NEGLECTED Kelompok 6 : Revina Larasati Devi Alya Pramesthi Cahaya Ramadhana Dwina Oktavian Deli Noni Afriandi Afriandi Nor Latifah Sherlina Agustina Vira Yuniar Zulliani Akbar Muhammad Alif Falbi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya lah tugas ini dapat
diselesaikan.
Tugas
kelompok
yang
berjudul
“NEGLECTED”.
Dalam
penyusunan tugas kelompok ini penulisan banyak mengalami berbagai hambatan baik langsung mauoun tidak langsung, akan tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, tugas ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini kami ingin mengucapkan terima kasih. Kami berharap semoga makalah ini dapat mengetahui prinsip legal dalam keperawatan. Namun kami menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Akhir kata, makalah ini dapat memberikan tambahan dan bermanfaat bagi kami.
Samarinda, 10 Oktober 2018
Kelompok 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam melakukan praktek keperawatan, perawat secara langsung berhubungan dan berinteraksi kepada penerima jasa pelayanan, dan pada saat interaksi inilah sering timbul beberapa hal yang tidak diinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja, kondisi demikian inilah sering menimbulkan konflik baik pada diri pelaku dan penerima praktek keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan harus mempunyai standar
profesi dan aturan lainnya yang didasari oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya, guna memberi perlindungan kepada masyarakat. Dengan adanya standar praktek profesi keperawatan inilah dapat dilihat apakah seorang perawat melakukan malpraktek, kelalaian ataupun bentuk pelanggaran praktek keperawatan lainnya. Neglected yang merupakan bentuk pelanggaran terhadap kaidah-kaidah profesi, dimasa yang akan datang merupakan masalah yang cukup menarik untuk didiskusikan khususnya yang berkaitan dengan neglected bidang keperawatan, yang selama ini kurang mendapatkan perhatian misalnya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan pelanggaran etika bidang keperawatan. Banyak kemungkinan yang dapat memicu perawat melakukan kelalaian.
B. Rumusan Masalah 1. Apa itu pengertian neglected ? 2. Bagaimana hubungan antara malpraktek dan neglected dalam keperawatan ? 3. Apa saja jenis - jenis neglected ? 4. Apa saja bentuk neglected dalam keperawatan ? 5. Apa dampak neglected ?
C. Tujuan 1.
Menjelaskan pengertian neglected.
2.
Menjelaskan hubungan antara malpraktek dan neglected dalam keperawatan.
3.
Menjelaskan jenis - jenis neglected.
4.
Menjelaskan bentuk neglected dalam keperawatan.
5.
Menjelaskan dampak neglected.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Neglected (kelalaian) adalah kelalaian individu dalam melakukan sesuatu yang sebenarnya dapat dia lakukan atau melakukan sesuatu yang dihindari orang lain (Creighton,1986). Undang-undang tentang pengabaian diruang bedah mencakup identifikasi kesalahan terhadap klien atau lokasi yang dibedah, maka akibat tekanan karena kesalahan dalam memberi posisi, cedera akibat alat yang rusak karena kesalahan pemeriksaan, dan tertinggalnya benda asing. Kompetensi yang kurang dalam penggunaan alat juga dapat diinterpretasikan sebagai pengabaian. Kegagalan penggugat memenuhi salah satu elemen untuk menyakinkan hakim, tuntutan tidak akan berhasil dan tergugat terbebas dari tuduhan. Kasus benda asing yang tertinggal ini relative mudah dibuktikan dengan kasih perhitungan instrument dan rasa oleh penggugat. Serupa dengan hal tersebut, kasus kesalahan medikasi lebih bersifat langsung. Ada sedikit silang pendapat dikalangan perawat mengenai pemberian medikasi yang tepat dengatn dosis dan rute yang tepat, untuk klien yang tepat. Apabila prosedur pemberian obat ini tidak diikuti dan klien cedera, relative mudah untuk menetapkan apakah pemberian medikasi menyebabkan cedera atau tidak. Luka cedera akibat pemberian posisi juga menjadi kasus yang beresiko menimpa perawat. Kompleksitas bukti bahwa klien mengalami penderitaan akibat tindakan medis pada awal penanganan dan semuanya berlangsung simultan belum tentu merupakan tanggung jawab perawat perioperatif sepenuhnya. Perawat perioperatif mempunyai tanggung jawab hukum untuk
memberikan informasi, memastikan pemahaman klien tentang informasi tersebut, dan memperoleh persetujuan klien dari pihak yang melakukan prosedur tersebut. Menurut Hanafiah dan Amir (1999) mengatakan bahwa kelalaian (neglected) adalah sikap yang kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati melakukannya dengan wajar atau sebaliknya melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan melakukannya dalam situasi tersebut. Guwandi (1994) mengatakan bahwa kelalaian (neglected) adalah kegagalan untuk bersikap hati-hati yang umumnya seorang yang wajar dan hati-hati akan melakukan di dalam keadaan tersebut ,ia merupakan suatu tindakan yang seorang dengan hati-hati yang wajar tidak akan melakukan di dalam keadaan yang sama atau kegagalan untuk melakukan apa yang seorang lain dengan hati-hati yang wajar justru akan melakukan di dalam keadaan yang sama.
B. Hubungan antara Malpraktik dan Neglected dalam Keperawatan Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa kelalaian lebih bersifat ketidak sengajaan, kurang teliti, kurang hati-hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli terhadap kepentingan orang lain, namun akibat yang ditimbulkan memang bukanlah menjadi tujuannya. Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat menerimanya (Hanafiah & Amir, 1999). Tetapi jika kelalaian itu mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan bahkan merengut nyawa orang lain, maka ini dklasifikasikan sebagai kelalaian berat (culpa lata), serius dan kriminal. Malpraktek tidaklah sama dengan kelalaian. Malpraktik sangat spesifik dan terksait dengan status profesional dari pemberi pelayanan dan standar pelayanan profesional Malpraktik adalah kegagalan seorang profesional (misalnya dokter dan perawat) melakukan sesuai dengan standar profesi yang berlaku bagi seseorang yang karena memiliki ketrampilan dan pendidikan (Vestal,K.W,1995). Hal ini lebih dipertegas oleh Ellis & Hartley (1998) bahwa malpraktik adalah suatu batasan spesifik dari kelalaian. Ini ditujukan pada kelalaian yang dilakukan oleh yang telah terlatih secara khusus atau
seseorang yang berpendidikan yang ditampilkan dalam pekerjaannya. Oleh karena itu batasan malpraktik ditujukan untuk menggambarkan kelaliaian oleh perawat dalam melakukan kewjibannya sebagai tenaga keperawatan. Kelalaian memang termasuk dalam arti malpraktik, tetapi didalam malpraktik tidak selalu harus ada unsur kelalaian. Malpraktik lebih luas daripada negligence. Karena selain mencakup arti kelalaian, istilah malpraktik pun mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dengan sengaja (criminal malpractice) dan melanggar Undang-undang. Didalam arti kesengajaan tersirat ada motifnya (guilty mind) sehingga tuntutannya dapat bersifat perdata atau pidana.
D. Jenis - Jenis Neglected Bentuk-bentuk dari kelalaian menurut Sampurno (2005), sebagai berikut: a. Malfeasance yaitu melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat / layak. Contoh : melakukan tindakan keperawatan tanpa indikasi yang memadai / tepat. b. Misfeasance yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat. Contoh : melakukan tindakan keperawatan dengan menyalahi prosedur. c. Nonfeasance adalah tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan kewajibannya. Contoh : pasien seharusnya dipasang pengaman tempat tidur tapi tidak dilakukan.
Sampurno (2005), menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau sikap tenaga kesehatan dianggap lalai, bila memenuhi 4 unsur, yaitu: 1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu. 2. Dereliction of the duty atau penyimpangan kewajiban 3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.
4. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang setidaknya menurunkan “Proximate cause”
E. Dampak Neglect Neglect (kelalaian) yang dilakukan oleh perawat akan memberikan dampak yang luas, tidak saja kepada pasien dan keluarganya, juga kepada pihak rumah sakit, individu perawat pelaku kelalaian dan terhadap profesi. Selai n gugatan pidana, juga dapat berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi. (Sampurna, 2005). Bila dilihat dari segi etika praktik keperawatan, bahwa kelalaian merupakan bentuk dari pelanggaran dasar moral praktek keperawatan baik bersifat pelanggaran autonomy, justice, nonmalefence, dan lainnya. (Kozier, 1991) dan penyelesainnya dengan menggunakan dilema etik. Sedangkan dari segi hukum pelanggaran ini dapat ditujukan bagi pelaku baik secara individu dan profesi dan juga institusi penyelenggara pelayanan praktik keperawatan, dan bila ini terjadi kelalaian dapat digolongan perbuatan pidana dan perdata (pasal 339, 360 dan 361 KUHP).
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas menjadi jelas bahwa masalah neglected bersifat sangat kompleks karena berbagai faktor yang terkait didalamnya. Sebagai perawat profesional dituntut untuk selalu menigkatkan kemapuannya dengan mengikuti perkembangan yang terjadi baik oleh karena perkembangan IPTEK khususnya IPTEK keperawatan, tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
B. Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi UMKT, khususya kelas IA Keperawatan dan dapat mengetahui bahaya malpraktek dan neglected dalam keperawatan.