MAKALAH PKN “OPEC
(ORGANIZATION OF PETROLEUM EXPORTING COUNTRIES)”
OLEH : ZULKIFLI MANDALA P. MONALISA OSHI T. GHAZIA FAUZANY PUTRA DIANDA P. I GUSTI LANANG DONY S.
SMA YPS SOROAKO 2013 - 2014
BAB I Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “OPEC (Organization of Petroleum for Exporting Countries”. Dalam penyusunan makalah ini kami menyajikan berbagai referensi mengenai bagaimana organisasi OPEC terbentuk, partisipasi-partisipasi yang dilakukan OPEC dalam dunia internasional, sampai kepada keanggotaan dari organisasi OPEC itu sendiri. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Soroako , 19 Juni 2014
Kelompok 6
Pendahuluan
OPEC adalah suatu organisasi antar pemerintah (intergovernmental organization) yang didirikan oleh Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Dalam pembuatannya, inisiatif Menteri Energi dan Tambang dari Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonso, dan dari Saudi Arabia, Abdullah Al-Tariki. Lalu pemerintah dari Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela b ertemu di Baghdad untuk mendiskusikan cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang diproduksi oleh negara-negara tersebut.
OPEC dibentuk sebagai jawaban atas jatuhnya harga minyak di pasaran dunia. Kondisi ini terjadi akibat dari perusahaan minyak Harga minyak tidak lagi ditentukan oleh negara-negara pengekspor melainkan ditetapkan oleh negara-negara konsumen. Hal inilah yang membuat harga minyak dunia jatuh pada pasar minyak dunia sebelum dibentuknya organisasi OPEC.
Melalui makalah ini kami sebagai penulis berharap bahwa makalah ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi ataupun acuan dalam membahas salah satu organisasi internasional yang ada di dunia.
BAB II Pembahasan
OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) merupakan sebuah Organisasi Internasional yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak bumi terbanyak di dunia. OPEC merupakan organisasi permanen antar pemerintah yang didirikan melaui Kon ferensi Baghdad pada tanggal 10-14 September 1960 oleh lima negara sumber minyak bumi raksasa yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Pada lima tahun pertama keberadaannya OPEC memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss. Kemudian pada tanggal 11 september 1965 dipindahkan ke Wina, Austria hingga sekarang. OPEC memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dunia sejak didirikan pada tahun 1960.
A. Sejarah Berdirinya OPEC Venezuela adalah negara pertama yang memprakarsai pembentukan OPEC dengan mendekati Iran, Gabon, Libya, Kuwait, dan Saudi Arabia pada tahun 1949, menyarankan mereka untuk menukar pandangan dan mengeksplorasi jalan lebar dan komunikasi yang lebih dekat antara negara-negara penghasil minyak. Pada 10 – 14 September 1960, atas gagasan dari Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonzo dan Menteri Pertambangan dan Energi Saudi Arabia, Abdullah Al Tariki meminta pemerintahan Irak, Persia, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu di Baghdad untuk mendiskusikan cara-cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang dihasilkan oleh masing-masing negara. Dalam Konferensi Baghdad ini OPEC didirikan dan dicetuskan oleh satu hukum tahun 1960 yang dibentuk oleh Presiden Amerika, Dwight
Eisenhower yang mendesak kuota dari impor minyak Venezuela dan Teluk Persia seperti industri minyak Kanada dan Mexico. Eisenhower membentuk keamanan nasional dan akses darat persediaan energi pada waktu perang. Presiden Venezuela yang menurunkan harga dari minyak dunia di negara ini, Romulo Betancourt bereaksi dengan berusaha membentuk aliansi dengan negara-negara produsen minyak sebagai satu strategi untuk melindungi otonomi dan profabilitas dari minyak Venezuela. Sebagai hasilnya, OPEC didirikan untuk menggabungkan dan mengkoordinasi kebijakan-kebijakan dari negaranegara anggota sebagai kelanjutan dari yang telah dilakukan. B. Tujuan OPEC Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai strategi dalam mencapai tujuannya. Dari pengalaman tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu preserving and enhancing the role of oil as a prime energy source in achieving sustainable economic development melalui: 1. Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota 2. Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara anggota 3. Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga 4. Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak 5. Menjamin suplai minyak bagi konsumen 6. Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.
C. Negara Anggota OPEC
OPEC memiliki 14 negara anggota sebelum Gabon (1975 – 1995) dan Indonesia (Desember 1962 – Mei 2008) keluar. Pada Mei 2008, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada akhir 2008 mengingat Indonesia telah menjadi importir minyak sejak 2003 dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah ditetapkan. Hingga saat ini, OPEC terdiri dari 12 negara anggota yaitu: 1. Afrika; Aljazair (1969), Angola (1 Januari 2007), Libya (Desember 1962), dan Nigeria (Juli 1971) 2. Asia; Arab Saudi (negara pendiri), Iran (negara pendiri), Irak (negara pendiri), Kuwait (negara pendiri), Qatar (Desember 1961), dan Uni Emirat Arab (November 1967) 3. Amerika; Ekuador (1973 – 1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007), dan Venezuela (negara pendiri)
D. Badan Utama OPEC Organisasi OPEC terdiri dari 4 badan utama yaitu Konferensi OPEC, Dewan Gubernur, Sekretariat, beserta dengan badan-badan lainnya yang berada di bawah badan utama sesuai dengan struktur OPEC. 1. Konferensi Konferensi mempunyai kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan. 2. Dewan Gubernur Terdiri dari gubernur yang dipilih oleh masing-masing anggota OPEC untuk duduk dalam dewan yang bersidang sedikitnya dua kali dalam setahun. Tugas dewan gubernur adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan keputusan konferensi b. Mempertimbangkan dan memutuskan laporan-laporan yang disampaikan sekretaris jenderal c. Memberikan rekomendasi dan laporan kepada pertemuan konferensi OPEC d. Mempertimbangkan semua laporan keuangan dan menunjuk seorang auditor untuk masa tugas selama 1 tahun e. Menyetujui penunjukkan direktur-direktur divisi dan kepala bagian yang diusulkan negara anggota f.
Menyelenggarakan pertemuan extraordinary dan mempersiapkan agenda sidang
g. Membuat anggaran keuangan organisasi dan menyerahkannya kepada sidang konferensi setiap tahun 3. Sekretariat Sekretariat merupakan pelaksana eksekutif organisasi sesuai dengan status dan pengarahan dari dewan gubernur. Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk periode yang sama. Dalam melaksanakan tugasnya sekjen bertanggung jawab kepada dewan gubernur dan mendapat bantuan dari para kepala divisi dan kepala bagian.
E. Bagan Struktur Organisasi
F. Konferensi OPEC Konferensi OPEC dilakukan dua kali dalam setahun. Tetapi pertemuan ini dapat dilaksanakan jika diperlukan (pasal 11-12). Konferensi OPEC dipimpin oleh presiden dan wakil presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada saat konferensi (Pasal 14). Pasal 15 menetapkan konferensi OPEC bertugas merumuskan kebijakan umum organisasi dan mencari upaya pengimplementasian kebijakan tersebut. Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan konferensi OPEC mengukuhkan penunjukan anggota dewan gubernur dan sekretaris jenderal OPEC.
G. Konferensi Tingkat Tinggi
KTT OPEC pertama di Aljazair tahun 1975, kedua di Caracas tahun 2000, dan kelanjutannya pada KTT ketiga di Riyadh tahun 2007. Di Ibukota Arab Saudi, Riyadh digelar Konferensi Tingkat Tinggi yang ketiga organisasi negara pengekspor minyak bumi, OPEC. KTT ini juga dihadiri oleh mantan Wapres Indonesia, Jusuf Kalla. Ini merupakan pertemuan ketiga para pemimpin negara anggota organisasi tersebut sejak pendiriannya di tahun 1960. Dalam acara pembukaan KTT OPEC di Riyadh, Raja Arab Saudi Abdullah II mengatakan, minyak tidak boleh dijadikan senjata. Dikatakannya, minyak sebagai sumber energi harusnya digunak an dalam pembangunan dan tidak dilibatkan dalam konflik. Sehubungan dengan itu, Raja Abdullah II juga menyatakan negaranya menanamkan modal 200 juta Euro untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sasaran pertemuan puncak OPEC yang berakhir Minggu, 18/11/2007 adalah membicarakan penyelesaian masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi.
BAB III Penutup
Kesimpulannya yaitu OPEC (Organization of Petroleum for Exporting Countries) merupakan organisasi untuk menetapkan harga pasar minyak dunia, dimana dalam pembentukannya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional, The Seven Sisters pada tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional. Perjanjian “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan perusahaan perusahan swasta tersebut pada tahun 1970, menempatkan OPEC secara penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional.