SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI TUGAS PERALATAN METEOROLOGI
Instumentasi Instumentasi 1A / Kelompok 6 Anggota : 1. Aji Nirwana
41.16.0003
2. Fajaruddin Ash Shiddiq
41.16.0010
3. Gabby Meilyani Bannegau
41.16.0013
4. Gusti Ayu Komang Marina
41.16.0014
Dosen : Agustina Rachmawardani Rachmawardani PONDOK BETUNG, 26 Januari 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang radiosonde. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Peralatan Meteorologi. Pembuatan makalah ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu dengan materi bers umber dari internet, buku dan arahan dari dosen dan teman-teman kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Terlebih lagi kami mengucapkan kepada dosen, teman-teman dan juga kampus STMKG yang telah memberikan sarana dan prasarana serta bantuan lainnya. Kami membuat makalah ini mulai dari tanggal 18 hingga 25 Januari 2017 di Pondok Betung, Tangerang, Banten. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Tangerang Selatan, Januari 2017 Hormat kami,
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang unsur unsur cuaca yang diantaranya adalah suhu, kelembaban, tekanan udara, curah hujan, penguapan, dan penyinaran matahari. Untuk membantu mengamati unsur-unsur tersebut dibutuhkan alat-alat yang bisa menunjang pengamatan secara cepat, tepat dan akurat. Untuk mengamati lapisan stratosfer, biasanya digunakan beberapa bantuan alat, salah satunya adalah radiosonde. Radiosonde merupakan suatu perangkat peralatan yang dibawa naik oleh balon dan akan mengumpulkan data cuaca hingga 30 kilometer tingginya. Instrumen yang dibawa oleh roket bekerja hingga ketinggian sekitar 65 kilometer. Satelit cuaca mengumpulkan data di atas semua wilayah.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana cara kerja radiosonde.
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Peralatan Meteorologi.
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, serta cara kerja radiosonde sebagai salah satu peralatan meteorologi yang dipakai oleh BMKG.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Radiosonde adalah sebuah peralatan meteorologi yang digunakan pada balon cuaca yang mengukur berbagai parameter atmosfer dan mengirimkannya ke penerima tetap. Parameter yang biasanya diukur adalah temperatur, kelembaban, tekanan, kecepatan dan arah angin. Radiosonde mempunyai 3 bagian penting, yaitu: 1. Pemancar (transmitter) Pemancar atau transmitter ini berfungsi sebagai pengirim signal yang berasal dari sensor menuju antena penerima. Umumnya ada tiga sensor yang dipasang pada pemancar yaitu sensor suhu, sensor tekanan, dan sensor kelembaban. 2. Antena Penerima Alat ini berfungsi sebagai alat penerima yang dipancarkan oleh pemancar radiosonde. Untuk memperoleh signal yang baik, antena harus diarahkan ke arah radiosonde dengan tepat. 3. Radio Penerima Radio penerima adalah satu set peralatan yang dapat menerima dan memperbesar signal yang dikirimkan oleh pemancar melalui antenna penerima sehingga signal dapat dibaca, selanjutnya signal-signal yag telah diperbesar oleh radio penerima dirubah menjadi gerak elektronik dan mekanik sehingga data yang diperoleh dari dari signal dapat dirubah menjadi angka atau grafik.
2.2 Jenis-Jenis
Berikut beberapa jenis radiosonde, yaitu: •
Rawinsonde Pengamatan
radiosonde
hanya
menyediakan
data
tekanan,
temperatur, dan kelembaban. Ketika sebuah radiosonde dilacak sehingga disajikan data angin pada udara atas sebagai tambahan dari data tekanan, temperatur, dan kelembaban, inilah yang disebut pengamatan rawinsonde. Umumnya stasiun di seluruh dunia menggunakan pengamatan rawinsonde. Namun
banyak orang
menyebut pengamatan
rawinsonde
sebagai
pengamatan radiosonde. •
Ozonesonde Radiosonde untuk mengukur konsentrasi ozon dikenal sebagai ozonesonde.
2.3 Instalasi •
Radiosonde dipasang pada sebuah balon cuaca. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah persiapan, sonde check, dan peluncuran.
•
Balon cuaca diisi dengan gas helium atau hidrogen hingga mencapai tekanan tertentu. Kemudian disisipkan sebuah alat dan sebuah parasut ke cil di ekornya. Alat ini berbentuk balok ringan dengan panjang sekitar 25 cm yang disisipkan pada tali yang mengikat balon. Alat tersebut dinamakan Radiosonde.
•
Balon cuaca ini bisa meramal cuaca karena terdapat instrumen cuaca dan radio transmiter guna merekam yang terjadi di atas sana. Kemudian data tersebut akan langsung diterima oleh pengamat yang meluncurkan tadi.
•
Sebelum diikatkan, radiosonde sebelumnya diatur terlebih dahulu dengan menggunakan seperangkat komputer dan alat khusus agar radiosonde dapat bekerja dengan baik.
•
Waktu diluncurkannya balon cuaca disesuaikan dengan waktu internasional yaitu jam 00 UTC (jam 7.00 WIB) dan 12 UTC (jam 19.00 WIB). Untuk keperluan tertentu, jam terbang radiosonde bisa ditambah menjadi 4 kali dalam sehari yaitu jam 00, 06, 16, dan 18 UTC.
•
Setelah diluncurkan, luasan permukaan balon kian melebar seiring bertambahnya ketinggian karena tekanan udara yang semakin berkurang. Hingga pada suatu titik, balon tersebut tak mampu menahan tekanan yang ia terima dan meletus pada ketinggian tertentu.
•
Radiosonde pun mulai terjun bebas menggunakan parasut yang sudah disisipkan pada tali balon dan membiarkan angin membawanya ke tempat ia akan mendarat dan sampai di bumi.
2.5 Prinsip-Prinsip Pengoperasian
.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan oprasional
radiosonde. Radiosonde dapat dibagi menjadi 2 tahapan: Persiapan Ground Equipment dan Persiapan pengoperasian. Persiapan Ground Equipment 1. Pemanasan 2. Pengecekan Antena penerima 3. Pengecekan Motor Scanner 4. Pengecekan Recorder/Alat pemroses Persiapan Pengoperasian 1. Persiapan alat bantu Alat bantu tersebut antara lain:
Transmitter jenis Meisei RS II-76 dengan frekuensi 1680 MHz
Baterai Kering 18 Volt
Balon ukuran 500 gr atau 600 gr, benang, parasut
Sensor kelembaban, untuk sensor suhu dan sensor tekanan sudah menempel pada transmitter
2. Persiapan Transmitter 3. Pelepasan Transmitter
Sebelum
transmitter
dilepaskan
perlu diadakan pengecekan
kembali, setelah hasilnya baik kemudian transmitter digantungkan pada balon dengan tali sepanjang 15-20 meter dan parasut dipasang pada jarak 12 m pada balon. Setelah persiapan selesai maka transmitter diterbangkan bersama-sama balon, kemudian antena diarahkan pada target (transmitter), balon tersebut akan bergerak mengikuti arah dan kecepatan angin oleh karena itu pengamatan harus lebih dahulu mengetahui arah dan kecepatan angin permukaan
Setelah transmitter terbang di udara, maka antena penerima akan bergerak mengikuti transmitter tersebut. Dan selanjutnya transmitter akan memancarkan signal sesuai dengan sensor masing-masing dan signal tersebut dipancarkan ke bumi yang diterima oleh antenna penerima dan signal itu diteruskan ke recorder/buffer, sebelum diteruskan ke alat pemroses maka signal tersebut mendapat seleksi atau dimixer untuk recorder signal yang terseleksi tersebut diteruskan ke computer, signalsignal diubah menjadi bentuk angka yang dapat dibaca pada layar monitor untuk radiosonde model RD 65 AIII, data dapat ditransfer setiap 3 detik sekali, jadi dalam 1 menit dapat dicetak antara12-20 data yang dihasilkan oleh sensor tersebut. Operasional radiosonde ini dapat mencapai ketinggian 10 km tergantung pada kekuatan batrei atau balon membawanya. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan diagram kotak sistem operasional radiosonde.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat 3 bagian penting pada radiosonde, yaitu pemancar (transmitter),
antena penerima, dan radio penerima. 2. Prinsip kerja, prosedur pengoperasian dan cara perawatan adalah hal
penting bagi alat yang perlu diperhatikan.
3.2 Saran
Dalam pembahasan ini dapat diberikan beberapa saran yaitu: 1. Kita harus mengetahui bagaimana cara kerja dan perawata nnya agar ketahanan alat dapat bertahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
http://putrasidauruk.blogspot.co.id/2014/02/makalah-sederhanamengenai-peralatan.html (diakses pada 18 Januari 2017) http://ignasiusbagus.blogspot.co.id/2011/09/radiosonde.html (diakses pada 20 Januari 2017) http://miminibe.blogspot.co.id/2012/06/hasil-observasi-alat-alatmeteorologi.html (diakses pada 21 Januari 2017)