BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATA LATAR R BELA BELAKA KANG NG
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung tergantung pada daerah masing-mas masing-masing. ing. Sekitar 10-15% tergolong tergolong anemia anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim (Manuaba, I.B.G, 2002 hal 90). Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami dan cukup tinggi yang berkisar antara 10-20% (Sarwono Prawiharjo, 2005). Menuru Menurutt WHO WHO kejadi kejadian an anemia anemia saat saat hamil hamil berkis berkisar ar antara antara 20% sampai sampai 89% dengan dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. (Manuaba.I.B.G, hal 29 ). Menurut sistem kesehatan nasional (SKN ) tahun 2001 angka anemia pada ibu hamil sebesar 40%, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia bila di perkirakan pada tahun 2003-2010 penderita anemia masih tetap di atas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun yang disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup. (anonim, 2010). Dari hasil survey di Indonesia maka di ketahui angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini berkisar antara 300-400 kematian ibu per 100.000kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indo Indone nesi siaa menu menunj njuk ukka kan n masi masih h buru burukn knya ya ting tingka katt kese keseha hata tan n ibu ibu dan dan bayi bayi baru baru lahi lahir. r. (anonym,2010). Faktor Faktor yang yang berpen berpengar garuh uh terhad terhadap ap kejadi kejadian an anemia anemia ini adalah ; kurang kurang gizi, gizi, selain selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang dalam waktu singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras oleh keperluan janin yang di kandung berikutnya. Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negative terhadap janin yang di kandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR), partus premature, abortus, pendarahan post
1
partum, partus lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak factor antara lain ; status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan ( Sarwono Prawirohardjo, 2005 hal. 450 ). Seperti orang normal, ibu hamil perlu menu seimbang yaitu menu yang lengkap dan sesuai dengan tubuh butuhkan, Bedanya porsi makanan ditambah dari biasanya, agar dapat memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan anak yang dikandungnya. Gizi yang baik selama kehamilan akan membantu anda untuk tetap sehat. Kebutuhan akan nutrisi tertentu seperti kalsium, zat besi dan asam folat meningkat pada masa kehamilan ini, namun hanya perlu sedikit tambahan energi (kilojoules). (kilojoules). Wanita harus didorong untuk makan makanan makanan yang bergizi dan mengontrol mengontrol berat badan selama selama masa kehamilan. kehamilan. Pertambahan Pertambahan berat badan yang normal adalah sekitar 10-13 kg untuk wanita yang sebelum kehamilan memiliki berat badan ideal. Karena Karena masalah masalah anemia pada anemia pada ibu hamil merupakan merupakan masalah penting yang erat hubungannya hubungannya dengan masalah mortalita mortalitass maternal, maternal, maka dianggap dianggap penting penting untuk dilakukannya dilakukannya suatu identifikasi mengenai gambaran karakteristik anemia pada ibu hamil yang dibatasi pada masalah mengenai status gizi.
2
1.2 RUMU RUMUSA SAN N MASA MASALA LAH H
•
Apa definisi anemia pada ibu hamil yang secara jelas?
•
Apakah penyebab anemia pada ibu hamil?
•
Bagaimanakah gejala anemia pada ibu h amil?
•
Bagaimana dampak anemia pada ibu hamil?
•
Bagaimana cara pencegahan anemia pada ibu hamil?
1.3 TUJUA JUAN
•
Ingin mengetahui definisi anemia pada ibu hamil secara jelas.
•
Ingin mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil.
•
Ingin mengetahui gejala anemia pada ibu ham il.
•
Ingin mengetahui dampak anemia pada ibu hamil.
•
Ingin mengetahui cara pencegahan anemia pada ibu hamil.
1.4 1.4 MANFA ANFAAT AT
•
Sebagai pengetahuan agar mahasiswa tahu apa definisi anemia pada ibu hamil 3
•
Sebagai pengetahuan agar mahasiswa tahu penyebab anemia pada ibu hamil
•
Sebagai pengetahuan agar mahasiswa tahu gejala anemia pada ibu hamil
•
Sebagai pengetahuan agar mahasiswa tahu dampak anemia pada ibu hamil
•
Sebagai pengetahuan agar mahasiswa tahu cara pencegahan anemia pada ibu hamil
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ANEMIA
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar kad ar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 200 9 ). Anemia Anemia adalah adalah kondis kondisii dimana dimana sel darah darah merah merah menuru menurun n atau atau menuru menurunnya nnya hemogl hemoglobi obin, n, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi menjadi berkurang. berkurang. Selama Selama kehamilan, kehamilan, indikasi indikasi anemia anemia adalah adalah jika konsentrasi konsentrasi hemoglobin hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ). Hemoglobin ( Hb ) yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme yang tinggi misalnya untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya membentuknya menjadi organ dan juga untuk memproduksi memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal sehari – hari ( Sin Sin sin, 2010 ).
4
Fungsi Hb merupakan merupakan komponen utama eritrosit eritrosit yang berfungsi berfungsi membawa oksigen dan karbon karbondio dioksi ksida. da. Warna Warna merah merah pada darah darah disebab disebabkan kan oleh oleh kandung kandungan an Hb yang merupa merupakan kan susunan susunan protein yang komplek komplek yang terdiri dari protein, globulin globulin dan satu senyawa senyawa yang bukan protein yang disebut heme. Heme tersusun dari suatu senyawa lingkar yang bernama porfirin yang yang bagian bagian pusatn pusatnya ya ditemp ditempati ati oleh oleh logam logam besi besi (Fe). (Fe). Jadi Jadi heme heme adalah adalah senyaw senyawa-s a-senya enyawa wa porfirin-besi, sedangkan hemoglobin adalah senyawa komplek antara globin dengan heme ( Masrizal, 2007). Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam dara darah, h,
arti artiny nyaa
kons konsen entr tras asii
hemo hemogl glob obin in
dala dalam m
dara darah h
berk berkur uran ang g
kare karena na
terg tergan angg ggun unya ya
pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah. Jika simpanan zat besi dalam tubuh seseorang sudah sangat rendah berarti orang tersebut mendekati anemia walaupu walaupun n belum belum ditemu ditemukan kan gejala gejala-gej -gejala ala fisiol fisiologi ogis. s. Simpana Simpanan n zat besi besi yang yang sangat sangat rendah rendah lambat laun tidak akan cukup untuk membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang sehingga kadar hemoglobin terus menurun di bawah batas normal, keadaan inilah yang disebut anemia gizi besi ( Masrizal, 2007). Menuru Menurutt Evatt Evatt dalam dalam Masriz Masrizal al ( 2007) 2007) anemia anemia defisi defisiens ensii besi besi adalah adalah anemia anemia yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan besi tubuh. Keadaan ini ditandai dengan menurunnya saturasi transferin, berkurangnya kadar feritin serum atau hemosiderin sumsum tulang. Secara morfologis keadaan ini diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan kuantitatif pada sintesis hemoglobin. Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia. Wanita usia usia subu suburr seri sering ng menga mengala lami mi anem anemia ia,, karena karena kehi kehila lang ngan an dara darah h sewa sewakt ktu u mens menstr truas uasii dan peningkatan kebutuhan besi sewaktu hamil. Anemia defisiensi zat besi adalah anemia dalam kehamilan yang paling sering terjadi dalam kehamilan akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, makanan, gangguan gangguan penyerapan, penyerapan, dan penggunaan penggunaan terlalu banyaknya zat besi. Anemia Megaloblastik, dalam kehamilan adalah anemia yang disebabkan karena defisiensi asam asam folat. folat. Anemia Anemia Hipopl Hipoplast astik ik pada pada wanita wanita hamil hamil adalah adalah anemia anemia yang yang diseba disebabkan bkan karena karena sumsum sumsum tulang tulang kurang kurang mampu mampu membua membuatt sel-se sel-sell darah darah merah. merah. Dimana Dimana etiolo etiologin ginya ya belum belum diketahui diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan. obat-obatan. Anemia Hemolitik Hemolitik yaitu anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria ( Wiknjosastro, 2005 ; Mochtar, 200 4 ). 5
2.2 PENYEBAB PENYEBAB ANEMIA PADA PADA IBU HAMIL
Penyebab Penyebab anemia umunya umunya adalah adalah kurang kurang gizi, gizi, kurang kurang zat besi, besi, kehila kehilangan ngan darah darah saat saat persalinan yang lalu, dan penyakit – penyakit kronik (Mochtar, 2004). Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehami kehamilan lan keperl keperluan uan zat makanan makanan bertam bertambah bah dan terjad terjadiny inyaa peruba perubahanhan-per peruba ubahan han dalam dalam darah.p darah.pena enamba mbahan han volume volume plasma plasma yang yang relati relatiff lebih lebih besar besar daripa daripada da penamb penambahan ahan massa massa hemoglobin dan volume sel darah merah. Pola makan adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Untuk dapat mencapai keseimbangan gizi maka setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu Karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu.( Bobak, 2005 ). Seri Sering ngnya nya ibu ibu hamil hamil meng mengkon konsu sums msii maka makanan nan yang yang menga mengand ndung ung zat zat yang yang meng mengha hamb mbat at penyerapan zat besi seperti teh, kopi, kalsium ( Kusumah, 2009 ). Wanita Wanita hamil hamil cenderu cenderung ng terken terkenaa anemia anemia pada triwu triwulan lan III karena karena pada masa masa ini janin menimbun cadangan zat besi be si untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan p ertama setelah lahir ( Sin Sin sin, sin, 2008 2008). ). Pada Pada pene peneli liti tian an Djam Djamil ilus us dan dan Herl Herlin inaa (200 (2008) 8) menu menunj njuk ukka kan n adan adanya ya kecendr kecendrunga ungan n bahwa bahwa semaki semakin n kurang kurang baik baik pola pola makan, makan, maka maka akan akan semaki semakin n tinggi tinggi angka angka kejadian anemia. Faktor umur merupakan faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Umur seorang ibu berkaitan dengan alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia < 20 tahun dan diatas 35 3 5 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil, mental mentalnya nya belum belum matang matang sehing sehingga ga mudah mudah mengal mengalami ami kegunca keguncanga ngan n yang mengaki mengakibat batkan kan kurang kurangnya nya perhat perhatian ian terhad terhadap ap pemenuh pemenuhan an kebutuh kebutuhan an zat – zat gizi gizi selama selama kehamil kehamilanny annya. a. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini. Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia (Amirrudin dan Wahyuddin, 2004).
6
Ibu hamil yang yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai risiko 2,429 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe (Jamilus dan Herlina 2008 ). Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat (Depkes, 2009). Konsum Konsumsi si tablet tablet besi besi sangat sangat dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh kesada kesadaran ran dan kepatu kepatuhan han ibu hamil. hamil. Kesadaran merupakan pendukung bagi ibu hamil untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe dengan baik. Tingkat kepatuhan yang kurang sangat dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi, inipun besar kemungkinan mendapat pengaruh melalui tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi tidak hanya dipengaruhi oleh kesadaran saja, namun ada beberapa faktor lain yaitu bentuk tablet, warna, rasa dan efek samping seperti mual, konstipasi (Simanjuntak, 2004). Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia. Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung ( Wiknjosastro, 2005; Mochtar, 2004). Jarak kelahiran mempunyai risiko 1,146 kali lebih besar terhadap kejadian anemia ( Amirrudin dan Wahyuddin, 2004) 2.3. GEJALA ANEMIA
Ibu hamil dengan keluhan lemah, pucat, mudah pingsan, dengan tekanan darah dalam batas normal, perlu dicurigai anemia kekurangan zat besi. Dan secara klinis dapat d apat dilihat tubuh yang pucat dan tampak lemah (malnutrisi). Guna memastikan seorang ibu menderita anemia atau tidak, maka dikerjakan pemeriksaan kadar Hemoglobin dan pemeriksaan darah. Bila terjadi anemia, kerja jantung akan dipacu lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan O2 ke semua organ tubuh, akibatnya penderita sering berdebar dan jantung cepat lelah. Gejala lain adalah lemas, cepat lelah, letih, mata berkunang kunang, mengantuk, lidah luka, nafsu makan
7
turun (anoreksia), konsentrasi hilang, napas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda. kelopak mata, dan kuku pucat (Sin sin, 2008). Klasifikasi anemia yang lain adalah : a. Hb 11 gr% : Tidak anemia b. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan c. Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang d. Hb < 7 gr% : Anemia berat. 2.4. 2.4.
DAMP DAMPAK AK ANE ANEMIA MIA PADA PADA IBU IBU HAMIL AMIL
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit-penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran prematurs. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena selsel t u b u h t i d a k c u k u p m e n d a p a t p a s o k a n o k s i g e n . P a d a w a n i t a h a m i l , a n e m i a meni mening ngka katk tkan an frek frekue uens nsii komp kompli lika kasi si pada pada keha kehami mila lan n dan dan pers persal alin inan an.. Risiko kematian m a t e r n a l , a n g k a p r e m a t u r i t a s , b e r a t b a d a n b a y i l a h i r r e n d a h , d a n a n g k a k e m a t i a n perin atal menin gkat ,persa ,persali lina nan n lam lama, a,pe perd rdar arah ahan an pasc pascaa-me mela lahi hirk rkan an hingga kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan.
2.5 CARA PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacangkacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.
8
Anemia Anemia juga bisa dicegah dengan mengatur mengatur jarak kehamilan kehamilan atau kelahiran kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan akan mengur menguras as persed persediaa iaan n Fe tubuh tubuh dan akhirny akhirnyaa menimb menimbulk ulkan an anemia anemia pada kehami kehamilan lan berikutnya. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar jarak antar kehamilan tidak terlalu pendek, minimal lebih dari 2 tahun. Konsumsilah bahan kaya protein, zat besi dan Asam folat B ah ah an an
k ay ay a
p r o te te i n
d ap ap a t
d i p er er o le le h
d a ri ri
h e wa wa n
m a up up un un
t a n am am a n. n.
D ag in g , h a t i , d a n t e l u r a d a l a h s u m b e r p r o t e i n y a n g b a i k b a g i t u b u h . H at i
ju ga
b a n y a k me me ng ng a nd nd un un g z a t b es es i , v it it a mi mi n A d an an b er er ba ba ga ga i m i n er er a l
lai nn ya. Kac ang -ka can gan ,gandum ,gandum/b /ber eras as yang masih masih ada kulit kulit ariny arinya, a, beras beras mera merah, h, dan sereal merupakan bahan tanaman yang kaya protein nabati dan kandungan asam folat atau vitamin B lainnya. Sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk dan berbagai buah-buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah dan hemoglobin. P een n go go ba ba ta ta n
a ne ne m mii a
b ia ia sa sa ny ny a
d en en ga ga n
p em em b er er iiaa n
t am am ba ba ha ha n
z at at
b es es i. i.
Sebagian Sebagian besar besar tablet tablet zat besi mengandu mengandung ng ferosul ferosulfat fat,, besi glukonat glukonat atau atau suatu suatu pol p ol is ak ar id a. T ab le t be si a k an d is er ap d en g an ma ks im al ji k a d im in um 3 0 me n it sebe lum
maka n.Biasa n.Biasany nyaa cuku cukup p dibe diberi rika kan n 1 tabl tablet et/h /har ari, i, kada kadang ng dipe diperl rluk ukan an 2 tabl tablet et..
Kemampuan ususuntuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat bes b es i da la m d o si s y a n g l e b i h b e s a r a d a l a h s i a - s i a d a n k e m u n g k i n a n a k a n m e n y e b a b k a n g a n g g u a n penc pencer erna naan an dan semb sembel elit it.. Zat besi besi hamp hampir ir sela selalu lu meny menyeb ebab abka kan n tinja menjadi berwarnahitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya.
9
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat a ne ne mi mi a d a p a t m e n i n g k a t k a n r i s i k o k e m a t i a n i b u , a n g k a p r e m a t u r i t a s , B B L R d a n a n g k a kemat kematia ian n bayi. bayi. Untu Untuk k meng mengen enal alii kejad kejadia ian n anemi anemiaa pada pada keham kehamil ilan an,, seor seorang ang ibu harus m e n g e ta t a h u i g e j a la l a a n e m ia i a p a d a i b u h a m i l, l , y a i t u c e p a t l e l a h, h , s e r in in g p u s i n g ,
m a t a berkunang-kunang,l id a h
lu k a,
n af su
ma k an
tu ru n
(a n o re ks ia ),
ko ns en tr asi as i hilang hilang,, napas napas pendek (pada (pada anemia anemia parah) parah) dan keluhan keluhan mual muntah muntah lebih hebat hebat pada kehamilan muda. B ah ah an an
k ay ay a
p ro ro te te in in
d ap ap at at
d ip ip er er ol ol eh eh
d ar ar i
h ew ew an an
m aau u pu pu n
t an an am am a n. n.
D ag in g , h a t i , d a n t e l u r a d a l a h s u m b e r p r o t e i n y a n g b a i k b a g i t u b u h . H at i
ju ga
b a n y a k me me ng ng a nd nd un un g z a t b es es i , v it it a mi mi n A d an an b er er ba ba ga ga i m i n er er a l
lai nn ya. Kac ang -ka can gan ,gandum ,gandum/b /ber eras as yang masih masih ada kulit kulit ariny arinya, a, beras beras mera merah, h, dan sereal sereal merupa merupakan kan bahanta bahantanam naman an yang yang kaya protei protein n nabati nabati dan kandung kandungan an asam asam folat folat atau atau vitamin vitamin B lainnya.Sayuran lainnya.Sayuran hijau, bayam, kangkung, kangkung, jeruk dan berbagai buah-buahan buah-buahan kaya akan 10
mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah dan hemoglobin.
3.2 SARAN
Khusus Khusus pada ibu hamil trimes trimester ter 2 dan 3 perlu perlu di perhati perhatikan kan secara secara
khusus khusus dalam dalam
pemberian Fe dan sebaiknya mengikuti program Keluarga berencana untuk meningkatkan kesehatan reproduksi pada ibu, guna mencegah terjadinya anemia yang secara tidak langsung dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Pada petuga petugass keseha kesehatan tan,, perlu perlu penyamp penyampaia aian n khusus khusus pada ibu hamil hamil bagaim bagaimana ana cara cara pengolahan makanan yang baik agar zat gizi yang terkandung dalam makanan tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,”tt”, Anemia Anonim,”tt”, Anemia In Pregancy, Pregancy, Available at : http/www.win2pdf.com. Ariawan. 1998. Besar 1998. Besar dan Metode Sampel Pada Penelitian Kesehatan. Kesehatan. Jakarta : Fakutas Kesehatan Masyarakat Universita Indonesia. Shafa, 2010, Anemia pada Ibu Hamil , Available from : http://drshafa.wordpress.com/2010/11/16/anemia-pada-bumil Varney H, 2006, Buku 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Kebidanan, Jakarta : EGC Wiknjosastro, 2005, Ilmu 2005, Ilmu Kebidanan edisi ketiga Cetakan ke 7 ,Jakarta 7 ,Jakarta ; EGC Wiknjosastro, 2005, Ilmu 2005, Ilmu Kandungan Edisi ke dua Cetakan ke 4, Jakarta ; EGC
11