Umpan balik positif dan negatif hormon pada manusia
Umpan balik positif dan negatif hormon pada manusiaDeskripsi lengkap
Umpan balik positif dan negatif hormon pada manusia
ekosistemFull description
Full description
sekresi hormon diatur oleh mekanisme umpan balik (feed back)Full description
feed back
1234Deskripsi lengkap
panduan umpan balik
SOP PEmbahasan Umpan Balik
sistem pengendalian umpan balikFull description
SKFull description
SOP UMPAN MASYARAKATFull description
sk UMPAN BALIK
SOP UMPAN BALIKDeskripsi lengkap
dokumen akreditasiFull description
dok
sop umpan balik
Full description
panduan umpan balik
SK PENYAMPAIAN UMPAN BALIKDeskripsi lengkap
Sk Umpan Balik New
KAK umpan balik masyarakatFull description
MEKANISME UMPAN BALIK POSITIF PADA PROSES PERSALINAN
Oleh :
Yenita Riani B1J012102
TUGAS TERSTRUKTUR FISIOLOGI HEWAN II
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2014
MEKANISME UMPAN BALIK POSITIF PADA PROSES PERSALINAN Kerja beberapa hormon yang yang saling berkaitan (estrogen (estradiol) dan oksitosin) dan regulator lokal (prostaglandin) menginduksi dan mengatur proses kelahiran. Estrogen merupakan hormon steroid dengan 10 atom C dan dibentuk terutama dari 17- ketosteroid androstendion. Estrogen alamiah yang terpenting adalah estradiol (E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis, estradiol adalah yang paling aktif (Speroff et al., 2005). Prostaglandin merupakan kelompok senyawa yang secara kimiawi saling berhubungan dan dibuat secara in vivo dari fosfolipid pada membran sel dalam pelbagai jaringan tubuh. Prostaglandin merupakan substansi yang penting sebagai hormon lokal. Pembentukan prostaglandin oleh amnion akan meningkat pada saat menjelang akhir kehamilan dan peningkatan ini akan menaikan kadar prostaglandin dalam cairan amnion, darah tali pusat serta darah ibu. Sensitivitas uterus akan meningkat terhadap prostaglandin secara progresif sepanjang kehamilan. Serviks secara normal akan menjadi matang dibawah pengaruh PGE2 (prostaglandin E2) yang meningkatkan produksi enzim yang memecah dan melonggarkan kolagen serviks (Jordan, 2003). Fig. 46-18
Estradiol from ovaries
Oxytocin + from fetus and mother’s
k c a b d e e f e v i t i s o P
posterior pituitary Induces oxytocin receptors on uterus Stimulates uterus to contract Stimulates placenta to make
+
Prostaglandins
Stimulate more contractions of uterus
Estrogen mencapai kadar tertinggi dalam darah ibu selama minggu terakhir kehamilan, dan memicu pembentukan reseptor oksitosin pada uterus. Oksitosin yang dihasilkan oleh fetus dan pituitari posterior ibu, merangsang kontraksi yang sangat kuat oleh otot polos uterus. Oksitosin juga merangsang plasenta untuk mensekresikan prostaglandin, yang meningkatkan kontraksi tersebut. Selanjutnya
cekaman fisik dan emosi yang berkaitan dengan kontraksi itu merangsang pelepasan lebih banyak oksitosin dan prostaglandin yang merupakan sistem umpan balik positif (Jordan, 2003). Mekanisme ini terjadi intensifikasi perubahan inisial hingga proses persalinan berakhir. Penekanan kepala bayi pada serviks menyebabkan pelepasan oksitosin yang menstimuli kontraksi rahim dan selanjutnya kontraksi rahin akan meningkatkan penekanan pada serviks yang mengintensifkan pelepasan oksitosin. Lingkaran umpan balik ini terjadi secara berulang sampai bayi dilahirkan (Campbell, 2000).
DAFTAR REFERENSI Speroff, L.,Fritz, M.A, 2005. Female Infertility . In: Clinical Gynaecologic Endocrinology and Infertility.7th edition.Philadelphia,PA : Lippincott Williams and Wilkins, 1014-1019. Campbell, N.A. Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 2000. Biologi edisi 5 jilid 3. Alih Bahasa: Wasman manalu. Erlangga. Jakarta. Jordan, sue. 2003. Farmakologi Kebidanan. Alih bahasa: Andry Hartono. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.