PENGERTIAN RESISTOR
Resisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat
pasif dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja.
Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri
memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.
Sesuai dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau menghambat arus
listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai
sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon. Hal ini
bisa terjadi karena resistor yang memiliki dua kutub akan memproduksi
tegangan listrik di antara kedua kutubnya. Dengan mengatur besarnya arus
yang mengalir, kita dapat mengatur alat elektronik untuk melakukan berbagai
hal.
Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya
resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu
rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan standart
internasional yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah
komponen resistor dalam sebuah rangkaian.
FUNGSI RESISTOR
Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, resistor
mempunyai kegunaan atau fungsi lainnya, diantara nya adalah sebagai berikut
:
Sebagai pembagi arus
Sebagai pembagi tegangan
Sebagai penurun tegangan
Sebagai penghambat arus listrik
Menghambat arus listrik
Pengatur volume (potensiometer)
Pengatur kecepatan motor (rheostat), dll.
KARATERISTIK RESISTOR
Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh bahan yang
digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh
suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila digunakan
dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi
sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi
nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik pada
rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel
dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh
temperature suhu atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi
potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer
semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nilai
resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut
potensio logaritmis.
Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan
tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat
induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung
mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut
mempunyai sifat tambahan kapasitif. Suhu memiliki pengaruh yang cukup
berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang
jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan
padanya akan memiliki dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas.
Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak
dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin sulit bagi
aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan.
Hasilnya adalah untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan
menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya, penghantar memiliki
koefisien suhu positif.
BAHAN PEMBUATAN RESISTOR
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan resistor yaitu :
1. Substrat alumina; untuk karateristik resistor (lebar 2 inci)
2. Pasta resistor dengan nilai 10 ohm, 1 kilo ohm, 10 kilo ohm dan 100
kilo ohm
3. Dua pont birox seri 17
4. ESL
5. Shoel
6. Al2O3; digunakan untuk pencucian substrat, screen dan bahan-bahan
pelarut
MACAM-MACAM DAN JENIS-JENIS RESISTOR
1. Fixed Resistor (resistor tetap)
Merupakan resistor yang mempunyai nilai tetap. Ciri fisik dari resistor
ini adalah bahan pembuat resisttor terdapat ditengah–tengah dan pada
pinggirnya terdapat 2 Conducting Metal, bisanya kemasan seperti ini
disebut dengan Axial. Ukuran fisik fixed resistor bermacam – macam,
tergantung pada daya resistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor
dengan daya 5 watt pasti mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan fixed resistor yang mempunyai daya ¼ watt. Pada gambar
1 disamping ditunjukkan beberapa contoh bentuk fisik dari fixed resistor.
Dari yang paling atas dapat dilihat bentuk fisik dari resistor dengan daya
1/8, ¼, 1, 2, dan 5 watt.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah sebuah
teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface Mount Technology). Dengan
menggunakan teknologi ini bentuk dari fixed resistor menjadi lebih kecil
lagi, sehingga kita dapat membuat suatu sistem yang mempunyai ukuran
sekecil mungkin. Contoh bentuk fixed resistor dengan teknologi SMT dapat
dilihat pada gambar 2. Ada beberapa macam kemasan standard yang sudah
ditentukan oleh Industri elektronik antara lain:
- 1206 ukuran = 3.0 mm x 1.5 mm, 2 terminal
- 0805 ukuran = 2.0 mm x 1.3 mm, 2 terminal
- 0603 ukuran = 1.5 mm x 0.8 mm, 2 terminal
Selain kemasan axial terdapat pula kemasan lain yang disebut SIP (Single-
In-Line). Didalam kemasan ini terdapat lebih dari 1 resistor yang biasanya
disusun pararel dan mempunyai 1 pusat yang dinamakan common. Untuk contoh
dapat dilihat pada gambar 3.
Tipe atau jenis resistor saat ini sangat beragam, tergantung dari pemakain
untuk suatu sistem elektronika yang akan kita rancang. Berikut ini akan
dijelaskan sedikit tentang penggunaan resistor berdasarkan tipe atau
jenisnya.
Precision Wirewound resistor
Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi
sampai 0.005% dan TCR (Temperature coeffisient of resistance) sangat
rendah. Sehingga sangat cocok digunakan untuk aplikasi DC yang membutuhkan
keakuratan yang sangat tinggi. Tetapi jangan menggunakan jenis ini untuk
aplikasi rf (radio frequency) sebab mempunyai Q resonant frequency yang
rendah. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring
equipment, dan reference resistor untuk voltage regulator dan decoding
Network.
NIST Standard resistor
NIST (National Institute of Standard and Technology) merupakan tipe
resistor dengan tingkat keakuratan paling tinggi yaitu 0.001% , TCR yang
rendah dan sangat stabil dibandingkan dengan Precision Wirewound Resistor.
Komponen ini biasanya digunakan sebagai standard di dalam verifikasi
keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
Power Wirewound resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang
yang sangat besar. Komponen ini dapat mengatasi daya yang besar
dibandingkan dengan resistor yang lain. Karena panas yang ditimbulkan
cukup besar biasanya resistor ini dilapisi oleh bahan seperti ceramic
Tube, Ceramic rods, anodized aluminum, fiberglass mandels, dll . Gambar
disamping merupakan contoh dari Power Wirewound resistor.
Fuse Resistor
Komponen ini selain berfungsi sebagai resistor, juga berfungsi sebagai
sekering. Resistor ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus
yang sangat besar melalui maka hambatannya menjadi takterhingga. Pada
kondisi normal suhu dari resistor ini akan panas ketika ada arus yang
melaluinya.
Carbon Composition
Ini merupakan salah satu tipe resistor yang banyak sekali dijual
dipasaran. Biasanya untuk nilai hambatan yang besar, misalnya 1K2, 2K2,
4K7, dll mudah mencarinya. Tetapi untuk nilai hambatan yang kecil,
misalnya 2Ω, 3Ω, dll susah dicari. Resistor ini memiliki koefisien
temperature dengan batas 1000 ppm/°C terhadap nilai hambatannya, dimana
nilai hambatannya akan turun ketika suhunya naik. Selain itu resistor juga
memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatan akan berubah ketika
diberi tegangan. Semakin besar tegangan maka semakin besar perubahannya.
Voltage Rating dari resistor Carbon Composition ditentukan berdasarkan
ukuran fisik, nilai, dan dayanya. Pada saat menggunakan resistor jenis ini
diharapkan agar berhati – hati didalam perancangan, karena dapat
menghasilkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dari resistor
dan ukurannya.
Carbon Film Resistor
Resistor jenis Carbon Film mempunyai karakteristik yang sama dengan
resistor carbon composition tetapi noise, voltage coeficient, temperature
coeficient nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan
memotong batangan keramik yang panjang dan kemudian dicampur dengan
material karbon. Frekuensi respon dari resistor ini jauh lebih bagus
dibandingkan dengan wirewound dan lebih bagus lagi dibandingkan dengan
carbon composition. Dimana wirewound akan menjadi suatu induktansi ketika
frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya
tinggi. Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila
dilalui oleh frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
Metal Film Resistor
Metal Film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis resistor Carbon
composition dan carbon film . Karena resistor ini lebih akurat, tidak
mempunyai voltage coefisient, noise dan temperature coefisient yang lebih
rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis resistor Precision
wirewound. Bahan dasar pembuat dari resistor ini adalah metal dan keramik,
bahan ini mirip seperti yang digunakan untuk membentuk carbon film
resistor.
Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan jenis metal film.
Kelebihan utama dibandingkan dengan metal film adalah tingkat
kestabilannya yang lebih tinggi, TCR paling kecil, dan frek respon tinggi.
Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai maksimum dari
resistor ini lebih kecil dari nilai resistor metal film. Resistor ini
biasanya dipakai di dalam strain gauge, nilai strain dapat diukur
berdasarkan perubahan nilai resistansinya. Ketika digunakan sebagai strain
gauge, foil-nya dipasangkan di suatu substrate fleksibel sehingga dapat
dipasang didaerah tempat pengukuran strain dilakukan.
Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal
film dan carbon film. Tetapi karakteristik dayanya lebih tinggi. Power
film resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan respon frekuensi yang
lebih baik dibandingkan Power wirewound resistor. Resistor ini banyak
digunakan untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang
baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound
resistor. Biasanya komponen ini memiliki toleransi yang cukup lebar.
2. Resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai
resistansi yang dapat diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya
yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya
akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara,
dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya
dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai
pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan
dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar
nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer biasanya adalah untuk
pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-lain.
beberapa jenis potensiometer :
Potensiometer liniar
Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan,
menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu
terminal proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier
digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan
rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan
untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.
Potensiometer logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit
atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini
memberikan peranti yang resistansinya merupakan fungsi logaritmik
terhadap sudut poros potensiometer. Sebagian besar potensiometer log
(terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi
menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum logaritma.
Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer
linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik
relatif sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada
peranti audio, terutama sebagai pengendali volume.
Rheostat
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit
adalah dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah
rheostat adalah resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali didesain
untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat
dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan
penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu
lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga terminal dapat
digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak
menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak
digunakan disambungkan dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi
resistansi yang disebabkan oleh kotoran.
Potensiometer digital
Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru
fungsi dari potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat digital.
Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil
dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan
menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai
resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan
resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang.
NTC dan PTC
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen
ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur
disekelilingnya naik. Sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive
Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan bertambah besar
apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen NTC dan PTC biasanya
digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga
termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang
cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.
LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor
yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang
diterimanya. Biasanya LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar
otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana LDR akan
bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.
VDR
VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah
resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari
tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan
yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus
yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR
akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.
KODE WARNA PADA RESISTOR
Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah
resistor tetap, maka kita dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa
cincin-cincin warna pada bodi resistor. Karena tidak semua nilai resistor
dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angka-angka, melainkan dengan
cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4
cincin atau ada juga 5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak
jauh berbeda yaitu :
Sebelum memahami cara menghitung resistor kita perlu memahami dulu komponen
resistor 4 warna, 5 warna, dan 6 warna.
"WARNA "ANGKA [1-3]"MULTIPLIER [4"TOLERANSI [5]"THERMAL COEFICIENT [6] "
" " "] " " "
"COKLAT "1 "10 "1% "100ppm "
"MERAH "2 "100 "2% "50ppm "
"ORANGE "3 "1k " "15ppm "
"KUNING "4 "10k " "25ppm "
"HIJAU "5 "100k "0.5% " "
"BIRU "6 "1M "0.25% " "
"UNGU "7 "10M " " "
"ABU-ABU "8 " " " "
"PUTIH "9 " " " "
"EMAS " " "5% " "
"SILVER " " "10% " "
"GAMBAR RESISTOR "KETERANGAN "
" "Resistor 4 Warna "
" "Warna (1) dan (2) = Angka "
" "Digit "
" "Warna (3) = "
" "Multiplier "
" "Warna (4) = Nilai "
" "Toleransi "
" "Resistor 5 Warna "
" "Warna (1) (2) (3) = Angka "
" "Digit "
" "Warna (4) = "
" "Multiplier "
" "Warna (5) = Nilai "
" "Toleransi "
" "Resistor 6 Warna "
" "Warna (1) (2) (3) = Angka "
" "Digit "
" "Warna (4) = "
" "Multiplier "
" "Warna (5) = Nilai "
" "Toleransi "
" "Warna (6) = "
" "Koefisien Suhu "
Cara Menghitung Resistor 4 Warna
untuk mengetahui cara menghitung resistor warna kita langsung pakai contoh
saja resistor berikut:
" " " " "
Gelang 1 = Coklat (1)
Gelang 2 = Hitam (0)
Gelang 3 = Merah (102)
Gelang 4 = Emas (5%)
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 %
Cara Menghitung Resistor 5 Warna
kita pakai contoh resistor dengan warna sebagai berikut
" " " " " "Gelang 1 = Merah (2)
Gelang 2 = Kuning (4)
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah (102)
Gelang 5 = Hijau (0,5%)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 %
Cara Menghitung Resistor 6 Warna
anda mempunyai resistor 6 warna misalnya sebagai berikut
" " " " " " "Gelang 1 = Merah (2)
Gelang 2 = Kuning (4)
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah (102)
Gelang 5 = Hijau (0,5%)
Gelang 6 = Orange (15 ppm/derajat celcius)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % 15
ppm/derajat
RANGKAIAN SERI DAN PARALEL PADA RESISTOR
RANGKAIAN SERI
Yang dimaksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor
dihubungkan secara berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor
pertama disambung dengan ujung awal dari resistor kedua, dan seterusnya.
Jika ujung awal dari resistor pertam dan ujung akhir resistor terakhir
diberika tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua
resistor yang besarnya sama.
Gambar rangkaian:
Hubungan pada rangkaian seri :
Besar tahanan totalnya adalah
RT = R1 + R2 + R3 + ……Rn
Besar arus listriknya adalah
I = IR1 = IR2 = IR3 ….= In
I =
Besar tegangan listriknya adalah
ER1 = I . R1
ER2 = I . R2
ER3 = I . R3
ERn = I . Rn
ET = ER1 + ER2 + ER3
Contoh :
1. Berapa nilai Resistansi Seri (Rs) dari sebuah Rangkaian Seri
Resistor yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=100Ω dan R2=200Ω.
Jawab : Diket : R1 = 100 Ω
R2 = 200 Ω
Ditanya : Rs = ……..?
Jawab : Rs = R1+ R2
= 100 Ω + 200 Ω
= 300 Ω
RANGKAIAN PARALEL
Yang dimkasud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama
dihubungkan antara dua titik yang dihubungkan antara tegangan yang sama.
Dalam praktek rangkaian paralel, semua alat listrik yang ada dirumah
dihubungkan secara paralel (lampu, setrika, pompa air, dll).
Contoh :
1. Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri
Paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=100Ω dan R2=100Ω.
Jawab : Diket : R1 = 100 Ω
R2 = 100 Ω
Ditanya : Rp = ……..?
Jawab : 1 / Rp = 1 / R1 + 1 / R2
1 / Rp = 1 / 100 + 1 / 100
1 / Rp = 2 / 100
2 x Rp = 1 x 100
Hasil kali silang
2 x Rp = 100
Rp = 100 / 2
Rp = 50 Ω
RANGKAIAN SERI-PARALEL
Yang di maksud dengan rangkaian seri-paralel adalah gabungan dari
rangkaian seri dan rangkaian paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri-
paralel biasa disebut rangkaian campuran.
Gambar rangkaian:
Besar tahanan totalnya adalah
Pertama-tama kita cari dahulu tahanan paralel R2 dan R3
R 2,3 =
Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi
seperti dibawah ini.
Maka tahanan totalnya adalah
RT = R1 + R 2,3 + R4
Besar arus listriknya adalah
IT =
Untuk arus pada cabang R2 Dan R3 adalah
IR2 = IR3 =
Besar tegangan listriknya adalah
ER1 = I . R1
ER 2 = ER3 = I . R Paralel 2,3
ER4 = I . R4
Dimana besar tegangan total adalah jumlah tegangan tiap-tiap tahanan.
E = ER1 + ER 2,3 + ER4
Contoh :
1. Tentukan nilai tegangan dan arus pada semua resistor, dan juga nilai
V.
Rangkaian pengganti total adalah Rx seri dengan R1
Rtotal = Rx + R1 = 5 + 5 = 10
iR1 = 10 V / 10 = 1 A
Dengan pembagi arus
iR2 = i1 × 10 / (10 + 10) = 0.5 A
iR3 = i1 × 10 / (10 + 10) = 0.5 A
vR1 = iR1 × R1 = (1 A) (5 ) = 5 V
vR2 = iR2 × R2 = 0.5 A × 10 = 5 V
vR3 = iR3 × R3 = 0.5 A × 10 = 5 V
v = -vR3 = -5 V
Hasilnya adalah:
KESIMPULAN
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan
dalam sebuah alat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
http://aji-apps.blogspot.com/2013/08/makalah-tugas-tentang-resistor.html
http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan-jenis-
jenis.html
http://rumushitung.com/2012/12/29/cara-menghitung-resistor-berdasarkan-
warna/
http://mekatronikasekayu.blogspot.com/2012/09/rangkaian-seri-paralel-
resistor.html
MAKALAH RESISTOR
BAHAN-BAHAN LISTRIK
DISUSUN OLEH :
Arifin Ramadhan 5115131480
Azelia Puteri 5115136228
Gina Aini Rahman 5115136233
Lestari Nurreta .H. 5115134261
Luthfiah M.I. 5115136230
Novia Fidianti 5115131462
Satria Wiraganda 5115134265
Universitas Negeri Jakarta
Fakultas Teknik
Pendidikan Teknik Elektro
-----------------------
I
ER1
ER3
ER2
E
RT
IR3
IR2
ER3
ER1
I
ER 2,3