.: MAT .: MATERIAL ERIAL SAFETY DATA DATA SHEET (MSDS) (MSDS) :. A. Sistem MSDS
Setiap kegiatan kerja selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat terjadinya kecelakaan, walaupun demikian terjadinya kecelakaan seharusnya dapat dicegah dan diminimalisasikan karena kecelakaan tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Terjadinya Terjadinya kecelakaan pada umumnya ditimbulkan oleh beberapa faktor penyebab, oleh karena itu harus diteliti faktorfaktor penyebabnya dengan tujuan untuk menentukan usaha-usaha pembinaan dan pengawasan keselamatan yang tepat, efektif dan efisien sehingga terjadinya kecelakaan dapat dicegah. Dalam melaksanakan eksperimen, kontak terhadap bahan kimia akan terjadi baik langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan sifat dan karakter bahan kimia perlu dimiliki mengingat bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun bahaya kecelakaan. Hal ini dapat dipahami karena bahan kimia dapat memiliki tipe reaktiitas kimia tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar. !leh karena itu aktiitas kerja yang selalu memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu dibudayakan dalam bekerja di laboratorium. "ntuk dapat mendukung jaminan kesehatan dan keselamatan kerja maka para peneliti maupun laboran yang bekerja di laboratorium harus mengetahui dan memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menangani bahan kimia khususnya dari segi potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan. #nformasi atau pengetahuan yang harus diketahui pelaksana di laboratorium kimia dimuat dalam $aterial Safety Data Sheet %$SDS&.
'ambar $aterial Safety Data Sheets (ahan kimia dalam unsur dan senyawa tertentu memang bukan lah barang mainan. )da kalanya senyawa kimia dapat beracun juga bagi kesehatan tubuh manusia. Dalam tingkat kebahayaannya, setiap senyawa ataupun unsur kimia di tunjukkan dalam $SDS atau disebut %$ateria %$ateriall Safety Safety Data Data Sheet& Sheet&.. $SDS $SDS ini merupa merupakan kan hal yang yang wajib wajib dipelaj dipelajari ari sebelum sebelum laboran berkutat dengan senyawa- senyawa di laboratorium. $SDS sendiri memuat informasi tentang * +. #nform #nformasi asi umum umum tent tentang ang bahan. bahan.
. . 0. 1. 3. 4. 5. 6.
#nform #nformasi asi ompon omponen en (erbah (erbahaya aya.. /eak /eakti tii ita tass (aha (ahan. n. Sifat Sifat $udah $udah terbak terbakarny arnyaa baha bahan. n. Sifa Sifatt 2isi 2isika ka (aha (ahan. n. Sifa Sifatt im imia ia (aha (ahan. n. Damp Dampak ak ese eseha hata tan. n. Pert Pertol olon ongan gan Pert Pertam ama. a. Peny enyimpa impana nan n.
Secara "mum, $SDS mengandung ()( sebagai berikut, yang kesemuanya menjelaskan tentang bahan yang bersangkutan. +. Product and Company Identification / Produk dan Identitas Perusahaan $enerangkan identitas produk, serta perusahaan yang memproduksi produk. . Compositio Composition/Inf n/Informat ormation ion on ingredie ingredients nts / omposisi omposisi /Informa /Informasi si kandunga kandungan n !ahan $enjelaskan komposisi bahan yang bersangkutan, konsentrasi, campuran dsb. . "a#ards Identification / Identifikasi $ahaya $eliputi Sifat-sifat bahaya * $ahaya esehatan : •
a. b. c. d.
$enjelaskan berbagai cara bahan kimia bisa memapar tubuh pengguna dengan beberapa cara misalnya penyerapan melalui kulit, pernafasan dan lainnya. #nformasi tentang gejala dan akibat terhadap kesehatan apabila tubuh terjadi kontak dengan bahan tersebut seperti kejadian setelah * 7fek 7fek terke terkena na papa paparan ran yang yang berle berlebih bihan an ontak pada mata ont ontak ak pada pada kuli kulitt Terhir rhirup up pad padaa pern pernafa afasan san •
$ahaya ke!akaran :
#nform #nformasi asi ini menent menentuka ukan n bahan bahan tersebu tersebutt termasu termasuk k katego kategori ri bahan bahan mudah mudah terbak terbakar, ar, dapat dapat dibakar dibakar,, tidak tidak dapat dapat dibaka dibakarr atau membak membakar ar bahan bahan lain. lain. emudahan 8at untuk terbakar ditentukan oleh * a. Titik Titik nyala nyala * suhu suhu terendah terendah dimana dimana uap 8at dapat dapat dinyalak dinyalakan. an. b. onsentrasi mudah terbakar * daerah konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan. onsentrasi uap 8at terendah yang masih dapat dibakar disebut 929 %low flammable limit& dan konsentrasi tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut "29 %upper flammable limit&. Sifat kemu emudah dahan memb embakar akar bah bahan lain lain diten itentu tuka kan n oleh oleh keku ekuatan atan oksidasinya. c. Titik Titik baka bakarr * suhu dima dimana na 8at terb terbaka akarr sendiri sendiriny nya. a. •
$ahaya reakti%itas *
Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan 8at lain atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik %menghasilkan panas&
sehingga eksplosif atau reaktiitasnya terhadap gas lain menghasilkan gas beracun. Sifat- sifat bahaya tersebut digambarkan dalam skala bahaya seperti berikut *
'ambar Skala (ahaya
sehingga
a. 'ambar yang berwarna biru menunjukkan skala bahaya kesehatan %Toksisitas& b. 'ambar yang berwarna merah menunjukkan skala bahaya kebakaran c. 'ambar berwarna kuning menunjukkan skala bahaya reaktiitas d. 'ambar berwarna putih menunjukkan skala bahaya khusus lainnya
Sedangkan, tingkat skalanya dapat ditunjukkan sebagai berikut *
&i'ai
$ahaya erhadap esehatan
$ahaya emudahan er!akar
$ahaya eakti%itas
0
(ahan kimia yang akan teruapkan dengan cepat (ahan kimia yang dengan atau sempurna pada sangat sedikit paparan tekanan atmosfer dan %e:posure& dapat temperatur kamar atau menyebabkan kematian bahan kimia yang segera atau sakit parah. terdispersi di udara dan bahan kimia tersebut akan terbakar dengan cepat.
(ahan kimia yang secara sendirian memiliki kemungkinan meledak atau terdekomposisi dan (ahan kimia yang dengan menimbulkan ledakan atau (ahan kimia berupa cairan sangat sedikit paparan bereaksi tetapi atau padatan yang dapat %e:posure& dapat membutuhkan bahan menyala pada semua menyebabkan kematian inisiator atau harus temperatur kamar. atau sakit parah. dipanaskan pada kondisi tertentu sebelum inisiasi atau bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan ledakan.
(ahan kimia yang secara sendirian memiliki kemungkinan meledak atau terdekomposisi dan menimbulkan ledakan atau bereaksi pada tekanan dan temperatur normal.
(ahan kimia yang segera menunjukkan perubahan (ahan kimia yang dengan (ahan kimia yang harus kimia drastis akibat paparan cukup intens atau dipanaskan atau kenaikan temperatur atau berkelanjutan dapat dikondisikan pada tekanan atau reaksi secara menyebabkan temperatur tinggi tertentu cepat dengan air dan kemungkinan sakit parah sehingga dapat menyala. mungkin membentuk atau penyakit menahun. campuran bahan peledak dengan air.
+
(ahan kimia yang dengan terjadinya paparan dapat menyebabkan iritasi atau sakit.
(ahan kimia yang akibat paparan termasuk dalam ; kondisi terbakar tidak mengakibatkan sakit atau bahaya kesehatan.
(ahan kimia yang secara (ahan kimia yang harus sendirian stabil tetapi dipanaskan terlebih dahulu dapat menjadi tidak stabil sebelum nyala dapat akibat kenaikan temperatur terjadi. atau tekanan. (ahan kimia yang secara sendirian stabil kecuali pada kondisi nyala api dan bahan tidak reaktif dengan air.
(ahan kimia yang tidak dapat terbakar.
0. *irst Aid Measures / indakan Perto'ongan Pertama $enjelaskan tentang langkah pertolongan pertama jika terpapar atau keracunan bahan kimia. 1. *ire
fighting
measures
/
Penanganan
Penanggu'angan
e!akaran
Tindakan Penanggulangan jika terjadi kebakaran yang disebabkan oleh bahan. 3. Accidentia' e'ease measures / Penanggu'angan kondisi darurat umpahan dan e!ocoran $enjelaskan langkah- langkah yang dilakukan jika bahan tumpah dari tempat penyimpanan. 4. "and'ing and storage / Penanganan dan Penyimpanan Tata cara penyimpanan, serta penanganan bahan. 5. +,posure contro' / persona' protection / Pengenda'ian Pemaparan / Per'indungan Diri Proteksi diri atau, penggunaan )PD yang diperlukan jika akan menangani bahan. $eliputi * a. Perlindungan pernafasan b.
(ab ini menjelaskan sifat racun terhadap tubuh berdasarkan analisis kimiawi medis. Sifatsifat racun yang mungkin pada tubuh berdasarkan hasil pengujian secara medis dan maupun hasil laporan yang pernah diterima. eterangan sifat racun seperti* efek lokal, pemaparan akut, dan kronik, termasuk efek karsinogen, teratogen, reproduksi, mutagen, dan interaksi bahan dengan obat, alcohol. +. +co'ogica' Information and Consideration / Informasi +ko'ogi ingkungan $enjelaskan bahaya terhadap lingkungan, dampak lingkungan, degradasi, dan bioakumulasi dan bagaimana menangani limbah atau buangan bahan baik berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara penanganan. $. 'o!a' "armoni#ed System ("S)
Sistem Harmonisasi 'lobal yang diberi nama 'HS bermula dari pertemuan $7T# % Ministry of Economic Trade and Industry & di =epang yang kemudian berlanjut ke pertemuan tingkat #nternasional di berbagai tempat seperti /io de =aneiro dan =enewa. Hasil pertemuan #nternasional tersebut akhirnya menyepakati untuk membentuk satu sistem global dalam hal komunikasi bahaya yaitu* lasifikasi (ahaya, $SDS, dan 9abel > Penandaannya. Dalam hal ini, P(( menunjuk "?#T)/ % United Nations Institute for Training and Research& dibawah payung #9! sebagai koordinator proyek 'HS di seluruh negara di dunia dimana di tergetkan tahun ;;3 untuk perubahan amandemen peraturan lokal yang terkait dengan 'HS dan tahun ;;5 untuk pelaksanaan sistem implementasi secara menyeluruh di seluruh negara di dunia. )P7@ sebagai organisasi regional )sia Pasifik telah menyepakati untuk menerapkan sistem 'HS di seluruh negara anggotanya termasuk salah satunya adalah #ndonesia. #ndonesia bahkan dipromosikan menjadi salah satu pilot country project untuk pelaksanaan 'HS di )sia Pasifik khususnya di tingkat )S7)?. eberadaan 'HS di #ndonesia tentunya akan membawa berbagai keuntungan antara lain karena dengan adopsi sistem 'HS, maka #ndonesia akan memiliki standar penentuan klasifikasi bahaya bahan kimia yang selama ini ada di #ndonesia namun terdapat beberapa klasifikasi yang berbeda antar ementerian > Departemen. Selain itu juga #ndonesia akan memiliki standar sistem penandaan > labelling bahan kimia yang seragam, dimana diharapkan tidak akan ada perbedaan lagi dalam hal penandaan bahan kimia antar sektoral maupun instansi. Terakhir adalah format $SDS akan diseragamkan di #ndonesia yaitu menggunakan format 'HS yang terdiri dari +3 sections > bagian. Diharapkan dengan adanya sistem ini, seluruh instansi dan sektoral terkait akan menggunakan satu sistem yang sama dan tidak akan ada lagi perbedaan sistem yang digunakan. Selain keuntungan diatas, beberapa keuntungan lain dari adopsi 'HS di #ndonesia adalah mempermudah arus perdagangan bahan kimia secara global baik impor maupun ekspor, dan juga akan membantu dan mempermudah dalam menghambat perdagangan bahan kimia terlarang yang tidak boleh diperjual belikan. Selain itu, tujuan utama 'HS adalah juga untuk melindungi pekerja, lingkungan hidup, dan umat manusia se cara umum. esulitan dan tantangan serta hambatan yang ada di #ndonesia antara lain disebabkan oleh beberapa hal antara lain* Terbatasnya tenaga ahli khususnya dalam ruang lingkup klasifikasi bahan kimia dan • komunikasi bahaya urangnya pengetahuan yang menyebabkan kurangnya kewaspadaan terhadap resiko • dan bahaya bahan kimia
urangnya pemenuhan informasi saintifik untuk mengealuasi bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan berbagai bahan kimia. urangnya sarana dan pra sarana dalam hal penentuan toksisitas bahan kimia • khususnya untuk campuran esulitan dalam menterjemahkan beberapa istilah teknis di (uku "ngu > GHS urple • !oo" kedalam bahasa lokal !leh karena itu dibutuhkan beberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk membantu menyelesaikan kesulitan diatas antara lain melalui* /eisi atau amendemen peraturan pemerintah yang terkait dengan bahan kimia • $emperkuat assosiasi industri, transportasi, perdagangan dan lain-lain yang terkait • dengan implementasi 'HS $emperbanyak aktifitas training dan sosialisasi 'HS baik dari segi frekuensi, • kuantitas maupun kualitas $enciptakan mekanisme jaringan dengan stakeholders yang terlibat dengan • implementasi 'HS Pengembangan modul training implementasi 'HS untuk berbagai kelompok target • yang berbeda $enghubungkan aktifitas dan kebijakan nasional dengan program kerja pemerintahan • propinsi atau daerah (ekerja sama dengan institusi non pemerintah dalam hal penyediaan jasa layanan • pembuatan $SDS dan Penandaan sesuai 'HS khususnya untuk membantu S$7 agar dapat bertahan dengan implementasi 'HS C. MSDS dan Imp'ementasinya !erdasarkan "S •
#mplementasi 'HS di #ndonesia juga akan berdampak bagi perubahan klasifikasi bahaya, format $SDS beserta simbol bahaya > piktogram yang digunakan dimana #ndonesia akan menggunakan format $SDS 'HS dalam (ahasa #ndonesia dan menggunakan Simbol (ahaya berdasarkan adopsi 'HS. Sistem klasifikasi bahan kimia dalam $SDS juga akan menggunakan standar adopsi 'HS. ?amun sebelum simbol bahaya, $SDS dan label dikeluarkan, tentunya penentuan klasifikasi bahaya adalah hal pertama yang harus dilakukan yang akhirnya akan menentukan kriteria bahaya yang sesuai dan simbol yang cocok untuk digunakan. Sistem klasifikasi bahaya 'HS sangatlah berbeda dengan beberapa sistem klasifikasi yang sudah diterapkan di beberapa negara di dunia seperti 7" > "? > =apan > dll. Penyeragaman sistem klasifikasi bahaya 'HS akan menghilangkan berbagai perbedaan mendasar yang selama ini terjadi di berbagai belahan dunia yang mengakibatkan perbedaan pandangan dalam hal klasifikai bahaya bahan kimia. (erikut adalah contoh perbedaan klasifikasi tersebut * Sebelum harmonisasi ini dicanangkan, berdasarkan 7" nilai cut-off toksisitas akut untuk ategori + memiliki nilai 9D 1; 1 mg>kg %oral&, sementara di "S) menggunakan 1; mg>kg. Hasilnya semua bahan kimia antara 1 dan 1; mg>kg diklasifikasikan secara berbeda. (erikut grafik perbandingan antar klasifikasi*
'rafik Perbandingan lasifikasi Toksisitas )kut %!ral& Sementara untuk standar 'HS, Toksisitas )kut ategori + memiliki nilai 9D1; A 1 seperti terlihat pada grafik berikut dibawah ini.
'rafik Perbandingan lasifikasi Toksisitas )kut Bang )da s 'HS 'rafik diatas menunjukkan perbedaan lasifikasi Toksisitas )kut %9D1; !ral /at ) antar sistem klasifikasi yang ada saat ini dibandingkan dengan sistem 'HS. Sementara untuk penentuan kategori flamabilitas, 'HS memiliki kriteria sendiri yang berbeda dibandingkan dengan beberapa sistem klasifikasi yang ada. (erikut adalah grafik perbandingan klasifikasi kategori untuk flamabilitas berdasarkan 'HS dan beberapa sistem klasifikasi lain.
'rafik Perbandingan ategori 2lamabilitas )ntar Sistem Perubahan terhadap format $SDS sebenarnya tidak terlalu signifikan dikarenakan #ndonesia sudah menerapkan sistem format $SDS menggunakan +3 sections > bagian yang dimandatkan melalui epmenaker ?o +54 tahun +666. Perubahan signifikan akan terjadi pada sistem klasifikasi bahaya beserta simbol > piktogram yang akan digunakan dimana standar 'HS akan diadopsi secara menyeluruh oleh berbagai instansi terkait.
Tabel +. Perbandingan 2ormat $SDS $enakertrans s 'HS Sections
*ormat epmenaker
*ormat "S
+
#dentitas Perusahaan
#dentitas Perusahaan
omposisi $ahan 0
Identifikasi $ahaya 0
Identifikasi $ahaya 0
omposisi $ahan 0
0
Tindakan P
Tindakan P
1
Tindakan Penanggulangan ebakaran
Tindakan Penanggulangan ebakaran
3
Tindakan Penanggulangan ebocoran dan Tumpahan
Tindakan Penanggulangan ebocoran dan Tumpahan
4
Penyimpanan dan Penanganan (ahan
Penyimpanan dan Penanganan (ahan
5
Pengendalian Pemaparan dan )PD
Pengendalian Pemaparan dan )PD
6
Sifat 2isika dan imia
Sifat 2isika dan imia
+;
Stabilitas dan /eaktifitas (ahan
Stabilitas dan /eaktifitas (ahan
++
#nformasi Toksikologi
#nformasi Toksikologi
+
#nformasi 7kologi
#nformasi 7kologi
+
Pembuangan 9imbah
Pembuangan 9imbah
+0
#nformasi "ntuk Pengangkutan (ahan
#nformasi "ntuk Pengangkutan (ahan
+1
#nformasi Perundang-undangan
#nformasi Perundang-undangan
+3
#nformasi 9ain
#nformasi 9ain
Penjelasan implementasi $SDS berdasarkan 'HS per sections akan dijabarkan sebagai berikut* +. Identitas $ahan dan Perusahaan (erisikan informasi mengenai nama bahan kimia > nama lain dari bahan. =uga berisi nama perusahaan > supplier pembuat > penyalur bahan kimia terkait, alamat perusahaan lengkap, nomor telepon beserta nomor telepon darurat > emergensi yang dapat dihubungi pada saat terjadi kecelakaan menyangkut bahan kimia terkait. . Identifikasi $ahaya 'HS menempatkan (agian yaitu #nformasi mengenai (ahaya dari bahan kimia dan menempatkan informasi komposisi bahan setelahnya dikarenakan pekerja dan perusahaan lebih membutuhkan informasi bahaya dibandingkan dengan informasi kandungan > komposisi bahan, oleh karenanya format $SDS 'HS menempatkan informasi #dentifikasi (ahaya terlebih dahulu dibandingkan informasi omposisi (ahan. !leh sebab itu untuk aplikasi di #ndonesia, reisi epmenaker ?o +54>+666 dan peraturan terkait lainnya han ya memerlukan sedikit perubahan menyangkut perubahan 2ormat $SDS dan Simbol bahaya yang digunakan. Sections juga berisikan klasifikasi bahaya dari 8at atau campuran bahan kimia. Selain itu juga sections ini menyertakan penampilan label > simbol bahaya termasuk pernyataan kehati-hatian dari bahan tersebut. #mplementasi 'HS juga akan memandatkan penggunaan simbol > piktogram sesuai standar 'HS, artinya #ndonesia juga akan menggunakan dan memiliki standar dalam hal simbol bahaya. )dapun simbol yang digunakan di #ndonesia umumnya mengadopsi dari beberapa standar seperti 7". (erikut contoh simbol yang umum digunakan saat ini*
Sedangkan pada saatnya 'HS diimplementasikan secara menyeluruh maka #ndonesia akan mengadopsi simbol > piktogram 'HS. Simbol > piktogram 'HS sangat mudah difahami dan memiliki standar pewarnaan yang sangat mudah dikenali. Hal ini akan membantu pekerja > konsumen dalam mengidentifikasi bahaya yang ada beserta perlindungan apa saja yang harus digunakan pada saat bekerja dengan bahan kimia terkait. Penjelasan klasifikasi dari masing-masing simbol bahaya 'HS adalah sbb* e'as
Sim!o'
eterangan
+
7ksplosif
0
'as Pengoksidasi
1
'as (ertekanan
3
@airan $udah $enyala
4
Padatan $udah $enyala
5
(ahan Bang Dapat (ereaksi Sendiri
+;
Padatan Piroporik
++
(ahan Bang Dapat $enumbulkan Panas Sendiri
+
(ahan Bang )pabila ontak $enyebabkan 'as $udah $enyala
+
@airan Pengoksidasi
+0
Padatan Pengoksidasi
+1
Peroksida !rganik
Dengan
)ir
+3
orosif Terhadap 9ogam
+4
Toksisitas )kut
+5
orosifitas > #ritabilitas Pada ulit
+6
erusakan Parah > #ritasi Pada $ata
;
Sensitasi Saluran Pernafasan > ulit
+
$utagenitas Sel #nduk
arsinogenitas
Toksisitas Terhadap /eproduksi
0
Toksisitas Sistemik Pada !rgan Target Spesifik arena Paparan Tunggal
1
Toksisitas Sistemik Pada !rgan Target Spesifik arena Paparan (erulang
3
(ahaya )spirasi
4
(ahaya Terhadap 9ingkungan )kuatik > Perairan
. omposisi $ahan omposisi dari bahan kimia menyertakan nama, #$S num%er , sinonim, impurities dan konsentrasi bahan dalam campuran, 8at aditif penyetabil bahan kimia beserta identifikasi unik lainnya harus dimasukkan dan ditempatkan pada sections dari 'HS $SDS. 0. indakan P1 Penjelasan mengenai tindakan Pertolongan Pertama Pada ecelakaan %P& harus dimasukkan di sections ini, hal ini termasuk efek > gejala apa yang biasanya terjadi pada saat terjadi kecelakaan, apakah gejalanya akut atau tertunda. $asukkan informasi mengenai tindakan medis apa yang harus segera dilakukan dan perawatan yang dibutuhkan untuk menolong korban kecelakaan. 1. indakan Penanggu'angan e!akaran ebakaran menyangkut bahan kimia sangat selektif dan memerlukan tindakan khusus dalam penanganannya. Dalam sections 1 dimasukkan informasi mengenai jenis media pemadam yang cocok untuk memadamkan kebakaran, bahaya spesifik apa yang ditimbulkan oleh terbakarnya bahan kimia tersebut, dan alat pelindung diri apa yang harus dikenakan oleh petugas pemadam dan peringatan mengenai bahaya yang mungkin terjadi kemudian. 3. indakan Mengatasi e!ocoran dan umpahan #nformasi mengenai peringatan bagi indiidu beserta alat pelindung diri dan prosedur tanggap darurat terkait dengan terjadinya tumpahan dan kebocoran bahan kimia ditempatkan pada sections 3. Peringatan bahaya terhadap lingkungan hidup sebagai akibat dari tumpahan dan kebocoran tersebut juga disertakan pada sections ini. $etode dan bahan yang digunakan untuk menampung serta membersihkan tumpahan dan kebocoran harus dijelaskan pada sections ini. =arak eakuasi jika terjadi kebocoran juga dimasukkan kedalam sections ini. 4. Penyimpanan dan Penanganan $ahan (erisikan mengenai informasi penanganan dan penyimpanan yang aman dan sesuai dengan petunjuk peraturan. #nformasi mengenai kondisi yang aman dalam hal penyimpanan beserta petunjuk inkompatabilitas>ketidaksesuaian dari bahan kimia yang ditempatkan harus dimasukkan dalam sections ini. Petunjuk inkompatabailitas bisa mengacu kepada Tabel #hemical Reacti&ity Sheet . 5. Pengenda'ian Pemaparan dan A'at Pe'indung Diri Pemaparan bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan memerlukan pengendalian khusus dalam hal ini parameter apa saja yang harus dikendalikan harus dimasukkan kedalam sections 5 dari $SDS. Pengendalian engineering yang cocok untuk meminimalisasi pemaparan juga harus disertakan. Tindakan perlindungan terhadap indiidu juga harus dimasukkan yang antara lain berisikan petunjuk )lat Pelindung Diri yang sesuai dan yang paling cocok digunakan untuk mengontrol dan meminimalisasi resiko terhadap bahaya
pemaparan. Sementara untuk ?ilai )mbang (atas %?)(&, saat ini masih dibicarakan mengenai ?)( 'lobal berdasarkan 'HS, namun negara masih boleh memasukkan standar ?)( berdasarkan standar yang ada pada negara masing-masing. 6. Sifat *isika dan imia #nformasi mengenai sifat fisika dan kimiawi dari bahan kimia sangat esensial sifatnya dan dibutuhkan untuk mengontrol penanganan dan penyimpanan bahan kimia terkait. Sections 6 menempatkan informasi tersebut yang antara lain berisikan* C Penampakan C (au C Titik 9eleh > (eku C pH C Titik ?yala C 9aju Penguapan C 2lamabilitas %padatan, gas& C (atas bawah > atas dari flamabilitas atau ledakan C Tekanan "ap C Densitas /elatif C inkompatibel untuk ditempatkan secara bersamaan dengan bahan tersebut harus dijelaskan dan dimasukkan dalam sections ini. (ahaya dekomposisi dari produk > bahan juga harus dimasukkan sebagai sumber informasi esensial tambahan. + Informasi oksiko'ogi $enyediakan semua data menegenai bahaya kesehatan yang tercakup oleh 'HS termasuk dalam hal ini antara lain* /ute ontak $asuk yang mungkin terjadi • 'ejala menyangkut bahaya fisika, kimiawi dan karakteristik racun. • 7fek kronis, efek tertunda dan efek yang langsung terjadi dari pemaparan • jangka pendek atau panjang. ?ilai toksisitas %9D, 9@&, #ritasi, dll • Dan data-data informasi lain yang mendukung • =ika data untuk bahaya dimaksud tsb tidak terdapat, sebaiknya dituliskan di SDS dengan pernyataan bahwa data yang dimaksud tidak terdapat. +. Informasi +ko'ogi (erisikan informasi dan data-data terkait dengan 7kologi > 9ingkungan Hidup seperti Toksisitas, degradabilitas dan persistance, potensi bioakumulasi, pergerakan di dalam tanah, dan informasi efek samping lainnya. +. Pem!uangan im!ah 9imbah dari produk bahan kimia harus diolah secara baik dan benar. Sections + dari $SDS 'HS mewajibkan tersedianya informasi yang cukup mengenai metoda pengolahan limbah beserta tata caranya.
+0. Informasi 2ntuk Pengangkutan $ahan )ntara lain berisikan "? ?umber, ?ama pengiriman bahan yang sesuai peraturan "?, elas (ahaya Transportasi beserta 9abel dan Simbol yang diperlukan, 'rup emasan, (ahaya 9ingkungan Hidup, Petunjuk peringatan khusus bagi pengguna. +1. Informasi Perundang3undangan Sections ini antara lain berisikan peraturan perundangan yang terkait yang tidak disediakan pada sections lain dari $SDS. Peraturan eselamatan dan esehatan erja beserta 9ingkungan Hidup spesifik untuk bahan kimia yang masih diperta nyakan. +3. Informasi ain 4ang Diper'ukan (erisikan anatara lain* Tanggal pembuatan $SDS • #ndikasi perubahan yang dilakukan dari $SDS sebelumnya • 9egenda atau )kronim > Singkatan yang digunakan di dalam $SDS • /eferensi literatur dan sumber yang diambil untuk membuat $SDS • Selain simbol > piktogram diatas, 'HS juga mengembangkan simbol untuk )lat Pelindung Diri %)PD& yang diwajibkan pada saat bekerja dengan bahan kimia terkait, simbol tersebut berbentuk lingkaran berwarna dasar biru dengan gambar )PD yang sesuai untuk mengurangi resiko terhadap bahaya pemaparan bahan kimia. (erikut adalah beberapa contoh Simbol )PD ersi 'HS yang digunakan pada label > penandaan bahan kimia* unakan A'as aki atau Sepatu $ot
#mplementasi 'HS yang akan mempengaruhi $SDS selain hal diatas adalah penerapan bahasa lokal baik untuk $SDS maupun 9abel > Penandaan. Penerapan 'HS akan mewajibkan setiap $SDS dan 9abel terdapat dalam bahasa yaitu bahasa lokal dan bahasa #nternasional > #nggris. Penerapan ini sangat penting karena tujuan 'HS adalah untuk melindungi umat manusia dan lingkungan hidup dari bahaya bahan kimia, sehingga penting untuk memandatkan seluruh sistem agar terdapat dalam bahasa lokal, hal ini agar memudahkan dalam hal mengerti dan memahami isi dan kandungan dari $SDS dan 9abel yang terdapat pada bahan kimia. !leh karena itu, penterjemahan guide 'HS atau yang kita kenal dengan nama urple !oo" sangatlah penting karena 'HS urple !oo" akan menjadi acuan dalam penentuan klasifikasi bahaya beserta kategorinya, pembuatan $SDS, 9abel, dll. Diharapkan agar pemerintahan dapat segera merampungkan penterjemahan urple !oo" ke 'HS ke dalam bahasa #ndonesia secara penuh dan mensosialisasikannya kepada pihak terkait. !leh karena itu, sebaiknya hasil terjemahan purple %oo" GHS dapat tersedia di berbagai situs pemerintahan seperti Depnaker, (adan P!$, dll untuk di do'nload oleh pengguna lokal selain juga disosialisasikan dalam bentuk hard co&er . Penting untuk diketahui bahwa penerapan 'HS tidak akan mempengaruhi sistem penandaan transportasi yang sudah terlebih dahulu ada yaitu UN(RT)G, I$T$, IM)G, dll. Sistem
penandaan transportasi sudah terlebih dahulu diseragamkan dan distandardisasi sebelum isu 'HS diangkat sehingga 'HS hanya akan mempengaruhi sistem penandaan pada produk atau kemasan dari produk tanpa mempengaruhi penandaan pada kendaraan > alat transportasi yang akan mengirimkan atau membawa bahan kimia. edua sistem ini, baik 'HS maupun )G Transport Standards akan berdiri sendiri-sendiri namun tetap memiliki keterkaitan antar satu dengan yang lainnya. Sum!er : Dimas Satya 9esmana, $SDS dan #mplementasinya berdasarkan 'HS, @hemwatch • > @hemcare )sia )nonymous, %;;0& E'HS F Purple (ookG, "nited ?ations. • )nonymous, %;;0& E Implementation and Maintenance of GHS G #hapter 6, "nited • ?ations. )nonymous, %;;0& E Ho' GHS *its Into #hemical SafetyG "nited ?ations. • )nonymous, %;;0& ESurey of )sia-Pacific @ountries /egarding 'HS • #mplementation* Draft /eportG Seenth $eeting of the "?#T)/>#9! 'HS @apacity (uilding Programme )disory 'roup %P)'& )rai, ., %;;+& EThe Glo%ally Harmoni+ed System ,GHS- for Ha+ards #lassification • and a%elling G, www.jcia-net.or.jp Santoso, '., %;;0& E$anajemen eselamatan esehatan erjaG, Penerbit* Prestasi • Pustaka. www.osha.go>S9T@>ha8ardcommunications>global.html • http*>>www.unece.org>trans>danger>publi>ghs>presentationIe.html • http*>>www.unece.org>trans>danger>publi>ghs>pictograms.html • http*>>www.unece.org>trans>danger>publi>ghs>implementationIe.htmlJ#ndonesia • +&+I DAAM +nergi da'am %7& adalah total energi kinetik %7k& dan energi potensial %7p& yang ada di
dalam sistem. !leh karena itu energi dalam bisa dirumuskan dengan persamaan 7 K 7k L 7p. ?amun karena besar energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat diukur, maka besar energi dalam sebuah sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah besar peru!ahan energi da'am suatu sistem. Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur ka'or %M& dan ker5a %w&, yang akan timbul bila suatu sistem bereaksi. !leh karena itu, perubahan energi dalam dirumuskan dengan persamaan + 6 7 8 -. =ika sistem menyerap kalor , maka M bernilai positif. =ika sistem mengeluarkan kalor, maka M bernilai negatif. =ika sistem melakukan kerja, maka w pada rumus tersebut bernilai positif. =ika sistem dikenai kerja oleh lingungan, maka w bernilai negatif. =adi bila suatu sistem menyerap kalor dari lingkungan sebesar +; k=, dan sistem tersebut juga melakukan kerja sebesar 3 k=, maka perubahan energi dalam-nya akan sebesar +3 k=.
Perubahan energi dalam bernilai ; jika jumlah kalor yang masuk sama besar dengan jumlah kerja yang dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama besar dengan kerja yang dikenakan pada sistem. )rtinya, tidak ada perubahan energi dalam yang terjadi pada sistem
+&9PI +ntropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. $ungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah %mengikuti hukum termodinamika&, entropi dari sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah %bukan proses reersibel>bolak-balik&. 7ntropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk melakukan usahapada proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi kerja>usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama kerja>usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam bentuk panas buangan.
+&API +nta'pi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari suatu sistem termodinamika. 7ntalpi terdiri darienergi dalam sistem, termasuk satu dari
lima potensial termodinamika dan fungsi keadaan, juga olume dan tekanannya%merupakan besaran ekstensif. Satuan S# dari entalpi adalah joule, namun digunakan juga satuan (ritish thermal unit dan kalor.. 7ntalpi dari suatu sistem homogen didefinisikan sebagai*
di mana* •
H K entalpi sistem %joule&
•
U K energi dalam %joule&
•
•
K tekanan dari sistem %Pa& / K olume sistem %
7ntalpi adalah properti berbanding
lurus
&
ekstensif yang berarti untuk sistem homogen, besarnya
dengan
ukuran
spesifik h K H0mdengan m adalah
sistem.
massa
Terkadang
sistem,
atau
digunakan entalpi
juga
entalpi
molar H m K H0n,
dengan n adalah jumlah mol %h dan H m adalah properti intensif . "ntuk sistem tak homogen, entalpi adalah jumlahan entalpi dari beberapa subsistem
dengan " merujuk pada beberapa subsistem. Pada kasus untuk nilai p, T , dan komposisi yang berbeda-beda maka jumlah menjadi integral*
dengan 1 adalah densitas. 7ntalpi H %S2p& dari suatu sistem homogen dapat diturunkan sebagai fungsi karakteristik S dan tekanan p sebagai berikut* kita mulai dari hukum pertama termodinamika untuk sistem tertutup
Disini, N3 adalah sejumlah kecil panas yang ditambahkan dalam sistem dan N4 adalah sejumlah kerja yang dilakukan sistem. "ntuk sistem homohen hanya proses reersibel yang dapat berlangsung sehingga hukum kedua termodinamika menyatakan
N3 K T dS dengan T adalah temperatur
absolut sistem. =ika hanya kerja P< yang ada, N4 K pd/ . Sehingga
$enambahkan d% p/ & di kedua sisi sehingga menjadi
atau
$aka
+&IS3+&IS A9IM++ $e!erapa 5enis ka'orimeter : ;) a'orimeter $om •
$erupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksireaksi pembakaran.
•
alorimeter ini terdiri dari sebuah bom % tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi & dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas.
•
/eaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom.
•
!leh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka *
qreaksi 6 < (qair 8 q!om ) •
=umlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus *
qair 6 m , c , DT
dengan * m K massa air dalam kalorimeter % g & c K kalor jenis air dalam kalorimeter %= > g.o@ & atau % = > g. & DT K perubahan suhu % o@ atau & •
=umlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus *
q!om 6 C !om : DT
dengan *
C !om K kapasitas kalor bom % = > o@ & atau % = > & DT K perubahan suhu % o@ atau & •
/eaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada olume tetap % D< K nol &. !leh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem K perubahan energi dalamnya.
DE 5 q + w dimana w K < P. DV % jika D= 6 no' maka w 6 no' &
maka DE K qv Contoh soa' :
Suatu kalorimeter bom berisi 1; m9 air yang suhunya 1 o@, kemudian dibakar ;; mg gas metana. Suhu tertinggi yang dicapai air dalam kalorimeter K 1 o@. =ika kapasitas kalor kalorimeter K 41 = > o@ dan kalor jenis air K 0, = > g. o@, berapakah D"c gas metanaO a-a!an : qair 6 m , c , DT
K % 1; & : % 0, & : % 1 F 1 & K ;>.?>> q!om 6 C !om : DT
K % 41 & : % 1 F 1 & K @?> qreaksi 6 < (qair 8 q!om ) qreaksi K < % +;.1;; = L 41; = &
K < ;;.?> 6 < ;;B? k ;; mg @H 0 K ;, g @H 0 K % ;, > +3 & mol K >B>;? mo' D"c @H0 K % F ++,1 k= > ;,;+1 mol & K < >> k / mo' % reaksi eksoterm & ) a'orimeter Sederhana •
Pengukuran kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam.
•
•
alorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan % misalnya reaksi netralisasi asam F basa > netralisasi, pelarutan dan pengendapan &. Pada kalorimeter ini, kalor reaksi K jumlah kalor yang diserap > dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi 6 < (q'arutan 8 qka'orimeter ) qka'orimeter 6 C ka'orimeter : DT
dengan * C ka'orimeter K kapasitas kalor kalorimeter % = > o@ & atau % = > & DT K perubahan suhu % o@ atau & •
=ika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil maka dapat diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.
qreaksi 6 < q'arutan q'arutan 6 m , c , DT
dengan * m K massa larutan dalam kalorimeter % g & c K kalor jenis larutan dalam kalorimeter %= > g.o@ & atau % = > g. & DT K perubahan suhu % o@ atau & •
Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap % DP 6 no' & sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem K perubahan entalpinya.
DH = q p Contoh soa' :
Sebanyak 1; m9 % K 1; gram & larutan H@l + $ bersuhu 4 o@ dicampur dengan 1; m9 % K 1; gram & larutan ?a!H + $ bersuhu 4 o@ dalam suatu kalorimeter gelas stirofoam. Suhu campuran naik sampai ,1 o@. =ika kalor jenis larutan K kalor jenis air K 0,+5 = > g.. Tentukan perubahan entalpinyaQ a-a!an : q'arutan 6 m , c , DT
K % +;; & : % 0,+5 & : % ,1 F 4 & K .@;@ arena kalor kalorimeter diabaikan maka * qreaksi 6 < q'arutan
K < .@;@ =umlah mol % n & H@l
K ;,;1 9 : + mol > 9 K ;,;1 mol
=umlah mol % n & ?a!H K ;,;1 9 : + mol > 9 K ;,;1 mol !leh karena per!andingan 5um'ah mo' pereaksi 6 per!andingan koefisien reaksinya maka campuran tersebut adalah ekialen. D" harus disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, sehingga * q (; mo' "C' 8 ; mo' &a9" ) K % + > ;,;1 & : % F .4+4 = &
K F 10.0; = K F 10,0 k= =adi D" reaksi 6 qreaksi 6 < ?B1 k Persamaan termokimianya * /eaksi pembakaran yang terjadi dalam bom akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom, oleh karena itu tidak ada kalor yang akan terbuang ke lingkungan %Diannoitasari, ;+&. (om itudi tempatkan di dalam bejana berisi airbdan bahan bakar itu di nyalakan dengan sambungan listrik dari luar.Suhu di ukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan.Pada saat pembakaran suhu bom tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air di sekeliling bom harus di jga dengan suatu pengaduk .Selain itu dalam beberapa hal tertentu di berikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu seragam agar kondisi bejana air adiabatic. Asam !en#oat , @4H3! %atau @3H1@!!H&, adalah padatan kristal berwarna putih
Tuliskan satu perbedaan utama antara kalorimeter biasa dengan (omb kalorimeterQ alorimeter biasa menerapkan prinsip proses adiabatik. (iasa digunakan untuk mengukur jumlah energi yang dilepaskan atau terserap oleh suatu reaksi. alorimeter ini hanyaterbuat dari wadah sederhana, disertai tutup yang rapat dan pengaduk serta termometer.Rat yang dicampurkan dalam calorimeter diaduk dan akan bereaksi, memberi perubahanentalpi.(omb calorimeter menerapkan prinsip proses isokhorik dan adiabatic.
ontainernyaterbuat dari dinding adiabatic. 7nergy listrik diberikan untuk membakar 8at. (ombd i l e t a k k a n d i o p e r a s i k a n m e n g g u n a k a n g a s o k s i g e n y a n g u m u m n y a b e r t e k a n a n ; atm.(omb,sampel, dan oksigen membentuk sistem tertutup. .(agaimana menentukan perubahan entalpi pembakaran gas propana menjadi @! danuap air, dari data perubahan energi dalamnyaO @H5 L 1 ! 0 H! L @! L 7nergi % /eaksi 7ksotermik &@ara menentukan perubahan entalpi pembakaran gas propana menjadi @! dan uap air dari data perubahan energi dalamnya adalah HT K "T L %n& /T, dimana HT K perubahan entalpi"T K perubahan energi dalam dengan pereaksi dan hasil reaksi berada pada suhu yangsama T."k K "T L "U , karena berlangsung secara adiabatik maka "k K ;, sehingga"TK -"U K- @ %TU F T& dimana @ adalah kapasitas kalor kalorimeter % ember L air L(omb & yang ditentukan dari pembakaran sejumlah 8at yang telah diketahui kalor pembakarannya dan sedangakan %TU F T& adalah perbedaan temperatur nK %jumlah mol produk F jumlah mol pereaksi& dalam wujud gas. .(agaimana wujud asam ben8oat murni dan naftalena murni pada suhu kamarO Vujud asam ben8oat murni pada suhu kamar adalah krital padat tidak berwarna.Vujudnaftalena murni pada suhu kamar adalah serpihan kristal yang tidak berwarna. alorimeter bom adalah contoh kalorimeter yang biasa digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran . /eaksi yang berlangsungdalam kalorimeter bom ini merupakan reaksi yang berlangsung pada olume tetap %< &, sehingga perubahan kalor yang terjadi didalam sistem akan sama dengan perubahan energi dalamnya. alorimeter terdiri dari sebuah bom %wadah tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, biasanya terbuat dari bahan stainless steel &, dansejumlah air yang dibatasi dengan wadah kedap panas. /eaksi yang terjadi didalamkalorimeter bom akan menghasilkan kalor dan akan diserap oleh air dan bom padasuhu yang sama yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan suhu air yang terbaca olehtermometer. !leh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh air dan bom. alorimeter bom dapatdigunakan untuk pengukuran yang cermat. alorimeter sederhana disebut juga sebagai kalorimeter coffe cup> termos.alorimeter ini biasanya digunakan untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan misalnya reaksi netralisasi asam-basa>netralisasi, pelarutan dan pengendapan. "mumnya kapasitas kalor wadah reaksi diabaikan karenarelatif sangat kecil..
(agaimana menentukan perubahan entalpi pembakaran gas propana menjadi @! danuap air, dari data perubahan energi dalamnyaO=awab * @ H 5 L1! 0H ! L @! L 7nergi % /eaksi 7ksotermik &@ara menentukan perubahan entalpi pembakaran gas propana menjadi @! dan uap air dari data perubahan energi dalamnya adalah H T K " T L %n& /T, dimana H T K perubahan entalpi " T K perubahan energi dalam dengan pereaksi dan hasil reaksi berada pada suhuyang sama T " k K " T L "U , karena berlangsung secara adiabatik maka " k K ;, sehingga " T K"U K @ %TU F T& dimana @ adalah kapasitas kalor kalorimeter % BouWre reading a free preiew. Page is not shown in this preiew. /ead the full ersion