MAKALAH RISK ASSESSMENT
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Auditing
Dosen Pembina: Moh. Mansur, DR., S.E., M.M., Ak., Ca., Cpa.
Disusun Oleh: Itis Itisha ham m a!i a!iss Muha Muhamm mmad ad Irni )ah*uni Cind* A*u A*u Susanti Satria-an Satri a-an Iman uliana uliana Rid-an /irdaus
"#$ "#$$%&%' %&%'#( #( "#$$%&%'+( "#$$%&%'( "#$$%&$#( "#$$%&%%( "#$$%&%%(
0elompok 0elas A
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2016
KATA PENGANTAR Pu1i dan s*ukur dipan1atkan dipan1atkan kehadirat kehadirat 2uhan 2uhan ang ang Maha Esa atas rahmat dan karunia3*a karunia3*a makalah makalah *ang ber1udul 4 Risk Assessment Assessment 5 dapat terselesaikan tepat pada -aktun*a. Makalah ini dibuat dalam rangka ke-a1iban sebagai mahasis-a untuk memenuhi me menuhi tugas pada mata kuliah Seminar S eminar Auditing. Auditing. 2idak 2idak lupa pen*usun pen*usun u6apkan terima terima kasih kepada bapak Moh. Mansur, DR., DR., S.E., M.M., Ak., Ak., Ca., Cpa. selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Seminar Auditing dan kepada semua pihak *ang telah mendukung hingga terselesaikann*a makalah ini. 7arapan pen*usun semoga makalah ini dapat memberikan man!aat khususn*a bagi pen*usun sendiri dan umumn*a umumn*a bagi siapa sa1a *ang memba6an* memba6an*aa dan dapat memberi memberikan kan kontrib kontribusi usi kepada kepada mahasis-a mahasis-a lainn*a lainn*a terutama terutama untuk mahasis-a mahasis-a prodi akuntansi akuntansi sebagai sebagai tambahan tambahan pengetahuan pengetahuan *ang dapat berman!aat di masa *ang akan datang. 0ritik dan saran bagi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.
8andung, April +#$9
Pen*usun
+
KATA PENGANTAR Pu1i dan s*ukur dipan1atkan dipan1atkan kehadirat kehadirat 2uhan 2uhan ang ang Maha Esa atas rahmat dan karunia3*a karunia3*a makalah makalah *ang ber1udul 4 Risk Assessment Assessment 5 dapat terselesaikan tepat pada -aktun*a. Makalah ini dibuat dalam rangka ke-a1iban sebagai mahasis-a untuk memenuhi me menuhi tugas pada mata kuliah Seminar S eminar Auditing. Auditing. 2idak 2idak lupa pen*usun pen*usun u6apkan terima terima kasih kepada bapak Moh. Mansur, DR., DR., S.E., M.M., Ak., Ak., Ca., Cpa. selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Seminar Auditing dan kepada semua pihak *ang telah mendukung hingga terselesaikann*a makalah ini. 7arapan pen*usun semoga makalah ini dapat memberikan man!aat khususn*a bagi pen*usun sendiri dan umumn*a umumn*a bagi siapa sa1a *ang memba6an* memba6an*aa dan dapat memberi memberikan kan kontrib kontribusi usi kepada kepada mahasis-a mahasis-a lainn*a lainn*a terutama terutama untuk mahasis-a mahasis-a prodi akuntansi akuntansi sebagai sebagai tambahan tambahan pengetahuan pengetahuan *ang dapat berman!aat di masa *ang akan datang. 0ritik dan saran bagi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.
8andung, April +#$9
Pen*usun
+
DAFTAR ISI ...............................................................................................................i KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR .................................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................. ..................................................................... .............................................. ........................................................ii .................................ii BAB I PENDAHULUAN A.atar 8elakang Masalah.......................... Masalah................................................. .............................................. ........................................................$ .................................$ 8. Rumusan Masalah............................................. Masalah.................................................................... .............................................. ..............................................$ .......................$ C. 2u1uan........................ 2u1uan............................................... .............................................. .............................................. .............................................................. ....................................... $ BAB II PEMBAHASAN A.2in1auan &mum Materialitas................................. Materialitas........................................................ .............................................. ..........................................+ ...................+ 8.2ahap3tahap 8.2ahap3tahap Materialitas dalam Proses Audit........................................................................ Audit........................................................................ ; C. 0onsep Materialitas pada dua 2ingkat........................... 2ingkat.................................................. .......................................... ................................ ............. 9 D. 0onsep Materialitas................................. Materialitas........................................................ .............................................. .............................................. ................................< .........< E. Risiko Audit.............................. Audit..................................................... .............................................. .............................................. .......................................... ........................' .....' /. Prosedur Penilaia Risiko....................................... Risiko............................................................... ............................................... ........................................$# .................$# BAB III PENUTUP A. 0esimpulan................... 0esimpulan.......................................... .............................................. .............................................. .........................................................$$ ..................................$$ ..................................................................... .............................................. .........................................$+ ..................$+ DAFTAR PUSTAKA..............................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Bea!a"# Ma$aa% Resiko adalah segala hambatan *ang mungkin ter1adi dalam pen6apaian suatu tu1uan. Sedangkan penilaian resiko menurut Muhammad 8adrus adalah sebuah akti!itas *ang dilakukan untuk mendeteksi atau menge=aluasi kemungkinan adan*a kesalahan atau penurunan kualitas akibat beroperasin*a suatu kegiatan. Pendapat lainn*a, penilaian risiko adalah mengkuantitati!kan atau menggolongkan tingkatan risikoagar mudah dikelola dan dilakukan penanganan *ang tepat sesuai prinsip Cost and 8ene!it. Penentuan resiko "risk assessment( merupakan hal penting bagi mana1emen dan auditor. 8agi mana1emen penentuan resiko merupakan tanggung1a-ab *ang tidak terpisahkan dan dilakukan se6ara terus menerus. 0arena mana1emen tidak dapat menetapkan tu1uan dan dengan mudah mengasumsikan bah-a tu1uan tersebut telah ter6apai. 8an*ak hambatan *ang timbul dalam pen6apaian tu1uan tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dari luar entitas maupun dari dalam entitas. Se1umlah resiko tidaklah dalam bentuk *ang statis tetapi 1uga dinamis sesuai dengan perubahan *ang ter1adi sehingga selalu ada resiko3resiko baru *ang mun6ul setiap -aktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus ber1alan berkelan1utan dalam proses mana1emen *ang dilakukan se6ara terorganisir dan berurutan.
B. R&'&$a" Ma$aa% Atas dasar penentuan latar belakang diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut: 48agaimana dan apa sa1a *ang men1adi dasar ter1adin*a risk assessment>5
(. T&)&a"
Makalah ini dibuat untuk dapat memenuhi *ang dapat berman!aat bagi para pemba6a tentang Risk Assessment. Se6ara terperin6i tu1uan dari makalah ini adalah: &ntuk mengetahui bagaimana dan apa sa1a *ang men1adi dasar ter1adin*a risk assessment.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RESIKO Resiko adalah segala hambatan *ang mungkin ter1adi dalam pen6apaian suatu tu1uan. Sedangkan menurut beberapa ahli artii dari resiko adalah sebagai berikut : Resiko adalah suatu =ariasi dari hasil3hasil *ang dapat ter1adi selama periode tertentu "Arthur )illiams dan Ri6hard, M.7( Resiko adalah ketidaktentuan "un6ertain*( *ang mungkin melahirkan peristi-a kerugian "loss( "A. Abas Salim( Resiko adalah ketidakpastian atas ter1adin*a suatu peristi-a "Soekarto( Resiko adalah probalitas sesuatu hasil ? out6ome *ang berbeda dengan *ang diharapkan "7erman Darma-i(
Sedangkan penilaian resiko menurut Muhammad 8adrus adalah sebuah akti!itas *ang dilakukan untuk mendeteksi atau menge=aluasi kemungkinan adan*a kesalahan atau penurunan kualitas akibat beroperasin*a suatu kegiatan. Pendapat lainn*a, penilaian risiko adalah mengkuantitati!kan atau menggolongkan tingkatan risikoagar mudah dikelola dan dilakukan penanganan *ang tepat sesuai prinsip Cost and 8ene!it. Penentuan resiko "risk assessment( merupakan hal penting bagi mana1emen dan auditor. 8agi mana1emen penentuan resiko merupakan tanggung1a-ab *ang tidak terpisahkan dan dilakukan se6ara terus menerus. 0arena mana1emen tidak dapat menetapkan tu1uan dan dengan mudah mengasumsikan bah-a tu1uan tersebut telah ter6apai. 8an*ak hambatan *ang timbul dalam pen6apaian tu1uan tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dari luar entitas maupun dari dalam entitas. Se1umlah resiko tidaklah dalam bentuk *ang statis tetapi 1uga dinamis sesuai dengan perubahan *ang ter1adi sehingga selalu ada resiko3 resiko baru *ang mun6ul setiap -aktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus ber1alan berkelan1utan dalam proses mana1emen *ang dilakukan se6ara terorganisir dan berurutan.
Sedangkan bagi auditor, dalam kegiatan audit harus memasukan hasil penentuan resiko ke dalam program audit untuk memastikan bah-a kontrol3kontrol *ang dibutuhkan memang diterapkan untuk mengurangi risiko. Resiko dalam audit atau resiko audit memperlihatkan resiko *ang dihadapi auditor *ang men*atakan bah-a laporan keuangan tersebut telah benar sehingga dan pendapat auditor telah diterbitkan, tetapi pada ken*ataann*a laporan tersebut tern*ata tidak benar dan materialitasn*a tinggi. hal tersebut men*ebabkan pendapat auditor tersebut men1adi tidak bermutu bagi para penggunan*a. 7al ini bisa ter1adi karena auditor han*a mampu mengumpulkan bukti berdasarkan tes transaksi dan kesalahan *ang telah diatur sedemikian rupa men*ebabkan men1adi sangat sulit dideteksi meskipun auditor telah beker1a sesuai dengan standar audit *ang berlaku.
Menurut studi *ang dilakukan oleh COSO, pembahasan tentang penentuan resiko adalah sebagai berikut:
4Setiap entitas menghadapi berbagai resiko baik dari lua maupun dari dalam *ang harus ditentukan. Pers*aratan a-al untuk menentukan resiko adalah adan*a penetapan tu1uan *ang dihubungkan pada tingkat3tingkat *ang berbeda dan konsisten di dalam organisasi. Penentuan resiko adalah identi!ikasi dan analisis
resiko3resiko *ang rele=an untuk men6apai tu1uan entitas, *ang membentuk suatu dasar untuk menentukan 6ara pengelolaan resiko. 0arena kondisi ekonomi, industri, peraturan, dan operasi akan terus menerus berubah, maka dibutuhkan mekanisme untuk mengidenti!ikasi dan menangani resiko3resiko khusus *ang berhubungan dengan perubahan.5
Pada proses peren6anaan audit, salah satu proses *ang harus dilakukan oleh seorang auditor adalahmelakukan penilaian resiko bisnis klien. Auditor mempergunakan pengetahuan *ang didapatkan dari pemahaman sistem strategi akan bisnis dan industri klien untuk melakukan penilaian resiko tersebut. Resiko bis nis klien adalah resiko dimana klien akan gagal dalam men6apai tu1uannn*a. Perhatian utama seorang auditor adalah resiko dari salah sa1i material dalam laporan keuangan *ang disebabkan oleh resiko bisnis klien. Dalam menilai resiko bisnis klien 1uga harus mempertimbangkan kontrol mana1emen *ang bisa mengurangi resiko bisnis .
Auditor menerima se1umlah tingkat resiko atau ketidakpastian dalam melaksanakan !ungsi auditn*a. Auditor mengenali bah-a terdapat suatu ketidakpastian tentang kompetensi bukti, ketidakpastian tentang e!ekti=itas dari dari pengendalian intern *ang dimiliki klien, serta ketidakpastian tentang apakah laporan keuangan telah disa1ikan se6ara -a1ar pada saat audit telah selesai dilakukan. Auditor *ang e!ekti! mengenali kehadiran se1umlah risiko serta akan bergumul dengan risiko3risiko tersebut dalam suatu 6ara pendekatan *ang tepat. Ma*oritas risiko *ang dihadapi oleh auditor sulit untuk diukur serta membutuhkan pemikiran *ang 6ermat agar dapat direspons dengan tepat. Men1a-ab berbagai risiko ini se6ara tepat merupakan suatu hal kritis dalam rangka menghasilkan suatu audit *ang berkualitas tinggi.
Auditor mendapat sebuah pemahaman tentang bisnis dan industri klien dan menilai risiko bisnisklien untuk menilai kemungkinan salah sa1i mateial dalam laporan keuangan klien. Auditor menggunakan model risiko audit untuk mengidenti!ikasikan lebih 1auh potensial untuk kesalahan sa1i dan dimana mereka paling mungkin ter1adi.
Cara utama *ang dipergunakan oleh auditor untuk mempertimbangkan risiko *ang ada dalam meren6anakan bukti audit *ang akan dikumpulkan adalah melalui penerapan model risiko audit "audit risk model(. Sumber dari model risiko audit ini adalah literatur pro!esional *ang terdapat dalam SAS %@ "A&%;#( tentang sampling audit serta dalam SAS < "A& %$+( tentang materialitas dan risiko. Model resiko audit umumn*a digunakan bagi berbagai tu1uan peren6anaan untuk memutuskan berapa ban*ak bukti audit *ang akan dikumpulkan pada setiap siklusn*a.
B. *ENIS+*ENIS RESIKO A.Risiko Deteksi 2eren6ana Risiko deteksi teren6ana "planned dete6tion risk( merupakan ukuran risiko bah-a bukti audit atas segmen tertentu akan gagal mendeteksi keberadaan salah sa1i *ang melebihi suatu nilai salah sa1i *ang masih dapat ditoleransi, andaikan salah sa1i sema6am itu ada. 2erdapat dua poin utama tentang risiko deteksi teren6ana ini *aitu sebagai berikut :
$. Risikoini tergantung pada ketiga !aktor lainn*a *ang terdapat dalam model. Risiko deteksi teren6ana han*a akan berubah 1ika auditor melakukan perubahan pada salah satu dari ketiga !aktor lainn*a tersebut.
+. Risiko ini menentukan nilai substanti! *ang diren6anakan oleh auditor untuk dikumpulkan, *ang merupakan kebalikan dari ukuran risiko deteksi teren6ana itu sendiri. ika
nilai risiko deteksi teren6anaberkurang, maka auditor harus mengumpulkan lebih ban*ak bukti audit untuk men6apai nilai risiko deteksi *ang berkurang ini. 8.Risko inheren
Risko inheren "inheren risiko( merupakan suatu ukuran *ang dipergunakan oleh auditor dalam menilai adan*a kemungkinan bah-a terdapat se1umlah salah sa1i *ang material "kekeliruan atau ke6urangan( dalam suatu segmen sebelum ia mempertimbangkan kee!ekti!an dan pengendalian intern *ang ada. Dengan mengasumsikan tiadan*a pengendalian intern, maka risiko inheren ini dapat din*atakan sebagai kerentanan laporan keuangan terhadap timbuln*a salah sa1i *ang material.ika auditor, dengan mengabaikan pengendalian intern, men*impulkan bah-a terdapat suatu ke6enderungan *ang tinggi atas keberadaan se1umlah salah sa1i, maka auditor akan men*impulkan bah-a tingkat risiko inherenn*a tinggi.pengendalian intern diabaikan dalam menetapkan dalam menetapkan nilai risiko inheren karena pengendalian intern ini dipertimbangkan se6ara terpisah dalam model risiko audit sebagai risiko pengendalian. Penilaian ini 6enderung didasarkan atas se1umlah diskusi *ang telah dilakukan dengan pihak mana1emen, pemahaman *ang dimiliki akan perusahaan, serta hasil3hasil *ang diperoleh dari tahun3tahun sebelumn*a.
7ubungan antara risiko dengan risiko deteksi teren6ana serta dengan bukti audit *ang diren6anakan adalah sebagai berikut : risiko inheren saling berla-anan dengan risiko deteksi teren6ana serta memiliki hubungan *ang searahdengan bukti audit.
Selain semakin meningkatn*a bukti audit *ang diperlukan untuk suatu tingkat risiko inheren *ang lebih tinggi dalam suatu area audit tertentu, merupakan hal *ang umum dilakukan pula untuk menugaskan sta! *ang telah memiliki lebih ban*ak pengalaman untuk melakukan audit pada area tersebut serta melakukan ri=ie- *ang lebih mendalam pada kertas ker1a *ang telah selesai dibuat. Sebagai 6ontoh : 1ika risiko inheren atas keusangan persediaan sanagt tinggi, maka sangatlah masuk akalbila kantor akuntan publik memilih sta! *ang berpengalaman untuk melakukan se1umlah tes *ang lebih mendalam atas keusangan persediaan ini dan melakukan re=ie- *ang lebih 6ermat atas hasil3hasil *ang diperoleh dari audit ini. C.Resiko pengendalian
Resiko pengendalian "6ontrol risk( merupakan ukuran *ang digunakan oleh auditor untuk menilai adan*a kemungkina bah-a terdapat se1umlah salah sa1i material *ang melebihi nilai salah sa1i *ang masi dapat ditoleransi atas segmen tertentu akan tidak terhadang atau tidak terdeteksi oleh pengendalian intern *ang dimiliki klien. Resiko pengendalian ini memperhatikan + hal berikut: $. penilaian tentang apakah pengendalian intern *ang dimiliki klien e!ekti! untuk men6egah atau mendeteksi ter1adin*a salah sa1i. +. kehendak auditor membuat penilaian tersebut senantiasa berada di ba-ah nilai maksimum "$## persen( sebagai bagian dari ren6ana audit *ang dibuatn*a.
Model resiko audit menun1ukan hubungan *ang erat antara resiko inheren dan
resiko pengendalian. Sama dengan *ang ter1adi pada resiko inheren, hubungan antara resiko
pengendalian dan resiko deteksi teren6ana adalah saling berla-anan, sementara hubungan antara resiko pengendalian dan bukti substanti! merupakan hubungan *ang searah. Sebagai 6ontoh, 1ika auditor men*impulkan bah-a pengendalian intern bersi!at e!ekti!, maka nilai resiko deteksi teren6ana dapat meningkat sehingga 1umlah bukti audit *ang diren6anakan akan dikumpulkan akan turun. Auditor dapat meningkatkan resiko deteksi teren6ana pada saat pengendalian intern bersi!at e!ekti! karena pengendalian intern *ang e!ekti! akan mengurangi kemungkinan hadirn*a salah sa1i dalam laporan keuangan. Sebelum auditordapat menetapkan nilai resiko pengendalian kurang dari $##
persen, auditor harus memahami pengendalian intern *ang ada, dan berdasarkan pemahaman itu, auditor melakukan e=aluasi tentang bagaimana seharusn*a !ungsi pengendalian intern tersebut, serta melakukan u1i atas e!ekti!itas pengendalian intern tersebut. 7al pertama dari semua ini adalah keharusan untuk memahami semua 1enis audit. Dua hal terakhir adalah langkah3langkah penilaian resiko pengendalian *ang diperlukan 1ika auditor memilih untuk memberikan nilai atas resiko pengendalian supa*a berada di ba-ah nilai maksimum. D.Resiko akseptibilitas audit Resiko akseptibilitas audit "a66eptable audit risk( merupakan ukuran atas
tingkat kesediaan auditor untuk menerima ken*ataan bah-a laporan keuangan mungkin masih mengandung salah sa1i *ang material setelah audit selesai dilaksanakan serta suatu laporan audit -a1ar tanpa s*arat telah diterbitkan. 0etika auditor memutuskan untuk menetapkan suatu tingkat resiko akseptibilitas audit *ang lebih rendah, hal tersbut berarti bah-a auditor ingin memperoleh tingkat ke*akinan *ang lebih tinggi bah-a laporan keuangan tidak mengandung salah sa1i *ang material. Resiko nol berarti *akin sekali, dan suatu tingkat resiko sebesar $## persen berarti benar3benar tidak *akin. Dalam audit terdapat istilah audit assuran6e atau tingkat ke*akinan, *aitu
merupakan pelengkap dari resiko akseptibilitas audit. Audit assuran6e dihitung dengan perhitungan satu dikurangi resiko akseptibilitas audit. Sebagai 6ontoh, tingkat resiko akseptibilitas audit sebesar + persen sama dengan tingkat audit assuran6e sebesar @' persen. Dengan mempergunakan model audit, akan terlihat adan*a hubungan *ang
searah antara resiko akseptibilitas audit dan resiko deteksi teren6ana, serta hubungan *ang saling berla-anan antara resiko akseptibilitas audit dan bukti audit *ang diren6anakan. Sebagai 6ontoh, 1ika auditor memutuskan akan mengurangi nilai resiko akseptibilitas audit, maka akan mengurangi pula resiko deteksi teren6ana serta bukti audit *ang diren6anakan akan dikumpulkan harus ditingkatkan. Auditor pun seringkali harus menugaskan sta! *ang lebih berpengalaman atau mere=ie- kertas ker1a dengan lebih 6ermat bagi klien dengan tingkat resiko akseptibilitas audit *ang lebih rendah. E.Resiko ke6urangan
Resiko ke6urangan merupakan resiko selain resiko di atas dan resiko ini
biasan*a di perhitungkan di luar dari model resiko audit.0arena resiko ke6urangan se6ara konsep dan praktek sangat sulit untuk dipisahkan !aktor3!aktorn*a ke dalam 1enis resiko di atas.0e6urangan sendiri memiliki arti kesalahan pen*a1ian *ang dilakukan se6ara senga1a dalam bentuk penggelapan akti=a dan ke6urangan pelaporan keuangan. &ntuk menilai resiko ke6urangan, auditor mengumpulkanin!ormasi untuk
menentukan luasn*a keberadaan kondisi ke6urangan. 7al3hal *ang men*ebabkan timbuln*a resiko ke6urangan antara lain tekanan *ang diterima mana1emen baik kelompok maupun indi=idual, kesempatan *ang ter6ipta, dan perilaku mana1emen untuk membiarkan ter1adin*a tindakan ketidak1u1uran tersebut.
/. Resiko Signi!ikan
(. PENILAIAN RESIKO ang men1adi a6uan dalam penilaian risiko adalah ISA +# dan ISA %$;. •
ISA +#.+; Sesuai dengan ISA $%;, auditor -a1ib mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena ke6urangan pada tingkat laporan keuangan, dan pada tingkat asersi untuk 1enis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.
•
ISA +#.+9 0etika mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena ke6urangan, auditor -a1ib berdasarkan anggapan tentang adan*a risiko ke6urangan dalam pengakuan pendapatan, menge=aluasi 1enis pendapatan, transaksi pendapatan atau asersi apa sa1a *ang menimbulkan risiko tersebut. Ainea < merin6i dokumentasi *ang diperlukan di mana auditor men*impulkan asumsi itu tidak berlaku dan karenan*a ia tidak mengidenti!ikasi pengakuan pendapatan sebagai risiko salah sa1i material karena ke6urangan.
•
ISA +#.+< Auditor -a1ib memperlakukan risiko *ang dinilai mengenai salah sa1i material karena ke6urangan sebagai risiko *ang signi!ikan dan karenan*a, 1ika belum dilakukan, auditor -a1ib melakukan pemahaman mengenai pengendalian entitas *ang terkait, termasuk kegiatan pengendalian, *ang berkenaan dengan risiko tersebut.
•
•
ISA %$;.+; Auditor -a1ib mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena ke6urangan pada: $. 2ingkat laporan keuangan, dan +. 2ingkat asersi untuk 1enis transaksi, saldo akun, dan pengungkapanB sebagai dasar untuk meran6ang dan melaksanakan prosedur audit selan1utn*a. ISA %$.+9 &ntuk tu1uan ini, auditor -a1ib:
$. mengidenti!ikasi risiko melalui proses memperoleh pemahaman mengenai entitas dan lingkungann*a, termasuk pengendalian *ang rele=an dan risiko tersebut, dan dengan mempertimbangkan 1enis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan keuanganB +. menilai risiko *ang diidentid!ikasi dan menge=aluasi apakah risiko tersebut berhubungan lebih per=asi=e dengan laporan keuangan se6ara keseluruhan dan berpotensi mempun*ai dampak terhadap ban*ak asersiB %. menghuibungkan risiko *ang diidenti!ikasi kepada apa *ang bisa salah pada tingkat asersi, dengan memperhitungkan pengendalian *ang rele=an dengan apa *ang ingin diu1i oleh auditorB dan . mempertimbangkan kemungkinan salah sa1i, termasuk kemungkinan salah sa1i ganda, dan apakah besaran dari salah sa1i *ang potensial ini bisa mengakibatkan salah sa1i *ang material.
A.Me",a, R,$,!- Ya"# Daat D,ter,'a / Aetae A&,t R,$! 3
Auditor harus memutuskan risiko audit *ang dapat diterima *ang tepat bagi suatu audit selama peren6anaan audit. Pertama, auditor memutuskan risiko risiko penugasan.
Risiko penugasan "engagement risk( adalah risiko bah-a auditor atau organisasi *ang memba-ahi auditor akan menderita kerugian setelah selesain*a audit, -alaupun laporan audit sudah benar. a. ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ +++++++++++++++++++++++++++++++++++
Metode *ang digunakan menilai risiko audit *ang dapat diterima
a. Dera1at ketergantungan pemakai eksternal pada laporan keuangan Menelaah laporan keuangan • Memba6a notulen rapat de-an direksi unruk menentukan ren6ana masa depan • Membahas ren6ana pembia*aan dengan mana1emen. • b. 0emungkinan klien mengalami kesulitan Menganalisis keuanganlaporan keuangan dan menggunakan prosedur analitis • lainn*a Menelaah laporan arus kas historis dan pro*eksi, untuk mempela1ari arus kas • masuk dan keluar 6. Integritas mana1emen Menganalisa prosedur penerimaan klien dan kelan1utan klien. • Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0 • Penilaian risiko pemeriksaan *ang dapat diterimase6ara kualitati! bisa dibagi • men1adi % kategori *aitu: $.2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima rendah, +.2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima menengah,
%.2ingkat risiko pemeriksan *ang dapat diterima tinggi.
Sedangkan penilaian risiko pemeriksaan menggunakan pendekatan kuantitati! menetapkan tingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima meru1uk pada ASOSAI *aitu: $. 2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima sebesar ; , artin*a tingkat ke*akinan pemeriksa atas opinin*a sebesar @; "AAR$3tingkat ke*akinan(. 2ingkat ini berlaku u++ntuk sebagian besar entitas *ang diperiksa.+ +. 2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima sebesar %, artin*a tingkat ke*akinan pemeriksa atas opinin*a sebesar @<. 2ingkat ini dinilai 6ukup memadai untuk beberapa entitas *ang sangat sensiti! atau berisiko tinggi. %. 2ingkat risiko pemeriksaan *ang dapat diterima sebesar $, artin*a tingkat ke*akinan pemeriksa atas opinin*a sampai @@. 2ingkat ini berlaku bagi beberapa entitasdengan 6iri36iri sebagai berikut: Entitas tersebut mempun*ai pengguna eksternal *ang sangat • ekstensi! perhatiann*a terhadap laporan keuangan entitas tersebut, dan?atau Entitas tersebut 6ukup rentan akan ter1adin*a salah sa1i material • dan se6ara politik sensiti! dan?atau adan*a harapanatas ke-a1aran laporan keuangan entitas tersebut sehingga pemeriksa membutuhkan tingkat ke*akinan *ang sangat tinggi. Pemeriksa harus menentukan risiko pemeriksaan *ang dapat diterima berdasarkan identi!ikasi kondisi entitas *ang diperiksa dan 1uga in!ormasi penting lainn*a *ang berkaitan. Pemeriksa 1uga perlu mempertimbangkan harapan penugasan atas entitas diperiksa apalagi 1ika entitas tersebut mempun*ai stakeholders *ang luas. B.Me",a, R,$,!- I"%ere" /I"%ere"t R,$!3 •
MEIDE2I/I0ASI RISI0O 8A)AA ISA +#.$# 2u1uan auditor adalah : I. Mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i *ang material dalam laporan keuangan *ang disebabkan oleh ke6urangan. II. Memperoleh buktiaudit *ang 6ukup dan tepat mengenai risiko salah sa1i *ang material *ang dinilai, *ang disebabkan oleh ke6urangan, dengan meran6ang dan mengimplementasi tanggapan *ang tepat, dan III. Menanggapi dengan tepat ke6urangan atau dugaan mengenai ke6urangan *ang diidenti!ikasi selama audit "berlangsung(. ISA %$;.% 2u1uan auditor adalah mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i *ang material, *ang disebabkan oleh ke6urangan maupun kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi, melalui pemahaman tentang entitas dan lingkungann*a, termasuk pengendalian internaln*a, *ang akan memberikan dasar untuk meran6ang dan mengimplementasi tanggapan terhadap risiko salah sa1i material *ang dinilai. ISA +#.$$
&ntuk tu1uan ISAs, istilah3istilah berikut mempun*ai makna seperti di1elaskan diba-ah. /raud "ke6urangan( F perbuatan *ang disenga1a oleh seseorang atau o beberapa orang diantara mana1emen, 2C) "those 6harged -ith go=ernan6e(, pega-ai, atau pihak ketiga, dengan menipu untuk memperoleh keuntungan *ang tidak dapat dibenarkan atau keuntungan *ang tidak sah?mela-an hokum. o /raund risk !aktors "!aktor3!aktor resiko ke6urangan( F peristi-a atau kondisi *ang mengindikasikan adan*a insenti! atau tekanan untuk mela-an ke6urangan atau memberikan peluang untuk melakukan ke6urangan. . •
PEIAIA RISI0O 8A)AA ISA +#.+; Sesuai dengan ISA %$;, auditor -a1ib mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena ke6urangan pada tingkat laporan keuangan, dan pada tingkat asersi untuk 1enis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan. ISA +#.+< Auditor -a1ib memperlakukan risiko *ang dinilai mengenai salah sa1i material karena ke6urangan sebagai risiko *ang signi!ikan dan karenan*a, 1ika belum dilakukan, auditor -a1ib memperoleh pemahaman mengenai pengendalian entitas *ang terkait, termasuk kegiatan pengendalian, *ang berkenaan dengan risiko tersebut. 2in1auan &mum Penilaian atas risiko *ang diidenti!ikasi mempertimbangkan dua atribut mengenai risiko, *aitu : 8erapa besarn*a peluang ter1adin*a salah sa1i "dalam laporan keuangan( o akibat risiko tersebut> 8erapa besar dampak monetern*a 1ika risiko itu men1adi ken*ataan> o
Pe&a"# Ter)a,"4a Saa% Sa), 8erapa probabilitas risiko itu ter1adi>Auditor dapat menge=aluasi probabilitas ini dengan sederhana, *akni apakah probabilitasn*a tinggi, sedang atau renah.
Be$ara" /Da'a! M-"eter3 ),!a R,$,!- Ter)a, ika risiko itu memang ter1adi, berapa bsar dampak monetern*a>Pendapat mengenai hal ini harus dinilai terhadap suatu 1umlah tertentu sebagai a6uan.ika tidak, orang *ang berbeda "dengan angka materialitas *ang berbeda dalam benakn*a( bisa berkesimpulan *ang berbeda.&ntuk tu1uan audit, angka *ang ditetapkan berhubungan dengan apa *ang merupakan salah sa1i material dalam laporan keuangan se6ara men*eluruh. Penilaian ini die=aluasi se6ara sederhana sebagai tinggi, sedang atau rendah.
Pe",a,a" R,$,!- -e% E"t,ta$
Dalam entitas *ang lebih ke6il, proses penilaian risiko bersi!at in!ormal dan tidak terstruktur.Risiko dalam entitas *ang lebih ke6il seringkali diakui se6ara implisit dan bukan eksplisit.Mana1emen mungkin sa1a men*adari risiko *ang berhubungan dengan pelaporan keuangan melalui keterlibatan langsung pega-ai dan pihak3pihak luar.Oleha karena itu, auditor harus menan*akan kepada mana1emen mengenai bagaimana mana1emen mengidenti!ikasi dan mengelola risiko.Pertan*aan selan1utn*a, risiko apa sa1a *ang benar3benar diidenti!ikasi dan dikelola oleh mana1emen. Auditor kemudian mendokumentasikan proses ini beserta hasiln*a.
Me"-!&'e"ta$,!a" R,$,!- 4a"# D,",a, Penilaian risiko salah sa1i material dilakukan pada dua tingkat, *akni ditingkat laporan keuangan dan ditingkat asersi untuk 1enis transaksi, saldo akun, dan dis6losures.
Auditor melakukan penilaian risiko inheren selama tahap peren6anaan dan memperbaharui penilaian tersebut selama audit berlangsung. Auditor harus menge=aluasi in!ormasi *ang mempengaruhi risiko inheren serta memutuskan !aktor risiko inheren *ang tepat bagi setiap tu1uan audit. /aktor !aktor *ang mempengaruhi risiko inheren : a( Si!at bisnis klien Risiko inheren untuk akun tertentu dipengaruhi oleh si!at bisnis klien. Pemahaman auditor atas bisnis klien akan membantu menilai risiko inheren ini. b( 7asil audit sebelumn*a Salah sa1i *ang ditemukan dalam audit tahun sebelumn*a dapat ditemukan lagi dalam audit tahun ber1alan. Oleh karena itu auditor tidak boleh mengabaikan hasil audit tahun sebelumn*a selama mengembangkan proses audit di tahun ber1alan. 6( Penugasan a-al =s penugasan berulang Auditor akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang kemungkinan salah sa1i setelah mengaudit klien selama beberapa tahun. Auditor menetapkan risiko inheren *ang tinggi pada tahun pertama audit dan mengurangi tinggkat risikon*a pada tahun berikutn*a karena telah semakin memahami klien. d( Pihak pihak *ang terkait Pihak *ang terkait *aitu perusahaan induk dengan perusahaan anak, serta mana1emen dan entitas perusahaan. Risiko inheren atas transaksi pihak *ang terkait ini sangat tinggi karena kemungkinan salah sa1i *ang lebih besar. e( 2ransaksi non rutin 2ransaksi *ang tidak biasa bagi klien lebih besar resikon*a dibandingkan transaksi rutin karen pengalaman untuk transaksi non rutin masih sedikit. !( Pertimbangan *ang diperlukan untuk men6atat saldo akun dan transaksi dengan tepat Auditor harus memperbesar risiko inheren karena ban*ak akun memerlukan estimasi dan ban*ak pertimbangan mana1emen. g( &nsur unsur populasi Seluruh item *ang membentuk populasi mempengaruhi ekspektasi auditor mengenai salah sa1i *ang material
h( /aktor !aktor *ang berkaitan dengan pelaporan keuangan *ang 6urang dan misapropriasi akti=a Menurut konsep maupun praktik sangat sulit memisahkan !aktor !aktor risiko ke6urangan ke dalam risiko *ang dapat diterima ataupun risiko inheren. Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0 Se6ara kualitati!, risiko inheren terbagi men1adi lebih rendah dan lebih tinggi.
Pemeriksa dapat mendokumentasikan penilaian risiko inherenn*a pada setiap le=el melalui !ormulir Audit Risk MatriG "ARM(. 8erdasarkan analisis pada matriks ARM maka dihasilkan akun3akun apa sa1a *ang signi!ikan dan beresiko tinggi terhadap ke-a1aran laporan keuangan. •
•
ebih tinggi atau $##. Pada saat pemeriksa mengidenti!ikasi risiko tertentu atau !aktor lain *ang menimbulkan ke*akinan bah-a terdapat kemungkinan *ang lebih besar akan ter1adin*a kesalahan atas hal *ang menurut pemeriksaan penting, pemeriksa akan menilai risiko inheren bagi asersi laporan keuangan *ang rele=an dengan kriteria lebih tinggi. Pemeriksa 1uga menganggap risiko inheren sebagai $## sebagai hasil pertimbangan pro!esionaln*a dan bersi!at konser=ati!. ebih rendah atau H$##. ika pemeriksa *akin bah-a ke6il kemungkinan ter1adin*a kesalahan atas hal *ang menurut pemeriksaan penting "dengan asumsi tidak ada pengendalian(, pemeriksa akan memberi penilaian dengan kriteria lebih rendah. (.Me",a, R,$,!- Dete!$, Ya"# D,re"a"a!a" /Pa""e Detet,-" R,$!3
Para auditor menetapkan tingkat risiko deteksi *ang dapat diterima "risiko deteksi *ang diren6anakan( *ang mempengaruhi tes3tes substanti! *ang mereka lakukan. $( ika tingkat risiko deteksi *ang diren6anakan rendah, maka auditor akan mengumpulkan bukti seban*ak mungkin untuk menurunkan risiko kesalahan sa1i . +( 2ingkat risiko deteksi *ang diren6anakan tinggi maka auditor mengurangi pengumpulan bukti .
Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0,
Ada dua 1enis risiko deteksi berkaitan dengan audit sampling, *aitu risiko prosedur analitis dan risiko pengu1ian substanti=e. •
•
Risiko prosedur analitis berasal dari keputusan pemeriksa untuk menggunakan pertimbangann*a dan menentukan apakah prosedur analitis merupakan prosedur *ang e!ekti! dan e!isien dalam mendapatkan bukti pemeriksaan *ang memadai. Penilaian risiko prosedur analitis sangat sub*ekti! dan sulit untuk dikuanti!ikasikan. Oleh sebab itu biasan*a pemeriksa se6ara konser=ati! memberikan nilai risiko ini 6ukup tinggi, *aitu antara # hingga $##. D.Me",a, R,$,!- Pe"#e"a,a" /(-"tr- R,$!3
Assessing Control Risk merupakan suatu proses menge=aluasi pengendalian intern suatu entitas dalam men6egah atau mendeteksi salah sa1i *ang material dalam laporan keuangan "A& %$@.<(.
2u1uan dari menilai resiko pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat suatu pertimbangan mengnai resiko salah sa1i *ang materil dalam asersi laporan keuangan. amun sebelum melakukan penilaian pengendalian resiko, seorang auditor harus memahami peran6angan dan pengimplementasian pengandalian internal sebelum memutuskan apakah entitas tersebut dapat diaudit "auditabilitas(. Ada dua !a6tor *ang menetukan auditabilitas, *aitu : $. Integritas Mana1emen
ika mana1emen tidak memiliki integritas, maka sebagian besar auditor tidak akan menerima penugasan audit. Oleh karena itu, untuk melakukan penilaian pengendalian risiko seorang auditor harus memastikan apakah man1emen entitas itu sudah memiliki integritas *ang 1elas.
+. 0elengkapan 6atatan akuntansi
Catatan akuntansi merupakan sumber bukti audit *ang penting bagi sebagian besar tu1uan audit. Disini seorang auditor 1uga harus memeriksa apakah semua 1enis laporan keuangan entitas tersebut sudah lengkap atau belum. ika belum lengkap maka auditor melakukan tugasn*a. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat penilaian pendahuluan atas resiko pengendalian terlebih dahulu sebagai bagian dari penilaian resiko salah sa1i *ang material se6ara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran ekspektasi auditor bah-a pengendalian internal akan men6egah salah sa1i *ang material atau mendeteksi dan mengoreksi 1ika salah sa1i itu sudah ter1adi. Penting untuk diingat bah-a penilaian resiko pengendalian dibuat untuk asersi indi=idual, bukan untuk pengendalian intern se6ara keseluruhan, komponen pengendalian intern indi=idual atau kebi1akan ata u prosedur indi=idual. Dalam membuat penilaian resiko pengendalian untuk suatu asersi, penting bagi auditor untuk : Mempertimbangkan
Pengetahuan ang Diperoleh Memperoleh Suatu Pemahaman
Dari
Prosedur
&ntuk
Auditor melaksanakan prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern untuk asersi laporan keuangan *ang signi!ikan. 0etika auditor memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern, biasan*a ia akan membuat pertan*aan, mengamati pelaksanaan tugas dan pengendalian serta memeriksa dokumen3dokumen *ang akan men1adi bukti untuk mengiinkann*a menilai resiko pengendalian diba-ah maksimum. Mengidenti!ikasi Salah Sa1i Potensial ang Dapat Mun6ul Dalam Asersi Entitas
8eberapa kantor akuntan publik menggunakan perangkat lunak 6omputer *ang menghubungkan 1a-aban dari pertan*aan3pertan*aan tertentu dalam kuesioner *ang terkomputerisasi dengan salah sa1i potensial untuk asersi3 asersi tertentu. 2api, auditor perlu memahami bah-a sistem pendukung keputusan *ang terkomputerisasi digunakan untuk menge=aluasi dan menilai salah sa1i potensial intern *ang dapat mun6ul dalam asersi laporan keuangan tertentu. Salah
sa1i potensial dapat diidenti!ikasikan untuk asersi kelas transaksi utama dan *ang berhubungan dengan saldo akun *ang signi!ikan, seperti kas dan hutang usaha. Mengidenti!ikasi Pengendalian3Pengendalian ang Diperlukan
Seorang auditor dapat mengidenti!ikasi pengendalian *ang diperlukan *ang mungkin dapat men6egah atau mendeteksi dan memperbaiki salah sa1i potensial tertentu dengan menggunakan perangkat lunak 6omputer *ang memproses 1a-aban kuesioner pengendalian intern atau dengan 6ara manual dengan menggunakan da!tar "6he6k list(.
Pengendalian *ang diperlukan 1ika ter1adi salah sa1i potensial "asersi( Suatu pengeluaran kas dapat di=buat untuk tu1uan *ang tidak diotorisasi
"keberadaan atau ke1adian atas transaksi *ang =alid( 0omputer men6o6okkan in!ormasi 6ek dengan in!ormasi *ang mendukung untuk stiap transaksi pengeluaran 7an*a personel dengan otorisasi *ang diiinkan untuk men1alankan program dan menangani 6ek Pemisahan tugas dalam men*etu1ui tanda bukti pemba*aran dan menandatangani 6ek Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer Mengamati indi=idu3 indi=idu *ang menangani pengeluaran kas dan membandingkann*a dengan personil *ang memiliki otorisasi Mengamati pemisahan tugas Suatu tanda bukti mungkin diba*ar dua kali "keberadaan transaksi *ang =alid( 0omputer se6ara elektronik membatalkan tanda bukti dan in!ormasi pendukung ketika 6ek diterbitkan. Memberi tanda pada tanda bukti pemba*aran dan dokumen pendukung dengan tanda unas ketika 6ek diterbitkan. Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer Mengamati pemberian 6ap kepada dokumen dan atau memerisa sampel dari dokumen *ang telah diba*ar untuk memeriksa adan*a tanda unas. Suatu 6ek dapat diterbitkan untuk 1umlah *ang salah atau di6atat dalam 1umlah *ang salah "penilaian atau alokasi( 0omputer men6o6okkan in!ormasi 6ek dengan in!ormasi *ang mendukung tanda bukti dan hutang usaha untuk setiap transasksi pengeluaran 0omputer membandingkan 1umlah 6ek *ang diterbitkan dengan 1umlah *ang di6atat dalam pengeluaran kas Rekonsiliasi bank independen se6ara periodi6. Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer Menggunkan teknik3teknik audit dengan bantuan 6omputer, seperti data pengu1ian untuk mengu1i pengendalian aplikasi 6omputer Mengamati kiner1a rekonsiliasi bank dan? atau memeriksa rekonsiliasi bank
%. Melaksanakan Pengu1ian Pengendalian
Pengu1ian *ang dideskripsikan termasuk teknik audit dengan bantuan 6omputer, bukti pendokumentasian inspeksi, pertan*aan terhadap personil an mengamati personil klien dalam melaksanakan pengendalian. 7asil dari setiap pengu1ian pengendalian seharusn*a men*ediakan bukti mengenai e!ekti!itas dari ran6angan dan operasi dari pengendalian *ang dibutuhkan. Sebagai 6ontoh, dengan menggunakan teknik audit dengan bantuan 6omputer untuk mengu1i bah-a 6omputer membandingkan 1umlah 6ek *ang diterbitkan dengan pemasukan dalam pengeluaran kas, auditor memperoleh bukti mengenai e!ekti=itas pengendalian terhadap transaksi peneluaran kas.
. Menge=aluasi 8ukti Dan Membuat Penilaian Penilaian akhir dari resiko pengendalain untuk asersi laporan keuangan
didasarkan pada penge=aluasian bukti *ang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai pengendalian intern dan pengu1ian pengendalian *ang berhubungan. Menentukan tingkat resiko pengendalian *ang dinilai merupakan masalah pertimbangan *ang pro!essional. Penge=aluasian bukti melibatkan pertimbangan kuantitati! maupun kualitati!.
Dalam menarik suatu kesimpulan mengenai kesimpulan mengenai e!ekti!itas pengendalian intern, auditor sering kali menggunakan petun1uk mengenai !rekuensi pen*impangan *ang dapat di tolerasni, *ang biasan*a diekspresikan dalam bentuk persentase, dari suatu pelaksanaan pengendalian *ang sesuai.
Auditor harusmemahami peran6angan dan pengimplementasian pengendalian internal untuk melakukan penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat membuat penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian sebagai bagian dari penilaian risiko se6ara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran ekspektasi auditor bah-a pengendalian internal akan men6egah salah sa1i material atau mendeteksi dan mengoreksin*a 1ika ter1adi.
8an*ak auditor menggunakan matriks risiko pengendalian "6ontrol risk matriG( untuk membantu proses penilaian risiko pengendalian. 2u1uann*a adalah men*ediakan 6ara *ang mudah untuk mengatur penilaian risiko pengendalian bagi setiap tu1uan audit.
angkah langkah dalam penilaian risiko pengendalian:
Mengidenti!ikasi tu1uan audit Mengidenti!ikasi pengendalian *ang ada Menghubungkan pengendalian dengan tu1uan audit Mengidenti!ikasi dan menge=aluasi de!isiensi pengendalian, de!isiensi *ang
signi!ikan dan kelemahan *ang material Menghubungkan de!isiensi *ang signi!ikan dan kelemahan *ang material dengan tu1uan audit terkait. Menilai risiko pengendalian untuk setiap tu1uan audit.
Menurut Petun1uk 2eknis Penilaian Risiko Pemeriksaan 8P0
Setelah pemeriksa menilai risiko inheren, risiko pengendalian 1uga harus dinilai sebagai bagian proses penilaian risiko dalam pemeriksaan keuangan.
Penilaian risiko pengendalian merupakan estimasi terhadap risiko pengendalian intern *ang sangat bergantung pada bagaimana hasil e=aluasi pemeriksa *ang bersangkutan terhadap pengendalian intern entitas *ang diperiksa, meskipun pertimbangan pro!esional pemeriksa masih 1uga menentukan.
Apabila sistem pengendalian intern entitas *ang diperiksa telah diran6ang se6ara memadai, dan pengu1ian ketaatan *ang dilaksanakan pemeriksa menun1ukkan bah-a pengendalian tersebut telah di1alankan se6ara memadai pula, maka pemeriksa akan merasa bah-a pengendalian intern tersebut dapat diandalkan, *ang berarti bah-a dia akan memberikan estimasi *ang 6ukup rendah terhadap risiko ini. Demikian pula sebalikn*a.
8erdasarkan matriks CRM, Pemeriksa dapat menilai risiko pengendalian men1adi Jminimum5, Jmoderat5 atau Jmaksimum5untuk dimasukkan kedalam matriks ARM. Minimum atau ke*akinan pemeriksa sangat ter1amin atas e!ekti=itas
pengendalian intern dengan rentang risiko pengendalian sebesar $#3%#. Pemeriksa menilai pengendalian sebagai e!ekti! dan melaksanakan test o! 6ontrols untuk mengkon!irmasikan bah-a pengendalian telah beroperasi se6ara e!ekti! sepan1ang periode.Pemeriksa menge=aluasi ke6ukupan dari bukti *ang sudah diperoleh serta apakah bukti ini mendukung penilaian JminimumJ. ika pemeriksa men*impulkan bah-a bukti3bukti pemeriksaan tidak mendukung penilaian ini, pemeriksa mempertimbangkan kembali e=aluasin*a atas e!ekti=itas pengendalian.ika pengendalian ditemukan tern*ata tidak e!ekti!, pemeriksa menilai risiko pengendalian sebagai JmaksimumJ. Moderat atau ke*akinan pemeriksa 6ukup ter1amin atas e!ekti=itas pengendalian intern dengan rentang risiko pengendalian sebesar %$3<#. Pemeriksa men*impulkan bah-a desain dari pengendalian adalah e!ekti!, tetapi pemeriksa tidak melakukan test o! 6ontrols untuk mengkon!irmasikan e!ekti!itas pelaksanaann*a sepan1ang periode.Pemeriksa 1uga mempertimbangkan apakah pelaksanaan -alkthrough *ang dilakukan oleh pemeriksa terhadap pengendalian memberikan bukti *ang 6ukup untuk menilai risiko sebagai JmoderatJ. ika pemeriksa men*impulkan bah-a bukti tidak mendukung penilaian ini, pemeriksa mempertimbangkan untuk mendapatkan bukti3bukti tambahan untuk mendukung penilaian 4moderat5, atau menilai risiko pengendalian sebagai JmaksimumJ.Penilaian risiko pengendalian ini tidak berlaku untuk akun3akun atau asersi3asersi *ang dipengaruhi oleh transaksi3transaksi *ang bersi!at estimasi, seperti pen*usutan, pen*isihan piutang ragu3ragu. Maksimum atau ke*akinan pemeriksa tidak ter1amin atas e!ekti=itas pengendalian intern dengan rentang risiko pengendalian sebesar <$3$##. Pemeriksa menilai risiko pengendalian sebagai maksimum ketika "$( bukti pemeriksaan mengindikasikan bah-a pengendalian tidak e!ekti!, atau "+(
setelah memperoleh pemahaman *ang memadai mengenai proses entitas *ang diperiksa: Pemeriksa per6a*a bah-a pengendalian nampakn*a akan tidak • e!ekti!, atau Pemeriksa sudah mengidenti!ikasi prosedur3prosedur u1i substanti! • *ang e!isien dan e!ekti! *ang di*akini penting untuk mendukung saldo akun terkait. E.Me",a, R,$,!- Ke&ra"#a"
Dalam menilai risiko ke6urangan, SAS @@ memberikan pedoman bagi auditor. Auditor harus mempertahankan sikap skeptisisme pro!esional ketika memepertimbangkan serangkaian in!ormasi termasuk !aktor !aktor risiko ke6urangan, untuk dapat mengidenti!ikasi dan menanggapi risiko ke6urangan $( Skeptisisme pro!essional Selama penugasan, bah-a tim auditor harus mempertahankan sikap dan pikiran *ang selalu mempertan*akan. +( E=aluasi kritis atas bukti Auditor harus men*elidiki se6ara mendalam permasalahan dan kemungkinan kesalahan salah sa1i *ang material karen ke6urangan. %( 0omunikasi di antara tim audit Diantara auditor dapat saling bertukar pendapat terutama dengan *ang telah berpengalaman mengenai penilaian risiko ke6urangan, dan bagaimana ke6urangan ke6urangan itu biasan*a ter1adi dalam organisasi atau entitas *ang diaudit. ( Menga1ukan pertan*aan kepada mana1emen &ntuk menilai risiko ke6urangan, auditor dapat menan*akan beberapa pertan*aan se6ara langsung kepada mana1emen ataupun pihak lain dalam organisasi, sehingga terbuka kesempatan datangn*a in!ormasi *ang dalam kondisi lain tidak diungkapkan oleh mana1emen ataupun pihak lain dalam organisasi. ;( Prosedur analitis Auditor harus melakukan prosedur analitis selama tahapan peren6anaan audit dan pen*elesaian audit untuk membantu mengidenti!ikasi ke6urangan ke6urangan. 9( /aktor !aktor risiko &ntuk menilai resiko ke6urangan, kondisi *ang harus diperhatikan adalahadan*a !aktor !aktor risiko ke6urangan "segitiga ke6urangan? !raud triangle( Insenti!?tekanan • Mana1emen atau pega-ai merasakan insenti! atau tekanan untuk melakukan ke6urangan. Insenti! *ang umum bagi entitas untuk memanipulasi laporan keuangan adalah menurunn*a prospek keuangan entitas. 0esempatan • Situasi *ang membuka kesempatan bagi mana1emen atau pega-ai lain untuk melakukan ke6urangan. Risiko ke6urangan *ang lebih besar akan dihadapi oleh entitas *ang menggunakan ban*ak pertimbangan dan estimasi dalam operasin*a. Perilaku?rasionalisasi •
0arakter, sikap dan nilai nilai etis *ang membolehkan mana1emen dan pega-ai lain bersikap 6urang atau lingkungan *ang menekan dan membuat adan*a rasionalisasi tindakan 6urang.
F. Me",a, Re$,!- S,#",5,!a" ISA +#.+9 • 0etika mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i material karena ke6urangan, auditor -a1ib, berdsarkan dugaan adan*a risiko ke6urangan dalam pengakuan pendapatan, menge=aluasi 1enis pendapatan, transaksi pendapatan atau asersi apa sa1a *ang menimbulkan risiko tersebut. Alinea < memerin6i dokumentasi *ang diperlukan 1ika auditor men*impulkan dugaan itu tidak beralasan dan karenan*a ia tidak mengidenti!kasi pengakuan pendapatan sebagai risiko salah sa1i material karena ke6urangan. ISA %$;. • &ntuk tu1uan ISAs, Isitilah berikut mempun*ai makna seperti di1elaskan di ba-ah. Signi!ikan Risk "Risiko signi!ikan(KKRisiko salah sa1i material *ang diidenti!ikasi dan dinilai *ang menurut pendapat auditor, memerlukan pertimbangan khusus.
2ransaksi nonrutin "ukuran dan si!at( 2ransaksi hubungan istime-a di luar 1alur bisnis *ang normal. 2rsansksin*a tidak sering ter1adi, tapi nilai transaksi besar. Sebagai 6ontoh adalah sebagai berikut : 2ransaksi rutin dalam =olume *ang sangat besar dengan pihak terkait Pen1ualan besar "kontrak besar( dibandingkan dengan seluruh pen1ualan entitas. ual?beli aset utama "misaln*a pabrik penghasil produk terpenting( atau segmen bisnis penting. Pen1ualan bisnis kepada pihak ketiga 2ransaksi rutin *ang tidak kompleks dengan pemrosesan sistematis tidak merupakan transaksi berisiko signi!ikan.
Perlu 1udgment, ada inter=ensi mana1emen dan rutinitas?kebosanan. Contoh36ontoh adalah sebagai berikut : Asumsi dan kalkulasi *ang digunakan mana1emen dalam membuat estimasi penting. 0alkulasi atau prinsip akuntansi *ang kompleks Pengakuan pendapatan dan multi ta!sir. Pengumpulan dan pengolahan data se6ara manual Inter=ensi mana1emen diperlukan untuk menentukan perlakuan akuntansi *ang digunakan
Potensi ke6urangan Risiko tidak mendeteksi salah sa1i material karena ke6urangan "dilakukan dengan senga1a dan ditutup3tutupi( lebih tinggi dari risiko tidak mendeteksi salah sa1i material karena kesalahan.
Dalam menge=aluasi apakah risiko signi!ikan bisa ter1adi dari !aktor risiko ke6urangan *ang diidenti!ikasi serta s6enario ke6urangan *ang diidenti!ikasi dalam diskusi tim audit. Pertimbangkan hal3hal berikut: 0eterampilan melakukan ke6urangan dari 6alon pelaku umlah rata3rata *ang dimanipulasi.
Mengidenti!ikasi Risiko Signi!ikan ika risiko salah sa1i sudah diident!ikasi dan dinilai, *ang diperlukan ialah menelaah temuan dan kemudian memilih "berdasarkan keari!an pro!essional( risiko3risiko *ang memang signi!ikan.
Menanggapi Risiko Signi!ikan risiko digolongkan signi!ikan, auditor harus memberikan 0etika tanggapan.2anggapan auditor, berupa langkah audit, terhadap risiko signi!ikan. E=aluasi pengendalian internal Apakah mana1emen meran6ang dan mengimplementasi pengendalian intern*ang menangkal risiko signi!ikan>ihat eksistensi pengendalian langsung seperti kegiatan pengendalian dan pengendalian tidak langsung seperti pengendalian per=asi=e *ang dapat dimasukkan dalam pengendalian lingkungan, penilaian risiko, sistem in!ormasi, dan unsur pemantauan. 2anggapan audit terhadap risiko signi!ikan Apakah prosedur audit selan1utn*a "*ang diren6anakan( se6ara spesi!ik menanggapi risiko signi!ikan> Prosedur ini diran6ang untuk memperoleh bukti audit dengan keandalan tinggi, dan dapat terdiri atas u1i pengendalian. 8ukti *ang diperoleh tahun lalu Dalam hal auditor meren6anakan mengu1i e!ekti!n*a operasi "untuk pengendalian *ang menangkal risiko signi!ikan, auditor tidak dapat mengandalkan bukti audit *ang diperoleh tahun lalu mengenai e!ekti!n*a pengendalian intern. Prosedur analitikal substanti! sa1a, tidak 6ukup Penggunaan prosedur analitikal substanti=e sa1a, tidaklah 6ukup untuk menanggapi risiko signi!ikan.1ika pendekatan terhadap risiko signi!ikan terdiri atas prosedur abstanti! sa1a, prosedur audit dapat berupa : Pengu1ian rin6ian sa1a, atau 0ombinasi u1i rin6ian dan prosedur analitikal substanti!. Mendokumentasikan Risiko Signi!ikan
Auditor mendokumentasikan risiko signi!ikan *ang diidenti!ikasikann*a dan tanggapan audit *ang akan dilakukann*a. ika semua risiko didokumentasikan di satu tempat, pendokumentasian risiko signi!ikan sekadar perluasan dari in!ormasi *ang sudah didokumentasikan.
D. PROSEDUR PENILAIAN RESIKO 2u1uan prosedur penilaian risiko adalah mengidenti!ikasi dan menilai risiko salah sa1i *ang material dalam laporan keuangan.2u1uan ini dapat di6apai melalui
pemahaman mengenai entitas dan lingkungann*a, termasuk pemahaman mengenai pengendalian intern dari entitas tersebut. L8ukti Audit
Prosedur penilaian risiko memberikan bukti audit untuk mendukung penilaian risiko pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. amun, bukti itu sa1a tidak 6ukup. 8ukti prosedur penilaian risiko harus dilengkapi dengan prosedur audit lan1utan *ang merupakan tanggapan atas risiko *ang diidenti!ikasi, seperi pengu1ian pengendalian dan?atau prosedur substanti!. 0E2IA PROSED&R PEIAIA RISI0O ketiga prosedur penilaian risiko ini terdiri atas:
$. Prosedur menan*akan kepada mana1emen dan pihak lain "inuiries o! management and others( +. Pengamatan dan inspeksi "obser=ation and inspe6tion( %. Prosedur analitikal "anal*ti6al pro6edures(
MENANYAKAN KEPADA MANA*EMEN DAN PIHAK LAIN ISA +#:$< Auditor -a1ib menan*akan kepada mana1emen tentang: •
•
•
•
Peniaian oleh mana1emen mengenai risiko salah sa1i *ang material dalam laporan keuangan karena ke6urangan, termasuk tentang si!at, luas dan berapa seringn*a penilaian tersebut dilakukan. Proses *ang dilakukan mana1emen untuk mengidenti!ikasi dan menanggapi risiko ke6urangandalam entitas itu, termasuk risiko ke6urangan *ang diidenti!ikasi oleh mana1emen atau *ang dilaporkan kepada mana1emen atau risiko ke6urangan mungkin ter1adi dalam 1enis transaksi, saldo akun atau pengungkapan. 0omunikasi mana1emen dengan t6-g mengenai proses *ang dilakukan mana1emen untuk mengidenti!ikasi dan menanggapi risiko ke6urangan dalam entitas itu 0omunikasi mana1emen dengan kar*a-an, 1ika ada,tentang pandangan mana1emen mengenai praktik3praktik bisnis dan perilaku etis.
PROSEDUR ANALITIKAL
Prosedur analitikal sebagai prosedur penilaian risikomembantu mengidenti!ikasi hal3hal *ang mempun*ai implikasi terhadap laporan keuangan dan audit. Disamping sebagai prosedur penilaian risiko, prosedur analitikal 1uga dapat digunakan sebagai prosedur audit selan1utn*a dalam: • •
Memperoleh bukti mengenai asersi laporan keuangan. Melakukan re=ie- men*eluruh atas laporan keuangan pada atau men1elang akhir audit
7asil prosedur analitikal dibandingkan dengan in!ormasi *ang dikumpulkan untuk: •
•
Mengidenti!ikasi risiko salah sa1i *ang material mengenai asersi *ang terkandung dalam unsur3unsur laporan keuangan *ang signi!ikan Membantu meran6ang si!at, -aktu dan luasn*a prosedur audit selan1utn*a
OBSERVASI DAN INSPEKSI Obser=asi atau pengamatan dan Inspeksi "oser=ation and inspe6tion( mempun*ai dua
!ungsi: •
•
Mendukung prosedur inuiries "bertan*a( kepada mana1emen dan pihak3pihak lain Men*ediakan in!ormasi tambahan mengenai entitas dan lingkungann*a
Prosedur : Potensi Penerapann*a Obser=asi Pertimbangan untuk mengamati:
8agaimana entitas beroperasi dan dikelola 8angunan pabrik, dan !asilitas lain *ang digunakan dan dimiliki entitas • a*a kepemimpinan mana1emen • Pelaksanaan berbagai prosedur pengendalian internal • 0epatuhan terhadap kebi1akan utama • Inspeksi Pertimbangan untuk menginspeksi dokumen seperti : Ren6ana bisnis strategi dan proposal bisnis • 0a1ian industri dan laporan median mengenai entitas • 0ontrak dan komitmen besar • 0etentuan perundangan dan korespondensi dengan regulator • 0orespondensi dengan penga6ara bankir dan pemangku kepentingan lain • 0ebi1akan dan 6atatan akuntansi • 8uku pedoman pengendalian internal • •
SUMBER LAIN MENGENAI RISIKO Sumber Pen1elasan
$. Prosedur menerima?melan1utkan klien Ini adalah prosedur *ang dilakukan sebelum audit dimulai, *akni untuk memutuskan apakah 0AP akan menerima atau meneruskan audit untuk entitas *ang sudah men1adi klienn*a tahu lalu. +. Penugasan masa lalu Pengalaman dari penugasan audit atau penugasan lain di entitas tersebut pada masa lalu, bisa diman!aatkan untuk menilai risiko tahun ini. %. In!ormasi eksternal
Inuiries pada penga6ara atau ahli penilaian *ang digunakan entitas Re=isi atas laporan *ang dibuat bank atau lembaga pemeringkat "rating • agen6ies( In!ormasi mengenai industri *ang bersangkutan dan keadaan ekonomi • . Diskusi tim audit Diskusi tim audit "termasuk engagement partner3n*a( mengenai kera-anan laporan keuangan entitas tersebut terhadap risiko3risiko tertentu •
E. MENGEVALUASI HASIL Setelah auditor meren6anakan penugasan dan mengumpulkan bukti audit,hasil3hasiln*a dapat di*atakan dalam =ersi e=aluasi model resiko audit. SAS$#< men*atakanmodel resiko audit untuk menge=aluasi hasil3hasil audit sebagai di mana:
A6AR A6hie=ed Audit Risk "risiko audit *ang di6apai(. &kuran risiko *ang sudah diambil auditor bah-a suatu akun dalam laporan disalahsa1ikan se6ara material setelah auditor mengumpulkan bukti audit.
IR Inherent Risk "risiko inheren(. /a6tor risiko inheren *ang sama *ang dibahas dalam peren6anaan ke6uali sudah dire=isi karena ada in!ormasi baru. CR Control Risk "risiko pengendalian(. Risiko pegendalian *ang sama *ang telah dibahas sebelumn*a ke6uali sudah dire=isi selama audit.
A6DR A6hie=ed Dete6tion Risk "risiko deteksi *ang di6apai(. &kuran risiko baha-a bukti audit untuk suatu segmen tidak mendeteksi salah sa1i *ang melampaui salah sa1i *ang dapat ditoleransi, 1ika salah sa1i sema6am itu memang ada. Auditor dapat mengurangi risiko deteksi *ang di6apai ini han*a dengan mengumpulkan bukti. 8erdasarkan riset, tidak tepat menggunakan rumus e=aluasi ini untuk benar3benar menghitung risiko audit *ang di6apai sebagai mana *ang din*atakan rumus di atas. Riset menunun1ukkan bah-a penggunaan rumus ini dapat mengakibatkan risiko audit *ang di6apai kurang sa1i. amun, hubungan *ang ada dalam rumus itu =alid dan harus digunakan dalam praktik.
Rumus tersebut menun1ukkan tiga 6ara untuk mengurangi risiko audit *ang di6apai ke tingkat *ang dapat diterima: Mengurangi risiko inheren Mengurangi risiko pengendalian Mengurangi risiko deteksi *ang dapat di6apai dengan meningkatkan pengu1ian audit substanti=e
Penggabungan ketiga !aktor tersebut se6ara sub1ekti! untuk men6apai tingkat risiko audit *ang 6ukup rendah membutuhkan pertimbangan pro!esional *ang matang. Meskipun tidak ada kesulitan *ang dihadapi oleh auditor dalam mengumpulkan bukti
*ang diren6anakan dan men*impulkan bah-a penilaian setiap risiko sudah -a1ar atau lebih baik daripada *ang diduga semula, auditor tetap harus sangat hati3hati dalam mengambil keputusan. Penilaian a-al atas risiko pengendalian atau risiko inheren dapat ditetapkan terlalu rendah atau risiko audit *ang dapat diterima ditetapkan terlalu tinggi.
Dalam keadaan seperti itu, auditor harus mengikuti pendekatan dua langkah.
Auditor harus mere=isi penilaian a-al atas tingkat risiko *ang tepat. Auditor harus mempertimbangkan dampak re=isi tersebut terhadap kebutuhan bukti, tanpa menggunakan model risiko audit.
Be$ara" /Da'a! M-"eter3 ),!a R,$,!- Ter)a, ika risiko itu memang ter1adi, berapa besar dampak monetern*a> Pendapat
mengenai hal ini harus dinilai terhadap suatu 1umlah tertentu sebagi a6uan. ika tidak, orang *ang berbeda bisa berkesimpulan *ang berbeda. &ntuk tu1aun audit, angka *ang ditetapkan berhubungan dengan apa *ang merupakan salah sa1i material dalam laporan keuangan se6ara men*eluiruh. Penilaian ini die=aluasi se6ara sederhana, sebagai sedang, tinggi, atau rendah. Atau dengan member skor dalam bentuk angka, misaln*a antara $ sampai dengan ;, dimana skor *ang *ang lebih tinggi berarti besaran risiko *ang lebih tinggi pula. angkah3langkah dalam menilai risiko digambarkan dengan menggunakan
tiga 6riteria penilaian 2inggi "2(, Sedang "S(, Rendah"R(
Penilaian Risiko /
a kt or 3 !a kt or ri si k o bi s ni s d a n k e 6 ur a n g a n *
$
+
%
;
a n g di di e nt i! ik as i 8
er a p a b es ar p el u a n g te r1 a di n * a ri si k o at a u sa la h sa 1i * a n g di
S
R
2
2
R
id e nt i! ik as i> i
k a ri si k o at a u sa la h sa 1i m e m a n g a d a, b er a p a m at er ia l d a m p a k n *
S
S
2
S
R
a > 2i
n g k at ri si k o * a n g m e n g g a b u n g k a n p el u a n g d a n d a m p a k m o n et er
R
R
2
S
R
Sebagai iliustrasi, gambar diatas han*a men*a1ikan lima 6ontoh !aktor risiko bisnis dan ke6urangan. Dalam ken*ataann*a, 1umlah sebenarn*a bisa lebih ban*ak. Ada paket perangkat lunak *ang mengolah hasil proses penilaian risiko se6ara elektronis, dengan lebih dari lima !aktor risiko. Perangkat lunak ini meringkaskan hasil men*eluruh dalam bentuk matriks, seperti diba-ah iniB H,#% I'at
H,#% I'at
L- L,!e%--
H,#%
L,!e%--
L- I'at
L- I'at
H,#%
L- L,!e%--
L,!e%--
Sumbu G menggambarkan peluang ter1adin*a risiko, mulai dari rendah di sebelah kiri sampai tinggi di kanan. S&mbu * ,menggambarkan dampak moneter atau besaran dari risiko tersebut, dari rendah di ba-ah sampai tinggi di atas. - Risiko dalam kategori 4Dampak 2inggi, Peluang 2inggi5 memerlukan tindakan mana1emen untuk mengatasin*a. Risiko ini sangat boleh 1adi akan ditetapkan oleh auditor sebagai risiko *ang signi!ikan, *ang memerlukan pertimbangan audit khusus.
-
Pembahasan dengan mana1emen 0etika !aktor risiko didokumentasikan dan dinilai oelh auditor,
sangatlah penting bah-a hasiln*a dibahas dengan mana1emen. Pembahsan ini membantu auditor memastikan bah-a tidak ada !aktor risiko *ang terabaikan, dan bah-a penilaian auditor atas risiko adalah la*ak. amun, auditor harus selalu menggunakan skeptisisme pro!esionaln*a ketika menge=aluasi masukan dan tanggapan mana1emen.
BAB III
PENUTUP A. Ke$,'&a"
Penilaian resiko menurut Muhammad 8adrus adalah sebuah akti!itas *ang dilakukan untuk mendeteksi atau menge=aluasi kemungkinan adan*a kesalahan atau penurunan kualitas akibat beroperasin*a suatu kegiatan. Pendapat lainn*a, penilaian risiko adalah mengkuantitati!kan atau menggolongkan tingkatan risikoagar mudah dikelola dan dilakukan penanganan *ang tepat sesuai prinsip Cost and 8ene!it. Penentuan resiko "risk assessment( merupakan hal penting bagi mana1emen dan auditor. 8agi mana1emen penentuan resiko merupakan tanggung1a-ab *ang tidak terpisahkan dan dilakukan se6ara terus menerus. 0arena mana1emen tidak dapat menetapkan tu1uan dan dengan mudah mengasumsikan bah-a tu1uan tersebut telah ter6apai. 8an*ak hambatan *ang timbul dalam pen6apaian tu1uan tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dari luar entitas maupun dari dalam entitas. Se1umlah resiko tidaklah dalam bentuk *ang statis tetapi 1uga dinamis sesuai dengan perubahan *ang ter1adi sehingga selalu ada resiko3resiko baru *ang mun6ul setiap -aktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus ber1alan berkelan1utan dalam proses mana1emen *ang dilakukan se6ara terorganisir dan berurutan.
Sedangkan bagi auditor, dalam kegiatan audit harus memasukan hasil penentuan resiko ke dalam program audit untuk memastikan bah-a kontrol3kontrol *ang dibutuhkan memang diterapkan untuk mengurangi risiko. Resiko dalam audit atau resiko audit memperlihatkan resiko *ang dihadapi auditor *ang men*atakan bah-a laporan keuangan tersebut telah benar sehingga dan pendapat auditor telah diterbitkan, tetapi pada ken*ataann*a laporan tersebut tern*ata tidak benar dan materialitasn*a tinggi. hal tersebut men*ebabkan pendapat auditor tersebut men1adi tidak bermutu bagi para penggunan*a. 7al ini bisa ter1adi karena auditor han*a mampu mengumpulkan bukti berdasarkan tes transaksi dan kesalahan *ang telah diatur sedemikian rupa men*ebabkan men1adi sangat sulit dideteksi meskipun auditor telah beker1a sesuai dengan standar audit *ang berlaku.