MANFAAT DAN KEGUNAAN LIMBAH CANGKANG KELAPA SAWIT
Gambar Cangkang kelapa sawit Cangkang kelapa sawit memiliki banyak kegunaan serta manfaat bagi industri, usaha, rumah tangga dan lain lainya. Beberapa diantaranya adalah : 1. Sebagai bahan baku arang (sawit) atau charcoal.
Dimana arang yang
dihasilkan dari pengolahan cangkang
sawit adalah berupa :
a. Briket Arang
Briket arang adalah bahan bakar alternatif terbuat dari bahan baku tempurung kelapa dan bahan kayu lainnya yang
1
telah diolah menjadi briket dan diharapkan menjadi bahan bakar alternatif pilihan yang dibutuhkan dibutuhkan masyarakat saat ini. Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk menambah jangka waktu bakar baka r dan untuk menghemat biaya. Arang yang sering dijadikan briket arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, dan arang serasah. Arangarang tersebut terlalu kecil untuk digunakan langsung dan akan cepat habis. Sehingga akan lebih awet jika diubah menjadi briket arang. Untuk arang tempurung kelapa dapat dijadikan briket arang, tetapi hanya tempurung yang sudah remuk. Sedangkan tempurung yang masih utuh tidak perlu dijadikan briket arang. Manfaat Briket Arang -
Hemat dan Ekonomis
-
Aman dan Ramah Lingkungan
-
Tahan Lama
-
Cocok untuk usaha kuliner, restoran dan warung makan lainnya
Keunggulan Briket Arang -
Tidak Berasap
-
Tidak Berbau
2
-
Tidak mencemari udara
-
Panas yang tinggi dan continou, baik untuk pembakaran yang lama
-
Tidak beresiko meledak ataupun terbakar seperti minyak tanah dan gas elpiji
-
Sumber briket arang yang berlimpah
-
Ramah lingkungan
b. Karbon aktif
Karbon aktif yang berasal dari limbah cangkang sawit dapat digunakan untuk penyerapan gas CO2 dan pemurnian biogas. Karbon aktif yang berasal dari cangkang sawit berukuran mikropori agar dapat menyerap gas dengan baik. Hasil karakterisasi menggunakan Gas Sorption Analyzer (GSA) menunjukkan nilai volume total pori, luas permukaan dan rerata jejari pori. Hasil analisis karbon aktivasi kimia memiliki volume pori 0,1304 cc/g, luas permukaaan 208,091 2
m /g dan rerata jejari pori 12,531 dan hasil analisis karbon aktif komersial memiliki luas permukaan 666,534 m 2/g dengan volume total pori 0,3571 cc/g dan rerata jari pori
10,713 Ǻ. Pada pengukuran gas, karbon aktif cangkang sawit aktivasi kimia memiliki daya serap CO 2 sebesar 6,1% dan kadar CH4 yang terukur sebesar 65,5% sedangkan pada karbon aktif komersial daya serap CO2 sebesar 12,97% dan kadar CH4 yang terukur sebesar 70,5%. Perbedaan pengukuran gas CH4 dengan menggunakan adsorben karbon aktif komersial dan
3
karbon aktif cangkang sawit tidak terlalu jauh berbeda. Berdasarkan hasil analisis dengan GSA dan pengukuran gas, maka dapat disimpulkan karbon aktif yang berasal dari cangkang sawit memiliki potensi sebagai adsorben gas dilihat dari
meningkatnya
kadar
CH4
sebelum
menggunakan
adsorben dan setelah menggunakan adsorben. Karbon aktif adalah material yang terbuat dari arang batok kelapa yang dibakar dengan suhu tinggi hingga menjadi arang. Dari hasil pembakaran maka dihasilkanlah karbon aktif. Karbon aktif sering digunakan untuk penyaring menjernikan air.
c. Asam organik
Asam organik adalah senyawa organik yang mempunyai derajat keasaman (bahasa Inggris: acidic properties). Asam organik yang paling umum adalah asam alkanoat yang memiliki derajat keasaman dengan gugus karboksil – COOH, COOH, dan asam sulfonat dengan gugus – SO SO2OH mempunyai derajat keasaman yang relatif lebih kuat. Stabilitas pada gugus asam sangat penting dan menentukan derajat keasaman sebuah senyawa organik. Pada bidang biologi, terdapat gugus asam dengan derajat keasaman yang rendah, misalnya gugus
OH, – OH,
-SH, gugus
enol, gugus fenol. Senyawa bio-organik dengan gugus semacam ini tidak digolongkan sebagai asam organik. Contoh
4
senyawa tersebut antara lain: asam laktat, asam asetat, asam format, asam sitrat dan asam oksalat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7 °C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
5
2. Sebagai bahan bakar untuk boiler.
Boiler adalah Ketel Penghasil Uap untuk menjalankan Turbin Uap pembangkit listrik dan sisa buangan uap dari turbin digunakan untuk kebutuhan proses. Air yang di umpan kedalam Pipa pipa yang terdapat pada Boiler di panaskan menjadi Uap basah untuk kemudian oleh Superheater di ubah menjadi Uap Kering yang tidak mengandung butiran air. Uap Kering inilah yang digunakan untuk menggerakkan Turbin Uap.
Gambar prinsip kerja pada boiler 3. Bahan campuran untuk makanan ternak.
Cangkang kelapa sawit juga berguna untuk bahan campuran pakan ternak yang difermentasikan menjadi kompos.
6
4. Cangkang sawit dipakai sebagai pengeras jalan/pengganti aspal. 5. Cangkang sawit juga dapat menghasilkan asap cair.
Dengan meningkatnya produksi arang aktif yang menggunakan bahan dasar tempurung kelapa maka akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara karena adanya penguraian senyawasenyawa kimia dari tempurung kelapa pada proses pirolisis. Pada proses pirolisis juga dihasilkan asap cair, tar dan gas-gas gas -gas yang tak terembunkan.
Asap cair yang merupakan hasil sampingan dari industri arang aktif tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi jika dibandingkan dengan dibuang ke atmosfir. Asap cair diperoleh dari pengembunan asap hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam cangkang sawit
sewaktu proses
pirolisis. Penggunaan asap cair terutama dikaitkan dengan sifat-sifat fungsional asap cair, diantaranya adalah sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, dan potensinya dalam pembentukan warna coklat pada produk. Asap cair dapat diaplikasikan pada bahan pangan karena dapat berperan dalam pengawetan bahan pangan. pangan. Tujuan semula dari pengasapan adalah menghambat laju kerusakan produk. Namun dalam perkembangannya tujuan pengasapan tidak hanya itu, tetapi lebih ditujukan untuk memperoleh kenampakan tertentu pada produk asapan dan citarasa asap pada bahan makanan.
7
6. Bahan baku untuk membuat lem dan vernis kayu.
Adapun metode pemanfaatannya yaitu dengan cara keringkan ke ringkan cangkang hingga kadar air mencapai 10-12%, kemudian lakukan pirolisa pada kondisi optimum yaitu suhu 405 C. Lalu, asap cair yang dihasilkan bisa dibagi 2 bagian. Bagian pertama diendapkan dan dipisahkan tarnya untuk penelitian pada lateks dan kayu serta bahan baku untuk membuat lem dan vernis kayu. Bagian
kedua
setelah
dilakukan
pengendapan
kemudian
dimurnikan dengan proses redistilasi pada suhu 120 C sehingga dihasilkan asap cair yang digunakan untuk penelitian pada biang pangan.
“Pembuatan resin
fenolik untuk menghasilkan lem phenol dan
vernis dilakukan dengan mereaksikan phenol dengan senyawa lain yang telah disubtitusi oleh asap cair dengan berbagai variasi
perbandingan asap cair,”
7. Bahan pengawet pangan. Untuk pengawet pangan uji anti bakteri ini dilakukan terhadap bakteri dengan metoda difusi dan diukur zona jernih. Uji antioksidasi dengan menguji nilai TBA. Pada lateks dilakukan uji antibakteri dan jamur yang diisolasi dari lateks dan lingkungan
8
sekitar, dan uji koagulan lateks serta sifat-sifat produk karet akhir. Pada pengawetan kayuini, telah diuji terhadap anti rayap dan anti jamur kayu (Blue stain) juga diuji diuji pewarnaan kayu.
9
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono Ibnu Nugroho “http://www.sawit-centre.com”
Manfaat
Cangkang Sawit Wanabina Oil and Commodities
“http://wanabinacommodities.blogspot.com/2011/08/manfaat-dankegunaan-cangkang-sawit.html” Manfaat dan kegunaan cangkang sawit.
10
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia serta kesehatan sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalan makalan ini. Ketika
dalam
menyusun
makalah
ini
penulis
banyak
menemukan kesulitan - kesulitan, akan tetapi berkat dukungan dan nasehat dari berbagai pihak, baik dari teman-teman atau
dosen
pembimbing dan yang lainnya, sehingga tugas laporan ini dapat diselesaikan dengan baik, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Walaupun penulis sudah
berupaya semaksimal mungkin,
namun penulis juga menyadari bahwa tugas makalah ini tidak luput dari kekurangan atau kesalahan, uutuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun sehingga makalah ini akan lebih baik lagi bagi pengguna yang membacanya atau siapa saja yang ingin mengambil isi bahan masukan ataupun sebagai bahan perbandingan.
Medan, April 2012 Hormat Penulis
Rahman Sonowijoyo NIM :1005012185
i11
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................... ii MANFAAT DAN KEGUNAAN LIMBAH CANGKANG KELAPA SAWIT ................................................................................................ 1 1. Sebagai bahan baku arang (sawit) ( sawit) atau charcoal ............. ...................... ............. .... 1 a. Briket Arang ................................. ................. ................................ ................................ ......................... ......... 1 b. Karbon aktif ........................................................................... 3 c. Asam organik ......................................................................... 4 2. Sebagai bahan bakar untuk boiler. ........... .................... ................... ................... .................. ......... 6 3. Bahan campuran untuk makanan ternak. .................. ............................ .................... .......... 6 4. Cangkang sawit dipakai sebagai pengeras jalan/pengganti aspal . 7 5. Cangkang sawit juga dapat menghasilkan asap cair. ................... ..................... 7 6. Bahan baku untuk membuat lem dan vernis kayu. ................... ....................... .... 8 7. Bahan pengawet pangan. ................... ............................ ................... ................... .................. ............... ...... 8 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 10
ii12
MAKALAH TEKNIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT (TPKS)
MANFAAT DAN KEGUNAAN LIMBAH CANGKANG KELAPA SAWIT D I S U S U N OLEH NAMA
: RAHMAN SONOWIJOYO
NIM
: 1005012185
KELAS
: ME – 6H
POLITEKNIK NEGERI MEDAN T.A 2012/2013
13