat. Jika dicirikan dengan lebih spesifik, apabila manusia Indonesia Indonesia menjadikan pluralisme dan multikulturalisme multikulturalisme yang melahirkan paham kesetaraan sebagai wawasan dan tradisi bangsa, akan muncul sosok manusia Indonesia yang berkarakter merdeka, otonom, demokrat, humanis, bertanggung bertanggung jawab, hormat terhadap bangsa-bangsa lain, dan berwawasan universal.
III. Indikasi Pudarnya Identitas Nasional 1. Budaya asli nasional semakin tenggelam
Dewasa ini budaya dan adat yang menjadi ciri khas nasional kita semakin ditinggalkan. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia Indonesia semakin berkembang pesat. pesat. Hal ini dapat kita lihat dari s emakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabukmabukkan, clubbing, clubbing, memakai pakaian paka ian mini,bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah biasa di Indonesia. Meskipun gaya hidup t ersebut tidak semuanya dinilai jelek, tetapi dengan menerima dan mengaplikasikan gaya hidup barat tersebut lambat laun akan menggeser budaya asli yang ada di negara kita. Situasi Budaya Indonesia Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, semakin banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara tetangga kita se ndiri yaitu Malasyia. Seperti tari reog ponorogo dan tari pendet yang diklaim juga oleh Malaysia. Hak paten atas kebudayaan dalam hal ini sangat berperan penting. Pemerintah baru menyadari akan perlunya hak paten tersebut setelah setelah adanya a danya klaim-mengklaim klaim-mengklaim Malaysia terhadap kebudayaan Indonesia. Indonesia. 2. Rasa memiliki terhadap identitas Indonesia menurun ³Cintailah
produk dalam negeri´, sebuah kalimat yang mulai digalakkan
seiring dengan persaingan produk dengan luar negeri. Masyarakat Indonesia lebih memperhatikan merk yang berasal dari luar negeri dibanding buatan lokal. Ini berarti masyarakat mulai kehilangan rasa cinta akan tanah air, rasa nasionalisme. Begitu juga dalam hal cinta dan peduli akan identitas bangsa sendiri. Simbol ataupun ataupun ciri yang melambangkan negara tidak begitu diperhatikan lagi. Nilai-nilai Nilai-nilai yang terkandung dalam lambang negara kita, Pancasila, tidak lagi diterapkan sepenuhnya. Tradisi ataupun adat dipandang sebagai produk masa la lu yang cukup dikenang saja, tanpa ta npa dipertahankan keutuhannya. Rasa malu untuk menggunakan budaya dala m negeri akibat adanya budaya asing juga menjadi indikasi turunnya rasa nasionalisme. nasionalisme.
3. Mendahulukan kepentingan kelompok dan disintegrasi disintegr asi bangsa
Munculnya kelompok-kelompok dan gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri dari bangsa ini adalah sala h satu indikasi melemahnya identitas bangsa. Keanekaraga man bangsa tidak dipandang sebagai sebagai pemersatu melainkan sebagai bagian-bagian terpisahkan yang memiliki kepentingan tersendiri antara satu dengan lainnya. Salah satu adalah bermunculannya bermunculannya organisasi sosial sosia l yang berkedok pada agama aga ma (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), etnis (FBR, Laskar Melayu) dan ras. Akibatnya, sering terjadi konflik kepentingan antarkelompok dan tidak jarang juga berakhir dengan kekerasan. 4. Lupa sejarah
Faktor integrasi bangsa Indonesia salah satunya rasa senasib dan sepenanggungan sepenanggungan serta rasa seperjuangan seperjuangan di masa masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan tekanan baik mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarutberlarutlarut akan melahirkan reaksi dari yang ditekan. Sehingga muncul kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaan. Dengan kesadaran ini, maka keberagaman keberagaman suku atau golongan yang ada di Indonesia tidak dipermasalahkan semuanya bersatu, berjuang untuk merdeka. Sehingga terbentuklah negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika. Tetapi seiring berlalunya waktu, hal tersebut mulai dilupakan. Masyarakat Indonesia Indonesia kebanyakan sekarang tidak menganggap penting penting nilai sejarah masa lalu tersebut seakan-akan terlena dengan kenikmatan yang dirasakan. Padahal t erbentuknya Negara Indonesia melalui perjuangan keras para pahlawan dan seharusnya seharusnya identitas negara ini juga dijaga dan dipertahankan.
IV.
Penyebab Pudarnya
Identitas Nasional
1. Globalisasi Globalisasi
adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, antarkelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu satu sama lain yang melintasi batas negara. Globalisasi
tentunya membawa dampak ya ng cukup besar bagi negara
manapun di dunia global ini termasuk ter masuk bagi Indonesia. Di samping dampak positif, globalisasi juga membawa efek negat if bagi kebangsaan Indonesia. Dampak Dampak positif dari globalisasi antara lain.
a. Dalam bidang politik, pemerintahan menjadi lebih terbuka dan demokratis. Hal ini akan membentuk hubungan hubungan yang baik antara pemerintah dan ra kyat sehingga pembangunan pembangunan negara lebih baik. b. Dalam bidang ekonomi, terbukanya kesempatan kerja tingkat global dan pasar internasional yang dapat meningkatkan devisa negara. Dengan demikian taraf hidup bangsa dapat ditingkatkan. ditingkatkan. c. Dalam bidang sosial budaya, pengaruh pola berpikir dan etos kerja yang tinggi, tinggi, serta perkembangan perkembangan iptek ipt ek yang dapat memajukan bangsa. Selain dampak positif, berikut dampak negatif globalisasi: a.
Globalisasi
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila Panca sila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang. b. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti McDonald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa
cinta terhadap produk dalam dala m negeri negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. Indonesia. c. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. e. Munculnya Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. 2. Menyepelekan arti identitas
Memudarnya identitas nasional dalam masyarakat juga disebabkan oleh sika p dan kepedulian terhadap identitas yang sangat minim. Tidak menjunjung tinggi tinggi hukum dan perundangan merupakan salah satunya. Padahal hukum yang berlaku merupakan salah satu identitas dari sebuah negara. Di Indonesia misalnya terdapat Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai sebagai dasar da sar konstitusi. Tetapi banyak rakyat
yang menyepelekan hukum tersebut. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya angka pelanggaran hukum di negara kita. 3. Masalah nasional dan penyimpangan hukum
Kasus-kasus penggusuran yang tidak memihak rakyat dan termasuk kasuskasus pelumpuhan dan pemiskinan terhadap suatu kelompok kelompok,, merupakan hal-hal yang bertentangan dengan mutualisme dan keadilan sosial, dan harus segera di hentikan. Hal ini bertentangan dengan amanah Pembukaan UUD 1945:
³«
melindungii segenap melindung
bangsa dan seluruh tumpah darah Indone Indonesia´. sia´. Di dalam dala m pemerintahan sendiri banyak banya k terjadi penyimpangan-penyimpangan penyimpangan-penyimpangan hukum yang telah merusak moral bangsa. Kasus-kasus yang berhubungan dengan korupsi, lalainya pemerintah pemerintah dala m menjalankan tugasnya telah mencoreng etika dalam berpolitik di negara ini, seperti kasus Bank Century, kasus korupsi
Gayus,
dan
titip absen anggota DPR. Akibatnya timbul ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah, yang berlanjut kepada ketidakdukungan ketidakdukungan masyarakat masyarakat terhadap terha dap kinerja pemerintah. Dengan demikian tentunya rasa na sionalisme sionalisme akan berkurang berkura ng dan negara akan mengalami kemerosotan.
V.
Cara-c ara
1.
untuk Mengatasi Memudarnya Identitas Nasional
Pendidikan
tentang kebangsaan untuk memberikan pemahaman yang kuat
mengenai identitas nasional
Rasa nasionalisme sebisanya ditanamkan dalam tiap masyarakat sedini mungkin. mungkin. Nilai-nilai luhur dan budaya nasional diperkenalkan dengan baik dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat agar mereka semakin menjunjung tinggi dan ba ngga akan identitas nasional. Penanaman Pena naman dan pengamala n nilai yang terkandung terkandung dalam Pancasila juga dapat dilakukan sebagai usaha mempertahankan ciri bangsa sekaligus menwujudkan insan yang seutuhnya karena nilai-nilai Pancasila adalah baik dan benar. Secara akademik, dapat dilakukan dengan melakukan pengajaran kepada siswa tentang identitas bangsa, misalnya dengan dengan adanya mata pelajaran Pancasila dan Kewarganegaran baik di tingkat sekolah maupun tingkat universitas universitas agar masyarakat semakin mengerti dengan negaranya. Dari rasa pengertian itulah, diharapkan dapat tumbuh kepekaan kepekaan dan da n cinta akan bangsa dan negaranya. negara nya. 2. Membangun kebudayaan nasional Indonesia
Kebudayaan merupakan aset as et yang penting penting sebagai identitas nasional. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dengan banyak suku bangsa tentunya juga
mempunyai beragam budaya dan kesenian daerah. Kebudayaan-kebudayaan Kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut merupakan pembentuk identitas budaya nasional kita sehingga harus dijaga dan dikembangkan. Kebudayaan nasional yang beraneka ragam unsurnya dapat dilestarikan dengan mempolulerkan mempolulerkan budaya tersebut, dan jika bisa hingga ke tingkat tingkat internasional. Membangun kebudayaan kebudayaan nasional Indonesia Indonesia harus mengarah kepada suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan, ³Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?´ yang t entu jawabannya jawabannya adalah ³ menjadi bangsa yang tangguh dan entr ep epr eneurial,
menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia,
berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu berperanan penting dalam percaturan percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga perdamaian dunia´. 3. Menjaga integritas bangsa
Integritas nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauranberbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) yang harus dapat menjamin terwujudnya terwujudnya keselarasan, keserasian da n keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Negara kita juga tentunya telah mengalami proses integrasi yang tidak mudah mengingat keanekaragaman suku, aga ma, dan budaya. Rasa persatuan dan kesatuan harus dipupuk secara kontinu untuk menjaga keutuhan bangsa. Selain itu diperlukan rasa toleransi dalam masyarakat untuk mencegah terjadinya perpecahan ataupun peperangan yang melibatkan unsur golongan atau kelompok tertentu. Pemerintah juga memegang peranan yang penting dalam menjaga integritas bangsa. Faktor keamanan menjadi penentu yang uta ma. Untuk itu diperlukan aparat atau perangkat keamanan nasional yang tangguh dalam menjaga keutuhan bangsa.
Daftar Pustaka
www.bappenas.go.id http://id.shvoong http://id.shv oong.com/social-sci .com/social-sciences/sociology/1979 ences/sociology/1979420-dampak-glo 420-dampak-globalisasi/ balisasi/ http://dahlanforum.wordpress.com/2009/10/11/ke http://dahlanforum.wordpress.com /2009/10/11/kebudayaan-nasional/ budayaan-nasional/