MAKALAH PENDEKATAN PENDEKATAN KONSELING KONSE LING MUTAKHIR MUTAKHIR (TERAPI POETRY POETRY THERAPY THERAPY (TERAPI
PUISI)
Kelomp Kelompok ok 5 : 1. Desy Khaerunnisa
1715121307
2. Dwi Kus Aristyani
1715120067
3. Lulu ulu Ar Arini De Debasa asari
171512121
!K "e#uler 2012
Jurusan Bimbingan dan Kns!"ing #a$u"%as I"mu P!ndidi$an Uni&!rsi%as N!g!ri Ja$ar%a '*
A. $en%ahuluan &erapi puisi su%ah mulai %i#unakan pa%a awal aba% ke'1( untuk keperluan penyembuhan pasien'pasien yan# men#alami #an##uan kesehatan mental. &erapi puisi merupakan bentuk terbaru %ari inter)iew kreati* pa%a terapi seni %an terapi ekspresi*. $en##unaan puisi seba#ai bentuk psikoterapi %an konselin# masih relati* baru. &erapi puisi telah %ipraktekkan %i Amerika +erikat se,ak "umah +akit $ennsyl)ania %ikemban#kan. +alah satu mo%al untuk penyembuhan %an pen#obatan pasien'pasien "umah +akit $ennsyl)ania yan# su%ah %ikemban#kan selama kuran# lebih 200 tahun yan# lalu a%alah %en#an terapi menulis kreati*. +aat ini terapi puisi banyak %ilakukan %iberba#ai lemba#a pen#emban#an- seperti rumah sakit maupun institusi lainnya %en#an berba#ai populasi. nte#rati)e /e%iine yan# a%a %i "umah +akit $ennsyl)ania men#akui kenyataan bahwa keman,uran pen#obatan %itin#katkan %en#an pen%ekatan multi'mo%al yan# menin#katkan kemun#kinan untuk penyembuhan optimal %an kesehatan pasien. &erapi puisi a%alah pen%ekatan holistik yan# men#hormati berba#ai link %ari kesehatan- %en#an perhatian terha%ap tubuh- pikiran %an ,iwa. ni %apat %i#unkana seba#ai terapi primer atau terapi tambahan. !erikut akan %i,elaskan lebih lan,ut men#enai terapi puisi seara lebih rini- %imulai %ari konsep %asar- tahapan'tahapan %alam terapi puisi- ke#iatan'ke#iatan- hin##a ontoh kasus yan# akan memu%ahkan pembaa supaya lebih men#erti tentan# terapi puisi. !. Konsep Dasar De*inisi &erapi $uisi • &erapi puisi berkaitan %en#an %ua hal- yaitu proses terapi %an puisi. &erapi merupakan perlakuan yan# %iberikan untuk men#atasi masalah psikolo#is %imana terapis %an klien beker,asama untuk memahami masalah %an men#a%akan pertemuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. $uisi merupakan ba#ian %ari ra#am bahasa tersusun %ari beberapa kata'kata. /enurut hristopher r y puisi a%alah bahasa %imana seseoran# men#eksplorasi rasa ka#um atau heran atau tak,ub. +e%an#kan illiam or%sworth men#atakan bahwa puisi merupakan luapan perasaan yan# kuat seara spontan4 berawal %ari emosi yan# oba %iin#at kembali %alam ketenan#an. $uisi %iibaratkan kaa- sebuah penyamaran- sesuatu yan# berkesinambun#an %an sebuah perubahan. !er%asarkan pernyataan %i atas- terapi puisi merupakan usaha untuk memulihkan kon%isi %iri seseoran# %en#an men##unakan kata'kata seba#ai luapan
perasaan emosi akibat %ari men#in#at sesuatu atau peristiwa yan# pernah ter,a%i %alam situasi yan# tenan#. &erapi puisi su%ah mulai %i#unakan pa%a awal aba% ke'1( untuk keperluan penyembuhan pasien'pasien yan# men#alami #an##uan kesehatan mental. &erapi puisi merupakan bentuk terbaru %ari inter)iew kreati* pa%a terapi seni %an terapi ekspresi*. $en##unaan puisi seba#ai bentuk psikoterapi %an konselin# masih relati* baru. amun- pen##unaannya mulai %ipertimban#kan saat banyak sekali pasien' pasien yan# men%apat man*aat %ari e*ek pen##unaan terapi puisi. alaupun pa%a awalnya puisi %inikmati hanya seba#ai sebuah karya sastra- saat ini puisi %ilihat banyak men#an%un# unsur'unsur terapeutik tersen%iri. /a88a men%e*inisikan puisi seba#ai #enre sastra atau kualitas atau aspek bahasa yan# meniptakan reaksi emosional. $enekanannya a%alah pa%a bahasa yan# men##u#ah. &erapi puisi melibatkan pen##unaan seni bahasa %alam kapasitas terapeutik. &erapi puisi men##unakan puisi %an me%ia se,enis untuk mem*asilitasi %iskusi men#enai isu'isu personal- biasanya %alam setin# kelompok. Lerner menyatakan bahwa %alam terapi puisi *okus a%alah pa%a manusia bukan pa%a puisi. Klien ti%ak %iminta untuk men#analisis makna 9yan# benar %ari sebuah puisi- namun lebih pa%a pen#hayatan personal. !er%asarkan beberapa pen%apat %iatas %apat %isimpulkan bahwa terapi puisi merupakan inter)ensi kreati* %alam proses konselin# yan# men##unakan me%ia puisi seba#ai alat untuk menyampaikan isu'isu personal yan# ber*okus pa%a pen#hayatan %alam %iri. •
&u,uan ;mum %ari &erapi $uisi a. /en#emban#kan pemahaman tentan# %iri sen%iri %an oran# lain melalui puisi %an bentuk'bentuk sastra lainnya b. /enin#katkan kreati)itas- ekspresi %iri- %an har#a %iri yan# lebih tin##i . /enin#katkan keterampilan interpersonal %na komunikasi %. /embantu men#ekspresikan emosi yan# luar biasa %an %apat melepaskan kete#an#an e. /eniptakan perubahan %an menin#katkan keterampilan coping %an *un#si a%aptasi National Coalition Creative Arts Therapies Associations, 2004
. &ipe'tipe &erapi $uisi /a88a memperkenalkan mo%el praktis %ari terapi puisi ke %alam ti#a ba#ian- yaitu: a. "esepti*< $reskripti* "<$ Komponen "<$ men##unakan puisi yan# su%ah a%a untuk men%eskripsikanmen,elaskan atau meneran#kan atau men#i%enti*ikasi beberapa kea%aan. b. =kspresi*< Kreati* =< Komponen =< melibatkan penulisan kreati* untuk proses penilaian atau asesmen %an proses terapi. Komponen ini %apat menakup penulisan ,urnal- prosa- menulis suratatau bentuk lainnya %ari menulis kreati*. . +imbolis< +eremonial +< Komponen yan# men##abun#kan pen##unaaan meta*ora ritual- %an proses membaa erita. D. /an*aat &erapi $uisi $roses menulis puisi memberikan berba#ai maam man*aat yan# %apat %irasakan lan#sun# oleh penulisnya %imulai %ari saat ia menoba untuk menulis. $a%a %asarnya proses menulis itu sen%iri %apat meniptakan pemahaman %iri yan# lebih besarklari*ikasi- resolusi %an penutupan. /enulis ,u#a %apat men#uran#i hambatan emosi %an %ampak ne#ati* pa%a sistem kekebalan tubuh. !olton men#un#kapkan beberapa keuntun#an %ari proses menulis itu sen%iri- yaitu: a. /enuliskan meniptakan ,alur in#atan- perasaan- pikiran- yan# an%a ti%ak tahu bahwa an%a memilikinya. An%a %apat menemukan- men#eksplorasi- memper,elas %an membuat hubun#an %en#an masa sekaran# b. su- i%e- inspirasi yan# kita sa%ari namun hampir mustahil untuk men#atakannyaserin#kali %apat %iekspresikan %en#an menulis . /enulis membantu beker,a %en#an berba#ai hal %. /enulis a%alah hal yan# bersi*at priba%i- sebuah komunikasi %en#an %iri- hin##a akhirnya an%a memutuskan untuk berba#i > biasanya setelah membaa ulan# re*lekti* atau bahkan %apat %imusnahkan ,ika in#in berba#i e. /enulis menawarkan rekaman yan# %apat bertahan lama untuk %iri %alam keluar#aataupun teman *. $roses kreati*
menulis
memberikan
keuntun#an
serin#kali
menarik
%an
menyenan#kan- menin#katkan keperayaan %iri %an har#a %iri self-esteem #. Diskusi atas hasil tulisan en%erun# memiliki ke%alaman %an si#ni*ikansi tertentu /enulis puisi memberikan kesempatan konseli untuk men#ekspresikan pikiran %an perasaannya ke %alam susunan kata'kata. Ketika %imasukkan ke %alam kata'katake,a%ian'ke,a%ian emosional lebih mu%ah %ikelola %an memberikan elemen kontrol ba#i penulisnya.
=. ?byek &erapi %an /asalah yan# ook ri#ht menyebutkan bahwa ter%apat beberapa situasi klien %imana menulis puisi akan memberikan pen#aruh yan# baik- yaitu: a. Klien se%an# %alam terapi sin#kat- ter*okus- %ibatasi waktu. !eberapa %etail masalah %apat %iatasi %i luar ruan# terapi- %en#an menulis %an bersi*at priba%i b. ?ran# yan# memiliki keen%erun#an menulis seperti ,urnal- %iari- surat %an yan# telah menemukan proses menulis terutama otobio#ra*is- seba#ai katarsis yan# men,ernihkan . ?ran# yan# melihat %iri mereka seba#ai oran# yan# lemah %. ?ran# yan# ti%ak men##unakan bahasa utama %alam terapi tatap muka- mampu men##unakan bahasa utama atau ampuran %en#an bahasa tamu e. ?ran# yan# %en#an alasan bu%aya atau alasan lain- %iam karena malu %an merasa ti%ak mampu biara *. ?ran# yan# se%an# ber#e,olak %an butuh men#elola pikiran- men#eluarkan %an men#or#anisasi pikiran %an perasaan #. ?ran# yan# perlu membuka %an melatih in#atan atas peristiwa traumatik %an yan# menekan . Ke#iatan %alam &erapi $uisi &erapi menulis puisi akan men,a%i sebuah proses %imana konseli %apat bebas men#kespresikan pikiran %an perasaannya ke %alam ran#kaian kata'kata yan# sesuai %en#an kon%isi %irinya. +elama proses terapi ini berlan#sun#- konseli akan menoba untuk menemukan %an men#ekspresikan pikiran %an perasaannya %en#an menulis puisimen#eksplorasi- hin##a proses penyusunan kembali pikiran %an perasaan yan# sempat men,a%i permasalahannya %i awal sesi terapi. $raktik menulis puisi %apat %imulai %en#an membiarkan konseli menorehkan tinta pa%a u,un# pena %en#an tanpa a%anya kritik yan# membatasinya menulis. &i%ak a%a aturan apapun ketika konseli menulis puisi. $entin# untuk meyakinkan an##ota kelompok bahwa proses menulis puisi ti%ak memerlukan atau mementin#kan bakat khusus. +atu' satunya yan# pentin# a%alah respon yan# asli. /enulis puisi %alam sebuah sesi %apat %ilakukan ,auh %ari konselornya %en#an tu,uan a#ar konseli ti%ak merasa kaku %an terikat ketika ia harus men#ekspresikan emosinya serta menuliskannya ke %alam kata'kata. &erapis memban#un suasana yan# aman %an ti%ak men#anam untuk men%oron# proses yan# terbuka %an ,u,ur ketika an##ota mulai menyampaikan perasaannya. &erapis memban#un suasana yan# aman %an ti%ak men#anam untuk men%oron# berba#ai perasaan seara terbuka %an ,u,ur. /eniptakan lin#kun#an yan# aman san#atlah pentin#. @al ini menekankan pa%a partisipasi konseli yan# bersi*at sukarela. Lin#kun#an
yan# aman pun akan men#har#ai konseli untuk memutuskan apakah a%a hal yan# perlu %iketahui bersama atau %i%iskusikan %en#an terapis atau peserta lainnya. &erapi puisi %apat %ilakukan %alam setin# in%i)i%u ataupun kelompok. $enerapan terapi puisi %alam situasi kelompok melibatkan enam hin##a sepuluh oran#. $a%a %asarnya- prosesnya akan sama. amun- pa%a situasi kelompok- ter%apat beberapa hal yan# perlu %iperhatikan oleh para peserta terapi. @al ini bertu,uan a#ar proses terapi %apat berlan#sun# %en#an e*ekti*. !urns men#un#kapkan berba#ai kon%isi yan# %iperlukan %alam terapi puisi %en#an setin# kelompok- yaitu: 1. Keamanan psikolo#is 2. /enye%iakan iklim %imana e)aluasi eksternal ti%ak a%a 3. /emahami empatik . Kebebasan psikolo#is B. &ahapan %alam &erapi $uisi &erapi puisi membutuhkan kon%isi yan# penuh emosi- sehin##a %ibutuhkan pen#kon%isian yan# sesuai untuk memulai prosesnya. &u#as terapeutik yan# perlu %ipenuhi pertama kali yaitu untuk menyambut- men#a,ak- %an men#uatkan seluruh an##ota untuk memulai sesi. !olton %an Latham men#un#kapkan beberapa tahap %alam terapi menulis puisi. 1. &ahap menulis puisi Latham memperkenalkan tahap ini %en#an istilah trawling men,an#karkan. &ahap ini serin# %isebut seba#ai asosiasi bebas- yan# memerlukan kemauan %an keberanian untuk melakukan eksplorasi- membiarkan i%e %atan# be#itu sa,a. +ebelum memulai menulis puisi- terapis %apat menerapkan six-minutes writing seba#ai prosis warm-up untuk men#hin%ari kebin#unan yan# mun#kin akan %ialami an##ota ketika harus memulai menulis puisi. Six-minutes writing a%alah proses menulis sin#kat selama enam menit %en#an tanpa subyek- tanpa pikiran %an tanpa berhenti se,enak. &u,uannya a%alah untuk membiarkan tan#an merekam hal apapun yan# terlintas %alam pikiran. &i%ak a%a yan# perlu %ikhawatirkan karena tulisan ini ti%ak untuk %iberitahu kepa%a seluruh an##ota. $enulisnya hanya perlu menya%ari hal'hal yan# terlintas %alam pikirannya. Six-minutes writing memiliki ti#a *un#si- yaitu: a. /emulai menan%ai kertas koson# %imana penulis biasanya takut men#enai 9%imana aku harus memulai b. /emulai untuk menatat isu'isu yan# perlu %i%oron# keluar %ari pikiran untuk sementara waktu . ;ntuk menan#kap i%e'i%e %an #ambaran pentin# yan# %ian##ap hilan# 2. &ahap perten#ahan
Insight %an pemahaman pa%a tahap pertama %iperluas %i tahap ini. pa%a tahap ini penulis membaa ulan# puisi yan# %ibuatnya %an menanyakan %alam %irinya 9apakah aku benar'benar maerasakan
. /asin#'masin# an##ota %ipersilakan untuk menyampaikan permasalahannya seara #aris besar seara ber#antian- satu sama lain 5. Konselor mempersilakan an##ota kelompok untuk memulai men#ekspresikan ke,a%ian'ke,a%ian pentin# yan# men,a%i permasalahannya selama 20 menit. $a%a lan#kah ini- an##ota kelompok %ii8inkan untuk memilih tempat %an suasana yan# mereka in#inkan selama mereka menulis puisi 6. +etelah proses menulis puisi selesai- para an##ota kelompok memulai untuk membaakan puisi yan# telah mereka tulis %i %epan an##ota kelompok yan# lain. setelah %ibaakan- konselor meminta penulis untuk men,elaskan makna %ari puisi tersebut untuk %irinya- konselor ,u#a meminta penulis men#i%enti*ikasi pikiran %an perasaan yan# in#in %isampaikan %alam puisi tersebut. +etelah selesaikonselor mempersilakan seluruh an##ota kelompok untuk men%iskusikan puisi yan# telah %ibaakan oleh temannya. proses %iskusi %isini memberikan kesempatan penulis %an an##ota kelompok lain men#eksplorasi pikiran %an perasaan yan# terkan%un# %alam puisi yan# telah %ibaakan. +etiap an##ota kelompok ti%ak %iperkenankan memberikan kritik atas puisi tersebut. +etelah selesai- konselor meminta kepa%a an##ota kelompok yan# lain untuk ber#antian membaakan puisinya sama seperti penulis sebelumnya. 7. +etelah semua an##ota kelompok su%ah membaakan %an men%iskusikan puisinya- konselor meminta seluruh an##ota kelompok untuk mere*leksikan kembali apa yan# su%ah mereka tulis. Konselor meminta seluruh peserta untuk memikirkan kembali apa yan# telah mereka %iskusikan. . +etelah itu- konselor mempersilakan an##ota kelompok untuk menulis kembali puisinya ,ika ia memiliki pan%an#an- pikiran serta perasaan yan# baru. (. +etelah selesai- setiap an##ota kembali membaakan puisinya yan# baru %i %epan an##ota lain. 10. +ebelum sesi %ikahiri- konselor men#a,ak seluruh an##ota untuk membuat puisi kolaborasi yan# isinya men##ambarkan situasi pikiran %an perasaan kelompok. 11. &erakhir- konselor menutup sesi terapi menulis puisi %en#an menarik kesimpulan. &er%apat beberapa hal yan# mun#kin bisa ter,a%i saat proses terapi berlan#sun#. A#ar ti%ak membatasi konseli untuk men#eksplorasi perasaannya- konselor mempersilakan para an##ota kelompok yan# in#in menuliskan kembali ke,a%ian' ke,a%ian lainnya %alam puisi baru. $uisi boleh %itulis saat an##ota bera%a %i luar sesi untuk kemu%ian %iproses kemu%ian seseuai %en#an prose%ur yan# %ilakukan saat sesi berlan#sun#. +eluruh an##ota ,u#a %iperbolehkan untuk menulis lebih %ari satu puisi.
@. Kesimpulan &erapi puisi ini populer %i#unkan oleh para terapis karena terapi yan# termasuk ke %alam ,enis art therap! ini san#at se%erhana %an mu%ah untuk %i#unakan. &erapi yan# bermula %i#unakan untuk oran# yan# terkena #an##uan kesehatan mental pa%a aba% ke' 1( karena terapi yan# ternyata menyeluruh- maka men,a%ikan terapi ini men,a%i terapi tambahan pa%a saat itu. @in##a kini terapi puisi populer %ikalan#an terapis karena selain %apat merin#ankan #an##uan ,iwa- terapi ini ,u#a ternyata %apat mere%uksi %epresi- ,u#a untuk konselin# pernikahan- pasan#an yan# akan bererai- trauma- pen%erita kankerkarena terapi ini %apat men,a%i erminan %iri konseli untuk melihat kembali %irinya seba#ai manusia yan# memiliki masalah- sama seperti manusia lainnya. &erapi yan# memiliki tu,uan men#emban#kan pemahaman tentan# %iri %an menin#katkan kreati)itas %alam hal menulis puisi memiliki banyak man*aat yakni men,a%ikan ,embatan %iri untuk re*leksi- seba#ai hal yan# priba%i terapi puisi %apat menin#katkan rasa peraya %iri. &ahap yan# %i#unakan %alam terpai menulis ini terba#i men,a%i ti#a- yaitu tahap menulis puisi- %imana konseli %apat menuliskan semua yan# terlintas %alam pikirannya untuk pemanasan %alam menulis puisi. &ahap ke%ua- yaitu tahap perten#ahan- konseli kembali membaa tulisan puisi %an mere%eksikan ke %alam pikirannya bahwa puisi yan# ia tulis benar a%anya yan# ia rasakan saat ini. tahap terakhir yaitu pen#akhiran- konseli menuliskan kembali puisi yan# su%ah %itulis %en#an makna yan# lebih baru.
DA#TAR PUSTAKA