Sering kali kita mendengar tentang kecelakaan kerja atau bahkan menjadi salah satu yang menyaksikan kejadian tersebut,atau yang melakukan investigasi walau kadang sering kali merasa sudah melakukan penilaian resiko namun kenapa kecelakaan kerja masih saja terjadi ditempat kerja kita? Namun kali ini saya tidak akan membahas itu tapi ke sekala yang lebih kecil yaitu kecelakaan kerja yang melibatkan transportasi transportasi di area kerja. Mungkin
kita
penah
mendengar
waktu
safety
alert
tentang
kecelakaan kerja yang melibatkan peralatan transportasi seperti forklift yang menabrak pekerja hingga meninggal, kendaraan kecil terlindas oleh Haul Truk diarea tambang, crane yang sedang beroperasi tiba tiba boom nya menghantam material di sampingnya dan lainnya cukup banyak kejadian kejadian seperti itu di tempat kerja. Dari data statitis kecelakaan kerja dari sebuah situs yang terpercaya di sebutkan hampir setiap hari terjadi 5000 kecelakaan kerja yang melibatkan kendaraan di area kerja dan dari angka tersebut 50 kejadian yang hasilnya adalah menyebebakan meninggal pada pekerja. Untuk di Indonesia ada data statitik Kecelakaan Kerja di tambang periode tahun 2010 sampai dengan 2014 hampir setiap tahun prosentase kecekaan kerja tambang yang berhubungan dengan Jalan atau lalu lintas mengalami kenaikan dan nilainya pun cukup tinggi setiap tahunnya jika dibandingkan beriode yang lain Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Jalan
26
19
37
21
24
Bengkel
25
24
21
20
20
PIT
25
22
31
18
13
Pengolahan
9
15
1
10
7
Bawah Tanah
5
7
5
23
7
Pengeboran
5
3
5
2
3
5
0
3
8
1
0
0
0
5
0
3
18
Dermaga
1
Area Bahan peledak Lainnya
3
0
Dari angka statitistik tersebut sangatlah memprihatinkan bahwa kadang kala kita sering lalai dalam melakukan penilaian resiko terhadap kenapa hal tersebut masih terjadi? Salah satu untuk mengurangi
dampak
tersebut
adalah
kita
melakukan
mitagsi
terhadap hasil dari penilaian resiko bisa dengan mitagasi aktif maupun mitigasi pasif atau keduanya salah satunya adalah dengan menerapkan Manajemen Traffic. Membahas manajemen traffic disini bukan hanya tentang pengaturan lalu lintas saja atau pemasangan rambu rambu di area kerja tapi lebih luas lagi. Pernahkah kita memperhatikan lalu lintas di udara wilayah Indonesia ?
banyak tersedia online program untuk mengetahui
keberadaan lalu lintas di udara secara real time (pesawat udara komersil) coba bayangkan jika semua itu tidak dikontrol dan tidak ada pengaturan apa yang terjadi ? begitu juga jika tempat area kerja kita tidak ada pengaturan dan paham tentang manajemen traffic traffic akan
semakin banyak potensi bahaya yang di timbulkan dalam hal lalu lintas
transportasi
menimbulkan
di
area
kecelakaan
kerja
kerja
bukan
yang
tidak
mungkin
diakibatkan
akan
transportasi.
Dalam menciptakan suasana tempat kerja yang aman dalam hal transportasi transportasi ada 3 faktor utama yang sangat berperan penting dalam menciptakan suasana ini yaitu : 1. Keselamatan area Kerja (site) 2. Keselamatan
kendaraan
(
baik
penggunaan
maupun
pengoperasiannya) 3. Keselamatan Pekerja Dari ketiga factor factor tersebut tersebut yang paling utama dan terpenting dalam menciptakan atau terwujudnya suasana kerja transpotasi transpotasi yang aman adalah keselamatan pekerja. KESELAMATAN AREA KERJA Seperti yang kita ketahui setiap area lingkungan kerja punya perbedaan tentang resiko yang ada apakah itu lingkungan kerja yang permanen ( pabrik, platform, hauling road) temporary/sementara (area kontruksi, pertambangan/mining) pertambangan/mining)
sebelum menentukan arus
lalu lintas di area tersebut kita harus melakukan penilaian resiko dahulu seperti
area mana yang sering dilalui pekerja mukun mukun
kendaraan, lebar kendaraan maupun lebar jalan, area blind spot (area yang tidak tampak seperti tikungan, tumpukan material), kecepatan yang diperkenankan di area tsb, kondisi daerah tersebut seperti
permukaan tanahmaupun lingkungan rambu rambu apa saja yang diperlukan di setiap area, letak area Loading Unloading material dll. Setelah kita tahu hasil dari penilaian tersebut barulah kita tetapkan langkah mitigasi baik yang mitigasi aktif maupun pasif. Misalnya mitagi Aktif : 1. Jalan yang dilalui dibuat lebarnya memadai kendaraan yang akan lewat maupun untuk beroperasi di daerah tersebut. 2. Kondisi jalan dibuat tidak ada kemiringan yang berpotensi menyebabkan rebah kendaraan 3. Pemasangan Rambu rambu lalu lintas di area kritikal 4. Bedakan arus lalu lintas kendaran dengan arus lalu lintas pekerja
seperti
pembuatan
jalan
khusus
buat
pekerja,
pemasangan batas kecepetan kendaraan dll 5. Pembuatan One Way system atau pemasangan separator jalan antara kendaraan yang berlawanan. 6. Pemasangan penerangan diarea kritikal yang cukup memadai jika keadaan area tersebut kurang terang atau ketika malam hari. 7. Menyediakan area khusus untuk penempatan material baik waktu pengangkatan atau waktu penataan. 8. Membatasi
Daerah
kritikal
terhadap
pekerja
hanya
yang
berkepentingan yang diperkenankan 9. Melakukan Inspeksi rutin di seluruh area kerja khususnya dengan yang memiliki potensi kritikal dan memastikan setiap temuan segera ada tindak lanjutnya.
10.
Pemasangan Mirror atau kaca intip di area blind spot
setiap tikungan atau tempat tempat yang berpotensi menghalangi pandangan operator. 11.
Dan lain sebagainya sebagainya namun yang terpenting terpenting di sini adalah
semua yang sudah di lakukan diatas haruslah dipelihara keberadaanya dan berfungsi pada saat dipergunakan. Mitigasi Pasif : 1. Pembuatan Sop sop tentang batas kecepatan yang diperkenan dengan mengacu pada peraturan regional, nasional, maupun internasional 2. Pembuatan guidance buat operator maupun pekerja yang berlaku di area tersebut seperti peta mana area yang aman mana yang untuk kendaraan, mana persimpangan dll 3. Pembuatan sangsi sangsi jika melanggar 4. Dan masih banyak lagi. Sekedar refresh pengertian Mitigasi aktif dan pasif, kalau mitigasi aktif adalah tindakan yang nyata dilakukan untuk mengurangi resiko yang sudah ada biasanya mitigasi ini memerlukan biaya yang cukup besar namun sangat effektif di lapangan kalau mitigasi pasif l ebih ke sifat pembuatan aturan aturan untuk mempertegas dari mitigasi pasif. KESELAMATAN KENDARAAN Disini
yang
dibahas
adalah
menyediakanatau menciptakan
bagaimana
cara
kita
dalam
peralatan yang layak operasi dan
melindunginya selama kegiatan operasi yang berlangsung. Kenapa sih hal ini juga penting untuk di kelola dalam managemen traffic? Kendaraan merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam mencapai tujuan sebuah peusahaan coba bayangkan jika kendaraan tersebut rusak atau mengalami kendala berapa runtutan proses yang terganggu olehnya, atau misalnya jika peralatan atau kendaraan tersebut gagal fungsi ketika dipergunakan misalnya kerusakan brake, rebah, kerusakan mesin . Atau jika kendaraan yang sering dipergunakan di area tersebut kurang dalam perawatan, kadang hal hal yang sepele tentang penggantian spare part yang seharusnya nilainya
kecil
jika
dibandingkan
dengan
dampak
jika
terjadi
kecelakaan kerja, saya pernah mengalami karena mekanik kehabisn stock spare part pada brake si mekanik mengambil keputusan untuk mengijikan kendaran tersebut untuk beroperasi selang beberapa hari kemudian
terjadi
kecelakaan
kerja
yang
setelah
dilakukan
investigasi ternyata spare part yang seharusnya diganti tersebut penyebab
utama
kalau
pada
saat
perbaikan
mekanik
tidak
mengijikan kendaraan dan perusahan mengusahakan pengadan spare part tersebut yang harganya Cuma satu juta tentu tidak akan kehilangan asset kendaraan kendaraan tersebut yang nilainya total lebih dari satu milyard itu belum biaya pengobatan pekerja, lost time produksi dari kehilangan jam kerja kendaraan setelah kecelakaan kerja. Dalam Mitigasi di Keselamatan kendaraan ini bisa banyak cara salah satunya misalnya :
1. Pemasangan Speed limiter pada kendaraan 2. Pemeriksaan secara rutin baik selama beroperasi atau selama periode tertentu 3. Pengganian onderdil kendraan oleh mekanik yang kompeten atau di tunjuk 4. Pembuatan SOP tentang batasan kendaraan yang melaju, jenis kendaraan,
maupun
sop
yang
berakaitan
dengan
pengoperasian. 5. Pemasangan peralatan tambahan di kendraan tersebut yang berguna
sebagai
penanda
atau
sebagai
alat
tambahan
keselamatan seperti seperti Strobe lamp, Buggy Whip, Apar, Kotak P3k, spion
tambahan,
pemasangan
CCTV
untuk
pemandangan
dibelakang dll 6. Pengurusan surat ijin operasional kendraan seperti KIR, uji kelayakan oleh instansi pemerintah atau lembaga yang di tunjuk seperti kelayakan pengangkatan, pengangkatan, uji beban, dll. 7. Penyedian spare part yang sesuai untuk peruntukannya dan lain sebaginya Masih
banyak
sebenarnya
di
kesematan
kendaraan
numun
tujuannya adalah bagaimana cara kita melindungi salah satu asset perusahaan yaitu kendaraan supaya layak beroperasi dan tidak mengalami kendala selama dipergunakan.
KESELAMATAN PEKERJA Seperti yang saya sampaikan diatas poin keselamatan kerja adalah yang terpenting dari kedua poin yang lainnya kenapa? Dalam buku Understanding Human Error in Mine Safety karya Geof Simpson, Tim Horberry and Jim Joy disebutkan Human error can be the “trigger” for the hazard to materialise and also Human error can undermine the risk control measures assumed to be in place and effective, walau seorang
pekerja
sudah
kompeten,
sudah
mengikuti
training
kompotensi, sudah familier dengan peralatan namun potensi pekerja tersebut melakukan kesalahan dalam pengoperasian sangat besar JIKA tidak dilakukan pengawasan secara rutin. Ditempat kerja saya hamper 80 persen pelaku dari kecelakaan kerja dalam transportasi dilakukan
oleh
pekerja
senior
yang
sudah
terbiasa
dengan
operasianal perlatan tersebut rata rata juga penyebabnya adalah mereka menyepelekan atau tidak mengikuti prosedur kerja yang sudah di tetapkan karena menganggap pekerjaan sehari hari dan selama ini tidak pernah mengalami kecelakaan, begitu kejadian semua sudah terlambat karena tidak ada lagi kesempatan untuk mengulang. Dalam melakukan mitagi keselamatan pekerja ini kita harus ekstra hati hati dalam artian tingkat kompetensi dan pemahaman sesorang berbeda beda walau pun dengan tingkat pendidikan yang sama untuk itulah
sebelum
melakukan
training
seorang
pekerja
haruslah
dipelajari dulu jenis kompetensi apa yang kira kira cocok buat level
semua pekerja maupun penerapan nanti disini perlu adanya TNA (Train Need Analisis) Pada dasarnya Seorang pekerja dalam melakukan suatu pekerjaan atau tindakan sangat dipengaruhi oleh 4 Hal Utama yaitu : 1. Organisasi dimana mereka melakukan pekerjaan 2. Tatacara atau procedure (formal,informal, software) bagaimana mereka melakukan pekerjaan 3. Mesin / peralatan yang dipergunakan dalam pekerjaan 4. Lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja pekerjaan. Dalam melakukan mitagsi keselamatan pekerja kita haruslah benar benar menyeluruh bukan hanya menyediakan org yang kompeten dan melakukan training tetapi lebih kepada pengawasan yang lebih rutin dan intensif untuk menciptakan kondisi safety behavior pekerja. Ingat Pekerja adalah asset utama perusahaan yang tidak tergantikan, mungkin kalau kita menemukan peralatan yang handal dan suatu saat peralatan tersebut rusak kita akan mudah mencari alat yang sama handal, sama kuatnya,dengan merk yang sama bagaimana jika pekerja handal yang kita miliki mengalami kecelakaan apakah kita bisa menemukan kualitas yang sama? Walaupun jenjang pendidikan dan kompetensinya sama? Semoga dengan tulisan ringkas ini bisa menambah wawasan kita akan manajemen traffic dan bisa mengimplementasikan di lokasi kerja kita. Salam K3
[email protected]
Sumber Bacaan : -
Understandingg Human Error in Mine safety (Geooff Simpson, Tim Horberry, Jim Joy)
-
Workplace transport Safety (www.hse.gov.uk www.hse.gov.uk))
-
Berbagai sumber dan diskusi di group HSE Indonesia maupun wilayah serta regional.