MASTERY LEARNING A.
PENG PENGER ERTI TIAN AN MAST MASTER ERY Y LEAR LEARNI NING NG
Bela Belaja jarr tunt tuntas as (master mastery y learni learning ng ) adal adalah ah pros proses es bela belaja jarr menga engaja jarr yang yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh leh sisw iswa. Belajar tuntas ini merupakan strategi pembelaj lajaran yang diindividu diindividualisa alisasikan sikan dengan dengan menggunak menggunakan an pendekata pendekatan n kelompok kelompok ( group group based based approach) approach) “Tujua “Tujuan n proses proses balaj balajar-m ar-meng engaja ajarr secara secara ideal ideal adalah adalah agar bahan bahan yang yang dipelajari dikuasai oleh siswa”. Suryabroto (2002:96). Jadi belajar tuntas (mastery ( mastery learning ) adalah pencapaian setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok atau dengan kata lain penguasaan penuh oleh siswa. Maksud utama belajar tuntas adalah memungkinkan memungkinkan 75% sampai 90% siswa untuk mencapai belajar yang sama tingginya dengan kelompok terpandai dalam pengajaran klasikal. Maksud Maksud lain dari belajar belajar tuntas adalah untuk meningka meningkatkan tkan efisiensi efisiensi dalam memoti memotivas vasii siswa siswa belaja belajar, r, minat minat belaja belajar, r, dan sikap sikap yang yang positi positiff terhad terhadap ap materi materi pelajaran pelajaran yang sedang sedang dipelajarinya. dipelajarinya. Masalah Masalah yang sangat penting penting yang dihadapi dihadapi oleh seorang guru adalah bagaimana usaha guru tersebut agar sebagian besar dari siswa iswa dap dapat bela elajar jar deng engan efek efekti tiff dan meng enguasa asai baha ahan pela pelaja jara ran n dan dan keterampilan-keterampilan keterampilan-keteram pilan yang di anggap esensial bagi perkembangannya. Penger Pengertia tian n yang yang lain lain menuru menurutt akhma akhmad d sudraj sudrajat at pendek pendekata atan n pembe pembelaj lajara aran n tuntas adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik mencapai penguasaan (mastery ( mastery level ) terhadap kompetensi tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pendekatan belajar tuntas adalah suatu proses belajar yang dilakukan dengan esensi semua siswa mampu mem memaham ahamii selu seluru ruh h mate materi ri yang yang diaj diajar arka kan. n. Dan Dan sebe sebelu lum m sisw siswa a itu itu mam mampu menguasainya maka guru jangan terburu-buru untuk melanjutkan pada materi yang selanjutnya. Karena dikhawatirkan bagi siswa yang belum memahami materi yang awal, akan lebih sulit untuk belajar pada topik selanjutnya. Maka dalam hal ini guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk bisa meng mengaj ajar arka kan n mate materi ri kepa kepada da sisw siswa a deng dengan an stra strate tegi gi dan dan meto metode de terb terbai aik, k, agar agar perbedaan rentan waktu ketercapaian materi antara siswa yang lebih cepat paham dengan dengan yang yang sediki sedikitt lambat lambat bisa bisa diminim diminimali alisir sir sehing sehingga ga waktu waktu bukan bukan menja menjadi di batasan untuk menuntaskan semua topik materi yang diajarkan. Istilah belajar tuntas diangkat dari pengertian tentang apa yang disebut dengan situas situasii belaj belajar. ar. Dalam Dalam situas situasii belaja belajarr terdap terdapat at aneka aneka ragam ragam kecepa kecepatan tan indivi individu du sebagai peserta belajar. Ada murid yang cepat menguasai pelajaran sehingga ia dapat berpartisipasi penuh dalam proses interaksi kelas. Di samping itu ada pula murid - murid yang lamban sehingga tingkat partisipasinya rendah. Belajar dengan tuntas didasari oleh kondisi objektif bahwa setiap siswa dapat menca mencapai pai belaja belajarr dengan dengan tuntas tuntas,, namun namun biasan biasanya ya membu membutuh tuhka kan n waktu waktu yang yang berbeda - beda. Dalam realitasnya ada siswa yang mampu menguasai 90 - 100 % bahan ajar yang disampaikan guru,namun sebahagianya hanya mampu menguasai 50 - 80 % bahkan ada yang baru menguasai lebih rendah dari rata - rata peringkat pres presta tasi si seko sekola lah. h. Sisw Siswa a yang yang menga engala lami mi perc percep epat atan an yang yang sang sangat at lam lambat, bat, membu embutu tuhk hka an perha erhati tia an, pengu engula lang nga an dan ekst ekstra ra lear learni ning ng dari ari sigu siguru ru.. 13
14
Sebab kegagalan kegagalan disebabka disebabkan n oleh banyak faktor, diantarany diantaranya a : keadaan keadaan murid, murid, lingkungan keluarga dan sosial. Dalam hal ini belajar tuntas itu berdasarkan asumsi bahwa sebahagian murid itu dapat mencapai suatu kemampuan belajar tingkat tinggi apabila belajar yang disajikan disajikan dalam pendekatan pendekatan secara secara insentif insentif dan dengan dengan cara sistematis, sistematis, apabila apabila murid dapat dibantu oleh tidak adanya batasan ( kapan, dimana ) terdapat kesulitan bela belaja jarr dan dan pemb pember eria ian n wakt waktu u yang yang cuku cukup p untu untuk k meng mengua uasa saii suat suatu u poko pokok k pembahasan belajar, maka murid tersebut akan berupaya dan berhasil mencapai target target kelulusan kelulusan yang maksima maksimall (tinggi) (tinggi) bentuk bentuk pengajara pengajaran n dalam model belajar belajar tuntas ini bisa dilaksanakan secara individual, tetapi dapat juga secara kelompok. Pengaj Pengajara aran n indivi individua duall dapat dapat dilaku dilakukan kan dalam dalam kelas, kelas, dalam dalam arti arti perlak perlakuan uan guru guru terhadap siswa tetap bersifat individual sesuai dengan kemajuan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing murid tersebut. Bela Belaja jarr tunt tuntas as (Mastery Mastery learning learning ) adal adalah ah pros proses es bela belaja jarr meng mengaja ajarr yang yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Dengan Dengan sistem sistem belajar belajar tuntas tuntas diharapka diharapkan n program program belajar belajar mengajar mengajar dapat dilaksanakan sedemikian rupa agar tujuan instruksional yang hendak dicapai dapat diperoleh secara optimal sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. B.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASTERY LEARNING
Model belajar tuntas (master (master learning ), ), memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan model belajar yang lainnya, dan lebih memberikan banyak konstribusi yang berarti berarti dalam peningkatan peningkatan kualitas hasil belajar. Adapun keunggula keunggulan n dari sistem sistem belajar tuntas (mastery (mastery learning ) diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kete Keterc rcap apai aian an siswa siswa terha terhada dap p tuju tujuan an pembe pembela lajar jaran an dalam dalam hal ini kompe kompete tens nsii yang harus dicapainya akan lebih besar ketercapainnya, karena jelas yang diutam diutamaka akan n dalam dalam hal ini adalah adalah bagaim bagaiman ana a carany caranya a agar agar siswa siswa mamp mampu u menguasi setiap topik materi yang diajarkan. 2. Meng Mengak akib ibat atka kan n terj terjad adin inya ya pola pola bela belaja jarr yang yang kom kompeti petiti tif, f, anta antara ra para para sisw siswa. a. Karena siswa yang lebih lambat akan merasakan kekurangnnya, sehingga ia akan lebih menambah porsi waktu belajarnya, dan ini adalah hal baik. Yang tentu diharapkan oleh semua pengajar. 3. Tercip Terciptan tanya ya hubu hubunga ngan n perso personal nal yang yang harmo harmonis nis antara antara sisw siswa a denga dengan n guru, guru, atau atau antara siswa dengan siswa lainnya. Karena ketika ada siswa yang tidak bisa maka guru akan langsung memerhatika memerhatikannya nnya,, dan begitupun begitupun dengan teman yang lainnya juga akan memerhatikan temannya yang sedikit lambat dalam belajar yang akan memotivasi murid tersebut dalam belajar.. 4. Memper Memperole oleh h hasil hasil belaj belajar ar yang yang mepu mepunya nyaii nilai nilai obekt obektivi ivitas tas yang yang sang sangat at tingg tinggi. i. 5. Dilaks Dilaksan anaka akan n berda berdasar sarkan kan perenc perencana anaan an yang yang sistem sistematik atik dan terara terarah. h. Disam Disampin ping g itu selai selain n keung keunggul gulann annya ya belaja belajarr tuntas tuntas (mastery mastery learning) learning) juga memilik memilikii kelem kelemaha ahaan. an. Kelema Kelemahan han dari dari model model belaja belajarr tuntas tuntas (mastery mastery learning) learning) diantaranya adalah: 1. Memung Memungkin kinkan kan butu butuh h banya banyak k waktu waktu untuk untuk men mencap capai ai semu semua a kompet kompetens ensii secara secara merata 2. Guru Guru yang yang tidak tidak terbia terbiasa sa,, sedi sediki kitt susa susah h berada beradapt ptas asii deng dengan an konse konsep p belajar belajar tuntas 3. Guru Guru dihar diharus uska kan n untu untuk k meng mengua uasa saii mete meteri ri yang ang lebi lebih h luas luas dari dari yang yang telah telah diterapkan
15
4. 5.
Terk Terkad adan ang g tida tidak k sedi sediki kitt guru guru yang yang kesuli kesulita tan n dalam dalam menyu menyusu sun n pere perenc ncan anaa aan n pelaksanaan belajar selama 1 (satu) semester. Meng Mengha haru rusk skan an dila dilaks ksan anak akan an tes tes form format atif if dise diseti tiap ap pert perten enga gaha han n atau atau akhi akhir r semester untuk mengukur ketercapaian kumulatif siswa.
Walaupun demikian penerapan system belajar belajar tuntas (mastery (mastery learning) dapat diterapkan dengan baik apabila seorang guru tersebut dengan bersungguh-sungguh menerapkan system belajar tuntas tersebut, karena dengan system belajar tuntas diharapkan diharapkan program belajar belajar mengajar mengajar dapat dapat dilaksana dilaksanakan kan sedemikian sedemikian rupa agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan diperoleh secara optimal sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Secara operasional perwujudannya adalah : Nilai rata-rata seluruh siswa dalam satua satuan n kelas kelas dapat dapat diting ditingkat katkan kan dan jarak jarak antara antara siswa siswa yang yang cepat cepat dan lambat lambat bela belaja jarr menj menjad adii sema semaki kin n pend pendek ek.. Dala Dalam m meto metoda da bela belajar jar tunt tuntas as,, sisw siswa a tida tidak k berpindah ke tujuan belajar selanjutnya bila ia belum menunjukkan kecakapan dalam materi sebelumnya. C.
KONS KONSEP EP MAST MASTER ERY Y LEARN EARNIING
Landasan konsep dan teori belajar tuntas ( Mastery Learning Theory ) adalah pandangan tentang kemampuan siswa yang dikemukakan oleh John B. Carroll pada tahun tahun 1963 1963 berdas berdasark arkan an penem penemuan uannya nya yaitu yaitu “Model Model of School School Learning ” yang yang kemudi kemudian an diruba dirubah h oleh oleh Benyam Benyamin in S. Bloom Bloom menja menjadi di model model belaja belajarr yang yang lebih lebih operasional. Selanjutnya oleh James H. Block model tersebut lebih disempurnakan lagi. Menu Menuru rutt Carro Carroll ll baka bakatt atau atau pemb pembaw awaa aan n buka bukanl nlah ah kece kecerd rdas asan an alam alamia iah, h, melainkan jumlah waktu yang diperlukan oleh siswa untuk menguasai suatu materi pelajaran tertentu. Lalu kemudian Benyamin melaksanakan konsep belajar tuntas itu ke dalam kelas melalui proses belajar mengajar pelaksanaaannya sebagai berikut : 1. Bagi Bagi satua satuan n pelaj pelajara aran n dised disediak iakan an wakt waktu u belaj belajar ar yang yang tetap tetap dan dan past pasti. i. 2. Tingka Tingkatt pengu penguasa asaan an materi materi dirumu dirumusk skan an sebag sebagai ai tingk tingkat at pengua penguasaa saan n tujuan tujuan pendidikan yang essensial. Untuk lebih menggalak menggalakkan kan konsep konsep belajar belajar tuntas tuntas James James H. Block mencoba mencoba menguran mengurangi gi waktu yang diperlukan diperlukan untuk mempela mempelajari jari suatu suatu materi materi pelajaran pelajaran di dalam waktu yang tersedia, yaitu dengan cara meningkatkan semaksimal mungkin kualitas pengajaran. Jadi pelaksanaan oleh James H Block mengandung arti bahwa : 1. Waktu yang sebenarnya digunakan diusahakan dapat diperpanjang semaksimal mungkin. 2. Wakt Waktu u yang yang terse tersedi dia a dipe diperp rpen ende dek k samp sampai ai semak semaksi sima mall mung mungki kin n deng dengan an cara cara memberikan pelayanan optimal dan tepat Benyam Benyamin in S. Bloom Bloom (1968) (1968) di dalam dalam kertas kertas kerjanya kerjanya “learning learning for mastery mastery theory and practice” practice” mengembangkan atau mengoperasionalkan “model “ model of school learning ” konsep konsep John John B Carrol Carrolll (1963) (1963).. Pengem Pengemban bangan gan itu berupa berupa penyu penyusun sunan an suatu strategi belajar tuntas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Pada pokoknya strategi itu ialah “jika kepada siswa diberikan waktu yang cukup (sufficient ) dan merek mereka a diperla diperlakuk kukan an secara secara tepat tepat (appropriat appropriate e treatment treatment ), ), maka mere mereka ka akan akan mamp mampu u dan dan dapa dapatt bela belaja jarr sesu sesuai ai deng dengan an tunt tuntut utan an dan dan sasa sasara ran n (obyektives) obyektives) yang diharapkan”.
16
Selanjutnya menurut Bloom beberapa implikasi belajar tuntas dapat disebutkan sebagai berikut: Deng Dengan an kond kondis isii optim optimal al,, seba sebagi gian an besa besarr sisw siswa a dapa dapatt meng mengua uasa saii mate materi ri 1. pelajaran secara tuntas (mastery (mastery learning ). ). 2. Tuga Tugas s guru guru adala adalah h meng mengus usah ahak akan an setia setiap p kemu kemung ngki kina nan n untu untuk k menc mencipt iptak akan an kondisi yang optimal, meliputi waktu, metode, media dan umpan balik bagi siswa. 3. Yang Yang dihad dihadap apii guru guru adala adalah h sisw siswaa-si sisw swa a yang yang mempu mempuny nyai ai keane keaneka kara raga gama man n individual. Karena itu kondisi optimal mereka juga beraneka ragam. 4. Peru Perumu musa san n tuju tujuan an inst instru ruks ksio iona nall khus khusus us seba sebaga gaii satu satuan an pela pelaja jara ran n mutla utlak k diperhatikan, agar supaya para siswa mengerti hakikat tujuan belajar. Bahan pelajaran dijabarkan dalam satuan-satuan pelajaran yang kecil-kecil dan 5. sela selalu lu diad diadak akan an peng penguji ujian an awal awal ( pretest pretest ) pada pada perm permul ulaa aan n pela pelaja jara ran n dan dan penyajian akhir ( posttest posttest ) pada akhir satuan akhir pelajaran. 6. Diusah Diusahaka akan n membe membentu ntuk k kelomp kelompokok-kel kelom ompok pok yang yang keci kecill (4-6 oran orang) g) yang yang dapat dapat berteman secara teratur sehingga dapat saling membantu. 7. Dalam Dalam memec memecahk ahkan an kesul kesulitan itan-ke -kesu sulita litan n belaja belajarr siswa siswa secara secara efekt efektif if dan efis efisien ien.. Sistem Sistem evalua evaluasi si berdas berdasark arkan an atas atas tingka tingkatt pengua penguasaa saan n tujuan tujuan instru instruks ksion ional al 8. khusus bagi materi pelajaran yang bersangkutan yaitu menggunakan “ criteria referenced test ” bukannya “norm “norm referenced test ”. ”. Bentuk pengajaran dalam model belajar tuntas ini bisa dilaksanakan secara individual, tetapi dapat juga secara kelompok. Pengajaran individual dapat dilakukan dalam dalam kelas, kelas, dalam dalam arti arti perlak perlakuan uan guru guru terhad terhadap ap siswa siswa tetap tetap bersif bersifat at indivi individua duall sesuai dengan kemajuan kemajuan dan kemampuan kemampuan yang dimiliki oleh masing masing - masing murid ters terseb ebut ut.. Tent Tentu u saja saja stra strate tegi gi indi indivi vidu dual al ini ini meme memerl rluk ukan an adan adanya ya kele keleng ngka kapa pan n perangkat penunjang seperti modul, lap, ataupun teaching machine. Sistem belajar ini memiliki fase. Diantaranya adalah sebagai berikut: a)
Fase orientasi Pada Pada fase fase orient orientasi asi inilah inilah disusu disusun n kerang kerangka ka dasar dasar pelaja pelajaran ran,, perumu perumusan san harapan apa yang ingin dicapai, penjelasan dan perincian tugas - tugas belajar murid serta apa yang menjadi tanggung jawab murid. b) Fase Fase peny penyaj ajia ian n atau atau pers persen enta tasi si Guru menjelaskan konsep - konsep baru dan keterampilan melalui demontrasi dan dibantu dengan berbagai usaha visual. c) Fase Fase pen penst stru rukt ktur uran an lat latih ihan an pra prakt ktek ekny nya. a. Guru memperlihatkan kepada murid contoh memperaktekan sesuatu antara lain deng dengan an bant bantua uan n visu visual al,, sepe seperti rti peng penggu guna naan an trans transpa para ran n OHP, OHP, LCD LCD dan dan lain lain sebagainya. Latihan seperti ini bersifat kelompok. d) Fase pr praktek te terbim rbimb bing Murid-muri Murid-murid d diberikan diberikan kesempat kesempatan an memprakt mempraktekan ekan dengan dengan caranya caranya sendiri sendiri sement sementara ara guru guru tetap tetap berada berada dianta diantara ra merek mereka a . Guru Guru mempu mempuny nyai ai kesem kesempat patan an menilai menilai penampilan penampilan setiap siswa. siswa. guru berfungsi berfungsi memonito memonitorr keseluruha keseluruhan n dengan dengan menggunakan teknik memuji, menganjurkan dan meninggalkan. e) Fase pr praktek be bebas Fase ini merupakan fase terakhir dari semua fase, hal ini dilakukan pada murid apabil apabila a murid murid telah telah menya menyamp mpaik aikan an 85 - 95 % pengu penguasa asaan an akuras akurasii kemamp kemampuan uan dalam fase keempat, praktek yang dilakukan murid dalam fase ini adalah praktek
17
yang dilakukan mereka menurut cara mereka sendiri tanpa bantuan guru, dengan memperlambat memperlambat umpan balik. D.
PERA PERANA NAN N PENE PENERA RAPA PAN N MAST MASTER ERY Y LEA LEARN RNIN ING G DALA DALAM M
MENI ME NING NGKA KATK TKAN AN
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Sesuai dengan cita-cita dari tujuan pendidikan nasional, guru perlu memiliki beberapa prinsip mengajar yang mengacu pada peningkatan kemampuan internal pese peserta rta didi didik k di dala dalam m mera meranc ncan ang g stra strate tegi gi dan dan mela melaks ksan anak akan an pemb pembel elaj ajar aran an.. Peningkatan potensi internal itu misalnya dengan menerapkan jenis-jenis strategi pembel pembelaja ajaran ran yang yang memung memungkin kinkan kan pesert peserta a didik didik mamp mampu u menca mencapa paii kompet kompetens ensii secara penuh, utuh dan kontekstual. Pend Pendek ekat atan an pemb pembel elaj ajar aran an diar diarah ahk kan pada pada upay upaya a menge engem mbang bangka kan n kemampuan peserta didik dalam mengelola perolehan belajar (kompetensi) yang pali aling sesu esuai dengan ngan kon kondisi isi masin asing g-mas -masin ing. g. Den Dengan gan demikia ikian n pro proses ses pembelajaran lebih mengacu kepada bagaimana bagaimana peserta didik belajar dan bukan lagi pada apa yang dipelajari. Untu Untuk k meng mengat atas asii masa masalah lah ters terseb ebut ut sala salah h satu satuny nya a adal adalah ah meng menggu guna naka kan n Pend Pendek ekat atan an Pemb Pembel elaj ajar aran an Tunt Tuntas as (Mas (Maste tery ry Lear Learni ning ng)) yang yang bertu bertuju juan an untu untuk k mem memotiv otivas asii pes peserta erta didi didik k menc mencap apai ai peng pengua uasa saan an (mas (maste tery ry leve level) l) terh terhad adap ap kompetensi tertentu. Pendekatan ini mengacu pada ketuntasan individual siswa dan memb member erik ikan an kebe kebeba basa san n pada pada sisw siswa a untu untuk k bela belaja jar, r, sert serta a untu untuk k meng mengur uran angi gi kegagalan peserta didik dalam belajar, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal dan mengupayakan agar siswa yang lamban menyerap kajian tidak merasa rendah diri, dan siswa yang cepat mengusai kajian tidak menjadi tinggi hati, juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning) sangat baik dilakukan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar dan dapat menyerap pelajaran pada saat pembelajaran sedang berlangsung tetapi mereka menguasai mata mata pelaja pelajaran ran terseb tersebut ut sampai sampai sepan sepanjan jang g masa. masa. Selain Selain iu Pende Pendekat katan an ini juga juga mengatasi kesenjangan antara murid yang pandai dengan murid yang kurang pandai dalam menguasai suatu kompetensi pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan belajar tuntas (mastery ( mastery learning ), ), siswa-sisw siswa-siswa a yang mengalam mengalamii kesulitan kesulitan mencapa mencapaii tujuan tujuan pembelajar pembelajaran an yang yang telah telah diteta ditetapka pkan n akan akan menda mendapat patkan kan pelaj pelajara aran n tambah tambahan an (remedial ) agar agar mereka juga bisa sukses melewati kajian itu. Sedangkan bagi siswa yang berhasil tuntas menguasai kajian tersebut dapat diberikan program pengayaan (enrichment (enrichment ). ). Satu hal penting yang harus diingat dalam penerapan pendekatan belajar ini adalah: Penggunaan komunikasi yang tepat memegang peranan sangat penting. Ini berkaitan dengan upaya agar siswa yang lamban tidak merasa rendah diri, dan sisw siswa a yang yang cepa cepatt mengu enguas asai ai suat suatu u kaji kajian an tida tidak k menja enjadi di ting tinggi gi hati hati.. Juga Juga,, kemungkinan efek bahwa mengulang-ulang suatu kajian dan kebutuhan waktu yang banyak untuk menguasai suatu materi ajar bagi siswa yang lamban sebagai sesuatu yang memalukan harus dihindarkan. Efek Efek pende pendekat katan an belaja belajarr tuntas tuntas (maste (mastery ry learni learning) ng) justru justru harus harus dan dapat dapat diarahkan oleh guru agar menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri siswa. Guru harus dapat meyakinkan bahwa semua siswa bisa menguasai suatu materi ajar, walaupun beberapa memerlukan alokasi waktu yang lebih banyak dan upaya yang lebih keras.
18
Kebutuhan alokasi waktu yang berbeda-beda, dan upaya keras atau mudah yang diperlukan masing-masing siswa adalah suatu hal yang sangat alamiah dan lumrah.Rasa percaya diri yang besar akan muncul seiring penguasaan-penguasaan siswa siswa lamba lamban n terhad terhadap ap materi materi ajar. ajar. Jika Jika ini dapat dapat dipert dipertaha ahanka nkan n dalam dalam setiap setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maka motivasi belajar intrinsik akan muncul secara secara perlah perlahan an dan segera segera member memberika ikan n efek efek balik balik yang yang luar luar biasa biasa bagi bagi siswa siswa lamban tersebut dan bahkan seluruh kelas. Hal lain lain yang yang harus harus diinga diingat, t, dalam dalam penggu pengguna naan an pendek pendekata atan n belaja belajarr tuntas tuntas (mastery learning) guru harus lebih sering memberikan umpan balik (feed back) kepada seluruh anggota kelas. Ini akan memberikan informasi kepada siswa tentang kemajuan penguasaan mereka terhadap suatu kajian yang sedang dipelajari, juga titik-titik kelemahan mereka yang masih harus diperbaiki. Kejelasan informasi sedang berada berada di titik titik mana mana kemam kemampu puan an siswa siswa diband dibanding ing pengua penguasaa saan n materi materi ajar ajar yang yang harus dituntaskan dituntaskan oleh siswa akan membantu membantu siswa-sisw siswa-siswa a belajar belajar dengan dengan lebih efektif dan efisien. Motivasi Motivasi belajar belajar dapat dapat meningka meningkatt apabila apabila guru membang membangkitkan kitkan minat siswa, siswa, meme memeli liha hara ra rasa rasa ingi ingin n tahu tahu mere mereka ka,, meng menggu guna naka kan n berb berbag agai ai maca macam m stra strate tegi gi pengajaran, menyatakan menyatakan harapan dengan dengan jelas, dan memberikan memberikan umpan balik (feed back) back) dengan dengan sering sering dan dan segera segera.. Motivasi Motivasi belajar belajar adalah adalah proses proses internal internal yang menga mengakti ktifka fkan, n, mema memandu ndu dan memper mempertah tahank ankan an perila perilaku ku dari dari waktu waktu ke waktu. waktu. Individu Individu termotivas termotivasii karena karena berbagai berbagai alasan alasan yang berbeda, dengan dengan intensitas intensitas yang berbeda. Sebagai misal, seorang siswa dapat tinggi motivasinya untuk menghadapi tes ilmu sosial dengan tujuan mendapatkan nilai tinggi (motivasi ekstrinsik ) dan tinggi motivasiny motivasinya a menghada menghadapi pi tes matematik matematika a karena karena tertarik tertarik dengan dengan mata pelajaran tersebut (motivasi (motivasi intrinsik ). ). Maka dari itu penerapan pendekatan mastery learning juga berperan penting dalam meningkatkan meningkatkan motivasi motivasi belajar belajar siswa. siswa. Pendekata Pendekatan n Pembelaja Pembelajaran ran Tuntas Tuntas (Mastery Learning) adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk mem memotiv otivas asii pes peserta erta didi didik k menc mencap apai ai peng pengua uasa saan an (mas (maste tery ry leve level) l) terh terhad adap ap kompetensi tertentu. Pendekatan ini mengacu pada ketuntasan individual siswa dan memb member erik ikan an kebe kebeba basa san n pada pada sisw siswa a untu untuk k bela belaja jar, r, sert serta a untu untuk k meng mengur uran angi gi kegagalan peserta didik dalam belajar, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal walaupun dalam kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (klasikal).