MATERI PENYEGARAN KADER
1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai ”Raport” kesehatan gizi balita. Pada saat terdapat dua jenis KMS, yaitu KMS untuk anak perempuan dan KMS untuk anak laki-laki.Pengisian KMS di lakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu pada pelayanan berikut ini: Pada pelayanan 3: Kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita yang ditulis di atas secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. Catatan dimaksud adalah catatan berat badan ke dalam grafik. Pada pelayanan 4: Kader membacakan data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan anak berdasarkan catatan berat badan anak dalam grafik KMS. Kader juga menanyakan berbagai informasi penting mengenai perkembangan tumbuh kembang anak, kemudian dimasukan ke dalam KMS. Dengan demikian, jenis-jenis catatan (informasi) pada KMS adalah:
Berat badan anak (pertumbuhan anak).
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan
Imunisasi yang sudah diberikan pada anak.
Pemberian vitamin A.
Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan.
Selain
itu,
kader
juga
menggunakan
KMS
untuk
menanyakan
perkembangan anak yaitu kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat usianya (misalnya: kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara, dan sebagainya).
b. Manfaat Catatan/Informasi Pada KMS Catatan/Informasi pada KMS merupakan alat pemantau balita yang bias dijadikan acuan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu/keluarganya. Selain itu sebagai acuan penyuluhan, catatan KMS juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan rujukan, baik ke pelayanan 5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita ini diberikan pada bayi terdapat catatan berikut ini: -
Berat badan balita di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi buruk.
-
Berat badan balita 2 kali(2 bulan) berturut-turut tidak naik.
-
Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk).
-
Balita sakit.
-
Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A c. Langkah-Langkah Mencatat Pada KMS Secara garis besar langkah-langkah mencatat pada KMS adalah sebagai
berikut: a) Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua pada tabel di sebelah kiri atas. b) Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah. c) Mencatat pemberian vitamin A pada tabel sebelah kiri bawah. d) Mencatat hasil penimbangan balita (berat badan) pada grafik KMS, caranya: 1. Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom pertama, bulan kelahiran anak tersebut. Kolom selanjutnya diisi dengan bulanbulan berikutnya. 2. Masukan data berat badan kedalam grafik dengan cara membuat titik yang mempertemukan garis datar dan garis tegak: garis tegak menunjukan bulan penimbangan, garis datar menunjukan kilogram atau berat badan anak. 3. Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan bulan ini dengan titik penimbangan bulan lalu. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini. Apabila tidak, titik tidak disambungkan dengan titik lainnya (misal titik 2 bulan sebelumnya).
Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku register. Bila bulan lalu balita tidak ditimbang maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik. 4. Mencatat pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) pada bayi umur 0 sampai 6 bulan pada kotak dibawah 6 kolom bulan pertama caranya: Membuat tanda strip (coret) pada kotak, apabila bayi diberi makanan/ minuman lain, selain ASI mencantumkan kode EO sampai E6 pada kotak bila bayi hanya diberi ASI saja. Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak dan penangannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS.
2. Sistem 5 Meja Langkah-langkah Pelaksanaan Posyandu Sistem 5 Meja Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Bila anak sudah punya KMS maka KMSnya diminta lalu namanya diminta pada secarik kertas dan deselipkan pada KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju ketempat penimbangan.
Bila anak belum punya KMS berarti ia baru mengikuti penimbangan bulan ini, maka ambil KMS baru dan kolomnya diisi secara lengkap. Nama anak dicatat pada secarik kertas lalu diselipkan pada KMS.
Ibu hamil didaftar dalam formulir cacatam untuk ibu hamil dan jika tidak membawa balita langsung menuju meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas di meja 5.
Ibu yang belum menjadi peserta Keluarga Berencana dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas di meja 5.
Meja 2 Penimbangan balita
Jika dacin sudah siap, kemudian anak ditimbang.
Hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas. Selipkan kertas selanjutnya ke dalam KMS.
Selesai ditimbang ibu dan anak dipersilahkan menuju ke meja 3.
Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan:
Buka KMS balita yang bersangkutan.
Pindahkan hasil penimbamgan anak dari secarik kertas ke KMSnya.
Kader menyerahkan KMS kepada ibu, dan kemudian menuju ke meja 4.
Meja 4 Penyuluhan hasil penimbangan, pelayanan gizi kepada ibu balita dan ibu hamil:
Kader di meja 4 menerima KMS anak dari ibunya. Kader membaca dan menjelaskan data KMS tersebut.
Kader memberikan penyuluhan pada ibu, baik dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil pengamatan terhadap anaknya.
Apabila tidak ada petugas kesehatan di meja 5, kader dapat melakukan rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana), atau Puskesmas, apabila ditemukan masalah pada balita, ibu hamil atau ibu menyusui.
Selain itu, kader juga memberikan penyuluhan gizi atau pertolongan dasar misalnya pemberian makanan tambahan (PMT), tablet tambah darah atau pil besi, vitamin A, oralit dan sebagainya.
Meja 5 Pelayanan kesehatan dan KB: Khusus di meja 5 hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan atau PLKB yang memberikan layanan antara lain: imunisasi, KB, pemberian tablet tambah darah, vitamin A, dan obat-obatan lainnya. - Saran-saran untuk Kader agar Kegiatan 5 Meja Berjalan dengan Baik a. Di Meja 1: balita biasanya tidak sabar menunggu giliran apabila peserta yang datang banyak, maka selama menunggu, berikan makanan tambahan (PMT) pada balita agar mereka bisa menunggu dengan tenang. b. Di Meja 2: bayi atau balita biasanya menangis apabila ditimbang, , maka kader sebaiknya mengusahakan agar penimbangan ini seperti kegiatan bermain yang gembira sehingga anak tidak merasa takut dan mintalah ibu untuk terlibat dalam penimbangan.
c. Di Meja 3: kader sering kali kerepotan mencatat hasil penimbangan ke dalam KMS apabila pesertanya banyak, maka kader sebaiknya saling membantu, apabila tugas di mejanya telah selesai bantulah kader lain yang masih sibuk melayani peserta. d. Di Meja 4 (penyuluhan): merupakan proses yang paling sulit karena kader harus melayani penyuluhan perorangan secara bergantian, sedangkan ibu-ibu dan balita biasanya tidak sabar menunggu dan ingin segera pulang, sehingga dalam melakukan penyuluhan, kader mengutamakan perserta yang keadaan balitanya memang perlu diberi saran-saran atau penyuluhan, selain itu kader juga bisa melaksanakan penyuluhan kelompok sebelum pendaftaran atau penimbangan.