transmisi di tiap subcarrier sangat rendah dan band*idth dari tiap subcarrier sangat sempit, lebih sempit daripada coherence band*idth. "engan demikian masingAmasing subcarrier hanya terkena flat fadin# .
Ta+an ter+a'a0 I"I!Inter "ol Intererren-e# 'an *a'ing.
$eiliki PAP ang tinggi, %e+ingga e&t&+kan power amplifier 'engan linearita% ang tinggi 0&la.
o
#%#6 adalah perbandingan antara daya puncak sinyal dengan daya rataA ratanya."apat terjadi sebagai hasil superposisi dari dua atau lebih subcarrier sehingga menghasilkan nilai punca% sinyal yang sangat besar.
o
Dilai #%#6 yang besar akan menyebabkan sistem membutuhkan komponen sistem yang memiliki daerah linear yang besar untuk mengakomodasi amplitudo sinyal. Sedangkan Po*er amplifier #%! merupakan salah satu komponen sistem yang tidak linear.
o
Dilai #%#6 yaitu $
o
"apat disimpulkan nilai #%#6 pada C*"& bersifat linear dengan jumlah subcarrier"nya. Saat + sinyal ditambahkan dengan fasa yang sama, sinyal tersebut akan menghasilkan nilai puncak yang besarnya + kali dari daya rataAratanya, sehingga nilai #%#6 sebanding dengan D.
BAB III PENUTUP
1.1. e%i0&lan
+. C*"&% Crthogonal *reHuency "i4ision &ultiple %ccess! adalah sistem komunikasi wireless menggunakan teknik modulasi C*"& digabung dengan teknik multiAakses agar dapat melayani beberapa user. /. %plikasi C*"&% adalah :T? menerapkan teknik $rtho#onal Frequency Division Multiple Access C*"&%! untuk do*nlin% sedangkan untuk uplin% menggunakan Sin#le"arrier Frequency"Division Multiple Access S9*"&%!.
DA*TA PU"TAA
$FDM " !i%ipedia bahasa ,ndonesia ensi%lopedia bebas.htm C*"&% Crthogonal *reHuency "i4ision &ultiple %ccess!.htm USU
Cpen %ccess 6epository A #erbandingan =it 6ate %ntara CfdmA
Tdma "engan Cfdma #ada Teknologi
[email protected]