Makalah Sholat,Zikir dan Do'a 8
TUGAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MAKALAH
TENTANG
MENGHAYATI TAUHID KEHADIRAN AYAT – AYAT ALLAH SWT
DZIKIR, SHOLAT DAN DO'A
OLEH : KELOMPOK II
MARGONO GUNAWAN
ISMAIL
NUSA NIPA UNIVERCITY
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam menjalankan perintah Allah SWT. Kita diwajibkan mengenal betul tentang agama Islam. Hal ini dimaksudkan agar perintah yang dikerjakan mendapatkan pahala disisi Allah SWT. Adapun perintah yang harus kita pahami yaitu Shalat,Zikir dan Do'a. Dalam melaksanakan Ketiga Perintah diatas,kita harus mengetahui tatacara mengerjakannya waktu yang mustajab serta bilangan rakaat dalam saholat ,bilangan – bilangan dalam zikir dan tempat yang tepat dalam pelaksanaannya.
Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari shalat?
Apakah pengertian shalat wajib?
Apakah pengertian shalat sunnat?
Apakah pengertian Zikir?
Apakah Pengertian dari Do'a?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Shalat
Shalat menurut bahasa adalah doa. Menurut istilah (ahli fiqih) berarti perbuatan (gerak) yang mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dan syarat-syarat tertentu
Asal diwajibkannya shalat berdasarkan firma Allah SWT yaitu:
Artinya: "Dan dirikanlah shalat"
Ayat diatas memerintahkan untuk mengerjakan shalat. Hadits yang menyebutkan tentang keharusan shalat banyak sekali, dimulai dengan penyebutan waktu. Sebab, mengetahui waktu itu paling penting sekali. Dengan masuknya waktu shalat diwajibkan. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisa : 103
"Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman"
Pelaksanaan Shalat dan Waktunya
Shalat di bagi atas dua yaitu: shalat fardu atau shalat wajib.
Macam-Macam Shalat Fardu.
Shalat fardu adalah shalat yang diwajibkan atas kaum muslimin yang mukallaf. Melakukan shalat fardu merupakan rukun Islam yang kedua yang diisyaratkan pada malam di israh dan dimirajkannya Nabi Muhammad SAW.
Shalat Dzuhur
Shalat Dzuhur terdiri dari empat rakaat dan waktunya sejak matahari condong ke arah barat sampai bayangan sama panjangnya dengan benda.
Shalat Ashar
Shalat ashar terdiri dari empat rakaat, dan waktunya yaitu sejak bayangan lebih panjang dari benda sampai bayangan dua kali lebih panjang dari benda, hampir terbentang matahari.
Shalat Magrib
Shalat Magrib terdiri atas tiga rakaat dan waktunya sejak terbenam matahari hingga terbenamnya mega yang merah.
Shalat Isya
Shalat isya terdiri atas empat rakaat dan waktunya dimulai dengan terbenamnya mega yang merah hingga terbitnya fajar shadiq
Shalat Subuh
Shalat subuh terdiri atas dua rakaat dan waktunya dimulai dari terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari.
Macam-Macam Shalat Sunnat
Dalam Islam, selain ada kewajiban untuk melaksanakan shalat yang wajib (fardu), juga terdapat shalat-shalat yang dikategorikan sunnat dilaksanakannya. Shalat sunnat terbagi yaitu:
Shalat sunnat yang tidak disunnatkan berjamaah yaitu:
Shalat sunnat rawatib
Shalat sunnat witir (kecuali pada bulan Ramadhan)
Shalat sunnat dhuha
Shalat sunnat tahyat al-masjid
Shalat sunnat tasbih
Shalat sunnat awwabin
Shalat sunnat tawaf
Shalat sunnat wudhu
Shalat sunnat istiqharah
Shalat sunnat hajat
Shalat sunnat taubah
Shalat sunnat tahajjud
Shalat sunnat mutlak
Shalat sunnat yang disunnatkan berjamaah yaitu:
Shalat sunnat I'd Al-Fitri
Shalat sunnat I'd Al-Adha
Shalat sunnat kusuf (gerhana matahari)
Shalat sunnat khusuf (gerhana bulan)
Shalat sunnat istisqa
Shalat sunnat tarawih
Shalat Sunnat Rakaat dan Waktunya
Shalat Sunnat Rawatib
Shalat sunnat rawatib adalah shalat sunnat yang dikerjakan mengiringi shalat-shalat fardu, baik yang dilakukan sebelum shalat fardu yang dinamakan sunnat qabliyah atau sesuda shalat fardu yang dinamakan sunnat ba,diyah. Shalat sunnat ini sebanyak dua rakaat yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardu.
Shalat Sunnat Witir
Shalat sunnat witir adalah shalat sunnat yang dilakukan sebagai shalat penutup di malam hari. Dinamakan shalat witir karena jumlah bilangan rakaatnya ganjil. Shalat witir bisa dilaksanakan satu rakaat tiga rakaat atau lima rakaat. Waktunya setelah shalat isya hingga terbitnya fajar.
Shalat Sunnat Dhuha
Shalat sunnat dhuha dipaksakan pada pagi hari sesudah matahari menampakkan sinarnya, kurang lebih jam 07.15 -17.30. Dua jam lebih 10 menit shalat Dzuhur. Shalat dhuha sekurang-kurangnya dua rakaat, dan sebanyak-banyaknya adalah delapan rakaat, dengan tiap dua rakaat salam.
Shalat sunnat tahiyatul masjid
Shalat sunnat tahiyatul masjid adalah shalat sarat dua rakaat yang dikerjakan oleh jamaah yang baru masuk ke dalam masjid sebelum duduk.
Shalat sunnat tasbih
Shalat sunnat tasbih adalah shalat sunnat yang bermaksud untuk memperbanyak tasbih kepada Allah SWT. Dengan cara-cara khusus. Shalat tasbih empat rakaat, jika dilakukan pada waktu malam, maka sebaiknya dengan dua salam, yaitu selepas rakaat salam dan jika dilakukan pada waktu siang hari baik dengan satu salam atau dua salam sama saja hukumnya.
Shalat sunnat Al-awwabin
Shalat sunnat Al-awwabin dikerjakan ba'dah Magrib, sedikitnya dikerjakan dua rakaat dan sebanyak-banyak enam rakaat, dengan satu salam setiap dua rakaat. Shalat sunnah ini sebaiknya dilakukan setelah melakukan dzikir shalat Magrib, dan setelah shalat sunnat ba'dah Magrib.
Shalat Sunnat Ibrahim
Seseorang yang hendak irhram untuk haji, atau umrah, disunnatkan shalat dua rakaat, sebelum niat ihram untuk haji atau umrah.
Shalat Sunnat Tawaf
Seseorang yang mau melakukan tawaf di masjidil haram disunnatkan setelah tawaf, melakukan shalat dua rakaat di muhazam, yaitu di antara Al-Hajar, Al-Aswad, dan pintu Ka'bah ataupun di Hijir Ismail
Shalat Sunnat Wadhu
Shalat sunnat wahdu adalah shalat dua rakaat yang dilakukan setelah wadhu, sebelum mengerjakana shalat lain.
Shalat Sunnat Istikharah
Shalat sunnat istikharah adalah shalat sunnat yang dilakukan dengan maksud untuk meminta petunjuk dari Allah dengan memilih dua pilihan atau lebih agar keputusan yang diambil atau dipilih memberikan keberkahan, kebaikan dan kerendahan Allah SWT. Shalat ini dipaksakan pada malam hari atau pagi hari sebanyak dua rakaat.
Shalat Sunnat Hajat
Shalat sunnat hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan karena ada hajat atau cita-cita atau keinginan yang ingin dikabulkan atau dimudahkan oleh Allah SWT. Shalat hajat ini sebanyak dua rakaat. Di laksanakan baik pada waktu siang hari atau pun pada malam hari.Shalat Sunnat Taubah
Shalat sunnat taubah adalah shalat yang dilakukan untuk mendapatkan ampunan dari Allah dari dosa-dosa yang telah diperbuat oleh hambanya terhadap Allah SWT. Shalat taubah boleh dilakukan kapan saja, baik malam atau siang hari dan shalat ini sebanyak dua rakaat.
Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud atau disebut juga sebagai shalat al-lail adalah shalat yang dilakukan pada waktu malam, selepas bangun dari tidur hingga sebelum adzan subuh. Shalat tahajjud dilaksanakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas, kemudian diakhiri dengan shalat witir. Pada setiap rakaat diselingi dengan salam
Shalat Sunnat Mutlak
Shalat sunnat mutlak adalah shalat sunnat yang tidak terikat dengan waktu atau sebab tertentu, dan juga tidak terbatas bilangan rakaatnya.
Shalat Sunnat I'D
Shalat sunnat I'd adalah shalat sunnat yang dilaksanakan pada dua hari raya, yaitu hari raya idul Fitri pada tanggal syawal dan hari raya Idul Adha pada tanggal Dzulhijja. Shalat ini dilakukan secara berjamaah tanpa didahului oleh adzan dan iqamah.
Pelaksanaan shalat I'd dimulai dari terbit matahari sehingga jadwal (mulai tergelincirnya). Dia yang terbaik adalah ketiak meningginya matahari kadar satu tombak pada pandangan mata, karena Rasulullah SAW biasa melakukannya pada waktu tersebut. Dan jumlah rakaat shalat I'd adalah dua rakaat.
Shalat Sunnat Kusuf (gerhana matahari) dan Shalat Sunnat Khusuf (gerhana bulan)
Shalat sunnat gerhana adalah shalat sunnat yang dilakukan saat terjadinya gerhana, baik gerhana matahari (kusuf) maupun gerhana bulan (khusuf). Shalat sunnat gerhana termasuk shalat sunnat muakkadah. Jika gerhana terjadi sesudah dzuhur dan sebelum ashar maka dikerjakan empat rakaat seperti shalat dzuhur, dan begitu seterusnya.
Shalat Sunnat Istisqah
Shalat sunnat istisqah adalah shalat sunnat memohon turunnya hujan. Shalat ini dilakukan secara berjamaah. Tanpa didahului oleh adzan dan iqamah dan dilakukan di lapangan ketika terjadinya kemarau panjang sebanyak dua rakaat.
Shalat Sunnat Tarwih
Shalat tarwih adalah shalat sunnat yang dilakukan hanya pada bulan Ramadhan, shalat tarawih adalah shalat sunnat muakkadah yang dikerjakan sesudah shalat rawatib ba'da isya. Dan waktunya sangat panjang, yaitu mulai selesai shalat isya hingga terbitnya fajar.
Adapun cara-cara mengerjakannya adalah boleh dilakukan secara berjamaah ataupun sendiri-sendiri. Shalat tarawih dilaksanakan dengan dua rakaat, atau dalam artian tiap dua rakaat diakhir dengan salam. Setelah selesai shalat terawih hendaklah diakhiri dengan shalat witir, sekurang-kurangnya satu rakaat.
C. Pengertian Zikir
1. Definisi dan Dalil Dzikir :
Dzikir menurut konteks bahasa mengandung beberapa pengertian, mengandung arti "Menceritakan" (QS. Maryam : 56), "Al-Qur'an" (QS. Al-Anbiya : 50), "Shalat" (QS. Al Baqarah : 239), "Wahyu" (QS. Al Qamar : 25) dan sebagainya.
Arti Dzikir yang sebenarnya adalah suatu cara / media untuk menyebut/mengingat nama Allah, jadi semua bentuk aktivitas yang tujuannya mendekatkan diri kepada Allah dinamakan dzikir seperti shalat (QS. Thoha : 14), tetapi lebih spesifik lagi dzikir dibatasi dengan kata mengingat Allah dengan lisan dan hati. Dalil berdzikir (QS. Al Ahzab : 41). (QS. Al Baqarah : 152).
"Siapa yang ingin bersenang - senang ditaman syurga, perbanyaklah dzikir". (HR.Thabrani).
2. Sebutan dan nama dalam Dzikir.
Untuk mempermudah mengingat dzikir para ulama memberi sebutan dzikir yang digunakan dalam keadaan tertentu.
-Basmalah : diucapkan setiap memulai sesuatu
-Hamdalah / Tahmid : diucapkan setiap meakhiri sesuatu
-Istigfar : diucapakan ketika melihat / mendengar sesuatu yang tidak diinginkan atau untuk memohon ampun
-Hauqalah : diucapkan ketika melihat / mendengar sesuatu yang dibenci.
-Al Masyiah : diucapakan apabila ingin mengerjakan sesuatu yang hebat atau ajaib.
-Tahlil / Syahadah : diucapkan ketika memasukkan orang non muslim kedalam agama islam / bacaan wajib bagi orang muslim didalam shalat.
-Tasbih : diucapkan ketika melihat atau mendengar kekuasaan Alloh.
Pemberi nama dalam dzikir biasanya diberikan nama orang yang pertama mendapatkan dzikir atau orang yang yang menyusun dzikir-dzikir dalam satu susunan, seperti Hijib Nawawi dzikir yang ditulis oleh Syeikh Nawawi Al-Bantany, Ratib Al-Haddad dzikir yang disusun oleh Al Habib Alawi Al Haddad, Ratib Al-Aththas dzikir yang disusun oleh Al Habib Ali bin Husain Al Aththas..
3. Anggota tubuh dalam Dzikir.
Pada hakikatnya semua anggota tubuh manusia dapat digunakan sebagai dzikir asalkan digunakan untuk bersyukur atau mendekatkan diri kepada Alloh, seperti shalat ,puasa dan pergi haji . Tetapi para ahli tasauf membagi dzikir itu dengan dua bagian :
1. Dzikir Billisan :
Berdzikir dengan menggunakan lidah dan menggerakkan kedua bibir.
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. "(QS. Annisa : 103).
Mu'az bertanya kepada Nabi tentang amal yang paling utama. Nabi menjawab : "Sampai mati lidahmu basah dengan berdzikir kepada Alloh". (HR. Al Baihaqi). Dalam Hadits Qudsi dikatakan : "AKU selalu bersama hambaKU apabila ia mengingatKU dengan menggerakkan kedua bibirnya".
Berzikir dengan lisan ada dua cara :
Pertama : Sir : berdzikir dengan suara perlahan sekiranya hanya terdengar oleh telinga orang yang berdzikir, orang tasauf menamakan dzikir ini adalah "Azzikru Bissirry" yang merupakan cara berdzikir yang paling Afdhol.
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
"Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al Araf : 205).
Kedua :Jahar : berdzikir dengan suara keras sekira terdengar telinga orang yang berdzikir dan orang yang didekatnya.
2. Dzikir Bilqolbi :
Berzikir dengan menggunakan hati dan sama sekali tidak terdengar oleh telinga. (QS. Ali Imran : 135).
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Rad : 28)
Setiap zikir Billisan dan Bilqolbi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Zikir billisan dengan suara jahar kelebihannya disamping berzikir secara tidak langsung dapat mengajarkan orang yang disekitarnya untuk mengikuti zikirannya seperti zikir sesudah shalat Fardhu yang dipandu oleh imam.
Sabda Nabi : "Siapa yang mengajarkan / menunjukkan seseorang dalam kebaikan pahalanya sama dengan orang yang mengarjakannya". Akan tetapi kekurangannya dekat kemungkinan menjadikan orang yang berzikir menjadi Riya ( rasa ingin dipuji) dan Ujub (merasa dirinya lebih dari orang lain), kecuali orang-orang yang dipelihara oleh Allah. Zikir dengan Sir atau Bilqolbi pahala dan zikirannya hanya untuk orang yang membaca zikir tersebut, tetapi jauh kemungkinan menimbulkan sifat yang buruk.
4. Jumlah dalam ber-Dzikir :
Pada hakikatnya Allah menyuruh hambanya banyak berzikir dan jangan sampai lalai kepadaNya dalam sedetikpun.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya" (QS. AL Ahzab : 41)
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيل
"Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang " (QS. AL Ahzab : 42)
Bahkan termasuk golongan orang munafik yang sedikit zikirnya. tetapi ada zikir yang dibatasi dengan jumlah tertentu karena mempunyai keistimewaan dan ada maksud tertentu. Sabda Nabi :"Aku ber-Istigfar sehari semalam 100 kali ".
Istigfar ini menunjukkan rasa syukurnya beliau dijadikan Nabi yang Makshum (terbebas dari dosa). "Siapa yang membaca :Laa ilaaha illalloh wahdahu laasyariilalah lahul mulku wahul hamdu wahuwa alaa kulli syai'in qodiir.sehari 200 kali maka orang-orang yang sesudah dan sebelum-mu selalu berbuat baik kepadamu".
Jumlah zikir dengan bilangan tertentu sering dipakai oleh para Ahli Thariqah dan Ahli Hikmah, karena mempunyai kelebihan dan tujuaan tertentu, seperti membaca Shalawat "Kamilah" 4444 kali dengan maksud keselamatan dan bentang dari musuh.Angka-angka yang mereka tentukan berdasarkan dari hasil Mujahadah (kesungguhan jiwa) dan Riyadhah (latihan jiwa) dalam menjalankan tasauf .
5. Sikon dalam ber-Dzikir dan larangannya :
Pada dasarnya berzikir tidak dibatasi dengan sesuatu apapun, karena mengingat kepada Sang Pencipta tidak boleh dibatasi oleh apapun, kecuali ada hal-hal tertentu yang dilarang untuk mengerjakannya.
Berzikir boleh dilakukan dalam kondisi berdiri, duduk atau berbaring
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. " (QS. An-Nisa : 103).
Ibnu Abbas berkata : "Ayat ini mengandung pengertian boleh berzikir pada waktu siang atau malam, didaratan atau dilautan, sedang bepergian dalam kendaraan atau disuatu tempat dan dalam kondisi apapun seperti, sakit atau sehat, sendiri atau ramai ".
Larangan dalam berzikir :
Zikir Bilqolbi tidak ada larangan sama sekali, tetapi zikir Billisan mempunyai larangan tertentu :
1. Berzikir pada tempat yang bernajis seperti WC atau kamar mandi.
2. Wanita yang sedang Haidh atau orang yang sedang junub (hadats besar) dilarang membaca sesuatu yang diambil dari Al Quran, seperti Basmalah atau Innalillahi wainna ilahi raajiun dengan maksud membaca Al Quran.
لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
"tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan."(QS. Al Waqiah : 79). Sabda Nabi : "Tidak boleh ada yang menjamah Al Qur'an kecuali orang yang suci"
3. Orang yang sedang menjalankankan maksiat kepada Alloh , seperti sedang berjudi, berzina atau meminum- minuman keras dengan maksud mengejek Alloh.
6. Mashdar Dzikir :
Mashdar zikir artinya tempat / sumber pengambilan zikir yang kita peroleh dan kita amalkan.Mashdar zikir ada dua :
1. Ma'tsur yaitu sumber pengambilan zikir dari Al Quran atau Assunah. Banyak zikir-zikir atau doa yang tertera didalam Al Quran dan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.seperti (QS. Al Baqarah : 156) dan Hadits diatas. Berzikir secara Ma'tsur lebih utama daripada yang bukan Ma'tsur, karena sumbernya langsung dari Alloh dan Rasul.
2.Gairu Ma'tsur yaitu sumber pengambilan zikir dari para ulama tasauf atau Ahli Hikmah yang tidak ada didalam Al Quran atau Assunah, seperti zikir Asmaul A'dzom, hizib. Mengamalkan zikir Gairu Ma'tsur sebaiknya dengan memakai Ijazah (QS. Al Fathu : 10) agar silsilahnya sampai kepada Nabi yang Ma'tsur, karena pada umumnya para ahli tasauf mendapatkan zikir dari Nabi secara gaib walaupun secara fisik Nabi sudah wafat, tetapi pada Hakikatnya beliau masih hidup
7. Tingkatan orang yang ber-Dzikir :
Meskipun manusia diciptakan Alloh dengan sempurna, tetapi ada manusia yang paling mulia disisiNYa yaitu manusia yang paling bertaqwa. (QS. Al Hujarat : 15) dan mereka yang mendapatkan warisan ilmu dari Alloh. (QS. Al Mujadalah : 11). Sabda Nabi : "Siapa yang mengamalkan sesuatu yang ia dapatkan (dari Allah dan Rasul) maka Alloh wariskan pengetahuan yang tidak pernah diketahui (orang)".
Dalam ilmu tasauf orang terbagi atas dua golongan :
Pertama : Orang Awam yaitu golongan yang derajatnya belum mencapai Ma'rifat, golongan awam zikirnya hanya sebatas menyebut / mengingat Allah semata.
Kedua : Orang Arifin yaitu golongan yang derajatnya sudah mencapai Ma'rifat, bagi orang Arifin berzikir wajib hukumnya, bila sekejap mereka lupa kepada Alloh maka berdosa baginya dan zikirnya bukan sekedar menyebut / mengingat Alloh akan tetapi mendekatkan diri kepada yang Zat yang Maha Esa.seperti Zikir Asma'ul 'Adzom dan zikir Nafi - Itsbat. Seorang sufi berkata : "Jika keinginanku terlintas bukan kepada-MU dan hatiku lalai akan zat-Nya maka aku hukumkan diriku telah murtad"
8. Halaqah zikir atau Majlis Dzikir :
Salah satu cara untuk mendawamkan (kontinyu) berzikir dengan membuat Halaqah (Forum) atau Majlis zikir, minimal dua orang atau lebih. Majlis zikir disamping untuk memberi semangat dalam berzikir juga mengajak orang lain untuk berzikir.
"Tidaklah sekelompok orang berzikir kepada Allah disatu majlis melainkan mengelilingi malaikat dan menurunkan rahmat kepada mereka, maka Alloh ingat kepada mereka siapa saja yang ada disisinya". (QS. Ali Imran : 104).
Para sufi apabila ingin berzikir sendiri maka ia membuat "Jawiyah" yaitu tempat / pojok khusus untuk berzikir dan bila berzikir dilakukan bersama-sama maka mereka membuat "Ribath" yaitu majlis / pesantren khusus untuk zikir bersama.
9. Faidah ber-Dzikir :
Setiap zikir yang dibaca oleh seseorang mempunyai manfaat yang besar didunia dan akhirat. Diakhirat mendapat pahala sebagai balasannya adalah Syurga. Didunia zikir dapat menenangkan jiwa dan dapat dijadikan sebagai renungan yang aplikasinya adalah taqwa. (QS. Ar-Rad : 30). (QS. Az-Zariyat : 55). (QS. Al'Ala : 9).
Menurut ahli kebathinan (ahli Hikmah) orang yang berzikir dengan khusyu dan memakai ritual tertentu zikir tersebut mempunyai pengaruh besar pada raganya, sehingga seseorang yang berzikir jasadnya kuat atau dapat melambung keatas. Umar bin Khaththab ketika beliau terkena anak panah kakinya pada suatu peperangan maka dicabut anak panah tersebut pada waktu beliau sedang shalat agar tidak terasa sakit .
Kata orang Hikmah: Asma Alloh atau Al Quran setiap hurufnya mempunyai khadam yang tersembunyi didalamnya yang suatu saat khadamnya dapat dipanggil dan diperintah oleh orang yang berzikir. "Jangan engkau katakan "ALIF-LAM-MIM" satu rangkaian huruf akan tetapi Alif Lam Mim adalah Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf "Nabi menjelaskan wahwa setiap satu huruf Al Quran yang dibaca mengandung pahala jika dibaca dengan benar, jika dibaca dengan salah maka Al Quran tersebut malah mengutuknya.
"Berapa banyak orang yang membaca Al Quran sedangkan Al Quran malah mengutuknya". Orang Hikmah menganggap semua huruf "Hijaiyyah" disamping mengandung pahala juga mempunyai khadam karena Al Quran, zikir, doa, Asma Alloh dan bacaaan lainnya tersusun dari huruf-huruf tersebut.
Yang sebenarnya khadam yang ada pada zikir adalah para Malaikat yang selalu mendekati orang yang sedang berzikir. "Tidaklah sekelompok orang berzikir kepada Alloh didalam majlis melainkan mengelilingi para Malaikat sambil menurunkan rahmat kepada mereka, Alloh selalu ingat kepada mereka siapa saja yang ada disisiNya". Saya (penulis) yaqin para Malaikat itu dapat kita panggil dan berdialog untuk meminta sesuatu asalkan kita selalu berzikir dan tahu cara bertemunya.
KENAPA HARUS BERDZIKIR?
Berikut beberapa manfaat bisa kita dapatkan dari berdzikir :
1.Membuat hati menjadi tenang.
Allah berfirman,
"Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Ar Ra'd : 28)
Banyak orang yang ketika mendapat kesulitan maka mereka mencari cara–cara yang salah untuk dapat mencapai ketenangan hidup. Diantaranya dengan mendengarkan musik yang diharamkan Allah, meminum khamr atau bir atau obat terlarang lainnya. Mereka berharap agar bisa mendapatkan ketenangan. Yang mereka dapatkan bukanlah ketenangan yang hakiki, tetapi ketenangan yang semu. Karena cara–cara yang mereka tempuh dilarang oleh Allah dan Rasul–Nya.
Ingatlah firman Allah Jalla wa 'Ala di atas, sehingga bila kita mendapat musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah, insya Allah hati menjadi tenang.
2.Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar.
"Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Al Ahzab : 35)
3.Dengan mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita.
Allah berfirman,
"Karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)". (Al Baqarah : 152)
4.Dzikir itu diperintahkan oleh Allah agar kita berdzikir sebanyak–banyaknya.
Firman Allah 'Azza wa Jalla
"Hai orang–orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak–banyaknya. Dan bertasbihlah kepada – Nya di waktu pagi dan petang." (Al Ahzab : 41 – 42)
5.Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung.
"Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung." (Al Anfal : 45)
Pada Al Qur'an dan terjemahan cetakan Al Haramain terdapat footnote bahwa menyebut nama Allah sebanyak – banyaknya, maksudnya adalah memperbanyak dzikir dan doa.
6.Dzikir kepada Allah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik, karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allah kecuali hanya sedikit saja. (Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy Syafi'i, Bogor, Cetakan I, Juni 2004 M, hal. 158).
Allah berfirman,
"Sesungguhnya orang – orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (An Nisaa' : 142)
7.Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan.
Banyak amal ibadah yang sebetulnya mudah untuk kita lakukan. Semisal :
- Membaca basmillah ketika akan makan / minum
- Membaca doa keluar / masuk kamar mandi
- Membaca dzikir – dzikir sewaktu pagi dan petang
- Membaca doa keluar / masuk rumah
- Membaca doa ketika turun hujan
- Membaca dzikir setelah hujan turun
- Membaca doa ketika berjalan menuju masjid
- Membaca dzikir ketika masuk / keluar masjid
- Membaca hamdalah ketika bersin
- Membaca dzikir – dzikir ketika akan tidur
- Membaca doa ketika bangun tidur
Dan lain–lain banyak sekali amalan yang mudah kita lakukan. Bila kita tinggalkan, maka rugilah kita berapa banyak ganjaran yang harusnya kita dapat, tetapi tidak kita peroleh padahal itu mudah untuk diraih. Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi dalam sehari?
DZIKIR HARUS SESUAI DENGAN ATURAN ISLAM
Dzikir adalah perkara ibadah, maka dari itu dzikir harus mengikuti aturan Islam. Ada dzikir – dzikir yang sifatnya mutlak, jadi boleh dibaca kapan saja, dimana saja, dan dalam jumlah berapa saja karena memang tidak perlu dihitung.
Tetapi ada juga dzikir – dzikir yang terkait dengan tempat, misal bacaan – bacaan dzikir ketika mengelilingi (thawaf) di Ka'bah. Ada juga dzikir yang terkait dengan waktu, misal bacaan dzikir turun hujan. Juga ada dzikir yang terkait dengan bilangan, misal membaca tasbih, tahmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33 kali) setelah shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah – tambah kecuali ada dalil yang menerangkannya.
Kalau seseorang membuat sendiri aturan – aturan dzikir yang tidak diterangkan oleh Islam, maka berarti dia telah membuat jalan yang baru yang tertolak. Karena sesungguhnya jalan – jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah itu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam. Patutkah kita menempuh jalan baru selain jalan yang telah diterangkan oleh Rasul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam? Tentu tidak, karena Agama Islam ini telah sempurna. Kita harus mencukupkan dengan jalan yang telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam.
D. Pengertian Doa
Sejarah Do'a
Do'a telah dikenal sejak petamakali diciptakan manusia yaitu Nabi Adam. Dalam Kitab "Khazinatul Asrar" diterangkan sesudah Nabi Adam diciptakan dan ditiupkan ruh, beliau berDo'a kepada Allah " Wahai Tuhanku, tunjukilah daku jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yag telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat" yang terkandung dalam Surat Al Faatihah. Mulai saat itu Do'a digunakan oleh para Nabi dan sebagian umatnya, mereka senantiasa memohon pertolongan kepada Allah dengan memanjatkan Do'a kepadaNya.
Mengapa manusia Harus berDo'a?
Ada beberapa alasan kenapa manusia harus berDo'a,
Pertama karena panggilan jiwa, sedang mendapat kesulitan yang belum ada jalan keluarnya.
Artinya : Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat dari pada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya. QS. Ar Rum : 33.
Kedua karena Do'a sebagai ibadah manusia kapada Allah SWT.
Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "BerDo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". QS.Al Mukmin : 60.
Ketiga, karena manusia diciptakan dalam keadaan lemah, sesuai dalam Al Qur'an QS An Nisa Ayat : 28
Artinya : Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
Pengertian Do'a
Menurut bahasa Do'a berasal dari Bahasa Arab الدعاء yang merupakan bentuk masdar dari mufrad داعى yang memiliki bermacam-macam arti. Dalam kamus Bahasa Arab di bawah judul huruf د, ع, و disebutkan sebagai berikut:
1. داعى, يدعو, دعوة artinya menyeru, memanggil.
2. داعي, يدعو, دعاء artinya memanggil, menDo'a, memohon, meminta.
3. Dalam bentuk jama'nya ادعية artinya Do'a, permohonan, permintaan.
4. دعاء له artinya menDo'akan kebaikan kepadanya.
5. دعاء عليه artinya menDo'akan keburukan atau kejahatan kepadanya.
6. داع artinya orang yang memanggil, orang yang menyeru, orang yang memohon.
7. Dan الدعاء adalah bentuk masdarnya, yang pada umumnya diartikan sebagai suatu keinginan yang besar kepada Allah SWT dan pujian kepadaNya.
Sedang menurut istilah Do'a berarti memohon kepada Allah SWT secara langsung untuk memperoleh karunia dan segala yang diridhoiNya dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan atau bencana yang tidak dikehendakinya.
Do'a juga dapat diartikan permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan
Dasar Hukum
Menurut ajaran Islam, berDo'a termasuk salah satu ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT. Yang menjadi dasar adalah :
Al-Quran Surat AL-Bakoroh ayat :186
Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berDo'a apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
AL_Quran Surat AL Mukmin(40):60
Artinya : …..BerDo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…….
Dari Nu'man Ibnu Basyir Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Do'a adalah ibadah." Riwayat Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi.
Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
Syarat-syarat berDo'a
Syarat-syarat agar terkabul Do'anya
Beriman dan memenuhi kewajiban kepada Alloh SWT(QS.AL-Baqarah:186)
Memperbanyak Istghfar (mohon ampun) kepada Allah SWT sebelum berdo'a (QS.Nuh:10-12)
Artinya :
10. Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,11. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,12. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Yakin bahwa do'a yang diucapkan itu akan dikabulkan Alloh SWT(QS.AL Mukmin:60)
Berdo'a disertai dengan usaha (QS.AL-Ra'du:11)
Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Menolong orang lain yang membutuhkan.
Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)
Waktu Yang makbul Untuk BerDo'a
Waktu yang makbul untuk berdo'a
Pada hari jum'at.(HR.At-Tis'ah dengan lafadz Al-Bukhori;dan HR.Muslim dan Abu Daud dengan lafadz dari Muslim)
Waktu berpuasa.(HR.At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Waktu sepertiga malam terakhir. Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu apa Do'a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)
Waktu antara adzan dan iqomat.
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Do'a antara adzan dan qomat tidak akan ditolak." Riwayat Nasa'i dan selainnya. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban
Waktu sujud.(HR.Muslim,An-Nasa;i.Abu Daud,dan Ahmad,dengan lafadz dari Muslim)
Adab Berdo'a
Mangangkat tangan ketika berdo'a. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim) (HR.Ibnu Majah)
Memulai dengan memuji Alloh SWT dan bershalawat atas nabi Muhammad SAW serta menutup dengan Hamdallah.(HR.Ashabud sunan dengan lafadz dari Abu Daud)
Berdo'a dengan tadharru' (merendahkan diri) dan suara perlahan.(QS.Al-A'rof:55)
Menutup dengan hamdallah.(QS.Yunus :10)
Orang-orang yang makbul Do'anya
Ada tiga orang yang tidak ditolak Do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan Do'a orang yang dizalimi (teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)
Tiga macam Do'a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu Do'a orang yang dizalimi, Do'a kedua orang tua, dan Do'a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Cara Alloh SWT mengabulkan Do'a
Setiap do'a pasti akan dikabulkan tetapi Allah mempunyai beberapa cara mengabulkanya, baik secara langsung maupun ditangguhkan/ ditunda.
Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu Do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)
Lafadz-lafadz Do'a
Pada prinsipnya lafadz-lafadz do'a yang dapat dan baik digunakan untuk berdo'a adalah do'a yang terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah Maqbukllah (Shahihah). Ini berkaitan do'a sebagai salah satu ibadah,kecuali untuk do'a-do'a tertentu yang memang tidak di temukan dalam Al-Quran dan Sunnah maqbullah , maka boleh menggunakan lafadz dan bahasa yang lain.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Shalat merupakan berhadap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah dan bentuk beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhir dengan salam. Shalat fardu adalah shalat yang diwajibkan kepada kaum muslimin yang sudah mukallaf. Apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Shalat sunnat apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Berdasarkan Al-Qur'an dan hadits melaksanakan shalat baik shalat wajib maupun shalat sunnat mempunyai tata cara pelaksanaannya baik dari rukun-rukun shalat, bilangan rakaat serta waktu pelaksanaannya.
Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi) selain itu
Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la).
Pengembalian diri seseorang hanyalah kepada Sang Pencipta Allah SWT dengan melakukan ibadah,karena do'a termasuk ibadah maka dapat dipanjatkan tatkala tidak dalam menghadapi permasalahan yang rumit
Zikir merupakan suatu bentuk ibadah yang mendekatkan seorang hamba dengan TuhanNya. Semakin banyak seseorang melakukan zikir, semakin terasa manis,semakin terasa dekat dia dengan KhalikNya,bahkan lebih dekat dari pada Urat Lehernya.
B. Saran
Dalam mengerjakan ibadah, baik shalat, maupun Zikir haruslah benar – benar Ikhlas semata – mata karena Allah SWT,serta belajar mengetahui dan mempelajari tata cara pelaksanaannya. Agar ibadah shalat dan zikir yang kita kerjakan itu betul-betul khusu'dan khudu' dan mendapat pahala disisi Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Al – Qur'an Nul Karim
Natsir M. Capita Selecta N.U.W van Hove – Bandung 5 – Gravenhage 1954
Sabiq, Sayyid, Fi, Ihilal Al-Qur'an 1886 H/1967 M., tp
Al-Nawari, Syarh Shahih Muslim, Qahirah, Maktaba Al-Mishriyyah . 1924
Muslim Ibnu Al-Hajjaj, Shahih Muslim dari Al-Fikrili' Al-Thibaah Wa Al-Nasyar Wa Al-Tauzi itAl Qur'an Digital Versi 2.1
Haditsweb 4.0-kumpulan dan refrensi Belajar Hadits
Dani Hidayat:
[email protected] Bulughul Maram versi 2.0 1429 H/ 2008 M
M.Arief Hakim, Do'a-Do'a Terpilih, Marja 2004
Ust Labib MZ-Ust M. Ridlo'ie, Menabur Do'a Menuai Bahagia, Karya Utama 2007
Muhammad Makhdlori, Dahsyatnya Do'a-Do'a dan dzikir-dzikir Khusus Penarik Rezeki, garailmu 2009
Do'a-Do'a Terpilih, M.Arief Hakim, Marja hal : 8
Menabur Do'a Menuai Bahagia,Ust Labib MZ-Ust M. Ridlo'ie, Karya Utama Hal : 12
Bulughul Maram versi 2.0 1429 H/ 2008 M oleh : Dani Hidayat: putaka_ hadits no: 1577
Bulughul Maram versi 2.0 1429 H/ 2008 M oleh : Dani Hidayat: putaka_ hadits no: 1580
Haditsweb 4.0-kumpulan dan refrensi Belajar Hadits
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Dzikir Pagi dan Petang dan Sesudah Shalat Fardhu,
Pustaka Imam Asy Syafi'i, Cetakan I, Desember 2004
Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin
Nasyr wat Tauzi', Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam
Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy Syafi'i, Bogor, Cetakan I, Juni 2004 M
SEMOGA KITA DIWAFATKAN ALLAH DALAM KEADAAN KHUSNUL KHATIMAH
Mintalah kepada Allah untuk akhir hidup kita yang baik dengan doa-doa di bawah ini : AAMIINKAN jika doa ini doa Anda juga
رب َ ْ ِ ُ ْ ً َ َ ْ ِ ْ ِ ِ َّ ِ ِ َ
Rabbi Hablii hukmaw wa al hiqniy bish shoolihiin
"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang sholeh" (Q.S. Asy-Sy'araa: 83)
Allaahummaj'al khayra 'umrii aakhirahu wa khayra 'amalii khawaatiimahu wa khayra ayyaamii yawma lliqaa'ika
"Ya Allah jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya dan sebaik-baik amalku pada akhir hayatku, dan (jadikanlah) sebaik-baik hariku yaitu hari ketika aku bertemu dengan_Mu (di hari kiamat)" (H.R. Ibnus Sunny)
ـ
ـ
"Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan husnul-khatimah (akhir yang baik), dan jangan KAU akhiri hidup kami dengan suu-ul- khatimah (akhir yang buruk)"
Aamiin Ya Rabbal'alamiin.......