PENDAHULUAN Latar Belakang
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah satu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas (IG.AK.Wardhani, 1998). Menganalisis karakteristik Pembelajaran Kelas Rangkap dimaksudkan agar
dapat mengetahui situasi dan kondisi dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap. Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan menerapkan hal-hal penting dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap, serta sebagai pijakan untuk memilih metode yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dalam Pembelajaran Kelas Rangkap. Karakteristik-karakteristik dalam PKR sebagai salah satu tolak ukur dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap yang optimal. Secara jelas dapat dikatakan bahwa karakteristik PKR termasuk dalam variabel kondisi pembelajaran. Sebagai variabel kondisi, berarti karakteristik PKR harus dijadikan pijakan kerja dalam mengembangkan desain pembelajaran saat pelaksanaan PKR. Karakteristik-karakteristik tersebut juga dapat digunakan untuk pengembangan guru dengan sesutau yang baru tentang bagaimana mengajar dengan keragaman dalam tingkatan umur, jenis kelamin, sikap dan kemampuan anak. Di sisi lain keuntungan yang dapat diambil oleh siswa dengan menggunakan model kelas rangkap adalah bagi siswa yang lebih tua ada proses pengukuran dari keterampilan yang dimilikinya, bagimana bergaul dengan siswa yang lebih muda, toleransi dengan berbagai tingkatan umur, jenis kelamin dan keterampilan. Bagi siswa yang lebih muda dapat belajar bagaimana bersikap terhadap orang yang lebih tua, bekerja sama dengan siswa yang sikap dan umurnya lebih tua, dan mampu menempatkan diri dalam lingkungan yang berbeda.
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas:
1. Bagaimana karakteristik Pembelajaran Kelas Rangkap, karakteristik guru kelas, pelajaran di dalam Pembelajaran Kelas K elas Rangkap?
1
Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
Untuk mengidentifikasi karakteristik Pembelajaran Kelas
-
Rangkap,karakteristik guru kelas, pelajaran di dalam Pembelajaran Kelas Rangkap.
2
PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP, KARAKTERISTIK GURU KELAS, PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
I.
Karkteristik Pembelajaran Kelas Rangkap Pembelajaran Kelas Rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang
mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda (IG.AK.Wardhani, 1998). Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR memiliki karakteristik yang hampir sama dengan pembelajaran secara umum. Sama-sama menghadapi perbedaan kemampuan individu murid, proses membangkitkan motivasi belajar murid, belajar terjadi jika murid aktif. Berikut Karakteristik-karakteristik PKR :
1. Seorang Guru Hanya ada seorang guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap. Seorang guru yang memiliki keterampilan mengajar dan memanajem kelas yang baik.
2. Menghadapi Dua Kelas atau Lebih Di dalam kelas rangkap, guru mengajar dua kelas atau l ebih. Yang dalam pelaksanaannya murid memiliki usia dan perkembangan yang berbeda, serta keterampilan dan kemampuan belajar yang tidak sama.
3
3. Gabungan dari Beberapa Tingkatan Kelas yang Berdekatan Kelas rangkap merupakan gabungan dari beberapa siswa yang berasal dari dua/tiga tingkat yang berbeda. Penggabungan terdiri dari beberapa tingkat kelas yang berdekatan, misalnya kelas 1 dan 2, 3 dan 4 atau 5 dan 6.
4. Satu Mata Pelajaran atau Lebih Seorang guru dituntut membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih. Terkadang jika guru mengajar dalam satu mata pelajaran ada beberapa topik yang membedakannya.
5. Satu atau Lebih dari Satu Ruangan Pembelajaran Kelas Rangkap dilaksanakan dalam satu ruangan atau lebih. Tergantung seberapa besar kapasitas ruang kelas yang digunakan untuk pelaksanaan kelas rangkap. Guru j uga memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar (walaupun masih amat sederhana).
6. Saat yang Bersamaan (Keserempakan Kegiatan Belajar-Mengajar) Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap dilaksanakan pada jam pelajaran yang bersamaan. Kegiatan yang terjadi secara bersamaan ini tentu harus bermutu dan bermakna, artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.
7. Keaktifan Murid Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang berkaitan dengan tujuan-tujuan
4
yang bersifat jangka panjang seperti berpikir kritis, mandiri, bertanggung jawab dan bekerja sama.
8. Kontak Psikologi Guru-Murid yang Berkelanjutan Dalam PKR, guru selalu berusaha dengan berbagai cara agar set iap dan semua murid merasa mendapat perhatian dari guru secar a terusmenerus. Agar mampu melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik.
9. Pemanfaatan Sumber secara Efisien Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara(orang), dan waktu. Guru PKR harus percaya bahwa sumber belajar tidak hanya diperoleh dari sumber resmi, seperti di kantor Depdiknas atau Pemerintah Daerah. Lingkungan, barang-barang bekas, dan se gala peralatan yang ada di sekolah dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pelaksanaan PKR. Selain itu guru harus memanfaatkan waktu secara efisien sehingga waktu yang terbuang dapat diperkecil.
II.
KARAKTERISTIK GURU KELAS Melihat karakteristik PKR tersebut, guru hendaknya memiliki
kemampuan mengelola atau memanajemen pelaksanaan PKR yang baik dan kreatif. Guru diharapkan dapat mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam, sosial, budaya yang tersedia. Seorang guru dituntut harus pandai memilih strategi pembelajaran, karena strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru harus disesuaikan dengan banyaknya jumlah murid dan mata pelajaran dengan menggunakan kombinasi berbagai metode pembelajaran. Kondisi kelas rangkap mengharuskan guru untuk selalu
menggunakan strategi mengajar yang berbeda sesuai dengan kondisi siswa yang diasuhnya yang terdiri atas tingkat kelas yang berbeda agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan potensi siswa dapat berkembang maksimal.
5
Selain strategi yang digunakan, guru hendaknya memiliki keterampilanketerampilan dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap. Berikut 8 keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru :
a) Ketrampilan Bertanya
Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah : 1.
Menimbulkan rasa keingin tahuan
2.
Merangsang fungsi berpikir
3.
Mengembangkan keterampilan berpikir
4.
Memfokuskan perhatian siswa
5.
Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
6.
Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
7.
Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis perta nyaan.
6
b) Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri. Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal , diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal , terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. c) Ketrampilan Mengadakan Variasi
Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ata upun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu ; Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran, Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
7
d) Ketrampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa. e) Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya.
8
Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu .
Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran
9
tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.(Benson : 80-85). f) Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
10
g) Ketrampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Ketrampilan mengelola kelas yaitu, prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dan represif, yaitu berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Penataan ruang kelas termasuk pula dalam pengelolaan kelas, antara lain: (a) Mengatur ruang kelas sedemikian rupa agar anak mempunyai ruang gerak atau mobilitas. (b) Mengatur tempat duduk murid. (c) Mengatur tempat di mana yang tepat untuk menaruh papan tulis, pajangan, dan lain sebagainya. Ruang kelas yang teratur dan tetata baik merupakan lingkungan yang dapat meransang siswa untuk belajar,memberikan rasa aman dan nyaman seta mempermudah pekerjaaan,baik guru maupun siswa itu sendiri. Guru sebagai perancang aktivitas pembelajaran sekali gus pelaksanaanya memegang peran yang penting untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Termasuk didalamnya menciptakan lingkungan fisik kelas yang kondusif untuk kegiatan belajar anak. h) Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan
11
kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilit as yang tersedia. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Keterampilan-keterampilan di atas sangatlah penting untuk dimiliki Guru karena menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, serta kegiatan pembelajaran dalam PKR tidak monoton dan membosankan.
III.
PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Dalam pelaksanaan PKR terdapat satu mata pelajaran atau lebih yang diajarkan. Terkadang jika guru mengajar dalam satu mata pelajaran ada beberapa topik yang membedakannya. Satu mata pelajaran atau lebih yang berbeda tersebut dikelola, disusun dan dipadukan sehingga murid dapat menerima materi sesuai mata pelajaran yang dipelajarinya. Melalui Pembelajaran Kelas Rangkap seorang guru harus menerapkan pembelajaran terpadu dengan memperhatikan kemampuan murid yang berbeda-beda satu sama lain. Pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu : berpusat pada anak (student centered), proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas. Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu proses pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Dalam pelaksanaannya 12
peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang secara tidak langsung dapat memotivasi anak untuk belajar. Sehingga siswa menjadi aktif, mandiri, bertanggung jawab dan dapat bekerja sama dengan orang lain atau kelompok.
13
PENUTUP Kesimpulan
Karakteristik Pembelajaran Kelas Rangkap terdiri dari 9 karakteristik antara lain: 1. Seorang Guru 2. Menghadapi Dua Kelas atau Lebih 3. Gabungan dari Beberapa Tingkatan Kelas yang Berdekatan 4. Satu Mata Pelajaran atau Lebih 5. Satu atau Lebih dari Satu Ruangan 6. Saat yang Bersamaan 7. Keaktifan Murid 8. Kontak Psikologi Guru-Murid yang Berkelanjutan 9. Pemanfaatan Sumber secara Efisien
Ke-9 karakteristik di atas sangat penting untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam Pembelajaran Kelas Rangkap. Strategi pembelajaran di dalam kelas rangkap tidak jauh berbeda dengan kelas biasa, hanya saja memerlukan program yang disatukan atau dipadukan untuk ke dua tingkat kelas dan guru harus memiliki manajemen kelas dan keterampilan mengajar yang baik. Selain itu guru harus melakukan variasi-variasi dalam pelaksanaan PKR agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Terdapat satu pelajaran atau lebih dalam pelaksanaan PKR. Satu mata pelajaran atau lebih yang berbeda tersebut dikelola, disusun dan dipadukan sehingga murid dapat menerima materi sesuai mata pelajaran yang dipelajarinya. Model pembelajaran yang cocok dalam pelaksanaan PKR ialah menggunakan model pembelajaran terpadu.
14
Saran
Setelah kita membahas karakteristik pembelajaran kelas rangkap, guru diharapkan memahami konsep dan dapat melaksanakan pembelajaran kelas rangkap sesuai dengan kondisi tertentu yang menuntut guru melaksanakan pembelajaran kelas rangkap. Dengan diadakannya pembelajaran kelas rangkap proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dengan kekurangan yang ada. Janganlah guru semaunya sendiri dalam mengajarkan kelas rangkap tanpa melihat hal penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran kelas rangkap. Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik saat ini semakin kompleks. Untuk itu para pendidik khususnya para guru di SD diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan dan mengembangkan model-model pembelajaran, agar dapat menunjang terciptanya proses belajar mengajar di kelas yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Djalil, Aria (2003) Pembelajaran Kelas Rangkap, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. http://vkkanamekuran01.blogspot.com/2013/07/karakteristik-pkr.html Diunduh pada rabu, 25 september 2013 pukul 13:50 http://chaerulhatami.blogspot.com/2013/04/karakteristik-pembelajaran-kelasrangkap.html Diunduh pada rabu, 25 september 2013 pukul 14:40
16