KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur atas limpah rahmat Tuhan Tuhan yang maha Esa, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Motor Induksi Tiga Fasa dengan tujuan mengetahui dan memahami sistem kerja pada Motor Induksi Tiga Fasa tersebut. Makalah ini hanya memuat hal-hal pokok berkaitan dengan Motor Induksi Tiga Fasa tersebut. aik dari pengertian, konstruksi, sistem kerja dan keuntungan dari dari motor motor ini. ini. Makala Makalah h ini bersum bersumber ber dari dari buku buku re!eren re!erensi si dan re!eren re!erensi si dari internet yang berhubungan dengan Motor Induksi Tiga Fasa tersebut.. Penuli Penuliss menyada menyadari ri dalam dalam makalah makalah ini masih masih banyak banyak kekura kekuranga ngan n dan kelemahan, kelemahan, oleh karena itu penulis penulis mengharapka mengharapkan n saran dan kritik yang si!atnya membangun, penulis berharap makalah ini mudah-mudahan bisa berguna bagi kita semua, dan mejadi amal soleh bagi kita semua. semua. atas perhatianya perhatianya penulis penulis u"apkan terima kasih.
#ogyakarta, $% &o'ember $()*
1
DAFTAR ISI
+T +T PE&&T PE&&T .............................................. ................................................................................ .................................. ......... DFT DFT ISI .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............... ............. ...
ii
I PE&D/01 PE&D/010& 0& .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. ........
)
).) 1atar belakang belakang .......... ............... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..... ).$ umusan umusan Masalah .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. ............. ..... ).2 Tujuan. Tujuan...... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................ ................... ................ ...... ).% Man!aat..... Man!aat.......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........... ................ .................... ..........
) $ $ 2
II PEM/S PEM/S& & .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... ................... .............. .....
%
$.) +ajian Teoritis Teoritis..... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................. ................. ....... $.$ Pengen Pengenalan alan Motor Motor Induk Induksi si Tig Tigaa Fasa.... Fasa....... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... .. $.2 +onstruksi Motor Induksi Tiga Tiga Fasa ................................................... ...................................................... ...
% %
3 $.% Prinsip +erja Motor Induksi Tiga Tiga Fasa ..................................... .................................................. ............. )* $.* +euntungan Dan +erugian Motor Motor Tiga Fasa Fasa ......................................... ......................................... )3 $.4 Pera5atan Pera5atan .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... ........... ............... ................... ............ )6 $.7 plikasi plikasi Motor Motor Induksi Induksi Tiga Tiga Fasa Fasa ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..... $( III PE&0T0P. PE&0T0P............................................... ....................................................................... ............................................... ...................... $* 2.) +esimpulan ............................................ ................................................................. ............................................... .......................... .. )2 2.$ Saran .......................................... ................................................................. ...................................................... ............................... ....... )2 DFT DFT P0ST+ P0ST+ ............................................ .................................................................. .............................................. ........................ )%
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik 89: yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bah5a motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relati! antara putaran rotor dengan medan putar 8rotating magnetic field : yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi ini terdiri dari dua jenis, yaitu; motor induksi satu !asa, dan motor induksi tiga !asa. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. /al ini disebabkan karena motor induksi memiliki berbagai keunggulan dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang relati! murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang baik. Motor induksi tiga !asa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan pada perindustrian, motor inilah yang akan digunakan untuk memutar beban yang ada diperindustrian. motor induksi tiga !asa keluaran besarannya berupa torsi untuk menggerakkan beban.
1.2
Rumusan masala
dapun rumusan masalah penulisan makalah ini adalah ; ). $. 2. %. *. 4. 1.!
pa yang dimaksud dengan motor induksi tiga phasa> agaimana konstruksi dari motor induksi tiga phasa> agaimana prinsip kerja dari motor induksi tiga phasa> pa keuntungan dan kerugian dari motor induksi tiga !asa ini> agaimana "ara pera5atan motor induksi tiga !asa > pa "ontoh aplikasi dari motor tiga !asa ini> Tu"uan
dapun tujuan penulisan makalah ini adalah ; ). Memenuhi salah satu tugas mata kuliah ?Teknik 1istrik dan Elektronika@ yang diampu oleh Dr. /. Inu /ardi +usumah, S.T, M.Pd $. Memberikan pengetahuan tentang motor induksi tiga !asa kepada pemba"a 2. Memberikan pengetahuan mengenai komponen-komponen utama pada motor induksi tiga !asa %. Memberikan pengetahuan mengenai prinsip kerja dari motor induksi tiga !asa ini. *. gar dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari motor listrik tiga
!asa
ini. 4. Memberikan pengetahuan mengenai pera5atan motor induksi tiga phasa ini. 7. Mengetahui "ontoh-"ontoh aplikasi dari motor tiga phasa.
1.#
$an%aat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik se"ara teoritis maupun se"ara praktis. Se"ara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep tentang motor listrik induksi tiga phasa . Se"ara praktis makalah ini diharapkan berman!aat bagi; ). Penulis, sebagai 5ahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khusunya tentang konsep motor listrik tiga phasa. $. Pemba"a, sebagai media in!ormasi tentang konsep Motor listrik tiga !asa.
4
5
BAB II PE$BAHASAN
2.1
Ka"&an Te'r&t&s
Motor induksi dide!inisikan sebagai motor yang bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke rotornya. rus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relati! antara putaran rotor dengan medan putar 8rotating magneti" !ield: yang dihasilkan oleh arus stator. 8ede, $()2:. Menurut sudjoto 8)63%.)(7:, motor induksi sering disebut motor tidak serempak. Disebut demikian karena jumlah putaran rotor tidak sama dengan putaran medan magnit stator. Menurut obert osenberg 8)63*. 6): mengemukakan bah5a motor ber!asa banyak adalah motor arus bolak-balik 89: yang diren"anakan baik untuk tiga !asa maupun yang lainnya.
menggunakan gandengan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor yang dioperasikan pada sistem tenaga tiga !asa.
2.2
Pengenalan $'t'r In(uks&) as&nkr'n T&ga Fasa
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi 2-!asa dioperasikan pada sistem tenaga 2-!asa dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. entuk gambaran motor induksi 2 !asa diperlihatkan padagambar $.), dan "ontoh penerapan motor induksi ini di industri diperlihatkan pada gambar $.$.
6
a: bentuk !isik
b: motor induksi dilihat ke dalam ambar $.) Motor induksi 2-!asa
ambar $.$ Penerapan motor induksi di dunia industri Data-data motor induksi mengenai daya, tegangan dan data lain yang berhubungan dengan kerja motor induksi dibuatkan pada plat nama 8name plate: motor induksi. 9ontoh data yang ditampilkan pada plat nama motor induksi ini diperlihatkan pada gambar $.2
7
ambar $.2 9ontoh data yang ada di plat nama motor induksi
Motor induksi 2 !asa memiliki keunggulan diantaranya handal, tidak ada kontak antara stator dan rotor ke"uali bearing , tenaga yang besar, daya listrik rendah dan hampir tidak ada pera5atan. kan tetapi motor induksi 2 !asa memiliki kelemahan pada pengontrolan ke"epatan. +e"epatan putar motor induksi bergantung pada !rekuensi input, sedangkan sumber listrik memiliki !rekuensi konstan. 0ntuk mengubah !rekuensi input lebih sulit daripada mengatur tegangan input. Dengan ditemukannya teknologi in'erter maka hal tersebut menjadi lebih mudah dan mungkin dilakukan. Dalam beberapa tahun yang lalu F. las"hke telah mempublikasikan mengenai field oriented control 8F=9: untuk motor induksi. Teori ini telah lengkap dikembangkan dan banyak digunakan dalam proses industri. +emudian teknik baru telah dikembangkan yaitu teknik kontrol torsi dari motor induksi oleh I. Takahashi yang dikenal dengan Direct Torque Control 8DT9:. Dengan DT9 dimungkinkan mengontrol torsi dengan per!ormi yang baik tanpa menggunakan tranduser mekanik pada poros motor, sehingga DT9 dapat dikatakan sebagai teknik kontrol “type sensorless” . Dengan menggunakan sensor putaran rotor motor akan mengakibatkan stabilitas yang rendah dan ada noise, sehingga dalam pengemudian motor induksi dengan pemakaian khusus menggunakan sensor mekanik akan menyulitkan.
8
0ntuk mengontrol ke"epatan motor induksi 2 !asa menggunakan metode Direct Torque Control memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah ; ). Tidak membutuhkan trans!ormasi koordinat. $. Tidak membutuhkan pembangkit pulsa PAM. 2. Tidak membutuhkan regulator arus. %. +urang bergantung pada parameter mesin. Metode Direct Torque Control merupakan tipe kontrol close loop. +ontrol close loop umum digunakan di dalam pengaturan ke"epatan motor induksi karena memberikan respon ke"epatan yang lebih baik dari pada open loop. +ontrol close loop disebut juga kontrol umpan balik yang menjadikan output sebagai perbandingan dengan input 8re!erensi: untuk memperoleh suatu error . Didalam suatu sistem yang handal, adanya error merupakan suatu kerugian. =leh karena itu, digunakan "ontrol PI yang diharapkan dapat menekan error sampai nilai minimal. &amun hal ini membutuhkan perhitungan matematik yang rumit dan komplek dalam menentukan +p dan +i yang sesuai, agar diperoleh kinerja motor yang bagus. a. D&re*t T'r+ue ,'ntr'l -DT,
Direct Torque Control 8DT9: adalah kontrol berdasarkan !luks stator dalam kerangka se!erensi stator menggunakan kontrol langsung dari switching inverter . Ide dasar dari DT9 adalah perubahan torsi sebanding dengan slip antara !luk stator dan !luk rotor pada kondisi !luk bo"or stator tetap. /al ini banyak dikenali untuk pengaturan torsi dan !luk "epat dan robust. Pada motor induksi dengan rotor sangkar untuk 5aktu tetap rotor menjadi sangat besar, !luk bo"or rotor berubah perlahan dibanding dengan perubahan !luk bo"or stator. =leh karena itu, pada keadaan perubahan yang "epat !luk rotor "enderung tidak berubah. Perubahan "epat dari torsi elektromagnetik dapat dihasilkan dari putaran !luk stator, sebagai arah torsi. Dengan kata lain !luk stator dapat seketika memper"epat atau memperlambat dengan menggunakan 'ektor tegangan stator yang sesuai. Torsi dan !luk kontrol bersama-sama dan decouple di"apai dengan pengaturan langsung dari tegangan stator, dari error respon torsi dan !luk. DT9 biasanya digunakan sesuai 'ektor tegangan dalam hal ini untuk memelihara torsi 9
dan !luk stator dengan dua daerah histerisis, yang menghasilkan perilaku bang bang dan 'ariasi prosedur !rekuensi pensaklaran dan ripple fluk , torsi dan arus yang penting. /. K'ntr'l PI
+ontrol PI merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan pada kontrol loop tertutup. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan yang lain seperti FuBBy dan obust, Sehingga akan menjadi suatu sistem pengatur yang semakin baik. +ontrol PI terdiri dari $ jenis "ara pengaturan yang saling dikombinasikan, yaitu +ontrol P 8Proportional: dan +ontrol I 8Integral:. Masing-masing memiliki parameter tertentu yang harus diset untuk dapat beroperasi dengan baik, yang disebut sebagai konstanta. Setiap jenis, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
2.!
K'nstruks& $'t'r In(uks& T&ga Fasa
Sebagaimana mesin pada umumnya menunjukkan bah5a motor induksi juga memiliki konstruksi yang sama baik motor D9 maupun 9. +onstruksi dimaksud terdiri dari $ bagian utama yaitu stator dan rotor. Se"ara lengkap dan detail dari kedua konstruksi dapat dilihat pada gambar ) berikut ;
10
ambar $. %. +ostruksi utama Stator dan otor A. Stat'r
Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki oleh motor sinkron dan generator sinkron. +onstruksi stator terbuat dari laminasi-laminasi dari bahan besi silikon dengan ketebalan 8% sCd *: mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakan belitanCkumparan, se"ara detail ditunjukan pada gambar $ berikut.
ambar $. *. +onstruksi stator dengan alur-alurnya Dalam alur-alur stator diletakkan belitan stator yang posisinya saling berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan !ase derajat listrik yaitu )$( antar !ase 8motor 2 !ase:.
Sedangkan untuk motor-motor dengan ukuran besar adalah tersusun dari sejumlah besar segmen-segmen laminasi. B. R't'r
Ini adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator atas, rotor terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama dalam bentuk jalur magnetik silinder dan sirkuit listrik. angkaian listrik dari rotor dapat berupa ; Menurut jenis rotor pada motor induksi dibagi menjadi $ 8dua: bagian, yaitu; a) otor Sangkar Tupai (quirrel Cage !otor) otor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang berbentuk atang tembaga yang dihubungkan singkat pada setiap ujungnya kemudian disatukan 8di "or: menjadi satu kesatuan sebagaimana gambar $.4.
ambar $.4. otor sangkar Tupai
12
ambar $.7. +onstruksi dan bagian dari rotor sangkar Sejumlah batang-batang konduktor tersebut dimasukkan ke dalam laminasi-laminasi yang terbuat dari bahan besi silikon serta menjadi satu dengan poros rotor. Sebagaimana konstruksi tersebut di atas terutama batang-batang konduktor yang terhubung singkat, maka tidak dimungkinkan untuk menambah GTahanan 1uarG 8yang dipasang se"ara seri: dengan rotor guna keperluan GPengasutanG. Selain itu pula posisi dari batang-batang konduktorCtembaga posisinya dibuat tidak paralel 8tidak segaris: dengan poros rotor. Posisi batang konduktor agak dimiringkan sebagaimana terlihat pada gambar % di atas. lasan diletakan posisi miring dari konduktor terhadap poros adalah ; •
Memperhalus suara pada saat motor berputar 8memperke"il dengungan
•
magnetisCsuara bising: Menghilangkan ke"enderungan G "ock atau mengun"iG yang disebabkan karena interaksi langsung antara medan magnit stator dan rotor.
Pada motor-motor dengan kapasitas ke"il, batang-batang konduktor di "or menjadi satu bagian dengan alumunium alloy. Selain itu pula "ontoh lainnya adalah ada juga yang rotornya hanya berupa besi masip tanpa satupun konduktor.
13
ambar $.3. otor belitan Motor dengan jenis rotor belitan biasanya diperlukan pada saat pengasutan atau pengaturan ke"epatan dimana dikehendaki torsi asut yang tinggi
ambar $.6.
elitan-belitan yang terpasang pada rotor telah diisolasi sebagaimana belitan yang terdapat pada stator. elitan yang ada pada rotor diletakkan juga pada alur-alur rotor dan pada setiap ujungnya dihubungkan se"ara langsung pada "in"in 8 slipring : yang posisinya dibagian depan dari rotor serta menjadi satu dengan poros 8gambar $.4.:. elitan rotor ini di desain sama dengan kutub yang dimiliki belitan statornya dan selalu dalam bentuk belitan 2 !asa sekalipun statornya hanya $ !asa. Pengaturan belitanCgulunganCkumparan dilakukan untuk masing-masing !asa adalah sama. Sedangkan pada ujung-ujung dari masing kumparanC!asa yang keluar dihubungkan ke 2 buah "in"in 8 slipring : berdasarkan jumlah !asenya.
14
+onstruksi slip ring terhubung se"ara langsung dengan masing-masing sikat. Dengan demikian, maka pada jenis ini dapat dihubungkan se"ara langsung ke GTahanan luarG guna keperluan pengasutan. Pada gambar $.)( dan $.)) di ba5ah ini menunjukkan detail dari konstruksi motor induksi dengan rotor sangkar dan rotor belitan termasuk bagian-bagiannya
ambar $.)(. +onstruksi detail motor induksi dengan Grotor sangkarG
ambar $.)). +onstruksi detail motor induksi dengan Grotor belitanG
15
,. Parts la&nn0a
agian lain, yang dibutuhkan untuk melengkapi motor induksi adalah; •
Dua !lensa di ujung untuk mendukung dua bantalan, satu di dri'e-end 8DE: dan yang lainnya di non dri'e-end 8&DE:
•
Dua bantalan untuk mendukung berputarnya poros, pada DE dan &DE
•
Poros baja untuk transmisi torsi ke beban
•
+ipas pendingin yang terletak di &DE untuk memberi pendinginan yang kuat untuk stator dan rotor
•
+otak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik eksternal.
ambar $.)$. +omponen lainnya pada motor induksi
2.#
Pr&ns& Ker"a $'t'r In(uks& T&ga Fasa
&ugraha 8$()): mengemukakan bah5a motor induksi bekerja berdasa rkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. arisgaris gaya !luks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul em! 8ggl: atau tegangan induksi dan karena penghantar 8kumparan: rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar 8kumparan: rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya !luks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami
16
gaya 1orentB yang menimbulkan torsi yang "enderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutub tertentu.
8 Jolt :
dimana ; E$
H Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam 8Jolt:
&$
H
m
H Fluksi maksimum8Ab:
g: +arena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, maka ggl tersebut akan menghasilkan arus I$. h: danya arus I$ di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya F pada rotor.
17
i: ila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya F "ukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah medan putar stator. j: Perputaran rotor akan semakin meningkat hingga mendekati ke"epatan sinkron. Perbedaan ke"epatan medan stator 8ns: dan ke"epatan rotor 8nr: disebut slip 8s: dan dinyatakan dengan S H &s - &r C &s k: Pada saat rotor dalam keadaan berputar, besarnya tegangan yang terinduksi pada kumparan rotor akan ber'ariasi tergantung besarnya slip. Tegangan induksi ini dinyatakan dengan E$s yang besarnya E$s H %,%%F&$ m 8 Jolt : Dimana; E$s H tegangan induksi pada rotor dalam keadaan berputar 8Jolt: !$
H s.! H !rekuensi rotor 8!rekuensi tegangan induksi pada rotor dalam keadaan berputar:
l: ila ns H nr, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak akan mengalir pada kumparan rotor, karenanya tidak dihasilkan kopel. +opel ditimbulkan jika
nr K ns. •
angkaian Eki'alen Motor Induksi
ambar )$. nalogi dan rangkaian eki'alen motor induksi Dari analogi diatas, pengoperasian motor induksi pasti menghasilkan po5er loss. Po5er loss tersebut dapat berasal dari daya mekanik motor, rugi-rugi tembaga rotor, dan rugi-rugi tembaga stator. 8ede, $()2:.
18
2.
Keuntungan (an kerug&an m't'r &n(uks& ! %asa 3
a. +euntungan penggunaan motor induksi tiga phasa •
+onstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
•
/arganya relati! murah dan kehandalannya tinggi.
•
E!!esiensi relati! tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan ke"il.
•
iaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
b. +erugian penggunaan motor induksi 2 !asa •
•
•
2.4
+e"epatan tidak mudah dikontrol $ower !aktor rendah pada beban ringan rus start biasanya * sampai 7 kali dari arus nominal
Pera5atan
/ampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin yang dihilangkan karbonnya, si!at-si!at listriknya tidak berubah dengan usia. Aalau begitu, pera5atan yang buruk dapat memperburuk e!isiensi motor karena umur motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai "ontoh, pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan. +ehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan suhu. +ondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja motor. Sebagai "ontoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmos!ir yang korosi!, dan kelembaban dapat merusak si!at-si!at bahan isolasiL tekanan mekanis
karena
siklus
pembebanan
dapat
mengakibatkan
kesalahan
penggabungan. Pera5atan yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. Sebuah da!tar periksa praktek pera5atan yang baik akan meliputi sebagai berikut. ). Pemeriksaan motor se"ara teratur untuk pemakaian bearings dan rumahnya 8untuk mengurangi kehilangan karena gesekan: dan untuk kotoranCdebu pada saluran 'entilasi motor 8untuk menjamin pendinginan motor:
19
$. Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bah5a motor tidak kelebihan atau kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian terakhir mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang digerakkan, penyebabnya yang harus diketahui. 2. Pemberian pelumas se"ara teratur. Fihak pembuat biasanya memberi rekomendasi untuk "ara dan 5aktu pelumasan motor. Pelumasan yang tidak "ukup dapat menimbulkan masalah, seperti yang telah diterangkan diatas. Pelumasan yang berlebihan dapat juga menimbulkan masalah, misalnya 6( minyak atau gemuk yang berlebihan dari bearing motor dapat masuk ke motor dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau mengakibatkan resiko kebakaran. %. Pemeriksaan se"ara berkala untuk sambungan motor yang benar dan peralatan yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar dapat mengakibatkan sumbu as dan bearings lebih "epat aus, mengakibatkan kerusakan terhadap motor dan peralatan yang digerakkan. *. Dipastikan bah5a ka5at pemasok
dan
ukuran
kotak
terminal
dan
pemasangannya benar. Sambungan-sambungan pada motor dan starter harus diperiksa untuk meyakinkan kebersihan dan keken"angnya. 4. Penyediaan 'entilasi yang "ukup dan menjaga agar saluran pendingin motor bersih untuk membantu penghilangan panas untuk mengurangi kehilangan yang berlebihan. 0mur isolasi pada motor akan lebih lama; untuk setiap kenaikan suhu operasi motor )(o9 diatas suhu pun"ak yang direkomendasikan, 5aktu pegulungan ulang akan lebih "epat, diperkirakan separuhnya.
2.6
Al&kas& $'t'r In(uks& Pa(a Ele7at'r atau L&%t
Salah satu jenis pesa5at pengangkat yang ber!ungsi untuk memba5a barang maupun penumpang dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi ataupun sebaliknya. dapun jenis mesin li!t dibagi menjadi dua yaitu mesin li!t penumpang dan li!t barang. erak kerja dari mesin li!t ini adalah dengan "ara menaik turunkansangkar pada sebuah lorong li!t dimana gerakannya berasal dari putaran motor listrik. +onstuksi umum mesin li!tCele'ator berupa sebuah sangkar yang dinaik turunkan oleh mesin pengangkat, dimana yang akan diren"anakan
20
disini adalah dua sangkar tanpa penyeimbang89ounter Aeight: yang mana apabila salah satu sangkar naik maka sangkar yang satu lagi harus turun begitu pula untuk sebaliknya. Sangkar tersebut dijalankan pada rel-rel dengan menggunakan alat penuntun sangkar yang terpasang tetap, hal ini dimaksudkan agar li!t tersebut tidak bergoyang pada saat berjalan.
ambar $.)2. agian- bagian ele'ator
). 9ontrol System
%. o'ernor
$. eared Ma"hine
*. /oisting opes
2. Primary Jelo"ity Trandu"er
4. oller uideC uide Shoe 21
7. Se"ondaryPossition
)2. Ele'ator ail
Trandu"er
)%. 9ounter5eight
3. Door =perator
)*. 9ompesation opes
6. Entran"e Prote"tion System
)4. o'ernor Tension Shea'e
)(. 1oad Aeighing Trandu"ers
)7. 9ounter5eight u!!er
)). 9ar Sa!ety De'i"e
)3. 9ar u!!er
)$. Tra'eling 9able
22
agian-bagian diatas belum termasuk system "ontrol pada rangkaian ele"ktro penggatur arus listrik pada ele'ator. agian-bagian rangkaian elektro pengatur arus listriknya adalah ; ). Motor Penggerak
ambar $.)%. Motor penggerak
Mesin penggerak ini menggunakan motor listrik tiga !asa yang putarannya diteruskan dengan transmisi roda gigi. Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet 8magneti" brake: yang ber!ungsi menahan motor ketika kereta ele'ator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan "epat atau lambatnya ele'ator diatur oleh P19 8Programable 1ogi" 9ontrol: . Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan ele'ator menggunakan tali baja 8 rope : yang melingkar pada puli mesin 8 shea'e :. $. Pulley Sistem pulley dalam konstruksi mesin li!t terdiri atas sistem tunggal dan majemuk. 2. Tali aja Tali baja ber!ungsi untuk meneruskan gerakan dari putaran puli ke gerakan naik turun sangkar pertama dan sangkar kedua.
Sangkar adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengangkut penumpang maupun barang. sangkar ele'ator beroperasi pada ruang lun"ur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail 8 sliding guide : yang ber!ungsi memandu atau menapaki rail. Selain pemandu rail 8 sliding guide : juga terdapat karet peredam 8 silen"er rubber : yang ber!ungsi untuk mengurangi kejutan ketika ele'ator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban 8 s5it"h o'erload : yang terdapat diba5ah kereta ele'ator. Pada pintu kereta ele'ator juga terdapat sensor gerak 8 sa!ety ray : dan sensor sentuh
8sa!ety shoe: yang terpasang pada pintu kereta dan ber!ungsi
supaya untuk penumpang ele'ator tidak terjepit pintu ele'ator, didalam kereta ele'ator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai 8 !loor button : yang akan dituju oleh pengguna ele'ator. +ereta ele'ator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan 8 proimity : yang ber!ungsi menentukan le'el atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan le'el atau rata maka motor stepper akan membuka pintu se"ara otomatis. *. obot Penyeimbang 89ounter Aeight: Penyeimbang 89ounter Aeight: dimaksudkan untuk mengimbangi dari berat sangkar sehingga mesin tidak menahan beban yang tinggi. Pada umumnya berat penyeimbang sama dengan berat maksimum sangkar ditambah %( - *( . 4. em Mesin li!t dilengkapi dengan rel elektromagnetik tertutup. #ang paling umum adalah rem li!t terdiri dari perakitan kompresi pegas , sepatu rem dengan lapisan, dan perakitan sebuah solenoida . ila solenoida tidak berenergi, kekuatan pegas sepatu rem untuk men"engkeram drum rem yang menimbulkan torsiatau tekanan pengereman. Magnet dapat mengerahkan gaya horiBontal untuk menahan rem terbuka dan kembali menutup saat tidak digunakan. /al ini dapat dilakukan se"ara langsung di salah satu lengan operasi atau melalui sistem linkage. Dalam kedua kasus, hasilnya adalah sama. Saat diakti!kan pegas sepatu rem ditarik magnet menjauh dari poros drum rem bersamaan dengan putaran mesin ele'ator tersebut. 7. o'ernor
o'ernor ini dihubungkan ke kereta dengan menggunakan tali baja pengaman. Tali pengaman ini meneruskan gerakan dari kereta ke go'erner dan memutar roda go'ernor. pabila ke"epatan kereta melebihi ke"epaan aman yang diijinkan, maka go'ernor akan bekerja dengan "ara sebagai berikut ; a. Memutus jalur kontrol melalui saklar pembatas ke"epatan. b. Menjepit tali go'ernor dan membuat rem pengaman bekerja
BAB III PENUTUP
!.1 Kes&mulan
Motor induksi tiga !asa merupakan motor yg paling banyak di gunakan dalam bidang industri, karena memiliki keunggulan yaitu; e!isiensi tinggi, memiliki tahanan rotor yang ke"il, sehingga tidak ada kontak antara rotor dan stator ke"uali bearing, tenaga yang besar, daya listrik yang rendah dan pera5atan yang minim.selain itu kontruksinya sangat sederhana sehingga tidak terlalu sulit dalam perbaikannya apabila terjadi kerusakan pada motor sehingga tidak menggangu jalannya produksi pada industri. Tetapi motor ini akan menghasilkan torsi a5al yang ke"il dan menarik arus a5al yang besar.
!.2 Saran ). Penulis mengharapkan pemba"a untuk bisa membuat sebuah penelitian
tentang motor induksi tiga !asa. $. Aalaupun pera5atan motor induksi tiga !asa ini minim, diharapkan pemba"a tidak menyepelehkan masalah pera5atan tersebut. 2. Diharapkan bagi pemba"a dapat menemukan solusi untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan pada motor induksi tiga !asa ini.
DAFTAR PUSTAKA
+usumah, Inu./. 8 $((3 :. Diktat 8 ahan jar : Teknik "istrik dan %lektronika. andung ; 0ni'ersitas Pendidikan Indonesia. P0ST PE&EM&& /& <-0M Ismail Mu"hsin, ST, MT https;CC555.google image motor tiga phasa https;CC555.a"ademia.eduC36((*)6CM+1/NMESI&NI&D0+SIN2-P/S https;CC555.digilib.unimus.a".idCdo5nload.php>idH23%)