BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal ( penstock ) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk memproduksi energi listrik yang bersumber daya air. Di Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daer ah. Energi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia saat ini. Bagi bangsa Indonesia pemenuhan kebutuhan energi diperlukan bagi kelangsungan pembangunan yang sedang dilaksanakan. Kebutuhan energi khususnya energi listrik nasional semakin tahun semakin meningkat, dan diperkirakan pertumbuhan kebutuhannya mencapai 7,1% per tahun. Di lain pihak, masyarakat yang belum memiliki akses terhadap energi listrik masih cukup mencapai 65,15%. Kebutuhan listrik semakin bertambah seiring dengan peningkatan populasi dan peningkatan gaya hidup, sedangkan di sisi lain bahan bakar fosil (batu bara) semakin menipis. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang Sumber Daya Air (SDA), sehingga mengoptimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menjadi pilihan yang sangat 1
baik, mengingat PLTA PLTA yang merupakan pembangkit listrik ramah terhadap lingkungan lingkungan adalah pembangkit listrik yang bersistem dengan pengelolaan lingkungan, ekologi lingkungan, mata air, reboisasi, dan mempertahankan land use, serta bersistem dengan masyarakat budaya, dan secara general membantu mengurangi efek rumah kaca, atau membantu menekan kenaikan pemanasan global.
1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud pembangkit listrik tenaga air ? 2. Bagaimana cara kerja pembangkit litrik tenaga air ? 3. Apa saja jenis dan komponen-komponen tanga listrik tenaga air ? 4. Apa saja keunggulan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga air ?
1.3. Tujuan Makalah Tujuan makalah ini yaitu sabagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian pembangkit listrik tenaga air 2. Untuk mengetaui cara kerja pembangkit litrik tenaga air 3. Untuk mengetahui jenis dan komponen-komponen tanga listrik tenaga ai r 4. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga air
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Air Tenaga air telah dimanfaatkan orang-orang zaman dahulu terutama untuk menumbuk
gandum atau dimanfaatkan keperluan lainnya. Baru pada pertengahan 1770-an, insinyur Perancis, Bernard Forest de Belidor, memublikasikan buku yang berjudul Architecture Hydraulique. Hydropower lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit tersebut menghasilkan tenaga listrik dengan menfaatkan kekuatan gravitasi dari air terjun atau arus air. PLTA ini termasuk bentuk energi terbarukan (renewable energy) yang digunakan secara luas. Dibandingkan pembangkit listrik tipe lain, PLTA tergolong pembangkit yang tidak menghasilkan limbah secar a langsung. Kelebihan lain adalah level emisi gas rumah kaca karbondioksida (CO2) dari PLTA yang sangat rendah dibandingkan dengan pembangkit yang menggunakan bahan bakar dari fosil. Dengan besarnya keuntungan tersebut, banyak negara membangun PLTA untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka. Data 2006 menunjukkan bahwa kapasitas PLTA yang tersebar di seluruh dunia idengan 777 GWe telah mampu memasok 2.998 TWh. Artinya, hampir 20% kebutuhan listrik dunia berasal dari PLTA atau sekitar 88% sumber energi terbarukan berasal dari pemanfaatan tenaga air. Namun sejumlah pertanyaan muncul, sejak kapan sebenarnya PLTA itu berdiri? Tenaga air telah dimanfaatkan orangorang kuno terutama untuk menumbuk gandum atau dimanfaatkan keperluan lainnya. Tetapi pada pertengahan 1770-an, seorang insinyur Perancis, Bernard Forest de Belidor, memublikasikan buku yang berjudul Architecture Hydraulique. Dalam buku itu, dia menjelaskan tentang mesin hidrolik aksis vertikal dan horizontal. Selanjutnya pada abab ke-19, generator elektrik dikembangkan dan kini dikombinasikan dengan mesin hidrolik. Permintaan meningkat seiring Revolusi Industri yang mendorong pembangunan. pembangunan. Tepat pada 1878, untuk pertama kalinya di dunia dibangun rumah pembangkit hydroelectricity dengan nama Cragside di Northumberland, Inggris. Tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 3
1881, pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air, Schoelkopf Power Station No 1 dekat Niagara Falls, Amerika Serikat (AS). Setelah itu, beberapa PLTA dibangun. Pembangkit listrik hidroelektrik Edison atau diberi nama Vulcan Street Plant beroperasi pada 30 September 1882 dengan kapasitas 12,5 kilowatt di Appleton, Winconsin, AS. Sampai 1886,sebanyak 45 Pembangkit Listrik Tenaga Air dibangun di AS dan Kanada. Bahkan memasuki 1889, PLTA tumbuhdengan cepat dan sa at itu AS memiliki 200 PLTA. Pada awal abad ke-20, banyak PLTA skala kecil dibangun perusahaan komersial di daerah pegunungan dekat area metropolitan. Kota Grenoble, Prancis pun untuk pertama kalinya menggelar
pameran
bertajuk
‘International
Exhibition
of
Hydropower
and
Tourism’ yang didatangi jutaan pengunjung. Selanjutnya, pada 1920, sebanyak 40% pembangkit di AS merupakan PLTA P LTA hingga mendorong pemerintah membuat Federal Power Act yang dijadikan undang-undang dan dasar hukum. Federal Power Act mengatur pembentukan Komisi Pembangkit Federal yang bertugas mengatur PLTA di sumber air dan tanah negara bagian. Ketika skala PLTA kian besar, bendungan dari pembangkit dikembangkan
bukan
hanya
untuk
memenuhi
kebutuhan
listrik,
tetapi
termasuk
mengendalikan banjir, irigasi, dan navigasi. Seiring dengan be gitu bermanfaatnya PLTA untuk memenuhi bermacam kebutuhan, pemerintah negara bagian pun menggelontorkan anggaran untuk pembangunan PLTA skala besar dan PLTA dimiliki pemerintah. Pada 1933, dibangun PLTA Tennessee Valley Authorty dan Bonneville Power Administration pada 1937. Taganya itu, Biro Reklamasi AS yang bertanggung jawab terhadap irigasi wilayah barat AS juga membangun PLTA besar pada 1928 dengan nama Hoover Dam (Bendungan Hoover). Para insinyur dari Korps Angkatan Darat AS juga terlibat dalam pengembengan PLTA dengan turut mendukung penuntasan pembangunan Bendungan Bonneville pada 1937 yang sebelum dikenal sebagai pusat pengendali banjir utama. Pengembangan PLTA terus berlanjut sepanjang abad ke-20. Bahkan sebutan hydropower diberi nama white coal (batu bara putih) karena sebelumnya banyak pembangkit listrik yang mengandalkan bahan baku batu bara. Tepat pada 1936,PLTA Bendungan Hoover dengan kapasitas 1.345 MW menjadi PLTA pertama terbesar di dunia. Memasuki 1942 dibangun PLTA Grand Coulee Dam dengan kapasitas lebih besar atau 6809 MW. Pengembangan PLTA terus merambah ke benua lain dan masuk ke benua Afrika. Pada 1984, pemerintah Afrika Selatan meresmikan PLTA Bendungan Itaipu dan menghasilkan
4
14.000 MW. Namun ‘Negara Tirai Bambu’ membuat kejutan pada 2008 dengan meresmikan PLTA Bendungan Three Gorges dengan kapasitas 22.500 MW. Sejak itu, sejumlah negara seperti Norwegia, Republik Demokrasi Kongo, Paraguay, dan Brazil juga mengembangkan PLTA yang mampu memenuhi kebutuhan listrik di negara mereka hingga 85%.Sejarah PLTA di Tanah Air dimulia pada 1917, Biro Tenaga Air (Waterkraht burean) di bawah Jawatan Perkeretaapian Negara (Steratz foorwegen) dari perusahaan negara (Gouvemementsbedrijven) diubah kedudukannya menjadi Jawatan Tenaga Air dan Listrik (Dienstvoor Waterkracht in Electriciteit). Dengan begitu, jawatan tersebut mulai bergerak dalam pengembangan kelistrikan hingga penggunaan secara ekonomis dari sumber-sumber tenaga air tersedia. Jawatan tersebut tak hanya mengurus pemberian lisensi-lisensi untuk tenaga air dan listrik, tetapi juga mengawasi pula kesamaan instalasi - instalasi listrik di seluruh Indonesia. Pada 1906, PLTA Pakar dengan sumber air dari sungai Cikapundung dengan kekuatan 800 KW diresmikan. PLTA tersebut dikelola Maskapai listrik Bandung (Bandungte Electriciteits Masatsehappij) dan dapat dianggap sebagai pengolahan pertama untuk pemberian energi listri k dengan penggunaan tenaga air. Pada
1920
didirikan
Perusahaan
Listrik
Umum
Bandung
sekitarnya
(Electriciteitsbederjif Bandung en omstreken, singkatnya GEBEO), dengan modal dari pemerintah dan swasta. Kemudian, maskapai tersebut ambil alih PLTA Pakar di Bandung dan PLTA Cijedil (2x174 KW dan 2x220 KW) di Cianjur. Selanjutnya bekerjasama dengan perusahaan listrik negara untuk memasok listrik kepada masyarakat. Direksi bagian swasta dipegang oleh perusahaan swasta NV Maintz & Co. Pada 1934, Dienstvoor Waterkraht an Electriciteit diubah menjadi Electriciteitswezen (Kelistrikan) singkatnya E.W.
2.2.
Pengertian PLTA Pembangkit listrik tenaga air adalah suatu perangkat/instrumen yang mengubah energi
air menjadi energi mekanik pada turbin kemudian menjadi energi listrik. PLTA adalah salah satu contoh sumber energi listrik yang dapat diperbarui. Dalam PLTA, potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik. Mula - mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Kemudian turbin air memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik
5
2.3.
Jenis-Jenis PLTA
Pembangkit listrik tenaga air dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut: 1. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA a) PLTA jenis terusan air (water way) Pusat listrik mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang agak kecil. Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan sungai.
b) PLTA jenis DAM /bendungan Pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai, pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik
c) PLTA jenis terusan dan DAM (campuran) Pusat listrik menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.
2. PLTA Berdasarkan Aliran Sungai a) PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river) Banyak dipakai dalam PLTA saluran air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik dengan memanfaatkan aliran sungai itu sendiri secara alamiah
b) PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu dengan menggunakan kolam pengatur yang dibangun melintang sungai dan membangkitkan listrik sesuai dengan beban. Disamping itu juga dibangun kolam pengatur di hilir untuk dipakai pada waktu beban puncak (peaking power plant) dengan suatu waduk yang mempunyai kapasitas besar yang akan mengatur perubahan air pada waktu beban puncak sehingga energi yang dihasilkan lebih maksimal.
6
c) Pusat listrik jenis waduk (reservoir) Dibuat dengan cara membangun suatu waduk yang melintang sungai, sehingga terbentuk seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau.
d) PLTA Jenis Pompa (pumped storage) Jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan ketika musim hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah malam, pada waktu ini sebagian turbin berfungsi sebagai pompa untuk memompa air yang di hilir ke hulu, jadi pembangkit ini memanfaatkan kembali air yang dipakai saat beban puncak dan dipompa ke atas lagi saat beban puncak terlewati. Salah satu tujuan utama PLTA jenis ini adalah membangkitkan energy listrik dengan harga minimum dan menjualnya saat harga maksimum.
e) PLTA Hydroseries Konsep PLTA ini adalah dengan memanfaatkan aliran sungai yang panjang dan deras dari ketinggian tertentu. Dimana sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari satu bendungan yang diseri pada ketinggian tertentu untuk menghasilkan energy listrik yang lebih optimal. Selain itu manfaat lain dari PLTA Hydroseries adalah untuk mengantisipasi aliran sungai yang sangat deras sehingga dengan adanya Hydroseries dapat menghambat laju aliran air menjadi lebih terkontrol.
2.4.
Prinsip Kerja PLTA Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik te naga
air tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian ( h) menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP = m x g x h). Laju aliran air adalah volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal air per detiknya (q m3/s). Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:
Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi daya mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi yang lebih rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang dibangkitkan akan lebih kecil 7
dari energi kasar yang tersedia. Gambar 1 menunjukkan pusat pembangkit listrik tenaga air pada umumnya.
Gambar 1. Pembangkitan listrik tenaga air umumnya Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas penampang kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan lebih kecil dari daya optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak, ukuran kanal tidak dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju air q yang melalui kanal tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di belakang bendungan. Volume air pada reservoir dan ketinggian h yang bersangkutan, tergantung dari laju air yang masuk ke dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air pada reservoir dapat berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit. Selama musim hujan, ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk dari berbagai aliran air yang mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air harus di desain untuk menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan jumlah air yang mengisi reservoir melalui sumber alami seperti curahan hujan, salju, dan aliran air lainnya.
8
2.5.
Cara Kerja Pembangkit Liatrik Tenaga Air
Skema cara kerja PLTA
Gambar 2. Skema cara kerja PLTA Cara kerja pembangkit listrik tenaga air : 1. Air dialirkan melalui pintu air yang sudah diatur untuk mendapatkan debit air yang diinginkan. 2. Aliranair ini akan melewati penstock dan mengakibatkan tekanan air meningkat. 3. Air dari penstock kemudian akan menabrak baling-baling urbin sehingga turbin dapat berputar. 4. Putaran turbin yang terhubung dengan poros akan membua trotor generator juga ikut berputar. 5. Generator yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan medan magnet diantara stator dan rotor sehingga akan terjadi ggl (aliran elektron). 6. Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ke transformator
9
2.6.
Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air
Gambar 3. Komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air Komponen PLTA yaitu : a) Reservoir b) Dam c) Intake d) Control Gate e) Pen Stock f) Power House g) Turbine h) Generator i) Transformer j) Out Flow k) Power Lines
10
1. Reservoir Reservoir/Penampung / Waduk adalah tempat jutaan meter kubik air yang akan diubah energinya menjadi energi mekanik penggerak turbin
Gambar 4. Reservoir 2. Bendungan (Dam) Dam / Bendungan adalah suatu bangunan menahan laju air sehingga mencapai ketinggian tertentu agar menghasilkan energi yang besar saat air dialirkan
Gambar 5. Bendungan (Dam) Bendungan ini berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
11
Gambar 6. Bendungan Macam – macam bendungan: Berdasarkan Penggunaannya
Berdasarkan bahan pembuatannya
1. Intake Dam
1. Dam Beton
2. Storage Dam
2. Dam Baja
3. Regulating Dam
3. Dam Kayu
4. Pumped storge Dam
4. Dam Alami
3. Intake Intake atau pemasukan adalah fasilitas yang digunakan untuk mengambil air dari reservoir ke dalam saluran air. Intake terdiri dari : a) Pintu ( gate ) b) Saringan ( filter )
12
Gambar 7. Intek yang digunakan untuk mengambil air dari reservoir 4. Control Gate Control Gate atau Gerbang Kontrol adalah pengatur masuknya air ke dalam penstock yang menuju turbin. Control Gate dapat dibuka da n ditutup sesuai waktu operasi ataupun jika terjadi masalah pada turbin atau komponen lain.
Gambar 8. Control Gate Untuk Mengatur Masuknya Air 5. Pen Stock Penstock atau pipa pesat adalah saluran air masuk ke turbin dengan sudut kemiringan tertentu. 13
Bentuk - Bentuk Penstock : a) Bulat atau tapal kuda (horse shoe) b) Segi empat atau berkaki (pedestal)
Gambar 9. Pen Stock 6. Power House Power House terdiri dari : a) Turbin b) Generator c) Transformator
Gambar 10. Power House A) Turbine Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air 14
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik. Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft t ube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu. a. Turbin Impuls Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah sama dengan turbin tekanan karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Macam – macam turbin impuls: 1) Turbin Pelton Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang disebut nozle. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head tinggi. Kelebihan turbin pelton : a. Daya yang dihasilkan besar. b. Konstruksi yang sederhana. c. Mudah dalam perawatan. d. Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir. Kekurangan turbin pelton : a. Daya yang dihasilkan besar. b. Konstruksi yang sederhana. 15
c. Mudah dalam perawatan. d. Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.
Gambar 11.Turbin Pelton 2) Turbin Turgo Turbin turgo dapat beroperasi pada head 30 m s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Kelebihan a) Daya yang dihasilkan besar. b) Konstruksi yang sederhana. c) Mudah dalam perawatan. d) Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir. Kekurangan a) Daya yang dihasilkan besar b) Konstruksi yang sederhana. c) Mudah dalam perawatan. d) Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.
16
Gambar 12.Turbin Turgo 3) Turbin Crossflow Turbin cross-flow merupakan jenis turbin yang dikembangkan oleh Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hongaria) dan Fritz Ossberger (Jerman). Turbin crossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis. Kelebihan a) Memiliki efesiensi yang rendah di banding turbin yang lainnya b) Dapat membersihkan diri sendiri c) Harga yang murah Kekurangan a) Untuk ukuran turbin (30-50mm) efesiensi nya sangat besar b) Tidak bisa menghasilkan daya yang besar
Gambar 13.Turbin Crossflow 17
b. Turbin Reaksi Sudut pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin. Macam- macam Turbin Reaksi: 1) Turbin Francis Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Kelebihan a) Ukuran runner, generator dan power house yang kecil b) Effesiensi yang lebih tahan lama jika di pakai di banding dengan turbin pelton Kekurangan a) Pemeriksaan turbin lebih relative lebih susah b) Dampak yang di timbulkan oleh hantaman air lebih besar pada turbin crossflow
Gambar 14.Turbin Francis
2) Turbin Kaplan & Propeller
18
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu. Kelebihan a) Kontruksi yang padat dan ukuran yang kecil dengan hasil daya yang sama b) Kontruksi yang mudah dengan ruang yang di butuhkan lebih kecil Kekurangan a) Pemeliharaan mahal b) Ada beberapa alat tambahan untuk turbin jenis ini ( heavy duty generator) c) Air yang masuk ke generator merupakan salah satu masalah untuk turbinjenis ini
Gambar 15. Turbin Kaplan Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin, yaitu : a. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah. b. Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia. c. Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada head rendah, sebuah turbin reaksi (propeller) dapat mencapai putaran yang diinginkan, sementara turbin pelton dan crossflow berputar sangat lambat (low speed) yang akan menyebabkan sistem tidak beroperasi.
Bagian-Bagian Secara Umum Turbin 19
a)
Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari : 1) Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan oleh nozzle. 2) Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar yang dihasilkan oleh sudu. 3) Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
b)
Stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari : 1) Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam sistem besar. 2) Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari turbin.
B) Generator Generator adalah alat yang mengubah energi mekanik dari putaran turbin menjadi energi listrik.
Gambar 16. Generator Generator yang dipakai dalam PLTA adalah generator sinkron tiga fasa. Konstruksi Generator Sinkron Suatu generator sinkron secara umum terdiri dari : 1. Stator adalah bagian dari mesin yang diam dan berbentuk silinder . Secara umum stator terdiri dari kerangka stator, inti stator, dan slot. a. Rangka Stator 20
Rangka stator berfungsi sebagai tempat melekatnya stamping jangkar dan kumparan jangkar. Pada rangka stator terdapat lubang pendingin dimana udara dan gas pendingin disirkulasikan. Rangka stator biasanya dibuat dari besi campuran baja atau plat baja giling yang dibentuk sedemikian rupa sehingga diperoleh rangka yang sesuai dengan kebutuhan. b. Inti Stator Inti stator melekat pada rangka stator dimana inti ini terbuat dari laminasi-laminasi besi khusus atau campuran baja. c. Slot Slot adalah tempat konduktor berada yang letaknya pada bagian dalam sepanjang keliling stator. Bentuk slot ada 3 yaitu Slot Terbuka, Slot Setengah Terbuka, Slot Tertutup. 2. Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar juga berbentuk silinder Sebagai tempat belitan penguat yang membentuk kemagnetan listrik kutub UtaraSelatan pada inti rotor. Ada 2 macam bentuk rotor, yaitu : a. Rotor kutub menonjol (Salient Pole Rotor) b. Rotor kutub tak menonjol (Rotor Silinder) c. Sikat
Komponen pendukung generator a) Exciter sebagai penguat yang digunakan generator untuk membangkitan sumber tenaga. Sebagai penggerak mula generator. b) AVR (AutomaticVoltage Regulator) merupakan suatu alat yang mengatur tegangan yang berubah ubah dan terdiri dari satu kumparan. c) Bearing berfungsi menjaga kesetabilan posisi dan putaran poros. d) Pengatur generator berfungsi mengatur kecepatan putaran generator atau turbin dan sebagai rem Generator Sinkron a) Prinsip Kerja Generator Sinkron Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik. Setelah rotor diputar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian kutub-kutub yang ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet (garis-garis gaya fluks) yang berputar, 21
kecepatannya sama dengan putaran kutub. Garis-garis gaya fluks yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar distator, sehingga menimbulkan EMF atau GGL atau tegangan induksi.
b) Kecepatan Putaran Generator Sinkron Kecepatan putaran suatu generator sinkron tergantung kepada penggerak mulanya (Putaran Turbin).
c) Daya yang dihasilkan Generator Sinkron Generator untuk pembangkit listrik tenaga air skala piko menggunakan generator sinkron 1 phasa. Generator ini memiliki kecepatan rata-rata antara 70 – 1500 rpm. Daya yang dihasilkan oleh generator 1 phasa dihitung dengan persamaan : = . . ∅
Dimana : P = daya yang dihasilkan generator (watt) V = tegangan terminal generator (volt) I = arus (ampere) cos φ = faktor daya
C) Transformator dan Power Lines Transformator adalah alat untuk menaikkan tegangan sehingga mencapai nilai yang diinginkan untuk tegangan transmisi. Transformator terdiri dari sebuah inti dari susunan lapisan yang mempunyai dua isolasi yaitu dari sisi te gangan rendah dan dari sisi tegangan tinggi. Power Lines atau jalur – jalur transmisi daya berfungsi untuk mendistribusikan listrik yang telah dibangkitkan.
22
Gambar 17. Transformator 7. Out Flow Out flow adalah aliran air yang keluar setelah melalui turbin..
2.7. Keunggulan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air Keuntungan pembangkit listrik tenaga air yaitu : a) Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. b) Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar. c) PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun. d) Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata. e) Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan. f) Relatif tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. g) Tidak memerlukan bahan bakar h) Operasi dan perawatannya relatif lebih mudah i) Pengembangan suatu PLTA dengan memanfaatkan aliran sungai akan memberikan manfaat atau keuntungan dari segi lainnya, seperti pariwisata, perikanan, persediaan air bersih/minum, irigasi, dan pengendalian banjir Kekurangan pembangkit listrik tenaga air yaitu : a) Membutuhkan inventasi yang besarkarenabutuh lahan yang luas dan bia ya besar untuk pembangunan waduk. b) Persiapan memerlukan waktu yang relatif lama PLTA sangat bergantung pada ketersediaan air sungai, sehingga harus tetap menjaga tangkapan air 23
c) Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan. d) Biaya investasi paling mahal. e) Pembangunan bendungan memerlukan waktu yang lama. f) Membutuhkan lahan yang luas. g) Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang cukup besar
2.8.
Peranan Tenaga Listrik Di pusat pembangkit tenaga listrik, generator digerakan oleh turbin dari bentuk energi
lainnya antara lain : dari Air - PLTA; Gas - PLTG; Uap - PLTU; Diesel - PLTD; Panas Bumi - PLTP; Nuklir - PLTN. Energi listrik dari pusat pembangkitnya disalurkan melalui jaringan transmisi yang jaraknya relatif jauh ke pemakai listrik/konsumen.
Gambar 18. Penyaluran energi listrik ke beban
Konsumen listrik di Indonesia dengan sumber dari PLN atau Perusahaan swasta lainnya dapat dibedakan sebagai berikut : A. Konsumen Rumah Tangga Kebutuhan daya listrik untuk rumah tangga antara 450VA s.d. 4400VA, secara umum menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220V / 380V dan jumlahnya sangat banyak. B. Penerangan Jalan Umum (PJU) Pada kota-kota besar penerangan jalan umum sangat diperlukan oleh karena bebannya berupa lampu dengan masing-masing daya tiap lampu/tiang antara
50VA s.d. 250VA 24
bergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka sistem yang digunakan 1 fasa dengan tegangan rendah 220V / 380V. C. Konsumen Pabrik Jumlahnya tidak sebanyak konsumen rumah tangga, tetapi masing-masing pabrik dayanya dalam orde kVA. Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih menggunakan sistem 1 fasa tegangan rendah (220V / 380V), namun untuk
pabrik-pabrik yang besar
menggunakan sistem 3 fasa dan saluran masuknya dengan jaringan tegangan menengah 20kV. D. Konsumen Komersial Yang dimaksud konsumen komersial antara lain stasiun, terminal, KRL (Kereta Rel Listrik), hotel-hotel berbintang, rumah sakit besar, kampus, stadion olahraga, mall, hypermarket, apartemen. Rata-rata menggunakan sistem 3 fasa, untuk yang kapasitasnya kecil dengan tegangan rendah, sedangkan yang berkapasitas besar dengan tegangan menengah.
2.9.
10 Pembangkit Tenaga Listrik Air Terbesar di Dunia
PLTA terbesar didunia saat ini adalah PLTA Three Gorges atau "Tiga Ngarai" yang terdapat di China dengan kapasitas pembangkitan sebesar 22.400 MW yang mana daya tersebut memasok sekitar 10 % dari seluruh kebutuhan energi listrik di China. Berikut ini adalah gambar PLTA Three Gorges. Berikut ini adalah 10 PLTA terbesar di dunia a) Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam), terletak di provinsi Hubei, Cina. Jika semua selesai di 2011 dapat menghasilkan listrik sebesar 25.615 mega watt, cukup untuk menerangi seluruh indonesia saat ini. Luas waduknya sekitar hampir sepertiga luas danau Toba, atau sekitar 632 km persegi. b) Itaipu di Brazil dengan kapasitas 14.000 MW dengan luas waduk 1.350 km persegi c) Guri (Simón Bolívar) di Venezuela dengan kapasitas 10.200 MV dengan luas waduk 4.250 km2 d) Tucuruí di Brazil dengan kapasitas terpasang 8.370 MV dengan luas waduk 3.014 km2 e) Grand Coulee di Amerika dengan kapasitas terpasang 6.809 MV f) Sayano Shushenskaya di Rusia, dengan kapasitas listrik 6.400 MV g) Longtan Dam di Cina dengan kapasitas terpasang 6.300 MV h) Krasnoyarskaya di Rusia, dengan kapasitas 6.000 MV 25
i) Robert-Bourassa di Kanada dengan kapasitas 5.516 MV j) Churchill Falls di Kanada dengan kapasitas terpasang 5.429 MV
2.10. Daya yang di Hasilkan PLTA dan Daftar PLTA di Indonesia
Tabel 1. Sarana Penyediaan Tenaga Listrik PLN
26
Tabel 2. Jumlah Unit Pembangkit Tenaga Listrik
Tabel 3. Daya Mampu Kapasitas Terpasang Pembangkit Tenaga Listrik 27
Tabel 4. Kapasitas Daya Terpasang Pembangkit Tenaga Listrik PerWilayah
Tabel 5. Jaringa Transmisi PLN 28
Tabel 6. Jumlah Pelanggan Menurut Sektor
Daftar PLTA di Indonesia
Nama
Lokasi
Kapasitas
Jenis dan jumlah pembangkit
PLTA Peusangan
PLTA Sigura-gura
Kecamatan Silih Nara , Kabupaten Aceh
2 x 22.1 MW;2 x
PLTA total 4 unit 86,6
Tengah, Aceh
21,2 MW
MW
Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten
4 x 71,50 MW
PLTA total 4 unit 286 MW
Toba Samosir, Sumatera Utara
29
PLTA Tangga
Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten
4 x 79,25 MW
PLTA total 4 unit 317 MW
Toba Samosir, Sumatera Utara
PLTU Lau Renun
Sumatera Utara
2 x 41 MW
PLTA total 2 unit 82 MW
PLTA
Sumatera Utara
1 x 33 MW & 1 x
PLTA total 2 unit 50 MW
Sipansihaporas
17 MW
PLTA Asahan I
Sumatera Utara
2 x 90 MW
PLTA total 2 unit 180 MW
PLTA Batang
Sumatera Barat
3 x 3,5 MW
PLTA total 3 unit
Agam
10,5 MW
PLTA Maninjau
Sumatera Barat
4 x 17 MW
PLTA total 4 unit 68 MW
PLTA Singkarak
Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang
4 x 43,75 MW
PLTA total 4 unit 175 MW
Pariaman, Sumatera Barat
PLTA Tes
Bengkulu
4 x 4 MW
PLTA total 4 unit 16 MW
PLTA Musi
Bengkulu
3 x 70 MW
PLTA total 3 unit 210 MW
PLTA Koto
Riau
3 x 38 MW
PLTA total 3 unit 114 MW
PLTA Besai
Lampung
2 x 46,4 MW
PLTA total 2 unit 90 MW
PLTA Batutegi
Lampung
2 x 14 MW
PLTA total 2 unit 28 MW
PLTA Ubrug
Jawa Barat
2 x 10,80 MW;1 x
PLTA total 3 unit
6,30 MW
17,1 MW
Panjang
30
PLTA Bengkok
Jawa Barat
PLTA Cibadak
Jawa Barat
PLTA Cikalong
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
3 x 3,15 MW;1 x
PLTA total 4 unit
0,70 MW
3,85 MW
? PLTA
3 x 6,40 MW
Bandung, Jawa Barat
PLTA total 3 unit 19,2 MW
PLTA Saguling
Jawa Barat
4 x 175 MW
PLTA total 4 unit 700 MW
PLTA Cirata
Jawa Barat
8 x 126 MW
PLTA total 8 unit 1.008 MW
PLTA Jatiluhur
Jawa Barat
7 x 25 MW
PLTA total 7 unit 175 MW
PLTA Lamajan
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
3 x 6,40 MW
PLTA total 3 unit
Bandung, Jawa Barat
PLTA Parakan
Jawa Barat
19,2 MW
4 x 2,48 MW
Kondang
PLTA Plengan
9,92 MW
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
5 x 6,27 MW
Bandung, Jawa Barat
PLTA Jelok
Kecamatan Tuntang, Kabupaten
Kecamatan Pringapus, Semarang, Jawa
PLTA total 5 unit 6,27 MW
4 x 5,12 MW
Semarang, Jawa Tengah
PLTA Timo
PLTA total 4 unit
PLTA total 4 unit 20,48 MW
3 x 4 MW
PLTA total 3 unit 12 MW
2 x 3,52 MW
PLTA total 2 unit 7 MW
Tengah
PLTA Ketenger
Kecamatan Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah
31
PLTA Gajah
Kecamatan Wonogiri, Kabupaten
1 x 12,4 MW
PLTA total 1 unit
Mungkur
Wonogiri, Jawa Tengah
PLTA Sempor
Kecamatan Sempor, Kebumen, Jawa Tengah
2 x 12,5 MW
PLTA total 2 unit 25 MW
PLTA Pejengkolan
Kecamatan Padureso, Kebumen, Jawa Tengah
2 x 15 MW
PLTA total 2 unit
12,4 MW
15,0 MW
PLTA
Kecamatan Padureso, Kebumen, Jawa Tengah
2 x 8,2 MW
Wadaslintang
PLTA Garung
16,4 MW
Kecamatan Garung, Kabupaten
2 x 13,2 MW
Wonosobo, Jawa Tengah
PLTA Mrica
Kecamatan Bawang, Kabupaten
PLTA total 2 unit 26,4 MW
3 x 61,5 MW
Banjarnegara, Jawa Tengah
PLTA Kedung
PLTA total 2 unit
PLTA total 3 unit 184,5 MW
Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah
1 x 23 MW
PLTA total 1 unit 23 MW
PLTA Sidorejo
Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah
1 x 1,4 MW
PLTA total 1 unit 1,4 MW
PLTA Klambu
Kecamatan Klambu, Grobogan, Jawa Tengah
1 x 1,1 MW
PLTA total 1 unit 1,1 MW
PLTA Mendalan
Jawa Timur
3 x 5,8 MW
PLTA total 3 unit 23 MW
PLTA Siman
Jawa Timur
3 x 3,6 MW
PLTA total 3 unit
Ombo
10,8 MW
PLTA Giringan
Jawa Timur
2 x 1,35 MW;1 x
PLTA total 3 unit 3 MW
0,5 MW
32
PLTA Selorejo
Jawa Timur
1 x 4,48 MW
PLTA total 1 unit 4,48 MW
PLTA Karangkates
Jawa Timur
3 x 35 MW
PLTA total 3 unit 105 MW
PLTA Wlingi
Jawa Timur
2 x 27 MW
PLTA total 2 unit 54 MW
PLTA Lodoyo
Jawa Timur
1 x 4,5 MW
PLTA total 1 unit 4,5 MW
PLTA Sengguruh
Jawa Timur
2 x 14,5 MW
PLTA total 2 unit 29 MW
PLTA Tulung
Jawa Timur
2 x 23 MW
PLTA total 2 unit 46 MW
PLTA Tulis
Jawa Timur
2 x 7 MW
PLTA total 2 unit 14 MW
PLTA Riam Kanan
Kecamatan Aranio, Kabupaten
3 x 10 MW
PLTA total 3 unit 30 MW
Agung
Banjar, Kalimantan Selatan
PLTA Tonsea
Kecamatan Tondano Utara , Kabupaten
1 x 4.44 MW;1 x
PLTA total 3 unit
Lama
Minahasa, Sulawesi Utara
4,5 MW;1 x
14,38 MW
5,44MW
PLTA Tanggari I
Kecamatan Tondano Utara , Kabupaten
1 x 17,2 MW
Minahasa, Sulawesi Utara
PLTA Tanggari II
Kecamatan Tondano Utara , Kabupaten
PLTA total 1 unit 17,2 MW
1 x 19 MW
PLTA total 1 unit 19 MW
Minahasa, Sulawesi Utara
PLTA Larona
Sulawesi Selatan
3 x 55 MW
PLTA total 3 unit 165 MW
PLTA Balambano
Sulawesi Selatan
2 x 65 MW
PLTA total 2 unit 130 MW
33
PLTA Karebbe
Sulawesi Selatan
2 x 70 MW
PLTA total 2 unit 140 MW
PLTA Bakaru
Sulawesi Selatan
2 x 63 MW
PLTA total 2 unit 126 MW
PLTA Sulewana-
Kecamatan Pamona Utara , Kabupaten
4 x 40 MW
PLTA total 4 unit 160 MW
Poso I
Poso, Sulawesi Tengah
PLTA Sulewana-
Kecamatan Pamona Utara , Kabupaten
3 x 65 MW
PLTA total 3 unit 195 MW
Poso II
Poso, Sulawesi Tengah
PLTA Sulewana-
Kecamatan Pamona Utara , Kabupaten
5 x 80 MW
PLTA total 5 unit 400 MW
Poso III
Poso, Sulawesi Tengah
2.11. Tarif Pembangkit Listrik Tenaga Air Berdasarkan permen 19 tahun 2015 tentang pembelian tenaga listrik dari PLTA, harga pembelian tenaga listrik dari PLTA yang memanfaatkan tenaga dari waduk atau bendungan atau saluran irigasi yang pembangunannya bersifat multiguna dengan kapasitas sampai 10 Megawatt dengan tegangan menengah sampai 10 Megawatt diberikan tarif 10,80 sen dolar AS/kWh untuk tahun ke-1 hingga ke-8, sedangkan untuk tahun ke-9 hingga ke-20 diberikan tarif 6,75 sen dolar AS/kWh Sementara, untuk tegangan rendah sampai dengan 250 kilowatt diberikan tarif 13,00 sen dolar AS untuk tahun ke-1 hingga tahun ke-8 saat pembangkit mulai beroperasi, dan 8,10 sen dolar AS untuk tahun ke-9 hingga tahun ke-20. Sedangkan, harga pembelian tenaga listrik dari PLTA yang memanfaatkan tenaga dari aliran/terjunan air di sungai dengan kapasitas sampai 10 Megawatt adalah untuk tegangan menengah diberikan tarif 12,00 sen dolar AS atau Rp 1.200 per kWh dalam tahun ke-1 hingga ke-8. Selanjutnya, untuk tegangan rendah diberikan tarif 14,40 sen dolar AS/kWh dan 9,00 sen dolar AS/kWh untuk tahun ke-9 hingga tahun ke-20.
34
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pembangkit listrik tenaga air adalah suatu perangkat/instrumen yang mengubah energi air menjadi energi mekanik pada turbin kemudian menjadi energi listrik. PLTA adalah salah satu contoh sumber energi listrik yang dapat diperbarui. Dalam PLTA, potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik. Mula - mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Kemudian turbin air memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik. Cara kerja pembangkit listrik tenaga air : 1. Air dialirkan melalui pintu air yang sudah diatur untuk mendapatkan debit air yang diinginkan. 2. Aliranair ini akan melewati penstock dan mengakibatkan tekanan air meningkat. 3. Air dari penstock kemudian akan menabrak baling-baling urbin sehingga turbin dapat berputar. 4. Putaran turbin yang terhubung dengan poros akan membua trotor generator juga ikut berputar. 5. Generator yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan medan magnet diantara stator dan rotor sehingga akan terjadi ggl (aliran elektron). 6. Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ke transformator
35
Pembangkit listrik tenaga air dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut: 1.Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA o
PLTA jenis terusan air (water way)
PLTA jenis DAM /bendungan
PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
2.PLTA Berdasarkan Aliran Sungai
PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river)
PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond)
Pusat listrik jenis waduk (reservoir)
PLTA Jenis Pompa (pumped storage)
PLTA Hydroseries
Komponen-komponen yang terdapat pada PLTA yaitu : a) Reservoir b) Dam c) Intake d) Control Gate e) Pen Stock f) Power House g) Turbine h) Generator i) Transformer j) Out Flow k) Power Lines
Keuntungan pembangkit listrik tenaga air yaitu :
Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban.
Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar.
PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
36
Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.
Relatif tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Tidak memerlukan bahan bakar
Operasi dan perawatannya relatif lebih mudah
Pengembangan suatu PLTA dengan memanfaatkan aliran sungai akan memberikan manfaat atau keuntungan dari segi lainnya, seperti pariwisata, perikanan, pe rsediaan air bersih/minum, irigasi, dan pengendalian banjir
Kekurangan pembangkit listrik tenaga air yaitu :
Membutuhkan inventasi yang besarkarenabutuh lahan yang luas dan bia ya besar untuk pembangunan waduk.
Persiapan memerlukan waktu yang relatif lama PLTA sangat bergantung pada ketersediaan air sungai, sehingga harus tetap menjaga tangkapan air
Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
Biaya investasi paling mahal.
Pembangunan bendungan memerlukan waktu yang lama.
Membutuhkan lahan yang luas.
Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang cukup besar
3.2. Saran. Sejalan dengan pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi, kebutuhan energi listrik Indonesia pada 3 sampai 5 tahun mendatang diperkirakan akan meningkat dengan pesat hingga mencapai tiga kali lipat. Selain itu, pembangkit listrik yang digunakan Indonesia saat ini untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya, sebagian besar juga merupakan pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara. Apabila Indonesia terus bergantung dengan sumber energi ini, tentu saja hal ini bukan pilihan yang bijaksana karena hanya akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari akibat persediaan bahan bakarnya di dunia yang terbatas. 37
Persediaan bahan bakar fosil di dunia ini adalah t erbatas. Cadangan sumber energi yang berasal dari fosil diperkirakan hanya akan bertahan sampai 40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun ketahun, serta tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan global/polusi lingkungan menjadikan tantangan buat Indonesia untuk segera menguasai teknologi baru sumber energi yang terbarukan. Di antara sumber energi alternatif yang tersedia saat ini yang banyak dikembangkan di dunia (seperti tenaga nuklir, angin, air, gelombang air laut, surya, tenaga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi), pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu pembangkit listrik yang dapat dikembangkan di Indonesia untuk skala mikro dan mini untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil dan menjadi sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik masa depan.
38
DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/4235545/Pembagian_tipe_PLTA http://doctor-iman.blogspot.com/2010/10/cara- kerja-plta.html http://deptan.go.id http://www.ec.gc.ca/Water/en/manage/use/e_use.html https://www.google.co.id/search?q=perbandingan+harga+pembangkit+listrik+tenaga+air+de ngan+tenaga+nuklir+2015.html http://www.itrc.org Sejarah Hydropower dari Perancis hingga Indonesia.http://www.listrikindonesia.com/ *)gambar ilustrasi PLTA diambil dari http://bulgarian.ibox.bg/news/id_799478867 http://www.watercontrol.org http://www.wisatanesia.com/2010/05/bendungan-karangkates-malang.html#ixzz17sPkDPht https://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Gajah_Mungkur https://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Jatiluhur
39